ANALISIS KEBIJAKAN
KESEHATAN
Prinsip & Implementasinya
Oleh : Prof. Dr. Amran Razak, SE, MSc L/O/G/O
Kebijakan
RANGKAIAN KONSEP & AZAS YANG MENJADI
GARIS BESAR DAN DASAR RENCANA DLM
PELAKSANAAN SUATU PEKERJAAN,
KEPEMIMPINAN DAN CARA BERTINDAK (TTG
PEMERINTAH, ORGANISASI, DLL)
PERNYATAAN CITA-CITA, TUJUAN, PRINSIP
ATAU MAKSUD SBG POKOK PIJAKAN.
K PERORANGAN
E
B
I
J KELOMPOK
A
K
A
N PUBLIK
Policy Process : 3 fase Formulasi Kebijakan,
Implementasi Kebijakan, Evaluasi (Policy Process
bagian Analisis Kebijakan)
Policy Reform Perubahan ke arah yang lebih
baik, dipandu pemerintah :
reformasi prioritas, reformasi struktur organisasi,
reformasi pembiayaan, desentralisasi dll
Policy Environment institusi/aktor, interest
group/stakeholder, masyarakat (KK, LSM)
Policy Makers/Decision Makers: Penentu
Kebijakan : Birokrat, Pemerintah, Institusi/
Organisasi, DPR/DPRD.
www.themegallery.com
Kebijakan Publik
Kebijakan kesehatan mencakup berbagai upaya dan tindakan pengambilan keputusan yang
meliputi aspek teknis medis dan pelayanan kesehatan, serta keterlibatan pelaku/aktor baik
pada skala individu maupun organisasi atau institusi dari pemerintah, swasta, LSM dan
representasi masyarakat lainnya yang membawa dampak pada kesehatan.
Elemen Kebijakan Kesehatan
AKTOR
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN
PUBLIK
Politik, Sosial,
Birokrasi, Ekonomi,
Demografis, Gegorafis
Triangle of Health Policy
Context
Actors :
• Individuals
• Groups
• Organization
Content Process
• Segitiga kebijakan representasi dr kompleksitas
hubx unsur2 kebijakan (konteks, proses, aktor).
Aktor mis. dipengaruhi lingkungan mrk berlakon.
Konteks = rekayasa = interaksi dinamis multifaktor
(ideologi, kebijakan yg berubah2, sejarah, dan
nilai2 budaya.
• Proses pengemb. Kebijakan (isu strategis/masalah
publik agenda setting dalam formulasi
kebijakan bgmn peran, posisi, dan pengaruh
aktor-aktor kebijakan serta nilai, ekspektasi
(kepentingan aktor2 tsb) menjelaskan tentang
konteks dlm segitiga kebijakan publik.
• Segitiga kebijakan = “peta” kebijakan = “rimba
pengembangan kebijakan publik”. (Wall & Gilson,1994)
Analisis Kebijakan
Kesehatan
Tujuan :
Menciptakan, menilai secara kritis dan
mengkomunikasikan pengetahuan yang
relevan dengan kebijakan.
INFORMASI YANG RELEVAN DENGAN
KEBIJAKAN
Perumusan
Masalah
Lima prosedur analisis kebijakan
Evaluasi Peramalan
Perumusan
Masalah
Perumusan
Masalah
Perumusan
Masalah
Perumusan
Masalah Rekomendasi
Pemantauan
PROSEDUR ANALISIS KEBIJAKAN
1. Defenisi (Perumusan Masalah)
Informasi mengenai kondisi-kondisi yang menimbulkan masalah kebijakan. Ciri
masalah : interdependence, subjectivity, artificiality, dynamics. ISUE-ISUE
KEBIJAKAN
2. Prediksi (Peramalan)
Informasi mengenai konsekuensi dimasa mendatang dari penerapan
alternatif kebijakan (proyeksi, prediksi, konjektur/perkiraan)
3. Preskripsi (Rekomendasi)
Informasi mengenai nilai atau kegunaan relatif dari konsekuensi
dimasa depan dari suatu pemecahan masalah (deksirpsi, prediksi,
evaluasi, preskripsi).
4. Deskripsi (Pemantauan)
Informasi konsekuensi dimasa sekarang dan masa lalu dari terapan
alternatif kebijakan (ketundukan, akuntansi, eksplanasi)
5. Evaluasi
Informasi mengenai nilai atau kegunaan dari konsekuensi pemecahan
masalah (efektivitas, estimasi, kecukupan, kesamaan, daya tanggap,
dan kelayakan)
Analisis Kebijakan Berorientasi Masalah
Kinerja
Kebijakan
Evaluasi Peramalan
Perumusan
Masalah
Perumusan
Masalah
Perumusan
Masalah
Perumusan
Masalah Rekomendasi
Pemantauan
Aksi
Kebijakan
Analisis Kebijakan dlm Proses
Pembuatan Kebijakan
KEDEKATAN PROSEDUR ANALISIS KEBIJAKAN DENGAN TIPE-TIPE
PEMBUATAN KEBIJAKAN (William Dunn)
Monitoring Implementasi
Kebijakan
Penilaian Penilai Kebijakan
TAHAP-TAHAP DALAM PROSES
PEMBUATAN KEBIJAKAN
Penyusunan Agenda
Formulasi Kebijakan
Adopsi Kebijakan
Implementasi Kebijakan
Penilaian Kebijakan
PENYUSUNAN AGENDA
L/O/G/O
PENILAIAN KEBIJAKAN
Perumusah Masalah
Peramalan
Rekomendasi
Monitoring
Penilaian/Evaluasi
PERuMuSAN MASALAH
PRESENTASI
Utilisasi Percakapan
Pengetahuan Konferensi Komunikasi
Pertemuan Interaktif
Briefing
Dengar pendapat
STUDI KASUS
• Isi Kebijakan :
• Konteks :
• Masalah Kebijakan :
• Aktor Kebijakan :
• Usulan Solusi :
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Resistensi Kebijakan
KEBIJ. YG DIAMBIL OLEH PIMPINAN SELAMA INI,
KURANG BERDSR DATA ATAU HASIL SUATU KAJIAN
HASIL KAJIAN YG TELAH DILAKSANAKAN HANYA
SEDIKIT YG DIJADIKAN SBG BAHAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
KEBIJAKAN YG TELAH DITENTUKAN TDK PERNAH
DIKAJI/DIEVALUASI.
KEBIJAKAN DITINJAU KEMBAL KALAU SUDAH ADA
KASUS, MASY. TDK SETUJU, AKIBAT SAMPING KEBIJ.
SETIAP UNIT MELAKSANAKAN KAJIAN THD PROGRAM-
PROGRAM YG HANYA TERKAIT DGN UNITNYA
PROFESI ANALIS KEBIJAKAN
Posisi Analis
Kebijakan menjadi
posisi strategis (kini
dan masa depan)
“Policy analyst are often required to give
advice to policy maker in incredibly short
periods of time, in constrast to university
researcher and think thank consultant who
are hired specifically to conduct intensive
research on public policy issues”
(Prof. Patton)
1) Learn to focus quickly on the central decision criteria (or criteria) of the problem.
2) Think about the type of policy actions that can be taken.
3) Avoisd the toolbox approach to analyzing policy …. We advice using simplest approapriate method,
using common sense to dsegin a method if one doesn’t already exist.
4) Learn to deal uncertainty.
5) Say it with numbers.
6) Make the analyzis simple and transparent ….simplicity and tranparency go hand to hand.
7) Check the facts.
8) Learn how to advocate the positions of others, because: (1) it can help lead to compromises, whre it
left as a simple arguments or arguments based on clashing values alone. The problems may remain
irresplvable, (2) it can imporve your analytical skills and your facility with unfamiliar subject
material, in the process perharp causing you to reexamine what you have considered to be
estabilished truths; (3) it can sthrengthen the tradition of an advocacy process whrere a strong
challenge to an estabilished policy can result into a better policy.
9) Give the client analysis, not decission.
10) Push the bounderies of analysis beyond the “policy envelope” …i.e. not simply recommending “yes”
or “no” on the proposed tax, but analying other policy tools and alternative definitions of the
problem.
11) Be aware that there is no such thing as “an absolute corret”, “rational” and “complete analysis”.