Anda di halaman 1dari 57

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS

PERAWAT ANESTESI INDONESIA

DEWAN PIMPINAN PUSAT


HIMPUNAN PERAWAT ANESTESI INDONESIA

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2018 ii


TIM PENYUSUN

Editors : 1. Waryono Sastro Suharto, S.IP, S.Kep, M.Kes


2. I Ketut Sudiarta, S.Kep.Ns, M.Kep
3. Muhali, S.Kep.Ns
4. Sartono, S.Kep,Ns
5. Tim Ad Hoc DPP Hipani
6. DR. dr. Christijogo Sumartono, Sp.An, KAR

Original File Author : Muhali

Additional Contributions : Rakornas DPP Hipani Tahun 2018


Pengalengan Bandung Jawa Barat

Copyright@2019 Rincian Kewenangan Klinis Perawat Anestesi


Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI)

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2018 iii


KATA PENGANTAR

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merupakan Induk Organisasi


Seminat Perhimpunan/Ikatan dari Perawat Anestesi Indonesia sangat mengedepankan
upaya peningkatan profesionalisme tenaga keperawatan melalui mekanisme kredensial,
penjagaan mutu profesi, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi.
Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) yang mempunyai tugas untuk
meningkatkan mutu dan kompetensi Anggotanya dalam memberikan pelayanan anestesi,
Terutama pelayanan asuhan keperawatan anestesi yang dapat disesuaikan dengan
perkembangan keilmuan dengan berdasarkan Undang – Undang dan Peraturan yang
berlaku.
Penetapan Rincian Kewenangan Klinis Perawat Anestesi perlu diatur dan dikelola
untuk memberikan perlindungan terhadap profesi dan tetap menjaga sikap professional
seorang Perawat Anestesi dalam pelayaan keperawatan.
Himpunan Perawat Anestesi Indonesia menyampaikan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam penyusunan buku ini.

Penulis,

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2018 iv


DAFTAR ISI

COVER DALAM ……………………………………………………………….. ii


TIM PENYUSUN ………………………………………………………………. iii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. v
SK DPP PPNI Tentang Pengesahan dan Pengakuan HIPANI sebagai badan
kelegkapan PPNI ………………………………………………………………... vi
SK DPP PPNI Tentang Pengesahan Pengurus DPP HIPANI Periode Th.2016-
2021 ……………………………………………………………………………... viii
SK DPP PPNI tentang Pengurus DPP HIPANI Periode 2017-2021 …..…….…. xii
SK Pemberlakuan RKK …………………………………………………………. xvii
Bab 1. Pendahuluan ……………………………………………………………... 1
A. Latar Belakang ………………………………………………………. 1
B. Asuhan Keperawatan Anestesi ……………………………………… 2
Bab 2. Kewenangan Perawat Anestesi Dalam Pelayanan Anestesi Di Rumah
Sakit ……………………………………………………………………... 4
A. Kewenangan Klinis ………………………………………………….. 4
B. Penugasan Klinis ……………………………………………………. 5
C. Tugas dan Tanggung Jawab ………………………………………… 6
Bab 3. Rincian Kewenangan Klinis Perawat Anestesi ………………………….. 8
A. Kewenangan klinis PK II ……………………………………………. 8
B. Kewenangan klinis PK III …………………………………………... 12
C. Kewenangan klinis PK IV …………………………………………... 20
D. Kewenangan klinis PK V …………………………………………… 29
E. Kredensial Perawat Anestesi ………………………………………... 37
Bab 4. Penutup …………………………………………………………………... 38
Daftar Singkatan ………………………………………………………………… 39

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2018 v


Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2018 vi
Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2018 vii
Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2018 viii
Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2018 ix
Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2018 x
Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2018 xi
Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2018 xii
Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2018 xiii
Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 xiv
Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 xv
Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 xvi
Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 1
Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan meliputi kebutuhan biologis,
psikologis, sosial dan spiritual yang diberikan langsung pada klien (PPNI, 1985).
Pemberian asuhan keperawatan di Indonesia dilindungi oleh peraturan yang diatur
dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dinyatakan
bahwa penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan
pengendalian, pengobatan dan/atau perawatan serta dilakukan berdasarkan ilmu
kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat
dipertanggungjawabkan kemanfaatan dan keamanannya. Pelaksanaan pengobatan
dan/atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya
dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
untuk itu. Pemberi asuhan keperawatan dalam pelaksanaannya diatur dalam
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.
Tenaga keperawatan di Rumah Sakit merupakan jenis tenaga kerja bidang
kesehatan terbesar (jumlahnya antara 50–60%), memiliki jam kerja 24 jam melalui
penugasan shift, serta merupakan tenaga kesehatan yang paling dekat dengan
pasien melalui hubungan profesional. Tenaga keperawatan memiliki tanggung
jawab dan tanggung gugat sesuai kewenangan dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien dan keluarganya. Asuhan keperawatan dikenal
tindakan yang bersifat mandiri (independent), kolaboratif (interdependent) dan
delegatif (dependent). Perawat di Indonesia terdiri atas berbagai jenis perawat
sesuai dengan spesifikasi dan tempat tugasnya sesuai kewenangan klinis yang
diberikan oleh direktur rumah sakit sesuai hasil kredensial yang dilakukan oleh
komite keperawatan rumah sakit. Pada pembahasan ini kami hanya membahas
secara spesifik tentang perawat anestesi.
Pelaksanaan asuhan keperawatan bpada seorang perawat profesinal harus
menerapkan standar kompetensi, yang telah disahkan oleh direktur rumah sakit.
Standar Kompetensi adalah standar kemampuan minimal yang harus dimiliki oleh
seorang perawat berdasarkan hasil pendidikan dan atau pelatihan serta hasil dari
pengalamannya sebagai seorang perawat. Komite Keperawatan adalah

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 3


wadah non-struktural rumah sakit yang mempunyai fungsi utama mempertahankan
dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan melalui mekanisme
kredensial, penjagaan mutu profesi, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi
(PMK no.49 tahun 2009). Peraturan Internal Staf Keperawatan (Nursing Staf By
Laws) adalah aturan yang mengatur tata kelola klinis untuk menjaga
profesionalisme tenaga keperawatan di Rumah Sakit (PMK no.49 tahun 2009).
Kewenangan Klinis tenaga keperawatan adalah uraian intervensi keperawatan
yang dilakukan oleh tenaga keperawatan berdasarkan area praktiknya. Penugasan
Klinis adalah penugasan kepala/direktur Rumah Sakit kepada tenaga keperawatan
untuk melakukan asuhan keperawatan di Rumah Sakit tersebut berdasarkan daftar
Kewenangan Klinis. Surat Penugasan Klinis diterbitkan oleh kepala/direktur
Rumah Sakit berdasarkan rekomendasi Komite Keperawatan. Dalam keadaan
darurat kepala/direktur Rumah Sakit dapat memberikan surat Penugasan Klinis
secara langsung tidak berdasarkan rekomendasi Komite Keperawatan. Kredensial
adalah proses evaluasi terhadap tenaga keperawatan untuk menentukan kelayakan
pemberian Kewenangan Klinis. Rekredensial adalah proses re-evaluasi terhadap
tenaga keperawatan yang telah memiliki Kewenangan Klinis untuk menentukan
kelayakan pemberian Kewenangan Klinis tersebut. Audit Keperawatan adalah
upaya evaluasi secara profesional terhadap mutu pelayanan keperawatan yang
diberikan kepada pasien dengan menggunakan rekam medisnya yang dilaksanakan
oleh profesi perawat. Mitra Bestari adalah sekelompok tenaga keperawatan dengan
reputasi dan kompetensi yang baik untuk menelaah segala hal yang terkait dengan
tenaga keperawatan. Buku Putih adalah dokumen yang berisi syarat-syarat yang
harus dipenuhi oleh tenaga keperawatan yang digunakan untuk menentukan
Kewenangan Klinis.

B. Asuhan Keperawatan Anestesi


Asuhan keperawatan anestesi adalah pelayanan keperawatan yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan meliputi kebutuhan biologis,
psikologis, sosial dan spiritual yang diberikan langsung pada klien dengan area
pelayanan keperawatan anestesi, kegawat daruratan, perawatan intensif dan
manajemen nyeri.

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 4


Pelayanan keperawatan anestesi meliputi pelayanan keperawatan pra, intra dan
pasca anestesi. Pelayanan pra-anestesia adalah penilaian untuk menentukan status
asuhan pra anestesia dan pemberian informasi bagi pasien yang memperoleh
tindakan anestesia. Pelayanan keperawatan intra anestesia adalah pelayanan
anestesia yang dilakukan selama tindakan anestesia dan pelayanan keperawatan
pasca-anestesia adalah pelayanan pada pasien pasca anestesia sampai pasien pulih
dari tindakan anestesia.
Pelayanan keperawatan kegawatdaruratan dan keperawatan kritis adalah asuhan
yang diberikan pada pasien gawat darurat dan atau pasien kritis. Pelayanan
tindakan resusitasi adalah pelayanan resusitasi pada pasien yang berisiko
mengalami henti jantung meliputi bantuan hidup dasar, bantuan hidup lanjut lanjut
dan bantuan hidup jangka panjang.
Pelayanan asuhan keperawatan manajemen nyeri adalah pelayanan
penanggulangan nyeri, terutama nyeri akut, kronik dan kanker dengan prosedur
intervensi (interventional pain management).

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 5


BAB II
KEWENANGAN PERAWAT ANESTESI
DALAM PELAYANAN ANESTESI DI RUMAH SAKIT

Kewenangan klinis perawat anestesi dengan lingkup secara struktur meliputi,


kewenangan klinis, penugasan klinis, tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

A. Kewenangan klinis
Asuhan keperawatan hanya boleh dilakukan oleh perawat yang telah diberi
Kewenangan Klinis melalui proses Kredensial (PMK 49 tahun 2009). Kewenangan
klinis perawat anestesi dapat dikategori sebagai kewenangan klinis tetap (fixed
clinical privilege), kewenangan klinis sementara (temporary clinical privilege),
kewenangan klinis dalam keadaan darurat (emergency clinical privilege), dan
kewenangan klinis bersyarat (provisional clinical privilege).
Dalam pelaksanaannya pemberian kewenangan klinis perawat anestesi terdiri
atas lima lingkup yaitu 1) Penugasan kerja klinis, 2) Perubahan penugasan klinis, 3)
Pencabutan penugasan kerja klinis, 4) Penolakan penugasan kerja klinis dan 5)
Pemulihan kerja klinis. Pemberian kewenangan klinis perawat anestesi berpedoman
pada buku putih (white paper).
Kewenangan klinis perawat secara umum telah diatur dalam Undang-Undang
no. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan dengan peran perawat sebagai 1) Pemberi
Asuhan Keperawatan, 2) Penyuluh dan konselor bagi klien, 3) Pengelola pelayanan
keperawatan, 4) peneliti keperawatan, 5) Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan
wewenang, dan / atau 6) Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
Perawat anestesi sebagai bagian dari keperawatan sebagai profesi memiliki
kewenangan klinis Perawat Anestesi sama dengan perawat pada umumnya dengan
menggunakan proses keperawatan saat melaksanakaan tugas dengan spesifikasi
kewenangan pada asuhan keperawatan anestesi pra anestesi, asuhan keperawatan intra
anestesi, dan asuhan keperawatan pasca anestesi, asuhan keperawatan
kegawatdaruratan, asuhan keperawatan intensif dan asuhan keperawatan manajemen
nyeri.

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 6


B. Penugasan klinis
Sebagai suatu profesi keperawatan memiliki unsur-unsur penting yang
bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan yaitu respon manusia
sebagai fokus telaahan, kebutuhan dasar manusia sebagai lingkup garapan
keperawatan dan kurang perawatan diri merupakan basis intervensi keperawatan baik
akibat tuntutan akan kemandirian atau kurangnya kemampuan. Keperawatan juga
merupakan serangkaian kegiatan yang bersifat terapeutik atau kegiatan praktik
keperawatan yang memiliki efek penyembuhan terhadap kesehatan (Susan, 1994).
Setiap perawat anestesi yang melakukan pekerjaan asuhan keperawatan anestesi harus
memiliki surat penugasan klinis setelah dilakukan proses kredensial keperawatan oleh
komite keperawatan rumah sakit.
Dalam melaksanakan penugasan klinis seorang perawat anestesi memiliki
peran (Konsorsium PPNI 1989) sebagai :
1. Sebagai pemberi asuhan keperawatan anestesi
Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan
dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan
anestesi. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai
dengan kompleks.
2. Sebagai advokat klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan khususnya dalam
pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan. Perawat anestesi juga
berperan dalam mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien meliputi :
a. Hak atas pelayanan sebaik-baiknya
b. Hak atas informasi tentang penyakitnya
c. Hak atas privasi
d. Hak untuk menentukan nasibnya sendiri
e. Hak menerima ganti rugi akibat kelalaian.
3. Sebagai edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan anestesi yang diberikan
sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan
kesehatan.

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 7


4. Sebagai koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberi pelayanan kesehatan
dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
5. Sebagai kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat anestesi bekerjasama dengan dokter anestesi,
dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan.
6. Sebagai konsultan
Perawat berperan sebagai tempat konsultasi dengan mengadakan perencanaan,
kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
asuhan keperawatan anestesi
7. Sebagai pembaharu
Perawat mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan
terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

Proses pemberian penugasan klinis seorang perawat anestesi melalui proses


kredensial yang dilakukan oleh komite keperawatan sesuai dengan PMK No.40 tahun
2019 tentang Komite Keperawatan. Adapun hasil proses kredensial akan
menghasilkan penugasan klinis berupa: 1) Penugasan kerja klinis, 2) Perubahan
penugasan klinis, 3) Pencabutan penugasan kerja klinis, 4) Penolakan penugasan kerja
klinis, dan 5) Pemulihan kerja klinis.

