Anda di halaman 1dari 29

KONSEP

SEHAT-SAKIT

Oleh : Adelfia Soleman, S.Tr.Keb


CAPAIAN
PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CP-MK)


Setelah mengikuti perkuliahn ini mahasiswa
memahami konsep sehat-sakit.

Capaian Pembelajaran Khusus (CPK)


Setelah mnyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa
mampu menjelaskan dgn baik defenisi sehat,
definisi sakit, rentang sehat-sakit, faktor-faktor yg
mempngaruhi sehat-sakit.
DEFENISI SEHAT
Kesehatan adlh hak asasi manusia dan
merupakan investasi, juga merupakan
karunia Tuhan oleh krnanya perlu
dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya.

SEHAT menurut WHO :


Keadaan sempurna baik fisik, mental
maupun sosial dan tidak hanya bebas dari
penyakit dan cacat serta dapat
produktivitas secara ekonomi dan sosial.
DEFENISI SEHAT
SEHAT menurut Depkes RI
UU No. 23 Tahun 1992 :
Kesehatan adlh keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial
yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

President’s Communision On Health Need Of Nation Stated (1993)


Sehat bukan merupakan suatu kondisi, tetapi merupakan
penyesuaian bukan merupakan suatu keadaan tapi merupakan
suatu proses.

DUNN (1959)
Sehat adalah suatu kejadian dimana tidak adanya tanda gejala
penyakit.
DEFENISI SEHAT
Sehat secara ekonomi adalah memperoleh
penghasilan yang diperoleh melalui suatu
kegiatan baik jasa maupun barang.

Sehat secara sosial adalah kegiatan atau


kejadian yang tidak menimbulkan masalah
sosial dan sesuai dengan norma
lingkungannya.

Sehat secara emosional adalah dapat


mengekspresikan emosinya secara wajar.
DEFENISI SEHAT
Sehat secara spiritual adalah menjalankan
keyakinannya sesuai agamanya.

Sehat secara pikiran adalah cara berpikirnya


logis dan berurutan.
DEFENISI SAKIT
Sakit adalah kegagalan dari
mekanisme adaptasisuatu
organisme untuk bereaksi secara
tepat terhadap rangsangan atau
tekanan sehingga timbullah
gangguan pd fungsi atau struktur
dari bag. Organ atau sistem dari
tubuh (Gold Medical Dictionary).
CIRI-CIRI SEHAT
1. Suhu normal 36,5-37,5oC
2. Tubuhnya sehat bugar dan tdk lemas
3. Wajahnya berseri, tdk nyeri, emosi
stabil
4. Tdk ada gguan fisik, psikis maupun
sosial
5. Sllu berfikir positif dan tdk mrasa ada
gguan
6. Mampu melaksanakan sgla aktifitas
dgn smangat.
CIRI-CIRI SAKIT
1. Suhu normal >37,5oC
2. Tubuhnya lemas, lunglai, letih dan tdk
semangat dlm mllakukn sgla aktivitas.
3. Wajahnya pucat, tubuh terasa nyeri.
4. Ada gguan fisik, psikis maupun sosial
5. Sllu berfikir bahwa dirinya sakit
(sugesti dlm dirinya sendiri).
RENTANG SEHAT-SAKIT
Rentang sehat sakit menurut Neuman
(1990) :
“Sehat dalam suatu rentang merupakan
tgkat kesejahteraan klien pd waktu trtntu,
yg terdpt dlm rentang dan kondisi
sejahtera yg optimal dgn energi yg plg
maksimum sampai kondisi kematian yg
menandakan habisnya energi total”.
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI SEHAT-SAKIT

1. Status Perkembangan
Kemampuan mengerti ttg keadaan sehat
dan kemampuan berespon trhdp
perubhan dlm kesehtn dikaitkan dgn usia.
Cthnya : Bayi dpt mrsakan sakit, ttpi tdk
dpt mgungkapkan dn mengatasinya.
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI SEHAT-SAKIT

2. Pengaruh Sosiokultural
Masing2 kultur punya pandangan ttg
sehat yg diturunkn dari org tua pd
anaknya. Cth : org Cina, sehat adlh
keseimbangan Yin dan Yang; org dgn
ekonomi rendah memandng flu sesuatu
yg biasa dn mrsa sehat.
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI SEHAT-SAKIT

3. Pengalaman Masa Lalu


Seseorg dpt mrsakan nyeri/ sakit atau
disfungsi (tdk berfungsi) keadaan normal
krn pengalaman sebelumnya; membantu
menentukan defenisi se2org ttg sehat.
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI SEHAT-SAKIT

4. Harapan se2org ttg dirinya


Seseorg mnghrapkan dpt berfungsi pd
tingkat yang tinggi baik fisik maupun
psikososialnya jika mereka sehat.
Berikut ini adalah bagan yg menunjukkan faktor yg
mempengaruhi status kesehatan sseorang, yaitu keturunan
5%, lingkungan 40%, pelayanan kesehatan 20% serta
perilaku 35%. MODEL HL BLOOM
TAHAPAN SAKIT
Tahapan sakit menurut Suchman, terbagi menjadi 5 tahap yaitu :
1. Tahap mengalami gejala
 Individu percya bhwa ada kelainan dlm tubuhnya
 Merasa dirinya tdk sehat/ merasa timbulnya berbagai gejala/
merasa ada bahaya
 Mmpunyai 3 aspek : 1). Secara fisik : nyeri, panas tinggi; 2).
Interpretasi trhdp gejala; 3). Respon emosi trhadap
ketakutan/kecemasan.

2. Tahap asumsi trhdap peran sakit (sick role)


 Penerimaan trhdap sakit
 Individu mencari kepastian sakitnya keluarga atau teman
 Mencari pertolongan dr profesi kesehatan, yg lain mengobati
sendiri, mengikuti nasehat teman/ keluarga.
TAHAPAN SAKIT
Tahapan sakit menurut Suchman, terbagi menjadi 5 tahap yaitu :
3. Tahap kontak dgn pelayanan kesehatan
 Individu sakit : meminta nasehat dari profesi kes. atas inisiatif
sendiri.
 Terdapt 3 tipe informasi yaitu validasi keadaan sakit, penjlasan
ttg gejala yg tdk dimengerti dan keyakinan bahwa mereka akan
baik.
 Jika tdk ada gejala : individu mempersepsikan dirinya sembuh
jika ada gejala kmbali pd profesi kes.

4. Tahap ketergantungan
Jika profesi kes. Memvalidasi (memantapkan) bhwa se2org sakit :
menjdi pasien yg tergantung utk mmperoleh bantuan. Setiap org
mmpunyai tgkat ketergantungan yg berbeda sesuai dgn kebutuhan.
TAHAPAN SAKIT
Tahapan sakit menurut Suchman, terbagi menjadi 5
tahap yaitu :
5. Tahap penyembuhan
 Pasien bljar utk mlepaskan peran sakit
 Kesiapan utk fungsi sosial
 Nakes membantu pasien utk berfungsi dgn
meningkatkan kemandirian
 Memberi harapan dan support
Berdasarkan bagan riwayat perjalanan penyakit diatas, dapatlah
dibagi menjadi kategori yaitu :
1. Tahap Pre Patogenesis
Manusia (host) masih dlm keadaan sehat, namun pd thap ini pula
mnusia terpapr dan beresiko dgn pnyakit yg ada disekelilingnya. Dgn
kata lain :
a. Telah trjdi interaksi dgn bibit penyakit (agent)
b. Bibit penyakit blm masuk ke manusia (host/penjamu)
c. Manusia masih dlm keadaan shat, blm ada tnda pnyakit
d. Blm terdteksi baik scra klinis maupun lab

2. Tahap Inkubasi
Pada tahap ini bibit pnyakit (agent) tlh masuk k manusia
(host/penjamu) namun gjala blm tampak. Jika daya tahan penjamu
tdk kuat akan trjdi gguan pd bentuk dn fungsi tubuh.
Berdasarkan bagan riwayat perjalanan penyakit diatas, dapatlah
dibagi menjadi kategori yaitu :
3. Tahap Penyakit Dini
Tahap ini mulai timbulnya gejala penyakit, sifatnya masih ringan
dan umumnya msh dpt beraktifitas.

4. Tahap Penyakit Lanjut


Pada tahap ini penyakit makin bertambah hebat, dimana
penderita tdk dpt beraktifitas lgi sehingga memrlukan perawatan.

5. Tahap Akhir Penyakit


Pada tahap akhir perjalanan penyakit ini manusia berada dlm 5
(lima) keadaan :
a. Sembuh dgn sempurna b. Sembuh dgn cacat
c. Carier (Pembawa Penyakit) d. Kronis
e. Meninggal dunia
DAMPAK SAKIT DAN DAMPAK DIRAWAT
I. DAMPAK SAKIT
a. Terhadap Perilaku dan Emosi Klien
Penyakit ringan/ tdk mengancam kehidupannya
menyebabkan perubahan perilaku atau emosi org lain, serta
berbda jika penyakit itu berat dan mengancam kehidupannya.

b. Terhadap Peran Keluarga


Setiap oorg mmiliki peran dlm kehidupannya, seprti pencari
nafkah, pengambil keputusn, seorg profesionl atau sbg org
tua. Saat menglami penyakit, peran-peran klien trsebut dpt
mengalami perubahan.
DAMPAK SAKIT DAN DAMPAK DIRAWAT
I. DAMPAK SAKIT
c. Terhadap Citra Tubuh
Citra tubuh mrupakn konsep subjektif se2org trhdp
penampilan fisiknya. Bebrapa pnyakit dpt menimbulkn
perubahn dlm penampilan fisiknya, dan klien/ keluarga akn
bereaksi dgn cra yg berbeda-beda trhdp perbuhan tersebut.
Reaksi klien/ keluarga trhdap perubahan gmbarn tubuh itu
tergantung pda :
1. Jenis Perubahn
2. Kapasitas Adaptasi
3. Kecpatan Perubahan
4. Dukungn yg tersedia
DAMPAK SAKIT DAN DAMPAK DIRAWAT
I. DAMPAK SAKIT
d. Terhadap Konsep Diri
Klien yg mengalami perubhan konsep diri krna skitnya mgkin
tdk mampu lgi memenuhi hrapan keluarganya, yg akhirnya
mnimbulkn ktegangan dan konflik. Akibatnya anggota
keluarga klien merubah interaksi mreka dgn klien. Misal :
Klien tdk lgi terlibat dlm proses pengambilan keputusn di
keluarga atau tdk akn mrasa mampu memberi dkungan emosi
pd anggota kluarganya yg lain atau kpd tmn2nya, klien akan
merasa kehilangan fungsi sosialnya.
DAMPAK SAKIT DAN DAMPAK DIRAWAT
I. DAMPAK SAKIT
e. Terhadap Dinamika Keluarga
Dinamika keluarga mrupakn proses dimana keluarga
melakukn fungsi, mngambil keputusan, memberi dkungan
kpd anggota kluarganya, dn mlkukan koping trhdp perubhan
dn tantngan hidup sehri-hari. Misal : jika slah satu org tua skit
mka kegiatan dan pengambilan keputusn akn tertunda smpai
mreka sembuh.
Cth lain : anak kecil akan mengalami rasa khilngan yg bsar
jika slah satu org tuanya tdk mampu membrikan kasih syg
dan rasa aman pd mreka. Atau jika anknya sdh dwasa mka
seringkali ia harus mnggntikan pran mreka sbg mreka
termasuk klau perlu sbg pencari nafkah.
DAMPAK SAKIT DAN DAMPAK DIRAWAT
II. DAMPAK DIRAWAT
a. Privasi
Sewaktu dirawat di rumah sakit klien kehilngan sebagian
privasinya yg dikarenakan :
1. Selama dirawat di RS, klien berulang kali diperiksa oleh
nakes. Bgian tubuh yg biasanya dijaga agar tdk dilihat,
tiba2 dilihat dan disentuh olh org lain. Hal ini akan mmbuat
klien mrsa tdk nyaman.
2. Klien adlh org yg brada dlm keadaan lemah dan bergntung
pd org lain. Kondisi ini cendrung mmbuat klien “pasrah”
dan menerima apapun tindakan ptugas kes kpda dirinya
asal ia cpt sembuh.
DAMPAK SAKIT DAN DAMPAK DIRAWAT
II. DAMPAK DIRAWAT
b. Gaya Hidup
Klien yg dirawat di RS sring kli mngalami prubhan pola gya
hidup. Hal ini disebabkan olh perubahn kondisi antra RS dgn
rmh tmpat tinggal klien, jg oleh perubahn kondisi kesehtan
klien.
c. Otonomi
Individu yg sakit dan dirawat di RS brada dlm posisi
ktrgantungan sehingga pasrah trhdap tindkan apapun yg
dilakukan olh ptugas keshatan demi mencapai keadaan sehat.
Ini menunjukkan bhwa klien yg dirawat di RS akan mengalami
perubhan otonomi.
DAMPAK SAKIT DAN DAMPAK DIRAWAT
II. DAMPAK DIRAWAT
d. Peran
Peran yg dijlani sewaktu shat tentu brbda dgn peran yg
dijalani saat sakit. Tdk mngherankan jika klien yg d rwat di
RS mngalami prubhan peran. Perubhan yg trjdi tdk hnya
pada diri pasieb, ttpi jg pd kluarga.
1. Perubahan peran
2. Masalh keuangan
3. Kesepian
4. Perubahan kebiasaan sosial
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai