Anda di halaman 1dari 98

Syahbudin Arbain, SST.

Ft

Martopelo
3/10/2019
3/10/2019
Center 1
5 Issue Penting Terkait Pelayanan Medis
Di Rumah Sakit

RS
KESELAMATAN
FINANSIAL

Martopelo
3/10/2019
Center
1
MENGAPA KESELAMATAN PASIEN

Martopelo
3/10/2019
Center
BAGAIMANA BERBAHAYANYA PELAYANAN
KESEHATAN DI RUMAH SAKIT
Setiap tindakan medis
berpotensi menimbulkan
resiko.

Banyaknya pasien, staf RS,


jenis pemeriksaan dan
prosedur, banyaknya jenis
obat  potensial
terjadi kesalahan
medis.
Martopelo
Center Fenomena Gunung Es
3/10/2019
Laporan Institute of Medicine

“TO ERR IS HUMAN”


Building a Safe Health System
(Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS, eds. To err is human: building
a safer health system. Washington, D.C.: National Academy Press, 2000.)

“Wake-up Call”
…….bagi dunia pelayanan kesehatan…….

Martopelo
3/10/2019
Center
Results of Medical Error

JLH PASIEN %
NO NEGARA JLH KTD
DIRAWAT AE

1 USA 1984 30.195 1.133 3,8

2 USA 1992 14.565 475 3,2

3 AUSTRALIA 1992 14.176 2.353 16,6

4 INGGRIS 1999–2000 1.014 119 11,7

5 DENMARK 1998 1.097 176 9

6 NEWZEALAND 1998 6.579 849 12,9

7 CANADA 2001
Martopelo 3.720 279 7,5
Center
Results of Medical Error

Yearly

Australia USA
• 18.000 unnecessary deaths • 44.000 – 98.000 unnecessary deaths
• > 50.000 patients disabled • 1.000.000 excess injuries

Martopelo
Center
JUMBO JET JATUH..!!!

SETIAP HARI
1 PESAWAT JUMBO JET
BERPENUMPANG 268 ORANG
J A T U H !!!

(98.000 pasien mati / tahun ..!!)


!
(.....and die .....!!)
Martopelo
Center 8
Di Indonesia...???
→ data masih sangat langka...

Tetapi....
Tuduhan malpraktik terhadap dokter,
tenaga kesehatan dan RS semakin
sering dijumpai

Martopelo
Center
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

“Keselamatan Pasien”
→ Isu global yg serius..!!!

Martopelo
Center
PERSI → KKPRS, 1 Juni 2005
Pencanangan Gerakan KPRS oleh Menkes RI, 21 – 8 – 2005

Martopelo
Center
2
PENGERTIAN KESELAMATAN PASIEN

Martopelo
3/10/2019
Center
REGULATORY FRAMEWORK
For Patient Safety

Undang-Undang No. 44 Tahun 2009


tentang Rumah Sakit

Undang-undang No. 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan

Undang-undang No. 29 Tahun 2004


tentang Praktik Kedokteran
Peraturan Menteri Kesehatan No. 11
Tahun 2017 Tentang Keselamatan
Pasien
DASAR HUKUM
Peraturan Menteri Kesehatan No.
251/MENKES/SK/VII/2012 Tentang
Komite Keselamatan Pasien Rumah
Sakit (DALAM PROSES REVISI)
Martopelo
Center 13
1. Keselamatan Pasien
adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan
hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan
dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

Martopelo
Center
Sistem
Pelaporan &
Analisis
Insiden
Identifikasi & Kemampuan
Pengelolaan Belajar Dari
Risiko Insiden &
Tindak Lanjut

Asesmen Implementasis
Risiko Solusi

Pelaporan Insiden
Sentinel Mencegah cedera
KTD karena Kesalahan
KNC  Melakukan
KTC
Minimalisasi  Tidak melakukan
Martopelo
KPC Risiko tindakan
Center
2. Insiden Keselamatan Pasien
adalah setiap kejadian / situasi yang dapat
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan
harm (penyakit, cidera, cacat, kematian dan lain-
lain) yang tidak seharusnya terjadi.

Martopelo
Center
 Kondisi Potensial Cidera – KPC
Adalah suatu situasi / kondisi yang berpotensi menimbulkan
cidera pada pasien.
contoh :
- ICU yang sangat sibuk tetapi jumlah personil/staf kurang
- Tidak ada prosedur identifikasi pasien di ruangan
perawatan.

