TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit selain merupakan pusat rujukan pelayanan medik, juga berpotensi
terhadap resiko penular penyakit infeksi yang sering disebut dengan Healthcare Associated
Infections ( Hals ), Hals adalah infeksi yang sering terjadi pada pasien selama perawatan di
rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lain yang tidak ditemukan dan tidak dalam
masa inkubasi saat pasien masuk rumah sakit. Hals dapat disebabkan oleh flora endogen atau
karena mikroorganisme dilingkungan sarana rumah sakit. Salah satuindikator keberhasilan
dalam pelayanan kesehatan, maka diperlukan upaya pencegahan dan pengendalian resiko
penularan serta terjadinya infeksi baik pada pasien, keluarga pasien, masyarakat yang
berkunjung maupun petugas rumah sakit. Salah satu langkah dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi adalah melalui pengolahan peralatan yang diawali dari precleaning,
cleaning dan sterilisasi yang baik sesuai dengan ketentuan. Sterilisasi adalah suatu proses
penanganan peralatan atau bahan medis yang tidak disteril menjadi steril dengan
menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora melalui sterilisasi
yang tepat.
Semakin bertanbah kompleksitas jenis pelayanan akan berdampak terhadap
peralatan / instrumen medis sehingga keseliruhan proses menjadi lebih efisien, efektif,
terstandar, aman dan mutu terjamin.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan alat / barang steril sehari
hari.
2. Tujuan Khusus
a. Membantu unit lain di rumah sakit yang membutuhkan kondisi steril, untuk
mencegah infeksi.
Peran dan fungsi Pusat Sterilisasi bervariasi menyesuaikan dengan klasifikasi rumah sakit,
bentuk struktur organisasi dan proses sterilisasi. Pusat Sterilisasi berperan dalam
4. Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman dan efektif serta
bermutu.
D. LANDASAN HUKUM
a) Ruang sterilisasi harus terpusat dan memiliki 3 (tiga) akses terpisah yang
tidak boleh saling bersilangan.
b) Akses tersebut meliputi:
- Luas ruangan disesuaikan dengan jumlah petugas, dengan perhitungan 3-5 m2/
petugas.
- Total pertukaran udara minimal 6 kali per jam.
- Intensitas cahaya minimal 100 lux.
2. Ruangan Dekontaminasi
- Pintu masuk menggunakan jenis pintu swing membuka ke arah dalam dan
dilengkapi dengan alat penutup pintu otomatis.
- Bahan penutup pintu harus dapat mengantisipasi benturan- benturan brankar.
Bahan penutup lantai tidak licin dan tahan terhadap air. Konstruksi dinding tahan
terhadap air sampai dengan ketinggian 120 cm dari permukaan lantai.
- Ruangan disediakan minimal 2 (dua) kotak kontak danbelum termasuk
kotak kontak untuk peralatan yang memerlukan daya listrik besar, serta tidak
boleh menggunakan ada percabangan/ sambungan langsung tanpa pengamanan
arus.
- Ruangan harus dijamin terjadinya pertukaran udara baik alami maupun
mekanik dengan total pertukaran udara minimal 6 kali per jam.
- Ruangan harus mengoptimalkan pencahayaan alami. Untuk,pencahayaan buatan
dengan intensitas cahaya 200 lux.
- Ruangan dilengkapi dengan sink dan pancuran air (shower), meja cuci, mesin
cuci, meja bilas, meja setrika,
- Perlengkapan dekontaminasi lainnya (ultrasonic washer dengan volume chamber 40-
60 lt, Mesin pengering slang, ett, Mesin cuci handschoen.
3. Ruangan Pengemasan Alat/ Bahan siap sterilisasi
- Ruangan disediakan minimal 2 (dua) kotak kontak dan belum termasuk kotak
kontak untuk peralatan yang memerlukan daya listrik besar, serta tidak boleh
menggunakan ada percabangan/ sambungan langsung tanpa pengamanan arus.
- Ruangan harus dijamin terjadinya pertukaran udara baik alami maupun
mekanik dengan total pertukaran udara minimal 6 kali per jam.
- Ruangan harus mengoptimalkan pencahayaan alami. Untuk pencahayaan
buatan dengan intensitas cahaya 200 lux. Ruangan dilengkapi dengan Container,
alat wrapping, Automatic washer disinfector.
4. Ruangan Sterilisasi
- Ruangan disediakan minimal 2 (dua) kotak kontak dan belum termasuk
kotak kontak untuk peralatan yang memerlukan daya listrik besar, serta tidak
boleh menggunakan ada percabangan/ sambungan langsung tanpa pengamanan
arus.
- Ruangan harus dijamin terjadinya pertukaran udara baik alami maupun mekanik
dengan total pertukaran udara minimal 6 kali per jam.
- Ruangan harus mengoptimalkan pencahayaan alami. Untuk pencahayaan
buatan dengan intensitas cahaya 200 lux.
- Ruangan dilengkapi dengan Autoklaf table, horizontal, sterilizer, container for
sterilizer, autoklaf unit (steam sterilizer),sterilizer kerosene, (atau jika
memungkinkan ada pulse vacuum sterilizer, plasma sterilizer)
5. Gudang Steril (Umum)
6. Gudang Barang (Umum)
7. Ruangan Dekontaminasi Kereta/Troli :
a. Area Cuci
b. Area Pengeringan
- Ruangan ini ditempatkan di sisi depan/luar Ruang Sterilisasi
- Pintu masuk menggunakan jenis pintu swing membuka ke arah dalam dan dilengkapi
dengan alat penutup pintu otomatis.
- Bahan penutup pintu harus dapat mengantisipasi benturan- benturan troli.
- Bahan penutup lantai tidak licin dan tahan terhadap air.
- Konstruksi dinding tahan terhadap air sampai dengan ketinggian 120 cm dari
permukaan lantai.
- Ruangan dilengkapi dengan sink dan pancuran air (shower).
8. Ruangan pencucian perlengkapan
- Mengikuti persyaratan umum, dilengkapi sink dan meja bilas
- Tidak boleh ada genangan air
9. Ruangan Distribusi Instrumen dan Barang Steril (umum)
10. Ruangan Ganti Petugas (Loker) (Umum)
11. Ruangan Kepala dan Staf/ Petugas (Umum)
12. Dapur Kecil (Pantry)
- Dilengkapi dengan sink dan meja pantri.
- Dilengkapi meja dan kursi makan sesuai dengan kebutuhan.
2 Troli 1
3 Keranjang stainless 4
4 Water heater 1
7 Kursi 1
8 Sendal 4
9 Celemek 4
10 Kacamata 4
12 Cairan enzimatik 2
15 Baskom 2
16 Ember 2
17 Gelas ukur 2
18 Sepatu boot 3
Total
2. RUANG BERSIH
1 Alat sterilisator 1
4 Keranjang stainless 2
7 Troli 1
8 Kompresor listrik 1
10 AC 1
12 Sandal 4
1 AC 1
2 Troli 1
3 Keranjang stainless 6
4 Rak stainless 3
5 Temperatur suhu ruangan dinding 1
7 Kursi 1
8 Sendal 4
4. RUANGAN PENUNJANG
1 Loker petugas 2
2 Dispenser 1
3 Galon 1
4 Gantungan baju 1
5 Kaca 1
b) Ruang Gudang
c) Ruang Administrasi
No Alat / Satuan
Barang
1 Meja tulis 1
2 Meja komputer 1
3 Kursi 2
4 Lemari administrasi 1
5 Loker kecil susun 4 2
6 Box file 5
7 Perforator 1
8 Stapless 2
9 Gunting 1
10 Cutter 1
13 Rak susun 3 2
14 Komputer set 1
1. PRE-CLEANING
Tiap ruangan / bangsal diberikan box untuk merendam alat instrumen bedah kotor dengan
cairan enzimatik.
2. CLEANING
3. PACKING
No Alat / Barang
Satuan
1 Pouches besar 2
2 Pouches sedang 2
3 Pouches kecil 2
8 Gunting 2
9 Benang jagung 2
4. LABELING
2 Selotip kertas 2
3 Gunting 1
4 Cutter 1
5 Spidol permanen 2
5. STERILISASI
1 Indikator biologi 1
2 Indikator kimiawi 2
Ruang penyimpanan alat /instrumen bedah harus memenuhi suhu RUANGAN 18° -
22°C dan kelembaban35 – 75%, ventilasi menggunakan tekanan positif dengan efisiensi
filtrasi particular antara 90-95% (untuk particular berukuran 0,5 mikron), dinding dan
lantai dibuat dari bahan yang halus, kuat, sehingga mudahb dibersihkan, alat steril
disimpan pada jarak 19-24 cm dari lantai dan minimum 43 cm dari langit-langit serta 5
cm dari dinding serta diupayakan untuk menghindari terjadinya penumpukan debu pada
kemasan. Alat steril tidak disimpan dekat wastafel atau saluran pipa lainnya
BAB IV
TATA LAKSANA
d) Rak paling bawah untuk penyimpanan peralatan steril harus berbahan solid
dan tidak berlobang.
2. Disinfektan harus memenuhi kriteria tidak merusak peralatan maupun
orang, disinfektan mempunyai efek sebagai deterjen dan efektif dalam
waktu yang relative singkat, tidak terpengaruh oleh kesadahan air atau
keberadaan sabun dan protein yang mungkin ada.
3. Penggunaan disinfektan harus sesuai petunjuk penggunaan yang berlaku.
Pelabelan – Sterilisasi.
BAB V
PENUTUP
Lingkungan yang aman dan nyaman, tingkat efesiensi kerja yang optimal, serta berbagai upaya
penerapan kesehatan dan keselamatan kerja merupakan kondisi yang diharapakan dalam pemulihan
kesehatan, mencegah terjadinya gangguan kesehatan, kecelakaan kerja termasuk penyakit kerja,
pencemaran lingkungan kerja guna tercapainya peningkatan produktifitas tenaga kerja dan perusahaan.
Bagian kesehatan lingkungan RSUD Gelumbang mempunyai peran khusus dalam pengelolaan
lingkungan rumah sakit oleh karena itu diharapakan dengan tersusunya buku panduan pedoman
pelayanan ini diharapakan dapat menjadi acuan dalam pengelolaan lingkungan pada bagian kesehatan
lingkungan secara berkesinambungan.