1. Ruang dekontaminasi
Pada ruang ini terjadi proses penerimaan barang kotor, dekontaminasi
dan pembersihan . Ruang dekontaminasi harus direncanakan ,
dipelihara , dan dikontrol untuk mendukung efisiensi proses
dekontaminasi dan untuk melindungi pekerja dari benda-benda yang
dapat menyebabkan infeksi, racun, dan hal-hal berbahaya lainnya.
Ventilasi
4. Ruang sterilisasi
Di ruang ini dilakukan proses sterilisasi alat I bahan. Untuk sterilisasi
Etilen Oksida, sebaiknya dibuatkan ruang khusus yang terpisah tetapi
masihdalam satu unit pusat sterilisasi dan dilengkapi dengan exhaust.
E. Kalibrasi alat
Kalibrasi secara periodik harus dilakukan sesuai dengan instruksi
manual dari produsen mesin. Beberapa contoh item yang harus
dikalibrasi adalah : pengukur suhu dan tekanan , timer, dan elemen
pencatat lainnya. Kalibrasi ulang harus dilakukan apabila komponen-
komponen ini mengalami perbaikan. Kalibrasi alat harus dilakukan
oleh orang terlatih terhadap jenis mesin sterilisasi yang akan
dikalibrasi. Kalibrasi pada mesin sterilisasi dilakukan minimal sekali
dalam setahun, dilakukan oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan
(BPFK) Departemen Kesehatan atau agen tunggal pemegang merek
Pedoman lnstalasi Pusat Steri/isasi (CSSD) 69
alat.
Alasan : Kalibrasi terhadap mesin sterilisasi sangat penting untuk
menjamin bahwa mesin sterilisasi bekerja dengan baik dan efektif
serta dapat diandalkan.
F. Pendokumentasian
Setiap mesin sterilisasi yang ada harus mempunyai dokumentasi
riwayat pemeliharaan I perawatan mesin. Dokumentasi ini harus
tersedia pada supervisor mesin sterilisasi, teknisi rumah sakit atau
pihak yang telah melakukan perawatan mesin.
ditembus minyak.
d. Mesinsterilisasi uap.
Pada dasarnya ada dua jenis mesinsterilisasi uap:
a. Mesin steri lisasi uap tipe gravitasi, dimana udara dikeluarkan
dari chamber berdasarkan gravitasi.
b. Mes i n st erilisa si tipe prev a k um , dim a na u d a ra
dikeluarkan dari chamber oleh suatu pompa vak um. Pada proses
sterilisasi mengunakan sistem prevakum biasanya waktu steri
lisasi dapat berlangsung lebih cepat karena efikasi dan
kecepatan pengeluaran udara berlangsung lebih baik.
BAB VII
MONITORING DAN EVALUASI PROSES
STERILISASI
3. Waktu Kadaluarsa.
Setiap kemasan steril yang akan digunakan harus diberi label yang
mengindikasikan waktu kadaluarsa untuk memudahkan melakukan
1. lndikator Mekanik
lndikator mekanik adalah bagian dari instrumen mesin sterilisasi seperti
gauge, tabel dan indikator suhu maupun tekanan yang menunjukkan
apakah alat sterilisasi bekerja dengan baik.
Kegunaan:
Pengukuran temperatur dan tekanan merupakan fungsi penting dari
sistem monitoring sterilisasi, maka bila indikator mekanik berfungsi
dengan baik.
Memberikan informasi segera mengenai temperatur, tekanan ,
waktu dan fungsi mekanik lainnya dari alat.
Memberikan indikasi adanya masalah apabila alat rusak dan
memerlukan perbaikan.
Keterbatasan:
lndikator mekanik tidak menunjukkan bahwa keadaan steril sudah
tercapai melainkan hanya memberikan informasi secara cepat
tentang fungsi dari alat sterilisasi.
Karena bersifat mekanis, maka bila tidak dilakukan kalibrasi alat
dengan tepat atau pemakaian yang terlalu sering dapat
memberikan informasi yang tidak tepat.
2. lndikator Kimia
lndikator kimia adalah indikator yang menandai terjadinya paparan
sterilisasi (misalnya : uap panas atau gas etilen oksida) pada obyek
yang disterilkan, dengan adanya perubahan wama . lndikator kimia
diproduksi dalam berbagai bentuk (strip, tape, kartu, vial}, serta
sensitif terhadap satu atau lebih parameter sterilisasi.
lndikator kimia memberikan informasi tercapainya kondisi steril pada
tiap kemasan (pack by pack basis), sehingga selain digunakan di
luar,ada juga yang diletakkan di dalam kemasan.
lndikator internal
Conteh: Comply (3M)
lndikator internal berbentuk strip dan pemakaiannya diletakkan dalam
setiap kemasan. lndikator internal memberikan informasi bahwa benda
di dalam kemasan telah melewati proses sterilisasi. lnformasi diketahui
dengan adanya perubahan warna indikator. lndikator internal
memberikan respons terhadap beberapa parameter sterilisasi,
sehingga dengan terjadinya perubahan warna dapat diketahui sterilan
telah berpenetrasi ke dalam kemasan.
f. Kelas 6 :Emulgator
lndikator jenis ini tidak beredar di pasaran. Cara kerjanya berdasarkan
siklus sterilisasi spesifik . lndikator akan bereaksiapabila 95% dari siklus
sterilisasitelah tercapai.
3. lndikator Biologi
lndikator biologi adalah sediaan berisi populasi mikroorganisme
spesifik dalam bentuk spora yang bersifat resisten terhadap beberapa
parameter yang terkontrol dan terukur dalam suatu proses sterilisasi
tertentu.
lndikator biologi tersedia untuk metode sterilisasi uap panas, gas etilen
oksid dan panas kering. lndikator biologi yang ada di pasaran terbuat
dari spora organisme yang stabil, hidup, non patogenik dan sangat
resisten terhadap metode sterilisasi yang digunakan. Jenis
mikroorganisme yang digunakan adalah Bacillus stearothermophyllus
(sterilisasi uap panas) dan Bacillius subtilis (sterilisasi gas etilen oksid
dan panas kering).
Jenis lain dari indikator biologi ini adalah yang mengandung sistem
deteksi cepat (rapid). Sistem ini bekerja berdasarkan adanya interaksi
enzim dalam spora dengan bahan yang ada dalam media
pertumbuhan . Apabila diberikan sinar ultra violet, hasil positif akan
memberikan fluoresensi. Bila tidak terjadi fluoresens i maka kondisi
sterilisasi telah tercapa i dan spora telah terbunuh . lndikator ini
memerlukan alat khusus untuk mendeteksi ada atau tidaknya
fluoresensi .Hasildapat dibaca setelah tiga jam .
Rekomendasi pemakaian indikator biologi dalain rangka program jami nan mutu sterilisasi.
Organisasi Rekomendasi
Sampai saat ini indikator biologi merupakan referensi dasar untuk menentukan
tercapainya kondisi sterilisasi. Mengingat tujuan dari sterilisasi adalah untuk membunuh
mikroorganisme, maka tidak ada cara lain yang lebih jelas dapat memperagakan
terbunuhnya mikroorganisme selainindikator biologi.
5. Natrium Hipoklorit
Larutan pemutih pakaian yang biasa digunakan biasanya mengandung bahan aktif Natrium
hipoklorit (NaOCI) 5-10 %. Selain digunakan sebagai pemutihjuga digunakan sebagai
disinfektan . Pada konsentrasi
>20% zat ini bersifat korosif dan bila tertelan akan berbahaya karena jika kontak dengan asam
lambung akan melepaskan asam klorat dan gas klor bebas dalam lambung yang apabila
terhirup dapat menyebabkan kerusakan paru-paru.
Bahaya utama terhadap kesehatan
lnhalasi : Bila terhirup , tenggorokan akan terasa sakit, iritasi
Tindakan pertolongan
1. Bawa korban ke ruangan dengan sirkulasi udara yang baik.
2. Berikan terapi suportif berupa penatalaksanaan jalan nafas, ventilasi dan oksigenasi
dengan oksigen lembab 100%, dan penatalaksanaan sirkulasi.
A. Dekontaminasi
1. Definisi
Dekontaminasi yaitu suatu upaya yang dilakukan untuk memusnahkan/mematikan
mikroorganisme yang pathogen sehingga aman untuk penanganan selanjutnya.
Dkontaminasi adalah langkah pertama menangani perlatan, perlengkapan, sarung
tangan dan benda-benda lainnya yang terkontaminasi.
Dekontaminasi adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memutus
rantai penularan infeksi dengan mengurangi tingkat kontaminasi microbial pada
intrumen bedah.
2. Tujuan Dekontaminasi
Proses dekontaminasi juga bertujuan untuk meminimalkan jumlah mikroorganisme
serta risiko infeksi pada petugas apabila secara tidak sengaja terluka saat
membersihkan alat-alat sehingga mengurangi kontaminasi pada tangan.
3. Proses Dekontaminasi
Proses dekontaminasi dilakukan dengan cara anatara lain:
a. Gunakan larutan klorin 0,5%, alcohol 70% atau fenolik 0,5 – 3 %.
b. Gunakan tempat merendah yang terbuat dari plastic. Hal ini untuk mencegah agar
alat-alat khususnya pisau tidak menjadi tumpul karena bersentuhan dengan
container logam. Selain itu juga bias terjadi reaksi kimia antara 2 loga pada saat
perendaman dan menimbulkan terjadinya karat.
c. Jangan merendah instrument logam yang berlapis elektro (tidak 100% logam antri
karat), tetapi cukup dibersihkan/ dilap saja).
d. Lama perendaman antara 10 – 20 menit, semua alat harus terendam.
e. Petugas harus menggunakan alat-alat pelindung antara lain sarung tangan dan
masker.
B. Pencucian
1. Definisi
Pencucuian adalah cara paling efektif untuk menghilangkan sebagaian besar
mikroorganisme pada peralatan/perlengkapan yang kotor atau yang sudah
digunakan.
2. Perlengkapan/bahan-bahan untuk mencuci peralatan
a. Sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks
b. Sikat halus (boleh menggunakan sikat gigi)
c. Tabung sunting (minimal ukuran 10 ml, untuk membilas bagian dalam kateter
termasuk kateter penghisap lender
d. Wadah palstik atau baja antikarat (stainless steel)
e. Air bersih yang mengalir
f. Larutan desifektan: klorin 0,5%
3. Kegunaan pencucian
a. Sebagai cara efektif untuk mengurangi jumlah mikroorganisme terutama
endospora yang menyebabkan tetanus pada perlatan dan instrument tercemat.
b. Sebagai langkah awal, sebelum instrument di sterlilsasi atau didesinfeksi tinggat
tinggi (DTT) yang efektif tanpa melakukan pencucian terlebih dahulu.
4. Tahap-tahap pencucuian dan pembilasan
a. Pakai sarung tangan yang tebal pada kedua tangan
b. Ambil peralatan bekas pakai yang sudah didekontaminasi (hati-hati bila memegang
perlatan yang tajam seperti gunting dan jarum jari).
c. Agar tidak merusak benda-benda yang terbuat dari plastic karet, jangan dicuci
segera bersamaan dengan peralatan yang terbuat dari logam.
E. ASEPTIK/ASEPSIS
Aseptik berarti tidak adanya patogen pada suatu daerah tertentu. Teknik aseptik adalah usaha
mempertahankan objek agar bebas dari mikroorganisme.
Asepsis ada 2 macam:
1. Asepsis medis
Tehnik bersih, termasuk prosedur yang digunakan untuk mencegah penyebaran mikroorganisme.
Misalnya: mencuci tangan, mengganti linen tempat tidur, dan menggunakan cangkir untuk obat.
2. Asepsis bedah
Teknik steril, termasuk prosedur yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme dari suatu
daerah.
Prinsip-Prinsip Tindakan Asepsis Yang Umum
Semua benda yang menyentuh kulit yang luka atau dimasukkan ke dalam kulit untuk
menyuntikkan sesuatu ke dalam tubuh, atau yang dimasukkan ke dalam rongga badan yang
dianggap steril haruslah steril.
1. Jangan sekali-kali menjauhi atau membelakangi tempat yang steril.
2. Peganglah objek-objek yang steril, setinggi atas pinggang dengan demikian objek-objek itu selalu
akan terlihat jelas dan ini mencegah terjadinya kontaminasi diluar pengawasan.
3. Hindari berbicara, batuk, bersin atau menjangkau suatu objek yang steril.
4. Jangan sampai menumpahkan larutan apapun pada kain atau kertas yang sudah steril.
5. Bukalah bungkusan yang steril sedemikian rupa, sehingga ujung pembungkusnya tidak mengarah
pada si petugas.
6. Objek yang steril menjadi tercemar, jika bersentuhan dengan objek yang tidak steril.
Cairan mengalir menurut arah daya tarik bumi, jika forcep dipegang sehingga cairan desinfektan
menyentuh bagian yang steril, maka forcep itu sudah tercemar.
F. ANTISEPTIK
Anti Septik yaitu suatu zat atau bahan yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri secara
selektif. Tujuannya yaitu memusnahkan semua kuman-kuman patogen, tetapi spora dan virus yang
mempunyai daya tahan yang sangat kuat sehingga masih tetap hidup.
Macam-macam bahan yang sering digunakan untuk antiseptik dan kegunaanya yaitu:
1. Ethyl alkohol Larutan alkohol yang dipakai sebaiknya 65-85% karena daya kerjanya akan
menurun bila dipakai konsentrasi yang lebih rendah atau lebih tinggi.
2. Jodium Tinctura. Larutan 2% jodium dalam alkohol 70% adalah suatu desinfeksi yang sangat kuat.
Larutan ini dipakai untuk mendisinfeksi kulit dengan membasmi kuman-kuman yang ada pada
permukaan kulit.
Penggunaan desinfektan/antiseptic:
1. Desinfeksi kulit secara umum (Pre Operasi) dengan larutan savlon 1:30 dalam
alkohol 70%. Hibiscrup 0,5% dalam alkohol 70%.
2. Desinfeksi tangan dan kulit dengan Chlorrhexidine 4% (hibiscrup) minimal 2 menit
3. Untuk kasus Obgin (persiapan partus, vulva hygiene, neonatal hygiene). Hibiscrup
0,5% dalam Aquadest Savlon 1:300 dalam aqua hibiscrup.
Soal pre test
3. Proses yang membuat objek mati lebih aman ditangani staf sebelum dibersihkan
(menginaktifasiserta menurunkan HBV, HIV tetapi tidak membasmi)..
a. Desinfectie
b. Desinfectie Tingkat Tinggi (DTT)
c. Decontaminatie
d. Sterilisasi
4. Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua darah, cairan, tubuh, benda asing
dari kulit atau instrument..
a. Desinfectie
b. Pembersihan
c. Decontaminatie
d. Sterilisasi
5. Kombinasi dari sodium atau pottasium hydroxide yang secara tradisional terbuat dari
lemak hewan, adalah pengertian dari..
a. Pewangi pakaian
b. Detergent
c. Klorin
d. Alcohol
6. Untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan klorin 5,25% dibutuhkan air dengan
perbandingan..
a. 1:7
b. 1:5
c. 1:9
d. 1:10
8. Pemanasan yang dilakukan dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu
1210C selama 15 menit adalah metode sterilisasi
a. Panas kering
b. Panas basah
c. Mekanik
d. kimiawi