C. Tugas dan Tanggung Jawab


Tugas dan tanggung jawab perawat klinis pada lingkup keperawatan anestesi sebagai
berikut :
1. Tugas
Tugas seorang perawat anestesi secara umum meliputi :
a. Melakukan asuhan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan
pada lingkup keperawatan anestesi
1) Asuhan keperawatan pra anestesi
2) Asuhan keperawatan intra anestesi
3) Asuhan keperawatan pasca anestesi
4) Asuhan keperawatan kegawat daruratan

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 8


5) Asuhan keperawatan intensif
6) Asuhan keperawatan manajemen nyeri
b. Mempersiapkan peralatan sesuai kebutuhan dalam melakukan asuhan
keperawatan anestesi

2. Tanggung jawab
Tanggung jawab perawat anestesi meliputi lingkup asuhan keperawatan anestesi
yang berhubungan dengan lintas profesi seperti :
a. Perawat anestesi bertanggung jawab langsung kepada dokter penanggung
jawab pelayanan anestesi
b. Menjamin terlaksananya asuhan keperawatan anestesi di rumah sakit;
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan anestesi sesuai standar.
d. Tanggung jawab dan tanggung gugat terhadap asuhan keperawatan anestesi
yang diberikan kepada klien.

3. Pelimpahan Wewenang
Dilakukan secara :
a. Delegatif
Tanggung jawab berpindah hanya dapat diberikan kepada perawat Profesi
atau Perawat Vokasi terlatih sesuai kompetensi yg dibutuhkan.

b. Mandat
Oleh medis kepada perawat berupa tindakan medis dibawah pengawasan dan
tanggung jawab berada pada pemberi wewenang.

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 9


BAB III
RINCIAN KEWENANGAN KLINIS
PERAWAT ANESTESI

Rincian kewenangan klinis perawat anestesi terbagi menjadi kewenangan klinis


perawat anestesi: Perawat Klinik (PK) II, Perawat Klinis (PK) III, Perawat Klinis (PK) IV
dan Perawat Klinis (PK) V yang mengacu pada PerMenPan no. 25 tahun 2014 dan
Permenkes no. 40 tahun 2017 sebagai berikut:

A. Kewenangan klinis PK II
Kewenangan klinis perawat anestesi (PK II) sebagai berikut :

Jenis Kewenangan
Kewenangan
Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
klinis
Penuh Dg Supervisi
Pra Anestesi
Asesmen Pasien
Pra Anestesi Anamnesa √
Pemeriksaan Fisik √
Mengukur Suhu √
Mengukur tekanan darah √
Menghitung Nadi √
Mengukur Tinggi Badan √
Mengukur Berat Badan √
Mengukur skala nyeri √
Mengukur skala risiko jatuh √
Mengukur Bradden Score √
Menghitung NIHSS √
Menghitung EWS √
Menghitung MEWS √
Menghitung score VTE √
Menghitung GCS √
Menghitung skor sedasi √
Menghitung skala kekuatan √
otot
Memberikan obat melalui oral √
Memberikan obat melalui √
sublingual
Memberikan obat melalui √
vagina
Memberikan obat melalui √
telinga
Memberikan obat melalui √
hidung

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 10


Jenis Kewenangan
Kewenangan
Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
klinis
Penuh Dg Supervisi
Memberikan obat melalui √
mata
Memberikan obat melalui kulit √
Memberikan obat inhaler √
melalui mulut
Memberikan obat melalui √
Supositoria
Memberikan injeksi √
intramuskuler
Memberikan injeksi intra vena √
Memberikan Injeksi subcutan √
Memasang iv cateter √
Memasang NGT √
Memasang Foly Cateter √
Pemeriksaan
Penunjang Melakukan Perekaman EKG √
Mengevaluasi hasil EKG √
untuk berkolaborasi dengan
dokter anestesi
Mengevaluasi hasil √
pemeriksaan laboratorium
untuk berkolaborasi dengan
dokter anestesi
Mengevaluasi hasil √
Echocardiografi untuk
berkolaborasi dengan dokter
anestesi
Menentukan diagnosa √
keperawatan anestesi sesuai
Penetapan dengan hasil asesmen dan
Diagnosa berdasarkan prioritas masalah
Keperawatan menggunakan standar Standar
Diagnosa Keperawatan
Indonesia (SDKI)
Menyusun rencana tindakan √
berdasarkan diagnosa asuhan
Menetapkan
keperawatan anestesi sesuai
rencana asuhan
dengan Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia (SIKI)
Melakukan evaluasi kondisi √
pasien berdasarkan kriteria
Melakukan
SMART sesuai Standar
Evaluasi
Luaran Keperawatan
Indonesia (SLKI)
Persiapan Pra Kolaborasi menyiapkan obat √ √
Anestesi anestesi dan obat emergensi

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 11


Jenis Kewenangan
Kewenangan
Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
klinis
Penuh Dg Supervisi
Kolaborasi menyiapkan mesin √ √
anestesi dan kelengkapannya
Menyiapkan mesin suction √
pump dan kelengkapannya
Menyiapkan Syring pump √
Menyiapkan base monitor √
vital sign dan kelengkapannya
Intra Anestesi
Kolaborasi General intubasi √
Persiapan General LMA √
Tindakan √
General General Masker
Anestesi General Intra vena √
General intubasi kombinasi √ √
dengan regional
Kolaborasi Regional Epidural √ √
Persiapan Regional SAB √ √
Tindakan √ √
Persiapan anestesi tindakan
Regional elektif
Anestesi
Persiapan anestesi tindakan √ √
emergensi
Melakukan identifikasi pasien √
pada proses serah terima
Melakukan proses sign in √
Kolaborasi dan asistensi √
tindakan anestesi
Membebaskan jalan nafas √
Mengatur posisi pasien √
Menilai level anestesi √
Memantau keseimbangan O2 √
dan CO2
Memantau kebutuhan dan √
keseimbangan cairan
Memantau haemodinamik √
Memantau irama jantung √
Kolaborasi Menghitung perdarahan √
Penatalaksanaan Menilai respon efek obat √
Durante anestesi
Anestesi Memantau tingkat kesadaran √

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 12


Jenis Kewenangan
Kewenangan
Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
klinis
Penuh Dg Supervisi
dan reflek pasien.
Mendokumentasikan fase √
perioperatif pada lember
anestesi
Menentukan diagnosa √
keperawatan anetesi sesuai
Penetapan dengan hasil asesmen dan
Diagnosa berdasarkan prioritas masalah
Keperawatan menggunakan standar Standar
Diagnosa Keperawatan
Indonesia (SDKI)
Menyusun rencana tindakan √
berdasarkan diagnosa asuhan
Menetapkan
keperawatan anestesi sesuai
rencana asuhan
dengan Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia (SIKI)
Melakukan evaluasi kondisi √
pasien berdasarkan kriteria
Melakukan
SMART sesuai Standar
Evaluasi
Luaran Keperawatan
Indonesia (SLKI)
Melakukan perawatan pasien √
di ruang pulih sadar
Menilai score nyeri dan √
menentukan rencana
keperawatan
Menilai Bromage Score √
Menilai Aldrett Score √
Modified PADSS ( Post √
Anestesi Discharge Scoring
System )

Pasca Anestesi
Asesmen Pasien Pemeriksaan Fisik √
Pasca Anestesi Mengukur Suhu √
Mengukur tekanan darah √
Menghitung Nadi √
Mengukur skala nyeri √
Mengukur skala risiko jatuh √
Mengukur Bradden Score √
Menghitung NIHSS √
Menghitung EWS √
Menghitung MEWS √
Menghitung score VTE √
Menghitung GCS √
Menghitung skor sedasi √
Menghitung skala kekuatan √
otot

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 13


Jenis Kewenangan
Kewenangan
Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
klinis
Penuh Dg Supervisi
Menentukan diagnosa √
keperawatan anetesi sesuai
Penetapan dengan hasil asesmen dan
Diagnosa berdasarkan prioritas masalah
Keperawatan menggunakan standar Standar
Diagnosa Keperawatan
Indonesia (SDKI)
Menyusun rencana tindakan √
berdasarkan diagnosa asuhan
Menetapkan
keperawatan anestesi sesuai
rencana asuhan
dengan Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia (SIKI)
Melakukan evaluasi kondisi √
pasien berdasarkan kriteria
Melakukan
SMART sesuai Standar Luaran
Evaluasi
Keperawatan
Indonesia (SLKI)
Pemindahan pasien ke ruang √
rawat inap
Prosedur pemulangan pasien
ODC
Kegawatdarur
atan
Pelayanan Code Melakukan RJPO √
Blue

B. Kewenangan klinis PK III


Kewenangan klinis perawat anestesi (PK III) sebagai berikut:

Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Pra Anestesi
Asesmen Pasien Pra
Anestesi Anamnesa √
Pemeriksaan Fisik √
Mengukur Suhu √
Mengukur tekanan darah √
Menghitung Nadi √
Mengukur Tinggi Badan √
Mengukur Berat Badan √
Mengukur skala nyeri √
Mengukur skala risiko √
jatuh
Mengukur Bradden Score √
Menghitung NIHSS √
Menghitung EWS √

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 14


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Menghitung MEWS √
Menghitung score VTE √
Menghitung GCS √
Menghitung skor sedasi √
Menghitung skala √
kekuatan otot
Memberikan obat melalui √ √
oral
Memberikan obat melalui √ √
sublingual
Memberikan obat melalui √ √
vagina
Memberikan obat melalui √ √
telinga
Memberikan obat melalui √ √
hidung
Memberikan obat melalui √ √
mata
Memberikan obat melalui √ √
kulit
Memberikan obat inhaler √ √
melalui mulut
Memberikan obat melalui √ √
Supositoria
Memberikan obat epidural √ √
Memberikan injeksi √ √
intramuskuler
Memberikan injeksi intra √ √
vena
Memberikan Injeksi √ √
subcutan
Memasang iv cateter √ √
Memasang NGT √ √
Memasang Folley Cateter √ √
Mengambil sample darah √ √
vena
Mengambil sample darah √ √
arteri
Pemeriksaan Melakukan √
Penunjang Perekaman EKG
Mengevaluasi hasi EKG √
untuk berkolaborasi
dengan dokter anestesi
Mengevaluasi hasil √
pemeriksaan laboratorium
untuk berkolaborasi
dengan dokter anestesi
Mengevaluasi hasil √
Echocardiografi untuk
berkolaborasi dengan

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 15


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
dokter anestesi

Menentukan diagnosa √
keperawatan anetesi sesuai
dengan hasil asesmen dan
Penetapan Diagnosa berdasarkan prioritas
Keperawatan masalah menggunakan
standar Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia
(SDKI)
Menyusun rencana √
tindakan berdasarkan
diagnosa asuhan
Menetapkan
keperawatan anestesi
rencana asuhan
sesuai dengan Standar
Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI)
Melakukan evaluasi √
kondisi pasien berdasarkan
Melakukan kriteria SMART sesuai
Evaluasi Standar Luaran
Keperawatan Indonesia
(SLKI)
Kolaborasi menyiapkan √
Persiapan Pra obat anestesi dan obat
Anestesi emergensi
Kolaborasi menyiapkan √ √ √
mesin anestesi dan
kelengkapannya
Menyiapkan mesin suction √
pump dan kelengkapannya
Menyiapkan Syring pump √
Menyiapkan base monitor √
vital sign dan
kelengkapannya
Intra Anestesia
Kolaborasi General intubasi √ √ √
Persiapan Tindakan General LMA

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 16


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
General Anestesi General Masker √ √ √
General Intra vena √ √ √
General intubasi kombinasi √ √ √
dengan regional
Regional Epidural √ √ √
Kolaborasi Regional SAB √ √ √
Persiapan Tindakan
Persiapan anestesi tindakan √ √ √
Regional Anestesi
elektif
Persiapan anestesi tindakan √ √ √
emergensi
Kolaborasi Melakukan identifikasi √
Penatalaksanaan pasien pada proses serah
Durante Anestesi terima
Kolaborasi dalam √ √ √
menentukan premedikasi
pasien
Melakukan proses sign in √
Kolaborasi dan asistensi √
tindakan anestesi
Membebaskan jalan nafas √ √ √
Mengatur posisi pasien √ √ √
Menilai level anestesi √ √ √
Memantau keseimbangan √
O2 dan CO2
Memantau kebutuhan dan √
keseimbangan cairan
Memantau haemodinamik √
Memantau irama jantung √
Menghitung perdarahan √
Kolaborasi dalam √
pemberian terapi cairan
Kolaborasi dalam √
pemberian tranfusi darah
Kolaborasi pemberian √
terapi oksigen dengan
Jacson Reesch
Kolaborasi pemberian √
terapi oksigen dengan T
Piece
Menilai respon efek obat √
anestesi
Memantau tingkat √
kesadaran dan reflek
pasien.
Mendokumentasikan fase √
perioperatif pada lembar

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 17


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
anestesi
Menentukan diagnosa √
keperawatan anetesi sesuai
dengan hasil asesmen dan
Penetapan Diagnosa berdasarkan prioritas
Keperawatan masalah menggunakan
standar Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia
(SDKI)
Menyusun rencana √
tindakan berdasarkan
diagnosa asuhan
Menetapkan
keperawatan anestesi
rencana asuhan
sesuai dengan Standar
Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI)
Melakukan evaluasi √
kondisi pasien berdasarkan
Melakukan kriteria SMART sesuai
Evaluasi Standar Luaran
Keperawatan Indonesia
(SLKI)
Melakukan perawatan √
pasien di ruang pulih sadar
Menilai score nyeri dan
menentukan rencana
keperawatan
Menilai Bromage Score √
Menilai Aldrett Score √
Menilai PADSS ( Post √
Anestesi Discharge
Scoring System)
Pasca Anestesi
Asesmen Pasien Anamnesa √
Pasca Anestesi Pemeriksaan Fisik √
Mengukur Suhu √
Mengukur tekanan darah √
Menghitung Nadi √
Mengukur Tinggi Badan √
Mengukur Berat Badan √
Mengukur skala nyeri √
Mengukur skala risiko √
jatuh
Mengukur Bradden Score √
Menghitung NIHSS √
Menghitung EWS √
Menghitung MEWS √
Menghitung score VTE √

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 18


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Menghitung GCS √
Menghitung skor sedasi √
Menghitung skala √
kekuatan otot
Memberikan obat melalui √ √ √
oral
Memberikan obat melalui √ √ √
sublingual
Memberikan obat melalui √ √ √
vagina
Memberikan obat melalui √ √ √
telinga
Memberikan obat melalui √ √ √
hidung
Memberikan obat melalui √ √ √
mata
Memberikan obat melalui √ √ √
kulit
Memberikan obat inhaler √ √ √
melalui mulut
Memberikan obat melalui √ √ √
Supositoria
Memberikan obat epidural √ √ √
Memberikan injeksi √ √ √
intramuskuler
Memberikan injeksi intra √ √ √
vena
Memberikan Injeksi √ √ √
subcutan
Memasang iv cateter √
Memasang NGT √
Memasang Folley Cateter √ √
Mengambil sample darah √ √
vena
Mengambil sample darah √ √
arteri
Menentukan diagnosa √
keperawatan anetesi sesuai
dengan hasil asesmen dan
Penetapan Diagnosa berdasarkan prioritas
Keperawatan masalah menggunakan
standar Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia
(SDKI)
Menyusun rencana √
tindakan berdasarkan
Menetapkan diagnosa asuhan
rencana asuhan keperawatan anestesi
sesuai dengan Standar
Intervensi Keperawatan

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 19


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Indonesia (SIKI)

Melakukan evaluasi √
kondisi pasien berdasarkan
Melakukan kriteria SMART sesuai
Evaluasi Standar Luaran
Keperawatan Indonesia
(SLKI)
Pemindahan pasien ke √
ruang rawat inap
Prosedur pemulangan √
pasien ODC
Kolaborasi dan Kolaborasi persiapan √ √
asistensi anestesi anestesi pada neonatus dan
pada operasi khusus pediatrik
Kolaborasi persiapan √ √
anestesi pada geriatri
Total Thyroidectomi √ √
Total Laringectomi √ √
Laparotomi √ √
Manajemen Nyeri
Asesmen pasien
nyeri Anamnesa √
Pemeriksaan fisik √
Menghitung skala nyeri √
Memberikan obat melalui √
oral
Memberikan obat melalui √
sublingual
Memberikan obat melalui √
kulit
Memberikan obat melalui √

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 20


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Supositoria
Memberikan obat epidural √
Memberikan injeksi √
intramuskuler
Memberikan injeksi intra √
vena
Memberikan Injeksi √
subcutan
Memasang iv cateter √
Menentukan diagnosa √
keperawatan anetesi sesuai
dengan hasil asesmen dan
Penetapan Diagnosa berdasarkan prioritas
Keperawatan masalah menggunakan
standar Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia
(SDKI)
Menyusun rencana √
tindakan berdasarkan
diagnosa asuhan
Menetapkan
keperawatan anestesi
rencana asuhan
sesuai dengan Standar
Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI)
Melakukan Melakukan Intervensi non √
intervensi farmakologi
keperawatan
Melakukan evaluasi √
kondisi pasien berdasarkan
Melakukan kriteria SMART sesuai
Evaluasi Standar Luaran
Keperawatan Indonesia
(SLKI)
Kegawatdaruratan
Pelayanan Code
Blue Melakukan RJPO √
Melakukan defibrilasi √

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 21


C. Perawat Klinis (PK) IV
Kewenangan klinis perawat anestesi (PK IV) sebagai berikut

Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Pra Anestesi
Asesmen Pasien Pra
Anestesi Anamnesa √
Pemeriksaan Fisik √
Mengukur Suhu √
Mengukur tekanan darah √
Menghitung Nadi √
Mengukur Tinggi Badan √
Mengukur Berat Badan √
Mengukur skala nyeri √
Mengukur skala risiko √
jatuh
Mengukur Bradden Score √
Menghitung NIHSS √
Menghitung EWS √
Menghitung MEWS √
Menghitung score VTE √
Menghitung GCS √
Menghitung skor sedasi √
Menghitung skala kekuatan √
otot
Memberikan obat melalui √ √
oral
Memberikan obat melalui √ √
sublingual
Memberikan obat melalui √ √
vagina
Memberikan obat melalui √ √
telinga
Memberikan obat melalui √ √
hidung
Memberikan obat melalui √ √
mata
Memberikan obat melalui √ √
kulit
Memberikan obat inhaler √ √
melalui mulut
Memberikan obat melalui √ √
Supositoria
Memberikan obat epidural √ √

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 22


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Memberikan injeksi √ √
intramuskuler
Memberikan injeksi intra √ √
vena
Memberikan Injeksi √ √
subcutan
Memasang iv cateter √
Memasang NGT √
Memasang Folley Cateter √
Mengambil sample darah √ √
vena
Mengambil sample darah √ √
arteri
Pemeriksaan Melakukan Perekaman √
Penunjang EKG
Mengevaluasi hasi EKG √
untuk berkolaborasi
dengan dokter anestesi
Mengevaluasi hasil √
pemeriksaan laboratorium
untuk berkolaborasi
dengan dokter anestesi
Mengevaluasi hasil √
Echocardiografi untuk
berkolaborasi dengan
dokter anestesi
Menentukan diagnosa √
keperawatan anetesi sesuai
dengan hasil asesmen dan
Penetapan Diagnosa berdasarkan prioritas
Keperawatan masalah menggunakan
standar Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia
(SDKI)
Menyusun rencana √
tindakan berdasarkan
Menetapkan diagnosa asuhan
keperawatan anestesi
rencana asuhan
sesuai dengan Standar
Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI)
Melakukan evaluasi √
kondisi pasien berdasarkan
Melakukan
kriteria SMART sesuai
Evaluasi
Standar Luaran
Keperawatan Indonesia

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 23


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Kolaborasi menyiapkan √
Persiapan Pre obat anestesi dan obat
Anestesi emergensi
Kolaborasi menyiapkan √
mesin anestesi dan
kelengkapannya
Menyiapkan mesin suction √
pump dan kelengkapannya
Menyiapkan video √ √
laringoscope atau
persiapan airway sulit
Menyiapkan mesin √
blangket warmer
Menyiapkan Syring pump √
Menyiapkan penghangat √
cairan infus / blood warmer
Menyiapkan base monitor √
vital sign dan
kelengkapannya
Intra Anestesi
Kolaborasi General intubasi √ √ √
Persiapan Tindakan General LMA √ √ √
General Anestesi General Masker √ √ √
General Intra vena √ √ √
General intubasi kombinasi √ √ √
dengan regional
Regional SAB √ √ √
Persiapan anestesi tindakan √ √ √
elektif
Persiapan anestesi tindakan √ √ √
emergensi
Kolaborasi Melakukan identifikasi √
Penatalaksanaan pasien pada proses serah
Durante Anestesi terima

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 24


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Kolaborasi dalam √ √
menentukan premedikasi
pasien
Melakukan proses sign in √ √
Kolaborasi dan asistensi
tindakan anestesi
Membebaskan jalan nafas √
Mengatur posisi pasien √
Menilai level anestesi √
Memantau keseimbangan √
O2 dan CO2
Memantau kebutuhan dan √
keseimbangan cairan
Memantau haemodinamik √
Memantau irama jantung √
Menghitung perdarahan √
Kolaborasi dalam √ √ √
pemberian terapi cairan
Kolaborasi dalam √ √ √
pemberian tranfusi darah
Kolaborasi pemberian √ √ √
terapi oksigen dengan
Jacson Reesch
Kolaborasi pemberian √ √ √
terapi oksigen dengan T
Piece
Menilai respon efek obat √
anestesi
Memantau tingkat √
kesadaran dan reflek
pasien.
Mendokumentasikan fase √
perioperatif pada lembar
anestesi
Pasca Anestesi
Asesmen Pasien Anamnesa √
Pasca Anestesi Pemeriksaan Fisik √
Mengukur Suhu √
Mengukur tekanan darah √
Menghitung Nadi √
Mengukur Tinggi Badan √
Mengukur Berat Badan √
Mengukur skala nyeri √

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 25


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Mengukur skala risiko √
jatuh
Mengukur Bradden Score √
Menghitung NIHSS √
Menghitung EWS √
Menghitung MEWS √
Menghitung score VTE √
Menghitung GCS √
Menghitung skor sedasi √
Menghitung skala kekuatan √
otot
Memberikan obat melalui √
oral
Memberikan obat melalui √
sublingual
Memberikan obat melalui √
vagina
Memberikan obat melalui √
telinga
Memberikan obat melalui √
hidung
Memberikan obat melalui √
mata
Memberikan obat melalui √
kulit
Memberikan obat inhaler √
melalui mulut
Memberikan obat melalui √
Supositoria
Memberikan obat epidural √ √ √
Memberikan injeksi √ √ √
intramuskuler
Memberikan injeksi intra √ √ √
vena
Memberikan Injeksi √ √ √
subcutan
Memasang iv cateter √
Memasang NGT √
Memasang Foly Cateter √
Mengambil sample darah √ √ √
vena
Mengambil sample darah √ √ √
arteri

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 26


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Menentukan diagnosa √
keperawatan anetesi sesuai
dengan hasil asesmen dan
Penetapan Diagnosa berdasarkan prioritas
Keperawatan masalah menggunakan
standar Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia
(SDKI)
Menyusun rencana √
tindakan berdasarkan
Menetapkan diagnosa asuhan
keperawatan anestesi
rencana asuhan
sesuai dengan Standar
Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI)
Melakukan evaluasi √
kondisi pasien berdasarkan
kriteria SMART sesuai
Standar Luaran
Keperawatan Indonesia
(SLKI)
Melakukan Melakukan perawatan √
Evaluasi pasien di ruang pulih sadar
Menilai score nyeri dan √
menentukan rencana
keperawatan

Menilai Bromage Score √


Menilai Aldrett Score √
Menilai PADSS √
Asuhan Keperawatan Anestesi khusus
Asesmen Pasien Anamnesa √
Anestesi Khusus Pemeriksaan Fisik √
Mengukur Suhu √
Mengukur tekanan darah √
Menghitung Nadi √
Mengukur Tinggi Badan √
Mengukur Berat Badan √
Mengukur skala nyeri √
Mengukur skala risiko √
jatuh
Mengukur Bradden Score √
Menghitung NIHSS √
Menghitung EWS √
Menghitung MEWS √
Menghitung score VTE √

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 27


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Menghitung GCS √
Menghitung skor sedasi √
Menghitung skala kekuatan √
otot
Memberikan obat melalui √
oral
Memberikan obat melalui √
sublingual
Memberikan obat melalui √
vagina
Memberikan obat melalui √
telinga
Memberikan obat melalui √
hidung
Memberikan obat melalui √
mata
Memberikan obat melalui √
kulit
Memberikan obat inhaler √
melalui mulut
Memberikan obat melalui √
Supositoria
Memberikan obat epidural √ √
Memberikan injeksi √ √
intramuskuler
Memberikan injeksi intra √ √
vena
Memberikan Injeksi √ √
subcutan
Memasang iv cateter √
Memasang NGT √
Memasang Foly Cateter √
Mengambil sample darah √ √
vena
Mengambil sample darah √ √
arteri
Menentukan diagnosa √
keperawatan anetesi sesuai
dengan hasil asesmen dan
Penetapan Diagnosa berdasarkan prioritas
Keperawatan masalah menggunakan
standar Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia
(SDKI)

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 28


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Menyusun rencana √
tindakan berdasarkan
Menetapkan diagnosa asuhan
keperawatan anestesi
rencana asuhan
sesuai dengan Standar
Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI)
Melakukan evaluasi √
kondisi pasien berdasarkan
Melakukan kriteria SMART sesuai
Evaluasi Standar Luaran
Keperawatan Indonesia
(SLKI)
Pemindahan pasien ke √
ruang rawat inap
Prosedur pemulangan √
pasien ODC
Kolaborasi persiapan √
anestesi pada neonatus dan
pediatrik
Kolaborasi persiapan √
anestesi pada geriatri
Operasi Icterus obstruksi √
Total Thyroidectomi √
Laparotomi √
Kolaborasi dan
Open Heart √
asistensi anestesi
Kolaborasi dan asistensi √
pada operasi khusus
tindakan anestesi di
cathlab
Manajemen Nyeri
Asesmen pasien
nyeri Anamnesa √

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 29


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Pemeriksaan fisik √
Menghitung skala nyeri √
Memberikan obat melalui √
oral
Memberikan obat melalui √
sublingual
Memberikan obat melalui √
kulit
Memberikan obat melalui √
Supositoria
Memberikan obat epidural √
Memberikan injeksi √
intramuskuler
Memberikan injeksi intra √
vena
Memberikan Injeksi √
subcutan
Memasang iv cateter √
Menentukan diagnosa √
keperawatan anetesi sesuai
dengan hasil asesmen dan
Penetapan Diagnosa berdasarkan prioritas
Keperawatan masalah menggunakan
standar Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia
(SDKI)
Menyusun rencana √
tindakan berdasarkan
diagnosa asuhan
Menetapkan
keperawatan anestesi
rencana asuhan
sesuai dengan Standar
Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI)
Melakukan Melakukan Intervensi non √
intervensi farmakologi
keperawatan
Melakukan evaluasi √
kondisi pasien berdasarkan
Melakukan kriteria SMART sesuai
Evaluasi Standar Luaran
Keperawatan Indonesia
(SLKI)

Kegawatdaruratan
Pelayanan Code Melakukan RJPO √
Blue Melakukan defibrilasi √

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 30


D. Perawat Klinis (PK) V
Kewenangan klinis perawat anestesi (PK V) sebagai berikut

Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Pra Anestesi
Asesmen Pasien Pra
Anestesi Anamnesa √
Pemeriksaan Fisik √
Mengukur Suhu √
Mengukur tekanan darah √
Menghitung Nadi √
Mengukur Tinggi Badan √
Mengukur Berat Badan √
Mengukur skala nyeri √
Mengukur skala risiko √
jatuh
Mengukur Bradden Score √
Menghitung NIHSS √
Menghitung EWS √
Menghitung MEWS √
Menghitung score VTE √
Menghitung GCS √
Menghitung skor sedasi √
Menghitung skala √
kekuatan otot
Memberikan obat melalui √
oral
Memberikan obat melalui √
sublingual
Memberikan obat melalui √
vagina
Memberikan obat melalui √
telinga
Memberikan obat melalui √
hidung
Memberikan obat melalui √
mata
Memberikan obat melalui √
kulit
Memberikan obat inhaler √
melalui mulut
Memberikan obat melalui √
Supositoria
Memberikan obat epidural √ √
Memberikan injeksi √ √
intramuskuler
Memberikan injeksi intra √ √
vena

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 31


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Memberikan Injeksi √ √
subcutan
Memasang iv cateter √
Memasang NGT √
Memasang Folley Cateter √
Mengambil sample darah √ √
vena
Mengambil sample darah √ √
arteri
Pemeriksaan Melakukan √
Penunjang Perekaman EKG
Mengevaluasi hasi EKG √
untuk berkolaborasi
dengan dokter anestesi
Mengevaluasi hasil √
pemeriksaan laboratorium
untuk berkolaborasi
dengan dokter anestesi
Mengevaluasi hasil √ √
Echocardiografi untuk
berkolaborasi dengan
dokter anestesi
Menentukan diagnosa √
keperawatan anetesi sesuai
dengan hasil asesmen dan
Penetapan Diagnosa berdasarkan prioritas
Keperawatan masalah menggunakan
standar Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia
(SDKI)
Menyusun rencana √
tindakan berdasarkan
diagnosa asuhan
Menetapkan
keperawatan anestesi
rencana asuhan
sesuai dengan Standar
Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI)
Melakukan evaluasi √
kondisi pasien berdasarkan
Melakukan kriteria SMART sesuai
Evaluasi Standar Luaran
Keperawatan Indonesia
(SLKI)
Kolaborasi menyiapkan √
Persiapan Pre obat anestesi dan obat
Anestesi emergensi
Kolaborasi menyiapkan √ √
mesin anestesi dan
kelengkapannya

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 32


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Menyiapkan mesin suction √ √
pump dan kelengkapannya
Menyiapkan mesin √
blangket warmer
Menyiapkan Syring pump √
Menyiapkan base monitor √
vital sign dan
kelengkapannya
Intra Anestesi
Kolaborasi General intubasi √ √ √
Persiapan Tindakan General LMA √ √ √
General Anestesi √ √ √
General Masker
General Intra vena √ √ √
General intubasi kombinasi √ √ √
dengan regional
Regional SAB √ √ √
Persiapan anestesi tindakan √
elektif
Persiapan anestesi tindakan √
emergensi
Kolaborasi Melakukan identifikasi √
Penatalaksanaan pasien pada proses serah
Durante Anestesi terima
Kolaborasi dalam √
menentukan premedikasi
pasien
Melakukan proses sign in √
Kolaborasi dan asistensi √
tindakan anestesi
Membebaskan jalan nafas √
Mengatur posisi pasien √
Menilai level anestesi √
Memantau keseimbangan √
O2 dan CO2

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 33


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Memantau kebutuhan dan √
keseimbangan cairan
Memantau haemodinamik √
Memantau irama jantung √
Menghitung perdarahan √
Kolaborasi dalam √
pemberian terapi cairan
Kolaborasi dalam √
pemberian tranfusi darah
Kolaborasi pemberian √
terapi oksigen dengan
Jacson Reesch
Menilai respon efek obat √
anestesi
Memantau tingkat √
kesadaran dan reflek
pasien.
Mendokumentasikan fase √
perioperatif pada lembar
anestesi
Pasca Anestesi
Asesmen Pasien Anamnesa √
Pasca Anestesi Pemeriksaan Fisik √
Mengukur Suhu √
Mengukur tekanan darah √
Menghitung Nadi √
Mengukur Tinggi Badan √
Mengukur Berat Badan √
Mengukur skala nyeri √
Mengukur skala risiko √
jatuh
Mengukur Bradden Score √
Menghitung NIHSS √
Menghitung EWS √
Menghitung MEWS √
Menghitung score VTE √
Menghitung GCS √
Menghitung skor sedasi √
Menghitung skala √
kekuatan otot
Memberikan obat melalui √
oral
Memberikan obat melalui √
sublingual

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 34


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Memberikan obat melalui √
vagina
Memberikan obat melalui √
telinga
Memberikan obat melalui √
hidung
Memberikan obat melalui √
mata
Memberikan obat melalui √
kulit
Memberikan obat inhaler √
melalui mulut
Memberikan obat melalui √
Supositoria
Memberikan injeksi √ √ √
intramuskuler
Memberikan injeksi intra √ √ √
vena
Memberikan Injeksi √ √ √
subcutan
Memasang iv cateter √
Memasang NGT √
Memasang Folley Cateter √
Mengambil sample darah √
vena
Menentukan diagnosa √
keperawatan anetesi sesuai
dengan hasil asesmen dan
Penetapan Diagnosa berdasarkan prioritas
Keperawatan masalah menggunakan
standar Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia
(SDKI)
Menyusun rencana √
tindakan berdasarkan
diagnosa asuhan
Menetapkan
keperawatan anestesi
rencana asuhan
sesuai dengan Standar
Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI)
Melakukan Melakukan evaluasi √
Evaluasi kondisi pasien berdasarkan
kriteria SMART sesuai
Standar Luaran
Keperawatan Indonesia
(SLKI)

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 35


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Melakukan perawatan √
pasien di ruang pulih sadar
Menilai score nyeri dan √
menentukan rencana
keperawatan
Menilai Bromage Score √
Menilai Aldrett Score √
Menilai PADSS √
Asuhan Keperawatan Anestesi Spesifik
Asesmen Pasien Anamnesa √
Anestesi spesifik Pemeriksaan Fisik √
Mengukur Suhu √
Mengukur tekanan darah √
Menghitung Nadi √
Mengukur Tinggi Badan √
Mengukur Berat Badan √
Mengukur skala nyeri √
Mengukur skala risiko √
jatuh
Mengukur Bradden Score √
Menghitung NIHSS √
Menghitung EWS √
Menghitung MEWS √
Menghitung score VTE √
Menghitung GCS √
Menghitung skor sedasi √
Menghitung skala √
kekuatan otot
Memberikan obat melalui √
oral
Memberikan obat melalui √
sublingual
Memberikan obat melalui √
vagina
Memberikan obat melalui √
telinga
Memberikan obat melalui √
hidung
Memberikan obat melalui √
mata
Memberikan obat melalui √
kulit
Memberikan obat inhaler √
melalui mulut
Memberikan obat melalui √
Supositoria
Memberikan obat epidural √ √ √
Memberikan injeksi √ √ √
intramuskuler
Memberikan injeksi intra √ √ √

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 36


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
vena
Memberikan Injeksi √ √ √
subcutan
Memasang iv cateter √
Memasang NGT √
Memasang Foly Cateter √
Mengambil sample darah √
vena
Mengambil sample darah √
arteri
Menentukan diagnosa √
keperawatan anetesi sesuai
dengan hasil asesmen dan
Penetapan Diagnosa berdasarkan prioritas
Keperawatan masalah menggunakan
standar Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia
(SDKI)
Menyusun rencana √
tindakan berdasarkan
diagnosa asuhan
Menetapkan
keperawatan anestesi
rencana asuhan
sesuai dengan Standar
Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI)
Melakukan evaluasi √
kondisi pasien berdasarkan
Melakukan kriteria SMART sesuai
Evaluasi Standar Luaran
Keperawatan Indonesia
(SLKI)
Pemindahan pasien ke √
ruang rawat inap
Kolaborasi dan Prosedur pemulangan
asistensi anestesi pasien ODC
pada operasi khusus Kolaborasi persiapan √
anestesi pada neonatus dan
pediatrik
Kolaborasi persiapan √
anestesi pada geriatri
Operasi Icterus obstruksi √
Total Thyroidectomi √

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 37


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
Laparotomi √
Manajemen Nyeri
Asesmen pasien
nyeri Anamnesa √
Pemeriksaan fisik √
Menghitung skala nyeri √
Memberikan obat melalui √
oral
Memberikan obat melalui √
sublingual
Memberikan obat melalui √
kulit
Memberikan obat melalui √
Supositoria
Memberikan obat epidural √
Memberikan injeksi √
intramuskuler
Memberikan injeksi intra √
vena
Memberikan Injeksi √
subcutan
Memasang iv cateter √
Menentukan diagnosa √
keperawatan anetesi sesuai
dengan hasil asesmen dan
Penetapan Diagnosa berdasarkan prioritas
Keperawatan masalah menggunakan
standar Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia
(SDKI)
Menyusun rencana √
tindakan berdasarkan
diagnosa asuhan
Menetapkan
keperawatan anestesi
rencana asuhan
sesuai dengan Standar
Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI)
Melakukan Melakukan Intervensi non √
intervensi farmakologi

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 38


Jenis Kewenangan
Kewenangan klinis Kompetensi kerja Mandiri Mandat Delegasi
Penuh Dg Supervisi
keperawatan
Melakukan evaluasi √
kondisi pasien berdasarkan
Melakukan kriteria SMART sesuai
Evaluasi Standar Luaran
Keperawatan Indonesia
(SLKI)
Kegawatdaruratan
Pelayanan Code
Blue Melakukan RJPO √
Melakukan defibrilasi √

E. Kredensial Perawat Anestesi


Proses pelaksanaan kredensial perawat anestesi diatur dalam Pedoman
Kredensial Perawat Anestesi yang ditetapkan oleh Himpunan Perawat Anestesi
Indonesia (HIPANI).

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 39


BAB IV
PENUTUP

Himpunan Perawat Anestesi Indonesia dengan Bangga dapat menyajikan berupa


Standar Kompetensi bagi Perawat Anestesi Indonesia berupa Rincian Kewenangan Klinis
( RKK ) Edisi ke Dua Tahun 2019 sesuai dengan petentuan Peraturan dan Perundang –
Undangan yang berlaku di Indonesia.
Sesuai dengan Permenkes no. 40 tahun 2017 tentang Jenjang Karier Perawat,
bahwa Rincian kewenangan klinis perawat anestesi terbagi kewenangan klinis Perawat
Anestesi: Perawat Klinis (PK) III, Perawat Klinis (PK) IV dan Perawat Klinis (PK) V.
Perawat Anestesi juga mengacu pada PerMenPan no. 25 tahun 2014 Jabatan Fungsional
Perawat dan Angka Kreditnya.
Asuhan Keperawatan adalah Kompetensi Keperawatan sesuai Undang –
undang 38 tahun 2014 tentang Keperawatan, sumber dari ilmu keperawatan yang
diajarkan di pendidikan dan pelatihan Keperawatan Anestesi.
Tugas Kolaborasi/Pelimpahan wewenang adalah bagian dari Kompetensi
Asuhan Keperawatan, merupakan ketentuan dari Undang – Undang 38 tahun 2014
tentang Keperawatan.
Proses kredensial untuk mendapatkan kewenangan klinis bagi seorang Perawat
Anestesi harus melalui mekanisme kredensial yng ditentukan Komite Keperawatan rumah
sakit, dengan melibatkan Mitra Bestari.

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 40


DAFTAR SINGKATAN

PMK : Peraturan Menteri Kesehatan


PPNI : Persatuan Perawat Nasional Indonesia
PK : Perawat Klinis
NIHSS : National Institute of Health Stroke Scale
EWS : Early Warning System
MEWS : Modified Early Warning Score; Maternity Early Warning System
VTE : Venous Thromboembolism
GCS : Glascow Coma Scale
NGT : Naso Gastric Tube
EKG : Elektro Kardio Graphi / Gram
SDKI : Standart Diagnosa Keperawatan Indonesia
SIKI : Standart Intervensi Keperawatan Indonesia
SLKI : Standart Luaran Keperawatan Indonesia
LMA : Laringeal Mask Airway
SAB : Sub Arachnoid Block
CSEA : Combine Spinal Epidural Anesthesia
PNB : Peripheral Nervous Block
O2 : Oksigen
CO2 : Karbondioksida
PADSS : Post Anesthesia Discharge Scoring System
ODC : One Day Care
RJPO : Resusitasi Jantung Paru Otak
SMART : Specific, Measurable, Archievable, Realistic and Timely
TURB : Trans Uretra Reseksi Blas / Buli-buli
TURP : Trans Uretra Reseksi Prostat
CVA : Cerebral Vascular Accident
SLTH : Sublingual Trans Hypofisectomi

Rincian Kewenangan Klinis-HIPANI Edisi Revisi 2019 41

Anda mungkin juga menyukai