Anda di halaman 1dari 32

CENTRAL STERILE SUPPLY

DEPARTMENT
(CSSD)
Oleh : Tim Dosen
Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas farmasi dan Sains
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
2021
CAPAIAN PEMBELAJARAN

 Mengetahui unit sentralisasi pengeloaan alat kesehatan seteril di


rumah sakit
DEFINISI

 CSSD adalah unit atau departemen yang menjadi pusat kegiatan


sterilisasi di Rumah Sakit.

 Sterilisasi adalah proses pengelolaan alat atau bahan yang bertujuan


untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba, termasuk
endospora dan dapat dilakukan dengan proses kimia atau fisika.

 Kegiatan proses sterilisasi dilakukan oleh instalasi Sterilisasi atau


Unit yang terkait dengan pelayanan tersebut.
Sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk pengendalian infeksi
dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi. Dalam melaksanakan tugas
dan fungsi sterilisasi. Pusat sterilisasi merupakan jantung rumah sakit dimana tugas
pokok pusat sterilisasi adalah menerima bahan dan alat medik dari semua unit-unit
di rumah sakit untuk kemudian diproses menjadi alat/bahan medik dalam kondisi
steril dan selanjutnya mendistribusikan kepada unit lain yang membutuhkan kondisi
steril, maka dalam menentukan lokasi pusat sterilisasi perlu diperhatikan.
PERAN CSSD

Secara umum fungsi utama pusat sterilisasi yaitu menyiapkan alat-alat


bersih dan steril untuk keperluan perawatan pasien di rumah sakit.
Secara lebih rinci fungsi dari pusat sterilisasi adalah menerima,
memproses, meproduksi, mensterilkan, menyimpan serta
mendistribusikan peralatan medis ke berbagai ruangan di rumah sakit
untuk kepentingan perawatan medis.
TJUAN DIBENTUK CSSD

 Membantu unit lain di rumah sakit yang membutuhkan kondisi steril, untuk
mencegah terjadinya infeksi.
 Menurunkan angka kejadian infeksi dan membantu mencegah serta
menanggulangi infeksi nosokomial.
 Efisiensi tenaga medis atau paramedis untuk kegiatan yang berorientasi pada
pelayanan terhadap pasien.
 Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang
dihasilkan.
FUNGSI CSSD

 Memberikan suplai barang dan instrumen ke area yang membutuhkan.


 Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan servis yang akurat.
 Memberikan suplai barang steril meliputi linen, instrumen dan barang-barang steril lainnya.
 Melakukan pencatatan yang akurat terhadap kegiatan dekontaminasi, pencucian, sterilisasi
dan pengiriman barang steril.
 Melakukan pengetatan keseragaman dan kemudahan dalam rak instrumen dan set operasi di
seluruh lingkungan rumah sakit.
 Mempertahankan jumlah inventaris barang dan instrumen.
 Melakukan monitoring dan kontrol terhadap tindakan pengendalian infeksi sesuai dengan
arahan komite pengendalian infeksi.
FUNGSI CSSD (CONT)

 Membuat dan mempertahankan standart sterilisasi dan distribusinya.


 Beroperasi secara efisien dalam rangka pengurangan biaya operasional.
 jMelakukan pengembangan sesuai dengan metode yang terbaru dan peraturan
yang berlaku.
 Melakukan evaluasi berkala untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
 lMemberikan pelayanan konsultasi kepada bagian lain yang membutuhkan
pemrosesan dan sterilisasi instrumen. Meliputi penjelasan peraturan dan prosedur
yang digunakan dan implementasi metode baru.
TUGAS CSSD

 Menyediakan peralatan medis untuk perawatan pasien


 Melakukan proses sterilisasi alat/bahan
 Mendistribusikan alat-alat yang dibutuhkan oleh ruang perawatan, kamar operasi, dan
ruang lain yang membutuhkan
 Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman, efektif dan bermutu
 Mempertahankan stok inventory yang memadai untuk keperluan perawatan
 Mempertahankan standar yang ditetapkan
 Mendokumentasikan setiap aktivitas pembersihan, desinfeksi, maupun sterilisasi
sebagai bagian dari program upaya pengendalian mutu
TUGAS CSSD (CONT)

 Melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam rangka pencegahan dan


pengendalian infeksi bersama dengan panitia pengendalian infeksi nasokomial
 Memberikan penyuluhan tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah
sterilisasi
 Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan staf instalasi CSSD baik yang
bersifat intern dan ekstern
 Mengevaluasi hasil sterilisasi.
ALUR FUNGSIONAL PUSAT
STERILISASI

 1. Pengguna alat dan bahan steril (user)


 2. Penerimaan alat
 3. Seleksi/Pencatatan
 4. Perendaman
 5. Pencucian
 6. Pengeringan
 7. Pengemasan
 8. Labeling
 9. sterilisasi
 10. Kontrol indikator
 11. Gudang alat
 12. Distribusi
RUANG PUSAT
STERILISASI
1. RUANG DEKONTAMINASI

Pada ruang ini, terjadi proses penerimaan barang kotor, dekontaminasi dan pembersihan. Ruang dekontaminasi
harus direncanakan, dipelihara dan dikontrol untuk mendukung efisiensi proses dekontaminasi dan untuk
melindungi pekerja dari benda-benda yang dapat menyebabkan infeksi, racun dan hal-hal berbahaya lainnya.
Syarat-syarat ruang dekontaminasi antara lain :
 Ventilasi
 1) Sirkulasi udara yang dilengkapi dengan filter
 2) Pergantian udara 10 kali/jam
 3) Tekanan udara negatif
 4) Tidak dianjurkan menggunakan kipas angin
 Suhu dan kelembaban
 1) Suhu 18-22°C
 2) Kelembaban antara 35-75%
2. RUANG PENGEMASAN
ALAT
 Ruang pengemasan alat merupakan tempat pengemasan alat,
bongkar pasang alat, dan penyimpanan barang bersih.
BAHAN PACKAGING

 Kain, keuntungan kuat dan dapat digunakan berkali-kali serta


fleksibel

 Kertas merupakan alternatif pengganti kain. Pilih yang memiliki


pori lebih kecil dari tekstil

 Laminated film pouch untuk packaging individual instrument


dengan pengemasan kecil
3. RUANG PENGELOLAAN
LINEN

Di ruang ini dilakukan pemeriksaan, pelipatan dan pengemasan linen


yang akan disterilisasi. Di ruang ini juga terdapat tempat tertutup
untuk menyimpan barang. Selain itu di ruangan ini juga dilakukan
persiapan untuk bahan seperti kasa, kapas, dan cotton swab.
4. RUANG STERILISASI

Di ruang ini dilakukan proses sterilisasi alat atau bahan. Untuk


sterilisasi etilen oksida, sebaiknya dibuatkan ruang tersendiri dan
dilengkapi dengan saluran pembuangan (exhaust).
JENIS-JENIS TERILISASI
DAN CONTOHNYA
STERILISASI PANAS
KERING
 Bahan termolabil seperti alat gelas, sediaan farmasi serbuk

 Instrumen logam tidak dianjurkan

 Waktu sterilisasi yang umum 160 0C selama 60 – 150 menit dan


1700C selama 20 – 30 menit
STERILISASI PANAS UAP

 Diterapkan hampir 80% kebutuhan yakni untuk alat bedah, linen,


gloves, gelas

 Biaya operasional rendah, proses cepat

 Temperatur 1300C dalam waktu 2 menit. 1210C selama 12 menit


atau 1160C selama 30 menit
STERILISASI DENGAN
ULTRAVIOLET

 Biasanya digunakan di rumah sakit hanya bersifat pemeliharaan


atau mengurangi kontaminasi semisal pada ruang operasi.

 Hal ini dikarena kelemahan daya tembus dari sinar

 Efek maksimal radiasi pada panjang gelombang 265 nm


STERILISASI SINAR PENG-ION

 Sinar beta

 Sinar gamma

 Paling ideal, namun proteksi terhadap operator kurang dan lebih


mahal

 Bisa digunakan untuk alat medis dan obat-obatan


STREILISASI DENGAN
FILTRASI
 Untuk mensterilkan udara atau bahan dalam bentuk cairan

 Contoh HEPA filter pada ruang operasi atau isolasi untuk


menghindari infeksi silang

 Filtrasi cairan pada produksi obat-obat steril atau sistem irigasi


dalam ruang operasi
STERILISASI BAHAN KIMIA

 Glutaraldehyd 2% dalam suasa basa selama 20 – 30 menit

 Potensi bertahan sampai 14 hari


DESINFEKTAN DAN
ANTISEPTIK

 Digunakan untuk membersihan tanagn staf, kulit atau selaput


lendir pasien, alat kesehatan atau permukaan yang keras seperti meja,
almari, lantai dan dinding

 Mencegas infeksi nosokomial

 Desinfektan juga bisa digunakan untuk kamar operasi, unit isolasi,


stetoskop, meja operasi
5. RUANG PENYIMPANAN
BARANG STERIL
Syarat-syarat ruang penyimpanan barang steril antara lain :
 a. Dekat dengan ruang sterilisasi
 b. Suhu 18-22°C
 c. Kelembaban 35-75%
 d. Ventilasi menggunakan tekanan positif
 e. Efisiensi partikulat 90-95% (untuk partikel berukuran 0,5 μm)
 f. Jauh dari lalu lintas utama
 g. Dinding terbuat dari bahan yang kuat, halus dan mudah dibersihkan
KEUNTUNGAN PEMUSATAN
KEGIATAN STERILISASI
 Efisiensi peralatan dan sarana

 Penyederhanaan dalam prosedur kerja, standarisasi dan


peningkatan pemgawasan mutu
SDM

Apoteker dan kedokteran mikrobiologi yang mempounya kemampuan

 Manajemen materil

 Akunting

 Memahami proses (desinfeksi, sterilisasi, prosedur pembersihan,


alat-alat kesehatan, pengoperasian dan pemeliharaan alat-alat serta
memahami konsep mikrobiologi)
HASIL AKHIR PERALATAN
STERIL
 Jumlah kontaminan awal yang rendah

 Metode sterilisasi yang tepat

 Pemeliharaan hasil proses sterilisasi agar tetap steril


ALAT KESEHATAN STERIL

 Disposable use : cateter, jarum syringe

 Reusable : dipakai berulang-ulang (alat bedah, linen)


SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai