Anda di halaman 1dari 40

MANAJEMEN PENGELOLAAN

LIMBAH

DISAMPAIKAN PADA
WORKSHOP ” UPDATE PENYUSUNAN DOKUMEN
IMPLEMENTASI PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
SESUAI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT”
JAKARTA, 9 – 11 DESEMBER 2019
Tujuan Pembelajaran
• Setelah mengikuti pembelajaran
diharapkan peserta mampu memahami
tata cara pengelolaan limbah RS sesuai
standar PPI
Pokok Bahasan
Implementasi manajemen pengelolaan limbah RS sesuai standar
nasional akreditasi
 Standar PPI 7.1
Rumah sakit melaksanakan identifikasi prosedur dan kegiatan
penunjang pelayanan yang berisiko infeksi serta menerapkan strategi
untuk menurunkan risiko infeksi
 Standar PPI 7.4
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi melalui pengelolaan limbah
infeksius dengan benar.
 Standar PPI 7.5
Rumah sakit menetapkan pengelolaan limbah benda tajam dan jarum
secara aman.
FOKUS PROGRAM
Elemen penilaian PPI Telusur Skor
7.4
5. Pelaporan pajanan D 1) Bukti laporan pajanan limbah 10 TL
infeksius 5 TS
limbah infeksius sesuai 2) Bukti pelaksanaan supervisi 0 TT
dengan regulasi dan  Bukti form ceklis
 Bukti hasil supervisi (form
dilaksanakan ceklist telah diisi)
monitoring, evaluasi, 3) Bukti telah dilakukan tindak
lanjutnya
serta tindak lanjutnya. O
(D,O,W) Lihat pengelolaan limbah infeksius,
mulai pembuangan di unit
pelayanan, sampai di TPS B-
3/pengolahan limbah infeksius
W
 IPCN
 Kepala/staf unit/kepala ruangan
 Kepala/staf laboratorium
Elemen penilaian PPI 7.4 Telusur Skor

6. Ada bukti penanganan O Lihat penanganan /handling 10 TL


(handling) serta pembuangan darah dan 5 TS
pembuangan darah dan komponen darah 0 TT
komponen darah sudah
dikelola sesuai dengan W  Kepala/staf kamar operasi
peraturan perundang-  Kepala/staf BDRS
undangan. (O,W)  Kepala/staf kamar bersalin
 Kepala/staf laboratorium
Elemen penilaian PPI 7.4 Telusur Skor
7. Ada bukti D Bukti supervisi: 10 TL
pelaksanaan supervisi 1) Bukti form ceklis 5 TS
dan monitoring 2) Bukti pelaksanaan supervise 0 TT
terhadap kegiatan butir
a) sampai dengan e) O Lihat lokasi pengelolaan limbah RS
pada maksud dan  IPCN
tujuan. (D,O,W) W  Kepala/staf kamar operasi
 Kepala/staf BDRS
 Kepala/staf kamar bersalin
 Kepala/staf laboratorium
 Kastaf kamar jenazah/ Staf
terkait
Elemen penilaian PPI 7.4 Telusur Skor
8. Bila pengelolaan D Dilaksanakan di luar rumah sakit : 10 TL
1) Bukti pelaksanaan kerjasama
limbah dilaksanakan RS dengan pihak luar RS 5 TS
oleh pihak luar rumah (Tripartit/RS dengan pihak 0 TT
transporter dan pihak
sakit harus berdasar atas pengolah B-3)
kerjasama dengan pihak 2) Bukti izin transporter
3) Bukti izin Pengolah limbah B-3
yang memiliki izin dan 4) Bukti sertifikasi mutu
sertifikasi mutu sesuai
dengan peraturan O Lihat proses pengelolaan limbah
perundang-undangan
 IPCN
(lihat MFK 5.1 EP 4). W  Penanggung jawab kesling
(D,O,W)  Petugas pengelolaan limbah
Persiapan Standar 7.1, 7.4
• Kebijakan pengelolaan limbah infeksius
• Kebijakan penanganan/handling pembuangan darah dan
komponen darah (darah dan cairan tubuh)
• SPO pengelolaan limbah
• Buku pedoman kesehatan lingkungan No.1204 tahun 2004
• Fasilitas pendukung untuk pengelolaan kebersihan
Evaluasi Standar PCI 7.1, 7.4,

 Limbah infeksius ditempatkan pada


plastik kuning Salah dalam pemilahan sampah
Tidak ada bukti audit kepatuhan
 Ada bukti audit kepatuhan pembuangan limbah
pembuangan limbah Survei di lapangan limbah infeksius
 Survei di lapangan pembuangan campur
limbah sesuai Petugas tidak menggunakan APD ketika
menangani limbah infeksius
 Petugas menggunakan APD
Tidak ada bukti pemusnahan limbah
 Ada buku expedisi pembuangan infeksius
darah yang dimusnahkan /tidak
layak ditransfusikan
Hirarki Pengelolaan Limbah di
Rumah Sakit

P TINGGI

PENCEGAHAN R
I
PENGURANGAN O
R
I
DAUR T
ULANG A
S
PENGOLAHAN
LIMBAH
RENDAH
PEMBUANGAN LANGSUNG
limbah padat yang
NON- dihasilkan dari kegiatan di
LIMBAH PADAT MEDIS rumah sakit di luar medis
RUMAH yang berasal dari dapur,
perkantoran, taman, dan
SAKIT
SEGREGASI
halaman yang dapat
dimanfaatkan kembali
LIMBAH apabila ada teknologinya

CAIR
GAS MEDIS limbah infeksius,
imbah patologi,
limbah benda tajam,
Limbah farmasi,
limbah sitotoksis,
semua limbah yang semua air buangan
limbah kimiawi,
berbentuk gas yang berasal termasuk tinja yang berasal
limbah radioaktif,
dari kegiatan pembakaran dari kegiatan rumah sakit
limbah kontainer
di rumah sakit seperti yang kemungkinan
bertekanan, dan
insinerator, dapur, mengandung
limbah dengan
perlengkapan generator, mikroorganisme, bahan
kandungan logam
anastesi, dan pembuatan kimia beracun dan radioaktif
berat yang tinggi.
obat citotoksik yang berbahaya bagi
kesehatan Sumber: PERMENKES
1204/2004
Manajemen Limbah RS
SAMPAH DI RS

INFEKSIUS NON MEDIS NON RADIOAKTIF CYTOTOKSIK


1. Limbah infeksius (Semua INFEKSIUS INFEKSIUS
benda yang terkontaminasi plabot,
kertas, kotak,
cairan tubuh); Jaringan
botol, wadah flacon,botol
2. Safety box limbah tajam plastik, sisa infus beling
(jarum suntik,jarum hecting, makanan, sisa
skalpel, ampul, bisturi,
pembungkus
semua benda yang
obat, sampah
mempunyai permukaan
kebun, dll
Incenerator
tajam)
Batan
Daur ulang
Incenerator TPA
STRATEGI PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH
SAKIT (ALUR)
• Pengelolaan
limbah medis
yang aman dan
efisien
• Pengelolaan
limbah medis
yang akuntabel
• Terpenuhin
ya unsur-
unsur
Green
Hospital

3R
1
9
LIMBAH B3 RUMAH SAKIT YANG BISA DI
DAUR ULANG

Spuit
bekas Kemasan
bek2a0s B3
Rekaman proses desinfeksi limbah
botol infus bekas menggunakan alat
autoklaf

Contoh limbah botol infus


bekas yang telah dilakukan
Indikator tekanan dalam proses desinfeksi menggunakan alat
desinfeksi limbah botol infus bekas
menggunakan alat autoklaf
autoklaf
PROSES DAUR ULANG LIMBAH

TPS PENGUMPUL
RUANG Daur
RAWAT ulang
Pengolahan biji
Pencacahan Transport er
plastik
Pemilahan
limbah Disinfeksi
PABRIK
medis padat
TPS Pengolahan

