1. PRECLEANING
Gunakan APD minimal sarung tangan, pelindung wajah, apron plastik dan
masker.
Siapkan wadah berisi larutan enzymatic dan lap atau busa
Segera setelah dipakai pasien, swab scoupe dengan busa/lap yang telah dibasahi
dengan larutan enzymatic.
Pindahkan rendaman scoupe kewadah tertutup keruang cuci, wadah diberi label
biohazard.
2. TEST KEBOCORAN
Lakukan test Kebocoran sesuai petunjuk pabrik baik manual atau dengan mesin.
3. PEMBERSIHAN MANUAL
Gunakan sikat khusus untuk masing-masing scoupe dalam posisi scoupe
terendam.
Lanjutkan penyikatan hingga tidak tampak adanya kotoran dibulu sikat. Sikat
dispossible jika digunakan kembali untuk scoupe yang lain maka harus di DDT.
5. INSPEKSI MANUAL
Tahap ini memastikan kalau scoupe tampak benar-benar bersih serta menentukan
kondisi seperti pecah, adanya sisa debris.
6. DESINFEKSI TINGKAT TINGGI BISA MANUAL ATAU AUTOMATIC
Rendam dengan desinfektan yang mengandung zat aktif glutaradelhid >2%, OPA
0,55 % hydrogen peroksida 7,5% atau paracetic acid 0,2%.
Lama dan suhu perendaman disesuaikan dengan dengan instruksi pabriklakukan
pengecekan konsentrasi (minimum effective concentration) dengan test strip. Jika
dilakukan dengan manual pastikan probe scoupe terndam sempurna.
Flush bagian lumen dengan cairan DDT.
8. PENGERINGAN
Bilas lumen dengan alkohol 70% hingga tampak keluar dari sisi sebelahnya.
Keringkan scoupe bagian luar dengan lap lembut bersih atau steril dan dorong sisa
alkohol dengan udara tekan yang sudah disaring dengan filter.
9. PELABELAN
Label/tanda scoupe (No seri probe, Tanggal DDT, Exspired date 7 hari dan
petugas DDT).
Tempelkan label dalam laporan tindakan pasien dan loogbook sesudah pemakaian.
10. PENYIMPANAN
Simpan scoupe bersih dilemari bersih, ventilasi bagusdan bebas debu.
Lemari penyimpanan terbuat dari material yang bisa di desinfeksi.
Simpan scoupe menggantung bebas.