Anda di halaman 1dari 14

OLEH : Tim LP3 I

LATAR BELAKANG PELAYANAN CSSD DI RS


 Penyebaran penyakit menular merupakan ancaman serius
bagi lingkungan RS. Suplai peralatan dan bahan-bahan
medis steril memiliki peran penting dalam upaya untuk
mengurangi penyebaran penyakit.

 RS menjadi tempat dengan tingginya insiden penyakit


yang disebabkan oleh mikroorganisme yang dengan
mudah menyebar antar pasien melalui petugas, peralatan
dan bahan lain yang digunakan untuk perawatan pasien.

 Dalam perawatan pasien di RS digunakan berbagai


macam persediaan medis yang bersifat kritikal, yaitu yang
menembus membran mukosa atau mengenai jaringan
tubuh steril, harus digunakan dalam keadaan steril.
 Beberapa bahan sudah disterilkan di pabrik dan
dirancang untuk penggunaan sekali pakai. Namun,
sebagai upaya efisiensi di RS bagaimana cara siklus
persediaan tsb dapat digunakan kembali secara aman.

 Ruang CSSD bertanggung jawab untuk membuat sebuah


proses yang aman untuk peralatan sekali pakai digunakan
berulang sesuai kebijakan RS.

 Secara tradisional sterilisasi di RS masih


terdesentralisasi, sehingga menjadi tantangan bersama
untuk membuat pelayanan sterilisasi RS menjadi
tersentral dan memberikan jaminan mutu yang lebih
baik.
Kebijakan Pelayanan Sterilisasi
 Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
 Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang RS
 Permenkes RI No. 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
RS
 Kepmenkes RI No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standart
Pelayanan RS
 Kepmenkes RI No. 270/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman
Manajerial PPI di RS
 Kepmenkes RI No. 382/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman
PPI di RS dan Fasyankes
 Kepmenkes RI No. 58 tahun2014 tentang Standar Pelayanan
Farmasi
 Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan No.
HK.02.04/I/2790/11 tentang Standar Akreditasi RS
Fungsi CSSD
 Utama : menyediakan alat-alat bersih & steril untuk
keperluan perawatan di RS
 Rinci : menerima, memproses,
memproduksi,mensterilkan, menyiapkan serta
mendistribusikan peralatan medis ke berbagai
ruangan di RS
Tujuan CSSD
 Membantu unit lain di RS yang membutuhkan kondisi
steril, untuk mencegah terjadinya infeksi
 Menurunkan angka kejadian infeksi & membantu
mencegah serta menanggulangi infeksi nosokomial
 Efisiensi tenaga medis / paramedis untuk kegiatan
yang berorientasi pada pelayanan terhadap pasien
 Menyediakan & menjamin kualitas hasil sterilisasi
terhadp produk yang dihasilkan
Tugas CSSD
 Menyediakan peralatan medis untuk perawatan pasien
 Melakukan proses sterilisasi alat/bahan
 Mendistribusikan alat-alat yang dibutuhkan oleh ruang perawatan,
kamar operasi, & ruang lain yang membutuhkan
 Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan & bahan yang aman,
efektif & bermutu
 Mempertahankan stok inventori yang memadai untuk keperluan
perawatan
 Mempertahankan standar yang ditetapkan
 Mendokumentasikan setiap aktivitas pembersihan, desinfeksi
maupun sterilisasi sebagai bagian dari program upaya pengendalian
mutu
 Melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam rangka PPI
 Memberikan penyuluhan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
masalah sterilisasi
 Menyelenggarakan pendidikan & pengembangan staff instalasi
CSSD baik intern maupun extern
 Mengevaluasi hasil sterilisasi
Lokasi CSSD ( UU No. 44 thn 2009 pasal 8 )
 Lokasi ruang CSSD memiliki kemudahan aksesibilitas
pencapaian ke dan dari ruang operasi, ruang
perawatan intensif, ruang rawat inap, UGD & terpisah
dari sirkulasi pasien.
 Bangunan RS bertingkat, harus diatur kemudahan
akses lift dan tangga untuk pencapaian ke dan dari
ruang-ruang yang membutuhkan suplai steril.
 Penggunaan jenis peralatan sterilisasi harus sudah
direncanakan sedari awal, karena terkait peletakan
tata ruang & zonasi, perkuatan struktur bangunan,
instalasi elektrikal & mekanikal.
Bangunan & Persyaratan CSSD
 Ruang dekontaminasi
 Ventilasi : sirkulasi udara dilengkapi dengan filter, pergantian
udara 10x/jam, tekanan udara negatif, tidak dianjurkan
menggunakan kipas angin
 Suhu & kelembaban : suhu 18 – 22°C, kelembaban anata 35 – 75%
 Ruang pengemasan alat ( pengemasan, bongkar pasang alat, &
penyimpanan barang bersih )
 Ruang prosesing linen
Dilakukan pemeriksaan, pelipatan, pengemasan linen yang akan di
sterilisasi, terdapat tempat tertutup untuk menyimpan barang & persiapan
bahan seperti kasa, lidi wotten.
 Ruang sterilisasi, yang dilengkapi dengan saluran pembuangan ( exhaust )
 Ruang penyimpanan barang steril
 Dekat dengan ruang sterilisasi, suhu 18 – 22°C, kelembaban 35 – 75%,
ventilasi menggunakan tekanan negatif, jauh dari lalu lintas, efisiensi
partikulat 90 – 95%, dinding terbuat dari bahan yang kuat, halus dan
mudah dibersihkan
Peralatan
• Terpenuhinya setting persyaratan, meliputi kesesuain
dengan fasilitas yang ada, pemenuhan keterampilan
pengoperasian peralatan, pemenuhan aklimatisasi &
kondisi peralatan
• Keyakinan akan mutu & keamanan
• Kemampuan & efektifitas biaya
Perkiraan kebutuhan peralatan
steril RS Kelas A
No Nama Peralatan Kapasitas Jumlah
( unit/set )

1 Mesin sterilisasi suhu tinggi > 800 liter 2

< 800 liter 1

2 Mesin washer disinfektor < 500 liter

3 Mesin sterilisasi suhu rendah < 300 liter 2

4 Ultra sonic washer < 50 liter 1


Perkiraan kebutuhan peralatan
steril RS Kelas B
No Nama Peralatan Kapasitas Jumlah
( unit/set)

1 Mesin sterilisasi suhu tinggi < 800 liter 2

2 Mesin washer disinfector < 500 liter 2

3 Mesin sterilisasi suhu rendah < 300 liter 1

4 Ultra sonic washer < 50 liter 1


Perkiraan kebutuhan peralatan
steril RS Kelas C
No Nama Peralatan Kapasitas Jumlah
( unit/set )

1 Mesin sterilisasi suhu tinggi < 400 liter 2

Anda mungkin juga menyukai