Anda di halaman 1dari 18

SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT

DARURAT TERPADU PADA KASUS


CORONA VIRUS
WHO SITUATION REPORT – 14 FEBRUARI
2020
 It is a positive-sense single-
stranded RNA(+ssRNA) virus
 2019-nCoV belongs to the broad
family of viruses known
as coronaviruses;
 Subgenus Sarbecovirus (Beta-
CoV lineage B)
Clinical characteristics of
patients with 2019-nCoV
pneumonia
Complication of
patients infected
with 2019-nCoV
KONSEP PELAYANAN KEGAWATDARURATAN DALAM
INFEKSI CORONA VIRUS
Triase: Deteksi dan pemisahan pasien SARI curiga infeksi nCoV
Triase: kontak pertama pasien dengan fasyankes, biasanya IGD; kenali SARI dan tatalaksana sesuai prioritas
Infeksi saluran napas akut berat (Severe Acute Respiratory Infection-SARI):

Infeksi saluran napas akut dengan riwayat demam (suhu≥ 38 C) dan batuk; onset dalam 10 hari terakhir dan perlu
perawatan di RS. Tidak adan demam tidak mengeksklusi infeksi virus

Sumber gambar: https://www.worldaware.com/resources/blog/health-and-travel-implications-novel-coronavirus-activity


Kasus Probabel
 Pasien dalam pengawasan yang
diperiksa untuk 2019-nCoV tetapi
inkonklusif
 (tidak dapat disimpulkan) atau seseorang
dengan dengan hasil konfirmasi positif pan-
coronavirus atau beta coronavirus.

Kasus Konfirmasi
 Seseorang yang terinfeksi 2019-nCoV
dengan hasil pemeriksaan laboratorium
positif.
ALUR PENANGANAN/MANAJEMEN KLINIS DI
FASYANKES
PASIEN DEMAM DISERTAI
GANGGGUAN FASYANKES :
PERNAPASAN ANAMNESIS &
PEMERIKSAAN FISIK
MEMENUHI DO PASIEN
YA DALAM PENGAWASAN TIDAK
?
MEMENUHI DO
• TATALAKSANA YA PASIEN DALAM
SESUAI KONDISI
KASUS
• RUJUK
PASIEN KE PEMANTAUAN ?
• KOMUNIKASI
RS RISIKO • TATALAKSANA KASUS TIDAK
• NOTIFIKASI < 24 JAM SESUAI KONDISI
SECARA BERJENJANG KE PASIEN
• KOMUNIKASI RISIKO • TATALAKSANA
DINKES
KAB/KOTA/PROV/PUSAT • PEMANTAUAN KASUS SESUAI
(PHEOC) • PULANG KONDISI PASIEN
• PENYELIDIKA • ISOLASI DIRI • KOMUNIKASI RISIKO
N • NOTIFIKASI KE
EPIDEMIOLOG DINKES PROV DAN
I KAB/KOTA
GEJALA BERLANJUT DALAM
• PEMANTAUAN
14 HARI
KONTAK ERAT
RUMAH
SAKIT PUSKESMAS/RS SETEMPAT
RUJUKAN
Kasus terkonfirmasi
• Individu dengan hasil tes 2019-nCoV positif
Kasus dengan onset muncul paling awal di berbagai
tempat seperti rumah, sekolah, dan rumah
primer sakit. Onset yang muncul kurang 24 jam dari
onset kasus primer diganggap sebagai kasus
co-primer

Kasus • kontak yang menjadi kasus dengan onset


gejala 24 jam atau lebih setelah onset
sekunder terakhir dari kasus primer dan/atau kasus co-
primer

Kasus yang • kasus dengan riwayat perjalanan dari daerah


yang terdampak dalam 14 hari sebelum onset
didapat penyakit
Sindrom klinis berkaitan dengan infeksi COVID-19
Uncomplicated Gejala tidak spesifik: demam, batuk, nyeri tenggorokan, kongesti hidung, malaise, sakit kepala, nyeri
illness otot. Pasien usia tua dan immunocompromised gejala atipikal

Pneumonia ringan Pasien dengan pneumonia dengan tidak ada tanda pneumonia
berat Anak-anak : batuk atau sulit bernapas + takipneu
Pneumonia berat Remaja atau dewasa: demam atau curiga infeksi saluran napas, ditambah RR>30x/menit, distress napas berat, SpO2
<90% udara ruangan
Anak-anak: Batuk/susah bernapas, ditambah setidaknya satu dari hal berikut: sianosis sentral atau SpO2<90%;
distress napas berat (co: grunting, retraksi dinding dada sangat berat), tanda bahaya umum pneumonia: tidak mau
nyusu atau minum, penurunan kesadaran, atau kejang; takipneu
ARDS Onset baru atau gejala respirasi memburuk dalam satu minggu klinis diketahui
Foto dada (X-ray; CT Scan; atau USG paru): opasitas bilateral, tidak sepenuhnya oleh efusi, lobar atau kolaps paru,
atau nodul
Asal edema: gagal napas tidak sepenuhnya oleh gagal jantung atau overload cairan. Perlu penilaian objektif
seperti echocardigrafi.
Sepsis Dewasa: disfungsi organ disebabkan disregulasi respon tubuh terhadap infeksi (Score SOFA).
Tanda organ disfungsi: perubahan status mental; susah napas atau napas cepat, saturasi oksigen rendah, urin output
berkurang; HR meningkat; nadi teraba lemah, ektremitas dingin, tekanan darah rendah, kulit mottling, hasil lab:
koagulopati, trombositopenia, asidosis, tinggi laktat atau hyperbilirubinemia
Anak: curiga infeksi atau terbukti infeksi dan 2≥ SIRS kriteria, yang salah satunya suhu abnormal atau leukosit abnormal

Syok Sepsis Dewasa: persisten hipotensi walaupun sudah dilakukan resusitasi cairan, membutuhkan vasopressor
untuk mempertahankan MAP ≥ 65 mmHg dan serum laktat >2 mmol/L
Anak: hipotensi atau 2-3 dari berikut: perubahan status mental atau bradikardi atau CRT meningkat; vasodilatasi hangat
dengan nadi bounding; takipnea; kulit motling atau petekie atau purpura; peningkatan laktat; oliguria; hiper atau
hipotermia.
Diagnosis laboratorium: Pengumpulan spesimen
Kultur darah
• kultur darah untuk bakteri, idealnya sebelum terapi antibiotik (jangan menunda terapi antibiotik
dengan menunggu kultur darah)

Sampel spesimen saluran napas


• saluran napas atas (nasofaring dan orofaring)
• saluran napas bawah (sputum, aspirat endotrakeal, atau bilasan broncoalveolar)
• KEDUANYA diambil
• tes nCoV oleh RT-PCR
• mungkin hanya mengambil sampel dari saluran napas bawah jika tersedia segera seperti pasien
dengan
ventilator

Serologi
• hanya jika RT-PCR tidak tersedia.

Kasus terkonfirmasi nCoV


• Ulangi pengambilan sampel dari saluran napas atas dan bawah untuk petunjuk klirens dari virus.
Frekuensi: 2-4 hari sampai 2 kali hasil negatif dari kedua sampel serta secara klinis perbaikan setidaknya
24 jam. spesimen di ambil sesering mungkin harian bila diperlukan untuk kepentingan PPI.
Terapi dan Monitoring
Isolasi • Semua kasus (ringan-berat)

• Hand hygiene, APD lengkap, Kewaspadaan tertusuk


Implementasi PPI tajam,
benda pembersihan alat kesehatan dan lingkungan
RS, waspada pencegahan tindakan saluran napas

Serial foto toraks • Untuk melihat perjalanan atau perkembangan


penyakit

• Target saturasi SpO2≥90% (tidak hamil) ≥92-95% (hamil)


Suplementasi oksigen • Anak dengan tanda kegawatan target SpO2 ≥94%, jika tidak ≥90%

• Sesuai diagnosis klinis, berdasarkan epidemiologi lokal dan


panduan tatalaksana
Antimikroba empiris • Pemberian antibiotik dalam satu jam dari asesmen awal untuk
pasien dengan sepsis
kortikotiroid sistemik tidak • Belum terbukti manfaatnya, cenderung harm, kecuali ada
diberikan rutin untuk tatalaksana indikasi lain
pneumonia virus atau ARDS
Terapi dan Monitoring
Terapi simptomatik • Demam, batuk

Terapi cairan • Terapi cairan konservatif jika tidak ada bukti syok

Ventilasi Mekanis • Bila gagal napas

• Apabila syok sepsis


Penggunaan vasopressor • norepinefrin, epinefrin, vasopresin, dan dopamin

• Perburukan klinis: gagal napas cepat progresif dan


Observasi sepsis, dan penerapan tatalaksana suportif
segera
Pahami kondisi co-morbid • Pemilahan terapi penyakit penyerta.
pasien untuk menyesuaikan
tatalaksana kondisi kritis dan • Komunikasi dengan pasien dan keluarga: prognosis
Kondisi khusus
Ibu Hamil Curiga atau Terinfeksi nCoV
• Terapi suportif dengan
memperhatikan adaptasi fisiologi
kehamilan
• Analisis risiko-manfaat. Konsul: dokter
obsgyn dan komite etik
• Keputusan terminasi kehamilan bergantung
banyak faktor: usia kehamilan, kondisi
maternal dan stabilitas fetus.
• Konsultasi: SpOG, SpA perinatologi, dan
dokter anestesi (ICU)
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai