Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANAJEMEN PATIENT SAFETY


TENTANG
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN STERILISASI
Dosen :
Rahmawati,S.Kep,M.Biomed

Disusun Oleh
Kelompok 4 :
1. Ni’mah Aulia Nahda
2. Ratu Nuriza

Yayasan Akper Telanai Bhakti Jambi


Tahun Pelajaran 2019
ii
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr, Wb.


Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Dengan segala kerendahan hati, kami menyusun tugas makalah ini. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah “Manajemen Patient Safety”. Dengan
selesainya laporan ini kami tidak lupa mengucapkan terimikasih kepada:Dosen pembimbing
manajemen patient safety, yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga
terselesainya laporan ini. Serta teman-teman yang ikut serta membantu dalam proses
penyelesaian laporan ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini belum sempurna, untuk itu kritik, saran,
dan ide-ide yang sifatnya membangun sangat diharapkan guna kesempurnaan penyusunan
yang akan datang. Harapan kami semoga laporan ini dapat berguna dan dapat menambah
wawasan bagi pembaca.
Wassalamualaikum Wr, Wb.

Jambi,24 september 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR --------------------------------------------------------------- i


DAFTAR ISI --------------------------------------------------------------------------ii
BAB I PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------- 1
A. Latar Belakang ---------------------------------------------------------------- 1
B. Rumusan Masalah ------------------------------------------------------------ 1
C. Tujuan Penulisan-------------------------------------------------------------- 1
BAB II PEMBAHASAN ------------------------------------------------------------ 2
A. Definisi Sterilisasi ------------------------------------------------------------ 2
B. Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sterilisasi ------------------- 2
BAB III PENUTUP ------------------------------------------------------------------ 5
A. Kesimpulan -------------------------------------------------------------------- 5
B. Saran ---------------------------------------------------------------------------- 5
DAFTAR PUSTAKA ---------------------------------------------------------------- 6

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Sterilisasi adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua
mikroorganisme termasuk endospore bakteri dari benda-benda mati/instrument.
sterilisasi dapat dilakukan dalam beberapa cara,salah satunya dengan bahan kimia,banyak
zat kimia dapat menghambat atau mematikan microorganisme berkisar dari unsur logam
berat seperti perak dan tembaga sampai kepada molekul organic yang kompleks seperti
persenyawaan ammonium kuartener.berbagai substansi tersebut menunjukkan efek anti
mikrobialnya dalam berbagai cara dan terhadap berbagai macam mikroorganisme.
Efeknya terhadap permukaan benda atau bahan juga berbeda-beda.A da yang serasi da
nada yang bersifat merusak.karena ini dan juga karena variable-variabel lain,maka perlu
sekali diketahui terlebih dahulu perilaku suatu bahan kimia sebelum digunakan untuk
menerapkan praktis tertentu.
Tujuan sterilisasi yaitu untuk memusnahkan semua bentuk kehidupan
mikroorganisme pathogen termasuk spora,yang mungkin telah ada pada peralatan
kedokteran dan perawatan yang dipakai.Hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih
metode sterilisasi yaitu sifat bahan yang akan disterilkan.
2. Rumusan Masalah
A. Definisi sterilisasi
B. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan sterilisasi :
1) Prosedur Sterilisasi
2) Lingkungan
3) Perilaku manusia
4) Karakteristik alat/bahan
3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini diharapkan dapat :
A. Menambah pengetahuan mahasiswa khususnya dalam melakukan sterilisasi secara
benar.
B. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam sterilisasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari
semua bentuk kehidupan(termasuk virus).Semua material sebagai subjek proses ini
disebut sebagai bahan yang steril.Istilah steril tidak menggambarkan suatu bahan mutlak
steril namun lebih tepatnya hamper tidak terdapat kehidupan karena steril tidak dapat
dipastikan.Ketika sejumlah mikroorganisme terpapar terhadap suatu perlakuan sterilisasi
seperti panas atau sinar UV,mereka tidak akan mati secara langsung spontan melainkan
akan mati secara bertahap.
B. Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sterilisasi
1) Prosedur Sterilisasi
a. Membersihkan dan mengeringkan seluruh instrumen yang akan distrerilkan
b. Semua peralatan yang berengsel haru dibuka
c. Instrumen sebaiknya jangan diikat ketat untuk mencegah kontak uap dengan
seluruh permukaan
d. Susun paket dalam ruangan untuk memudahkan sirkulasi yang bebas dan penetrasi
uap keseluruhan permukaan
e. Tutup pintu sterilisator kemudian tekan tombol ON
f. Setelah dingin tutup semua tempat peralatan yang terbuka
g. Alat siap digunakan
2) Lingkungan
Pada prinsipnya lingkungan ruang pusat sterilisasi terdiri dari ruang bersih dan
ruang kotor yang dibuat sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya dekontaminasi
silang dari ruang kotor ke ruang bersih. Selain itu pembagian ruangan disesuaikan
dengan alur kerja. Ruang pusat sterilisasi dibagi menjadi lima ruangan yaitu :
a. Ruang dekontaminasi Pada ruang dekontaminasi terjadi proses penerimaan
barang kotor, dekontaminasi, dan pembersihan. Ruang dekontaminasi harus
direncanakan, dipelihara, dan dikontrol untuk mendukung efisiensi proses
dekontaminasi serta melindungi pekerja dari benda-benda yang dapat
menyebabkan infeksi, racun, dan hal-hal berbahaya lainnya.Ruang dekontaminasi
harus terjaga dengan baik ventilasi, kebersihan, suhu, udara serta tersebarnya

