Anda di halaman 1dari 115

EVALUASI

PROGRAM

Kepaniteraan IKK Klinik


FK UIN JAKARTA

24 Mei 2021
KEPANITERAAN
IKK KLINIK
2021

EVALUASI PROGRAM
DWI TYASTUTI

PENDIDIKAN BIDANG KEAHLIAN


1 FKUI (1997)
2 KEDOKTERAN KOMUNITAS
MAHIDOL UNIVERSITY (2002) KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITY OF TOKYO (2014) MEDICAL EDUCATION
POSTDOCTORAL (WASEDA UNIV, INTERPROFESSIONAL
FLINDERS UNIV)

PEKERJAAN KONTAK
3 ✓ PUSKESMAS OLAK KEMANG, JAMBI
4 dwityastuti@uinjkt.ac.id
(1998-2000)
✓ DOSEN FKUI (2000 S.D 2005) 08119211190
✓ DOSEN UIN JAKARTA (2005 SD.)
2021

EVALUASI PROGRAM DWI TYASTUTI

UIN JAKARTA
2021
MATERI
DEFINISI & TUJUAN
01. EVALUASI PROGRAM

02. MODEL DARI


EVALUASI PROGRAM

03. PENENTUAN SECARA KUANTITATIF


KUALITATIF

04. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

05. CONTOH PENERAPAN


Tujuan Pembelajaran

● Untuk mengetahui perencanaan monitoring dan evaluasi


program kesehatan
● Untuk mengetahui implementasi monitoring dan evaluasi
program kesehatan
Definisi Evaluasi

● Evaluasi merupakan proses untuk memberikan nilai pada


suatu intervensi dengan mengumpulkan informasi yang
valid dan reliabel tentang intervensi tsb. secara
sistematis, dan dengan membuat perbandingan, yang
bertujuan untuk membuat keputusan yang terinformasi.

Ovretveit, J (1998) Evaluating Health Interventions.


01 Definisi dan Tujuan:
Evapro
Apa definisi dari
EVAPRO?
Evaluasi program
adalah kegiatan yang
bertujuan untuk
mengetahui seberapa
tinggi tingkat
keberhasilan dari
kegiatan yang
direncanakan

(Suharsimi Arikunto, 1993: 297).


Dalam kamus
(a) program adalah rencana,

(b) program adalah kegiatan


yang dilakukan dengan
seksama.
Menurut Endang Mulyatiningsih (2011:
114-115), evaluasi program dilakukan
dengan tujuan untuk:

1. Menunjukkan sumbangan program


terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Hasil evaluasi ini penting untuk
mengembangkan program yang sama
ditempat lain.

2. Mengambil keputusan tentang


keberlanjutan sebuah program, apakah
program perlu diteruskan, diperbaiki
atau dihentikan.
02 Model dari Evapro
• Infographic Style
MODEL EVALUASI
• Goal Oriented Evaluation • Responsive Evaluation
Model, dikembangkan oleh Model, dikembangkan
Tyler oleh Stake.
• Goal Free Evaluation
• CSE-UCLA Evaluation
Model, dikembangkan
Model, menekankan pada
oleh Scriven.
“kapan” evaluasi dilakukan
• Formatif Summatif Evaluation
Model, dikembangkan oleh • CIPP Evaluation Model,
Michael Scriven dikembangkan oleh
Stufflebeam.
• Countenance Evaluation • Discrepancy Model,
Model, dikembangkan oleh dikembangkan oleh Provus.
Stake
Kaufman dan Thomas.
• .
Pendekatan system
adalah pendekatan
yang dilaksanakan
dalam mencakup
seluruh proses
kegiatan yang
dilaksanakan.
PENDEKATAN
SISTEM

FK UIN SH 2020
Monitoring & Evaluasi
• Penilaian secara terus menerus/ kontinyu terhadap kemajuan suatu
program
• Untuk memastikan bahwa program berjalan sebagaimana mestinya
Monitoring untuk mencapai tujuan
• Untuk mendapatkan umpan balik secara teratur

• Penilaian secara periodik dimensi atau aspek tertentu dari program yang
sedang berlangsung maupun yang telah selesai (evaluasi proses & evaluasi
hasil)
Evaluasi • Untuk menilai kontribusi program terhadap perubahan
• Untuk menilai kebutuhan perbaikan, kelanjutan atau perluasan program
Perbedaan monitoring & evaluasi
Monitoring Evaluasi
Waktu? Terus menerus Periodik
Apa yang diukur? Aktivitas keseharian, sering Kemajuan dalam pencapaian
fokus pada input, proses, outcomes & impacts
output
Siapa yang terlibat? Pihak internal Pihak internal & eksternal
Proses? Rapat rutin, laporan, review Rapat khusus, dibutuhkan
bulanan/ 3 bulanan pengambilan data tambahan
Pengguna hasil? Pihak internal Pihak internal dan eksternal
Penggunaan hasil? Koreksi minor program Perubahan kebijakan, strategi
program, termasuk
penghentian program
The Basic Logic Model (Model Logika Dasar)
The W.K. Kellog Foundation

