Anda di halaman 1dari 21

WANITA SEBAGAI IBU

Nurhayati Wahyu Tria Ningsih, S.ST


Pendahuluan:

Keibuan itu bersangkutan dengan


relasi ibu dengan anaknya, sebagai
kesatuan fisiologis, psikis dan
sosial. Relasi tersebut dimulai sejak
si janin ada dalam kandungan ibunya,
dan dilanjutkan dengan proses proses
fisiologis berupa masa hamil,
kelahiran, periode menyusui dan
memelihara si upik atau sibuyung
I. FUNGSI KE-IBUAN

• A. Wanita dan Keluarga


Sebagian besar dari anak manusia tumbuh
berkembang dan didewasakan dalam lingkungan
keluarga. Dan sejak masa bayi anak sudah
menghirup iklim kasih sayang dan loyalitas
terhadap terhadap ideologi keluarga.
Ideologi ini dimuati dengan kebiasaan,
tradisi, emosi-emosi, sentimen-sentimen,
nilai, dan norma-norma tertentu yang
mengikat setiap anggota menjadi satu
kesatuan. Oleh karena itu keluarga
merupakan sarana paling penting untuk
• B. Beberapa hal yang mendorong wanita
menjadi ibu :
1. Finansial
Ibu yang bekerja  menambah pemasukan keluarga.
Finansial yang baik keluarga dapat menikmati
kualitas hidup yang lebih baik.Keluarga dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan penting(gizi,
pendidikan, tempat tinggal, pakaian yang layak &
mampu memenuhi kebutuhan pelengkap seperti
hiburan dan fasilitas kesehatan yg baik)
• 2. Relasi Dengan Suami
Sebagai istri , seorang wanita bekerja
juga dijadikan partner bertukar pikiran
untuk saling membagi harapan dan
pandangan suami tidak merasa sendirian
dalam memikul tanggung jawab sebagai kepala
keluarga.
3. Relasi dengan anak
kecenderungan wanita bekerja yang
berwawasan luas, hal ini nantinya juga akan
menjadi keuntungan ibu dalam membimbing
• 4. Kebutuhan sosial
Para ibu juga manusia biasa yang
mempunyai kebutuhan untuk menjalin relasi
sosial dengan orang lain. Dalam dunia
bekerja, ibu akan memiliki banyak
kesempatan untuk bertemu dengan rekan dan
relasi sehingga akan banyak pula kesempatan
untuk membina hubungan sosial. Ibu bisa
saling berbagi perasaan, pandangan dan
solusi mengenai berbagai hal.
5. Kebutuhan sosial
• 6. Harga diri dan identitas
Bekerja memungkinkan wanita
mengekspresikan dirinya dengan cara yang
produktif dan kreatif. Dengan bekerja,
wanita berusaha menemukan arti dan
identitas dirinya melalui penyaluran
potensi-potensi yang dimiliki. Disamping
itu, wanita bekerja juga dituntut
senantiasa meningkatkan keterampilan dan
kompetensi yang iya miliki untuk bisa
menyesuaikan diri dengan kebutuhan
pekerjaan. Pencapaian tersebut pada
C. Hal-Hal Yang Membantu Seorang
Wanita Sebagai Ibu :

1. Jadikan suami sebagai


partner
2. Beri suami kesempatan
3. Realisti-cari bantuan
4. Jangan merasa bersalah
5. Waktu untuk ”SAYA”
6. Waktu untuk suami
II. KEIBUAN DAN SIFAT-SIFAT
KEIBUAN

• Keibuan itu bersangkutan dengan relasi ibu


dengan anaknya, sebagai kesatuan
fisiologis, psikis dan sosial. Relasi
tersebut dimulai sejak si janin ada dalam
kandungan ibunya, dan dilanjutkan dengan
proses proses fisiologis berupa masa hamil,
kelahiran, periode menyusui dan memelihara
si upik atau sibuyung
• Pengalaman-pengalaman sebagai seorang ibu
tersebut menumbuhkan tugas-tugas kewajiban
serta reaksi-reaksi emosional yang khas,
baik yang bersifat positif (umpama
Sifat-sifat keibuan itu secara garis besar
bisa digolongkan dalam dua ide, yaitu:

1) Kualitas 2) Gej al a emosi onal


tertent u dari pada wani ta
karakter dan tersebut, yang
keperi badi an bersumber pada
wani ta ayng ketidak berdayaan
bersangkut an. bayi dan anak,
sebab bayi atau
anak sel al u
bergant ung dan
membut uhkan
pertol ongan serta
Lanjutan…

Si fat-sifat kei buan itu di mi l i ki ol eh para


wani ta yang femi ni n sifatnya, yang memi l i ki
kesei mbangan ant ara tendansi -tendansi
narsisme yang sehat dan sangat mendukung
harga di rinya, dengan tendansi -tendansi
masokhi sme, sehi ngga wani ta tersebut
bersedi a berkor ban di ri dan menci nt ai anak
ketur unannya.
Ci ri ut ama instin wani ta ini ial ah :
kel embut an (twenderness)
Kondi si fisiol ogi s atau jasmani ah wani ta
keti ka mengandung, serta keti dak-berdayaan
III. Relasi ibu dan anak

• Masalah penting yang harus dihadapi wanita dalam


melaksanakan fungsi reproduksi itu dimulai dengan
kehamilan dan kelahiran bayi, sampai pada
pemeliharaan anak; salah satu kesulitan pokok
dalam pelaksanaan tugas ialah:
Berkonfliknya kepentingan spesies (demi
melenggangkan spesies manusia)
menciptakan atau kesatuan yang harmonis di
antara diri sendiri dengan anaknya. Dengan kata
lain, ibu tersebut harus mampu “memanunggalkan
diri” diri secara selaras dengan bayi dengan
anaknya.
Jika ibu tersebut mengabdikan diri sepenuhnya pada
Lanjutan…

• Tugas-tugas keibuaan untuk mengabdi pada


proses pelestarian species itu berlangsung
sejajar dengan usia serta perkembangan
anaknya,
• Tugas selanjutnya dari ibu ialah: mendidik
anaknya. Sebab disamping pemeliharaan
fisik, kini ia harus melibatkan diri dalam
menjamin kesejahteraan psikis anaknya, agar
anaknya bisa mengadakan adaptasi terhadap
lingkungan sosial.
IV. Ibu Tiri
Legenda tentang ibu tiri yang jahat jumpai
pada hampir setiap bangsa didunia . Ceritera
ceritera itu memberikan gambaran tentang
penderitaan dan kesengsaraan yang harus dialami
oleh anak tiri, serta penampilan kekejaman ibu-ibu
tiri dalam menyiksa dan menyakiti anak tirinya.
sikap wanita terhadap anak-anaknya itu besar sekali
dipengaruhi oleh sikapnya terhadap ibu kandung
sendiri pada usia remaja juga emosi dan fantasi
tentang ciri-ciri seorang ibu tiri dikenalya pada
usia muda
Kesimpulannya ialah, apakah seorang wanita itu kelak
menjadi seorang ibu tiri yang baik ataukah menjadi
ibu tiri yang ganas, tidak hanya tergantung pada
• Psikologi mengenai ibu tiri terhadap duda
atau suami dan anak tirinya itu memeng
kompleks. jika suasana romantis secara
bulan madu yang terlampau, dan ibu tiri ini
mulai menghayati tugas-tugas rutin rumah
tangga yang berat dan monoton, dan mulailah
ia merasakan ketidak senangan, dan memendam
kebencian, terhadap anak-anak wanita lain.
Maka ibu tiri yang semula bersikap halus
mesra itu kini mulai “ berkembang “ menjadi
wanita galak-ganas dan kejam. Kondisi
psikologis ibu tiri ini tidak bedanya
dengan keadaan seorang ibu yang oleh rasa
Kepribadian wanita menentukan sifat
keibu-tirian-nya.

Kepribadian Baik Keppribadian Jahat


• Nasib anak-anak tiri • apabila wanita itu
dan fungsi ibu tiri itu sifatnya sangat egoitis
sendiri sebagian besar dan erotis, mempunyai
di-determinir oleh mutu kecenderungan sangat
cinta wanita tadi kuat untuk “dimiliki”
kepada suaminya, dan oleh suaminya, maka
oleh kepribadiannya . sifat-sifat yang sangat
jika wanita yang narsitis dan agresif
bersangkutan sifatnya akan dominan. Ia akan
sungguh-sungguh halus- menolak dan membenci
mesra dan sangat anak tirinya yang
feminin, ia paati rela dianggap sebagai agen-
V. Ibu Angkat

• analogi psikis diantara kedudukan ibu tiri


dengan ibu angkat antara lain adalah:
1) anak-anak itu oleh sebab-sebab tertentu
jadi piatu. Kondisi ini disebabkan oleh
karena mereka ditinggalkan oleh ibunya
(lari, atau kawin dengan pria lain); atau
disebabkan oleh kematian ibu kandungnya
2) kedudukan ibu tersebut lalu diambil alih
oleh seorang ibu subtitutm (ibu pengganti),
yang berperan sebagai ibu angkat atau ibu
adopsi; ataupun pada kasus lain pada ibu
tiri karena dikawin oleh sang duda.
perbedaan peranggapan dan
perbedaan sosial psikologis antara
kondisi ibu angkat dan ibu tiri
Ibu tiri Ibu angkat
• menyatakan bahwa • ibu-ibu angkat pada
semua ibu tiri itu umumnya umumnya
pasti menyebabkan bersifat lembut,
kesengsaraan, azab perhatian, penuh
dan kepedihan pada kasih sayang, tidak
anak-anak tirinya. egoistis, bersedia
Hal ini disebabkan menggantikan
karena ibu tiri kedudukan ibu
selalu menggunakan kandung secara suka
pola tingkah laku rela dan dibekali
“tradisional”, dengan hati belas
Ada Pertanyaan??
Tugas Diskusi :

• A. kaitan kemandulan dengan keinginan


untuk adopsi
• B. Motivasi pendorong untuk upaya adopsi
• C. Adopsi dapat merangsang kelahiran anak
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai