Anda di halaman 1dari 35

Kebijakan Obat Nasional

(KONAS)

Nunung Priyatni
Prodi S2 Farmasi USB -2020
Dr.apt. Nunung Priyatni Waluyatiningsih, M.Biomed

 Pendidik Madya Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda DIY (2015-2018)


 Analisis Intelijen Direktorat Intelijen Keamanan Polda DIY(2005-2015)
 Bimmas Polda DIY(2003-2005)
 Forensic investigator Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri (1986-2003)
 Dosen : USD, UGM, Univ Pancasila, Poltekkes Adisutjipto
 Pengelola S2 Minat Manajemen dan Kebijakan Obat, Fakultas Kedokteran UGM
(2005-2018)
 Pusat Studi Farmakologi dan Kebijakan Obat UGM
 Pendidikan :
- S1 dan Apoteker, Fakultas Farmasi UGM, 1979
- S2 Imu Biomedik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
- S3 Fakultas Kedokteran UGM, 2014
 Alamat : Blunyah Petinggen TR II/1197 Yogyakarta, Hp/WA. 08161696741
 E-mail : priyatni.nunung@gmail.com
 Suami/2 anak/3 cucu
Kontrak pembelajaran
 Penilaian :
1. Tugas = 20%
2. Kehadiran kuliah = 10%
3. UAS = 70%

 Nilai akhir : (UTS + UAS)/2

 Kehadiran minimal : 5 kali dari 7 pertemuan (75%)


 Menghubungi dosen : Koordinator kuliah.
 Platform kuliah : Google Class, zoom, WhatsApp
08161696741,e-mail : priyatni.nunung@gmail.com
 Yang lain : ?
Materi
1. Teori Kebijakan : 12 Des 2020 (13.00-15.00
WIB)
2. Tata kelola obat di yankes Indonesia : 19 Des
2020 ( 13.00-15.00 WIB)
3. Tata kelola obat di yankes Indonesia : 2 Jan
2021 (07.00-09.00 WIB)
4. Konas dan otoda : 8 Jan 2021 (13.00-15.00WIB)
5. Monev Konas : 9 Jan 2021 (07.00-09.00 WIB)
6. Review artikel : 15 Jan 2021 (07.00-09.00 WIB)
7. Konas dalam renstra Kemkes :
16 Jan 2021(07.00-09.00 WIB)
8. UAS : 23 Jan 2021 (07.00-09.00 WIB)
Referensi
 Management Sciences for Health (2012).MDS-3 :Managing
Access to Medicines and Health Technologies. Arlington, VA
USA.
 Kemenkes (2006). KONAS
 Satibi (2014). Manajemen Obat di Rumah sakit
 Kemenkes (2016). Permenkes 72/2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di RS - PMK 3/2020 (?)
 Modul Konas, S2 Manajemen Kebijakan Obat, IKM FK UGM
 Kemenkes (2010). Manajemen Kefarmasian Di Instalasi
Farmasi Kabupaten/Kota
 Kemkes dan JICA (2008). Pedoman Pengelolaan Perbekalan
Farmasi di Rumah sakit
 Ayuningtyas D (2018). Analisis Kebijakan.
 Purwanto A (2012). Teori Kebijakan publik.
1. Teori Kebijakan
 Pengertian kebijakan
 Siklus kebijakan
Pengertian Kebijakan
 Rangkaian konsep dan asas yang menjadi
garis besar/dasar rencana dalam suatu
pekerjaan, cara bertindak atau garis haluan
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)
 Produk suatu proses yang terdiri dari
formulasi, implementasi dan evaluasi kinerja
(LAN RI)
 Sebuah ketetapan yang berlaku yang dicirikan
oleh perilaku yang konsisten dan berulang,
baik dari yang membuatnya maupun yang
mentaatinya (Ealau dan Pewitt, 1973)
Kebijakan publik
 Serangkaian tindakan yang menjadi
keputusan pemerintah untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu yang
bertujuan untuk memecahkan masalah
publik/kepentingan masyarakat (Rusli,
2013)
 Hasil kebijakan publik : peraturan dan
keputusan
Kebijakan kesehatan
 Health policy : berbagai keputusan,
rencana dan tindakan yang dilakukan
untuk mencapai tujuan kesehatan tertentu
dalam masyarakat (WHO, 2016)
Kebijakan kesehatan
Kebijakan
kesehatan/
Konas
Kebijakan
publik

kebijakan
Policy analysis dan Policy research
Policy analysis (analisis kebijakan) :
 pengetahuan dalam perumusan kebijakan
untuk memberikan rekomendasi
perbaikan atau solusi alternatif terhadap
pengambil kebijakan
 Kajian multidisiplin terhadap suatu
kebijakan dengan mengintegrasikan hasil
riset/studi yang memiliki orientasi masalah
kebijakan
Policy research (penelitian/riset
kebijakan)
 Pengetahuan mengenai perumusan
kebijakan yang dilakukan berdasarkan
metode penelitian ilmiah yang terbuka
bagi umum untuk dievaluasi kebenarannya,
direplikasi dan digunakan hasilnya oleh
semua pihak yang berkepetingan
 Hasil penelitian kebijakan digunakan untuk
analisis kebijakan
Riset kebijakan Analisis kebijakan
 Tujuan : pengembangan ilmu,  Tujuan : mengevaluasi alternatif
melihat dampak kebijakan kebijakan
 Subjek : stake holder kebijakan  Subjek : pelaku dan pembuat
dan akademisi kebijakan
 Sumber data : primer, fakta  Sumber data : hasil riset
empiris, temuan , informasi, hasil kebijakan, sintesis hasil riset
uji statistik kebijakan
 Waktu lebih lama, jarang  Waktu : singkat, dilakukan lebih
dilakukan sering sesuai dengan permintaan
 Produk : fakta, gambaran, data pengguna (client oriented)
dampak/manfaat kebijakan dan  Produk : rekomendasi kebijakan,
untuk pengembangan keilmuan alternatif keputusan ,saran,
 Hasil riset perlu proses lanjut petunjuk operasional spesifik
agar bisa ditinjaklanjuti oleh terkait kebijakan untuk
pemerintah/pelaku kebijakan mengubah atau memperbaiki

Perbandingan riset kebijakan dan Analisis kebijakan


(Ayuningtyas D, 2018)
Policy analysis

Policy analysis

Policy
research
Segitiga kebijakan ( Buse K, Mays N, Walt G, 2005)

konteks

aktor

konten proses
Bentuk analisis kebijakan
 Analisis kebijakan prospektif
 Analisis kebijakan retrospektif
 Analisis kebijakan yang terintegrasi
Siklus kebijakan (Lester dan Stewart, 2000)

1.Agenda
setting

6. 2.
Terminasi Formulasi
kebijakan kebijakan

3.
5. Perubahan
Implementasi
kebijakan
kebijakan

4.
Evaluasi
kebijakan
Proses untuk
memperbaiki penggunaan obat

1. EXAMINE
Menilai situasi
penggunaan obat

4. FOLLOW UP Memperbaiki diagnosis 2. DIAGNOSE


Mengukur perubahan
Identifikasi
penyebab

TREAT : Melakukan perbaikan


18
1. Agenda setting
 Analisis masalah : memahami masalah,
memilih tujuan dan kendala yg relevan,
memilih metode solusi
 Analisis solusi : memilih kriteria evaluasi,
menentukan alternatif kebijakan, evaluasi
dampak, rekomendasi solusi
 Komunikasi : menyampaikan saran yang
bermanfaat kepada stake holder/
pengambil kebijakan
2. Formulasi kebijakan
 Tahap kebijakan publik untuk merancang
tindakan relevan yang dapat diterapkan
dalam mengatasi masalah publik yang telah
diidentifikasi dan ditetapkan secara hukum
(agenda setting)(Lester dan Stewart, 20000)
 Tahap pembentukan atau penyusunan
rancangan kebijakan untuk menyelesaikan
masalah-masalah di masyarakat
 Proses eliminasi pilihan-pilihan kebijakan
sampai tersisa hanya satu yang dipilih oleh
pembuat kebijakan
Model Formulasi kebijakan
1. Model rasional : pendekatan ilmiah dan yang
memberi manfaat optimum bagi masyarakat
2. Model inkremental : memodifikasi kebijakan lama
untuk mempertahankan kebijakan yang telah dicapai
3. Model elit : elit mempunyai gagasan untuk
menentukan arah kebijakan
4. Model kelompok : individu dalam kelompok
kepentingan berinteraksi untuk menghasilkan
kebijakan terbaik
5. Model sistem : menggunakan input-proses-output,
perumusan kebijakan publik yang natural
6. Model permainan : strategi untuk merumuskan
rencana tindakan/keputusan paling “aman” dari
serangan lawan
3. Implementasi kebijakan
 Kegiatan mendistribusikan keluaran kebijakan
yang dilakukan oleh para palaksana kepada
kelompok sasaran untuk mewujudkan tujuan
kebijakan (Purwanto, 2012).
 Tindakan yang dilakukan oleh
individu/kelompok pemerintah maupun
swasta untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam keputusan kebijakan (van
Meter dan van Horn, 1975)
 Proses yang rumit, perlu dana, SDM,
standar/pedoman implementasi kebijakan
Model implementasi
 Bottom up
 Top down
4. Evaluasi kebijakan
 Mekanisme mengawasi dan menilai
intervensi yang sedang dilakukan atau yang
sudah dilakukan terhadap kebijakan,
program, proyek dan aktivitas untuk
memastikan proses berorientasi pada
tujuan
 Evaluasi mengukur proses, hasil kebijakan
(output), dampak kebijakan (outcome)
dan pengaruh (impact)
Dimensi evalusi kebijakan (Ayuningtyas D, 2014)
1. Efektivitas : ketepatan waktu dalam pencapaian
tujuan
2. Efisiensi : besarnya biaya, usaha dan pengorbanan
yang dikeluarkan dibandingkan dengan pencapaian
hasil
3. Adequacy : ketepatan kebijakan dalam memecahkan
masalah publik
4. Equity (pemerataan) : memastikan manfaat dan biaya
kegiatan telah terdistribusi secara adil dan merata
5. Responsiveness : kesesuaian hasil kebijakan dengan
aspirasi kebutuhan masyarakat
6. Approprieteness (Ketepatan) : besarnya keuntungan
dan manfaat yang dihasilkan sebuah kebijakan
5. Perubahan kebijakan
 Perubahan kebijakan berbentuk linear :
kebijakan ketenagakerjaan yang semula
ditangani pemerintah, berubah bekerja sama
dengan swasta
 Penggabungan beberapa program yang
dianggap cocok, misal program kesehatan
dan kesejahteraan
 Pemisahan satu program menjadi dua atau
beberapa paket program
 Perubahan secara non linear : bantuan untuk
keluarga miskin berubah menjadi progam
bantuan untuk anak-anak terbelakang
6. Terminasi kebijakan
 Cara yang sulit dan memakan biaya yang
banyak
 Kebijakan/program ternyata tidak efektif
sehingga perlu untuk dihapuskan
 Suasana politik yang tidak mendukung
pelaksanaan serta pengurangan fiskal yang
berwujud penyusutan anggaran
Bagaimana dengan Kebijakan Obat
Nasional (KONAS)
 Masuk tahap mana dalam siklus kebijakan?
 Apakah perlu di evaluasi?
Kebijakan Obat Nasional (Konas)
 Konas adalah dokumen resmi berisi
pernyataan semua pihak yang
menetapkan tujuan dan sasaran
nasional dibidang obat beserta prioritas,
strategi dan peran berbagai pihak dalam
penerapan komponen-komponen pokok
kebijakan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan (Konas, 2006)
Kebijakan Obat Nasional
 Mengacu pada pedoman WHO
 Konas 1983
 Konas 2006

30
Tujuan KONAS
 Menjamin akses terhadap obat
esensial
 Menjamin kemanfaatan, keamanan
dan mutu obat yang beredar
 Menjamin obat agar digunakan secara
rasional
Komponen Konas 2006
1. Pembiayaan obat : masyarakat dapat memperoleh OE
2. Ketersediaan dan pemerataan : obat (OE) untuk pelayanan
kesehatan senantiasa tersedia
3. Keterjangkauan : harga obat (OE) terjangkau oleh
masyarakat
4. Seleksi OE : tersedia DOEN yang digunakan untuk
pelayanan kesehatan
5. POR : penggunaan obat dalam jenis, bentuk sediaan, dosis
dan jumlah yang tepat disertai informasi yang benar,
lengkap dan tidak menyesatkan
6. Pengawasan obat
7. Penelitian dan pengembangan untuk penerapan Konas
8. Pengembangan SDM yang menunjang pencapaian tujuan
Konas
9. Pemantauan dan evaluasi
Obat esensial vs obat pada Fornas
 Obat esensial : obat terpilih yang
digunakan dalam pelayanan kesehatan,
mencakup upaya diagnosis, profilaksis,
terapi dan rehabilitasi, yang diupayakan
tersedia di faskes sesuai dengan fungsi dan
tingkatannya (DOEN, 2015)
DOEN

FORNAS

OBAT
Terima kasih
 Semoga ada ide untuk menyusun proposal
penelitian

Anda mungkin juga menyukai