Anda di halaman 1dari 38

PPI MONKEY POX DAN HEPATITIS AKUT YANG TIDAK DIKETAHUI

PENYEBABNYA

Prof.DR.Dr.Hindra Irawan Satari, SpA(K),MTropPaed


Ketua PP Perdalin
Ketua Pokjanas PPI
AGENDA

• PENDAHULUAN
• MONKEY POX
• HEPATITIS AKUT YANG TIDAK DIKETAHUI PENYEBABNYA
• PENCEGAHAN PENGENDALIAN INKFESI
• KESIMPULAN
EMERGING INFECTIOUS DISEASES
• EIDs adalah penyakit yang muncul dan menyerang
suatu populasi untuk pertama kalinya, atau telah ada
sebelumnya namun meningkat dengan sangat cepat,
baik dalam hal jumlah kasus baru didalam suatu
populasi, atau penyebarannya ke daerah geografis
yang baru.
• Yang juga dikelompokkan dalam EIDs adalah penyakit
yang pernah terjadi di suatu daerah di masa lalu,
kemudian menurun atau telah dikendalikan, namun
kemudian dilaporkan lagi dalam jumlah yang
meningkat.
• Kadang-kadang sebuah penyakit lama muncul dalam
bentuk klinis baru, yang bisa jadi lebih parah atau
fatal. Penyakit ini disebut dengan penyakit lama (re-
emerging), contoh terbaru adalah chikungunya di
India.
Mengenal Penyakit Infeksi Emerging
(EIDs)
Mulai dari severe acute respiratory syndrome (SARS)
hingga avian ainfluenza A (H7N9), abad keduapuluh
satu telah melihat kemunculan banyak penyakit baru,
yang menarik perhatian banyak orang. Penyakit ini –
disebut emerging infectious disease (EIDs) – menjadi
kekhawatiran khusus dalam kesehatan masyarakat. Tidak
hanya karena penyakit ini bisa memnyebabkan kematian
pada manusia dalam jumlah besar saat ini menyebar, tapi
karena penyakit ini juga membawa dampak sosial dan
ekonomi yang besar dalam dunia yang telah saling
berhubungan saat ini. Dalam 30 tahun terakhir, telah
muncul lebih dari 30 EIDs. Asia, sayangnya, seringkali
menjadi episentrumnya.
ASAL (EIDs)

Kebanyakan penyakit emerging dan re-emerging asalnya


adalah zoonotik, yang artinya penyakit ini muncul dari
seekor hewan dan menyeberangi hambatan spesies dan
menginfeksi manusia. Sejauh ini sekitar 60% dari
penyakit infeksi pada manusia telah dikenali, dan sekitar
75% EIDs, yang menyerang manusia dalam tiga dekade
terakhir, berasal dari hewan.
Faktor yang mempercepat kemunculan
kemudahan penyakit baru
• Faktor-faktor ini menyebabkan agen infeksi berkembang
menjadi bentuk ekologis baru, agar dapat menjangkau dan
beradaptasi dengan inang yang baru, dan agar dapat menyebar
lebih mudah diantar inang-inang baru.
• Faktor-faktor ini termasuk urbanisasi dan penghancuran
habitat asli, yang menyebabkan hewan dan manusia hidup
dalam jarak dekat, perubahan iklim dan perubahan
ekosistem; perubahan dalam populasi inang reservoir atau
vektor serangga perantara; dan mutasi genetik mikroba.
• Akibatnya dampak dari penyakit baru sulit untuk diprediksi
namun bisa signifikan, karena manusia mungkin hanya memiliki
sedikit kekebalan terhadap penyakit ini atau tidak sama sekali.
AGENDA

• PENDAHULUAN
• MONKEY POX
• HEPATITIS AKUT YANG TIDAK DIKETAHUI PENYEBABNYA
• PENCEGAHAN PENGENDALIAN INKFESI
• KESIMPULAN
MONKEY POX

Kementerian Kesehatan RI meminta


semua jajaran kesehatan untuk
mewaspadai penyakit cacar monyet
(monkeypox). Ada sejumlah definisi
kasus untuk membedakan kelompok
pasien yang terinfeksi monkeypox.

Direktur Jenderal Pencegahan dan


Pengendalian Penyakit, Dr. dr. Maxi Rein
Rondonuwu, DHSM, MARS mengatakan
hingga saat ini belum ada laporan kasus
monkeypox di Indonesia.
MONKEY POX
DI DUNIA

“Berdasarkan laporan WHO per


MONKEY POX
tanggal 21 Mei 2022, laporan
DI DUNIA
adanya kasus monkeypox baru
muncul di beberapa negara non
endemis antara lain Australia,
Belgia, Kanada, Perancis,
Jerman, Italia, Belanda, Portugal,
Spanyol, Swedia, Inggris dan
Amerika.
CARA PENULARAN

Sebagian besar kasus dilaporkan dari pasien yang


tidak memiliki riwayat perjalanan ke negara-
negara endemis dan sebagian kasus
berhubungan dengan adanya keikutsertaan pada
pertemuan besar yang dapat meningkatkan risiko
kontak baik melalui lesi, cairan tubuh, droplet dan
benda yang terkontaminasi.
GEJALA
MONKEYPOX ?
• Mirip cacar yang sudah dieradikasi tahun
1908, namun daya tular rendah, gejala lebih
ringan dan angka kematian rendah
• Berlangsung 2-4 minggu, gejala muncul 5-21
hari setelah terinfeksi
• Dimulai dengan campuran demam, sakit
kepala, nyeri otot, nyeri punggung,
menggigil, lemas dn pembengkakan kelenjar
getah bening
RUAM DI KULIT

a) Vesikel dini, diameter 3 mm


b) Pustula kecil, diameter 2 mm
c) Pustula umbilicated, diameter 3-4 mm
d) Lesi ulserasi , diameter 5 mm
e) Krusta (lesi matur)
f) Keropeng mengelupas sebagian
MENGAPA DISEBUT
CACAR MONYET ?
• Ditemukan pertama kali tahun 1958 saat KLB di
laboratorium penelitian monyet
• Sumber alamiah utama sampai saat ini belum
diketahui, dicurigai sumber utama adalah
binatang pengerat
• Di Afrika ditemukan diberbagai jenis tupai, tikus,
celurut , dan monyet
DEFINISI KASUS KEMENKES
SUSPEK, PROBABLE,
KONFIRMASI, DISCARDED,
DAN KONTAK ERAT.
1. Suspek merupakan orang dengan ruam
akut (papula, vesikel dan/atau pustula)
yang tidak bisa dijelaskan pada negara
non endemis. Orang dalam kategori
suspek memiliki satu atau lebih gejala
seperti sakit kepala, demam akut di atas
38,5 derajat Celsius, Limfadenopati
(pembesaran kelenjar getah bening), nyeri
otot/Mialgia, Sakit punggung, dan
asthenia (kelemahan tubuh).
DEFINISI KASUS KEMENKES
SUSPEK, PROBABLE,
KONFIRMASI, DISCARDED, DAN
KONTAK ERAT.
2. Probable merupakan seseorang yang memenuhi kriteria suspek dengan kriteria antara

lain :

a. Memiliki hubungan epidemiologis (paparan tatap muka, termasuk petugas kesehatan

tanpa APD); kontak fisik langsung dengan kulit atau lesi kulit, termasuk kontak seksual;

atau kontak dengan benda yang terkontaminasi seperti pakaian, tempat tidur atau

peralatan pada kasus probable atau konfirmasi pada 21 hari sebelum timbulnya gejala.

b. Riwayat perjalanan ke negara endemis Monkeypox pada 21 hari sebelum timbulnya

gejala.

c. Hasil uji serologis orthopoxvirus menunjukkan positif namun tidak mempunyai riwayat

vaksinasi smallpox ataupun infeksi orthopoxvirus.

d. Dirawat di rumah sakit karena penyakitnya.


DEFINISI KASUS KEMENKES
SUSPEK, PROBABLE,
KONFIRMASI, DISCARDED, DAN
KONTAK ERAT.

3. Konfirmasi adalah Kasus suspek dan


probable yang dinyatakan positif terinfeksi
virus Monkeypox yang dibuktikan dengan
pemeriksaan laboratorium real-time
polymerase chain reaction (PCR) dan/atau
sekuensing.
DEFINISI KASUS KEMENKES
SUSPEK, PROBABLE,
KONFIRMASI, DISCARDED, DAN
KONTAK ERAT.

