Penulis,
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan meliputi kebutuhan biologis,
psikologis, sosial dan spiritual yang diberikan langsung pada klien (PPNI, 1985).
Pemberian asuhan keperawatan di Indonesia dilindungi oleh peraturan yang diatur
dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dinyatakan
bahwa penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan
pengendalian, pengobatan dan/atau perawatan serta dilakukan berdasarkan ilmu
kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat
dipertanggungjawabkan kemanfaatan dan keamanannya. Pelaksanaan pengobatan
dan/atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya
dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
untuk itu. Pemberi asuhan keperawatan dalam pelaksanaannya diatur dalam
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.
Tenaga keperawatan di Rumah Sakit merupakan jenis tenaga kerja bidang
kesehatan terbesar (jumlahnya antara 50–60%), memiliki jam kerja 24 jam melalui
penugasan shift, serta merupakan tenaga kesehatan yang paling dekat dengan
pasien melalui hubungan profesional. Tenaga keperawatan memiliki tanggung
jawab dan tanggung gugat sesuai kewenangan dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien dan keluarganya. Asuhan keperawatan dikenal
tindakan yang bersifat mandiri (independent), kolaboratif (interdependent) dan
delegatif (dependent). Perawat di Indonesia terdiri atas berbagai jenis perawat
sesuai dengan spesifikasi dan tempat tugasnya sesuai kewenangan klinis yang
diberikan oleh direktur rumah sakit sesuai hasil kredensial yang dilakukan oleh
komite keperawatan rumah sakit. Pada pembahasan ini kami hanya membahas
secara spesifik tentang perawat anestesi.
Pelaksanaan asuhan keperawatan bpada seorang perawat profesinal harus
menerapkan standar kompetensi, yang telah disahkan oleh direktur rumah sakit.
Standar Kompetensi adalah standar kemampuan minimal yang harus dimiliki oleh
seorang perawat berdasarkan hasil pendidikan dan atau pelatihan serta hasil dari
pengalamannya sebagai seorang perawat. Komite Keperawatan adalah
A. Kewenangan klinis
Asuhan keperawatan hanya boleh dilakukan oleh perawat yang telah diberi
Kewenangan Klinis melalui proses Kredensial (PMK 49 tahun 2009). Kewenangan
klinis perawat anestesi dapat dikategori sebagai kewenangan klinis tetap (fixed
clinical privilege), kewenangan klinis sementara (temporary clinical privilege),
kewenangan klinis dalam keadaan darurat (emergency clinical privilege), dan
kewenangan klinis bersyarat (provisional clinical privilege).
Dalam pelaksanaannya pemberian kewenangan klinis perawat anestesi terdiri
atas lima lingkup yaitu 1) Penugasan kerja klinis, 2) Perubahan penugasan klinis, 3)
Pencabutan penugasan kerja klinis, 4) Penolakan penugasan kerja klinis dan 5)
Pemulihan kerja klinis. Pemberian kewenangan klinis perawat anestesi berpedoman
pada buku putih (white paper).
Kewenangan klinis perawat secara umum telah diatur dalam Undang-Undang
no. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan dengan peran perawat sebagai 1) Pemberi
Asuhan Keperawatan, 2) Penyuluh dan konselor bagi klien, 3) Pengelola pelayanan
keperawatan, 4) peneliti keperawatan, 5) Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan
wewenang, dan / atau 6) Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
Perawat anestesi sebagai bagian dari keperawatan sebagai profesi memiliki
kewenangan klinis Perawat Anestesi sama dengan perawat pada umumnya dengan
menggunakan proses keperawatan saat melaksanakaan tugas dengan spesifikasi
kewenangan pada asuhan keperawatan anestesi pra anestesi, asuhan keperawatan intra
anestesi, dan asuhan keperawatan pasca anestesi, asuhan keperawatan
kegawatdaruratan, asuhan keperawatan intensif dan asuhan keperawatan manajemen
nyeri.
2. Tanggung jawab
Tanggung jawab perawat anestesi meliputi lingkup asuhan keperawatan anestesi
yang berhubungan dengan lintas profesi seperti :
a. Perawat anestesi bertanggung jawab langsung kepada dokter penanggung
jawab pelayanan anestesi
b. Menjamin terlaksananya asuhan keperawatan anestesi di rumah sakit;
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan anestesi sesuai standar.
d. Tanggung jawab dan tanggung gugat terhadap asuhan keperawatan anestesi
yang diberikan kepada klien.
3. Pelimpahan Wewenang
Dilakukan secara :
a. Delegatif
Tanggung jawab berpindah hanya dapat diberikan kepada perawat Profesi
atau Perawat Vokasi terlatih sesuai kompetensi yg dibutuhkan.
b. Mandat
Oleh medis kepada perawat berupa tindakan medis dibawah pengawasan dan
tanggung jawab berada pada pemberi wewenang.
A. Kewenangan klinis PK II
Kewenangan klinis perawat anestesi (PK II) sebagai berikut :
Jenis Kewenangan
Kewenangan
Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
klinis
Penuh Dg Supervisi
Pra Anestesi
Asesmen Pasien
Pra Anestesi Anamnesa √
Pemeriksaan Fisik √
Mengukur Suhu √
Mengukur tekanan darah √
Menghitung Nadi √
Mengukur Tinggi Badan √
Mengukur Berat Badan √
Mengukur skala nyeri √
Mengukur skala risiko jatuh √
Mengukur Bradden Score √
Menghitung NIHSS √
Menghitung EWS √
Menghitung MEWS √
Menghitung score VTE √
Menghitung GCS √
Menghitung skor sedasi √
Menghitung skala kekuatan √
otot
Memberikan obat melalui oral √
Memberikan obat melalui √
sublingual
Memberikan obat melalui √
vagina
Memberikan obat melalui √
telinga
Memberikan obat melalui √
hidung
Pasca Anestesi
Asesmen Pasien Pemeriksaan Fisik √
Pasca Anestesi Mengukur Suhu √
Mengukur tekanan darah √
Menghitung Nadi √
Mengukur skala nyeri √
Mengukur skala risiko jatuh √
Mengukur Bradden Score √
Menghitung NIHSS √
Menghitung EWS √
Menghitung MEWS √
Menghitung score VTE √
Menghitung GCS √
Menghitung skor sedasi √
Menghitung skala kekuatan √
otot
Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Pra Anestesi
Asesmen Pasien Pra
Anestesi Anamnesa √
Pemeriksaan Fisik √
Mengukur Suhu √
Mengukur tekanan darah √
Menghitung Nadi √
Mengukur Tinggi Badan √
Mengukur Berat Badan √
Mengukur skala nyeri √
Mengukur skala risiko √
jatuh
Mengukur Bradden Score √
Menghitung NIHSS √
Menghitung EWS √
Menentukan diagnosa √
keperawatan anetesi sesuai
dengan hasil asesmen dan
Penetapan Diagnosa berdasarkan prioritas
Keperawatan masalah menggunakan
standar Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia
(SDKI)
Menyusun rencana √
tindakan berdasarkan
diagnosa asuhan
Menetapkan
keperawatan anestesi
rencana asuhan
sesuai dengan Standar
Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI)
Melakukan evaluasi √
kondisi pasien berdasarkan
Melakukan kriteria SMART sesuai
Evaluasi Standar Luaran
Keperawatan Indonesia
(SLKI)
Kolaborasi menyiapkan √
Persiapan Pra obat anestesi dan obat
Anestesi emergensi
Kolaborasi menyiapkan √ √ √
mesin anestesi dan
kelengkapannya
Menyiapkan mesin suction √
pump dan kelengkapannya
Menyiapkan Syring pump √
Menyiapkan base monitor √
vital sign dan
kelengkapannya
Intra Anestesia
Kolaborasi General intubasi √ √ √
Persiapan Tindakan General LMA
Melakukan evaluasi √
kondisi pasien berdasarkan
Melakukan kriteria SMART sesuai
Evaluasi Standar Luaran
Keperawatan Indonesia
(SLKI)
Pemindahan pasien ke √
ruang rawat inap
Prosedur pemulangan √
pasien ODC
Kolaborasi dan Kolaborasi persiapan √ √
asistensi anestesi anestesi pada neonatus dan
pada operasi khusus pediatrik
Kolaborasi persiapan √ √
anestesi pada geriatri
Total Thyroidectomi √ √
Total Laringectomi √ √
Laparotomi √ √
Manajemen Nyeri
Asesmen pasien
nyeri Anamnesa √
Pemeriksaan fisik √
Menghitung skala nyeri √
Memberikan obat melalui √
oral
Memberikan obat melalui √
sublingual
Memberikan obat melalui √
kulit
Memberikan obat melalui √
Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Pra Anestesi
Asesmen Pasien Pra
Anestesi Anamnesa √
Pemeriksaan Fisik √
Mengukur Suhu √
Mengukur tekanan darah √
Menghitung Nadi √
Mengukur Tinggi Badan √
Mengukur Berat Badan √
Mengukur skala nyeri √
Mengukur skala risiko √
jatuh
Mengukur Bradden Score √
Menghitung NIHSS √
Menghitung EWS √
Menghitung MEWS √
Menghitung score VTE √
Menghitung GCS √
Menghitung skor sedasi √
Menghitung skala kekuatan √
otot
Memberikan obat melalui √ √
oral
Memberikan obat melalui √ √
sublingual
Memberikan obat melalui √ √
vagina
Memberikan obat melalui √ √
telinga
Memberikan obat melalui √ √
hidung
Memberikan obat melalui √ √
mata
Memberikan obat melalui √ √
kulit
Memberikan obat inhaler √ √
melalui mulut
Memberikan obat melalui √ √
Supositoria
Memberikan obat epidural √ √
Kegawatdaruratan
Pelayanan Code Melakukan RJPO √
Blue Melakukan defibrilasi √
Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Pra Anestesi
Asesmen Pasien Pra
Anestesi Anamnesa √
Pemeriksaan Fisik √
Mengukur Suhu √
Mengukur tekanan darah √
Menghitung Nadi √
Mengukur Tinggi Badan √
Mengukur Berat Badan √
Mengukur skala nyeri √
Mengukur skala risiko √
jatuh
Mengukur Bradden Score √
Menghitung NIHSS √
Menghitung EWS √
Menghitung MEWS √
Menghitung score VTE √
Menghitung GCS √
Menghitung skor sedasi √
Menghitung skala √
kekuatan otot
Memberikan obat melalui √
oral
Memberikan obat melalui √
sublingual
Memberikan obat melalui √
vagina
Memberikan obat melalui √
telinga
Memberikan obat melalui √
hidung
Memberikan obat melalui √
mata
Memberikan obat melalui √
kulit
Memberikan obat inhaler √
melalui mulut
Memberikan obat melalui √
Supositoria
Memberikan obat epidural √ √
Memberikan injeksi √ √
intramuskuler
Memberikan injeksi intra √ √
vena