2
partikel-partikel yang dapat membawa mikroorganisme dari satu tempat ke
tempat lainnya. Partikel-partikel ini dapat meningkatkan jumlah bakteri pada
benda-benda yang terkontaminasi, alat-alat kesehatan yang telah
didekontaminasi, alat-alat yang siap disterilkan, bahkan yang sudah steril. Udara
dihisap ke luar atau ke dalam sistem sirkulasi udara yang mempunyai filter,
diganti sepuluh kali dalam satu jam. Tekanan pada ventilasi udara harus negatif 7
agar tidak mengkontaminasi udara pada ruangan lainnya. Selain itu pada ruang
dekontaminasi tidak dianjurkan memakai kipas angin (Anonim, 2009). Suhu dan
kelembaban berpengaruh pada jumlah mikroorganisme pada benda
terkontaminasi, lingkungan, dan kenyamanan pekerja di ruang dekontaminasi.
Suhu dan kelembaban yang direkomendasikan antara 18°C-22°C, dan
kelembaban antara 35%-75%. Kebersihan ruang dekontaminasi sangat penting
karena debu, serangga, dan vermin adalah pembawa mikroorganisme .
b. Ruang pengemasan alat
Ruang pengemasan alat merupakan suatu ruang tempat dilakukannya proses
pengemasan alat, bongkar pasang, dan penyimpanan barang bersih. Pada ruang
ini dianjurkan ada tempat penyimpanan barang tertutup.
c. Ruang pemrosesan linen
Di ruang pemrosesan ini dilakukan pemeriksaan linen, pelipatan dan pengemasan
untuk persiapan sterilisasi. Pada daerah ini sebaiknya ada tempat untuk
penyimpanan barang tertutup. Selain linen, pada ruang ini juga dilakukan pula
persiapan untuk bahan seperti kain kasa, kapas, cotton swabs, dan sebagainya.
d. Ruang sterilisasi
Ruang sterilisasi merupakan tempat dilakukannya proses sterilisasi alat dan
bahan. Untuk sterilisasi etilen oksida, sebaiknya dibuatkan ruang khusus yang
terpisah dan dilengkapi dengan alat sirkulasi udara.
e. Ruang penyimpanan barang steril
Ruang penyimpanan barang steril berada dekat dengan ruang sterilisasi. Di ruang
ini penerangan harus memadai, suhu antara 18°C-22°C dan kelembaban 35%-
75%. Ventilasi pada ruangan ini menggunakan sistem tekanan positif dengan
efisiensi filtrasi partikular antara 90-95% (untuk partikular berukuran 0,5
mikron). Dinding dan lantai ruangan terbuat dari bahan halus, kuat sehingga
mudah dibersihkan. Barang-barang yang telah steril disimpan pada jarak 19-24
cm dari dinding serta diupayakan untuk menghindari terjadinya penumpukan
3
debu pada kemasan, dan alat steril tidak disimpan dekat wastafel atau saluran
pipa lainnya. Lokasi ruang penyimpanan steril harus jauh dari lalu lintas utama
dan terisolasi
3) Perilaku manusia
Petugas sterilisasi harus menggunakan alat pelindung diri dan menguasai
prosedur sterilisasi yang aman. Pemeliharaan dan cara penggunaan peralatan
sterilisasi harus memperhatikan petunjuk dari pabriknya dan harus dikalibrasi
minimal 1 kali satu tahun.Kenakan pakaian yang tepat sebelum menangani instrumen
