Anda di halaman 1dari 24

PENGONTROLAN AUTOCLAVE DENGAN BOWIE DICK

No.Dokumen No. Revisi : Halaman


OT.02.02/XVII/ / 2019 01 1/1
RSSN
BUKITTINGGI

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur Utama
SPO 02-01-2019 RS Stroke Nasional Bukittinggi

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001
PENGERTIAN Pengontrolan autoclave dengan bowie dick adalah Suatu
pengontrolan fungsi Autoclave dipastikan berfungsi baik dengan
menggunakan indicator Bowie Dick test.

TUJUAN Sebagai acuan pengontrolaln autoclave dengan bowie dick agar:


1. Terlaksananya pengotrolan efisiensi pompa vacuum pada
mesin Autocluve
2. Terlaksananya pengontrolan chamber autoclave untuk
mengetahui adanya kebocoran udara dalam chamber mesin
Autocluve pada saat proses sterilisasi.

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang Kebijakan
pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI ) RSSN
Bukittinggi
PROSEDUR 1. Petugas menyiapkan peralatan :
a. Autoclave Tuttnauer
b. Keranjang stainless.
c. indicator
2. Petugas CSSD, menaikkan handel listrik untuk memanaskan
mesin Autoclave.
3. Petugas CSSD, memasukkan Bowie Dick test ke dalam set
linen kemudian linen tersebut dimasukkan ke dalam chamber
mesin autocluve.
4. Setelah suhu mencapai 450° C pintu di tutup, tunggu sampai
door gasket menunjuk garis merah.
5. Petugas ISS/CSSD mengoperasikan mesin dengan menekan
Start, mesin berjalan secara otomatis.
6. Setelah mesin selesai petugas mengeluarkan Bowie Dick test
dari dalam set linen dan melihat hasilnya.
7. Setelah dinyatakan baik petugas menginformasikan kepada
petugas lainnya bahwa mesin dapat dioperasikan kembali.
Petugas ISS/CSSD melaporkan ke bagian IPSRS apabila
terjadi kerusakan atau tidak stabil dalam jalannya mesin.
UNIT TERKAIT 1. IPSRS
PENGONTROLAN AUTOCLAVE
DENGAN INDIKATOR TEST STRIP SHINVA

No.Dokumen No. Revisi : Halaman


RSSN 01 1/1
BUKITTINGGI
Ditetapkan
SPO Tanggal terbit Direktur Utama
02-01-2019 RS Stroke Nasional Bukittinggi

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001

PENGERTIAN Pengontrolan autoclave dengan indicator test strip shinva adalah


suatu pengontrolan apakah fungsi Autoclave dapat berfungsi
dengan baik atau tidak dengan menggunakan indicator Test Strip
Shinva
TUJUAN Sebagai acuan dalam pengontrolan autoclave sehingga :
1. Terlaksananya pengontrolan efisiensi pompa vacuum pada
mesin Autoclave.
2. Terlaksananya pengontrolan chamber autoclave apakah ada
kebocoran udara dalam chamber mesin Autoclave pada saat
proses sterilisasi atau tidak.
3. Terlaksananya pengontrolan autoclave dengan test strip shinva
di setiap kemasan alat yang akan di steril.

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang Kebijakan
pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI ) RSSN
Bukittinggi

PROSEDUR 1. Petugas menyiapkan peralatan :


a. Autocluve tuttnauer .
b. Keranjang stainless.
c. indicator
2. Petugas menyalakan mesin Autoclave dan tekan menu dengan
program No.2
3. Masukkan test Strip Shinva ke dalam set instrument,tromol,bak
instrument,set linen kemudian masukkan ke dalam chamber
mesin Autoclave
4. Tunggu mesin Autoclape sampai jarum menunjuk angka 450
C,tutup pintu mesin Autoclave.
5. Tunggu door gasket sampai mencapai tanda merah/stabil ( 15
menit ) kemudian tekan start.
6. Setelah mesin selesai tekan open pintu akan terbuka.
7. Keluarkan dan teliti apakah test Strip Shinva berubah menjadi
warna hitam atau tidak, lihat hasilnya.
8. Bila berwarna hitam maka hasil sterilisasi berhasil dan alat yang
disteril sudah steril.
Hasil test strip shinva di simpan di status pasien yang
menggunakan alat yang disterilkan
UNIT TERKAIT 1. IPSRS
PROSEDUR UMUM PELAYANAN
STERILISASI SENTRAL

No.Dokumen No. Revisi Halaman


OT.02.02/XVIII/ /2019 01 1/1
RSSN
BUKITTINGGI
Ditetapkan
SPO Tanggal terbit Direktur Utama
02-01-2019 RS Stroke Nasional Bukittinggi

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001

PENGERTIAN Prosedur umum pelayanan sterilisasi sentral adalah Pelaksananan


pekerjaan pelayanan sterilisasi alat yang akan digunakan dengan
mengacu pada standar operasional prosedur yang telah dibakukan.
TUJUAN 1. Tersedianya petunjuk operasional yang dapat diikuti oleh seluruh
staf Sterilisasi
2. Memberikan penekanan pada keselamatan pasien dan pelaksana.
3. Meningkatkan ketertiban, disiplin, semangat kerja dalam upaya
memperbaiki, mendidik petugas untuk taat dan patuh dalam
melaksanakan tugas.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional Bukittinggi nomor
: HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang Kebijakan pelayanan pencegahan dan
pengendalian infeksi (PPI ) RSSN Bukittinggi

Prosedur PETUNJUK UMUM :

1. Jam kerja dari hari senin sampai jum,at.


Senin sampai Sabtu jam 07.30wib – 14.00wib.
2. Pengoperasian peralatan mesin steril dibawah pengawasan
penanggung jawab CSSD.
3. Absensi dilakukan 2X waktu datang dan waktu pulang dengan
menggunakan finger print.
4. Menggunakan pakaian kerja lengkap dengan pakaian dinas dan
topi khusus atau jilbab.
5. Baju dan sepatu pribadi disimpan dalam loker atau lemari pakaian
pribadi yang telah disediakan.
6. Petugas yang sakit segera berobat ke poli dan diperkenankan
istirahat atas keterangan dokter.
7. Petugas yang ijin dengan cara menulis surat ijin yang telah
disediakan dengan sepengetahuan kepala Instalasi.
8. Sebelum dan sesudah menjalankan tugas harus cuci tangan
dengan antiseptic.

KEWAJIBAN PETUGAS :

1. Memakai pakaian kerja lengkap dengan tanda pengenalnya.


2. Mentaati Juklak dan Juknis yang telah ada.
3. Menjaga kebersihan dan memelihara peralatan steril, ruangan
serta perlengkapan lainnya.
4. Melaporkan hasil kerja sesuai jadwal dinas yang dilakukan kepada
penanggung jawab Sterilisasi.
5. Melaporkan setiap ada kerusakan peralatan steril ke IPSRS
dengan menggunakan formulir perbaikan.

PERLENGKAPAN :

1. Pakaian kerja ( baju hijau )


2. Masker
3. Sandal
4. Topi penutup kepala/jilbab

Unit Terkait 1. Direktur Keuangan dan Administrasi Umum


2. Ruang rawat inap
3. Ruang rawat jalan
4. OK,IGD,ICU
5. PPI
PENGGUNAAN MESIN STERILISASI
AUTOCLAVE MMM SELEKTOMAT PL 669
No.Dokumen Revisi Halaman
1/2
RSSN 01
BUKITTINGGI
Prosedur A. Pemanasan :
1. Bersihkan alat dari kotoran yang ada didalam
chamber
2. Tekan tombol on untuk menghidupkan mesin.
3. Tekan tombol on untuk menghidukan mesin boiler.
4. Tunggu ± 10 menit sampai lampu hijau pada
indikator boiler menyala.
B. Penyeterilan :
1. Cuci tangan
2. Buka pintu sterilisator
3. Susun alat / barang yang akan di steril di rak yang
tersedia
4. Masukan rak ke dalam chamber sampai terkunci
kemudian tutup
5. Pilih program steril kemudian tekan start untuk
menjalankan program
6. Setelah program selesai yang ditandai tulisan ”cycle
complete” pada layar
7. Buka pintu sterilisator
8. Keluarkan alat / bahan yang telah disteril dari dalam
chamber
9. Cuci tangan
C. Mematikan Mesin :
1. Tekan tombol off untuk mematikan mesin setelah
proses selesai
2. Tekan tombol off untuk mematikan boiler

Unit Terkait 1. Ruang rawat ianap


2. Ruang rawat jalan
3. ICU
4. OK
5. IGD
6. HCU
7. IPSRS
MONITORING MUTU STERILISASI

No.Dokumen Revisi Halaman


1/1
OT.02.02/XVIII/ 01
RSSN
/2019
BUKITTINGGI
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Operasional Direktur Utama
02-01-2019 RS Stroke Nasional Bukittinggi

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001
Pengertian Monitoring mutu sterilisasi adalah suatu kegiatan pemantauan
proses sterilisasi secara rutin dengan menggunakan indicator
mekanik, kimia dan biologi sebagai parameternya.

Maksud DanTujuan 1. Terlaksananya monitoring dengan indicator mekanik.


2. Terlaksananya monitoring dengan indicator kimia.
3. Terlaksananya monitoring biologi.
4. Terjaminnya mutu sterilisasi.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang
Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI )
RSSN Bukittinggi
Prosedur A. Kontrol kualitas sterilisasi :
1. Data mesin sterilisasi:
 Pemberian nomor load pada setiap kemasan,
nomor sterilisasi dan tanggal proses sterilisasi
 Nama operator
 Informasi kemasan
2. Waktu kadaluarsa
Setiap kemasan steril yang akan digunakan harus
diberi label yang mengindikasikan waktu kadaluwarsa
(walaupun kadaluarsa tergantung pada kejadian yang
dialami kemasan tersebut)
B. Jenis-jenis indicator yang digunakan untuk monitoring
sterilisasi :
1. Indikator mekanik
Bagian dari instrument sterilisasi seperti gauge, tablet
dan indicator suhu, waktu maupun tekanan yang
menunjukkan alat sterilisasi bekerja dengan baik.
2. Indikator kimia
Indikator yang menandai terjadinya paparan sterilisasi
pada objek yang dihasilkan dengan adanya
perubahan warna. Bentuk yang digunakan berupa
autoclave tape digunakan
Dibagian luar kemasan (untuk linen) dan bila dengan
pouches sudah ada indicator dalam kemasannya.
3. Uji kultur laboratorium
Swab dari alat / bahan yang sudah disterilkan secara acak
dilakukan 3 bulan sekali.
Unit Terkait 1. Ruang rawat ianap
2. Ruang rawat jalan
3. ICU
4. OK
5. IGD
6. IPSRS
7. HCU
PENGGUNAAN TUBE DRYER
No.Dokumen Revisi Halaman
1/1
01

RSSN
BUKITTINGGI

Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur Utama
Operasional 02-01-2019 RS Stroke Nasional Bukittinggi

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001
Pengertian Penggunaan tube dryer adalah suatu proses pengeringan tube
sebelum masuk proses sterilisasi

Maksud DanTujuan 1. Terlaksananya proses pengeringan alat alat yang terbuat


dari plastic, karet yang berbentuk selang.
2. Terlaksananya proses persiapan sterilisasi untuk alat yang
terbuat dari plastic dan karet.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang
Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI )
RSSN Bukittinggi

Prosedur A. Persiapan alat :


1. Tube dryer
2. Selang (tube) yang akan disterilkan
B. Cara kerja :
1. Cuci tangan
2. Alat- alat yang terbuat dari karet dan plastic setelah
dibersihkan dan didekontaminasi di susun dengan cara
di kaitkan dengan posisi terbalik di dalam tube dryer.
3. Tutup pintu mesin dan nyalakan tombol power.
4. Atur jarum petunjuk sesuai dengan waktu yang
dikehendaki (Dry Timer) dalam mesin tube dryer.
Misalnya: 30 menit
5. Mesin memproses alat yang ada didalam.
6. Setelah selesai (sesuai waktu yang ditentukan) mesin
akan mati secara otomatis.
7. Tunggu sampai mesin dingin, kemudian keluarkan alat
dari dalam mesin.
8. Cuci tangan.
Unit Terkait 1. Ruang rawat ianap
2. Ruang rawat jalan
3. ICU
4. OK
5. IGD
6. IPSRS
PENDISTRIBUSIAN ALAT / LINEN STERIL
No.Dokumen Revisi Halaman
1/1
01

RSSN
BUKITTINGGI

Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan


Operasional Direktur Utama
02-01-2019 RS Stroke Nasional Bukittinggi

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001
Pengertian Pendistribusian Instrumen / linen steril adalah suatu kegiatan
pendistribusian alat / linen yang sudah steril ke unit terkait yang
membutuhkan.

Maksud DanTujuan 1. Terlaksananya kegiatan pendistribusian dengan benar.


2. Menghindari atau mengurangi infeksi nosokomial.
3. Menjaga kesterilan alat / linen yang akan dipakai dengan
menyimpan diruangan bersuhu 18-22°C dan kelembaban
35-75%.
4. Terpenuhinya kebutuhan alat / linen di unit / ruangan
yang membutuhkan.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang
Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI )
RSSN Bukittinggi

Prosedur 1. Cuci tangan


2. Petugas Strilisasi dibagian pendistribusian menggunakan
baju dan alas APD khusus Sterilisasi.
3. Petugas yang akan mengambil alat / linen steril masuk
lewat pintu bersih.
4. Petugas yang akan mengambil menulis dibuku ekspedisi
5. Petugas Sterilisasi memberikan sesuai dengan jenis
jumlah alat yang disteril
6. Apabila yang diminta kassa petugas Sterilisasi
memberikan sesuai dengan jumlah yang diminta.
7. Petugas Sterilisasi dan petugas ruangan membubuhkan
tanda tangan di buku ekspedisi.
8. Alat, linen, kassa yang steril di bawa dengan
menggunakan tempat yang tertutup dan dari stenlis.
9. Cuci tangan
Unit Terkait 1. Ruang rawat ianap
2. Ruang rawat jalan
3. ICU
4. OK
5. HCU
6. IGD
PENANGANAN KASSA
No.Dokumen Revisi Halaman
1/1
OT.02.02/XVIII/ 01
/2019
RSSN
BUKITTINGGI

Standar Prosedur Tanggal Terbit RS Stroke Nasional Bukittinggi


Operasional
02-01-2019

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001
Pengertian Penanganan kassa adalah suatu kegiataan mengelola kassa
menjadi lipatan dan bentuk sesuai dengan kebutuhan unit yang
akan memakai.

Maksud DanTujuan 1. Terlaksananya kegiatan memotong, melipat kassa sesuai


kebutuhan.
2. Terpenuhinya kebutuhan kassa di unit yang
membutuhkan.
3. Menghindari atau mengurangi infeksi nosokomial.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang
Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI )
RSSN Bukittinggi

Prosedur 1. Cuci tangan


2. Petugas CSSD dibagian pendistribusian menggunakan
baju dan alas kaki khusus CSSD.
3. Kassa dipotong dirungan sesuai dengan kebutuhan yaitu
 kassa besar ukuran30cm X 30cm dilipat menjadi
segi empat
 kassa kecil ukuran 20cm X 15cm dilipat menjadi
segi empat
 kassa infus ukuran 10cm X 15cm dilipat menjadi
segi empat
 kassa deppers ukuran 15cm X 15cm dilipat
menjadi segi empat
 kassa kebidanan ukuran 30cm X 1,5 M dilipat dan
digulung dengan panjang 10cm
4. Kassa di kemas dengan poucesh (plastic pembungkus
yang ada indicator kesterilan)
5. Poucesh di prees dengan mesin seler sampai tertutup
rapat
6. Kemasan yang sudah jadi di susun di keranjang khusus
7. Kassa siap di sterilkan
8. Cuci tangan
Unit Terkait 1. Ruang rawat ianap
2. Ruang rawat jalan
3. ICU
4. OK
5. IGD
6. HCU
7. IPSRS
PENANGANAN LINEN
No.Dokumen Revisi Halaman
1/1
OT.02.02/XVIII/ 01
/2019
RSSN
BUKITTINGGI
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Operasional Direktur Utama
02-01-2019 RS Stroke Nasional Bukittinggi

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001
Pengertian Penanganan linen adalah suatu kegiataan mengelola linen untuk
unit atau ruangan yang membutuhkan terutama OK

Maksud DanTujuan 1. Terlaksananya kegiatan penanganan linen sesuai


prosedur dan sesuai kebutuhan
2. Terpenuhinya kebutuhan linen di unit yang
membutuhkan.
3. Menghindari atau mengurangi infeksi nosokomial.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang
Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI )
RSSN Bukittinggi

Prosedur 1. Cuci tangan


2. Petugas CSSD dibagian pendistribusian menggunakan
baju dan alas kaki khusus CSSD.
3. Linen bersih dari laundry terdiri dari jas operasi, lap
tangan, doek besar, doek kecil, sarung mayo
4. Mengemas jas OK yang terdiri dari
 4 jas operasi
 4 lap tangan
Dibungkus dengan doek no. 16 diberi label dan
autoclave tape.
5. Mengemas Doek yang terdiri dari
 2 doek besar
 3 doek kecil
 1 sarung mayo
Dibungkus dengan doek no. 16 diberi label dan
autoclave tape
6. Doek bolong dan biasa yang dikemas satuan di kemas
dengan poucesh.
7. Linen siap di sterilkan
8. Cuci tangan
Unit Terkait 1. Ruang rawat ianap
2. Ruang rawat jalan
3. ICU
4. OK
5. IGD HCU
6. IPSRS
7. Laundry
PENCUCIAN ALAT- ALAT (DEKONTAMINASI)
No.Dokumen Revisi Halaman
1/1
OT.02.02/XVIII/ 01
/2019
RSSN
BUKITTINGGI
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Operasional Direktur Utama
02-01-2019 RS Stroke Nasional Bukittinggi

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001
Pengertian Pencucian alat-alat (dekontaminasi) adalah suatu proses
pembersihan alat dari noda dan cairan tubuh sehingga aman
untuk proses selanjutnya.

Maksud DanTujuan 1. Menghilangkan noda darah dan cairan tubuh yang


melekat pada alat yang telah digunakan
2. Menghilangkan mikroorganisme yang terdapat pada alat
yang telah digunakan
3. Mencegah terjadinya kontaminasi silang dari alat ke
patugas

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang
Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI )
RSSN Bukittinggi

Prosedur A. Persiapan alat yang akan dicuci :


1. Alat pelindung diri : celemek, masker bedah, goggle,
sarung tangan rumah tangga.
2. Peralatan dekontaminasi : wadah, timer, cairan
enzymatic atau desinfektan, sikat, lap bersih.
B. Cara kerja :
1. Cuci tangan
2. Pakai APD : celemek, masker bedah, goggle, sarung
tangan rumah tangga.
3. Siapkan wadah untuk perendaman alat dengan
menggunakan cairan enzymatic atau desinfektan
4. Buka alat yang mempunyai ulir, dan alat direndam
dalam cairan sesuai aturan.
5. Sikat alat untuk menghilangkan noda, darah dan
cairan tubuh yang menempel pada alat.
6. Bilas di air mengalir sampai bersih.
7. Keringkan dengan menggunakan lap handuk bersih.
8. Alat dikemas sesuai dengan kebutuhan dan diberi
strip test.
9. Beri tanda pada kemasan dan siap di steril.
Unit Terkait 1. Ruang rawat ianap
2. Ruang rawat jalan
3. ICU
4. OK
5. IGD HCU
6. IPSRS
7. Laundry
SERAH TERIMA ALAT-ALAT YANG AKAN
DISTERIL
No.Dokumen Revisi Halaman
1/1
OT.02.02/XVIII/ 01
RSSN /2019
BUKITTINGGI
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur Utama
Operasional 02-01-2019 RS Stroke Nasional Bukittinggi

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001
Pengertian Suatu proses penerimaan alat / bahan yang akan disterilkan dari
unit / ruangan lain ke Sterilisasi dengan menggunakan buku
ekspedisi penerimaan.

