Anda di halaman 1dari 36

PERAN KOMITE PPI

DALAM PENGELOLAAN LIMBAH RS

Ria E Sitorus, SKp.,MKep.,Sp.KMB


Disampaikan Pada Seminar HIPPII
Poltekes Keperawatan Bandung, 12 Januari 2019
• PERAN (KBBI)
• adalah pelaksanaan hak dan kewajiban
seseorang sesuai dengan kedudukannya
• Peran menentukan apa yang harus
dilakukan seseorang bagi masyarakat.
• Peran mengatur perilaku seseorang

PENDAHULUAN (1)
• Hak : sesuatu yang mutlak menjadi milik kita
dan penggunaannya tergantung kepada kita
sendiri. Contohnya:
• hak mendapatkan perlindungan hukum
(sebagai Tenaga Kesehatan)
• hak memperoleh pendidikan dan
pengajaran

PENDAHULUAN (2)
• Kewajiban : sesuatu yang harus
dilakukan dengan penuh rasa
tanggung jawab.
• Melaksanakan tugas sesuai
PMK 27/2017 tentang
Pencegahan dan pengendalian
Infeksi (PPI)dengan sebaik-
baiknya.

PENDAHULUAN (3)
1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi
kebijakan PPI.
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI, agar kebijakan
dapat dipahami dan dilaksanakan oleh petugas
kesehatan.
3. Membuat Standar Prosedur Operasional PPI.
4. Menyusun, melaksanakan dan monev program PPI
5. Melakukan investigasi masalah atau kejadian luar
biasa HAIs (Healthcare Associated Infections).

URAIAN TUGAS KOMITE (PMK N0 27/2017)


6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan
meningkatkan cara pencegahan dan pengendalian
infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan
rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
dalam PPI.
8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai
dengan prinsip PPI dan aman bagi yang menggunakan.
9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan
mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit
dalam PPI.

URAIAN TUGAS KOMITE (PMK N0 27/2017)


10. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi
kebijakan.
11. Berkoordinasi dengan unit terkait (TPRA, K3 &
KMKP) lain dalam hal PPIRS
12. Mengembangkan, mengimplementasikan dan
secara periodik mengkaji kembali rencana manajemen
PPI
13. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi
bangunan dan pengadaan alat dan bahan kesehatan,
renovasi ruangan, cara pemrosesan alat, penyimpanan
alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI

URAIAN TUGAS KOMITE (PMK N0 27/2017)


14. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila
diperlukan karena potensial menyebarkan infeksi.
15. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan
yang menyimpang dari standar prosedur / monitoring
surveilans proses.
16. Melakukan investigasi, menetapkan dan
melaksanakan penanggulangan infeksi bila ada KLB
dirumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

URAIAN TUGAS KOMITE (PMK N0 27/2017)


Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah
suatu alat dan/atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat.

PMK 27/2017 (PASAL 1 : 3)


1. Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus
melaksanakan PPI.
2. PPI sebagaimana dimaksud , dilaksanakan
melalui penerapan :
a. prinsip kewaspadaan standar dan
berdasarkan transmisi
b. penggunaan antimikroba secara bijak
c. bundles.
PMK 27/2017 (PASAL 3 : 1 & 2)
Host

Agent Environment

Interaksi yang dinamis


Perubahan di salah satu komponen
Berpengaruh pada keseimbangan yang ada
RESERVOIR/SOURCE
Darah, Cairan tubuh,
Air, Udara, Tanah, Alat,
Permukaan
lingkungan

 Tempat dimana agen infeksi dapat hidup,


tumbuh, berkembang biak dan siap
ditularkan kepada orang
 Reservoir yang paling umum:
manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan,
tanah, air dan bahan-bahan organik lainnya
 Pada manusia: darah, cairan tubuh,
permukaan kulit, selaput lendir saluran
nafas atas, usus dan vagina
Faktor Keberhasilan PPI
• Dukungan Manajemen
• Struktur Organisasi
• Program Pengendalian Infeksi
• Peran dan fungsi Infection Prevention Control
Nurse (IPCN)
• Otoritas Tim PPI
• Tersedia fasilitas
• Komitmen individu (kesadaran, kepedulian dan
tanggungjawab)
Advokator Praktisi Klinik Surveior

Fasilitator Member

Komunikator Edukator

Motivator Manager
“PERAN IPCN ‘”

Evaluator Konsultan

Koordinator Peneliti

Investigator Auditor
HAIs MASALAH Mortalitas
Morbiditas

HH
APD
Limbah
Lingkungan
VAP,IADP Peralatan
ILO,ISK Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktik lumbal punksi

Airborne
Menerapkan Droplet
Bundles of Contact
HAIs

Komite PPI
Tim PPI
Monev Eksternal
Audit Internal Struktur organisasi
Uraian tugas
Semua hasil kegiatan dari
layanan kesehatan di
rumah sakit yang tidak
lagi berguna atau yang
akan dibuang (
Healthcare Activities
inevitably Generate
Health Care Waste )

PENGELOLAAN LIMBAH & BENDA TAJAM


 Melindungi pasien, tenaga
kesehatan, pengunjung dan
masyarakat sekitar fasyankes dari
penyebaran infeksi dan cedera
 Membuang bahan- bahan
berbahaya (sitotoksik, radioaktif,
gas, limbah infeksius,limbah
kimiawi dan farmasi) dengan
aman