(Processes) Outcomes Impact


Inputs Outputs
Activities

Monitoring Evaluasi

19
The Basic Logic Model (Model Logika Dasar)
The W.K. Kellog Foundation

● Inputs: Sumber daya yang diinvestasikan/disediakan


untuk pelaksanaan program
○ Contoh: SDM, finansial, sarana prasarana dan sumber daya
lainnya
● Processes/activities: Apa yang dilakukan oleh program
dengan sumber daya yang ada. Aktivitas meliputi
kegiatan, proses atau intervensi yang ditujukan untuk
mencapai hasil atau perubahan yang diharapkan.
○ Contoh: Pelatihan,penjangkauan
The Basic Logic Model (Model Logika Dasar)
The W.K. Kellog Foundation

● Outputs: produk/hasil langsung dari implementasi aktivitas


program dapat meliputi jenis, level dan target yang dicapai
program
○ Contoh: jumlah nakes yang dilatih
● Outcomes: Hasil jangka pendek & menengah dari program
pada tingkat populasi
○ Contoh: perubahan pada pengetahuan, sikap dan perilaku
● Impact: perubahan fundamental yang diharapkan pada
masyarakat atau sistem sebagai hasil dari aktivitas program
○ Contoh:perubahan status kesehatan
Fase-fase utama dalam evaluasi
Perencanaan (idealnya direncanakan
sejak perencanaan program)

Pengumpulan & analisis data

Pelaporan & utilisasi (penggunaan)


hasil evaluasi
Mengapa perlu dilakukan evaluasi?
• Menyediakan informasi untuk pengembangan program
• Mengetahui proses implementasi
• Mengetahui efektivitas program
• Mengetahui apakah program bisa diterapkan di tempat lain -
transferabilitas
• Membandingkan program serupa untuk menentukan yang lebih
baik
• Meningkatkan dasar bukti ilmiah dari suatu topik
• Akuntabilitas
Dimensi-dimensi pokok evaluasi program kesehatan

What (apa yang dievaluasi)? Jenis Program


Why (mengapa evaluasi Tujuan / pertanyaan evaluasi
dilaksanakan)?
Who for (untuk siapa evaluasi Audiens
dilakukan)?
How conducted (bagaimana Pendekatan evaluasi mana yang
pelaksanaan evaluasi)? digunakan?
Metode pengumpulan data
How communicated and used Pelaporan
(bagaimana hasil dikomunikasikan & Utilisasi (penggunaan)
digunakan?
Tujuan & Pertanyaan Evaluasi
● Tujuan evaluasi dikembangkan dengan mempertimbangkan
tipe evaluasi, kepentingan pengguna, kriteria evaluasi yang
digunakan
● Tujuan yang SMART:
○ Specific: menggambarkan secara jelas dan terperinci tujuan yang
hendak dicapai
○ Measurable: dapat didefinisikan dengan tepat sehingga tidak
terjadi pengukuran dan interpretasi yang ambigu
○ Achievable: dapat dicapai oleh evaluasi
○ Relevant: menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh
pemangku kepentingan
○ Time bound: menjelaskan kapan perubahan tertentu diharapkan
akan terjadi
Pertanyaan & Tujuan Evaluasi
Contoh Tujuan Evaluasi Contoh Pertanyaan Evaluasi
Evaluasi Proses
Untuk mengetahui implementasi program Bagaimana program tersebut diimplementasikan?
Apakah program diimplementasikan sesuai dengan
rencana?
Untuk mengetahui cakupan program Apakah sasaran program telah terjangkau?
Untuk mengetahui faktor penghambat Apa faktor penghambat pelaksanan program?
implementasi program
Evaluasi Hasil
Untuk mengetahui efektivitas program Apakah program efektif dalam mencapai tujuan
dalam mencapai tujuan (jangka pendek, (jangka pendek, menengah dan panjang?
menengah & panjang)
Indikator dalam Monev
Process
(Activities) Outputs Outcomes Impact

Contoh Indikator Contoh Indikator Contoh Indikator ?