 Kejadian Nyaris Cidera – KNC


Adalah terjadinya insiden yang belum terpapar / terkena
pada pasien.
contoh :
- Darah trasfusi yang salah sudah terpasang pada pasien
tetapi kesalahan tersebut segera diketahui sebelum transfusi
dimulai.
Martopelo
Center
 Kejadian Tidak Cidera – KTC
Adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien tetapi tidak
timbul cidera.
contoh :
- Darah transfusi yang salah sudah dialirkan tetapi tidak
timbul gejala inkompatibilitas.

 Kejadian Tidak Diharapkan – KTD


Adalah insiden yang mengakibatkan cidera pada pasien.
contoh :
- Darah transfusi yang salah sehingga timbul gejala
inkompatibilitas.

Martopelo
Center
 Kejadian Sentinel
Suatu KTD/sangat tidak diharapkan yg mengakibatkan
kematian atau cedera serius.
contoh :
- Darah transfusi yang salah mengakibatkan pasien
meninggal karena reaksi hemolysis.
- Operasi pada bagian tubuh yg salah.

Martopelo
Center
Pasien
Tidak Terpapar KNC

- ERROR, diket, dibatalkan (prevention)

Proses of Care
Error

-Kesalahan proses KTC


-Dpt dicegah - Dpt obat “c.i.”, tdk timbul (chance)
-Pelaks plan action - Dpt obat “c.i.”, diket, beri anti-nya
tdk komplit Pasien (mitigation)

-Pakai plan action yg Terpapar


salah
-Krn berbuat :
commission KTD
-Krn tidak berbuat :
omission
Martopelo
Center
4. Laporan insiden keselamatan pasien RS
Pelaporan secara tertulis ke Tim KPRS setiap KPC, KNC,
KTD, KTC, atau Sentinel Event.

6. Analisis Akar Masalah/ Root Cause


Analysis (RCA)
Adalah suatu proses berulang yang sistematik dimana
faktor-faktor yang berkontribusi dalam suatu insiden
diidentifikasi dengan merekonstruksi kronologis kejadian
menggunakan pertanyaan ‘mengapa' yang diulang hingga
menemukan akar penyebab dan penjelasannya, bukan
hasil spekulasi.

Martopelo
Center
3
TUJUAN KESELAMATAN PASIEN

Martopelo
3/10/2019
Center
Sejak 1990 Institusi RS berupaya
meningkatkan mutu pada 3 elemen:
struktur, proses dan outcome.
Program regulasi yang diterapkan, misalnya:
- Penerapan Standar Pelayanan Rumah Sakit;
- Quality Assurance;
- Total Quality Management;
- Countinus Quality Improvement;
- Perizinan;
- Akreditasi Rumah Sakit;
- Crendentialing;
- Audit Medis;
- Indikator Klinis, Clinical Governance, ISO, dll
→ Masih saja terjadi KTD
Martopelo
Center
Perlu program:
→ Tenaga Kesehatan ↔ Pasien
”Keselamatan Pasien (Patient Safety)”
Bertujuan:
1.Tercipta “budaya” keselamatan pasien di RS;
2.Meningkatnya akuntabilitas RS terhadap pasien dan
masyarakat;
3.Menurunnya KTD di RS;
4.Terlaksananya program-program pencegahan
sehingga tidak terjadi pengulangan KTD.

Martopelo
Center
4
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Martopelo
Center 25
Sasaran Keselamatan Pasien:
 Sistem yang mampu mencegah atau
mengurangi cedera pada pasien.
 Panduan untuk membantu RS memperbaiki
proses asuhan pasien guna menghindari
cedera maupun kematian yang dapat
dicegah.

Martopelo
Center
risk D
E
D
EF
risk risk E
N
F
E INCIDENT
N

risk risk risk

C C
E E ACCIDENT
risk S S

Martopelo
Center 3/10/2019
Maksud Sasaran KP:
Mendorong perbaikan spesifik dalam KP

⇒Sasaran menyoroti bagian-bagian yang


bermasalah dalam pelayanan kesehatan
dan menjelaskan bukti serta solusi.

Martopelo
Center
Martopelo
Center
SASARAN 1:
KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN

Identifikasi Pasien
adalah suatu sistem identifikasi kepada pasien
untuk membedakan pasien satu dengan yang
lain sehingga memperlancar / mempermudah
pemberian pelayanan kepada pasien.

Martopelo
Center
SASARAN 1:
KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
Kesalahan identifikasi pasien terjadi di hampir
semua aspek/tahapan diagnosis dan
pengobatan.
Kesalahan identifikasi pasien:
 Dalam keadaan terbius/tersedasi;
 Mengalami disorientasi;
 Tidak sadar;
 Bertukar tempat tidur/kamar/ lokasi di RS;
 Adanya kelainan sensori atau akibat situasi lain.
Martopelo
Center
SASARAN 1:
KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN

RS mengembangkan suatu pendekatan


untuk memperbaiki / meningkatkan
ketelitian identifikasi pasien.

Martopelo
Center
KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN

1. Identifikasi pasien harus mengikuti pasien kemanapun


(gelang identitas) dan yang tak mudah/bisa berubah.
2. Identifikasi Pasien : menggunakan dua identitas dari
minimal tiga identitas
 nama pasien (  e KTP)
 tanggal lahir atau
 nomor rekam medis

• !!!! dilarang identifikasi dg nomor kamar pasien atau


lokasi
• Bila ada kekecualian, RS harus membuat SPO khusus
Martopelo
Center 33
WARNA GELANG PASIEN

GELANG IDENTITAS
• Biru: Laki Laki
• Pink: Perempuan
GELANG PENANDA:
• Merah: Alergi
• Kuning: Risiko Jatuh
• Ungu : Do Not Resucitate

Martopelo
Center 34
IDENTIFIKASI PASIEN PADA SAAT:

1. pemberian obat
2. pemberian darah / produk darah
3. pengambilan darah dan spesimen
lain untuk pemeriksaan klinis
4. Sebelum memberikan pengobatan
5. Sebelum memberikan tindakan

Martopelo
Center 35
SASARAN 2:
PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
• Komunikasi efektif adalah sebuah proses penyampaian
pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain
melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut
mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai
pikiran atau informasi.

Martopelo
36
Center
SASARAN 2:
PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan


Pada saat:
 Perintah diberikan secara lisan
 Perintah diberikan melalui telpon
 Saat pelaporan kembali hasil
pemeriksaan kritis.

Martopelo
37
Center
SASARAN 2:
PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

• RS mengembangkan suatu
pendekatan untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi antar para
pemberi pelayanan.

Martopelo
38
Center
SASARAN 2:
PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

PENGIRIM PENERIMA
(PESAN) PESAN LENGKAP (PESAN)

UMPAN BALIK

Elemen Komunikasi Efektif:


Pesan lengkap melalui lisan dan telepon:
- dituliskan secara lengkap (penerima pesan);
- dibacakan kembali secara lengkap (penerima pesan);
Martopelo- dikonfirmasi kembali (pemberi pesan).
Center
SASARAN 2:
PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Perintah Lisan/Lewat Telepon
TBaK
 Tulis Lengkap
 Baca Ulang- Eja untuk NORUM/LASA
 Konfirmasilisan dan tanda tangan

Martopelo
Center
SBAR
1. Situasi pasien (Situation)
2. Latarbelakang (Background)
3. Penilaian (Assesment)
4. Rekomendasi (Recommended)
Terapkan teknik TBaK apabila DPJP menyampaikan instruksi
verbal.

TUJUAN
• Tidan ada kesalahan dalam
menerima pesan/instruksi.
• Mendapat kejelasan informasi dari
Martopelo
Center pelaporan. 41
CONTOH FORMULIR CATATAN LENGKAP PERINTAH
LISAN/MELALUI TELEPON/PELAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN KRITIS

NO TGL/ ISI PERINTAH PENERIMA PEMBERI PERINTAH PELAKSANA KETERANGAN


PERINTAH (TANDA (TANDA TANGAN) PERINTAH (TANDA
JAM
TANGAN) TANGAN)

1 22/12/
2016
24:00

Martopelo
Center
SASARAN 3:
PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU
DIWASPADAI (HIGH-ALERT)

Obat high alert (yang harus diwaspadai):


obat yang dapat menimbulkan KTD atau
kejadian sentinel bisa salah digunakan

Martopelo
Center
SASARAN 3:
PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU
DIWASPADAI (HIGH-ALERT)

 Obat yang persentasinya tinggi dalam menyebabkan terjadi


kesalahan dan/atau kejadian sentinel (sentinel event)
 Obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak
diinginkan (adverse outcome)
Meliputi:
- Elektrolit konsentrat (KCl, NaCl, dll).
- Obat-obat yang (Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip /
NORUM, atau Look-Alike Sound-Alike / LASA)

Martopelo
Center
SASARAN 3:
PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU
DIWASPADAI (HIGH-ALERT)

Rumah sakit mengembangkan suatu


pendekatan untuk memperbaiki
keamanan obat-obat high-alert

Martopelo
Center
Martopelo
• Paralytic agent vs antacid
Center KARS
Pancuronium (Pavulon)
vs Pantoprazole

Martopelo
• Paralytic agent vs antacid
Center KARS
SASARAN III: PENINGKATAN KEAMANAN
OBAT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)

Elemen penilaian adalah:


Identifikasi, penetaptan lokasi, pemberian label dan
penyimpanan elektrolit konsentrat.

Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan


pasien.

Elektrolit konsentrat yg disimpan di unit pelayanan pasien


harus diberi label yang jelas dan disimpan pada area yg
dibatasi ketat.

Martopelo
Center
SASARAN 3: PENINGKATAN KEAMANAN OBAT
YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)
Pemberian Obat 6 Benar:
1.Benar Pasien;
2.Benar Obat;
3.Benar Dosis;
4.Benar Waktu;
5.Benar Cara;
6.Benar Frekuensi

Martopelo
Center
LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)
NORUM ( NAMA OBAT RUPA MIRIP)

• hidraALAzine  hidrOXYzine
• ceREBYx  ceLEBRex
• vinBLASTine  vinCRIStine
• chlorproPAMIDE  chlorproMAZINE
• glipiZIde  glYBURIde
• DAUNOrubicine  dOXOrubicine

Martopelo
Center 50
Look Alike Sound Alike

LASA LASA

Martopelo
Center Sutoto.KARS 51
Look-Alike High Alert Drugs

Martopelo
Center
Look alike LASA

Martopelo
Center 53
Look alike LASA

Martopelo
Center 54
LASA

Martopelo
Center Sutoto.KARS 55
OBAT HIGH ALERT: KATAGORI OBAT (ISMPs) HIGH
ALERT
1 ADRENERGIC AGONIS IV (Contoh: adrenalin)
2 ADRENERGIC ANTAGONIS IV (Contoh: Propanolol)
3 ANESTETIC AGENT GENERAL, INHALED dan IV (Misal: Propofol)
4 CARDIOPLEGIC SOLUTION
5 CHEMOTERAPIC AGENTS PARENTERAL DAN ORAL
6 DEXTROSE HIPERTONIC 20% ATAU LEBIH
7 DIALISIS SOLUTION (PERITONEAL, HEMODIALISIS)
8 OBAT EPIDURAL DAN INTRATHECAL
9 GLICOPROTEIN INHIBITOR II B/III A (Misal: Ephbatide)
10 HIPOGLIKEMIK ORAL
11 OBAT OBAT INOTROPIK IV (Misal: Digoxin, milrinone)
12 LIPOSOMAL FORM OF DRUGS (Liposomal Ampheterisine B)
13 MODERATE SEDATION AGENTS IV (Contoh : Midazolame)
14 MODERATE SEDATION AGENTS ORAL FOR CHILDREN (Contoh Chloralhydrate)

15 ANESTETIC/OPIATE IV DAN ORAL ( Termasuk cairan konsentrat, immediate and


sustained released Formulation)
16 NEUROMUSCULAR BLOCKING AGENT (Contoh: Succynil Choline)
17 RADIO CONTRAS AGENT IV
Martopelo
18 THROMBOLITIC/ FIBRINOLITIC IV (Contoh: Tenecteplace)
19 C enter
TOTAL PARENTERAL SOLUTION
Sutoto.KARS 56
DAFTAR OBAT HIGH ALERT HIGH
ALERT
OBAT SPESIFIK
1 Amiodarone IV
2 Colcichine Injection
3 Heparin, Low moluculer weigt injection
4 Heparin Unfractionated IV
5 Insulin SC dan IV
6 Lidocaine IV
7 Magnesium SUlfat Injecion
8 Methotrxate oral non oncologic use
9 Netiride
10 Nitroprusside sodium for injection
11 Potasium Cloride for injection concentrate
12 Potasium Phospate injection
13 Sodium Chloride injection hypertonic >0.9%
Martopelo
14 Warfarin
Center Sutoto.KARS 57
ELEKTROLIT KONSENTRAT
1. kalium/potasium klorida = > 2 mEq/ml
2. kalium/potasium fosfat => 3 mmol/ml
3. natrium/sodium klorida > 0.9% !
4. magnesium sulfat => 50% atau lebih pekat HIGH
ALER
T

Martopelo
Center Sutoto.KARS 58
CONTOH
KEBIJAKAN PENANGANAN OBAT HIGH ALERT
• DEFINISI:
– Obat berisiko tinggi yang menyebabkan bahaya yang bermakna
bila digunakan secara salah
• KETENTUAN :
1. Setiap unit yan obat harus tersedia daftar obat high alert, Obat
LASA, Elektrolit Konsentrat, serta panduan penata laksanaan
obat high alert
2. Setiap staf klinis terkait harus tahu penata laksanaan obat high
alert
3. Obat high alert harus disimpan terpisah, akses terbatas, diberi
label yang jelas
4. Instruksi lisan obat high alert hanya boleh dalam keadaan
emergensi, atau nama obat harus di eja perhuruf
5. Sebelum menyuntkikan obat high alert setelah cek 5 tepat,
lanjutkan dengan double check.
HIGH
Martopelo ALERT
Center Sutoto.KARS 62
KEBIJAKAN PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT DI
INSTALASI FARMASI HIGH
ALERT
1. Tempelkan stiker obat high alert pada setiap dos obat
2. Beri stiker high alert pada setiap ampul obat high alert yang akan
diserahkan kepada perawat
3. Pisahkan obat high alert dengan obat lain dalam kontainer/ rak
tersendiri/khusus
4. Simpan obat sitostatika secara terpisah dari obat lainnya
5. Simpan Obat Narkotika secara terpisah dalam lemari terkunci double,
doubel pintu.setiap pengeluaran harus diketahui oleh penanggung
jawabnya dan dicatat, setiap ganti sif harus tercatat dalam buku
serah terima lengkap dengan jumlahnya dan di tanda tangani
6. Sebelum perawat memberikan obat high alert cek kepada perawat
lain untuk memastikan tak ada salah (double check)
7. Obat high alert dalam infus: cek selalu kecepatan dan ketepatan
pompa infus, tempel stiker label, nama obat pada botol infus. Dan di
Martopelo
isi dengan catatan sesuai ketentuan
Center Sutoto.KARS 63
CONTOH STIKER OBAT HIGH ALERT PADA
BOTOL INFUS

Martopelo
Center Sutoto.KARS 64
SASARAN 4: KEPASTIAN TEPAT LOKASI,
TEPAT PROSEDUR, TEPAT PASIEN OPERASI

• Rumah sakit
mengembangkan suatu
pendekatan untuk
memastikan tepat-
lokasi, tepat-prosedur,
dan tepat- pasien
operasi.

Martopelo
Center Sutoto.KARS 65
Penyebab Salah-lokasi, Salah-prosedur,
Salah Pasien Operasi
1. Komunikasi yang tidak efektif/tidak adekuat antara
anggota tim bedah
2. Kurang/tidak melibatkan pasien didalam penandaan
lokasi (site marking)
3. Tidak ada prosedur untuk verifikasi lokasi operasi
4. Asesmen pasien yang tidak adekuat
5. Penelaahan ulang catatan medis tidak adekuat
6. Budaya yang tidak mendukung komunikasi terbuka antar
anggota tim bedah
7. Tulisan perintah/resep yang tidak terbaca (illegible
handwriting)tah
Martopelo
8. Pemakaian singkatan
Center Sutoto.KARS 66
Kebijakan Penandaan Lokasi Operasi
1. Penandaan dilakukan pada kasus termasuk sisi
(laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi),
atau multipel level (tulang belakang)
2. Perlu melibatkan pasien
3. Tak mudah luntur terkena air/alkohol / betadine
4. Mudah dikenali
5. Digunakan secara konsisten di RS
6. dibuat oleh operator /orang yang akan melakukan
tindakan,
7. Dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika
memungkinkan, dan harus terlihat sampai saat akan
disayat
Martopelo
Center Sutoto.KARS 67
Beberapa Prosedur Yang Tidak
Memerlukan Penandaan
 Kasus organ tunggal (misalnya operasi
jantung, operasi caesar)
 Kasus intervensi seperti kateter jantung
 Kasus yang melibatkan gigi
 Prosedur yang melibatkan bayi prematur di
mana penandaan akan menyebabkan tato
permanen

Martopelo
Center Sutoto.KARS 68
Contoh Penandaan

Martopelo
Center
Kebijakan Verifikasi Pra Operatif
1. Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar
2. Pastikan bahwa semua dokumen, foto, hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia, diberi label dan dipampang dg baik
3. Verifikasi ketersediaan peralatan khusus dan/atau implant
- implant yg dibutuhkan
4. Tahap Time out :
 memungkinkan semua pertanyaan/kekeliruan diselesaikan
 dilakukan di tempat tindakan, tepat sebelum dimulai,
 melibatkan seluruh tim operasi
5. Pakai surgical safety check-list (WHO . 2009)

Martopelo
Center Sutoto.KARS 70
TIME OUT

Martopelo
Center Sutoto.KARS 71
PANDUAN
Sebelum Induksi Anestesi
1. Identifikasi pasien, prosedur, informed concent
sudah dicek ?
2. Sisi operasi sudah ditandai ?
3. Mesin anestesi dan obat-obatan lengkap ?
4. Pulse oxymeter terpasang dan berfungsi ?
5. Allergi ?
6. Kemungkinan kesulitan jalan nafas atau aspirasi
7. Risiko kehilangan darah >= 500ml

Martopelo
Center Sutoto.KARS 72
PANDUAN
Sebelum Incisi Kulit (Time-out)
Apakah.......
1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)
2. Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi incisi
3. Antibiotik propillaksi sdh diberikan dalam 60 menit
sebelumnya
4. Antisipasi kejadian kritis:
1. Dr Bedah: apa langkah, berapa lama, kmk blood lost ?
2. Dr anestesi: apa ada patients spesific corcern ?
3. Perawat : Sterilitas, instrumen ?
5. Imaging yg diperlukan sdh dipasang ?

Martopelo
Center Sutoto.KARS 73
PANDUAN
Sebelum Pasien Meninggalkan Kamar Operasi

1. Perawat melakukan konfirmasi secara verbal, bersama


dr dan anestesid
 Nama prosedur,
 Instrumen, gas, verband, jarum dihitung harus lengkap
 Speciment telah diberi label dengan PID tepat
 Apa ada masalah peralatan yang harus ditangani
2. Dokter kpd perawat dan anesesi, apa yang harus
diperhatikan dalam recovery dan manajemen pasien

Martopelo
Center Sutoto.KARS 74
Elemen Penilaian SKP 4
1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dapat
dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan
pasien di dalam proses penandaan.
2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain
untuk memverifikasi saat pre operasi, tepat lokasi, tepat
prosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen serta
peralatan yang diperlukan tersedia, tepat dan fungsional.
3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat
prosedur time-out , tepat sebelum dimulainya suatu
prosedur / tindakan pembedahan.
4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung
keseragaman proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat
prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan
tindakan pengobatan gigi / dental yang dilaksanakan di luar
Martopelo
kamar operasi.
Center Sutoto.KARS 75
SASARAN 5 : PENGURANGAN RISIKO INFEKSI
TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN

• Rumah sakit mengembangkan suatu


pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi
yang terkait pelayanan kesehatan.

Martopelo
Center Sutoto.KARS 76
Sumber Infeksi
Petugas rumah sakit (perilaku)
Kurang memperhatikan kebersihan
Tidak mencuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan pekerjaan
Menderita penyakit tertentu

Alat yang dipakai


Kotor,
Rusak
Penyimpanan kurang baik.

Martopelo
Center
Penerapan Standar Precaution
(standar kewaspadaan)
Standar precaution → Petunjuk untuk mencegah
penularan infeksi melalui darah dan cairan tubuh tanpa
memandang diagnosa medisnya atau dengan kata lain
diterapkan pada semua pasien yang berobat / dirawat di
RS.

Martopelo
Center
Penerapan Standar Precaution

Prinsip Dasar Standar Precaution:


Bahwa darah & semua cairan tubuh, secret, eksreta, kulit
yang tidak utuh & selaput lendir penderita dianggap sebagai
sumber potensial untuk penularan infeksi termasuk HIV.

Martopelo
Center
Penerapan Standar Precaution
Komponen utama standar precaution:
– Cuci tangan
– Penggunaan APD: sarung tangan, masker, kaca mata,
apron, sepatu bot.

Cuci tangan dan penggunaan sarung tangan merupakan


komponen kunci dalam menimialkan penularan penyakit
serta mempertahankan lingkungan bebas infeksi (Garner dan
Favero 1986).

Martopelo
Center
Contoh: PENGGGUNAAN JEMBATAN KELEDAI, ENAM AREA DALAM HAND-
• TELAPAK TANGAN WASH/RUB
• PUNGGUNG TANGAN
• SELA- SELA JARI
• PUNGGUNG JARI-JARI (GERAKAN LAMA CUCI TANGAN:
KUNCI) HAND RUB : 20-30 DETIK
• SEKELILING IBU JARI (PUTAR- HAND WASH 40-60 DETIK
PUTAR)
• KUKU DAN UJUNG JARI (PUTAR-
PUTAR)

Martopelo
Center
Martopelo
Center Sutoto.KARS 82
Martopelo
Center
Martopelo
Acknowledgement
Center : WHO World Alliance for Patient Sutoto.KARS
Safety 84
Elemen Penilaian SKP 5
1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi
pedoman hand hygiene terbaru yang diterbitkan
dan sudah diterima secara umum al dari WHO
Patient Safety
2. Rumah sakit menerapkan program hand hygiene
yang efektif.
3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk
mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan
risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan

Martopelo
Center Sutoto.KARS 85
SASARAN 6 : PENGURANGAN RISIKO
PASIEN JATUH

• Rumah sakit mengembangkan suatu


pendekatan untuk mengurangi risiko
pasien cedera karena jatuh.

Martopelo
Center 86
Penyebab Pasien Jatuh
Intrinsik (Berhubungan Ekstrinsik (Berhubungan Dengan
Dengan Kondisi Pasien) Lingkungan)
Dapat - Riwayat jatuh sebelumnya - Lantai basah/silau, ruang berantakan,
Diperkirakan - Inkontinensia pencahayaan kurang, kabel longgar
- Gangguan kognitif/psikologis lepas
- Gangguan - Alas kaki tidak pas
keseimbangan/mobilitas - Dudukan toilet yang rendah
- Usia > 65 tahun - Kursi atau tempat tidur beroda
- Osteo porosis - Rawat inap berkepanjangan
- Status kesehatan yang buruk - Peralatan yang tidak aman
- Gangguan moskuloskeletal - Peralatan rusak
- Tempat tidur ditinggalkan dalam posisi
tinggi

Tidak Dapat - Kejang - Reaksi individu terhadap obat-obatan


Diperkirakan - Aritmia jantung
- Stroke atau serangan Iskemik
Sementara (transient Ischaemic
Martopelo Attack TIA)
Center 87
Maksud dan Tujuan SKP 6
• Jumlah kasus jatuh cukup bermakna sebagai penyebab
cedera pasien rawat inap.
• Rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan
mengambil tindakan untuk mengurangi risiko cedera bila
sampai jatuh.
• Evaluasi :
– riwayat jatuh,
– obat dan telaah terhadap konsumsi alkohol
– gaya jalan dan keseimbangan
– serta alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien.
• Program tersebut harus diterapkan di rumah sakit.
Martopelo
Center Sutoto.KARS 88
Elemen Penilaian SKP 6
1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal
risiko pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang
bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau
pengobatan dll.
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi
risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen
dianggap berisiko jatuh
3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik
keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh dan
dampak dari kejadian tidak diharapkan
4. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk
mengarahkan pengurangan berkelanjutan risiko
pasien cedera akibat jatuh di rumah sakit
Martopelo
Center Sutoto.KARS 89
Contoh: Asesmen
Risiko Jatuh
Morse Fall Scale

Martopelo
Center Sutoto.KARS 90
Pediatric Patient Falls Scale
Scale Characteristics
General Risk Humpty-Dumpty CHAMPS Pediatric Pediatric Fall Risk
Assessment of Scale- Inpatient Fall Risk Assessment Scale
Pediatric Inpatient Assessment Tool (PFRA)
Falls (GRAF-PIF) Used at NCH
Physical & All types of falls All types of falls All types of falls
physiological falls except when child is
(not developmental) “dropped”

5 items 7 items 4 items 10 items

Scale 0 to 5+ Scale 7 to 23 Scale 0 to 4 Scale 0 to 30

Cut-off score = 2 Cut-off score = 12 Cut-off score = 1 Cut-off score = 5

Martopelo
Center Sutoto.KARS 91
SKALA RISIKO JATUH HUMPTY DUMPTY
PARAMETER KRITERIA NILAI SKOR

Usia  < 3 tahun 4


 3 – 7 tahun 3
 7 – 13 tahun 2
 ≥ 13 tahun 1
Jenis kelamin  Laki-laki 2
 Perempuan 1
Diagnosis  Diagnosis neurologi 4
 Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi, anemia, anoreksia, 3
sinkop, pusing, dsb.)
 Gangguan perilaku / psikiatri 2
 Diagnosis lainnya 1
Gangguan kognitif  Tidak menyadari keterbatasan dirinya 3
 Lupa akan adanya keterbatasan 2
 Orientasi baik terhadap diri sendiri 1
Faktor lingkungan  Riwayat jatuh / bayi diletakkan di tempat tidur dewasa 4
 Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan dalam tempat tidur bayi / 3
perabot rumah
 Pasien diletakkan di tempat tidur 2
 Area di luar rumah sakit 1
Respons terhadap:  Dalam 24 jam 3
1. Pembedahan/ sedasi /  Dalam 48 jam 2
anestesi  > 48 jam atau tidak menjalani pembedahan / sedasi/ anestesi 1
2. Penggunaan medikamentosa  Penggunaan multipel: sedatif, obat hipnosis, barbiturat, fenotiazin, 3
Martopelo 
antidepresan, pencahar, diuretik, narkose
Penggunaan salah satu obat di atas 2
Center  Penggunaan medikasi lainnya / tidak ada medikasi 1
92
SKALA RISIKO JATUH ONTARIO MODIFIED STRATIFY - SYDNEY SCORING
Parameter Skrining Jawaban Keterangan Nilai Skor
apakah pasien datang ke rumah sakit karena jatuh? Ya / tidak Salah satu
Riwayat jatuh
jika tidak, apakah pasien mengalami jatuh dalam 2 bulan Ya/ tidak jawaban ya = 6
terakhir ini?
apakah pasien delirium? (tidak dapat membuat Ya/ tidak
keputusan, pola pikir tidak terorganisir, gangguan daya
Salah satu
Status mental ingat)
jawaban ya = 14
apakah pasien disorientasi? (salah menyebutkan waktu, Ya/ tidak
tempat, atau orang)
apakah pasien mengalami agitasi? (ketakutan, gelisah, Ya/ tidak
dan cemas)
apakah pasien memakai kacamata? Ya/ tidak Salah satu
Penglihatan
apakah pasien mengeluh adanya penglihatan buram? Ya/ tidak jawaban ya = 1
apakah pasien mempunyai glaukoma, katarak, atau Ya/ tidak
degenerasi makula?
apakah terdapat perubahan perilaku berkemih? Ya/ tidak
Kebiasaan berkemih ya = 2
(frekuensi, urgensi, inkontinensia, nokturia)
mandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan) 0 jumlahkan nilai
Transfer (dari tempat
memerlukan sedikit bantuan (1 orang) / dalam 1 transfer dan
tidur ke kursi dan
pengawasan mobilitas. Jika nilai
kembali ke tempat
memerlukan bantuan yang nyata (2 orang) 2 total 0-3, maka
tidur)
tidak dapat duduk dengan seimbang, perlu bantuan total 3 skor = 0. jika nilai
mandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan) 0 total 4-6, maka
berjalan dengan bantuan 1 orang (verbal / fisik) 1 skor = 7
menggunakan kursi roda 2
Mobilitas
imobilisasi 3

Martopelo
Center
Martopelo
• Edmonson PsychiatricSutoto.KARS
Center Fall Risk Assessment 94
Edmonson Psychiatric Fall Risk
Assessment

Martopelo
Center Sutoto.KARS 95
Martopelo
Center 96
Martopelo
Center Sutoto.KARS 97
Langkah Pencegahan Pasien Risiko Jatuh
1. Anjurkan pasien meminta bantuan yang diperlukan
2. Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti slip
3. Sediakan kursi roda yang terkunci di samping tempat
tidur pasien
4. Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari
hambatan dan terang
5. Pastikan lorong bebas hambatan
6. Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam
jangkauan pasien
7. Pasang Bedside rel
8.
MEvaluasi
artopelo kursi dan tinggi tempat tidur
Center Sutoto.KARS 98
Langkah Pencegahan Pasien Risiko Jatuh
9. Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yang
mempengaruhi tingkat kesadaran, dan gait
10. Mengamati lingkungan untuk kondisi berpotensi tidak aman,
dan segera laporkan untuk perbaikan
11. Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa pengawasan
saat di daerah diagnostik atau terapi
12. Pastikan pasien yang diangkut dengan brandcard / tempat
tidur, posisi bedside rel dalam keadaan terpasang
13. Informasikan dan mendidik pasien dan / atau anggota
keluarga mengenai rencana perawatan untuk mencegah
jatuh
14. Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk
memberikan bantuan yang dibutuhkan dengan
Martopelo
Center Sutoto.KARS 99
Program pencegahan pasien
jatuh
Meliputi:
1. Perubahan lingkungan fisik
Tempat tidur lebih rendah
Alarm
Desain toilet
2. Meninjau pengobatan yang
didapat
3. Latihan/exercise untuk
keseimbangan berjalan
3. Sidak oleh pimpinan
4. Asesmen reiko pasien jatuh

Martopelo
Center
Martopelo
Center 101
101

Anda mungkin juga menyukai