Infusates/
All sources of infection
drugs
are potential targets
for prevention
hub/lines
catheter Dressing
hematogeneous
skin
• Hand hygiene
• Maximal sterile barrier precautions
• Chlorhexidine skin antisepsis
• Optimal site care (device selection and
site of insertion)
• Education
• Catheter removal
• Monitoring of practices
• Leadership
Rekomendasi CDC dalam
pencegahan IAD
1) Mendidik dan melatih tenaga profesional dalam
pemasangan dan pemeliharaan kateter,
2) Hand hygiene
3) Selection of Catheters and Sites
4) Menggunakan maksimal barrier precaution selama
pemasangan vena sentral kateter
5) Menggunakan > 0,5% klorheksidin dengan alkohol
antisepsis untuk skin preparasi;
6) Menghindari penggantian rutin kateter vena sentral
sebagai strategi untuk mencegah infeksi,
7) Surveilans BSI
HAND HYGIENE
ENAM LANGKAH
KEBERSIHAN
TANGAN
UPAYA PENINGKATAN KEPATUHAN HH
Operator dan asisten
Topi ( non steril ): menutupi seluruh rambut
Maker ( non steril) : menutupi seluruh mulut dan
hidung
Gaun ( steril)
Sarung tangan ( steril )
semester, tahunan
Insiden rate IADP
Jumlah IADP
----------------------------------------------X 1000 =
Jlh hr pemakaian kateter vena sentral
Intravena Kateter
Pemasangan Kateter
Jangan menyingkat prosedur pemasangan
kateter yang sudah ditentukan
Perawatan Luka Kateter
Bersihkan kulit di lokasi dengan antiseptik yang
sesuai,sebelum pemasangan kateter.
Biarkan antiseptik mengering pada lokasi
sebelum memasang
Intravena Kateter
Cairan Parentral
Infus harus diselesaikan dalam 24 jam untuk satu botol cairan parentral
yang mengandung lemak.
Bila hanya emulsi lemak yang diberikan, selesaikan infus dalam 12 jam
setelah botol emulsi mulai digunakan .
-
Port Injeksi Intravena
Bersihkan port injeksi dengan alkohol 70 % atau
povidone -iodine sebelum mengakses sistem .
Pengertian :
Infeksi Saluran Kemih yang terjadi setelah
Biofilm
1. ISK SYMPTOMATIC
2. ISK ASYMPTOMATIC
3. ISK LAINNYA
1.Kaji Kebutuhan
2.Hand hygiene
3.Insertion Technique
4.Catheter Maintenance
5.Catheter Care
6.Catheter Removal
Pembersihan pembedahan
awal kulit ( Desinfeksi ) pasien
itu dengan menggunakan
desinfektan chlorhexidine -
alkohol lebih superior dan
memberikan keuntungan
antimikroba maksimum dari
pada iodine - povidone untuk
mencegah infeksi daerah
operasi terutama pada jenis
operasi : bersih terkontaminasi
Pastikan kondisi kesehatan tim bedah
Larangan bekerja
untuk anggota tim bedah yang memiliki luka pada kulit,
hingga infeksi sembuh atau menerima
terapi yang memadai.
Pastikan kebersihan tangan tim bedah
Cuci tangan bedah 1. Kebersihan tangan petugas :
(surgical Scrub) dengan Terutama operator, Dokter
antiseptik yang sesuai. Anastesi, perawat yang kontak
Keringkan dengan langsung dengan pasien
handuk steril.
2. Dengan melakukan kebersihan
Kategori IB tangan yang tepat dan benar
dapat menurunkan infeksi 50 %
• Early onset:
– Hemophilus influenza
– Streptococcus pneumoniae
– Staphylococcus aureus (methicillin sensitive)
– Escherichia coli
– Klebsiella
• Late onset:
– Pseudomonas aeruginosa
– Acinetobacter
– Staphylococcus aureus (methicillin resistant)
Late-onset :
Setelah 72 jam
Bacteria masuk ke saluran pernapasan
bawah melalui tiga cara:
– Aspirasi mikroorganisme dari oropharingeal
dan saluran GI ( penyebab terbanyak)
– Inokulasi langsung/Direct inoculation
– Inhalasi bakteri
Klinikal
– Demam
– Temperature > 38 0 C atau < 35 o C
– Sputum purulent
– Batuk, dyspnoe atau tachypnoe
– Suara nafas ; rales ,/bronchial
X ray
– Infiltrat baru persisten atau progresif
Laboratorium
– Leukosit > 12000/mm3 atau < 4000/mm3
– Kulture aspirasi trakheal ≥ 10 5 ppm/ ml
– Perubahan hasil analisa gas darah (↓ O2sats, , ↑ O2 requirement.)
NHSN 2008
PencegahanVAP
• Menerapkan Bundle VAP
– Kebersihan tangan
– Posisi pasien
– Kebersihan mulut
– Manajemen sekresi
– Pemberian sedasi
– Profilaksis PUD
– Profilaksis DVT
PencegahanVAP tambahan
• Pendidikan staf
• Kebersihan lingkungan
• Dekontaminasi peralatan
• Jarak t.tidur/ single room (26 m
• Pengobatan
– Peptic Ulcer Prophylaxis
– DVT Prophylaxis
• Surveilans
• Peran Perawat
• Lakukan kebersihan
tangan sebelum dan
sesudah kontak pasien
• Cuci tangan dengan air
mengalir dan
antiseptik jika tangan
terlihat kotor
• Gosok tangan dengan
cairan berbasis alkohol
Menjaga kebersihan mulut
pasien secara rutin, dengan
cara :
Menyikat gigi setiap 12 jam untuk
mencegah terjadinya plaque
Membersihkan mulut setiap 2- 4
jam
Gunakan oral antiseptik yang
bebas dari alkohol (chlorhexidin
0.2 %)
HOB 30 - 45 ˚
• Pengisapan lendir jika
diperlukan
• Lakukan tindakan
aseptik
• Gunakan cairan steril
untuk membersihkan
jika kateter dimasukkan
kembali ke ETT
• Sebaiknya dengan
sistem tertutup
• Gunakan APD
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Teknik intubasi
Teknik pengisapan lendir
Bundles ventilasi mekanik
• Gunakan masker, sarung tangan
ketika intubasi, pengisapan
lendir
• Gunakan gaun jika ada prediksi
terkena cairan tubuh pasien
• Peralatan kritikal di sterilkan
• Peralatan semi kritikal disinfeksi tingkat tinggi
• Peralatan non kritikal dibersihkan, kecuali
terkontaminasi darah atau cairan tubuh
lakukan disinfeksi
• Semua peralatan pasien sebelum didisinfeksi
atau disterilkan harus dibersihkan terlebih
dahulu
Sebelum melakukan
intubasi laringoscope
blade terlebih dahulu
di alkoholise
Secepat mungkin
extubasi, tetapi
hindari re-intubasi
Sirkuit ventilator
BUNDLES IADP
1. Hand hygine
2. Penggunaan APD yang maksimal
3. Chlorhexidin untuk antisepstik
4. Pemilihan lokasi insersi yang tepat
5. Perawatan lokasi insersi setiap hari