TUJUAN PENGELOLAAN LIMBAH


• Identifikasi
• Pemisahan
• Labeling
• Pengangkutan
• Penyimpanan
• Pembuangan/pemusnahan

PROSES PENGELOLAAN LIMBAH


ALUR PENGELOLAAN LIMBAH CAIR

Limbah Cair

Air Hujan
Rumah Tangga Laboratorium

Saluran Netralizer
Kota IPAL
Laboratory
Waste

Saluran Air Kotor


• Wadah limbah dilapisi plastik sesuai kriteria limbah
 Medis- infeksius pada plastik kuning
 Medis-sitotoksik pada plastik ungu
 Medis- farmasi dan kimia pada plastik coklat
 Non Medis pada plastik hitam
 Radioaktif pada plastik merah
• Ada audit kepatuhan pembuangan limbah oleh PPI
dan kesling
• Survei/kunjungan ke lokasi pembakaran limbah medis
(TPS )
STANDAR PPI 7.2
PEMISAHAN LIMBAH
Limbah non Limbah Limbah Farmasi
medis: infeksius: dan Sampah
kertas, kotak, (Semua benda Kimia. Sitotoksik:
botol,plastik, yang (obat
sisa makanan, sisa terkontaminasi rusak/kadaluarsa, Sisa obat
pembungkus obat, cairan tubuh), kemasan kemoterapi
sampah kebun, dll Jaringan terkontaminasi
. Ada Kebijakan & SPO pengelolaan limbah
. Ada pedoman kesehatan lingkungan No.1204
tahun 2004, PERMEN LHK P.56/Menlhk-Sekjen/2015
tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan
Limbah B3 dari FASYANKES;
. Ada Kontrak kerjasama dengan pihak ketiga dalam
pengelolaan limbah medis
. Hasil- hasil pemantauan lingkungan
. Pengontrolan area RS dari serangga dan binatang
penganggu (pes kontrol)

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN (1)


• Ada Tempat Penampungan Sementara
(TPS) limbah sebelum dibawa ke tempat
penampungan akhir (TPA)
• Tempatkan limbah harus dialasi kantong
plastik
• Beri label pada kantong plastik limbah.
• Setiap hari limbah diangkat dari TPS
minimal 2 kali sehari.

HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN (2)


• Mengangkut limbah harus
menggunakan kereta dorong
• Kereta dorong mudah dibersihkan &
tertutup
• Gunakan APD ketika menangani
limbah.
• TPS harus di area terbuka,
terjangkau oleh kendaraan, aman
dan selalu dijaga kebersihannya dan
kondisi kering.

HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN (3)


• Limbah infeksius dimusnahkan
dengan insenerator.
• Limbah non-infeksius dibawa ke
tempat pembuangan akhir (TPA).
• Limbah benda tajam
dimusnahkan dengan insenerator
• Limbah cair dibuang ke
spoelhoek.
• Limbah feces, urin, darah dibuang
ke spoelhoek

PEMBUANGAN LIMBAH
ALAT – ALAT KEBERSIHAN
TENAGA KESEHATAN YG BERISIKO
TERKENA LIMBAH BENDA TAJAM

oDokter
oPerawat
oPetugas Kebersihan (House Keeping/ CS)
oStudent (PPDS, Mahasiswa)
oPengunjung
oMasyarakat sekitar
TINDAKAN PALING BERISIKO :
* Pengambilan darah, penutupan kembali jarum suntik
* Memasukan dan menangani cairan IV
* Operasi
* Menangani darah atau cairan tubuh yang terinfeksi di
laboratorium
* Membersihkan, menangani dan menghancurkan
limbah sampah dan alat-alat medis yang terkontaminasi
TERUTAMA DALAM KEADAAN
TERBURU-BURU !!!!!!!
Cegah: Tusukan Benda Tajam
ALUR PENANGANAN NSI
SPO TERTUSUK BENDA TAJAM (NSI)
• Ada pemeriksaan kesehatan secara regular untuk
area berisiko infeksi (IGD, ICU, HD, Isolasi,
Neonatologi, Gizi, Radiologi) 1 thn/x, area tdk
berisiko 2 thn/x
• Jenis pemeriksaan kesehatan disesuaikan dg tempat
tugas (thoraks foto, HBSAg, rectal swab)
• Immunisasi Hepatitis pada area berisiko
• Ada flow chart pada petugas kesehatan jika terjadi
luka tusuk jarum atau benda tajam lainnya (alur NSI)

PEMERIKSAAN KESEHATAN KARYAWAN (MCU)


• Limbah Rumah Sakit merupakan kegiatan yang
penting untuk dikelola sesuai standar dan
Peraturan Perundangan
• Pengelolaan limbah Rumah Sakit yang tidak
standar dapat berdampak pada lingkungan yang
tidak safety dan mengakibatkan peningkatan risiko
infeksi
• Komite PPI dan IPCN khususnya mempunyai Peran
penting dalam terlaksananya Pengelolaan limbah
yang aman sesuai standar PPI

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai