Anda di halaman 1dari 27

PENGAMBILAN &

PENGIRIMAN
INSTRUMEN KOTOR
Virtual Basic Course of CSSD

apt. Yuliana Sri Suwarti, S.Si.


Materi
01 Pendahuluan
02 Tujuan & Prinsip Transportasi Instrumen Kotor
03 Sumber Risiko Pengambilan Instrumen Kotor
Tansportasi Instrumen Kotor dari Unit
04 Pelayanan ke Ruang Dekontaminasi CSSD:
a. Persiapan Petugas
b. Persiapan Fasilitas Pendukung
c. Pelaksanaan Transportasi
Dokumentasi Pengambilan dan Pengiriman
05 Instrumen Kotor
1. Pendahuluan
Instrumen kotor harus segera
ditangani dengan cara yang benar
untuk mengurangi risiko
paparan/cedera bagi petugas dan
pasien serta risiko pencemaran
lingkungan.
Semakin lama instrumen kotor di
tempat pengguna semakin besar
kemungkinan terjadinya pemaparan
kuman infeksius.
2. Tujuan & Prinsip
Transportasi
Instrumen Kotor
Tujuan Transportasi Instrumen Kotor
1. Menyiapkan instrumen kotor agar
tidak rusak setelah digunakan.

2. Membawa instrumen kotor tanpa menyebabkan


terjadinya kontaminasi silang terhadap lingkungan
dari titik pengguna dan ruang dekontaminasi unit
sterilisasi.

3. Memastikan bahwa semua orang


yang mungkin kontak dengan instrumen
kotor tetap aman.
Prinsip Transportasi Instrumen Kotor
1 2 3 4 5

Instrumen Instrumen kotor Transportasi Semua troli Instrumen


harus
kotor harus dimasukkan ke di dan wadah steril dan
dipindahkan dalam wadah lingkungan yang kotor tidak
yang tertutup boleh dibawa
sesegera rapat yang tahan
fasyankes digunakan
mungkin terhadap tusukan harus untuk bersamaan,
dan dapat misalnya
setelah mengikuti membawa
mencegah dalam troli
digunakan. tumpahan cairan. rute dan instrumen
yang sama,
jadwal yang kotor harus karena risiko
Wadah harus
didekontaminasi
sudah mudah kontaminasi
setiap selesai ditentukan. dikenali. silang.
digunakan.
3. Sumber Risiko
Pengambilan
Instrumen Kotor
Risiko:
Risiko:

Contents A
Paparan kuman infeksius pada
petugas, pasien, residen.

Contents B Kontaminasi permukaan lingkungan.

Kontaminasi silang dari instrumen


Contents C
kotor ke instrumen steril bila dibawa
dalam troli yang sama.

Contents D Potensi cedera karena tusukan


benda tajam.
Analisis risiko saat penanganan instrumen kotor di titik
penggunaan harus meliputi:

a) Penempatan instrumen kotor dalam wadah.


b) Keamanan wadah instrumen kotor.
c) Penandaan instrumen kotor.
d) Penempatan instrumen kotor dalam troli.
e) Keamanan instrumen kotor dalam troli.
f) Kondisi instrumen kotor saat diterima di area dekontaminasi.
4. Transportasi
Instrumen Kotor dari
Unit Pelayanan ke
Ruang Kotor Unit
Sterilisasi

a. Persiapan Petugas
b. Persiapan Fasilitas Pendukung
c. Pelaksanaan Transportasi
a. Persiapan Petugas

• Petugas menggunakan APD: baju kerja eksternal/gaun


pelindung, topi, masker.
• Petugas menggunakan sarung tangan saat mengambil
instrumen kotor dan menempatkannya dalam troli.
• Petugas melepaskan sarung tangan dan melakukan kebersihan
tangan.
b. Persiapan Fasilitas Pendukung

• Wadah tertutup rapat, tahan terhadap tusukan.


• Troli yang aman, tertutup.
• Lift barang khusus instrumen kotor.
c. Pelaksanaan Transportasi

1) Pemisahan instrumen kotor dan limbah


2) Penetapan jadwal dan rute transportasi
3) Transportasi dengan troli
4) Transportasi dengan tangan
5) Transportasi dengan lift barang
6) Transportasi antar-bangunan
7) Transportasi antar-fasyankes
1). Pemisahan instrumen kotor dan
limbah
• Instrumen steril dan kotor dimasukkkan dalam wadah terpisah.
• Pemisahan yang jelas antara instrumen kotor reusable, alat
medis/bahan medis disposibel, dan limbah.
• Limbah alat medis/bahan medis disposibel dipilah berdasarkan
kategori limbah dan dimasukkan dalam tempat sampah yang
sesuai.
• Limbah benda tajam harus dimasukkan dalam wadah tahan
tusukan.
2). Penetapan jadwal dan rute
transportasi
• Jarak waktu antara pemakaian instrumen dan proses
dekontaminasi seminimal mungkin.
• Dibuat jadwal pengambilan dan transportasi instrumen kotor
dari masing-masing area.
• Instrumen kotor dibawa dan didekontaminasi sesegera mungkin
setelah digunakan.
• Ditetapkan rute yang berada di luar lalu lintas
petugas/pengunjung.
3). Transportasi dengan troli

• Troli dirancang untuk mencegah instrument kotor jatuh selama


transportasi
• Cukup luas untuk memastikan keamanan dan keutuhan
kemasan selama transportasi
• Troli dapat ditutup/tertutup
• Didekontaminasi setiap selesai digunakan
• Dilengkapi dengan roda yang dapat berbelok dengan mudah
dan dibersihakan secara rutin
4). Transportasi dengan tangan

• Sebelum transportasi, instrument kotor dimasukkan dalam


wadah yang tahan terhadap tusukan, tahan bocor baik pada
dasar maupun sisi-sisinya, diberi label “bio hazard”, dan
disegel.
• Wadah berisi instrumen kotor dibawa dalam posisi parallel
dengan lantai.
5). Transportasi dengan lift barang

• Lift barang harus berada di area dekontaminasi


• Cukup luas untuk menempatkan wadah dengan posisi yang
aman
• Dibersihkan secara teratur
• Tidak untuk mendistribusikan instrument steril
6). Transportasi antar-bangunan

• Menggunakan system tertutup yang meminimalkan risiko


paparan kuman infeksius bagi petugas.
• Ada pemisahan instrument kotor dan bersih
7). Transportasi antar-fasyankes

• Ada pemisahan instrument kotor dan bersih


• Dibawa secara aman untuk mencegah kerusakan instrument
selama transportasi dan untuk mencegah kontaminasi karena
tumpahan
• Mudah dimasukkan/dikeluarkan dari kendaraan pengangkut
5. Dokumentasi
Pengambilan &
Pengiriman Instrumen
Kotor
Dokumen Pengambilan dan Pengantaran
Instrumen Kotor
• Daftar instrument kotor dalam wadah
• Lembar serah terima petugas di titik pengguna dan petugas
yang melakukan pengambilan
Ceklis Transportasi Instrumen Kotor

No Hal yang Diamati Ya/Tidak/ Keterangan Cara


. Tidak Pengamatan
Tahu
1. Instrumen pakai ulang dipisahkan Observasi (O):
dari sampah di titik penggunaan Wawancara (W):
O & W:

2. BMHP terkontaminasi dibuang Observasi (O):


secara benar (termasuk benda Wawancara (W):
tajam) O & W:
3. Instrumen segera dibersihkan dari Observasi (O):
kotoran di titik penggunaan bila Wawancara (W):
tidak segera dipindahkan O & W:

4. Instrumen kotor tetap terjaga Observasi (O):


kelembabannya (handuk lembab, Wawancara (W):
busa enzimatik atau produk enzim O & W:
spray)
Ceklis Transportasi Instrumen Kotor

No Hal yang Diamati Ya/Tidak/ Keterangan Cara


. Tidak Pengamatan
Tahu
5. Ada kontainer khusus dan tertutup Observasi (O):
rapat untuk membawa instrumen Wawancara (W):
kotor O & W:

6. Menggunakan kontainer yang Observasi (O):


antibocor dan tahan tusukan Wawancara (W):
O & W:
7. Instrumen kotor dimasukkan ke Observasi (O):
dalam kontainer saat dibawa Wawancara (W):
O & W:

8. Instrumen kotor dibawa tidak pada Observasi (O):


saat lalu-lalang orang banyak Wawancara (W):
O & W:
Ceklis Transportasi Instrumen Kotor

No Hal yang Diamati Ya/Tidak/ Keterangan Cara


. Tidak Pengamatan
Tahu
9. Kereta yang digunakan untuk Observasi (O):
transportasi harus ditutup dan Wawancara (W):
dapat mencegah instrument kotor O & W:
terjatuh
10. Menggunakan lift barang khusus Observasi (O):
dengan akses langsung di ruang Wawancara (W):
dekontaminasi O & W:
11. Ada kebijakan dan prosedur khusus Observasi (O):
untuk transportasi instrument kotor Wawancara (W):
antar-gedung, jika memungkinkan O & W:
REFERENSI
THANK YOU
Virtual Basic Course of CSSD

Anda mungkin juga menyukai