Anda di halaman 1dari 36

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN

PROGRAM-PROGRAM KESEHATAN

dr. Putu Astri Dewi Miranti, MPH


TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

Peserta Mampu Memantau dan Mengevaluasi pelaksanaan


kebijakan program-program kesehatan

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


1. Peserta Mampu Memantau hasil dan dampak pelaksanaan dan
Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan
2. Peserta mampu mengevaluasi/menilai pelaksanaan kebijakan
Pengertian indikator Kinerja
 Menurut Green, 1992, variabel-variabel yg
mengidentifikasi/memberi petunjuk tentang keadaan tertentu shg
dapat digunakan untuk mengukur suatu perubahan;
 Menurut LAN, 1999, tingkat pencapaian pelaksana suatu
kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi, dan visi organisasi
 Solichin, 2008, uraian ringkas dg menggunakan ukuran kuantitatif
atau kualitatif yg mengindikasiakn pencapaian sasaran atau tujuan
yg telah disepakati atau ditetapkan
FUNGSI INDIKATOR KINERJA DALAM
MONEV

1. Memperjelas tentang: what, how, who, dan when suatu program


dan kegiatan dilakukan;
2. Menciptakan konsensus yang dibangun oleh pihak yang
berkepentingan dengan pembangunan;
3. Membangun landasan yang jelas untuk pengukuran dan analisis
pencapaian sasaran pembangunan;
4. Sebagai alat untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja
pembangunan yang telah dapat dilaksanakan dalam periode
waktu tertentu.
JENIS Indikator Kinerja (1)

Indikator Kinerja Input.


 mengukur jumlah sumber daya yang dipergunakan
spt: anggaran, SDM, peralatan, material, dan lainnya
untuk melaksanakan kegiatan;

 meninjau distribusi sumberdaya digunakan untuk


menganalisis apakah alokasi sumberdaya yg dimiliki
telah sesuai dg rencana startegis yg ditetapkan.
JENIS Indikator Kinerja (2)

Indikator Kinerja Output


 mengukur keluaran yang langsung dihasilkan dari suatu
pelaksanaan kegiatan, baik berupa fisik maupun non fisik
 dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan
yg telah terdefinisi dan terukur
 Contoh: jumlah jasa/keg yg direncanakan, jumlah barang yg
akan dibeli/dihasilkan
JENIS Indikator Kinerja (3)

Indikator Kinerja Outcome


 mengukur capaian dari berbagai kegiatan dalam suatu program
yang telah selesai dilaksanakan bentuk output dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya
 Contoh ukuran kinerja outcome
a. Jumlah persentase hasil langsung dari kegiatan (CDR TBC, prevalensi stunting)
b. Peningkatan langsung hal-hal yg positif (persentase peningkatan nilai LKjIP)
JENIS Indikator Kinerja (4)

Indikator Kinerja Dampak


 indikator ini menunjukkan pengaruh, baik positif maupun negatif
yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan dalam jangka
menengah/panjang
 menunjukkan dasar pemikiran perlunya kegiatan dilaksanakan,
termasuk tujuannya
 Contoh:
a. Peningkatan hal yg positif dlm jangka panjang (Angka Harapan
Hidup)
b. Penurunan hal yg negatif dlm jangka penjang (penurunan tingkat
kematian)
PERSYARATAN INDIKATOR
KINERJA: SMART
1. Simple-Sederhana: Indikator yang ditetapkan sederhana dalam pengumpulan
data maupun dalam penghitungan untuk mendapatkannya.
2. Measurable-Dapat diukur: Indikator yang ditetapkan harus merepresentasikan
informasi dan jelas ukurannya.
3. Attributable-Bermanfaat: Indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk
kepentingan pengambilan kebijakan.
4. Reliable-Dapat dipercaya: Indikator yang ditentukan harus dapat didukung
oleh pengumpulan data yang baik, benar dan teliti.
5. Timely - Tepat Waktu: Indikator yang ditentukan harus dapat didukung oleh
pengumpulan data dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang
waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan yang dilakukan.
LANGKAH OPERASIONAL PENYUSUNAN
INDIKATOR KINERJA

1. Susun dan tetapkan secara baik serta memenuhi kelayakan teknis


dokumen Rencana Strategis institusi bersangkutan yang meliputi visi,
misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang
direncanakan
2. Identifikasi secara jelas data dan infomasi akurat dan relevan yang
diperlukan untuk membantu memformulasikan jenis indikator kinerja
yang tepat sesuai dengan kebutuhan perencanaan
3. Teliti jenis dan jumlah sumberdaya yang dibutuhkan, baik dalam bentuk
dana, tenaga, dan peralatan diperlukan dalam penyusunan perencanaan
atau evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
4. Pilih dan tetapkan indikator yang paling relevan dan berpengaruh besar
terhadap keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatana
bersangkutan.
Target Kinerja: jmh
indikator kinerja yg
direncanakan akan
dicapai oleh keg
tertentu yg harus:

Berupa Dapat
Cukup
Angka diperbanding
spesifik
Numerik kan

capaian yang dapat diraih di masa


Target kinerja
lalu dan kemampuan sumber daya
ini ditentukan
intitusi atau daerah bersangkutan
dengan
yang tersedia pada saat ini berikut
memperhatikan
prediksi ke depan.
Apakah yang dimaksud Monitoring?
Monitoring adalah kegiatan mengamati secara seksama
suatu keadaan atau kondisi termasuk juga prilaku atau
kegiatan tertentu dengan tujuan informasi yang
diperoleh dari pengamatan tersebut dapat menjadi
landasan dalam mengambil keputusan tindakan
selanjutnya.

Tujuan Monitoring:
 Mengamati/mengetahui perkembangan dan kemajuan
suatu kegiatan
 Identifikasi permasalahan
 Antisipasi/Upaya pemecahannya
Pertanyaan dalam Monitoring

 Purpose: apakah tujuan yang direncanakan dapat dicapai?


 Keluaran: apakah keluaran mengarah pada tujuan?
 Aktivitas: apakah aktivitas mengarah pada pencapaian output
yang diharapkan?
 Apakah aktivitas telah dilaksanakan sesuai jadwal dan
anggaran?
 Input: apakah keuangan, personel, materi tersedia tepat waktu
dengan kuantitas dan kualitas yang memadai?
 Apakah yang menyebabkan keterlambatan / penundaan atau
menyebabkan hasil yang tidak diharapkan?
 Apakah ada sesuatu kejadian yang menyebabkan
manajemen harus memodifikasi rencana implementasi operasi?
Pertanyaan dalam Monitoring:

 Outcomes:
 Apakah penerima manfaat, mampu mengakses, menggunakan,
dan puas dengan barang dan layanan yang diberikan?
 Apakah kegiatan masih dalam jalur untuk mencapai tujuannya?
 Apakah capaian fisik dari kegiatan?
 Apakah kelompok target menerima setiap layanan baik dalam
kuantitas maupun kualitas sesuai dengan yang direncanakan?
 Apakah aset dipelihara sesuai rencana?
 Apakah layanan lain dibuat tersedia sesuai rencana?
Pertanyaan dalam Monitoring:

 Aktivitas:
 Apakah barang atau layanan didistribusikan sesuai
jadwal dan dalam kuantitas yang direncanakan?
 Apakah aktivitas lainnya dilakukan sesuai rencana?
 Siapa saja yang berpartisipasi dalam kegiatan
operasional?
Pertanyaan dalam Monitoring:

 Input:
 Bagaimana kondisi persediaan saat ini? apa saja yang
sudah habis?
 Apakah pemerintah, dan mitra kerja memberikan
keuntungan sesuai rencana?
 Apakah struktur manajemen tersedia, dan seberapa
baik mereka beroperasi?
 Asumsi:
 Apakah ada faktor eksternal yang signifikan
memberikan efek pada kemajuan operasi?
 Apakah efek tersebut positif atau negatif?
Apakah yang dimaksud Evaluasi?

Evaluasi adalah perbandingan dampak proyek yang


nyata terhadap rencana strategis yang disetujui.

