Anda di halaman 1dari 24

ANALISA DAMPAK PENGGUNAAN ALAT SINGLE USE –

REUSE PADA TINDAKAN ABLASI DI RUANG EP


INSTALASI PELAYANAN JANTUNG TERPADU
DI RSUP SANGLAH DENPASAR

TIM HIPPII PROPINSI BALI


1
PENDAHULUAN
2
Latar Belakang
1. World Health Organization (WHO) pada tahun 2011,
penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian
manusia nomor satu di negara maju dan berkembang
dengan menyumbang 30% atau sekitar 17 juta kasus
dari seluruh kematian di dunia
2. Diberlakukannya system pelayanan BPJS pada tanggal 1
Januari 2014 dimana beaya pada setiap pasien bukan
lagi dihitung dengan menggunakan pola fee for service
sesuai tarif rumah sakit namun menggunakan pola fix
cost dengan tariff telah ditentukan oleh pemerintah.
3. Rumah sakit harus melakukan proses efisiensi untuk
mengurangi kemungkinan terjadi kerugian akibat selisih
tarif ini
4. Rata rata 8 tindakan di PJT sehari
5. Rata rata cost per pasien 50 jt
3
4
Nama Alat Usulan Maksimal Unit Harga
dr Kadek Putra Re-use
Paket Konvensional Ablasi
Decapolar Jugular Diagnostic 5x 1 pcs 24.599.300
Catheter
Quadripolar Diagnostic 5x 2 pcs
Catheter
4 mm single Curve Ablation 5x 1 pcs
Catheter
Paket EP Study
Decapolar Jugular Diagnostic 5x 1 pcs 12.765.678
Catheter
Quadripolar Diagnostic 5x 2 pcs
Catheter
Long sheath SL 8F 5x
Long sheath SR 8.5F 5x
Biaya Paket Tindakan Ablasi Dengan Jumlah Tindakan Ablasi Besaran Biaya Per
Total Biaya
Alat Single Use Tahun 2018 Tindakan
BPJS menggunakan paket PTCA
68 18398000 1251064000
dengan Stent
Penghitungan Cost Oleh Instalasi PJT
68 32700000 2223600000
Berdasarkan Biaya Tindakan dan Alat
Konvensional Ablasi Rumah sakit akan mengalami defisit sebesar
Rp. 972.536.000,00

6
Tujuan
Tujuan Umum
 Mengetahui dampak dari praktek penggunaan alat single use reuse
terhadap pasien dan rumah sakit khususnya di RSUP Sanglah Denpasar.

Tujuan Khusus
 Mengetahui dampak infeksi pada pasien yang menggunakan alat singleuse
reuse
 Mengatui selisih biaya tindakan pasien yang menggunakan alat baru
dibandingkan dengan menggunakan alat singleuse reuse
 Mengetahui praktek reprocessing terhadap utilisasi alat singleuse reuse
 Mengetahui dampak tambahan biaya ekstra lainnya yang dibutuhkan untuk
kegiatan reprocessing alat singleuse reuse seperti penambahan kebutuhan
sumber daya manusia (SDM) dan penggunaan mesin

7
Manfaat

 Memberikan informasi dan gambaran bagi Rumah Sakit


terkait dampak ekonomi dan infeksi yang ditimbulkan
dari kegiatan reprocessing alat single use reuse
 Memberikan informasi mengenai dampak infeksi HAIs
yang ditimbulkan oleh penggunaan kembali alat medis
single use reuse dalam mendukung peningkatan mutu
pelayanan pasien dengan mengutamakan keselamatan
pasien (patient safety)

8
METODOLOGI

 Untuk mengevaluasi dampak yang diakibatkan


oleh kegiatan penggunaan kembali alat medis
single use reuse di RSUP Sanglah Denpasar,
kami menggunakan metode cross sectional
dengan pengambilan data retrospektif yang
dilakukan pada bulan Januari-Desember 2018
pada pasien yang menggunakan alat medis
singleuse reuse pada tindakan ablasi di Ruang
Lab. EP. PJT RSUP Sanglah

9
Populasi :
 Seluruh pasien dan alat yang
mendapatkan tindakan ablasi.
Sample = total Sample
Kriteria Inklusi
 Pasien yang dilakukan tindakan ablasi
Kriteria Eklusi
 Pasien dengan klinis pneumoni saat
diintubasi (hari pertama)
10
Pengumpulan data
 Instrumen pengumpulan data penggunaan
dan reprocessing alat medis single use
reuse menggunakan kartu kontrol alat
single use reuse dan register CSSD
 Data surveilans infeksi terkait penggunaan
alat single use reuse Komite PPI
 Data biaya perawatan diambil dari system
billing di intranet RSUP Sanglah.

11
KERANGKA KONSEP

PROSES OUTPUT
INPUT 1. Tindakan PASIEN
1. Pasien Medis 1. Biaya
2. Petugas 2. Reprocesing 2. Kemanan
3. Alat Madis alat

12
Jenis Tindakan Diagnostik Dan Kuratif Di Ruang EP Lab
PJT
Banyak menggunakan alat single use reuse, Tindakan atau
prosedur invasive yang dilakukan di Lab. EP ada dua jenis yaitu:
1. Electrophysiology Study (EPS)
 Tindakan EPS adalah suatu metode dengan menggunakan kateter yang

diletakkan di permukaan dalam jantung (Endocard) untuk menegakkan


diagnosa aritmia.
2. Konvensional Ablasi
 Merupakan tindakan intervensi non bedah dengan cara memasukkan

kateter ablasi melalui pembuluh darah vena atau arteri di daerah lipatan
paha maupun leher untuk kemudian mencapai jantung. Kateter tersebut
akan mengirimkan gelombang radiofrekuensi yang kemudian akan
mengablasi (memanaskan) dengan tujuan menonaktifkan jalur
konduksi atau sel jantung yang abnormal (penyebab aritmia).

13
14
15
Rincian Biaya Kegiatan
Jumlah Tindakan Estim asi Unit Total Biaya
Reprocessing Total Biaya
Reprocesing Alat Cost Reprocessing
Total Biaya Reprocessing 59
Ablasi Tahun Reprocesing Biaya Uji Kultur Untuk 1 Set Alat
Reprocesing Set Alat Ablasi
2018 @Set Alat Sampling Acak Ablasi
CSSD
59 298000 17582000 4000000 21582000 372103

2 September 2010 Yosieko 16


Biaya Paket Tindakan Ablasi Dengan Jumlah Tindakan Ablasi Besaran Biaya Per
Total Biaya
Alat Single Use Tahun 2018 Tindakan
BPJS menggunakan paket PTCA
68 18398000 1251064000
dengan Stent
Penghitungan Cost Oleh Instalasi PJT
68 32700000 2223600000
Berdasarkan Biaya Tindakan dan Alat

Total Pengeluaran
Jumlah Tindakan Biaya Paket
Alat Catheter Ablasi Biaya Tindakan
Ablasi Tahun 2018 Tindakan
Setahun
Pemberlakuan Single Use Item
Alat Baru 68 18398000 1251064000
Praktek Single use reuse
Alat Baru 9 18398000
187536103
Alat Reuse 59 372103
Selisih Biaya
Rp. 1251064000 - Rp. 187536103 = Rp. 1063527897 17
INFEKSI HAIs AKIBAT PENGGUNAAN
ALAT MEDIS SINGLE USE-REUSE

18
2 September 2010 Yosieko 19
20
Sumber Daya Manusia
Untuk mendukung kegiatan reprocessing alat single use reuse
diperlukan tenaga khusus untuk mengelola alat agar upaya
reprocessing dan cost effective bisa tercapai secara optimal.
– Dokter Operator
Bertugas untuk melakukan pengecekan fisik dan fungsi diakhir tindakan ablasi,
untuk menentukan kelayakan alat untuk dilakukan reuse.
– Perawat EP
Melakukan pembersihan awal (precleaning) sebelum alat dibawa ke CSSD
untuk dilakukan reprocessing
– Petugas Farmasi
Bertugas untuk melakukan pencatatan alat di kartu kontrol alat single use
reuse, mengirim alat ke CSSD
– Petugas CSSD
Bertugas melakukan pencatatan di Buku register singleuse reuse CSSD,
melaksanakan cleaning, pengkodingan dan sterilisasi alat.

21
KESIMPULAN

• Keberhasilan dalam pengelolaan alat single use reuse di Ruang Lab.


EP RSUP Sanglah Denpasar didukung oleh banyak faktor salah satunya
SDM yang terlatih, alat dan fasilitas serta sistem yang mendukung
kegiatan reprocessing alat.
• Biaya tindakan dan alat bisa dihemat serta mutu pelayanan tetap terjaga
dengan melaksanakan reprocessing sampai ke jumlah maksimal yang
ditetapkan oleh kebijakan rumah sakit.
• Kemampuan rumah sakit untuk menyelenggarakan tindakan diagnostic
dan kuratif ablasi jantung secara terus menerum membutuhkan
dukungan pembiayaan dari sistem jaminan kesehatan nasional (JKN)

22
SARAN
• Setiap rumah sakit yang melaksankan praktek reuse
pada alat single use sangat penting untuk menyusun
regulasi dan sistem pengelolaan alat dengan tetap
mengedepankan mutu pelayanan dan patient safety.
• Pemerintah khususnya yang menyusun kebijakan
pelayanan terkait Sistem Jaminan Kesehatan untuk bisa
melakukan kajian segera terhadap pentingnya
memasukkan tindakan Ablasi Jantung sebagai tindakan
diagnostic dan kuratif kedalam formularium tindakan
untuk menyelamatkan generasi muda yang masih
prosuktif dan aset bangsa karena mayoritas pasien yang
membutuhkan tindakan tersebut.

23
2 September 2010 Yosieko 24

Anda mungkin juga menyukai