Maksud DanTujuan 1. Meminimalkan tertukarnya alat-alat antar ruangan yang


mensterilkan.
2. Terlaksananya pendokumentasian di CSSD dengan tertib.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang
Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI )
RSSN Bukittinggi

Prosedur 1. Cuci tangan


2. Kirim alat / bahan yang sudah dilakukan pembersihan,
pengeringan dan dekontaminasi ke Ruangan Sterilisasi.
3. Petugas CSSD dan petugas ruangan mengecek kembali
alat/bahan (jumlah, jenis, cara pengemasannya)
4. Catat pada buku ekspedisi ruangan maupun ekspedisi
Sterilisasi tanggal, unit pengirim, jenis dan jumlah
alat/bahan yang akan disteril
5. Tulis nama serta tanda tangan petugas Sterilisasi dan
petugas ruangan
6. Cuci tangan

Unit Terkait 1. Ruang rawat ianap


2. Ruang rawat jalan
3. ICU
4. OK
5. IGD
6. HCU
PEMBERIAN TANDA DAN INDIKATOR PADA
KEMASAN YANG AKAN DISTERIL
No.Dokumen Revisi Halaman
1/1
OT.02.02/ XVIII/ 01
RSSN /2019
BUKITTINGGI

Standar Prosedur Tanggal Terbit RS Stroke Nasional Bukittinggi


Operasional
02-01-2019

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001
Pengertian Suatu kegiatan pemberian tanda dan indicator pada kemasan
alat/bahan yang akan disteril.

Maksud DanTujuan 1. Untuk mengetahui tingkat kesterilan dan masa kadaluarsa


alat/bahan yang akan disteril
2. Untuk mengetahui alat/bahan yang disteil

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang
Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI )
RSSN Bukittinggi

Prosedur 1. Cuci tangan


2. Cek kembali kemasan alat/bahan yang akan disteril
3. Bubuhkan pada kemasan tanggal, jenis, jumlah alat serta
dan tangggal kadaluarsa danama petugas yang
mengemas
4. Bila di kemas dengan linen tempelkan autoclave tape
pada kemasan dengan mencantumkan tanggal, bulan,
tahun disteril
5. Untuk indicator internal masukkan kedalam bak
instrument yang akan disterilkan
6. Jangan lupa tulis nama petugas pengemas
7. Cuci tangan

Unit Terkait 1. Ruang rawat ianap


2. Ruang rawat jalan
3. ICU
4. OK
5. IGD
6. HCU
PENYIMPANAN ALAT/BAHAN STERIL
No.Dokumen Revisi Halaman
OT.02.02/ XVIII/ 1/1
/2019 01

RSSN
BUKITTINGGI
Standar Prosedur Tanggal Terbit RS Stroke Nasional Bukittinggi
Operasional
02-01-2019

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001
Pengertian Suatu proses penyimpanan alat/bahan pada ruang penyimpanan
yang memenuhi standar.

Maksud DanTujuan 1. Terlaksanya penyimpanan alat/bahan yang telah disteril


sampai saat digunakan
2. Mencegah terjadinya kontaminasi silang baik dari alat
yang belum steril atau dari lingkungan yang tercemar

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang
Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI )
RSSN Bukittinggi

Prosedur Persiapan alat :


1. Alat pengukur suhu dan kelembaban udara
2. Rak penyimpanan
3. Troli pengangkut
Cara kerja :
1. Cuci tangan
2. Setelah alat keluar dari sterilisator periksa kembali
apakah indicator sudah berubah warna yang
menunjukkan steril apa belum.
3. Alat/ bahan yang sudah steril dimasukkan ke ruang
penyimpanan dengan menyusun di rak penyimpanan
sesuai dengan ruangan masing-masing.
4. Untuk ruangan OK disusun berdasarkan jenis alat dan
tanggal penyeterilan.
5. Cek dan catat suhu dan kelembaban udara setiap jam
7.30wib dan 14.00wib.
6. Cuci tangan.
Unit Terkait 1. Ruang rawat ianap
2. Ruang rawat jalan
3. ICU
4. OK
5. IGD
6. HCU
PENGEMASAN ALAT/BAHAN YANG AKAN DI
KEMAS (PACKING)
No.Dokumen Revisi Halaman
OT.02.02/ XVIII/ 1/1
/2019 01
RSSN
BUKITTINGGI
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Operasional Direktur Utama
02-01-2019 RS Stroke Nasional Bukittinggi

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001
Pengertian Suatu proses pengemasan (packing) alat/bahan yang akan
disteril.

Maksud DanTujuan 1. Terlaksanya pengemasan (packing alat/bahan sebelum


steril sesuai jenisnya.
2. Mencegah terjadinya kontaminasi silang baik dari alat
yang belum steril atau dari lingkungan yang tercemar

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang
Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI )
RSSN Bukittinggi

Prosedur Persiapan alat :


1. Kemasan (pouches, linen)
2. Alat pengepress (sealer)
3. Autoclave tape
4. Spidol
5. Gunting, Masker, sarung tangan, tutup kepala, baju dan
alas kaki khusus CSSD
Cara kerja :
1. Cuci tangan
2. Petugas Sterilisasi menggunakan masker, sarung
tangan, tutup kepala, baju dan alas kaki khusus
Sterilisasi.
3. Kemas alat/bahan sesuai dengan jenisnya.
4. Rekatkan dengan autoclave tape.
5. Untuk yang dikemas denga pouches rekatkan dengan
mesin sealer.
6. Cantumkan tanggal, bulan , tahun serta nama
pengemas.
7. Alat siap disterilkan.
8. Cuci tangan.
Unit Terkait 1. Ruang rawat inap 5. IGD
2. Ruang rawat jalan 6. OK
3. ICU 7. HCU
4. IPSRS
PENGGUNAAN MESIN PRES PLASTIK
(SEALER)
No.Dokumen Revisi Halaman
OT.02.02/ XVIII/ 1/1
/2019 01
RSSN
BUKITTINGGI
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Operasional Direktur Utama
02-01-2019 RS Stroke Nasional Bukittinggi

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001
Pengertian Suatu acuan penggunaan mesin sealer untuk merekatkan
kemasan alat/bahan yang terbuat dari plastic ( pouches).

Maksud DanTujuan 1. Terlaksanya pengunaan mesin sealer dengan baik.


2. Menjaga keawetan mesin sealer.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang
Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI )
RSSN Bukittinggi

Prosedur Persiapan alat :


1. Kemasan (pouches, linen)
2. Alat pengepress (sealer)
3. Gunting, Masker, sarung tangan, tutup kepala, baju dan
alas kaki khusus Sterilisasi
Cara kerja :
1. Cuci tangan
2. Petugas CSSD menggunakan masker, sarung tangan,
tutup kepala, baju dan alas kaki khusus CSSD.
3. Sambungkan kabel power cord ke sumber listrik.
4. Tekan tombol on/off pada posisi on.
5. Tunggu sampai variable selector pemanas menunjuk ke
angka 200.
6. Mesin siap digunakan untuk kemasan yang
menggunakan pouches.
7. Cantumkan tanggal, bulan , tahun serta nama
pengemas.
8. Alat/bahan yang di kemas siap disterilkan.
9. Cuci tangan.
Unit Terkait 1. Ruang rawat inap 5. IGD
2. Ruang rawat jalan 6. OK
3. ICU 7. IGD
4. IPSRS
PENGGUNAAN MESIN STERILISASI
AUTOCLAVE TUTTNAUER
No.Dokumen Revisi Halaman
OT.02.02/ XVIII/ 1/1
RSSN /2019 01
BUKITTINGGI
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Operasional Direktur Utama
02-01-2019 RS Stroke Nasional Bukittinggi

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001
Pengertian Suatu proses acuan cara pengoperasian mesin sterilisasi
autoclave tuttnauer.

Maksud DanTujuan 1. Terlaksanya pengunaan mesin sterilisasi autoclave


tuttnauer sesuai aturan yang benar.
2. Menjaga keawetan mesin autoclave tuttnauer.
3. Menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang
dihasilkan.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang
Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI )
RSSN Bukittinggi

Prosedur 1. Nyalakan mesin power belakang dan power dimesin


bagian depan.
2. Tunggu steam generator sampai jarum menunjukkan
angka 450 ( ± 10 menit)
3. Susun alat/bahan yang akan disteril ke dalam rak.
4. Masukkan rak kedalam chamber.
5. Rapatkan daun pintu mesin, pintu akan tertutup secara
otomatis.
6. Tunggu door gasket stabil sampai jarum tepat berada
pada garis merah (± 10 menit) lalu tekan tombol start.
7. Proses sterilisasi berjalan sampai dengan selesai ± 45
menit.
8. Setelah bunyi alarm, akan tampil ;
 Tekan tanda open
 Wait
9. Pintu akan terbuka, lalu matikan power depan dan
belakang.
10. Keluarkan alat/barang yang telah steril dari dalam
chamber.
11. Catat hasil suhu dan tekanan sterilisasi.
Unit Terkait 1. Ruang rawat inap 5. IGD
2. Ruang rawat jalan 6. OK
3. ICU 7. IGD
4. IPSRS
PENGGUNAAN MESIN STERILISASI SUHU
RENDAH / PLASMA STRICOOL
No.Dokumen Revisi Halaman
1/1
01
RSSN
BUKITTINGGI
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Operasional Direktur Utama
02-01-2019 RS Stroke Nasional Bukittinggi

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001
Pengertian Suatu proses acuan cara pengoperasian mesin sterilisasi suhu
rendah / Plasma Stricool

Maksud DanTujuan 1. Terlaksanya pengunaan mesin sterilisasi suhu


rendah/plasma Stericool sesuai aturan yang benar.
2. Menjaga keawetan mesin sterilisasi suhu rendah / Plasma
Stricool
3. Menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang
dihasilkan.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang
Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI )
RSSN Bukittinggi

Prosedur 1. Sambungkan steker ke stop kontak


2. Putar tombol ke posisi “1” / ON
3. Tunggu sampai suhu CELL Temp ˃ 50° C
4. Siapkan barang yang akan disteril dan pilih program yang
diinginkan
Program Waktu Keterangan
P1 31 menit Sterilisasi
(program Singkat) permukaan
P2 52 menit Muatan dengan
(program standar) rongga-rongga
P3 61 menit Muatan dengan
(program intens) lumen sempit &
permukaan yang
menebal

5. Buka pintu: catatan: disarankan agar pintu selalu tertutup


agar Cell Temp selalu ˃ 50° C
6. Masukkan barang (posisi plastic menghadap kebawah),
lalu tutup pintu
7. Tekan tombol “Proceed untuk memulai Proses
8. Jika proses selesai akan terbaca di display sebagai berikut:
Sterilization Completed
9. Buka pintu
10. Ambil barang dan segera tutup pintu agar Cell temp selalau
˃ 50° C
11. Ulangi langkah No. 4 untuk proses sterilisasi
berikutnya
12. Matikan mesin dengan memutar tombol ke posisi “O” / OFF
13. Cabut steker dari stop kontak
14. Selesai
Unit Terkait 1. IGD 5. IGD
2. OK
3. ICU
4. IPSRS
REKAPITULASI DAFTAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

UNTUK MENUNJANG AKREDITASI

INSTALASI STERILISASI SENTRAL (ISS/CSSD)

RUANG : ISS / CSSD

NO NAMA SPO KETERANGAN

1. Prosedur Pengontrolan Autoclave Dengan Bowie Dick Test Baru


2. Prosedur Pengontrolan Autoclave Dengan Indikatir Test Srip Shinva Baru
3. Prosedur Umum Pelayanan Sterilisasi Sentral Baru
4. Penggunaan Mesin Sterilisasi Autoclave MMM Selektomat PL 669 Revisi
5. Monitoring Mutu Sterilisasi Revisi
6. Penggunaan Tube Dryer Revisi
7. Pendistribusian Alat/Linen Steril Revisi
8. Penanganan Kassa Revisi
9. Penanganan Linen Revisi
10. Pencucian Alat-alat ( Dekontaminasi ) Revisi
11. Serah Terima Alat-alat Yang Akan Disteril Revisi
12. Pemberian Tanda Dan Indikator Pada Kemasan Yang Akan Disteril Revisi
13. Penyimpanan Alat/Bahan Steril Revisi
14. Pengemasan Alat/Bahan Yang Akan dikemas (Packing) Revisi
15. Penggunaan Mesin Press Plastik ( Sealer ) Revisi
16. Penggunaan Mesin Sterilisasi Autoclave Tuttnauer Revisi
17 Penggunaan Mesin Sterilisasi Suhu Rendah / Plasma Stricool Baru
PEMBUATAN LARUTAN ALKAZYME
No.Dokumen Revisi Halaman
OT.02.02/ XVIII/ 1/1
/2019 01

RSSN
BUKITTINGGI
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Operasional Direktur Utama
02-01-2019 RS Stroke Nasional Bukittinggi

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001
Pengertian Suatu acuan penggunaan mesin sealer untuk merekatkan
kemasan alat/bahan yang terbuat dari plastic ( pouches).

Maksud DanTujuan 3. Terlaksanya pengunaan mesin sealer dengan baik.


4. Menjaga keawetan mesin sealer.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang
Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI )
RSSN Bukittinggi

Prosedur 1. Pakai APD


2. Siapkan Bahan dan Wadah
3. Ambil satu bungkus alkazyme, larutkan dalam lima liter air,
aduk sampai alkazyme larut sempurna

Unit Terkait 5. Ruang rawat inap 5. IGD


6. Ruang rawat jalan 6. OK
7. ICU 7. IGD
8. HCU
PEMBUATAN LARUTAN ALKAZYDE
No.Dokumen Revisi Halaman
OT.02.02/ XVIII/ 1/1
/2019 01

RSSN
BUKITTINGGI
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Operasional Direktur Utama
02-01-2019 RS Stroke Nasional Bukittinggi

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001
Pengertian Suatu acuan penggunaan mesin sealer untuk merekatkan
kemasan alat/bahan yang terbuat dari plastic ( pouches).

Maksud DanTujuan 5. Terlaksanya pengunaan mesin sealer dengan baik.


6. Menjaga keawetan mesin sealer.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang
Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI )
RSSN Bukittinggi

Prosedur 1. Pakai APD


2. Siapkan bahan dan wadah
3. Larutkan cairan 20 Ml Alkazyde dalam 1 liter air
4. Aduk larutan alkazyde sampai larut sempurna

Unit Terkait 9. Ruang rawat inap 5. IGD


10. Ruang rawat jalan 6. OK
11. ICU 7. IGD
12. HCU
PENCUCIAN DENGAN ALKAZIDE
No.Dokumen Revisi Halaman
OT.02.02/ XVIII/ 1/1
/2019 01

RSSN
BUKITTINGGI
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Operasional Direktur Utama
02-01-2019 RS Stroke Nasional Bukittinggi

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001
Pengertian Suatu acuan penggunaan mesin sealer untuk merekatkan
kemasan alat/bahan yang terbuat dari plastic ( pouches).

Maksud DanTujuan 7. Terlaksanya pengunaan mesin sealer dengan baik.


8. Menjaga keawetan mesin sealer.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang
Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI )
RSSN Bukittinggi

Prosedur 1. Pakai APD


2. Siapkan bahan dan wadah
3. Ambil larutan alkazide yang sudah dilarutkan
4. Tuangkan kedalam wadah
5. Masukan instrument kedalam cairan Alkazide
6. Rendam selama 15 menit
7. Angkat dan keringkan
Unit Terkait 13. Ruang rawat inap 5. IGD
14. Ruang rawat jalan 6. OK
15. ICU 7. IGD
16. HCU
PENCUCIAN DENGAN ALKAZYME
No.Dokumen Revisi Halaman
OT.02.02/ XVIII/ 1/1
/2019 01

RSSN
BUKITTINGGI
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Operasional Direktur Utama
02-01-2019 RS Stroke Nasional Bukittinggi

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001
Pengertian Suatu acuan penggunaan mesin sealer untuk merekatkan
kemasan alat/bahan yang terbuat dari plastic ( pouches).

Maksud DanTujuan 9. Terlaksanya pengunaan mesin sealer dengan baik.


10. Menjaga keawetan mesin sealer.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang
Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI )
RSSN Bukittinggi

Prosedur 1. Pakai APD


2. Ambil larutan alkazyme yang sudah dilarutkan, tuangkan
kedalam wadah
3. Rendam instrument selama 15 menit
4. Angkat dan keringkan
Unit Terkait 17. Ruang rawat inap 5. IGD
18. Ruang rawat jalan 6. OK
19. ICU 7. IGD
20. IPSRS
PENGGUNAAN INDIKATOR BIOLOGI
No.Dokumen Revisi Halaman
OT.02.02/ XVIII/ 1/1
/2019 01

RSSN
BUKITTINGGI
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Operasional Direktur Utama
02-01-2019 RS Stroke Nasional Bukittinggi

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001
Pengertian Melakukan pemeriksaan sediaan yang berisi sejumlah tertentu
mikro organisme spesifik dalam bentuk spora yang paling
resisten terhadap suatu proses sterilisasi tertentu dan digunakan
untuk menentukan bahwa sterilisasi telah dicapai.

Maksud DanTujuan 1. Dapat mengetahui bahwa mesin sterilisasi bekerja dengan


baik

2. Dapat membuktikan bahwa alat yang dipakai benar – benar


steril

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang
Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI )
RSSN Bukittinggi

Prosedur 1. Pakai APD


2. Persiapan peralatan
- 1 Ampul gke steri – recore
- 1 buah pcd green recore
- 1 buah incubator
3. Buka penutup pcd green round, masukan ampul kedalam
PCD tutup kembali dengan rapat
4. Letakan PCD kedalam camber mesin sterilisasi diarea yang
paling sulit dijangkau
5. Proses pengujian dilakukan bersamaan dengan proses
sterilisasi
6. Setelah proses sterilisasi selesai PCD dikeluarkan dan
didiamkan sesaat agar suhu normal
7. Keluarkan ampul dari PCD lakukan pemeriksaan indicator
8. Masukan indicator kedalam incubator yang sudah ada
pembanding
9. Catat tanggal dan waktu inkubasi
10. Inkubasi dilakukan selama 48 jam
11. Obserfasi perubahan warna pada ampul
12. Perubahan warna dapat dilihat diobservasi pada lubang
transparan tanpa harus diangkat keluar
13. Jika warna tidak berubah, maka proses sterilisasi berhasil
Unit Terkait 21. Ruang rawat inap 5. IGD
22. Ruang rawat jalan 6. OK
23. ICU 7. IGD
24. HCU
PENGGUNAAN INKUBATOR INDIKATOR
BIOLOGI
No.Dokumen Revisi Halaman
OT.02.02/ XVIII/ 1/1
/2019 01
RSSN
BUKITTINGGI
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Operasional Direktur Utama
02-01-2019 RS Stroke Nasional Bukittinggi

dr. Hj. Ermawati, M.Kes

NIP. 196104231987102001
Pengertian Suatu acuan penggunaan mesin sealer untuk merekatkan
kemasan alat/bahan yang terbuat dari plastic ( pouches).

Maksud DanTujuan 11. Terlaksanya pengunaan mesin sealer dengan baik.


12. Menjaga keawetan mesin sealer.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Stoke Nasional


Bukittinggi nomor : HK.01.08/XXVIII/935/2019 tentang
Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI )
RSSN Bukittinggi

Prosedur 1. Letakan Incubator pada ruang dengan suhu antara 5 – 35


derajat celcius
2. Hubungkan dengan suplay daya dengan kebutuhan 12 volt
3. Tekan tombol ON pada sisi samping Incubator
4. Khusus Incubator seri 610 – 120, suhu inkubasi 57 derajat
celcius
5. Suhu actual akan tertera pada layar LCD dan setelah 5 – 15
menit maka akan timbul suara dan suhu dilayar akan ok
6. Untuk mengaktifkan GKE steri record SCBI, dengan
memasukan kerongga pemecah dan didorong kesamping hingga
kaca ampul bagian dalam pecah
7. Masukan GKE steri record SCBI kelubang inkubasi
8. Set tanggal dan waktu inkubasi lalu dicatat
9. Setelah waktu inkubasi selesai 48 jam observasi perubahan
warna pada ampul
10. Perubahan warna dapat diobservasi pada lubang trnsparan,
tanpa harus ampul diangkat keluar
11. Jika warna tidak berubah, maka proses sterilisasi berhasil
Unit Terkait 25. Ruang rawat inap 5. IGD
26. Ruang rawat jalan 6. OK
27. ICU 7. IGD
28. HCU

Anda mungkin juga menyukai