4. Discarded merupakan kasus suspek


atau probable dengan hasil negatif PCR
dan/atau sekuensing Monkeypox.
DEFINISI KASUS KEMENKES
SUSPEK, PROBABLE,
KONFIRMASI, DISCARDED, DAN
KONTAK ERAT.
5. Kontak Erat adalah orang yang memiliki riwayat
kontak dengan kasus probabel atau kasus
terkonfirmasi monkeypox (sejak mulai gejala sampai
dengan keropeng mengelupas/hilang) dan
memenuhi salah satu kriteria berikut:
a. Kontak tatap muka (termasuk tenaga kesehatan
tanpa menggunakan APD yang sesuai).
b. Kontak fisik langsung termasuk kontak seksual.
c. Kontak dengan barang yang terkontaminasi
seperti pakaian, tempat tidur.
AGENDA

• PENDAHULUAN
• MONKEY POX
• HEPATITIS AKUT YANG TIDAK DIKETAHUI PENYEBABNYA
• PENCEGAHAN PENGENDALIAN INKFESI
• KESIMPULAN
APA SAJA GEJALA YANG
DIALAMI?

Gejala awal yang dialami adalah Mual, Muntah,


Diare Berat, dan Demam Ringan. Gejala bisa
berlanjut dengan air kencing berwarna pekat
seperti teh dan BAB berwarna putih pucat,
warna mata dan kulit menguning, gangguan
pembekuan darah, kejang, dan kesadaran
menurun.
SIAPA SAJA YANG
TERINFEKSI?

Dari kasus yang dilaporkan terjadi pada


anak-anak berusia 1 bulan hingga 16
tahun.
DIMANA SAJA KASUS INI
SUDAH DILAPORKAN?

Pada 21 April 2022, sebanyak 169 kasus telah


dilaporkan dari 11 negara yaitu Inggris Raya
termasuk Irlandia Utara (114 kasus), Spanyol
(13 kasus), Israel (12 kasus), Amerika Serikat (9
kasus), Denmark (6 kasus), Irlandia (<5 kasus),
Belanda (4 kasus), Italia (4 kasus), Norwegia (2
kasus), Perancis (2 kasus), Rumania (1 kasus),
dan Belgia (1 kasus).
SITUASI DI INDONESIA
APAKAH PENYAKIT INI TERKAIT
DENGAN VAKSINASI COVID-19?

Tidak ada bukti bahwa kejadian ini terkait


dengan vaksinasi COVID-19 karena sebagian
besar anak-anak yang terkena dampak belum
menerima vaksin COVID-19. Penjelasan infeksi
dan non-infeksi lainnya perlu dinilai
sepenuhnya untuk memahami dan mengelola
risiko.
EMPAT LANGKAH PENTING
PENANGAN HEPATITIS AKUT :
1. Waspada gejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit
perut, dan dapat disertau demam ringan.
2. Jika muncul gejala awal, segera bawa pasien ke
puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan
pertolongan lanjutan.
3. Jangan menunggu muncul gejala lanjutan seperti kulit
dan mata kuning, agar tidak terlambat.
4. Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa pasien ke
rumah sakit dengan fasilitas ICU Anak.
MASALAH

HEPATITIS JENIS LAIN MASIH BESAR


PERMASALAHANNYA
AGENDA

• PENDAHULUAN
• MONKEY POX
• HEPATITIS AKUT YANG TIDAK DIKETAHUI PENYEBABNYA
• PENCEGAHAN PENGENDALIAN INKFESI
• KESIMPULAN
PENCEGAHAN
PENGENDALIAN INFEKSI

Cegah infeksi dengan menerapkan KEWASPADAAN


ISOLASI yang terdiri atas:
• Kewaspadaan standar
• Kewaspadaan berdasar transmisi
KEWASPADAAN STANDAR

• Cuci tangan
• APD
• Etiket batuk
• Limbah benda tajam
KEWASPADAAN KONTAK

• Kebersihan tangan
• Gaun
• Sarung tangan
KEWASPADAAN DROPLET

• Kebersihan tangan
• Masker bedah
KEWASPADAAN AIRBORNE

• KEBERSIHAN TANGAN
• MASKER N-95
• PINTU TETAP TERTUTUP
KEWASPADAAN BER BASIS
TRANSMISI

• KEWASPADAAN AIRBORNE
• KEWASPADAAN KONTAK
• KEWASPADAAN DROPLET
AGENDA

• PENDAHULUAN
• MONKEY POX
• HEPATITIS AKUT YANG TIDAK DIKETAHUI PENYEBABNYA
• PENCEGAHAN PENGENDALIAN INKFESI
• KESIMPULAN
KESIMPULAN

• Penularan Penyakit infeksi dilakukan dengan penerapan


kewaspadaan isolasi, yaitu kewaspadaan standar
berbasis transmisi
• Pencegahan dan pengendalian infeksi tidak
terbantahkan merupakan upa strategis dan vital dalam
menurunkan risiko penularan inkeksi
• PPI merupakan tanggung jawab bersama seluruh tenaga
kesehatan di fasyankes
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai