Anda di halaman 1dari 37

KEBIJAKAN DAN ALUR UJI

KOMPETENSI JABATAN
FUNGSIONAL PERAWAT
BANDUNG, 8 DESEMBER 2018
DASAR HUKUM
• Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
• Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
• Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
• Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
• Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 38 tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi Jabatan ASN
• Peraturan Presiden Nomor 81 tahun 2010 tentang Grand Desain Reformasi Birokrasi 2010-2025
• Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 tahun 2019
tentang Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
• Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 tahun 2019
tentang Jabatan Fungsional Perawat
JABATAN 3
PIMPINAN TINGGI
UTAMA
MADYA
PRATAMA
2
1
JABATAN ADMINISTRASI JABATAN FUNGSIONAL
(TUSI PELAYANAN PUBLIK & ADM-PEM) (TUSI-PELAYANAN FUNGSIONAL)
KEAHLIAN/KETRAMPILAN
ADMINSTRATOR
 Utama 
Eselon III Penyelia
PENGAWAS  Madya  Mahir
Eselon IV  Muda  Terampil
PELAKSANA
Eselon V dan JF umum
 Pertama  Pemula

KEAHLIAN KETERAMPILAN
JUMLAH PEJABAT FUNGSIONAL KESEHATAN DI INDONESIA

1 Administrator Kesehatan 1.806 16 Pembimbing Kesehatan Kerja 259


2 Apoteker 4.418 17 Penata Anestesi 33
3 Asisten Apoteker 12.187 18 Penyuluh Kesehatan Masyarakat 4.759
4 Asisten Penata Anestesi 24 19 Perawat 174.683
5 Bidan 80.055 20 Terapis Gigi dan Mulut 11.246
6 Dokter 24.672 21 Perekam Medis 3.671

7 Dokter Gigi 7.389 22 Pranata Laboratorium Kesehatan 13.419


23 Psikolog Klinis 160
8 Dokter Pendidik Klinis 2.157
24 Radiografer 3.321
9 Entomolog Kesehatan 129
25 Refraksionis Optisien 392
10 Epidemiolog Kesehatan 1.831 26 Sanitarian 11.488
11 Fisikawan Medis 92 27 Teknisi Elektromedis 1.536

12 Fisioterapis 2.437 28 Teknisi Gigi 113

13 Nutrisionis 11.551 29 Teknisi Transfusi Darah 147

14 Okupasi Terapis 136 30 Terapis Wicara 95


Total tahun 2019 : 362.948 (per Desember 2019)
15 Ortotis Prostetis 33
TOTAL : 374.239 (per Juli 2020)
Sumber: SAPK BKN
Unit Pembina Jabfung Kesehatan
No Unit Pembina No Jabatan Fungsional
1 Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Sekretariat Jenderal 1 Administrator Kesehatan

2 Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 2 Apoteker


Kesehatan 3 Asisten Apoteker
3 Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, Ditjen Yankes 4 Dokter
5 Dokter Gigi
6 Dokter Pendidik Klinis
7 Fisioterapis
8 Okupasi Terapis
9 Ortotis Prostetis
10 Perawat
11 Terapis Gigi dan Mulut
12 Perekam Medis
13 Teknisi Gigi
14 Refraksionis Optisien
15 Terapis Wicara
4 Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Ditjen Yankes 16 Bidan
17 Teknisi Transfusi Darah
5 Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Ditjen Yankes 18 Fisikawan Medis
19 Pranata Labkes
20 Radiografer
21 Teknisi Elektromedis
PENGEMBANGAN KARIER
JABATAN FUNGSIONAL
• Kualifikasi • Pengembangan
pendidikan Kompetensi dan Uji
sesuai
persyaratan yang
Kompetensii
dibutuhkan < D
III atau > D IV/S1
(rekrutmen,tubel
atau ibel)

• Formasi • Pemenuhan
Angka Kredit
• SKP
• Pengangkatan Dalam J FK
Keterampilan
Inpassing/ Penyesuaian Ahli Pertama, Ahli Muda, Ahli Madya

Terampil
Pengangkatan Pertama Ahli Pertama

Pengangkatan Perpindahan Keterampilan


dari Jabatan Lain Ahli Pertama, Ahli Muda, Ahli Madya, Ahli Utama
Pengangkatan dalam jabatan fungsional dan
Promosi kenaikan satu tingkat jenjang jabatan fungsional
dalan satu kategori jabatan

28
KEWAJIBAN
PEJABAT FUNGSIONAL KESEHATAN

Melaksanakan Mencatat dan


KEWAJIBAN

tugas pokok menginventarisir

KEWAJIBAN PEJABAT
FUNGSIONAL
Mengumpulkan bukti fisik MENGIKUTI
hasil pelaksanaan kegiatan KETENTUAN LAINNYA !
pelayanan/pekerjaan sehari-
hari sebagai dasar untuk
pengumpulan angka kredit
Tugas lain yang
diperintahkan
oleh atasan
Kompetensi dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN
–Pasal 68 ayat (1) dan (2)
• PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu pada Instansi Pemerintah.
• Pengangkatan PNS dalam jabatan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
– berdasarkan perbandingan objektif antara kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan
– oleh jabatan dengan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dimiliki oleh pegawai.

–Pasal 69 ayat (1)


• Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan
– kebutuhan Instansi Pemerintah

–Pasal 72 ayat (1)


• Promosi PNS dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara kompetensi, kualifikasi, dan
– persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan, penilaian atas prestasi kerja, kepemimpinan, kerja sama,
– kreativitas, dan pertimbangan dari tim penilai kinerja PNS pada Instansi Pemerintah, tanpa
– membedakan jender, suku, agama, ras, dan golongan
UJI KOMPETENSI JFK
“ Ditetapkannya Permenkes Nomor
18 tahun 2017 tentang “ Tersosialisasi ke Seluruh Instansi
Penyelenggaraan Uji Kompetensi Pengguna JF“
Jabatann Fungsional Kesehatan “ 2017 “Instansi Pengguna JF di daerah tidak
semua mau menyelenggarakan karena
alasan biaya, menambah pekerjaan
dll”

“ Terbentuknya Bidang yang bertugas “ Teridentifikasi kebutuhan regulasi


khusus untuk pengembangan penyelenggaraan uji kompetensi bidang
Jabatan Fungsional Kesehatan “ kesehatan yang harus ditetapkan oleh
2016
Instansi Pembina Jabfungkes yaitu
Kementerian Kesehatan “
Di hapuskan sesuai PP
17/2020
UJIKOM JABFUNGKES PERAWAT
PENGERTIAN
Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan yang
selanjutnya disebut dengan Uji Kompetensi adalah suatu
proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja pejabat fungsional kesehatan melalui penilaian
portofolio yang dilakukan oleh tim penguji dalam rangka
memenuhi syarat kenaikan jabatan fungsional kesehatan.
PENGERTIAN
Penilaian Portofolio adalah penilaian terhadap kumpulan
dokumen dan data pribadi dari seorang PNS pejabat
fungsional kesehatan yang dilakukan oleh Tim Penguji yang
merupakan rekaman hasil pelaksanaan tugas kinerja
pelayanan kesehatan dan pencapaian prestasi kinerja
Jabatan Fungsional Kesehatan yang telah ditentukan oleh
Kemenkes berdasarkan persyaratan kompetensi jabatan
yang akan diduduki.
LEMBAR VERIFIKASI DAN VALIDASI
KELENGKAPAN BERKAS UJI KOMPETENSI
TAHUN 2020
SATKER : ………………..………...………………………
NAMA : ………………………….....…………..……….
NIP : ……………...………………...………………..
JABATAN : …………………….…..…………………………
UNIT KERJA : ………………...…………………………………

NO BERKAS KELENGKAPAN
CEK LIST OLEH SATKER Kelengkapan
ADA TIDAK ADA
1
2
Surat ijin dari Pimpinan untuk ikut uji kompetensi
Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang / berat
    Berkas
Persyaratan
   
3 Fotokopi Karpeg    
4 Fotokopi SK PAK terakhir    
5 Fotokopi SK JabFung terakhir    
6 Fotokopi SK CPNS / 80%    
7 Fotokopi SK PNS / 100%    
8 Fotokopi SK KP terakhir    
Fotokopi Ijazah & Transkrip nilai terakhir yang sudah dilegalisir cap basah yang
9
sudah diberi tanggal dan no legalisir (bagi yang penyesuaian ijazah)
   
10 Fotokopi surat Izin belajar / Tugas Belajar (bagi yang penyesuaian ijazah)
   
11 Fotokopi SKP lengkap 2 tahun terakhir    
12 Fotokopi STR    
Bandung, ……………………………..
Pemeriksa berkas,

……………………………………
NIP .………………………….
Keterangan :
Warna map (merk Biola)
1. Perawat : Biru tua
METODE UJI KOMPETENSI
– Metode uji, dapat berupa :
a. Portofolio  Wajib
b. Uji Tulis
Pilihan
c. Uji Lisan
d. Uji Praktik
MATERI UJI

Materi Uji Kompetensi jabatan fungsional kesehatan


mengacu pada butir butir kegiatan jenjang jabatan
yang sedang dipangku dan jenjang yang akan
dipangku sesuai dengan peraturan perundangan.
METODE UJI PORTOFOLIO
Digunakan sebagai salah Dapat merefleksi
Laporan lengkap pelayanan yang
satu cara penilaian yang
segala aktifitas mampu mengungkap diberikan, dapat
seseorang yang pencapaian standar menunjukan
dilakukannya kompetensi dan kemampuan, memberi
yang menunjukan kompetensi dasar setiap gambaran atas apa
kecakapan pejabat fungsional yang dilakukan pejabat
pejabat fungsional kesehatan
fungsional kesehatan
kesehatan dan sebagai  bukti
otentik

Portofolio
KOMPONEN PENILAIAN
PORTOFOLIO
 Komponen Utama
 Komponen Utama adalah bukti Pelayanan/asuhan
Penilaian komponen pelayanan/asuhan ini mengacu dari
butir kegiatan jabatan fungsional

 Komponen Tambahan
a. Pelatihan
b. Karya Pengembangan profesi
c. Penghargaan yang relevan dibidang kesehatan
PENILAIAN PORTOFOLIO
Penilian portofolio terdiri dari dua
komponen
1
2 20%
80%
Sertifikat
Pelatihan Unsur
Pelayanan
Karya dan/ /Asuhan
Penghargaan Pengembangan atau
yang relevan dan/ Profesi
bidang atau
kesehatan
Komponen Tambahan Komponen Utama
MATERI UJI KOMPETENSI JENJANG AHLI PERTAMA

Jenis Jabatan Fungsional : PERAWAT


Jenjang Jabatan Fungsional Sekarang : AHLI PERTAMA
Nama Lengkap Peserta :
Nomor Ujian :

  TARGET PENILAIAN
NO BUTIR KEGIATAN/UNIT KOMPETENSI KOMP
Dokumen M V A T
1 melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu; Logbook 10        
2 memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut; Logbook 5        
3 merumuskan diagnosa keperawatan pada individu; Logbook 10        
merumuskan tujuan keperawatan pada individu dalam rangka
4 Logbook 10

Contoh instrumen
menyusun rencana tindakan keperawatan;        
merumuskan tujuan keperawatan pada keluarga dalam rangka
5 menyusun rencana tindakan keperawatan; Logbook 10        
menetapkan tindakan keperawatan pada individu dalam rangka
Logbook
portofolio JF
6 menyusun rencana tindakan keperawatan; 10        
7 melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien; Logbook 10        
8 melakukan preseptorship dan mentorship; Logbook 5        

PERAWAT AHLI
melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan
9
keperawatan sebagai ketua tim/perawat primer; Logbook 10
       
melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
10 keperawatan; Logbook 20        
mengambil sampel darah melalui arteri, pulmonari arteri, cvp
11 dalam rangka tindakan keperawatan spesifik terkait kasus dan Logbook 5
kondisi pasien;        
12 memantau pemberian elektrolit kosentrasi tinggi; Logbook 5        
13 Melakukan perawatan luka Logbook 5        
melakukan koordinasi teknis pelayanan keperawatan dalam rangka
14 melaksanakan fungsi pengarahan dalam pelaksanaan pelayanan Logbook 10  
keperawatan;      

KETERANGAN : Nilai Akhir :   X 100% = Penilai


M : MEMADAI    
V : VALID
A : ASLI
T : TERKINI Nama:
NIP:
LOG BOOK PERAWAT AHLI PERTAMA
BULAN : ..................................................................
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
NAMA :
UNIT KERJA :

TGL : TGL : TGL : TGL : TGL : TGL : TGL : TGL : TGL : TGL :
RM: RM: RM: RM: RM: RM: RM: RM: RM: RM:
 
ANGKA

         

         

         

         

         

         

         

         

         
NO SUB UNSUR/ BUTIR KEGIATAN   JUMLAH TOTAL SKOR
KREDIT
 
 
 
melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada
1 individu; 0.12                     0 0
2 memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan
dasar/lanjut; 0.21                     0 0
3 merumuskan diagnosa keperawatan pada individu;
0.24                     0 0

4 merumuskan tujuan keperawatan pada individu dalam


rangka menyusun rencana tindakan keperawatan; 0.17                     0 0

5 merumuskan tujuan keperawatan pada keluarga dalam


rangka menyusun rencana tindakan keperawatan; 0.17                     0 0

6 menetapkan tindakan keperawatan pada individu dalam


rangka menyusun rencana tindakan keperawatan; 0.24                     0 0
7 melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
0.14                    0 0
8 melakukan preseptorship dan mentorship;
0.14                    0 0