Produk non
INSENERATOR foodgrade
PIHAK
SPO Pengelolaan Limbah RS

PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT PENGELOLAAN LIMBAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSPAD GATOT SOEBROTO ............. ......... 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO
......... ......... 2 dari 2
DITKESAD DITKESAD
Ditetapkan,
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad A. Limbah Non Infeksius
STANDAR PROSEDUR 1. Gunakan tempat sampah tertutup yang dilapisi plastik warna hitam.
Tanggal Terbit
OPERASIONAL 2. Gunakan wadah tahan tembus untuk pembuangan semua benda–
……
(SPO) benda tajam
Dr.dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad (K) RI 3. Letakkan tempat sampah di lokasi yang mudah terjangkau
Brigadir Jenderal TNI 4. Peralatan yang di pakai untuk mengumpulkan dan mengangkat limbah
Pengelolaan limbah adalah upaya kegiatan pengelolaan sumber infeksi tidak boleh di pakai untuk keperluan lain (sebaiknya menandai tempat
berupa limbah padat, cair, dan gas yang telah terkontaminasi (secara potensial sampah yang infeksius)
sangat berbahaya) atau tidak terkontaminasi yang harus dikelola dengan baik 5. Apabila 3/4 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus
dan benar, mulai dari pemisahan sampah, pengemasan, sampai ke diangkut
pembuangan akhir. 6. Cuci semua wadah limbah dengan larutan pembersih desinfektan
PENGERTIAN a. Limbah Infeksius adalah limbah yang terkontaminasi dengan darah, (larutan klorin 0,5 % + sabun antiseptik) dan bilas teratur dengan air
cairan tubuh pasien, ekskresi, sekresi yang dapat menularkan orang lain 7. Gunakan APD ketika menangani limbah (sarung tangan rumah tangga
b. Limbah non infeksius adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sampai menutup siku dan sepatu pelindung tertutup)
sakit di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan PROSEDUR 8. Limbah diangkut menggunakan troly khusus langsung buang di
halaman yang dapat dimanfaatkan kembali (apabila ada teknologinya) Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS)
c. Limbah benda tajam adalah objek atau alat yang memiliki sudut tajam 9. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik
atau runcing yang dapat memotong atau menusuk kulit
B. Limbah benda tajam :
1. Mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh limbah baik bagi
pasien, pengunjung, tenaga kesehatan serta melindungi masyarakat 1. Jangan mematahkan atau menekuk benda tajam
sekitarnya dari bahaya pencemaran limbah yang berasal dari rumah sakit 2. Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai (Recaping)
TUJUAN 3. Segera buang limbah benda tajam pada tempat khusus (safety box)
2. Semua limbah yang terdapat di lingkungan rumah sakit (baik di dalam
maupun diluar) dapat ditangani dengan baik yang tertutup, tahan tusuk, tahan bocor dan aman
3. Menjaga citra rumah sakit dan keindahan 4. Wadah benda tajam di letakkan dekat lokasi tindakan
5. Apabila 3/4 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus
KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 Tahun 2017 diangkut
6. Gunakan APD ketika menangani limbah (sarung tangan rumah tangga
sampai menutup siku dan sepatu pelindung tertutup)
A. Limbah Infeksius
7. Limbah diangkut menggunakan troly khusus langsung dimasukkan
1. Gunakan tempat sampah tertutup yang dilapisi plastik warna kuning
dalam insenerator sebagai pembuangan akhir
2. Gunakan wadah tahan tembus untuk pembuangan semua benda –
1. Instalasi Gawat Darurat
benda tajam 2. Instalasi Rawat Inap
3. Letakkan tempat sampah di lokasi yang mudah terjangkau 3. Instalasi Rawat Jalan
4. Peralatan yang di pakai untuk mengumpulkan dan mengangkat limbah 4. Instalasi Kamar Operasi
tidak boleh di pakai untuk keperluan lain UNIT TERKAIT 5. Instalasi Anestesi dan Reanimasi
5. Apabila 3/4 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus 6. Intensive Care Unit
PROSEDUR diangkut 7. Unit Haemodialisa.
6. Cuci semua wadah limbah dengan larutan pembersih desinfektan 8. Unit Jangsus
(larutan klorin 0,5% + sabun antiseptik) dan bilas teratur dengan air, dan 9. Cleaning Service
keringkan 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204 /
7. Gunakan APD ketika menangani limbah (sarung tangan rumah tangga MENKES/SK/X/2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah
sampai menutup siku dan sepatu pelindung tertutup) LAMPIRAN sakit
8. Limbah diangkut menggunakan troly khusus langsung dimasukkan 2. PMK 27 tahun 2017
dalam insenerator sebagai pembuangan akhir
9. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik
AUDIT PEMANTAUAN PPI DI INCENERATOR
RS CINTA KASIH BULAN AGUSTUS 2019
NO INDIKATOR YA TIDAK NA
1 2 3 4 5
A. Area Kantor Petugas
Sarana kebersihan tangan tersedia lengkap,
1
sesuai kebutuhan dan berfungsi baik
2 Wastafel bersih dan berfungsi baik
Kamar mandi petugas bersih, aman dan
3
terawat
4 Ruangan bersih, rapih dan bebas asap rokok
5 Tempat sampah dalam kondisi bersih Jumlah
B. Penatalaksanaan Limbah Non
Infeksius
Tempat penyimpanan sementara limbah non Rata- rata
6
infeksius bersih, rapi dan kering
Limbah terikat kuat, tidak bocor dan tidak
7
terbuka
Tidak di temukan binatang dan pengerat
8
lainnya
Limbah non infeksius diangkut sesuai jadwal
9
pengangkutan
Area penampungan sementara selalu
10
dibersihkan setelah limbah diangkut
Tempat penyimpanan sementara limbah re-
11
cycle tertutup dan tertata rapi
Proses penatalaksanaan limbah re-cycle sesuai
12
standar
C. Penatalaksanaan Limbah Infeksius
Tempat penyimpanan sementara limbah
13
infeksius bersih dan kering
Ruang penyimpanan sementara limbah
14
infeksius selalu tertutup
Saat proses pembakaran limbah petugas
15
menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap
Limbah infeksius terikat kuat, tidak bocor dan
16
tidak terbuka
Dilakukan pemusnahan limbah infeksius sesuai
17
jadwal dan terdokumentasi
Proses pembakaran limbah infeksius dilakukan
18
sesuai SPO
19 Hasil pembakaran akhir limbah dalam bentuk
pasir (Sesuai standar)
Penyimpanan hasil pembakaran limbah
20 didalam tempat yang sesuai standar dan
pengangkutan ke KLH sesuai jadwal
21 Asap yang di hasilkan ramah lingkungan
PENGELOLAAN LIMBAH PIHAK KE 3
• Ada ijin Perusahaan pengelolah limbah
• Ada MOU
• Kunjungan ke Pihak ke 3 disertai kegiatan dalam gambar
• Ijin transporter
• Ijin incinerator
• Sertifikasi mutu
INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT RANCANA TINDAK LANJUT
RUANG PERAWATAN RUMAH SAKIT SAYAP IBU

NO

RISIKO
JNS KELOMPOK

SKOR

PRIORITAS

TUJUAN UMUM

TUJUAN KHUSUS
No Potensial Probabilitas Dampak System yg Ada Skore Rangking
Risk/Problems Resiko risiko
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 PENANGGUNG
STRATEGI WAKTU
JAWAB
LIMBAH

1 Pemilahan limbah 3 2 3 18 2

2 Tempat sampah 2 2 3 12 3 1 Pembuangan 27 I Pembuangan Mengurangi a. Kerjasama dengan 1 BULAN - IPCN/Kesling


limbah non limbah penumpukan dinas kebersihan
3 Pengangkutan 2 1 2 4 7 infeksius sesuai limbah kota untuk
limbah jadwal pembuangan
limbah
4 Penyimpanan 2 2 2 8 5 b. MOU pembuangan
limbah sementara limbah dengan
dinas kebersihan
c. Membuat jadwal
5 Pengolahan limbah 2 2 3 12 4
pembuangan
(infeksius)
limbah dan
koordinasi dengan
6 Pembuangan 3 3 3 27 1 petugas
limbah (non pengangkut limbah
infeksius) d. Pemantauan
terhadap
7 Daur ulang limbah 2 3 2 12 6 pengangkutan
limbah
Contoh Ijin IPAL & Diagram Alur IPAL
MONITORING RUANG DAN AREA IPAL

