Disusun oleh:
JURUSAN KEPERAWATAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan makalah sebagai tugas mata kuliah Manajement Patient
Safety yang berjudul “Metode Sterilisasi dan Desinfeksi”. Selain itu, makalah ini juga b
ertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Untuk itu, penulis mohon maaf yang sebesar-
sebarnya atas segala kekurangan dan kesalahan di dalamnya. Penulis juga
mengharapkan kritik serta saran pembaca yang sifatnya membangun sehingga dapat dip
ergunakan untuk membantu perbaikan mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................5
C. Tujuan........................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
1. Definisi Sterilisasi dan Disinfeksi...........................................................................................6
2. Cara Sterilisasi dan Desinfeksi................................................................................................6
3. Sterilisasi dengan Cara Kimia ..........................................................................................6
BAB III................................................................................................................................................13
PENUTUP...........................................................................................................................................13
A. Kesimpulan..............................................................................................................................13
B. Saran........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ruang lingkup bidang keperawatan memberikan asuhan keperawatan baik pada
pasien yang beresiko terinfeksi atau telat terinfeksi. Pengetahuan mengenai bagaima
na terjaninya infeksi sangat penting dikuasai untuk membatasi dan mencegah terjadi
nya penyebaran infeksi dengan cara mempelajari ilmu bakteriologi, imunologi, virol
ogi dan parasitologi. Selain itu diperlukan juga cara untuk mengurangi atau mengata
si terjadinya infeksi tersebut.
Infeksi merupakan komplikasi pasca bedah yang sering terjadi. Manifestasi perta
ma yang sering timbul adalah kenaikan suhu tubuh. Bila suhu tubuh pasien naik, seb
aiknya segera dilakukan pemeriksaan luka. Adanya infeksi, tidak selalu terdapat ket
egangan pada daerah luka, tetapi yang pasti ada indurasi. Daerah yang paling sering
terkena infeksi adalah jaringan lemak superfisial dekat fascia, tetapi sepsis dapat terj
adi pada setiap jaringan (Nealon, 1996).
Sumber infeksi dapat berasal dari udara, alat dan pembedah, kulit penderita, vise
ra, dan darah. Mikroba atau bakteri dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat lain
melalui perantara. Pembawa kuman ini dapat berupa hewan, misalnya serangga, ma
nusia, atau benda yang terkontaminasi, seperti peralatan bedah.
Untuk mencegah terjadinya suatu infeksi pada tindakan-tindakan tertentu, maka
harus mempergunakan peralatan yang steril (Bouwhuizen, 1986). Instrumen bedah d
ikatakan tidak steril apabila terdapat kontaminasi material yang nampak (debu, kotor
an) dan mikroorganisme patogen atau mikroorganisme yang menimbulkan penyakit
(Schaffer et al, 2000). Oleh karena itu, seorang perawat perlu mengetahui cara atau
metodologi seperti sterilisasi dan disinfeksi guna mengurangi kemungkinan terjadin
ya infeksi pada pasien yang ditimbulkan karena kurang bersih dan sterilnya instrume
nt kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dan tujuan dari sterilisasi dan desinfeksi?
2. Bagaimana metode atau cara sterilisasi dan desinfeksi?
3. Bagaimana syarat sterilisasi dan desinfeksi?
4. Bagaimana aplikasi sterilisasi dan desinfeksi dalam dunia keperawatan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan dari sterilisasi dan desinfeksi.
2. Untuk mengetahui metode atau cara sterilisasi dan desinfeksi.
3. Untuk mengetahui syarat dari sterilisasi dan desinfeksi.
4. Untuk mengetahui aplikasi sterilisasi dan desinfeksi dalam dunia keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Rongga (space)
Sebaiknya bersifat membunuh (germisid)
Waktu (lamanya) disinfeksi harus tepat
Pengenceran harus sesuai dengan anjuran
Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman biasanya bersifat
sangat mudah menguap
Sebaiknya menyediakan hand lation merawat tangan setelah berkontak dengan
disinfekstan
Alkohol
- Paling efektif utk sterilisasi dan desinfeksi
- Mendenaturasi protein dengan jalan dehidrasi membran sel rusak & enzim
tidak aktif
Halogen
- Mengoksidasi protein kuman
Yodium
- Konsentrasi yg tepat tdk mengganggu kulit
- Efektif terhadap berbagai protozoa
Klorin
- Memiliki warna khas dan bau tajam
- Desinfeksi ruangan, permukaan serta alat non bedah
2.2 Desinfeksi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari data dan fakta yang telah dipaparkan diatas maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu (alat, bahan, media,
dan lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya seperti
protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma dan virus. Desinfeksi adalah proses
pengurangan jumlah kemungkinan mikroorganisme ke tingkat bahaya yang lebih
rendah pada area yang terindikasi kontaminasi oleh mikroorganisme. Dari kedua
pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa sterilisasi dan desinfeksi memiliki
perbedaan yang khas, walaupun tetap memiliki tujuan yang sama. Namun sterilisasi
memiliki guna yang lebih besar, dan desinfeksi secara khusus membunuh kuman
penyebab penyakit.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan tet
api pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini di
karenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk k
edepannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.umm.ac.id/26066/1/jiptummpp-gdl-indahayumu-37046-2-babi.pdf
https://www.scribd.com/doc/186841219/Sterilisasi-Dan-Desinfeksi
https://www.academia.edu/12028645/
MAKALAH_ILMU_DASAR_KEPERAWATAN_IV_MIKROBIOLOGI_STERILISA
SI_DAN_DESINFEKSI_FAKULTAS_ILMU_KESEHATAN_UNIVERSITAS_MUH
AMMADIYAH_PURWOKERTO