Dua Faktor yang perlu diperhatikan dalam Evaluasi


 Efektivitas
 Dampak
Pengertian Evaluasi
 Evaluasi memiliki persamaan dengan:
 Appraisal : penilaian, penaksiran, pengharapan
 Rating : menilai, menghitung, menaksir
 Assesment : taksiran, penaksiran, penilaian
→ membandingkan realisasi input, output, outcome
dan dampak terhadap rencana/ standar
→ usaha untuk menghasilkan informasi tentang nilai
dari suatu keluaran kebijakan (policy outcomes
Pertanyaan dalam Evaluasi:

 Impact: perubahan apa yang dihasilkan oleh kegiatan? Apakah ada


perubahan yang tidak diharapkan atau tidak direncanakan?
 Efektivitas: apakah tujuan kegiatan tercapai? Apakah keluaran
mengarah pada dampak yang diharapkan?
 Efisiensi: apakah persediaan tersedia dalam waktu dan kuantitas
maupun kualitasnya? Apakah aktivitas dilaksanakan sesuai jadwal
dalam anggaran? Apakah keluaran diperoleh secara ekonomis?
 Keberlanjutan: apakah keuntungan dapat dijaga untuk beberapa
periode yang diharapkan setelah pendampingan selesai?
 Relevansi: apakah tujuan kegiatan konsisten dengan kebutuhan?
Efisiensi, Efektivitas dan Dampak
 Efisiensi (tahapan monitoring) menyatakan bahwa
masukan ke dalam pekerjaan sesuai dengan
keluarannya.
 Efektivitas adalah ukuran sejauh mana suatu program
pengembangan atau proyek mencapai tujuan khusus
yang ditetapkan.
 Dampak menyatakan apakah yang kita lakukan
menghasilkan perbedaan terhadap masalah yang kita
coba kerjakan.
Mengapa evaluasi kebijakan perlu?
Evaluasi memberikan informasi yang dapat dipercaya dan sahih
tentang kinerja dari suatu kebijakan, oleh sebab itu, hal ini perlu
dan keuntungan telah disadari melalui tindakan public (public
action). Dalam hal ini dengan adanya hasil evaluasi maka suatu
tujuan menjadi lebih baik;
Evaluasi memberikan kontribusi kepada klarifikasi dan kritik dari
nilai-nilai yang berada dibawah maksud dan tujuan terpilih;
Evaluasi dapat memberikan kontribusi kepada aplikasi dari metode
analis kebijakan yang lain, termasuk strukturisasi problem
(problem structuring) dan rekomendasi
Evaluasi pada Tingkat Program

 Evaluasi program merupakan cara untuk


memberikan pengetahuan yang cukup bagi
pengambil keputusan publik dalam memahami
problem tentang sebab yang dilakukan sebelumnya.

 Guna mengurangi problem, serta tentang kegiatan


pengamatan/ observasi terhadap effektivitas dari
program tertentu (Nicholas Henry, 1992).
Lanjutan.....
 Dalam melakukan evaluasi program, terdapat empat
hal yang mendasari lingkup dari proses evaluasi,
yaitu:

 Memahami dan mengetahui macam kebutuhan program


dari para pengambil keputusan;
 Mendefinisikan sifat dan lingkup problem;
 Menentukan tujuan yang benar/valid;
 Menentukan ukuran-ukuran secara menyeluruh
Lingkup evaluasi dalam program

 Kegiatan evaluasi dilakukan pada setiap tahap proses


kegiatan

 Mulai dari penilaian alternatif program, penilaian


terhadap hasil dari alternatif program terpilih,
pembuatan pilihan-pilihan dari alternatif program,
serta operasionalisasi dari program
Kriteria penilaian evaluasi program
Kriteria Pengertian

Relevansi Evaluasi harus memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengembil keputusan dan
pelaku kebijaksanaan yang lain dan harus menjawab pertanyaan yang benar pada
waktu yang tepat

Signifikansi Evaluasi harus memberikan informasi yang baru dan penting bagi pelaku kebijaksanaan
untuk melakukan lebih dari yang selama ini mereka anggap telah jelas

Validitas Evaluasi dapat memberikan pertimbangan yang persuasive dan seimbang mengenai hasil-
hasil nyata dari program.