NO ELEMEN YANG DI AUDIT YA TIDAK NILAI


NO ELEMEN YANG DI AUDIT YA TIDAK NILAI
1 2 3 4 5
A. Lingkungan Petugas: 1 2 3 4 5
1 Sarana kebersihan tangan tersedia lengkap, Proses Pengolahan Limbah
sesuai kebutuhan dan berfungsi baik 1 Grift Chamber berfungsi baik
2 Kamar ganti petugas tampak rapi dan bersih
2 Comminutor berfungsi baik
3 Kamar mandi petugas bersih, aman dan terawat
4 Ruangan rapi, bersih dan bebas asap rokok 3 Aeration tank berfungsi baik
5 Tersedia APD digunakan sesuai indikasi 4 Sedimentasi tank berfungsi baik
6 Tempat sampah dalam kondisi bersih Chlorination tank berfungsi baik dan diberikan
B. Ruang Pengelolaan Limbah 5 chlorin sesuai
7 Tersedia APD digunakan sesuai indikasi 6 Effluent tank berfungsi baik
8 Sarana kebersihan tangan tersedia lengkap, Kolam Indikator
sesuai kebutuhan dan berfungsi baik
9 Lingkungan bersih, lantai tidak licin dan terawat
7 Air berwarna jernih, tidak berbau
C. Area pembuangan limbah akhir 8 PH air normal (6,5 – 7.5)
10 Lingkungan bersih, rapi dan terawatt
9 Ikan hidup dan berkembang biak
11 Ramah lingkungan (tanaman tumbuh dan ikan Saluran pembuangan air ke sungai berfungsi
berkembang biak )
10 baik
12 Residu limbah jernih dan tidak berbau
Jumlah Jumlah

Rata-Rata Rata-Rata
Standar PPI 7.5
Rumah sakit menetapkan pengelolaan limbah benda tajam dan jarum
secara aman.

Elemen penilaian PPI 7.5


Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan Regulasi tentang pengelolaan
R 1 TL
regulasi tentang pengelolaan benda tajam dan jarum
benda tajam dan jarum 0 -
2. Benda tajam dan jarum sudah Lihat kepatuhan petugas dalam
O - TL
dikumpulkan, disimpan di pengelolaan benda tajam dan
dalam wadah yang tidak jarum sesuai prinsip PPI 1
tembus, tidak bocor, berwarna
0
kuning, diberi label infeksius
3. Pengelolaan benda tajam dan O Lihat tempat pengelolaan benda TL
jarum dilaksanakan sesuai tajam/incinerator/TPS B3
dengan regulasi. (O,W)
1
Elemen penilaian PPI 7.5 Telusur Skor
4. Bila pengelolaan benda tajam dan Dilaksanakan di luar rumah sakit :
jarum dilaksanakan oleh pihak luar D 1) Bukti pelaksanaan kerjasama RS dng pihak luar RS 1 TL
rumah sakit harus berdasar atas (Tripartit/RS dng pihak transporter dan pihak pengolah
kerjasama dengan pihak yang B-3) 0 TS
memiliki izin dan sertifikasi mutu sesuai 2) Bukti izin transporter
dengan peraturan perundang- 3) Bukti izin Pengolah limbah B-3 5 TT
undangan. (D,O,W) 4) Bukti sertifikasi mutu
5. Ada bukti data dokumen limbah D Bukti data dokumen limbah benda tajam dan jarum yang 0
benda tajam dan jarum. (D,W) dikelola
6. Ada bukti pelaksanaan supervisi dan D Bukti supervisi
monitoring oleh IPCN terhadap Bukti form ceklis
pengelolaan benda tajam dan jarum Bukti pelaksanaan supervise
sesuai dengan prinsip PPI, termasuk Lihat kepatuhan petugas dalam pengelolaan benda tajam
bila dilaksanakan oleh pihak luar O dan jarum sesuai prinsip
rumah sakit. (D,O,W)
Dokumen Standar PPI 7.5

• Kebijakan pengelolaan limbah tajam


• SPO pengelolaan limbah tajam
• Alur Paska pajanan limbah tajam
• Laporan petugas yang terpapar limbah tajam
• Buku pedoman sanitasi dan PPI di RS dan Fasyankes
Evaluasi Standar PCI 7.3

 Buku Pedoman sanitasi dan PPI di RS


 Ada Kebijakan dan SPO Pembuangan limbah
•Tempat pembuangan limbah tajam
 Alur pasca pajanan
 Laporan petugas terpajan
tidak sesuai standar
 Ada tempat pembuangan limbah tajam sesuai •Limbah tajam terlalu penuh
standar •Ditemukan jarum suntik tercecer di
 Limbah tajam dibuang setelah terisi ¾ penuh
troly tindakan
 Petugas dapat menjelaskan cara pengelolaan
limbah tajam di unit kerja •Ditemukan petugas yang
 Tempat limbah tajam disediakan dan mudah melakukan recaping
diakses
ALUR PENANGANAN PASCA PAJANAN
Tertusuk jarum Terpajan cairan tubuh
terkontaminasi

Keluarkan darah, cuci Segera lapor ke Cuci dg air


dg air mengalir atasan mengalir

Buat laporan

Treatment klinik staf dan sumber


pajanan periksa darah
HCV,HBV,HIV
Follow
Follow HBsAg, anti HCV HIV psn (+) (intervensi
up
up pasien (-) dokter)
dokter

Ulang 3, 6 bln
ALUR PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT TAJAM

Sumber
penghasil
limbah

pemilahan

Non Medis
Medis
pemilahan

Tidak tajam Tajam

Pewadahan dan
pengumpulan

Pengambilan dan
pengangkutan

Penyimpanan di
TPS

Pemusnahan
Transportasi

• Kokoh & kuat


Menggunakan • Mudah dibersihkan
kereta dorong • Khusus untuk
khusus mengangkut limbah
• Trolly harus tertutup