Proses: Output: Outcome
•Pengembangan
 Seluruh anggota  Peningkatan
materi KIE
keluarga binaan pengetahuan keluarga
tentang
mendapatkan KIE terkait dengan
Hipertensi
tentang hipertensi hipertensi
dilakukan pada
bulan Maret
Peningkatan
2017
kepatuhan minum obat
Hipertensi pada
keluarga yang
menderita hipertensi
Indikator dalam Monev
Process
(Activities) Outputs Outcomes Impact

Contoh Indikator Contoh Indikator Contoh Indikator Contoh Indikator


Proses: Output: Outcome Impact:
•Pengembangan
 Seluruh anggota  Peningkatan Angka morbiditas &
materi KIE
keluarga binaan pengetahuan keluarga mortalitas stroke
tentang
mendapatkan KIE terkait dengan
Hipertensi
tentang hipertensi hipertensi Angka kecacatan
dilakukan pada
post stroke
bulan Maret
Peningkatan
2017
kepatuhan minum obat
Hipertensi pada
keluarga yang
menderita hipertensi
Rancangan evaluasi
●Apa cara terbaik untuk membentuk evaluasi secara
keseluruhan untuk menjamin bahwa data yang valid &
komprehensif dapat dikumpulkan?
●Desain evaluasi (Ovretveit, 2002):
1. Deskriptif
2. Audit
3. Single before and after
4. Comparative
5. Randomised controlled trial
6. Impact intervensi pada organisasi kesehatan terhadap :
organisasi/staff dan/atau klien/konsumen
29
Rancangan evaluasi apa yang dapat digunakan?
● Untuk evaluasi proses:
○ Deskriptif: menggambarkan
○ Audit: membandingkan dengan standar

● Untuk evaluasi hasil:


○ Before – after: membandingkan keadaan sebelum dan
sesudah intervensi ➔ data baseline harus tersedia
○ Comparative: membandingkan kelompok yang diberikan
intervensi dengan yang tidak
Berbagai metode pengumpulan data ...
• Kuantitatif
– Data diukur & disajikan dalam bentuk numerik

• Kualitatif
– Data non-numerik disajikan terkait dengan karakteristik atau
kualitasnya

• Kombinasi metode kuantitatif & kualitatif

31
Bagaimana menentukan metode pengumpulan data?

 Tujuan & pertanyaan evaluasi akan memandu pemilihan


metode pengumpulan data
• Pertanyaan evaluasi akan menentukan data apa yang diperlukan
untuk menjawab pertanyaan tsb. Dan metode apa yang paling
sesuai untuk mengumpulkan data tsb.

 Tentukan sumber data, cara pengumpulan, pengolahan


serta analisis data

32
Perbandingan metode kualitatif & kuantitatif
Kualitatif Kuantitatif
Desain Umum Spesifik, jelas, terinci
Fleksibel Ditentukan secara mantap sejak awal
Berkembang dalam proses Menjadi pegangan langkah demi
penelitian langkah
Tujuan Memperoleh pemahaman makna Menunjukkan hubungan antara variabel
Mengembangkan teori Mentest teori
Menggambarkan realitas yang Mencari generalisasi yang
kompleks mempunyai nilai prediktif
Teknik Observasi Eksperimen, survey, observasi
penelitian Wawancara terbuka terstruktur
Wawancara terstruktur
Perbandingan metode kualitatif & kuantitatif
Kualitatif Kuantitatif
Instrumen Manusia Test, angket, wawancara, skala
penelitian Buku Catatan Komputer, Kalkulator
Recording
Data Deskriptif Kuantitatif
Dokumen pribadi, catatan lapangan, Hasil pengukuran berdasarkan
ucapan responden, dokumen, dll variabel yang dioperasionalkan
dengan menggunakan instrumen
Sampel Kecil Besar
Tidak representatif Representatif
Purposif Sedapat mungkin random
Perbandingan metode kualitatif & kuantitatif
Kualitatif Kuantitatif
Analisis Terus menerus sejak awal sampai Pada taraf akhir setelah
akhir penelitian pengumpulan data selesai
Induktif Deduktif
Mencari pola, model, tema Menggunakan statistik
Hubungan Empati, akrab Berjarak, sering tanpa kontak
dengan Hubungan jangka lama langsung
responden Hubungan jangka pendek
Usulan desain Singkat Luas dan terinci
Sedikit literatur Banyak literatur yang berhubungan
Pendekatan secara umum dengan masalah
Masalah yang diduga relevan Prosedur yang spesifik dan terinci
Tidak ada hipotesis langkah-langkahnya
Fokus penelitian sering ditulis Masalah diuraikan dan ditujukan
setelah ada data yang dikumpulkan kepada fokus tertentu
dari lapangan Hipotesis dirumuskan dengan jelas dan ditulis terinci
dan lengkap sebelum terjun ke lapang
Pelaporan dan Penggunaan Hasil
● Format laporan • Format laporan evaluasi
monitoring • Latar belakang
• Latar belakang • Deskripsi Program
• Deskripsi Program • Pertanyaan Evaluasi
• Pertanyaan monitoring • Tujuan Evaluasi
• Tujuan Monitoring • Manfaat Evaluasi
• Manfaat Monitoring • Tempat dan Waktu Evaluasi
• Tempat dan Waktu Monitoring • Metode Pengumpulan, Pengolahan
• Metode Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data
dan Analisis Data • Hasil dan Pembahasan
• Hasil dan Pembahasan • Simpulan
• Simpulan • Saran
• Saran • Timeline, Penggunaan Dana dan
• Timeline, Penggunaan Dana dan Pembagian Tugas Personel
Pembagian Tugas Personel • Instrumen yang digunakan
• Instrumen yang digunakan
Etika dalam Evaluasi
● Do not harm!
● Etik terkait dengan:
○ Informed consent (aktif & pasif)
○ Menjaga privacy (mencegah invasi terhadap kehidupan pribadi
peserta),
○ Menjaga confidentiality (menjaga kerahasiaan peserta dengan
menyamarkan identitas peserta dalam analisis dan pelaporan),
○ Anonimity (tidak mencantumkan nama, alamat, atau identitas lain)
○ Juga terkait dengan integritas evaluator (kode etik profesi):
menganalisis dan melaporkan hasil secara beretika, menghindari
penyalahtafsiran hasil evaluasi, plagiarisme, transparansi dan
penghargaan untuk partisipan
PENENTUAN PRIORITAS
MASALAH
Pengantar
Penentuan prioritas masalah adalah
untuk mengetahui sejauh mana masalah
itu penting dan apakah masalah tersebut
dapat teratasi
● Masalah sosial budaya,
ekonomi, biologi, psikologi
Prioritas Masalah dan faktor lingkungan yang
terkait dengan persepsi;
● Perbaikan manajemen
3 PRINSIP PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

MASALAH YANG PERLU SIAPA YANG AKAN BAGAIMANA METODE


DIPRIORITASKAN MELAKUKAN PRIORITAS UNTUK MENGIDENTIFIKASI
MASALAH MASALAH
Masalah apa yang perlu menjadi prioritas?

● Prioritas merupakan sebuah


proses individu atau kelompok
dalam memberikan item rangking
Siapa yang melakukan prioritas masalah
● Setiap individu/partisipan umumnya merupakan masukan
dalam proses prioritas masalah.
● Hal yang penting dipahami dalam penentuan prioritas
masalah adalah orang yang menentukan prioritas
masalah tidak terlibat langsung dalam upaya intervensi
sehingga penentuan prioritas masalah terhindar dari
kepentingan yang lain sehingga penentuan lebih
objektif.
● Dalam kesehatan masyarakat, penentuan prioritas
dilakukan oleh organisasi yang memiliki kewenangan
dalam intervensi pemecahan masalah kesehatan
masyarakat seperti puskesmas, dinas kesehatan.
Bagaimana metode untuk mengidentifikasi
masalah
● Penentuan metode dalam mengidentifikasi
masalah kesehatan adalah analisis kekuatan dan
kelemahan.
● Metode mana yang tepat untuk digunakan.
● Metode yang memungkinkan untuk dilakukan
● Metode yang ada adalah item atau substansi yang
memiliki nilai tertinggi dan issu yang penting
dalam masyarakat.
03 Penentuan penilaian
kuantitatif kualitatif
PENENTUAN
PENILAIAN
KUANTITATIF
KUALITATIF
PENETAPAN SKALA PRIORITAS

Terdapat 4 metoda dalam penetapan prioritas masalah


kesehatan penduduk

● Matematik,
● Delbeque,
● Delphi,
● Beban Kerugian Kesehatan
● Perbandingan capaian program dengan target yang
ditetapkan.
Untuk menentukan prioritas masalah kesehatan disuatu
wilayah berdasarkan
MATEMATIK / SISTEM SCORING
1. Luasnya masalah (Magnitude)
2. Beratnya kerugian yang timbul (Severity)
3. Tersedianya sumberdaya untuk mengatasi masalah
kesehatan tersebut ( Vulnerability
4. Kepedulian/dukungan politis dan dukungan masyarakat
(Community and Political concern)
5. Ketersediaan data (Affordability)
Magnitude masalah,
menunjukkan berapa
banvak penduduk yang
terkena masalah atau
penyakit tersebut.

Ini ditunjukan oleh angka


prevalensi atau insiden
penyakit
Severity adalah besar kerugian yang
ditimbulkan.

Pada masa lalu yang dipakai sebagai


ukuran severity adalah Case Fatality Rate
(CFR) masing-masing penyakit.

Sekarang severity tersebut bisa juga


dilihat dari jumlah disability days atau
disability years atau disesase burden
yang ditimbulkan oleh penyakit
bersangkutan.

HIV/AIDS misalnya akan mendapat nilai


skor tinggi dalam skala prioritas yaitu dari
sudut pandang severity ini.
Vulnerability menunjukan sejauh
mana tersedia teknologi atau obat
yang efektif untuk mengatasi
masalah tersebut.

Vulnerability juga bisa dinilai dari


tersedianya infrastruktur untuk
melaksanakan program seperti
misalnya ketersediaan tenaga dan
peralatan.
Affordability menunjukkan ada tidaknya
dana yang tersedia.
Bagi negara maju masalah dana tidak
merupakan masalah akan tetapi di negara
berkembang seringkali pembiayaan
program kesehatan tergantung pada
bantuan luar negeri.

Kadang kala ada donor yang


mengkhususkan diri untuk menunjang
program kesehatan atau penyakit tertentu
katakanlah program gizi, HIV/AIDS
.
2. Metoda Delbeque
● adalah metoda kualitatif dimana prioritas masalah
penyakit ditentukan secara kualitatif oleh panel expert.

● Caranya sekelompok pakar diberi informasi tentang


masalah penyakit yang perlu ditetapkan prioritasnya
termasuk data kuantitatif yang ada untuk masing-masing
penyakit tersebut.
● Dalam penentuan prioritas masalah
● kesehatan disuatu wilayah, Kelompok pakar
melalui langkah-langkah:

(1) Penetapan kriteria yang disepakati bersama oleh


para pakar
(2)Memberikan bobot masalah
(3) Menentukan skoring setiap masalah.
● Penetapan kriteria berdasarkan seriusnya
● permasalahan menurut pendapat para pakar dengan
● contoh kriteria persoalan masalah kesehatan berupa

(1) Kemampuan menyebar/menular yang tinggi


(2) Mengenai daerah yang luas
(3) Mengakibatkan penderitaan yang lama
(4) Mengurangi penghasilan penduduk
(5) Mempunyai kecenderungan menyebar meningkat
(6) Hal lain sebagainya sesuai kesepakatan Para pakar
DELBECQ :
pengumpulan ide secara diam
• Satu kelompok terdiri dari 6-9 orang.
• Dengan pengetahuan tentang masalah yang dibahas.
• Beberapa sudut pandang dikumpulkan, dikumpulkan
pemecahan masalah yang mungkin.
• Moderator (pengumpul ide) selama lebih kurang 10
menit mengutarakan masalah.
• Selama 15-20 menit kelompok menuliskan pendapat
masing-masing.
Perakitan ide
• Semua ide ditampung.
• Biasanya menghasilkan 20 atau lebih pokok
bahasan.
• Masing-masing mengutarakan 1 kartu hasil
kelompok, ditulis moderator.
Diskusi untuk memperjelas dan menyunting
• Semua pokok bahasan dicatat.
• Semua diskusi interaktif kelompok terstruktur selama 30
menit
• merumuskan kembali.
• Mengkombinasikan pokok bahasan yang berhubungan
• Menghilangkan duplikasi.
Penetapan prioritas
• - peserta secara terpisah mengulas daftar akhir pokok
bahasan
• - mengidentifikasikan 5 hal yang paling penting
• - memberi skoring dari 5 s/d 1 dari yang dianggap
terpenting
• - hasil bahasan masing-masing (yang dianggap prioritas)
dihitung
• dibahas ulang hasil kajian kelompok
TEKNIK DELPHI
● Memungkinkan keikutsertaan sejumlah besar
individu
● Tidak memerlukan kehadiran fisik semua orang
● Pengetahuan kurang bersifat absolut
● Dapat ditempatkan spekulasi pada ujung lainnya
● Pendapat bedasar pengalaman
● Pengetahuan yang cukup dalam keadaan sekarang
● Bagaimana menggabungkan opini beberapa
orang, dikombinasikan secara tepat untuk
membentuk penilaian gabungan terbaik
Kriteria yang dipakai
1. Besar masalah (dampak neg. pd kes masy.)
2. Kegawatan (CFR/ coverage, pencapaian hsl.)
3. Perhatian masyarakat (persepsi masy thd mslh di unit kes)
4. Sensitivitas utk diselesaikan (kemungk ditingktkan pd tkt
Pusk/Kab)
5. Nilai komposit : 1x2x3x4 …… tentukan rangking

• Tenaga (baik secara kuantitas dan kualitas)


• Dana (Sangat murah =5; sgt mahal=1)
• Teknologi (bisa dicegah, diobati , direhabilitasi)
• Eksternalitas ( dampak pd program lain)
• Nilai komposit : 1x2x3x4….tentukan rangking
04 Penentuan Prioritas
Masalah
PENENTUAN
PRIORITAS
MASALAH
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

● Penentuan prioritas masalah berawal dari pendekatan


kualitatif guna untuk mengumpulkan informasi tentang
invetarisasi determinan prioritas.
● Menentukan sumber-sumber yang ada.
● Berkolaborasi dengan kalangan profesionalisme, penguna
pelayanan, dan pengambil kebijakan.
● Adanya assessment, inventarisasi determinan dan
sumber-sumber daya
● Alternative berbagai tawaran pemecahan masalah
KOMPONEN DALAM KEGIATAN
ASSESSMENT/PENGKAJIAN
1. Mengkaji indikator status kesehatan masyarakat.
2. Melakukan evaluasi terhadap sistem kesehatan yang
berjalan saat ini
3. Mengkaji prilaku masyarakat dan kekuatan masyarakat
dalam rangka pengambilan kebijakan
4. Mengkaji pola kebijakan dan penentuan kemungkinan
perubahan dengan melibatkan masyarakat lokal atau
pemerintah lokal.
Metode Hanlon
● Metode hanlon adalah metode yang lebih tepat jika
daftar outcome dari tujuan yang ingin dicapai tersedia
dari daftar prioritas yang ada dengan data yang memadai
dan system penilaian.
● Metode hanlon lebih tepat digunakan untuk menentukan
prioritas masalah kesehatan dengan memperhatikan
teknik responsive dimana tujuan yang dicapai dari
program jelas yang dituangkan dalam criteria dan faktor-
faktor lain yang memungkinkan.
3 ASPEK PENTING

Efektif
Besarnya Keseriusan Intervensi
Masalah Masalah yang
diberikan
Langkah-langkah metode hanlon
● Menentukan rangking urutan dengan criteria
spesifik
● Memasukan nilai rangking dengan metode
PEARL
● Menghitung prioritas dengan scoring
● Mengrangking/mengurutkan masalah
kesehatan.
Menentukan rangking urutan dengan criteria spesifik
Rangking Besaran masalah Keseriusan masalah Effektivitas masalah
(% dari masalah (masalah dapat tertangai)
kesehatan)
9-10 > 25% Sangat serius 80-100% dapat ditangani
7-8 10-24,9% Relative serius 60%-80%
5-6 1-9,9% Serius 40-60%
3-4 0,1-0,09% Serius sedang 20-40%
1-2 < 0,01% Relative tidak serius 5-20%
0 Tidak serius < 5%
Besaran masalah Keseriusan masalah Kemudahan intervensi
dapat diperoleh didasarkan pada: dilakukan didasarkan
dari data dasar a. apakah Masalah menjadi pada:
individu dan perhatian utama Faktor terkait dengan
masyarakat masyarakat tinggi dan rendahnya
b. Apakah masalah Intervensi potensial dapat
merupakan kebutuhan dilakukan.
masyarakat
c. Apa dampak ekonomi
yang timbul
d. Apa dampak terhadap
kualitas hidup..?
e. Apakah terdapat fasilitas
layanan rumah sakit..?
Memasukan nilai rangking dengan metode PEARL
● Propriety. Apakah program intervensi tepat mengatasi masalah
yang ada.
● Ekonomis. Apakah yang ditimbulkan dampak ekonomi dari masalah
kesehatan. Apakah masalah ekonomi berdampak jika masalah tidak
ditangani.
● Acceptability. Akankan masyarakat dapat menerima program yang
diberikan..? atau apakah masyarakat
menginginkan/membutuhkan..?
● Resources. Apakah sumber daya tersedia atau potensial tersedia
untuk pelaksanaan program
● Legality. Apakah aktivitas program dapat diimplementasi sesuai
ketentuan hukum atau peraturan yang berlaku.
Menghitung prioritas dengan scoring

● D = [A+(2xB)]x C
● Dimana:
● D = prioritas skor
● A = besaran rangking masalah kesehatan
● B = Keseriusan masalah kesehatan
● C = Potensial tindakan dapat dilakukan
Dasar perhitungan skor dalam tahap 3
pada metode hanlon adalah
● mengkaji rangking dari masalah

kesehatan
● Menentukan skor prioritas tertinggi

● mendapat rangking 1 kemudian prioritas

keduan rangking 2 dan seterusnya.


Metode Hanlon
Indikator A B C D
kesehatan Besaran Keseriusan Efektif Skor Rangking
masalah masalah (tindakan prioritas
bias [A+(2xB)]C
dilakukan)

Cancer 8 10 6 165 3
Cerebrovaskuler 7 9 7 175 2
disease
Heart disease 10 10 7 210 1
Slide 7
Slide 6
Slide 5

Langkah-Langkah
Evaluasi Program
Slide 4

dengan Pendekatan
Sistem
Slide 3

di PUSKESMAS KABUPATEN
Slide 2

TANGERANG
Slide 1
Slide 7
Laporan Evaluasi Program
Langkah-Langkah pembuatan laporan
Slide 6
Slide 5

Bab 1 – Analisa Situasi Bab 4 – Analisa Program dgn


Menjelaskan tentang alasan dan Pendekatan Sistem
rasionalitas pemilihan dari program Analisa semua data yang ada
yang akan di evaluasi (epidemiologi, sesuai I-P-O-L
Slide 4

bendingkan dgn puskesmas daerah lain


Bab 2 – Tinjauan Pustaka Bab 5 – Penentuan & Rencana
Program Puskesmas yang Penyelesaian Masalah
Slide 3

akan dievaluasi secara Gunakan Teknik penyebab, akar


detail; metode evaluasi penyebab, prioritas Teknik &
yang digunakan rencana penyelesaian masalah
(dgn SWOT & referensi)
Slide 2

Bab 3 – Analisa Deskriptif PKM Bab 6 – Kesimpulan


Berisi tentang kondisi di wilayah Rekapitulasi dalam satu table (data
kerja Puskesmas (sesuai kan dgn yang menjadi pokok utama)
kajian)

Slide 1
Slide 7
BAB 1
Menjelaskan tentang alasan dan rasionalitas pemilihan dari program
Slide 6

yang akan di evaluasi (epidemiologi, bendingkan dgn puskesmas


daerah lain
Bagaimana pelaksanaan program tsb antar
Slide 5

wilayah? Dalam propinsi atau lain propinsi


(report online)

Alasan
Slide 4

Epidemiologi Pemilihan
Slide 3

Bandingkan

Slide 2
dgn PKM
Apakah program tersebut dengan Mengapa program ini menjadi alas an
masalah Kesehatan ? Bandingkan untuk di evaluasi? (Rumusan dan Tujuan

Slide 1
dengan daerah lain Masalah)
Slide 7
BAB – 2
Program Puskesmas yang akan dievaluasi
Slide 6
secara detail; metode evaluasi yang digunakan
02
SUB PROGRAM
Slide 5

Jelaskan secara rinci bila 03


Evaluasi merupakan PENDEKATAN SISTEM
bagian dari Program Jelaskan teori dan
Slide 4

langkah2 Teknik
tersebut

Slide 3
Slide 2
01 04
PROGRAM PKM TEKNIK
Jelaskan secara rinci tentang Program Jelaskan singkat
PENENTUAN

Slide 1
Kesehatan yang dipilih sesuai Pedoman dan jelas Teknik
yang digunakan MASALAH
Manajemen Program
Slide 7
BAB 3
Berisi tentang penjelasan kondisi di wilayah kerja
Slide 6

Puskesmas (sesuaikan dgn kajian)


Slide 5

01 02 03

Slide 4
Slide 3
Kependudukan & Data Puskesmas Data Pencapaian

Slide 2
Sosiodemografi Program
Peta wilayah Gambaran Puskesmas Data Tahunan/Semester
Data yang ada sesuai wilayah Bangunan, Ruangan, SDM, Data Utama dan Pendukung

Slide 1
Program, Peta Wilayah Kerja
Slide 7
BAB – 4
Analisa semua data yang ada sesuai I-P-O-L
Slide 6

(INPUT – PROSES – OUTPUT – LINGKUNGAN)


LINGKUNGAN

Slide 5
INPUT PROSES OUTPUT

Slide 4
Slide 3
5M DATA DARI KEGIATAN HASIL KEGIATAN

Slide 2
PROSES PROGRAM
(RINCIAN PROSES DGN
SUDAH ADA DI BAB 2) DIBANDINGKAN

Slide 1
INDIKATOR
Indikator dalam Monev
Process
(Activities) Outputs Outcomes Impact

Contoh Indikator Contoh Indikator Contoh Indikator ?


Proses: Output: Outcome
•Pengembangan
 Seluruh anggota  Peningkatan
materi KIE
keluarga binaan pengetahuan keluarga
tentang
mendapatkan KIE terkait dengan
Hipertensi
tentang hipertensi hipertensi
dilakukan pada
bulan Maret
Peningkatan
2017
kepatuhan minum obat
Hipertensi pada
keluarga yang
menderita hipertensi
Indikator dalam Monev
Process
(Activities) Outputs Outcomes Impact

Contoh Indikator Contoh Indikator Contoh Indikator Contoh Indikator


Proses: Output: Outcome Impact:
•Pengembangan
 Seluruh anggota  Peningkatan Angka morbiditas &
materi KIE
keluarga binaan pengetahuan keluarga mortalitas stroke
tentang
mendapatkan KIE terkait dengan
Hipertensi
tentang hipertensi hipertensi Angka kecacatan
dilakukan pada
post stroke
bulan Maret
Peningkatan
2017
kepatuhan minum obat
Hipertensi pada
keluarga yang
menderita hipertensi
Slide 7
BAB 5
Gunakan Teknik penyebab, akar penyebab, prioritas Teknik &

Slide 6
rencana penyelesaian masalah (dgn SWOT & referensi)

Slide 5
1 2 3 4

Slide 4
PENYEBAB AKAR PRIORITAS PENYELESAIAN
MASALAH PENYEBAB MASALAH MASALAH

Slide 3
MASALAH
Rinci penyebab RENCANA
masalah yang FISH BONE TEKNIK PENYELESAIAN
ditemukan pada TREES PROBLEM PENENTUAN MASALAH DAN

