BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dari suatu sistem sosial yang ada di masyarakat. Sebagai satuan terkecil,
2020).
suami, istri, dan anak yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah,
2020).
rumah tangga.
10
11
anak-anak keduanya.
sama.
berdekatan satu sama lain dan berbagi barang dan jasa. Mereka
bersama-sama.
dewasa (baik ayah atau iabu) yang merawat seorang anak atau
diantaranya :
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
istri terkait pola reproduksi. Sehingga adanya fungsi ini ialah untuk
keluarga.
bisa diatasi.
umum mengikuti pola yang sama. Hal ini berarti bahwa setiap keluarga
keluarga yaitu:
orang tua).
b. Tahap II: tahap mengasuh anak (child bearing) tahap kedua dimulai
atau 2,5 tahun dan berakhir ketika berusia 5 tahun. Pada tahap ini,
keluarga yaitu:
2) Menyosialisasikan anak.
luar keluarga.
d. Tahap IV: keluarga dengan anak usia sekolah tahap ini dimulai
ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah
dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja.
yang sehat.
hingga 7 tahun, meskipun tahap ini dapat lebih singkat jika anak
17
meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak masih
hubungan perkawinan.
maupun istri.
g. Tahap VII: keluarga usia pertengahan tahap ini dimulai ketika anak
4. Komposisi keluarga.
5. Genogram
6. Tipe Keluarga.
7. Suku Bangsa
8. Agama
oleh keluarga.
aktivitas rekreasi.
keluarga inti
terpenuhi.
21
suami dan istri/keluarga asal kedua orang tua seperti apa kehidupan
keluarga asalnya, hubungan masa silam dan saat dengan orang tua
dalam rumah hingga komunitas yang lebih luas dan kompleks di mana
a. Karakteristik rumah
ini.
22
keamanan rumah/lingkungan.
berpindah tempat.
kesehatan.
d. Struktur Keluarga
perilaku.
kesehatan.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
2) Fungsi Sosialisasi
setempat.
4) Fungsi Reproduksi
jumlah anak?
sehari-hari?
dibuat?)
g. Pemeriksaan Fisik
3) Sistem Integumen
kulit menurun, kulit menjadi kering dan gatal. Jika ada luka
27
4) Sistem Pernafasan
sistem pernafasan.
5) Sistem Kardiovaskuler
6) Sistem Gastrointestinal
7) Sistem Perkemihan
saat berkemih.
8) Sistem Muskuluskletal
gangren di ekstremitas.
28
9) Sistem Neurologis
seperti:
a. Diagnosis sehat/wellness
b. Diagnosis ancaman
c. Diagnosis nyata/gangguan
b) Pengertian
d) Faktor penyebab
masalah
meliputi:
meliputi:
2.3.1 Definisi
Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan
dengan tingginya kadar gula darah sebagai akibat dari gangguan dari
pertambahan usia.
2.3.2 Klasifikasi
American Diabetes Assosiation/World Health Organization
penyebabnya, yaitu :
(diabetes usia muda) namun ternyata diabetes ini juga dapat terjadi
meningkat.
2.3.3 Etiologi
pada diabetes ini tetapi biasanya timbul sehubungan dengan stress dari
penyakit lain seperti infeksi. Resiko diabetes mellitus (DM) tipe II ini
2.3.4 Patofisiologi
insulin perifer tidak jelas namun, ini tampak terjadi setelah insulin
Pemakaian berlebihan
massa lemak tubuh
Penumpukan glikoprotein
dinding otot
2.3.5 Komplikasi
Maria (2021) menyatakan bahwa, komplikasi pada diabetes
a. Komplikasi Akut
kekurangan insulin.
pada klien DM. Klien dengan DM yang hidup lebih lama, dengan
dan infeksi.
2.3.6 Penatalaksanaan
Menurut Graha (2019), ada beberapa macam penanganan pada
a. Penatalaksanaan Medis
b. Penatalaksanaan Keperawatan
1) Diet
2) Pemantauan
3) Terapi Insulin
4) Penyuluhan kesehatan
5) Nutrisi
6) Stress mekanik :
pemeriksaan.
39
7) Tindakan Masase
mendeteksi komplikasi.
1) GDP, GDS
d. Tes diagnostik
2.4.1 Pengkajian
1) Identitas Klien
penglihatan.
5) Pemeriksaan Penunjang
mg/dl - gula darah puasa > 140 mg - gula darah 2 jam PP >
200 mg/dl.
2) Sirkulasi
3) Neurosensori
4) Nyeri / Kenyamanan
5) Keamanan Gejala
6) Pemeriksaan Diagnostik
adekuat.
kurang pengetahuan.
elektrolit.
2.4.3 Intervensi
Tujuan :
Kriteria hasil :
Intervensi :
tubuh total.
takikardi.
Kaloborasi :
45
adekuat.
Tujuan :
Kriteria hasil :
- Urine encer,
Intervensi :
kerja lama.
ketidakstabilan glukosa.
tertentu.
maupun penggunaannya.
Rasional : Rute oral dipilih ketika pasien sadar, fungsi usus pulih.
pemulangan.
47
dapat terjadi.
Tujuan :
Kriteria hasil :
sensori.
Intervensi:
temuan.
situasi)
e) Lindungi pasien dari cidera atau letakkan tempat tidur pada posisi
yang rendah.
supertif.
keseimbangan.
hangat).
Tujuan :
yang di inginkan.
Kriteria hasil :
Intervensi :
gangguan
tolerasi
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Intervensi :
lokasi.
interprestasi.
Tujuan :
perawatan.
51
Kriteria hasil :
Intervensi :
tinggi serat.
perawatan kaki.
kurang pengetahuan.
Tujuan :
Kriteria hasil :
Intervensi :
bersama
e) Mendemonstrasikan pemeriksaan
intensif.
53
kesukaan individu.
klien.
perawatan perlengkapan.
Tujuan :
Kriteria hasil :
haluaran urin tepat secara individu dan kadar elektrolit dalam batas
normal.
Intervensi :
ortostatik.
Kolaborasi :
dan kalium.
Tujuan :
Kriteria hasil :
Intervensi :
Kolaborasi :
stick.
Tujuan :
Kriteria hasil :
terjadinya infeksi.
57
Intervensi :
Tujuan :
Kriteria hasil :
Intervensi :
Tujuan :
Kriteria hasil :
Intervensi :
tanpa diganggu.
aktifitas.
Tujuan :
Kriteria hasil :
program pengobatan.
Intervensi :
setiap hari.
cairan.
tentang penyakitnya.
2.4.5 Evaluasi
dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah dibuat pada tahap
ditentukan.
secara paripurna.
c) Menjelaskan keberhasilan/ketidakberhasilan.
(b)Komprehensif
masalahnya.
(2)Tulis
waktu.
(1)Observesi
afektif klien.
c) Psikomotor
kebijakan setempat.
S : Data subjebtif.
O : Data objektif.
A : Analisis.
P : Perencanaan / Planning
tindakan keperawatan.
I : Implementasi
komponen P (Perencanaan).
E : Evaluasi
keperawatan.
R : Reassement