Dibersihkan & di disinfeksi secara rutin

Menggunakan lift tersendiri


KEGIATAN DI INCINERATOR

32
SPO Pengelolaan Limbah
PENGELOLAAN LIMBAH
PENGELOLAAN LIMBAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSPAD GATOT SOEBROTO
............. ......... 1 dari 2 ......... ......... 2 dari 2
RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD
DITKESAD
Ditetapkan, A. Limbah Non Infeksius
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
STANDAR PROSEDUR 1. Gunakan tempat sampah tertutup yang dilapisi plastik warna hitam.
Tanggal Terbit 2. Letakkan tempat sampah di lokasi yang mudah terjangkau
OPERASIONAL
…… 3. Peralatan yang di pakai untuk mengumpulkan dan mengangkat limbah
(SPO)
dr. Komaruddin Boenjamin, Sp.U tidak boleh di pakai untuk keperluan lain (sebaiknya menandai tempat
Brigadir Jenderal TNI sampah yang infeksius)
Pengelolaan limbah adalah upaya kegiatan pengelolaan sumber infeksi 4. Apabila 3/4 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus
berupa limbah padat, cair, dan gas yang telah terkontaminasi (secara potensial diangkut
sangat berbahaya) atau tidak terkontaminasi yang harus dikelola dengan baik 5. Cuci semua wadah limbah dengan larutan pembersih desinfektan
dan benar, mulai dari pemisahan sampah, pengemasan, sampai ke (detergent/larutan klorin 0,5 %) dan bilas teratur dengan air
pembuangan akhir. 6. Gunakan APD ketika menangani limbah (sarung tangan rumah tangga
PENGERTIAN a. Limbah Infeksius adalah limbah yang terkontaminasi dengan darah, sampai menutup siku dan sepatu pelindung tertutup)
cairan tubuh pasien, ekskresi, sekresi yang dapat menularkan orang lain 7. Limbah diangkut menggunakan troly khusus langsung buang di
b. Limbah non infeksius adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah PROSEDUR Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS)
sakit di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan 8. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik
halaman yang dapat dimanfaatkan kembali (apabila ada teknologinya)
B. Limbah benda tajam :
c. Limbah benda tajam adalah objek atau alat yang memiliki sudut tajam
atau runcing yang dapat memotong atau menusuk kulit 1. Jangan mematahkan atau menekuk benda tajam
1. Mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh limbah baik bagi 2. Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai (Recaping)
pasien, pengunjung, tenaga kesehatan serta melindungi masyarakat 3. Segera buang limbah benda tajam pada tempat khusus (safety box)
sekitarnya dari bahaya pencemaran limbah yang berasal dari rumah sakit yang tertutup, tahan tusuk dan tahan bocor berwarna kuning
TUJUAN
2. Semua limbah yang terdapat di lingkungan rumah sakit (baik di dalam 4. Wadah benda tajam di letakkan dekat lokasi tindakan (trolly)
maupun diluar) dapat ditangani dengan baik 5. Apabila 3/4 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus
3. Menjaga citra rumah sakit dan keindahan diangkut
1. Pedoman Manajerial PPI di RS 6. Gunakan APD ketika menangani limbah (sarung tangan rumah tangga
KEBIJAKAN
2. PMK 27 Tahun 2017 sampai menutup siku dan sepatu pelindung tertutup)
A. Limbah Infeksius 7. Limbah diangkut menggunakan troly khusus langsung dibawa ke TPA
1. Gunakan tempat sampah tertutup yang dilapisi plastik warna kuning (di ruang incinerator) untuk dibakar dalam insenerator
2. Gunakan wadah tahan tembus untuk pembuangan semua benda – 1. Instalasi Gawat Darurat
benda tajam 2. Instalasi Rawat Inap
3. Letakkan tempat sampah di lokasi yang mudah terjangkau 3. Instalasi Rawat Jalan
4. Peralatan yang di pakai untuk mengumpulkan dan mengangkat limbah 4. Instalasi Kamar Operasi
tidak boleh di pakai untuk keperluan lain UNIT TERKAIT 5. Instalasi Anestesi dan Reanimasi
5. Apabila 3/4 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus 6. Intensive Care Unit
PROSEDUR 7. Unit Haemodialisa.
diangkut
6. Cuci semua wadah limbah dengan larutan pembersih desinfektan 8. Unit Jangsus
(larutan klorin 0,5%) dan bilas teratur dengan air, dan keringkan 9. Cleaning Service
7. Gunakan APD ketika menangani limbah (sarung tangan rumah tangga 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204 /
sampai menutup siku dan sepatu pelindung tertutup) MENKES/SK/X/2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah
8. Limbah diangkut menggunakan troly khusus langsung dimasukkan LAMPIRAN sakit
dalam insenerator sebagai pembuangan akhir 2. Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
9. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik
Contoh SPO Tertusuk Jarum
PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM ATAU
BENDA TAJAM PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM ATAU BENDA
TAJAM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSPAD GATOT SOEBROTO
DITKESAD ................ ......... 1 dari 2 No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSPAD GATOT SOEBROTO
DITKESAD ............ ......... 2 dari 2
Ditetapkan,
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit dilakukan konseling.
OPERASIONAL … 7. Bila status pasien HIV, HBV, HCV positif maka tentukan status HIV, HBV,
( SPO ) HCV, petugas kesehatan tersebut.
Dr.dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad (K) RI 8. a. Apabila Status pasien HIV harus diberikan Prolaksis Pasca Pajanan
Brigadir Jenderal TNI
berupa obat ARV dalam waktu kurang dari 4 jam, diberikan selama 28
Penatalaksanaan tertusuk jarum dan benda tajam adalah salah satu hari, tes HIV diulang setelah 6 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan.
PROSEDUR b. Apabila Status pasien Hepatitis B dilakukan pemeriksaan HBsAg dan
upaya pencegahan dan pengendalian infeksi terhadap petugas yang tertusuk
PENGERTIAN benda yang memiliki sudut tajam atau runcing yang menusuk,memotong, Anti HBS (belum vaksinasi)
melukai kulit seperti jarum suntik, jarum jahit bedah, pisau, skapel, gunting, c. Hasil HbsAg positif Rujuk ke Dokter Poliklinik Penyakit Dalam untuk
atau benang kawat. mendapatkan terapi.
Melindungi petugas kesehatan, mahasiswa, petugas kebersihan, pengunjung d. Hasil HbsAg negatif diberikan seri vaksinasi Hepatitis : Imunisasi Hep
TUJUAN
dari perlukaan dan tertular penyakit seperti hepatitis B, hepatitis C dan HIV bulan I, III, dan V, selanjutnya konsultasi ke Poliklinik Penyakit Dalam
1. PMK 27 Tahun 2017
KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 Tahun 2017 2. Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian infeksi di Rumah Sakit
DOKUMEN TERKAIT
3. Buku Pedoman Keselamatan Kesehatan Kerja (K3), Kebakaran dan
Kewaspadaan Bencana
Prosedur penatalaksanaan tersuk jarum bekas pakai dan benda tajam:
1. Jangan panik. 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Segera desinfeksi dengan alkohol dan cuci dengan air mengalir 2. Instalasi Rawat Inap
menggunakan sabun atau cairan antiseptik, tidak boleh dipencet. 3. Instalasi Rawat Jalan
PROSEDUR 3. Lapor ke Tim PPIRS dan K3RS, Tim PPIRS akan melakukan tindak lanjut. 4. Instalasi Kamar Operasi
4. Menentukan status pasien sebagai sumber jarum dan benda tajam bekas UNIT TERKAIT
5. Instalasi Anestesi dan Reanimasi
pakai terhadap status HIV, HBV, HCV. 6. Intensive Care Unit
5. Petugas yang terpapar diperiksa status HIV, HBV, HCV, jika tidak diketahui 7. Unit Haemodialisa
sumber paparannya. 8. Unit Jangsus
6. Bila status pasien bebas HIV, HBV, HCV dan bukan dalam masa inkubasi 9. Cleaning Service
tidak perlu tindakan khusus untuk petugas, tetapi bila diragukan dapat
Form Tertusuk Jarum
KOMITE PPIRS
RS CINTA KASIH

FORMULIR LAPORAN INSIDEN TERTUSUK JARUM/TERPAJAN CAIRAN TUBUH

Petunjuk pengisian :

Formulir terdiri dari 4 lembar : Lembar 1(putih) ke poli pegawai/IGD Lembar3 (biru) ke K3RS
Lembar 2 (merah) ke PPIRS Lembar 4 (kuning) arsip ruangan

Isilah dengan lengkap no telepon yang bisa dihubung

*) coret yang salah

Tanggal Pajanan : Jam :


Tanggal Laporan : Jam :
Identitas Korban :
Nama : ___________________________ No Telp : ______________________
Pekerjaan : ___________________________ Tempat Kejadian : ______________________
Atasan Langsung : ___________________________ No Telp Atasan : ______________________

Route pajanan :

-Lain

Sumber Pajanan :
Sputum -lain (sebutkan) : _________________

Bagian tubuh yang terpajan sebut secara jelas :


___________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________
Kronologis kejadian :
___________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________

Imunisasi Hepatitis B
Alat Pelindung

Pertolongan Pertama
Pasien sumber darah/bahan infeksius (diketahui/tidak diketahui *)

Pemeriksaan Serologi
sitif/negatif*)

Tanggal : ____________________

Mengetahui,
Atasan Langsung Pegawai Terpajan

( __________________________) ( __________________________)
FORMULIR LIMBAH INFEKSIUS
FORM LIMBAH INFEKSIUS KE
INCENERATOR PEMBAKARAN LIMBAH INFEKSIUS
MONITORING LIMBAH
Monitoring Limbah Gas Monitoring IPAL
Mengacu pada kepada keputusan
mentri Lingkungan hidup Nomor Pemantauan Baku Mutu Air ( yang dianggap
aman bagi kesehatan yang dapat diukur
Kep. 13/Men LH /12/1995 dengan Indikator :
tentang baku mutu emesi barang
tidak bergerak • Suhu
• BOD ( Biological Oxygen demand ) : 30
• Monitoring limbah Gas berupa mg / liter
NO2, , So2, Logam berat dan • COD ( Chemical Oxygen Demand ) : 80 mg
dioxin dilakukan setiap / liter
setahun sekali • PH : 6 – 9 , amoniak < 0,1 mg / liter
• TSS (Total Suspended Solid ) mg/l 30
• Ammoniak ( NH3 bebas ) mg/l 0,1
• Phospat ( PO4 ) mg /l 2
• Kuman E Coli MKN/100 ml , 10.000
IJIN INCINERATOR
Buku Pedoman Sanitasi

Anda mungkin juga menyukai