Anda di halaman 1dari 5

3.

Teori Analisis Kebijakan Publik


Dalam studi desain dan potensi pengoperasian floating wharf barge sebagai Infrastruktur
penunjang Ibu Kota Negara diperlukan sebuah kerangka teori analisis kebijakan publik yang
kemudian bermuara kepada pemberian rekomendasi untuk pembuat kebijakan dalam rangka
pemecahan masalah, dalam hal ini rekomendasi kepada Puslitbang Transportasi Laut, Sungai,
Danau, dan Penyebarangan. Oleh karena itu, dalam laporan pendahuluan studi ini penting
dikemukakan teori analisis kebijakan publik.

3.1 Pengertian Analisis Kebijakan Publik


Sebelum memberikan batasan tentang analisis kebijakan publik, maka terlebih dahulu
akan diberikan pengertian kebijakan publik. Kebijakan publik adalah adalah pemanfaatan yang
strategis terhadap sumberdaya-sumberdaya yang ada untuk memecahkan masalah-masalah
publik atau pemerintah (Chandler dan Plano, 1988). Sedangkan Thomas R. Dye (1981)
memberikan defenisi kebijakan publik sebagai apa yang tidak dilakukan maupun apa yang
dilakukan oleh Pemerintah. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik
adalah setiap upaya yang dilakukan atau yang tidak dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan publik atau masyarakat.
Analisis kebijakan adalah aktivitas menciptakan pengetahuan tentang dan dalam proses
pembuatan kebijakan (Reymon, dkk. 1968). Dalam menciptakan pengetahuan tentang proses
pembuatan kebijakan, analis kebijakan meneliti sebab, akibat, dan kriteria kebijakan dan
program publik. Pengetahuan tersebut perlu disediakan kepada pengambil kebijakan publik
sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembuatan kebijakan dan kinerjanya.
Karena efektivitas pembuatan kebijakan tergantung pada akses terhadap pengetahuan yang
tersedia, komunikasi dan penggunaan analisis kebijakan menjadi penting sekali dalam praktek
dan teori pembuatan kebijakan publik.

3.2 Informasi yang Relevan dengan Kebijakan


Metodologi analisis kebijakan menyediakan informasi yang berguna untuk menjawab
lima pertanyaan:
1) Apa hakekat permasalahan?
2) Kebijakan apa yang sedang atau pernah dibuat untuk mengatasi masalah?

1
3) Apa hasilnya?
4) Seberapa bermakna hasil tersebut dalam memecahkan masalah?
5) Alternatif kebijakan apa yang tersedia untuk menjawab masalah, dan hasil apa yang dapat
diharapkan?
Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut membuahkan informasi tentang
masalah kebijakan, masa-depan kebijakan, aksi kebijakan, hasil kebijakan, dan kinerja kebijakan.
Kelima tipe kebijakan tergambar dalam segi empat pada gambar 1 berikut:

Kinerja
Kebijakan

Kinerja Kinerja
Kinerja
Kebijakan Kebijakan
Kebijakan

Kinerja
Kebijakan

Gambar 1. Lima tipe informasi yang relevan dengan kebijakan


Sumber: William N. Dunn (2000).

Kelima tipe informasi yang relevan dengan kebijakan seperti ditunjukkan dalam
gambar 1 di atas saling berhubungan dan saling bergantung. Tanda panah yang menghubungkan
tiap komponen informasi menggambarkan proses dinamis di mana satu tipe informasi
dipindahkan ke informasi lain dengan menggunakan prosedur analisis kebijakan yang tepat.
Informasi yang relevan dengan kebijakan merupakan dasar dalam pembuatan banyak macam

2
kalim pengetahuan, titik awal dalam berargumentasi yang membentuk plausabilitas dari klaim
pengetahuan yang didasarkan pada kritik, tantangan dan bantahan. Argumentasi dan debat
kebijakan merupakan salah satu alat untuk mengubah informasi menjadi pengetahuan, dan
kadang-kadang bahkan kearifan.

3.3 Prosedur Analisis Kebijakan


Analisis kebijakan sebagai proses pengkajian (inquiry), memiliki metodologi analisis
kebijakan dengan menggabungkan lima prosedur umum yang lazin dipakai dalam pemecahan
masalah manusia: defenisi, prediksi, preskripsi, deskripsi, dan evaluasi. Dalam analisis
kebijakan, prosedur-prosedur tersebut memperoleh nama-nama khusus. Perumusan masalah
(defenisi) menghasilkan informasi mengenai kondisi-kondisi yang menimbulkan masalah
kebijakan. Peramalan (prediksi) menyediakan informasi mengenai konsekuensi di masa
mendatang dari penerapan alternatif kebijakan, termasuk ketika pilihan yang diambil adalah
tidak melakukan sesuatu. Rekomendasi (preskripsi) menyediakan informasi mengenai nilai atau
kegunaan relatif dari konsekuensi di masa depan dari suatu pemecahan masalah. Pemantauan
(deskripsi) menghasilkan informasi tentang konsekuensi sekarang dan masa lalu dari
diterapkannya alternatif kebijakan. Evaluasi, yang mempunyai nama sama dengan yang dipakai
dalam bahasa sehari-hari, menyediakan informasi mengenai nilai atau kegunaan dari
konsekuensi pemecahan atau pengatasan masalah. Kelima prosedur analisis kebijakan tersebut
disajikan dalam oval dalam gambar 2.

Kinerja
Kebijakan

Evaluasi Peramalan
Perumusan n
MasaahMa

Perumusan
salah
Perumusan
MasaahMa
Kinerja MasaahMa Kinerja
salah Kinerja
Kebijakan salah Kebijakan
Kebijakan

Perumusan
3 MasaahMa
salah
Pemantauan Rekomendasii
nn ii

Kinerja
Kebijakan

Gambar 2. Analisis Kebijakan yang berorientasi pada masalah


Sumber: William N. Dunn (2000).

3.3.1 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dapat memberikan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan yang
mempersoalkan asumsi-asumsi yang mendasari defenisi masalah dan memasuki proses
pembuatan kebijakan melalui penyusunan agenda (agenda setting). Perumusan masalah dapat
membantu menemukan asumsi-asumsi yang tersembunyi, mendiagnosis penyebab-penyebabnya,
memetakan tujuan-tujuan yang memungkinkan memadukan pandangan-pandangan yang
bertentangan, dan merancang peluang-peluang kebijakan yang baru.

3.3.2 Peramalan

Peramalan dapat menyediakan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan tentang


masalah yang akan terjadi di masa mendatang sebagai akibat dari diambilnya alternatif, termasuk
tidak melakukan sesuatu. Ini dilakukan dalam tahap formulasi kebijakan. Peramalan dapat
menguji masa depan yang plausibel, potensial, dan secara normatif berniali mengestimasi akibat
dari kebijakan yang ada atau diusulkan, mengenali kendala-kendala yang mungkin akan terjadi
dalam pencapaian tujuan, dan mengestimasi kelayakan politik (dukungan oposisi) dari berbagai
pilihan.

3.3.3 Rekomendasi

Rekomendasi membuahkan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan tentang manfaat


atau biaya dari berbagai alternatif yang akibatnya di masa yang akan datang telah diestimasikan

4
melalui peramalan. Ini membantu pengambil kebijakan pada tahap adopsi kebijakan.
Rekomendasi membantu mengestimasi tingkat resiko dan ketidakpastian, mengenali
eksternalitas dan akibat ganda, menentukan kriteria dalam pembuatan pilihan, memerlukan
pertanggungjawaban administratif bagi implementasi kebijakan.

3.3.4 Pemantauan

Pemantauan (monitoring) menyediakan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan


tentang akibat dari kebijakan yang diambil sebelumnya. Ini membantu pengambil kebijakan
pada tahap implementasi kebijakan agar kebijakan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan.
Pemantauan membantu menilai tingkat kepatuhan, menemukan akibat-akibat yang tidak
diinginkan dari kebijakan dan program, mengidentifikasi hambatan dan rintangan implementasi,
dan menemukan letak pihak-pihak yang bertanggung jawab pada setiap tahap kebijakan.

3.3.5 Evaluasi

Evaluasi menghasilkan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan tentang


ketidaksesuaian antara kinerja kebijakan yang diharapkan dengan yang benar-benar dihasilkan.
Jadi evaluasi membantu pengambilan kebijakan pada tahap penilaian kebijakan terhadap proses
pembuatan kebijakan. Evaluasi tidak hanya menghasilkan kesimpulan mengenai seberapa jauh
masalah telah terselesaikan, tetapi juga menyumbang pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-
nilai yang mendasari kebijakan, membantu dalam penyesuaian dan perumusan kembali masalah.

Anda mungkin juga menyukai