Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS DAN EVALUASI

KEBIJAKAN RUMAH SAKIT

Disusun Oleh :

1. Cindy Fatika Sari (10820003)


2. Fressilia Alda Zahro (10820006)
3. Iqbal Ikarema Bawono (108200010)

DISUSUN UNTUK MATA KULIAH DASAR ADMINISTRASI KEBIJAKAN


RUMAH SAKIT
PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2020/2021
KEBIJAKAN RUMAH
SAKIT
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (1978), Kebijakan merupakan pedoman untuk bertindak. Dalam
pedoman ini dapat dikatakan kompleks, bersifat umum atau khusus, luasa atau sempit, kabur atau jelas,
bersifat kualitatif atau kuantitatif. Kebijakan dalam pedoman ini dapat berupa suatu deklarasi perihal sebuah
program atau mengenai aktivitas-aktivitas tertentu dari suatu rencana.

Kebijakan rumah sakit merupakan suatu pedoman bagi seluruh pelaku rumah sakit untuk menjalankan segala
kegiatan yang ada di dalam rumah sakit, baik dalam sistem pelayanan kepada pasien, sistem administrasi
rumah sakit, sistem pengelolaan limbah rumah sakit, sistem informasi, dan seluruh sistem lainnya yang ada di
dalam rumah sakit.
PROSES PEMBUATAN KEBIJAKAN
RUMAH SAKIT
1. 5.

4.
2.
Perencanaan dan 1Perumusan
Analisis dan
Agenda Kebijakan
Evaluasi

Formulasi Implementasi
Kebijakan Kebijakan

3.

Rekomendasi
Kebijakan
EVALUASI KEBIJAKAN RUMAH
SAKIT

• Evaluasi kebijakan pada dasarnya adalah suatu proses untuk menilai seberapa jauh suatu kebijakan
membuahkan hasil, yaitu dengan membandingkan antara hasil yang diperoleh dengan tujuan atau
target kebijakan yang ditentukan (Darwin, 1994)

• Evaluasi kebijakan Rumah Sakit merupakan evaluasi yang dilakukan terhadap seluruh kebijakan yang
berlaku di rumah sakit dengan tujuan agar semua sistem berjalan dengan teratur dan terstruktur
sesuau tujuannya. Selain itu, evaluasi tersebut juga menjadi sebuah penentu bagi rumah sakit untuk
menilai kebijakan yang telah ditetapkannya
Pedoman evaluasi kebijakan

1. Terdapat sedikit perbedaan antara analisis dan evaluasi. Analisis kebijakan biasanya diperuntukkan
bagi lingkungan pengambil kebijakan untuk tujuan formulasi atau penyempurnaan kebijakan,
sementara evaluasi dapat dilakukan oleh internal dan eksternal pengambil kebijakan
2. Evaluasi kebijakan yang baik harus memenuhi syarat pokok evaluasi kebijakan
3. Evaluator merupakan individu atau lembaga profesional
4. Evaluasi dilaksanakan tidak dalam suasana permusuhan atau kebencian.

Sumber : Hayat 2015


Konteks Evaluasi Kebijakan
1. Manajerial
Mekanisme evaluasi kebijakan merujuk pada tugas dari seorang manajer pada suatu rumah sakit. Misalnya,
manajemen Rumah sakit itu sendiri yang terdiri dari manajer regional, kepala dapartemen, kepala devisi, dan direktur.
2. Governance
Mekanisme evaluasi kebijakan melibatkan pengaruh sektor negara dan sektor non pemerintah (stakeholder) di dalam
kegiatannya. Misalnya:
• Pemerintah (Kemenkes, Pemda, BPOM dll)
• Asosiasi organisasi (PERSI, ARSADA dll)
• Lembaga Independen (KARS,JCI, dll)
• Lembaga swasta mitra RS (perusahaan Asuransi, supplier dll)
• Asosiasi profesi (PPNI, IDI, IBI, dll)
• Lembaga Swadaya Masyarakat, dll
Karakteristik
Evaluasi Kebijakan

 Karakteristik evaluasi kebijakan :


1. Memiliki Fokus nilai
2. Interdependensi fakta nilai
3. Berorientasi masa kini dan masa lampau
4. Memiliki dualitas nilai
Pendekatan dan tipe Evaluasi
Kebijakan menurut William Dumm
Secara spesifik, William Dunn mengembangkan tiga pendekatan evaluasi implementasi kebijakan yang dapat kita
terapkan di dalam proses evaluasi kebijakan di dalam rumah sakit, yaitu

1. Evaluasi semu
Asumsi utama dari evaluasi semu adalah bahwa ukuran tentang manfaat atau nilai merupakan sesuatu yang dapat
terbukti sendiri (self evident) atau tidak controversial (Fowler, F.J. 2009).

2. Evaluasi formal
Asumsi utama dari evaluasi formal adalah bahwa tujuan dan target diumumkan secara formal adalah merupakan
ukuran untuk manfaat atau nilai kebijakian program (Fowler, F.J. 2009). Model evaluasi memiliki beberapa tipe, yaitu
• Evaluasi sematif
• Efaluasi formatif

3. Evaluasi keputusan teoritis


Evaluasi keputusan teoritis berusaha untuk memunculkan dan membuat eksplisit tujuan dan target dari pelaku
kebijakan baik yang tersembunyi atau dinyatakan.
• penaksiran evaluabilitas
• analisis utilitas multiatribut
Tipe evaluasi kebijakan
menurut Langbein

1. Tipe evaluasi hasil (outcomes of public policy implementation)


merupakan riset yang mendasarkan diri pada tujuan kebijakan.

2. Tipe evaluasi proses (process of public policy implementation)


merupakan riset evaluasi yang mendasarkan diri pada petunjuk
pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis).
Evaluasi Konvensional
dan Evaluasi Partisipatif
Dimensi Evaluasi Konvensional Evaluasi Partisipatif

SIAPA? Pakar dari luar Berbagai stakeholder seperti kelompok sasaran, staf
pelaksana program, dan pihak luar.
KAPAN? Waktunya pelaksanaan Dilakukan secara ber-kesinambungan terhadap prog-
ditentukan oleh pihak ram /kebijakan (keputus-an tentang pengum-pulan
manajemen (principal). informasi di-tentukan oleh stake holders).

BAGAIMANA? Berbagai indikator yg Sekumpulan indika tor diidentifikasi atau


mengukur input & output dikembangkan oleh mereka yg terlibat agar turut serta
dikembang kan dlm mengamati berbagai output dan dampak kebijakan.
lokakarya atau oleh pihak-
2 yg bertanggung jawab
thd kebijakan

MENGAPA? Agar staf pelaksa- na tetap Agar mendorong ber bagai stakeholders utk
bertangg ung jawab thd mengambil inisiatif perubahan.
pembuat kebijakan
Hal yang wajib diperhatikan
dalam Melakukan Evaluasi
Kebijakan
1. Efektifitas (effectiveness)

2. Efisiensi (efficiency)

3. Kesamaan (equity)

4. Responsivitas (responsiveness)

5. Ketepatan (appropriateness)

6. Kecukupan (adequacy)
Fungsi Evaluasi Kebijakan
Rumah Sakit
Menurut Dunn (1990:609),
1. Evaluasi memberi informasi yang valid dan dapat
dipercaya mengenai kinerja kebijakan Menurut Samodra Wibawa :
2. Evaluasi memberikan sumbangan pada 1. Eksplanasi
klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang 2. Kepatuhan
mendasari tujuan dan target 3. Audit
3. Evaluasi memberi sumbangan pada aplikasi 4. Akunting
metode-metode analisis kebijakan lainnya,
terutama bagi “perumusan masalah” dan
“rekomendasi”.
Kendala Evaluasi
Kebijakan
Menurut Nawawi (2007:166), kendala evaluasi kebijakan meliputi :
1. Kendala Psikologis
2. Kendala Ekonomis
3. Kendala teknis
4. Kendala politis
5. Kurang tersedianya evaluator

(Dwiputrianti, S., & Wahyudi, B., (2015) )


Prinsip-prinsip dalam
Melakukan Evaluasi Kebijakan
Hayat(2015) mengatakan bahwa ada beberapa prinsip untuk kita melakukan evaluasi kebijakan, yaitu:
1. Menentukan fokus evaluasi
1. Menyediakan data yang akan dihasilkan
2. Menentukan perubahan apa yang akan diukur
3. Mengidentifikasikan tindakan kebijakan apa yang akan dievaluasi
4. Menggunakan metode-metode pernyataan ganda
5. Merancang evaluasi sehingga dapat merespon modifikasi progam
6. Merancang evaluasi untuk menghasilkan evaluasi yang final
7. Meyakini politik evaluasi
8. Membuat temuan-temuan pendahuluan yang berharga
9. Menghadirkan suatu presentasi yang baik
Langkah- langkah
Evaluasi Kebijakan
Rumah Sakit
Langkah-langkah evaluasi kebijakan menurut William Dunn :
1. Perumusan masalah, yang menghasilkan informasi mengenai kondisi-kondisi yang menimbulkan masalah
kebijakan.
2. Peramalan, yang menyediakan informasi mengenai konsekuensi di masa mendatang dari penerapan
alternatif kebijakan.
3. Rekomendasi, yang menyediakan informasi mengenai nilai atau kegunaan relatif dari konsekuensi di masa
depan dari suatu pemecahan masalah.
4. Pemantauan, yang menghasilkan informasi tentang konsekuensi sekarang dan masa laludari
diterapkannya alternatif kebijakan.
5. Evaluasi, yang menyediakan informasi mengenai nilai atau kegunaan dari konsekuensi pemecahan
masalah
Terima Kasih
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai