Anda di halaman 1dari 6

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian case control adalah suatu penelitian (survey)

analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan

menggunakan pendekatan “retrospective”. Dengan kata lain efek

(penyakit atau status kesehatan) diidentifikasi pada saat ini,

kemudian faktor risiko diidentifikasi adanya atau terjadinya pada

waktu yang lalu.

Ciri penelitian ini adalah: pemilihan subyek berdasarkan status

penyakitnya, untuk kemudian dilakukan amatan apakah subyek

mempunyai riwayat terpapar atau tidak. Subyek yang didiagnosis

menderita penyakit tersebut.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan Bulan Juli tahun 2010 dan

mengambil lokasi Desa Tanah Abang Kecamatan Long Mesangat

Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur.

C. Populasi dan sample

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah

dengan angka kesakitan ISPA balita pada bulan Januari –

Juni 2010 di Desa Tanah Abang Kecamatan Long

Mesangat Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur yaitu

sebanyak 80 penderita.

24
25

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 meliputi:

a. Kasus : Penderita ISPA berdasarkan diagnosa

pemeriksaan dokter rawat jalan poli umum

puskesmas yang bertempat tinggal di Desa

Tanah Abang Kecamatan Long Mesangat

sebanyak 40 orang pasien.

b. Kontrol : Pasein tidak menderita ISPA berdasarkan

diagnosa hasil pemeriksaan dokter rawat

jalan poli umum puskesmas yang

bertempat tinggal di Desa Tanah Abang

Kecamatan Long Mesangat sebanyak 40

orang pasien

perbandingan kasus dan control adalah 1:1 sehingga jumlah

sampel sebanyak 80 orang . Adapun pengambilan sampel

menggunakan teknik purposive sampling(teknik pengambilan

langsung) dengan kriteria responden adalah mereka yang

berdomisili di Desa Tanah Abang Kecamatan Long Mesangat

penentuan sampel dengan melihat tempat tinggal.


26

D. Kerangka Konsep penelitian

Kerangka konsep penelitian :

“Variabel Independen” “Variabel Dependen”

Faktor resiko (+)


a. Dinding Rumah
b. Atap Rumah
c. Lantai Rumah
d. Pencahayaan ALami Pasien ISPA
Retrospektif
e. Ventilasi Rumah
Faktor resiko (-)
a. Dinding Rumah
b. Atap Rumah
c. Lantai Rumah
d. Pencahayaan Alami
Penyakit ISPA
e. Ventilasi Rumah

Faktor resiko (+)


a. Dinding Rumah
b. Atap Rumah
c. Lantai Rumah
d. Pencahayaan Alami
Retrospektif Pasien ISPA
e. Ventilasi Rumah
Faktor resiko( -)
a. Dinding Rumah
b. Atap Rumah
c. Lantai Rumah
d. Pencahayaan Alami
e. Ventilasi Rumah
27

E. Hipotesis Penelitian

1. Ada hubungan ventilasi rumah dengan kejadian ISPA Pada

Balita di Desa Tanah Kecamatan Long Mesangat Abang

Kabupaten Kutai Timur Tahun 2010.

2. Ada hubungan dinding rumah dengan kejadian ISPA Pada

Balita di Desa tanah Abang Kecamatan Long Mesangat

Kabupaten Kutai Timur Tahun 2010.

3. Ada hubungan atap rumah dengan kejadian ISPA Pada

Balita di Desa tanah Abang Kecamatan Long Mesangat

Kabupaten Kutai Timur Tahun 2010.

4. Ada hubungan lantai rumah dengan kejadian ISPA Pada

Balita di Desa tanah Abang Kecamatan Long Mesangat

Kabupaten Kutai Timur Tahun 2010.

5. Ada hubungan pencahayaan alami rumah dengan kejadian

ISPA Pada Balita di Desa tanah Abang Kecamatan Long

Mesangat Kabupaten Kutai Timur Tahun 2010.

F. Variabel Penelitian

Berdasarkan kerangka konsep,maka variable yang diteliti adalah

sebagai berikut :

1. Variabel bebas

a. Komponen Fisik rumah terdiri dari

1. Ventilasi

2. Dinding

3. Atap
28

4. Lantai

5. Pencahayaan Alami

2. Variabel Terikat

Penyakit ISPA pada balita

G. Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Kreteria Objektif Skala


ISPA Penyakit infeksi Pengukuran 1. ISPA Ordinal
saluran pernafasan dengan 2. Tidak ISPA
akut yang ditandai Diagnosa tenaga
denga satu atau lebih medis dan
gejala batuk pilek paramedis
disertai dengan atau puskesmas
tanpa demam yang
berlangsung sampai 14
hari tanpa adanya
penarikan dinding dada
(Depkes RI dirjen P2M
dan PLP 1995)
Dinding Keadaan dinding Observasi Memenuhi Ordinal
Rumah rumah yang dengan syarat : 1
bersih,kuat ,serta tidak kuesioner, Tidak
lembab. Memenuhi
syarat: 0
Ventilasi Sistem keluar Observasi Memenuhi Ordinal
masuknya udara dengan syarat : 1
melalui celah yang kuesioner, Tidak
ukurannya disesuaikan Memenuhi
dengan luas lantai. syarat: 0
Atap Rumah Rumah yang memiliki Observasi Memenuhi Ordinal
atap dengan bahan dengan syarat : 1
yang terbuat dari kuesioner, Tidak
genteng semen dan Memenuhi
tidak memiliki plafon. syarat: 0
Lantai Rumah Keadaan lantai rumah Observasi Memenuhi Ordinal
yang terbuat dari dengan syarat : 1
semen atau kayu kuesioner, Tidak
dalam keadaan yang Memenuhi
tidak lembab,bersih syarat: 0
Pencahayaan Masuknya sinar Observasi Memenuhi Ordinal
matahari secara dengan syarat : 1
langsung kedalam kuesioner, Tidak
rumah jika siang hari Memenuhi
sehingga tidak syarat: 0
diperlukannya bantuan
listrik sebagai sumber
pencahayaan
29

H. Intrumen penelitian

Melalui Instrumen penelitian penulis mendapat informasi dan

data dari responden yang akan di teliti dengan menggunakan lembar

observasi dalam bentuk kuesioner.

I.Teknik Analisis Data

1. Analisis Univariat dilakukan untuk mendeskripsikan setiap

variabel penelitian dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi

tiap variabel dan mencari rata-rata tiap variabel.

2. Analisis bivariat untuk mencari hubungan antara dua variabel

bebas (Sanitasi Fisik Rumah meliputi: Ventilasi,dinding rumah, atap

rumah, lantai rumah dan pencahayaan alami) dengan variabel

terikat (Penyakit ISPA pada Balita) dengan menggunakan analisis

Odds ratio (OR) 95% CI.

Anda mungkin juga menyukai