Slide 2
sistem PRIORITAS KAITKAN DGN
MASALAH DGN SWOT PKM
MATRIKS

Slide 1
CONTOH
PENERAPAN
01
PENENTUAN PRIORITAS
PENYEBAB MASALAH

GIANT
REVIEW
TEMPLATE

2021
PENENTUAN
PRIORITAS
PENYEBAB
MASALAH
PENETAPAN SKALA PRIORITAS

Terdapat 4 metoda dalam penetapan prioritas masalah


kesehatan penduduk

● Matematik,
● Delbeque,
● Delphi,
● Beban Kerugian Kesehatan
● Perbandingan capaian program dengan target yang
ditetapkan.
Untuk menentukan prioritas masalah kesehatan disuatu
wilayah berdasarkan
MATEMATIK / SISTEM SCORING
1. Luasnya masalah (Magnitude)
2. Beratnya kerugian yang timbul (Severity)
3. Tersedianya sumberdaya untuk mengatasi masalah
kesehatan tersebut ( Vulnerability
4. Kepedulian/dukungan politis dan dukungan masyarakat
(Community and Political concern)
5. Ketersediaan data (Affordability)
Magnitude masalah,
menunjukkan berapa
banvak penduduk yang terkena
masalah atau
penyakit tersebut.

Ini ditunjukan oleh angka


prevalensi atau insiden penyakit
Severity adalah besar kerugian yang ditimbulkan.

Pada masa lalu yang dipakai sebagai ukuran severity


adalah Case Fatality Rate (CFR) masing-masing
penyakit.

Sekarang severity tersebut bisa juga dilihat dari jumlah


disability days atau disability years atau disesase
burden yang ditimbulkan oleh penyakit bersangkutan.

HIV/AIDS misalnya akan mendapat nilai skor tinggi


dalam skala prioritas yaitu dari sudut pandang severity
ini.
Vulnerability menunjukan sejauh mana
tersedia teknologi atau obat yang efektif
untuk mengatasi masalah tersebut.

Vulnerability juga bisa dinilai dari


tersedianya infrastruktur untuk
melaksanakan program seperti misalnya
ketersediaan tenaga dan peralatan.
Affordability menunjukkan ada tidaknya
dana yang tersedia.
Bagi negara maju masalah dana tidak merupakan
masalah akan tetapi di negara berkembang seringkali
pembiayaan program kesehatan tergantung pada
bantuan luar negeri.

Kadang kala ada donor yang mengkhususkan diri untuk


menunjang program kesehatan atau penyakit tertentu
katakanlah program gizi, HIV/AIDS
.
METODE USG

Penggunaan metode USG dalam


menentukan prioritas masalah
dilaksanakan apabila pihak
perencana telah siap mengatasi
masalah yang ada, dengan
memperhatikan aspek yang ada.
URGENCY / TINGKAT KEPENTINGAN

● Seberapa mendesak masalah tersebut untuk


dibahas (dikaitkan dengan waktu yang
tersedia)
● Seberapa besar desakan waktu untuk
memecahkan masalah tersebut
SERIOUSNESS / TINGKAT KEGAWATAN

Tingkat keseriusan masalah, dikaitkan dengan


● 1) dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja

● 2) pengaruh terhadap keberhasilan

● 3) membahayakan sistem atau tidak


GROWTH / TINGKAT PERKEMBANGAN

● Tingkat perkembangan masalah


● Apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa
sehingga sulit untuk dicegah
02
PENENTUAN PRIORITAS
AKAR MASALAH

GIANT
REVIEW
TEMPLATE

2021
PENENTUAN
PRIORITAS
AKAR
MASALAH
104
105
03
PENENTUAN PRIORITAS
PROGRAM INTERVENSI

GIANT
REVIEW
TEMPLATE

2021
PENENTUAN
PRIORITAS
PROGRAM
INTERVENSI
RENCANA KEGIATAN
Penyebab Masalah Cara Penyelesaian Masalah MI C V Jumlah

Membuat form online mengenai 5 5 2 4 50


pelaporan program DM dengan
klinik ptatama sekitar
Pelaporan program DM
dengan klinik ptatama sekitar Ikut serta melakukan penjaringan 4 5 4 3 15
belum optimal aktif di klinik pratama sekitar
puskesmas
Menambah SDM khusus sebagai 3 4 5 5 12
kordinator dalam pelaporan
penyakit DM
M = Magnitude (Besarnya masalah yang terselesaikan)
I = importancy (Pentingnya cara penyelesaian masalah )
V = venerability (Sensitivitas cara penyelesaian masalah)
C = cost (Biaya yang diperlukan)
Slide 7
BAB 6
Pada BAB 6, Buatlah satu table yang berisi hasil resume

Slide 6
dari Evapro.

Slide 5
Tabel RESUME dari EVAPRO

Slide 4
Narasi Kesimpulan
Referensi

Slide 3
Slide 2
Slide 1
110
TERIMA
KASIH

Diskusi lanjut , Email :


dwityastuti@uinjkt.ac.id
(Processes)
Inputs Activities
Outputs Outcomes Impact

Monitoring & Evaluasi pada IPE 3

112

Anda mungkin juga menyukai