Anda di halaman 1dari 33

JABATAN FUNGSIONAL

KESEHATAN
PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN
BADAN PPSDM KESEHATAN
KEMENKES RI
BIODATA
Nama : dr.Jefri Thomas Alpha Edison, MKM
Tempat/Tgl Lahir : Pematang Siantar, 25 November 1976

Pendidikan : Magister Kebijakan dan Hukum Kesehatan


FKM UI
Profesi Dokter FK-UGM
Riwayat Jabatan : Kepala Puskesmas Batu Ajo, Lab Batu, Sumut
Kasub Bid Program
Kasub Analisis dan Pemetaan JF
Kabid Pengembangan JF
Kepala Bidang Pengembangan Jabatan Fungsional
Kesehatan
HP/WA : 085716546150
Email : jefri.thomas76@gmail.com

“Membuat jalan dan menjadi jembatan”


Mengapa memilih
Jabfung ?

Karena …..

Memiliki Masa Pengabdian relatif lebih lama


Jenjang madya s/d berusia 60 tahun Jenjang utama s/d
berusia 65 tahun

Dapat diangkat menjadi Pejabat Administrasi bahkan


menjadi Pejabat Pimpinan Tinggi (untuk jabfung jenjang
madya dan jenjang utama)

Memiliki Kelas Jabatan yang relatif baik dari


Kelas 5 s/d Kelas 15
KEDUDUKAN, TANGGUNG JAWAB,
DAN TUGAS JF

JPT MADYA
JABATAN Berkedudukan dan JPT Pratama
FUNGSIONAL Bertanggung jawab
langsung

Administrator

TUGAS
memberikan pelayanan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian dan keterampilan
Pengawas
tertentu

JF merupakan jabatan karir Berbasis


bagi PNS OUTPUT
KEWAJIBAN
PEJABAT FUNGSIONAL KESEHATAN

KEWAJIBAN
Melaksanakan tugas Mencatat dan
pokok menginventarisir

KEWAJIBAN PEJABAT FUNGSIONAL

Mengumpulkan bukti fisik hasil


MENGIKUTI
pelaksanaan kegiatan KETENTUAN
pelayanan/pekerjaan sehari-hari LAINNYA !
sebagai dasar untuk
pengumpulan angka kredit
Tugas lain yang
diperintahkan
oleh atasan
Jumlah Pejabat Fungsional Kesehatan
Jenis JFK Jumlah
Jenis JFK Jumlah
1 Administrator Kesehatan 2828
18 Penyuluh Kesehatan Masyarakat 5692
2 Apoteker 5567
19 Perawat 150595
3 Asisten Apoteker 12449
20 Perawat Gigi /TGM 9888
4 Asisten Penata Anestesi 179
21 Perekam Medis 3480
5 Bidan 108185
22 Pranata Laboratorium Kesehatan 13389
6 Dokter 29715
23 Psikologi Klinis 223
7 Dokter Gigi 7741
24 Radiografer 3210
8 Dokter Pendidik Klinis 1939
25 Refraksionis Optisien 439
9 EntoKes 194
26 Sanitarian 10759
10 Epidkes 2153
27 Teknisi Elektromedis 1386
11 Fisikawan Medis 119
28 Teknisi Gigi 159
12 Fisioterapis 2601
29 Teknisi Transfusi Darah 138
13 Nutrisionis 11925
30 Terapis Wicara 128
14 Okupasi Terapis 179
15 Ortotis Prostetis 41 Grand Total 385.784
16 Pembimbing Kesja 337
17 Penata Anestesi 194 Sumber Data : BKN, 2 Juni 2021
Perkembangan Regulasi Jabfung Kesehatan
NO NAMA JABFUNG PERMENPAN SKB (JUKLAK) PERMENKES PERPRES TUNJAB SYARAT PENDIDIKAN (Pertama)
(JUKNIS)
Saat ini Usulan Revisi
1 ADMINKES 42/2000 251/2001 19/2002 54/2007 DIV/S1 Kesehatan -
2 APOTEKER 13/2021 1113/2008 377/2009 54/2007 Apoteker -
3 ASST. APOTEKER 08/2008 1114/2008 376/2009 54/2007 SAA,D-III Farmasi D III Farmasi
4 BIDAN 36/2019 9/2010 D-III Kebidanan/ Profesi
Kebidanan
5 DOKTER 139/2003 1738/2003 - 54/2007 Dokter -
6 DOKTER GIGI 141/2003 1740/2003 - 54/2007 Dokter Gigi -
7 DOKDIKNIS 17/2008 1201/2009 - 42/2009 DR.SPES -
8 ENTOMOLOG 18/2000 396/2001 1201/2004 54/2007 D-I/D-III/S1 D-III/D-IV/S1 Entomologi
Kes/Kesling
9 EPIDEMIOLOG 17/2000 395/2001 1200/2004 54/2007 D-I/-/D-IV/S1 D-III/D-IV Kesehatan
S1 Jur/peminatan Epidkes
10 FISIKAWAN MED 12/2008 1111/2008 262/2009 42/2009 S1 FISMED -
11 FISIOTERAPIS 04/2004 209/2004 640/2005 34/2008 D-III/D-IV FIS -
12 NUTRISIONIS 23/2001 894/2001 1306/2001 54/2007 D-III/S1 GIZI -
13 OKUPASI TERAPI 123/2005 101/2006 991/2006 34/2008 D-III OKUP -
14 ORTOTIS PROSTETIK 122/2005 100//2006 993/2006 34/2008 D-III Ortotik Prostetik -
15 PENYULUH KESMAS 58/2000 1811/2000 66/2001 54/2007 D-III/S-1 DIII Kesehatan/
D-IV Promkes
Perkembangan Regulasi Jabfung Kesehatan
NO NAMA JABFUNG PERMENPAN SKB (JUKLAK) PERMENKES PERPRES SYARAT PENDIDIKAN
(JUKNIS) TUNJAB
Saat ini Usulan Revisi

16 PEREKAM MEDIS 30/2013 48/22/2014 47/2015 114/2016 D-III/S-1 RM -


17 PERAWAT 35/2019 - - 54/2007 D-III/Ners
18 TERAPIS GIGI DAN MULUT 37/2019 - - 54/2007 D-III/ DIV Keperawatan Gigi/
Kesehatan Gigi/ Terapis Gigi
dan Mulut
19 PRANATA LABKES 08/2006 611/2006 413/2007 54/2007 SLA-S1 DIII/DIV/S1 Teknologi Lab
Medis
20 PSIKOLOG KLINIS 11/2008 1112/2008 613/2010 42/2009 S1 Psikologi Klinis -
21 RADIOGRAFER 29/2013 47/21/2014 52/2015 115/2016 D-III/DIV Rad -
22 REFRAKSIONIS OPTISIEN 47/2005 1368/2005 994/2006 34/2008 D-III Refrak -
23 SANITARIAN 10/2006 18/2001 153/2006 54/2007 D1-S1 DII Kesling, DIV Kesling/
Sanitasi Lingkungan, S1
Kesling/Sanitasi Lingkungan/
Kesmas peminatan Kesling
24 TEKNISI ELEKTROMEDIS 28/2013 46/23/2014 51/2015 113/2016 D-III/DIV TEM -
25 TEKNISI GIGI 06/2007 1148/2007 365/2008 34/2008 D-III TG -
26 TEKNISI TRANFUSI DARAH 05/2007 1147/2007 364/2008 34/2008 D-1 TD DIII Teknologi Bank Darah
27 TERAPIS WICARA 48/2005 1367/2005 992/2006 34/2008 D-III TW -
28 PEMBIMBING KESJA 13/2013 (47/2013) 50/18 -2013 62/2014 112/2016 D-IV-S1 Kesehatan -
29 ASISTEN PENATA ANESTESI 10/2017 3/2018 21/2019 - DIII Keperawatan Anestesi/ -
Kepenataan Anestesi
30 PENATA ANESTESI 11/2017 3/2018 22/2019 - D-IV Bidang Kepe-rawatan
Anestesiologi/ Penata Anestesi
Unit Pembina Jabfung Kesehatan
No Unit Pembina Jabatan Fungsional
1 Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Sekretariat Jenderal Administrator Kesehatan

2 Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (2 Apoteker


JF) Asisten Apoteker
3 Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, Ditjen Yankes (14 JF) Dokter, Dokter Gigi, Dokdiknis, Fisioterapis, Okupasi
Terapis, Ortotis Prostetis, Perawat, Perawat Gigi,
Perekam Medis, Teknisi Gigi, Refraksionis Optisien,
Terapis Wicara, Penata Anestesi, Asisten Penata
Anestesi
4 Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Ditjen Yankes (2 JF) Bidan, Teknisi Transfusi Darah
5 Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Ditjen Yankes (4 JF) Fisikawan Medis, Pranata Labks, Ragiografer, Teknisi
Elektromedis
6 Direktorat Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tular Vektor & Entomolog Kesehatan
Zoonotik, Ditjen P2P
7 Direktorat Pencegahan & Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa & Psikolog Klinis
NAPZA, Ditjen P2P
8 Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P Epidemiolog Kesehatan
9 Direktorat Kesehatan Lingkungan, Ditjen Kesmas Sanitarian
10 Direktorat Gizi Masyarakat, Ditjen Kesmas Nutrisionis
11 Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Ditjen Kesmas Pembimbing Kesehatan Kerja
12 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Ditjen Kesmas
BAGAN PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
Pengangkatan Panev
Perencanaan Pengembangan

Pengembangan Puncak Karir


Mutasi /
Kompetensi
Promosi/
Kenaikan Jenjang/
Pengembangan Kompetensi
Pendidikan (Tubel) dan / Perpindahan Jabatan/
2 Penugasan Khusus
Pelatihan (bimtek, e-
Inpassing/ learning, pelatihan jarak
Promosi/ jauh, magang) Pengembangan Karir
Ukom Perpindahan
Jabatan Uji
Kompetensi Kualifikasi
PNS Bekerja PAK → SKP
Penilaian
Satker Formasi Kinerja
Formasi
1

Pengangkatan
Latsar
Pertama
CPNS Tunjangan
Berhenti Alih
Satker Formasi
Sistem Informasi
PENGEMBANGAN KARIER
JABATAN FUNGSIONAL
• Kualifikasi • Pengembangan Kompetensi dan
pendidikan sesuai Uji Kompetensii
persyaratan yang
dibutuhkan < D III atau > D
IV/S1 (rekrutmen,tubel
atau ibel)

• Pemenuhan Angka
• Formasi Kredit
• SKP
Pengangkatan Dalam JFK
Keterampilan
Inpassing/ Penyesuaian Ahli Pertama, Ahli Muda, Ahli Madya

Terampil
Pengangkatan Pertama Ahli Pertama

Pengangkatan Perpindahan Keterampilan


dari Jabatan Lain Ahli Pertama, Ahli Muda, Ahli Madya, Ahli Utama

Pengangkatan dalam jabatan fungsional dan


Promosi kenaikan satu tingkat jenjang jabatan fungsional
dalan satu kategori jabatan
Persyaratan jabatan
untuk pengangkatan pertama
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah S-1 (Strata-Satu)/D-4 (Diploma-Empat) sesuai bidang
pendidikan yang dibutuhkan dalam JF Kategori Keahlian;;
e. berijazah paling rendah D3 sesuai dengan bidang pendidikan yang dibutuhkan
dalam JF Kategori Keterampilan;
f. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan
kompetensi sosial kultural sesuai Standar Kompetensi yang telah disusun oleh
Instansi Pembina; (DIHAPUS sesuai PP 17 tahun 2020) dan
g. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
h. syarat lain sesuai dengan kebutuhan JF.
Alih Kategori
a. Tersedia kebutuhan JF keahlian
b. memperoleh ijazah sesuai dengan ketentuan jenjang JF yang akan
diduduki;
c. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi manajerial,
dan kompetensi sosial kultural sesuai Standar Kompetensi yang
telah disusun oleh Instansi Pembina;
d. memiliki pangkat paling rendah sesuai dengan ketentuan pangkat
Jabatan Fungsional yang akan diduduki
e. berusia paling tinggi sesuai ketentuan
Pengangkatan Perpindahan
dari Jabatan Lain
▪ lulus uji kompetensi
▪ pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang JF yang akan diduduki
paling singkat 2 (dua) tahun
▪ berusia paling tinggi:
➢ 53 (lima puluh tiga) tahun: Jabatan Fungsional kategori
keterampilan; JF ahli pertama, JF ahli muda
➢ 55 (lima puluh lima) tahun: Jabatan Fungsional Ahli Madya
➢ 60 (enam puluh tahun) tahun: Jabatan Fungsional Ahli Utama
PENYESUAIAN/INPASSING
Jabatan Fungsional Kesehatan
DITUJUKAN BAGI:

1 PNS yang telah dan/atau masih menjalankan tugas di bidang Jabatan Fungsional yang akan
diduduki berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang

2 Pejabat Pimpinan Tinggi, Administrator dan Pengawas yang memiliki kesesuaian atau keterkaitan
antara bidang tugas jabatan dengan Jabatan Fungsional yang akan diduduki

3
PNS yang masih menjalankan tugas jabatan sesuai dengan formasi Jabatan Fungsional dan telah
mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi

PNS yang dibebaskan sementara dari jabatannya, karena dalam jangka waktu 5 (lima) tahun

4 sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir tidak dapatmemenuhi angka kredit untuk
kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi
PERSYARATAN UMUM INPASSING

KETERAMPILAN

Memiliki pengalaman dalam pelaksanaan


Berijazah paling rendah SLTA atau Pangkat paling rendah sesuai dengan Mengikuti dan lulus Uji Kompetensi
tugas di bidang Jabatan Fungsional
sederajat/D-I (Diploma Satu) /D-II (Diploma persyaratan kepangkatan dari jabatan Inpassing di bidang Jabatan Fungsional
kesehatan yang akan diduduki paling
Dua)/ D-III (Diploma Tiga) atau setara yang akan diduduki kesehatan yang akan diduduki
sedikit 2 (dua) tahun

Bagi jabatan fungsional asisten


Usia paling tinggi 56 (lima puluh enam) penata anestesi juga harus
Nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai tahun pada saat pengangkatan dalam memiliki Surat Tanda Registrasi
baik dalam 2 (dua) tahun terakhir
Jabatan Fungsional Perawat Anestesi atau Penata
Anestesi (STRPA)
KEAHLIAN
Berijazah paling rendah S-1 (Strata Satu)/
D-IV (Diploma Empat)/ S-2 (Strata Dua) atau Nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik
yang sederajat dalam 2 (dua) tahun terakhir

Pangkat paling rendah sesuai dengan Usia paling tinggi:


persyaratan kepangkatan dari jabatan yang ❖56 (lima puluh enam) tahun bagi yang
akan diduduki akan diangkat dalam Jabatan Fungsional
jenjang Ahli Pertama dan Ahli Muda; dan
PERSYARATAN ❖58 (lima puluh delapan) tahun bagi yang
UMUM akan diangkat dalam Jabatan Fungsional
Memiliki pengalaman dalam pelaksanaan jenjang Ahli Madya
tugas di bidang Jabatan Fungsional
kesehatan yang akan diduduki paling sedikit
2 (dua) tahun

Mengikuti dan lulus Uji Kompetensi Inpassing Bagi jabatan fungsional penata anestesi
di bidang Jabatan Fungsional kesehatan harus memiliki Surat Tanda Registrasi
yang akan diduduki Perawat Anestesi atau Penata Anestesi
(STRPA)
Pengangkatan melalui Promosi
Persyaratan:
a. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi
sosial kultural sesuai Standar Kompetensi yang telah disusun oleh Instansi Pembina;
b. nilai kinerja/prestasi paling rendah bernilai baik dalam 2 tahun terakhir;
c. memiliki rekam jejak yang baik;
d. tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik dan profesi PNS; dan
e. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin PNS.
f. Kriteria:
▪ termasuk dalam kelompok rencana suksesi
▪ menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi instansi dan kepentingan nasional, dan
diakui oleh lembaga pemerintah terkait bidang inovasinya; dan
▪ memenuhi standar kompetensi jenjang jabatan yang akan diduduki.
Batas Usia Paling Tinggi untuk Pengangkatan
dalam JF melalui Perpindahan:

• 53 th bagi yang menduduki JF Kategori


a
Keterampilan JF ahli Pertama, dan JF Ahli Muda

b • 55th bagi yang akan menduduki JF Ahli Madya

• 60th bagi yang akan menduduki JF Ahli Utama bagi


c
PNS yang telah menduduki Japimti

• 63 th bagi Pejabat Fungsional Ahli Utama yang


d
diangkat dalam JF Ahli Utama yang lain
22
Pejabat Fungsional yang diberhentikan dalam JF

Pejabat Fungsional yang diberhentikan dalam JF karena diberhentikan sementara sebagai


PNS, menjalani cuti di luar tanggungan negaram menjalani tugas belajar lebih dari 6 bulan
dan ditugaskan secara penuh pada Japimti, Jabatan Administrator, Jabatan Pengawas, dan
Jabatan Pelaksana dapat diangkat kembali sesuai dengan jenjang jabatan teakhir apabila
tersedia kebutuhan JF

Pengangkatan kembali dalam JF sebagaimana dimaksud pada huruf a dilakukan dengan


menggunakan AK terakhir yang dimiliki dalam jenjang jabatannya dan dapat ditambah
dengan AK dari penilaian pelakssanaan tugas bidang JF selama diberhentikan

23
Pejabat Fungsional yang diberhentikan dalam JF

Pejabat fungsional yang diberhentikan karena ditugaskan secara penuh pada Japimti, JA, Jabatan Pengawas, dan
Jabatan Pelaksanaan, dapat disesuaikan pada jenjang sesuai dengan pangkat terakhir pada jabatannya paling kurang
1 tahun setalah diangkat kembali pada jenjang JF terakhir yang didudukinya, setelah engikuti dan lulus uji
kompetensi apabila tersedia kebutuhan Jfnya

PNS yang ditugaskan secara penuh pada Japimti, JA, Jabatan Pengawas dapat dilakukan pengangkatan perpindahan
ke dalam JF pada jenjang yang setara sesuai dengan kualifikasi, kompetensi, pengalaman, dan AK yang dieroleh
sesuai ketentuan peraturan perudang-undangan

Pejabat Fungsional yang diberhentikan dari Jfnya dapat diangkat kembali ke dalam Jfnya apabila telah selesai masa
pemberhentian sebagai pejabat fungsional, dengan tidak mempersyaratkan batas usia pengangkatan kembali
sepanjang belum mencapai batas usia pension pada jabatan terakhir yang diduduki

24
Pejabat Fungsional yang dibebaskan sementara karena tidak
memenuhi AK dapat diangkat kembali dalam JF sesuai dengan
jenjang Jabatannya dengan ketentuan sbb:

Sepanjang belum ditetapkan keputusan pemberhentian dari


JF

Belum melebihi batas usia paling tinggi masa pembebasan


sementara sejak dibebaskan dari JF

Memiliki kinerja paling kurang bernilai baik selama masa


pembebasan sementara
25
UJI KOMPETENSI DALAM
PENGEMBANGAN KARIR JABFUNG

Promosi Alih
- Pengangkatan pada JF kategori
- Kenaikan jenjang
Pengangkatan
Perpindahan Pertama
dari jabatan
lain

Inpassing

Permenpan No 13 Tahun 2019

Mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi Manajerial dan Kompetensi
Sosialkultural sesuai dengan standar kompetensi yang telah disusun Instansi Pembina
ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PER TAHUN
TARGET DAN CAPAIAN ANGKA ANGKA KREDIT
KREDIT PER TAHUN KUMULATIF KENAIKAN
KATEGORI JENJANG PANGKAT
PEMELI PANGKAT
NORMA PANGKAT JENJANG
HARAAN PUNCAK
Ahli Utama IV/d – IV/e 50 - 25 200 -
Ahli Madya IV/a – IV/b – IV/e 37,5 30 20* 150 450
KEAHLIAN
Ahli Muda III/c – III/d 25 20 - 100 200
Ahli Pertama III/a – III/b 12,5 10 - 50 100
Penyelia III/c – III/d 25 - 10 100 -

KETERAM Mahir III/a – III/b 12,5 10 - 50 100


PILAN Terampil II/b – II/c – II/d 5 4 - 20 60
Pemula II/a 3,75 3 - 15 15

* dalam hal Ahli Madya merupakan jenjang tertinggi


27
AK yang dipersyaratkan untuk kenaikan jenjang JF

12 AK untuk
naik jenjang
dari AHLI
MADYA→
6 AK untuk AHLI
naik jenjang UTAMA
dari AHLI
MUDA→
AHLI 4 AK untuk
Paling tinggi MADYA naik jenjang
20% dari Angka dari MAHIR
Kredit yang →
dipersyaratkan PENYELIA
u/ kenaikan
pangkat
Penilaian Kinerja
Penilaian Kinerja, meliputi :
a. SKP; dan
b. Perilaku Kerja

Penilaian kinerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan


PNS yang didasarkan sistem prestasi dan sistem karier.

Penilaian kinerja PNS dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja pada


tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi, dengan memperhatikan
target, capaian hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS

Penilaian Kinerja PNS dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel,


partisipatif dan transparan

Penilaian Kinerja PNS dilakukan oleh atasan langsung dari PNS atau
pejabat yang ditentukan PyB.
Pengembangan Karier, Kompetensi,
Pola Karier, Promosi dan Mutasi
• Dilakukan dengan menerapkan prinsip sistem merit untuk meningkatkan kompetensi,
kinerja dan profesionalitas PNS.
• Setiap instansi wajib memiliki Sistem Informasi Manajemen Karier yang merupakan bagian terintegrasi dari Sistem
Informasi ASN
• Setiap PNS harus dinilai melalui uji kompetensi

Pengembangan Karier Pengembangan Kompetensi Pola Karier Promosi dan Mutasi

• Kejelasan dan kepastian • Diklat, seminar, kursus, • Berdasarkan standar jabatan dan • Instansi menyusun
karier kepada PNS penataran sekolah/ pelatihan standar kompetensi perencanaan mutasi
• Berdasarkan kualifikasi, kader dan magang jabatan • Atas dasar kesesuaian antara
kompetensi, penilaian • Paling kurang 20 jam • Pola karier nasional dan kompetensi PNS dengan
kinerja, dan kebutuhan pelajaran dalam 1 tahun instansional persyaratan jabatan, klasifikasi
instansi pemerintah • Prinsip dasar: PNS memiliki hak • Berbentuk horizontal, vertikal jabatan dan pola karier
• Dilakukan melalui mutasi dan kesempatan yang dan diagonal • Paling cepat 2 tahun dan
dan/atau promosi sama didasarkan pada • Prinsip Dasar : untuk paling lama 5 tahun
penilaian kinerja dan menjamin keselarasan • Mutasi antar kab/kota dalam
penilaian kompetensi potensi PNS dengan provinsi oleh Mendagri dengan
• Diklat Pim (Madya, Pratama, penyelenggaraan tugasnya pertimbangan BKN
Administrator, Pengawas) • Mutasi prov/kab/kota ke pusat
• Diklat tingkat nasional dan antar instansi pusat oleh BKN
• Mutasi Pusat ke Prov/Kab/
Kota oleh Kanreg BKN
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
1.Diklat 2.Seminar

4.Penataran
3.Kursus 5.Praktik Kerja

6.Pertukaran PNS
dan Swasta

INSTANSI PEMERINTAH WAJIB MENYUSUN RENCANA PENGEMBANGAN


KOMPETENSI & TERTUANG DALAM RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN
INSTANSI
Penugasan
• Peserta dibagi menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5
orang.
• Masing-masing kelompok menentukan ketua dan penyaji.
• Tiap kelompok mendiskusikan tentang : jabatan fungsional kesehatan
meliputi kedudukan jabatan fungsional, jenis-jenis jabatan fungsional
kesehatan, jenjang jabatan, pengangkatan kedalam jabatan fungsional
kesehatan, kenaikan jabatan, dan pembebasan sementara serta
pengangkatan kembali kedalam jabatannya.
• Masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi, dan peserta lain
memberi tanggapan pertanyaan, pertanyaan maupun klarifikasi.
• Fasilitator merangkum dan melakukan pembulatan hasil diskusi
kelompok.
TERIMA KASIH
Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jl. Hang Jebat III, Blok F.3 Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan

Anda mungkin juga menyukai