Salah satu indikator baik atau tidaknya suatu rumah sakit dapat dilihat dari
tingkat penyebaran infeksi yang terjadi, semakin sedikit tingkat penyebaran
infeksi yang terjadi maka semakin baik kualitas rumah sakit tersebut. Salah
satu pencegahan infeksi dapat dilakukan dengan cara melakukan sterilisasi
dan desinfeksi. Sterilisasi adalah suatu proses pengelolahan alat atau
bahan yang bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan
mikroba termasuk endospora yang dapat dilakukan dengan proses kimia
atau fisika. Desinfeksi adalah proses pembasmian terhadap semua jenis
mikroorganisme patogen yang biasanya dilakukan pada obyek yang tidak
bernyawa (misal ruangan pasien). Tindakan sterilisasi dan desinfeksi
ditujukan untuk memutus mata rantai penyebaran infeksi dengan cara
mengendalikan kuman-kuman yang berada di lingkungan rumah sakit,
dilakukan baik terhadap peralatan-peralatan yang dipakai, baju, sarung
tangan, maupun ruangan-ruangan khususnya di lingkungan rumah sakit.
Ruangan CSSD
Kegiatan CSSD meliputi 5(lima) pekerjaan utama. Dekontaminasi dan
pencucian, Inspeksi dan Pengemasan, Sterilisasi, Penyimpanan,
dan Distribusi. Masing-masing kegiatan mempunyai area khusus
yang mendukung pekerjaan tersebut.
1. Area dekontaminasi dan pencucian merupakan area dimana barang
dan instrumen kotor yang dapat diproses ulang berada. Di area ini
barang dan instrumen tersebut didekontaminasi menggunakan
disinfektan yang sesuai dan dicuci bersih. Sehingga setelah melalui
area ini barang dan instrumen yang kotor dan terkontaminasi dapat
diproses secara aman. Proses dekontaminasi dan pencucian dapat
dilakukan dengan cara manual ataupun dengan cara otomatis
menggunakan mesin. Bahan deterjen kimia dan disinfektan
mempunyai peranan yang penting di area ini.
Petugas memisahkan/mengelompokkan :
Alat-alat operasi
Linen
Kasa dan sarung tangan
c.
1)
Petugas memasukkan :
Alat-alat operasi ke autoklaf dengan suhu 135C selama 1
jam
2) Linen, kasa, dan sarung tangan ke autoklaf / alat pemanas
tertutup dengan suhu 120C selama 1 jam
d.
e.
e.