yang terkontaminasi, Anda harus mengenakan pakaian yang tepat.
Pekerja yang bertugas di area dekontaminasi harus mengenakan pakaian yang
melindungi, seperti scrub atau pakaian tahan air lainnya. Anda juga harus
mengenakan pelindung wajah, sarung tangan plastik atau karet, dan penutup kepala
atau penutup lainnya.Anda mungkin juga memerlukan kacamata pelindung untuk
mengantisipasi jika bahan yang digunakan untuk mendekotaminasi instrumen
terciprat.Bersihkan diri anda sebelum memulai proses pembersihan
instrument,petugas harus dalam keadaan steril sehingga tidak memindahkan bakteri
atau kuman apapun ke instrument yang sudah steril.Petugas juga harus menggunakan
pakaian steril saat mencuci instrument dan juga harus menggunakan penutup
rambut,masker,pelindung mata,serta sarung tangan steril.
4) Karakteristik Alat dan Bahan
a. Materi penyusun alat/bahan yang disterilkan. Materi penyusun suatu alat akan
mempengaruhi daya tahan alat tersebut. Ketahanan alat/bahan itulah yang
mempengaruhi keefektifan suatu proses sterilisasi, apabila materi penyusun
alat/bahan tersebut tidak tahan panas maka sterilisasi tidak akan efektif karena
suhu sterilisasi tidak bisa tinggi.
b. Kondisi alat/bahan. Apabila suatu alat/bahan digunakan untuk interaksi langsung
dengan mikroorganisme pengotor, maka diperlukan waktu sterilisasi ekstra agar
semua jasad-jasad renik yang ada pada alat/bahan yang ada pada alat/bahan mati.
c. Ukuran wadah pensterilan. Semakin besar wadah pensterilan maka akan semakin
sulit menjamin semua permukaan terkena panas, sehingga kesterilan pun tidak
bisa di jamin.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Untuk membersihkan / membebaskan suatu alat dan bahan yangakan digunakan dari
mikroba pathogen maupun apatogen,baik dalam bentuk vegatif maupun spora.
2. Untuk memahami berbagai proses sterilisasi
3. Untuk memahami pengaruh pemanasan terhadap pembunuhan bakteri
4. Sterilisasi dengan kimiawi dapat dilakukan dengan bahan
klor,alcohol,yodium,formaldehida 8%,glutardehide dan lain-lain.
5. Alat-alat sterilisasi : oven,autoclave,lampu spiritus,dll

B. Saran
Sebelum melakukan sterilisasi dengan kimiawi perlu dikaji terlebih dahulu benda
yang akan disterilisasi. Setelah itu pilih bahan yang efektif sesuai dengan tujuan
sterilisasi.saat memegang alat sebaiknya praktikan menggunakan handspon,agar di
pastikan alat benar-benar steril.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://anitamuina.wordpress.com/2013/02/12/sterilisasi/ diakses pada tanggal


23 september 2019 pada jam 10.00
https://viyufika.wordpress.com/metode-sterilisasi/ diakses pada tanggal 23
september 2019 pada jam 12.00
http://tasumolangyance.blogspot.com/2013/06/teknik-sterilisasi.html

Anda mungkin juga menyukai