Kepercayaan (reliability) Evaluasi harus berisi bukti-bukti bahwa kesimpulan tidak didasarkan atas informasi melalui
prosedur pengukuran yang tidak teliti dan tidak konsisten

Objektivitas Evaluasi harus menghasilkan kesimpulan dan informasi pendukung yang sempurna dan
tidak bias

Ketepatan Waktu Evaluasi harus memberikan informasi yang tersedia pada waktu keputusan itu dibuat.

Daya Guna Evaluasi harus dapat memberikan informasi yang dapat digunakan dan dipahami oleh
pengembil keputusan dan pelaku keputusan
Evaluasi pada Tingkat Proyek

Evaluasi mempunyai kaitan timbal balik yang erat dengan


perencanaan.
Sama halnya dengan perencanaan, evaluasi juga merupakan salah
satu fungsi dalam siklus manajemen, khususnya manajemen
proyek.
Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai
secara obyektif pencapaian hasil-hasil yang telah direncanakan
sbelumnya.
Hasil-hasil evaluasi dimaksudkan manjadi umpan balik untuk
perencanaan kembali.
Lingkup Evaluasi Proyek

 Merupakan salah satu fungsi manajemen untuk


mempertanyakan efektifitas dan efisiensi
pelaksanaan dan suatu rencana
 Sekaligus mengukur seobyektif mungkin hasil-hasil
pelaksanaan dengan ukuran-ukuran yang seobyektif
mungkin
 Keberhasilan suatu proyek hanya dapat dibuktikan
dengan evaluasi
Tata cara tindakan evaluasi
1. Evaluasi pada tahap perencanaan
 Evaluasi sering digunakan di dalam tahap perencanaan dalam
rangka mencoba memilih dan menentukan arah skala
prioritas terhadap berbagai alternatif kemungkinan terhadap
cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya
 diperlukan berbagai teknik yang dapat dipakai oleh perencana.
 Contoh: cash flow analysis, discounting, cost-benefit analysis
dan cost effectiveness analysis.
Lanjutan....
2. Evaluasi pada tahap pelaksanaan.

 Evaluasi pada tahap pelaksanaan merupkan kegiatan analisa untuk


menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan dibandingkan dengan rencana
terdapat perbedaan antara evaluasi menurut pengertiang ini dengan
monitoring atau pengendalian.
 Monitoring menganggap bahwa tujuan yang ingin dicapai sudah tepat dan
bahwa proyek tersebut direncanakan untuk dapat dicapai tujuan tersebut.
 Monitoring melihat apakah pelaksanaan proyek sudah sesuai dengan
rencana dan bahwa rencana tesebut sudah tepat untuk mencapai tujuan,
apakah tujuan tersebut berubah, atau
 evaluasi juga mempertimbangkan hambatan yang mempengaruhi
keberhasilan proyek.
Lanjutan....
3. Evaluasi pada tahap purna pelaksanaan.
 Disini pengertian evaluasi hampir sama dengan pengertian evaluasi
pada tahap pelaksanaan,
 hanya perbedaaanya yang dilihat dan dianalisis bukan lagi tingkat
kemajuan pelaksanaan dibandingkan rencana, tapi hasil
pelaksanaan dibandingkan dengan rencana,
 yakni apakah dampak yang dihasilkan oleh pelaksanaan kegiatan
tersebut sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Cakupan Evaluasi
Evaluasi meliputi:
 Melihat apa yang ingin dicapai proyek atau organisasi atau
perbedaan apa yang ingin dilakukan. Apa dampak yang ingin
dibuat? Menilai kemajuannya ke arah apa yang ingin dicapai,
sasaran dampaknya.
 Melihat strategi proyek atau organisasi. Apkah proyek atau
organisasi itu mempunyai strategi? Apakah proyek atau
organisasi mengikuti strategi secara efektif? Apakah strategi itu
berjalan? Jika tidak berjalan, mengapa terjadi?
 Melihat bagaimana proyek atau organisasi bekerja. Apakah
terdapat pemanfaatan sumber daya yang efisien? Opportunity
cost apa yang dipilih untuk bekerja? Bagaimana kelangsungan
cara yang dipilih agar proyek atau organisasi berjalan? Apa
implikasi jalannya proyek atau organisasi bagi semua
pemangku kepentingan?
Beberapa jenis evaluasi
 Evaluasi diri: Evaluasi diri melibatkan organisasi atau proyek dalam bercermin
terhadap diri sendiri dan menilai bagaimana organisasi atau proyek itu berjalan,
sebagai suatu cara praktis pembelajaran dan perbaikan.
 Evaluasi partisipatori: Ini merupakan bentuk evaluasi internal. Penekanannya
adalah melibatkan sebanyak mungkin orang secara langsung dalam pekerjaan.
 Penilaian partisipatori cepat: Penilaian ini merupakan suatu cara kualitatif
dalam melakukan evaluasi. Penilaian ini semi-terstruktur dan dilaksanakan oleh
tim antardisplin selama periode waktu singkat. Penilaian ini meliputi penggunaan
tinjauan data sekunder, observasi langsung, wawancara seme-terstruktur,
informan kunci, wawancara kelompok, permainan, diagram, peta dan kalender.
 Evaluasi eksternal: Evaluasi ini merupakan evaluasi yang dilakukan oleh
seorang atau tim luar yang dipilih secara hati-hati.
 Evaluasi interaktif: Evaluasi ini melibatkan interaksi yang sangat aktif antara
evaluator atau tim evaluasi luar dan proyek atau organisasi yang sedang
dievaluasi.
Metode evaluasi
• Pengamatan langsung (fact findings)
• Penilaian (assessment) dikaitkan dengan pelaksanaan
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang
sedang berjalan (on-going) dan yang sudah
dilaksanakan (ex-post)
• Penilaian dari pemangku kepentingan (stakeholder
assessment) untuk menentukan siapa yang
bertanggungjawab langsung dalam mengambil
tindakan nyata.
• Perumusan rekomendasi.

33
Kerangka Acuan Sistem Evaluasi
 Latar Belakang: merupakan latar belakang proyek atau organisasi, sesuatu
tentang masalah yang diidentifikasikan, apa yang kita kerjakan, berapa lama kita
berada, mengapa kita telah memutuskan untuk melakukan evaluasi.
 Maksud: Di sini kita akan mengatakan evaluasi apa yang ingin dicapai oleh
organisasi atau proyek.
 Pertanyaan-pertanyaan evaluasi kunci: Pertanyaan-pertanyaan sentral apa yang
harus dituju oleh evaluasi.
 Tujuan khusus: Bidang-bidang khusus apa, internal dan/atau eksternal, yang kita
inginkan dituju oleh evaluasi. Sebagai contoh, kita ingin agar evaluasi
memasukkan suatu tinjauan keuangan, atau memasukkan tempat-tempat program
khusus.
 Metodologi: Di sini kita mungkin memberikan parameter-parameter luas dari
jenis pendekatan yang kita pilih dalam evaluasi. Kita munkin juga menyarankan
jenis-jenis teknik yang akan digunakan oleh tim evaluasi.
 Masalah logistik: Masalah-masalah ini termasuk waktu, beaya, syarat-syarat
komposisi tim dan sebagainya.
Keluaran
1. Informasi perkembangan kondisi nyata kinerja
pembangunan daerah masalah-masalah yang dihadapi,
tantangan yang ada, kendala, serta potensi yang dimiliki.
2.Rekomendasi perbaikan pelaksanaan kebijakan, program
dan kegiatan di daerah dalam pencapaian tujuan.
3.Sistem pengendalian dan pengawasan (safeguarding
system) dalam mendukung pelaksanaan RPJM, termasuk
sistem deteksi dini (early warning system) terhadap
berbagai permasalahan pembangunan yang terjadi di
daerah.

35
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai