relasi ibu dengan anaknya, sebagai kesatuan fisiologis, psikis dan sosial. Relasi tersebut dimulai sejak si janin ada dalam kandungan ibunya, dan dilanjutkan dengan proses proses fisiologis berupa masa hamil, kelahiran, periode menyusui dan memelihara si upik atau sibuyung I. FUNGSI KE-IBUAN
• A. Wanita dan Keluarga
Sebagian besar dari anak manusia tumbuh berkembang dan didewasakan dalam lingkungan keluarga. Dan sejak masa bayi anak sudah menghirup iklim kasih sayang dan loyalitas terhadap terhadap ideologi keluarga. Ideologi ini dimuati dengan kebiasaan, tradisi, emosi-emosi, sentimen-sentimen, nilai, dan norma-norma tertentu yang mengikat setiap anggota menjadi satu kesatuan. Oleh karena itu keluarga merupakan sarana paling penting untuk • B. Beberapa hal yang mendorong wanita menjadi ibu : 1. Finansial Ibu yang bekerja menambah pemasukan keluarga. Finansial yang baik keluarga dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik.Keluarga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan penting(gizi, pendidikan, tempat tinggal, pakaian yang layak & mampu memenuhi kebutuhan pelengkap seperti hiburan dan fasilitas kesehatan yg baik) • 2. Relasi Dengan Suami Sebagai istri , seorang wanita bekerja juga dijadikan partner bertukar pikiran untuk saling membagi harapan dan pandangan suami tidak merasa sendirian dalam memikul tanggung jawab sebagai kepala keluarga. 3. Relasi dengan anak kecenderungan wanita bekerja yang berwawasan luas, hal ini nantinya juga akan menjadi keuntungan ibu dalam membimbing • 4. Kebutuhan sosial Para ibu juga manusia biasa yang mempunyai kebutuhan untuk menjalin relasi sosial dengan orang lain. Dalam dunia bekerja, ibu akan memiliki banyak kesempatan untuk bertemu dengan rekan dan relasi sehingga akan banyak pula kesempatan untuk membina hubungan sosial. Ibu bisa saling berbagi perasaan, pandangan dan solusi mengenai berbagai hal. 5. Kebutuhan sosial • 6. Harga diri dan identitas Bekerja memungkinkan wanita mengekspresikan dirinya dengan cara yang produktif dan kreatif. Dengan bekerja, wanita berusaha menemukan arti dan identitas dirinya melalui penyaluran potensi-potensi yang dimiliki. Disamping itu, wanita bekerja juga dituntut senantiasa meningkatkan keterampilan dan kompetensi yang iya miliki untuk bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan pekerjaan. Pencapaian tersebut pada C. Hal-Hal Yang Membantu Seorang Wanita Sebagai Ibu :
1. Jadikan suami sebagai
partner 2. Beri suami kesempatan 3. Realisti-cari bantuan 4. Jangan merasa bersalah 5. Waktu untuk ”SAYA” 6. Waktu untuk suami II. KEIBUAN DAN SIFAT-SIFAT KEIBUAN
• Keibuan itu bersangkutan dengan relasi ibu
dengan anaknya, sebagai kesatuan fisiologis, psikis dan sosial. Relasi tersebut dimulai sejak si janin ada dalam kandungan ibunya, dan dilanjutkan dengan proses proses fisiologis berupa masa hamil, kelahiran, periode menyusui dan memelihara si upik atau sibuyung • Pengalaman-pengalaman sebagai seorang ibu tersebut menumbuhkan tugas-tugas kewajiban serta reaksi-reaksi emosional yang khas, baik yang bersifat positif (umpama Sifat-sifat keibuan itu secara garis besar bisa digolongkan dalam dua ide, yaitu:
1) Kualitas 2) Gej al a emosi onal
tertent u dari pada wani ta karakter dan tersebut, yang keperi badi an bersumber pada wani ta ayng ketidak berdayaan bersangkut an. bayi dan anak, sebab bayi atau anak sel al u bergant ung dan membut uhkan pertol ongan serta Lanjutan…
Si fat-sifat kei buan itu di mi l i ki ol eh para
wani ta yang femi ni n sifatnya, yang memi l i ki kesei mbangan ant ara tendansi -tendansi narsisme yang sehat dan sangat mendukung harga di rinya, dengan tendansi -tendansi masokhi sme, sehi ngga wani ta tersebut bersedi a berkor ban di ri dan menci nt ai anak ketur unannya. Ci ri ut ama instin wani ta ini ial ah : kel embut an (twenderness) Kondi si fisiol ogi s atau jasmani ah wani ta keti ka mengandung, serta keti dak-berdayaan III. Relasi ibu dan anak
• Masalah penting yang harus dihadapi wanita dalam
melaksanakan fungsi reproduksi itu dimulai dengan kehamilan dan kelahiran bayi, sampai pada pemeliharaan anak; salah satu kesulitan pokok dalam pelaksanaan tugas ialah: Berkonfliknya kepentingan spesies (demi melenggangkan spesies manusia) menciptakan atau kesatuan yang harmonis di antara diri sendiri dengan anaknya. Dengan kata lain, ibu tersebut harus mampu “memanunggalkan diri” diri secara selaras dengan bayi dengan anaknya. Jika ibu tersebut mengabdikan diri sepenuhnya pada Lanjutan…
• Tugas-tugas keibuaan untuk mengabdi pada
proses pelestarian species itu berlangsung sejajar dengan usia serta perkembangan anaknya, • Tugas selanjutnya dari ibu ialah: mendidik anaknya. Sebab disamping pemeliharaan fisik, kini ia harus melibatkan diri dalam menjamin kesejahteraan psikis anaknya, agar anaknya bisa mengadakan adaptasi terhadap lingkungan sosial. IV. Ibu Tiri Legenda tentang ibu tiri yang jahat jumpai pada hampir setiap bangsa didunia . Ceritera ceritera itu memberikan gambaran tentang penderitaan dan kesengsaraan yang harus dialami oleh anak tiri, serta penampilan kekejaman ibu-ibu tiri dalam menyiksa dan menyakiti anak tirinya. sikap wanita terhadap anak-anaknya itu besar sekali dipengaruhi oleh sikapnya terhadap ibu kandung sendiri pada usia remaja juga emosi dan fantasi tentang ciri-ciri seorang ibu tiri dikenalya pada usia muda Kesimpulannya ialah, apakah seorang wanita itu kelak menjadi seorang ibu tiri yang baik ataukah menjadi ibu tiri yang ganas, tidak hanya tergantung pada • Psikologi mengenai ibu tiri terhadap duda atau suami dan anak tirinya itu memeng kompleks. jika suasana romantis secara bulan madu yang terlampau, dan ibu tiri ini mulai menghayati tugas-tugas rutin rumah tangga yang berat dan monoton, dan mulailah ia merasakan ketidak senangan, dan memendam kebencian, terhadap anak-anak wanita lain. Maka ibu tiri yang semula bersikap halus mesra itu kini mulai “ berkembang “ menjadi wanita galak-ganas dan kejam. Kondisi psikologis ibu tiri ini tidak bedanya dengan keadaan seorang ibu yang oleh rasa Kepribadian wanita menentukan sifat keibu-tirian-nya.
Kepribadian Baik Keppribadian Jahat
• Nasib anak-anak tiri • apabila wanita itu dan fungsi ibu tiri itu sifatnya sangat egoitis sendiri sebagian besar dan erotis, mempunyai di-determinir oleh mutu kecenderungan sangat cinta wanita tadi kuat untuk “dimiliki” kepada suaminya, dan oleh suaminya, maka oleh kepribadiannya . sifat-sifat yang sangat jika wanita yang narsitis dan agresif bersangkutan sifatnya akan dominan. Ia akan sungguh-sungguh halus- menolak dan membenci mesra dan sangat anak tirinya yang feminin, ia paati rela dianggap sebagai agen- V. Ibu Angkat
• analogi psikis diantara kedudukan ibu tiri
dengan ibu angkat antara lain adalah: 1) anak-anak itu oleh sebab-sebab tertentu jadi piatu. Kondisi ini disebabkan oleh karena mereka ditinggalkan oleh ibunya (lari, atau kawin dengan pria lain); atau disebabkan oleh kematian ibu kandungnya 2) kedudukan ibu tersebut lalu diambil alih oleh seorang ibu subtitutm (ibu pengganti), yang berperan sebagai ibu angkat atau ibu adopsi; ataupun pada kasus lain pada ibu tiri karena dikawin oleh sang duda. perbedaan peranggapan dan perbedaan sosial psikologis antara kondisi ibu angkat dan ibu tiri Ibu tiri Ibu angkat • menyatakan bahwa • ibu-ibu angkat pada semua ibu tiri itu umumnya umumnya pasti menyebabkan bersifat lembut, kesengsaraan, azab perhatian, penuh dan kepedihan pada kasih sayang, tidak anak-anak tirinya. egoistis, bersedia Hal ini disebabkan menggantikan karena ibu tiri kedudukan ibu selalu menggunakan kandung secara suka pola tingkah laku rela dan dibekali “tradisional”, dengan hati belas Ada Pertanyaan?? Tugas Diskusi :
• A. kaitan kemandulan dengan keinginan
untuk adopsi • B. Motivasi pendorong untuk upaya adopsi • C. Adopsi dapat merangsang kelahiran anak sendiri.