LIMBAH
DISAMPAIKAN PADA
WORKSHOP ” UPDATE PENYUSUNAN DOKUMEN
IMPLEMENTASI PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
SESUAI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT”
JAKARTA, 9 – 11 DESEMBER 2019
Tujuan Pembelajaran
• Setelah mengikuti pembelajaran
diharapkan peserta mampu memahami
tata cara pengelolaan limbah RS sesuai
standar PPI
Pokok Bahasan
Implementasi manajemen pengelolaan limbah RS sesuai standar
nasional akreditasi
Standar PPI 7.1
Rumah sakit melaksanakan identifikasi prosedur dan kegiatan
penunjang pelayanan yang berisiko infeksi serta menerapkan strategi
untuk menurunkan risiko infeksi
Standar PPI 7.4
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi melalui pengelolaan limbah
infeksius dengan benar.
Standar PPI 7.5
Rumah sakit menetapkan pengelolaan limbah benda tajam dan jarum
secara aman.
FOKUS PROGRAM
Elemen penilaian PPI Telusur Skor
7.4
5. Pelaporan pajanan D 1) Bukti laporan pajanan limbah 10 TL
infeksius 5 TS
limbah infeksius sesuai 2) Bukti pelaksanaan supervisi 0 TT
dengan regulasi dan Bukti form ceklis
Bukti hasil supervisi (form
dilaksanakan ceklist telah diisi)
monitoring, evaluasi, 3) Bukti telah dilakukan tindak
lanjutnya
serta tindak lanjutnya. O
(D,O,W) Lihat pengelolaan limbah infeksius,
mulai pembuangan di unit
pelayanan, sampai di TPS B-
3/pengolahan limbah infeksius
W
IPCN
Kepala/staf unit/kepala ruangan
Kepala/staf laboratorium
Elemen penilaian PPI 7.4 Telusur Skor
P TINGGI
PENCEGAHAN R
I
PENGURANGAN O
R
I
DAUR T
ULANG A
S
PENGOLAHAN
LIMBAH
RENDAH
PEMBUANGAN LANGSUNG
limbah padat yang
NON- dihasilkan dari kegiatan di
LIMBAH PADAT MEDIS rumah sakit di luar medis
RUMAH yang berasal dari dapur,
perkantoran, taman, dan
SAKIT
SEGREGASI
halaman yang dapat
dimanfaatkan kembali
LIMBAH apabila ada teknologinya
CAIR
GAS MEDIS limbah infeksius,
imbah patologi,
limbah benda tajam,
Limbah farmasi,
limbah sitotoksis,
semua limbah yang semua air buangan
limbah kimiawi,
berbentuk gas yang berasal termasuk tinja yang berasal
limbah radioaktif,
dari kegiatan pembakaran dari kegiatan rumah sakit
limbah kontainer
di rumah sakit seperti yang kemungkinan
bertekanan, dan
insinerator, dapur, mengandung
limbah dengan
perlengkapan generator, mikroorganisme, bahan
kandungan logam
anastesi, dan pembuatan kimia beracun dan radioaktif
berat yang tinggi.
obat citotoksik yang berbahaya bagi
kesehatan Sumber: PERMENKES
1204/2004
Manajemen Limbah RS
SAMPAH DI RS
3R
1
9
LIMBAH B3 RUMAH SAKIT YANG BISA DI
DAUR ULANG
Spuit
bekas Kemasan
bek2a0s B3
Rekaman proses desinfeksi limbah
botol infus bekas menggunakan alat
autoklaf
TPS PENGUMPUL
RUANG Daur
RAWAT ulang
Pengolahan biji
Pencacahan Transport er
plastik
Pemilahan
limbah Disinfeksi
PABRIK
medis padat
TPS Pengolahan
Produk non
INSENERATOR foodgrade
PIHAK
SPO Pengelolaan Limbah RS
No. Dokumen No. Revisi Halaman No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSPAD GATOT SOEBROTO ............. ......... 1 dari 2 RSPAD GATOT SOEBROTO
......... ......... 2 dari 2
DITKESAD DITKESAD
Ditetapkan,
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad A. Limbah Non Infeksius
STANDAR PROSEDUR 1. Gunakan tempat sampah tertutup yang dilapisi plastik warna hitam.
Tanggal Terbit
OPERASIONAL 2. Gunakan wadah tahan tembus untuk pembuangan semua benda–
……
(SPO) benda tajam
Dr.dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad (K) RI 3. Letakkan tempat sampah di lokasi yang mudah terjangkau
Brigadir Jenderal TNI 4. Peralatan yang di pakai untuk mengumpulkan dan mengangkat limbah
Pengelolaan limbah adalah upaya kegiatan pengelolaan sumber infeksi tidak boleh di pakai untuk keperluan lain (sebaiknya menandai tempat
berupa limbah padat, cair, dan gas yang telah terkontaminasi (secara potensial sampah yang infeksius)
sangat berbahaya) atau tidak terkontaminasi yang harus dikelola dengan baik 5. Apabila 3/4 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus
dan benar, mulai dari pemisahan sampah, pengemasan, sampai ke diangkut
pembuangan akhir. 6. Cuci semua wadah limbah dengan larutan pembersih desinfektan
PENGERTIAN a. Limbah Infeksius adalah limbah yang terkontaminasi dengan darah, (larutan klorin 0,5 % + sabun antiseptik) dan bilas teratur dengan air
cairan tubuh pasien, ekskresi, sekresi yang dapat menularkan orang lain 7. Gunakan APD ketika menangani limbah (sarung tangan rumah tangga
b. Limbah non infeksius adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sampai menutup siku dan sepatu pelindung tertutup)
sakit di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan PROSEDUR 8. Limbah diangkut menggunakan troly khusus langsung buang di
halaman yang dapat dimanfaatkan kembali (apabila ada teknologinya) Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS)
c. Limbah benda tajam adalah objek atau alat yang memiliki sudut tajam 9. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik
atau runcing yang dapat memotong atau menusuk kulit
B. Limbah benda tajam :
1. Mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh limbah baik bagi
pasien, pengunjung, tenaga kesehatan serta melindungi masyarakat 1. Jangan mematahkan atau menekuk benda tajam
sekitarnya dari bahaya pencemaran limbah yang berasal dari rumah sakit 2. Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai (Recaping)
TUJUAN 3. Segera buang limbah benda tajam pada tempat khusus (safety box)
2. Semua limbah yang terdapat di lingkungan rumah sakit (baik di dalam
maupun diluar) dapat ditangani dengan baik yang tertutup, tahan tusuk, tahan bocor dan aman
3. Menjaga citra rumah sakit dan keindahan 4. Wadah benda tajam di letakkan dekat lokasi tindakan
5. Apabila 3/4 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus
KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 Tahun 2017 diangkut
6. Gunakan APD ketika menangani limbah (sarung tangan rumah tangga
sampai menutup siku dan sepatu pelindung tertutup)
A. Limbah Infeksius
7. Limbah diangkut menggunakan troly khusus langsung dimasukkan
1. Gunakan tempat sampah tertutup yang dilapisi plastik warna kuning
dalam insenerator sebagai pembuangan akhir
2. Gunakan wadah tahan tembus untuk pembuangan semua benda –
1. Instalasi Gawat Darurat
benda tajam 2. Instalasi Rawat Inap
3. Letakkan tempat sampah di lokasi yang mudah terjangkau 3. Instalasi Rawat Jalan
4. Peralatan yang di pakai untuk mengumpulkan dan mengangkat limbah 4. Instalasi Kamar Operasi
tidak boleh di pakai untuk keperluan lain UNIT TERKAIT 5. Instalasi Anestesi dan Reanimasi
5. Apabila 3/4 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus 6. Intensive Care Unit
PROSEDUR diangkut 7. Unit Haemodialisa.
6. Cuci semua wadah limbah dengan larutan pembersih desinfektan 8. Unit Jangsus
(larutan klorin 0,5% + sabun antiseptik) dan bilas teratur dengan air, dan 9. Cleaning Service
keringkan 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204 /
7. Gunakan APD ketika menangani limbah (sarung tangan rumah tangga MENKES/SK/X/2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah
sampai menutup siku dan sepatu pelindung tertutup) LAMPIRAN sakit
8. Limbah diangkut menggunakan troly khusus langsung dimasukkan 2. PMK 27 tahun 2017
dalam insenerator sebagai pembuangan akhir
9. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik
AUDIT PEMANTAUAN PPI DI INCENERATOR
RS CINTA KASIH BULAN AGUSTUS 2019
NO INDIKATOR YA TIDAK NA
1 2 3 4 5
A. Area Kantor Petugas
Sarana kebersihan tangan tersedia lengkap,
1
sesuai kebutuhan dan berfungsi baik
2 Wastafel bersih dan berfungsi baik
Kamar mandi petugas bersih, aman dan
3
terawat
4 Ruangan bersih, rapih dan bebas asap rokok
5 Tempat sampah dalam kondisi bersih Jumlah
B. Penatalaksanaan Limbah Non
Infeksius
Tempat penyimpanan sementara limbah non Rata- rata
6
infeksius bersih, rapi dan kering
Limbah terikat kuat, tidak bocor dan tidak
7
terbuka
Tidak di temukan binatang dan pengerat
8
lainnya
Limbah non infeksius diangkut sesuai jadwal
9
pengangkutan
Area penampungan sementara selalu
10
dibersihkan setelah limbah diangkut
Tempat penyimpanan sementara limbah re-
11
cycle tertutup dan tertata rapi
Proses penatalaksanaan limbah re-cycle sesuai
12
standar
C. Penatalaksanaan Limbah Infeksius
Tempat penyimpanan sementara limbah
13
infeksius bersih dan kering
Ruang penyimpanan sementara limbah
14
infeksius selalu tertutup
Saat proses pembakaran limbah petugas
15
menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap
Limbah infeksius terikat kuat, tidak bocor dan
16
tidak terbuka
Dilakukan pemusnahan limbah infeksius sesuai
17
jadwal dan terdokumentasi
Proses pembakaran limbah infeksius dilakukan
18
sesuai SPO
19 Hasil pembakaran akhir limbah dalam bentuk
pasir (Sesuai standar)
Penyimpanan hasil pembakaran limbah
20 didalam tempat yang sesuai standar dan
pengangkutan ke KLH sesuai jadwal
21 Asap yang di hasilkan ramah lingkungan
PENGELOLAAN LIMBAH PIHAK KE 3
• Ada ijin Perusahaan pengelolah limbah
• Ada MOU
• Kunjungan ke Pihak ke 3 disertai kegiatan dalam gambar
• Ijin transporter
• Ijin incinerator
• Sertifikasi mutu
INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT RANCANA TINDAK LANJUT
RUANG PERAWATAN RUMAH SAKIT SAYAP IBU
NO
RISIKO
JNS KELOMPOK
SKOR
PRIORITAS
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
No Potensial Probabilitas Dampak System yg Ada Skore Rangking
Risk/Problems Resiko risiko
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 PENANGGUNG
STRATEGI WAKTU
JAWAB
LIMBAH
1 Pemilahan limbah 3 2 3 18 2
Rata-Rata Rata-Rata
Standar PPI 7.5
Rumah sakit menetapkan pengelolaan limbah benda tajam dan jarum
secara aman.
Buat laporan
Ulang 3, 6 bln
ALUR PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT TAJAM
Sumber
penghasil
limbah
pemilahan
Non Medis
Medis
pemilahan
Pewadahan dan
pengumpulan
Pengambilan dan
pengangkutan
Penyimpanan di
TPS
Pemusnahan
Transportasi
32
SPO Pengelolaan Limbah
PENGELOLAAN LIMBAH
PENGELOLAAN LIMBAH
Petunjuk pengisian :
Formulir terdiri dari 4 lembar : Lembar 1(putih) ke poli pegawai/IGD Lembar3 (biru) ke K3RS
Lembar 2 (merah) ke PPIRS Lembar 4 (kuning) arsip ruangan
Route pajanan :
-Lain
Sumber Pajanan :
Sputum -lain (sebutkan) : _________________
Imunisasi Hepatitis B
Alat Pelindung
Pertolongan Pertama
Pasien sumber darah/bahan infeksius (diketahui/tidak diketahui *)
Pemeriksaan Serologi
sitif/negatif*)
Tanggal : ____________________
Mengetahui,
Atasan Langsung Pegawai Terpajan
( __________________________) ( __________________________)
FORMULIR LIMBAH INFEKSIUS
FORM LIMBAH INFEKSIUS KE
INCENERATOR PEMBAKARAN LIMBAH INFEKSIUS
MONITORING LIMBAH
Monitoring Limbah Gas Monitoring IPAL
Mengacu pada kepada keputusan
mentri Lingkungan hidup Nomor Pemantauan Baku Mutu Air ( yang dianggap
aman bagi kesehatan yang dapat diukur
Kep. 13/Men LH /12/1995 dengan Indikator :
tentang baku mutu emesi barang
tidak bergerak • Suhu
• BOD ( Biological Oxygen demand ) : 30
• Monitoring limbah Gas berupa mg / liter
NO2, , So2, Logam berat dan • COD ( Chemical Oxygen Demand ) : 80 mg
dioxin dilakukan setiap / liter
setahun sekali • PH : 6 – 9 , amoniak < 0,1 mg / liter
• TSS (Total Suspended Solid ) mg/l 30
• Ammoniak ( NH3 bebas ) mg/l 0,1
• Phospat ( PO4 ) mg /l 2
• Kuman E Coli MKN/100 ml , 10.000
IJIN INCINERATOR
Buku Pedoman Sanitasi