Anda di halaman 1dari 16

Monitoring & Evaluasi Kebijakan

Arisman
Why evidence-based policymaking?

Evidence-based policymaking uses the best available research and


information on program results to guide decisions at all stages of the
policy process and in each branch of government. It identifies what
works, highlights gaps where evidence of program effectiveness is
lacking, enables policymakers to use evidence in budget and policy
decisions, and relies on systems to monitor implementation and measure
key outcomes, using the information to continually improve program
performance.
Steps in Evidence-Based Policymaking

Source: 2014 The Pew Charitable Trusts


Monitoring

Is our activity on track?

Monitoring uses systematic collection of


data to keep activities on track.
Evaluation

1 Are we doing the right thing?

Evaluation is a systematic
Are we doing things right and assessment of an activity
2 efficiently? (program, strategy, etc.) that
assesses relevance, effectiveness,
efficiency, results and
sustainability.
Are there better ways of doing
3 it?
Evaluation’s Role Throughout
The policy cycle

Policy
Agenda setting Implementation Evaluation
formulation
Mengapa Perlu Monitoring & Evaluasi

• Review perkembangan/progress
• Identifikasi masalah dalam perencanan dan/atau implementasi
• Membuat penyesuaian yang dapat membuat “perbedaan”
• Membantu mengidentifikasi masalah dan penyebabnya
• Memberikan berbagai kemungkinan solusi dalam menyelesaikan
masalah
• Memunculkan pertanyaan mengenai asumsi dan strategi
• Mencerminkan tujuan yang akan dicapai dan bagaimana
mencapainya
• Memberikan informasi dan pengetahuan mendalam
• Meningkatkan kemungkinan dalam membuat perubahan
yang positif
Perbedaan Monitoring dan Evaluasi
Aspek Monitoring Evaluasi
Tujuan Menilai kemajuan dalam Memberikan gambaran pada
pelaksanaan kebijakan suatu waktu tertentu mengenai
yang sedang berjalan suatu kebijakan
Fokus • Akuntabilitas • Akuntablitas penggunaan
penyampaian input sumber daya
program • Pembelajaran tentang hal-hal
• Dasar untuk aksi perbaikan yang dapat dilakukan lebih baik di
• Penilaian masa yang akan datang
keberlanjutan
programrencana?
dengan
Cakupan • Apakah pelaksanaan sesuai •• Keberhasilan
Relevansi
• Apakah terdapat • Efektifitas biaya
penyimpangan?
• Pembelajaran
• Apakah penyimpangan tersebut
dapat dibenarkan?
Waktu Dilaksanakan terus menerus atau Umumnya dilaksanakan pada
Pelaksanaan secara berkala selama pertengahan atau akhir program
pelaksanaan kebijakan
Jenis Evaluasi
menurut tujuan
• Evaluasi proses:
Mengkaji bagaimana program berjalan dengan fokus
pada masalah penyampaian pelayanan (service delivery).

• Evaluasi biaya-manfaat:
Mengkaji biaya program relatif terhadap alternatif
penggunaan sumberdaya & manfaat dari program.

• Evaluasi dampak:
Mengkaji apakah program memberikan pengaruh yg
diinginkan terhadap individu, rumahtangga, masyarakat,
& kelembagaan.
Kriteria Evaluasi
§ Relevansi Sejauh mana kegiatan sejalan dengan
prioritas dan kebijakan
§ Efektifitas Suatu ukuran sejauh mana sebuah
kegiatan mencapai tujuan
§ Efisiensi Mengukur keluaran, kualitatif dan
kuantitatif, dalam hubungan dengan
masukan.
§ Dampak Perubahan positif dan negatif yang dihasilkan
oleh suatu intervensi kebijakan, secara
langsung maupun tidak, disengaja maupun tidak
§ Keberlanjutan Mengukur apakah manfaat suatu kegiatan dapat
terus dinikmati setelah anggaran tidak diberikan
lagi.
Bagaimana merencanakan sistem monitoring
dan evaluasi ?
• Periksa rancangan kegiatan: melakukan tinjauan (jika perlu
persiapkan) logical framework. Pastikan tujuan (dampak), keluaran,
dan asumsi telah ditentukan dengan jelas dan dapat diukur.
Pastikan indikator telah ditentukan sesuai dengan kuantitas,
kualitas dan waktu.
• Menilai kapasitas monitoring dan evaluasi: identifikasi sumber
manusia dan keuangan yang tersedia. Lakukan penilaian kebutuhan
pelatihan untuk semua staf monitoring.
Pengukuran kinerja kebijakan di tentukan oleh
indikator dengan kriteria SMART
1.Specific: Indikator yang ditetapkan sedapat mungkin spesifik dalam pengumpulan data
maupun dalam penghitungan untuk mendapatkannya.

2.Measurable: Indikator yang ditetapkan harus merepresentasikan informasi dan jelas


ukurannya.

3.Achievable: Indikator yang ditetapkan harus dapat di capai dan bermanfaat untuk kepentingan
pengambilan kebijakan.

4.Relevant: Indikator yang ditentukan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik,
benar dan relevan.

5.Timely: Indikator yang ditentukan harus dapat didukung oleh pengumpulan data dan
pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan
keputusan yang dilakukan.
KEBIJAKAN PEMBATASAN KANTONG PLASTIK

Berbagai jenis peraturan telah muncul, mulai dari larangan dan


pungutan hingga kewajiban untuk memberikan informasi tentang
dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Selain itu, inisiatif
lembaga swadaya masyarakat telah memfasilitasi penyebaran
kebijakan publik tentang tas plastik dan inisiatif mendorong
pemerintah untuk membatasi atau melarang tas plastik.

Anda mungkin juga menyukai