9 melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan


keperawatan sebagai ketua tim/perawat primer; 0.3                    0 0
melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian
10
asuhan keperawatan; 0.03                    0 0
mengambil sampel darah melalui arteri, pulmonari arteri,
11 cvp dalam rangka tindakan keperawatan spesifik terkait
kasus dan kondisi pasien; 0.13                    0 0
12 memantau pemberian elektrolit kosentrasi tinggi;
0.09                    0 0
13 Melakukan perawatan luka
0.18                    0 0
melakukan koordinasi teknis pelayanan keperawatan
14 dalam rangka melaksanakan fungsi pengarahan dalam
pelaksanaan pelayanan keperawatan; 0.21                    0 0
PARAF                        
Memadai kesesuaian antara jumlah dokumen yang dipersyaratkan dengan ketersediaan
dokumen portofolio yang ada

Valid Bukti asuhan /pelayanan yang dilakukan dibuktikan dengan dokumen/loogbook


yang telah diverifikasi ditandai dengan tanda tangan dan nama jelas atasan
langsung atau ketua tim pelaksana atau penanggung jawab asuhan.

KETENTUAN
Asli a. Untuk bukti asuhan/pelayanan, dokumen yang dinilai merupakan bukti asli
dari asuhan / tindakan yang dilakukan yang berupa laporan portofolio yang
diserahkan ke penguji,
b. Untuk sertifikat pelatihan, dokumen berupa sertifikat asli dan dapat
ditunjukkan kepada penguji pada saat ujian.

Terkini laporan pekerjaan dalam kurun waktu paling lama 5 tahun sejak ditetapkan dalam
SK jenjang Jabfung terakhir sampai dengan pelaksaan ujian
Verifikasi Dokumen Portofolio Peserta Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional Kesehatan

No Komponen Hasil Verifikasi Bobot Hasil

memadai valid asli terkini Nilai Kelulusan

1 Komponen Utama         80%


  Lulus
 
             
 
Kegiatan Pelayanan Perawat

2. Komponen Tambahan Relevan Tidak Relevan 20%

  a. Sertifikat Pelatihan      
Tidak
  a. Karya Pengembangan Profesi      
Lulus
  a. Penghargaan yang relevan      
bidang kesehatan

        100%  
Komponen Tambahan

a. Pelatihan
b. Karya Pengembangan profesi
c. Penghargaan yang relevan dibidang
kesehatan
Adalah kegiatan pelatihan yang pernah diikuti oleh pejabat fungsional dalam
1 rangka pengembangan dan/atau peningkatan kompetensi selama
melaksanakan tugas pelayanan kesehatan di seluruh instansi atau fasilitas
pelayanan kesehatan dengan jumlah JPL minimal 20.

Bukti fisik komponen pelatihan ini berupa sertifikat atau piagam asli
2
yang dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara yang syah dalam
rentang waktu 3 tahun terakhir Pelatihan

Pelatihan dilengkapi dengan laporan singkat hasil pelatihan yang


3
meliputi : tujuan diklat, materi diklat dan manfaat diklat untuk
perbaikan pelayanan kesehatan.
Komponen Tambahan :
Sertifikat Pelatihan
Kabupaten/
Kota/ Instansi Provinsi

Internasional
Nasional 20%
20
10%
10

25%
30 45%
40

Skor Penilaian Sertifikat Pelatihan yang Relevan berdasarkan Lembaga yang


mengeluarkan
Contoh Kasus

Bila seorang Perawat mengikuti pelatihan PPGD/BTCLS 35


jpl dengan sertifikat lembaga yang mengeluarkan adalah
PPSDM Kesehatan maka penilaian dari unsur tambahan
adalah :
30 x 20% = 6
Maka nilai dari unsur tambahan adalah 6
Ketentuan
Batas kelulusan minimal ≥ 70 dari nilai total
keseluruhan dengan komposisi 80% dari
komponen utama dan 20% dari komponen
tambahan
Komponen utama wajib dilakukan dan
komponen tambahan tidak diwajibkan, dan
dapat memilih diantara 3 pilihan (Pelatihan
dan/atau, karya pengembangan profesi
dan/atau penghargaan yang relevan di bidang
kesehatan)

[Image Info] www.wizdata.co.kr - Note to customers : This image has been licensed to be used within this PowerPoint template only. You may not extract the image for any other use.
Penilaian Total
– Komponen Utama 80% =D
– Komponen Tambahan 20% =E

100% = F

Lulus bila F ≥ 70
Tidak Lulus bila F < 70
www.themegallery.com
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai