Disusun oleh :
Nim : 113063C115008
BANJARMASIN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
skill lab mahasiswa (Watson, 2002). OSCE diperkenalkan oleh Harden pada
pengetahuan pada kompetensi dokter dan ini juga menjadi salah satu fokus
ujian dalam uji kompetensi perawat yang kini masih dalam tahap persiapan
sebelum mereka menjalani praktik klinik di rumah sakit. Menurut Pratiwi dan
melaksanakan OSCE, kemudian dari faktor eksternal adalah yang berasal dari
adalah kemampuan yang cukup baik, fisik, mental dan perlengkapan belajar.
Kesiapan berarti tenaga yang cukup baik dan kesehatan yang baik, sementara
kesiapan mental berarti memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk
menghadapi ujian yaitu suatu kondisi awal dari seeorang peserta didik yang
respon yang ada pada dirinya dalam mencapai tujuan tertentu. Kesiapan
khawatir, cemas, gelisah, yang disertai satu atau lebih keluhan badaniah.
respon multisistem dalam menghadapi situasi yang mengancam maka hal ini
berpengaruh pada tiga level yaitu : fisik, emosional, dan kognisi. Respon
ujian terwujud sebagai kolaborasi dan perpaduan tiga aspek yang tidak
khawatir, takut dan gelisah yang berlebihan. Perilaku motorik yang tidak
OSCE, seperti yang dikatakan oleh Faletti dan Neame 2. Kecemasan akan
1) Reaksi fisiologis yaitu setiap proses yang terjadi pada komponen fisiologis
2) Reaksi psikologis meliputi sikap, emosi dan kognitif seperti, lupa, tidak
performa mahasiswa.
menerima suatu rangsangan yang tidak enak dirasakan dalam diri (cemas),
sehinggga mengakibatkan seseorang dapat akan mempersulit secara
menjalankan fungsi advokasi kepada klien, membuat keputusan legal dan etik
muncul pada saat melakukan kegiatan OSCE atau praktik klinik, akan tetapi
hal itu dapat dicegah melalui kesiapan mental dari diri sendiri dan
dengan melakukan wawancara pada salah satu dosen di STIKES Suaka Insan
mengulang ujian saat OSCE karena setiap mahasiswa memiliki kognitif yang
mampu melaksanakan minimal 70% dari total dan baru bisa dikatakan lulus
itu untuk psikomotor, kemudian untuk sikap juga dinilai bagaimana mereka
bersikap, serius atau tidak saat ujian, banyak main-main atau tidak, serta ada
penilain secara kognitif juga diberikan berupa kasus, mereka bisa atau tidak
mengerjakan nya, dan sampai dimana pehaman mereka tentang firasat yang
diajarkan.
III angkatan XI, 40% orang mengatakan biasa saja, tidak merasa kesulitan,
tidak cemas,tidak takut atau pun khawatir. 60% orang diantaranya mengalami
bisa memanajemen waktu dengan baik pada saat ujian, takut apa yang sudah
dipelajari tiba –tiba lupa, takut tidak bisa melakukan tindakan pada saat
baik pada saat ujian, takut apa yang sudah dipelajari tiba –tiba lupa, serta
takut saat menatap wajah dosen. 20% orang mengatakan kurang percaya diri
saat OSCE.
untuk menjalani OSCE seperti kesiapan fisik, mental dan emosi. Kemudian
terlihat dari hasil wawancara diatas, aspek yang lebih menonjol adalah aspek
kesiapan mental sehingga hal ini membuat mahasiswa tidak percaya diri dan
lupa dengan materi yang diajarkan karena merasa cemas saat OSCE serta ada
mengikuti OSCE kembali. Jika hal ini terus terjadi saat mereka praktik
bertemu dengan pasien tidak mungkin tindakan itu harus di ulang otomatis
hal ini berpengaruh nanti nya saat dilahan praktik. Tetapi hal tersebut belum
diketahui ada hubungan atau tidak antara kesiapan mental dengan kecemasan.
Banjarmasin.”
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Banjarmasin.
D. . Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi Dosen
b. Bagi Mahasiswa
1. Wijaya prayoga (2012) meneliti tentang Pengaruh ujian OSCE terhadap tingkat
ini, menggunakan desain penelitian quasi experiment dengan pre-test dan pos-
disebabkan oleh ujian OSCE, para mahasiswa diminta untuk mengisi kuisioner
T-MAS dua hari sebelum ujian OSCE sebagai pre-test dan diambil satu
minggu setelah OSCE sebagai post-test. Pada penelitian ini digunakan sampel
akan dilakukan terletak pada variabel penelitian, baik variabel bebas, waktu
UMY, desain penelitian yang berbeda karena penelitian ini menggunakan quasi
OSCE besarnya 0,591 dengan signifikasi = 0,876 ( p > 0,05 ). Hasil tersebut
berbeda,peneliti diteliti tahun 2014. Kesamaan dari penelitian ini terletak pada
variabel bebas, yaitu hubungan tingkat kecemasan ,tempat yang sama yaitu di
skill lab Modul Shock dengan Prestasi yang dicapai pada mahasiswa FK UGM
kebohongan dan AAS untuk skor kecemasan. Analisa dengan uji statistik
korelasi dengan derajat kemaknaan 0.05. hasil uji analisis menunjukan p-value
kecemasan menghadapi ujian skill lab modul shock dengan prestasi yang
pada tahun 2003, desain penelitian serta uji yang digunakan dalam penelitian
TINJAUN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Mahasiswa
b. Tujuan pendidikan
pemerintah.
mandiri.
kesehatan lainnya.
4) Mengembangkan diri secara terus menerus untuk
masyarakat.
2. Ujian OSCE
a. Pengertian OSCE
karena semua peserta ujian diuji dengan materi ujian yang sama.
b. Tujuan OSCE
secara nasional
c. Tahap persiapan:
alur OSCE.
sebelumnya
penguji
3. Kesiapan Mental
Mental adalah suatu keadaan yang harus dimiliki oleh setiap orang
mempengaruhi)
terhadap kesiapan.
perkembangan.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesiapan Mental
1) Motivasi Belajar
individu
c) Motivasi terdesak, yaitu motivasi yang muncul dalam
cepat sekali.
2) Pengalaman
3) Kepercayaan diri
4) Lingkungan
tersebut.
4. Kecemasan
a. Pengertian cemas
syaraf pusat.
dari ancaman terhadap harga diri atau identitas diri yang sangat
(demam panggung)
khawatir berlebihan
kecil (dramatisasi)
i. Dalam mengambil keputusan sering diliputi rasa bimbang dan
ragu
ulang
mudah tersinggung
mempengaruhi kecemasan:
a. Faktor Predisposisi
dengan baik
menimbulkan kecemasan
mengambil keputusan
konsep diri
b. Faktor presipitasi
menjadi dua :
eksternal :
e. Respon Kecemasan
gerakan lambat.
lain.
f. Tingkat Kecemasan
a. Kecemasan Ringan
b. Kecemasan Sedang
masih bisa belajar dari arahan orang lain. Stimulus dari luar
c. Kecemasan Berat
d. Panik
mempengaruhi).
terhadap kesiapan.
1) Motivasi belajar
2) Pengalaman
3) Kepercayaan diri
4) Lingkungan
mudah tersinggung.
C. Kerangka Teori
b. Prinsip-prinsip kesiapan Mental meliputi: Faktor yang
mempengaruhi kecemasan
Menurut Slameto (2003) prinsip-prinsip
kesiapan meliputi:
a. Faktor Predisposisi
1) Semua aspek perkembangan berinteraksi b. faktor presipitasi
Kesiapan
Cemas Ujian
Mental
OSCE
Ujian OSCE
Sumber : Myers, 1986(dalam I Gede Tresna, 2011, Mujiasih & Prihatsani, 2011,
Faktor pengganggu
a. Jenis kelamin
b. Usia
c. Frekuensi ujian OSCE
Keterangan :
E. Hipotesis