Anda di halaman 1dari 96

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN

Presentasi Direktur
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA
Surakarta, 11 Oktober 2022
MATERI PRESENTASI

Profil Rumah Sakit

Kemampuan Pelayanan

Ketenagaan dan Produktivitas

Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien


Profil RSUP Surakarta
• Nama RS : BLU RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SURAKARTA
• Diresmikan : 13 Desember 2021
• Pemilik / Status : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
• Izin Operasional : Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Surakarta No. 91202182634060001
Tentang Izin Operasional Rumah Sakit Umum Kelas C.
• Alamat : Jalan Prof. Dr. Soeharso Nomor 28, Kel. Jajar, Kec. Laweyan,
Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.
• Klasifikasi RS : Rumah Sakit Umum / Kelas C
• Jumlah Tempat Tidur : 104 Tempat Tidur
3
VISI DAN MISI RSUP SURAKARTA

VISI Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Kelas B pada tahun 2024

1. Melaksanakan Tata Kelola Rumah Sakit dan Tata Kelola Klinis yang
baik dengan Pelayanan Unggulan Respirasi Terpadu.
MISI
2. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Unggul.

3. Melengkapi Sarana dan Prasarana sesuai Standar.

4. Mengembangkan Upaya Kesehatan Masyarakat. 4


TATA NILAI RSUP SURAKARTA
AMANAH = Aman - Mutu - Adil - Nurani - Aturan – Harmonis
AMAN = Masyarakat yang berobat dijamin keamanannya selama mendapat pelayanan
pengobatan. Pelayanan yang diberikan dijamin keamanannya baik bagi pengunjung /
pasien maupun petugas.
MUTU = Pelayanan yang diberikan dilakukan secara professional / kompeten sesuai standar
untuk menjamin mutu (kualitas) pelayanan.
ADIL = Pelayanan yang diberikan secara adil terhadap seluruh lapisan masyarakat tanpa
membedakan suku, agama, golongan, status sosial dan ekonomi masyarakat.
NURANI = Pelayanan yang diberikan dilandasi dengan hati Nurani yang ikhlas sebagai bagian
dari ibadah.
ATURAN = Pelayanan yang diberikan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan kode etik
profesi.
HARMONIS = Semua pegawai melaksanakan tugas dan memberikan pelayanan secara harmonis /
kompak, baik ke dalam (internal) maupun keluar (eksternal).
5
STRUKTUR ORGANISASI RSUP SURAKARTA

6
PELAYANAN SPESIALISTIK EXISTING

Spesialis Kesehatan Jiwa

Spesialis Mata

7
KETENAGAAN
TOTAL KETENAGAAN DI RSUP SURAKARTA : 261
TENAGA MEDIS : 38
NON
PROFESI PNS PPPK MITRA JML
PNS
Dokter Umum 15 1 16
Dokter Gigi 1 1
Dokter Spesialis Paru 3 3
Dokter Spesialis Penyakit Dalam 2 2

Dokter Spesialis Radiologi 1 1

Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 1

Dokter Spesialis THT-KL 1 1


8
KETENAGAAN
NON
PROFESI PNS PPPK MITRA JML
PNS

Dokter Spesialis Bedah 2 1 3

Dokter Spesialis Obgyn 2 2

Dokter Spesialis Anestesi 2 2 4

Dokter Spesialis Mata 1 1

Dokter Spesialis Anak 1 1

Dokter Urologi 1 1

Dokter Jantung 1 1
9
KETENAGAAN
TENAGA KEPERAWATAN DAN BIDAN : 107
NON
PROFESI PNS PPPK JML
PNS
Perawat Ners 11 11

Perawat D III 46 1 29 76

Perawat Gigi 2 2

Asisten Penata Anestesi 1 1

Bidan 8 9 17

10
KETENAGAAN
TENAGA PENUNJANG PELAYANAN : 74
NON
PROFESI PNS PPPK JML
PNS
Apoteker 7 7
Asisten Apoteker 10 2 12
Pranata Laboratorium Kesehatan 12 4 16
Radiografer 7 1 8
Perekam Medis 8 1 5 14
Fisioterapis 3 3
Nutrisionis 3 3
Penyuluh Kesehatan Masyarakat 3 3
Epidemiolog Kesehatan 2 2
Sanitarian 2 2
Teknisi Elektro Medis 2 2
Pembimbing K3 2 2
11
KETENAGAAN
TENAGA ADMINISTRASI : 42
NON
PROFESI PNS PPPK JML
PNS
Analis Kepegawaian 2 2
Perencana 2 2
Arsiparis 5 5
Sekretaris 1 1
Keuangan 8 3 11
Administrasi lain 9 2 11
Pranata Komputer 5 1 6
Auditor 1 1
Pranata Humas 2 1 3

12
13
RENSTRA RSUP SURAKARTA TAHUN 2022 - 2024

2022 2023 2024


PENAMBAHAN PELAYANAN BARU : PENAMBAHAN PELAYANAN BARU : PENAMBAHAN PELAYANAN BARU :

1. Spesialis Jantung Pembuluh Darah 1. Spesialis Bedah Mulut 1. Spesialis Bedah Thorax

2. Spesialis Mata 2. Spesialis Penyakit Dalam Ginjal dan 2. Spesialis KGEH

3. Spesialis Kulit dan Kelamin Hipertensi


PENGEMBANGAN PELAYANAN :

PENGEMBANGAN PELAYANAN : PENGEMBANGAN PELAYANAN : 1. Pengembangan SDM

1. Pengembangan SDM 1. Pengembangan SDM


PENAMBAHAN / PEREMAJAAN
PENAMBAHAN / PEREMAJAAN ALAT :
PENAMBAHAN / PEREMAJAAN ALAT :
ALAT : 1. Pengembangan Alat Medik
1. Pengembangan Alat Medik
1. Pengembangan Alat Medik
PENAMBAHAN FASILITAS :
PENAMBAHAN FASILITAS :
PENAMBAHAN FASILITAS : 1. Penyusunan DED Gedung Pelayanan
1. Penyusunan DED Gedung Rawat
1. Penyusunan DED Gedung IGD Infeksi
Jalan
2. Pembangunan Gedung Rawat Jalan 2. Pembangunan Gedung IGD 14
2. Pembangunan Gedung Critical Care
PENINGKATAN MUTU
DAN
KESELAMATAN PASIEN (PMKP)
RSUP SURAKARTA

15
PROGRAM PENINGKATAN MUTU DI RSUP SURAKARTA
1. Pelaksanaan Program Keselamatan Pasien.
2. Manajemen Risiko
3. Pemantauan Indikator Mutu Pelayanan Rumah
Sakit
4. Pembuatan RCA / FMEA
5. Clinical Pathway
6. Audit Klinis
01 Pelayanan Pasien 02 03
7. Pendidikan Staf
8. Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi
9. Evaluasi Kinerja Vendor/ Pihak Ketiga
10. Evaluasi Kinerja Staf
16
11. AkreditasI
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE
MUTU RSUP SURAKARTA

17
HUBUNGAN KERJA KOMITE MUTU

INSTALASI / KEPALA
UNIT KERJA BIDANG / TIM K3 RS SPI
BAGIAN DI RS

KOMITE IT
MEDIK & KSM
KOMITE MUTU

KOMITE ETIK
KOMITE DAN HUKUM RS
KEPERAWATAN

KOMITE PPA LAIN LEMBAGA


& STAF KLINIS KOMITE PPI
AKREDITASI
LAINNYA
18
ALUR PELAPORAN INDIKATOR MUTU
SUB 1. Staf Pengumpul Data melakukan Pencatatan dalam Worksheet.
UNIT KERJA
KOORDINATOR 2. Kepala Unit membuat Analisa dan Rencana Tindak Lanjut lalu melaporkan ke Sub Komite Mutu.

FEED BACK
1. Menerima Data dari Kepala Unit.
SUB KOMITE MUTU
2. Verifikasi, Validasi, dan Analisa Indikator Mutu.

FEED BACK
1. Menyusun Laporan Mutu RS kepada Komite Mutu.
SEKRETARIS KOMITE 2. Mengusulkan Rekomendasi Perbaikan.
MUTU
3. Menyediakan Bahan Rapat Evaluasi PMKP.

FEED BACK
1. Menerima Laporan Mutu RS.
KETUA KOMITE
2. Memberikan Rekomendasi Perbaikan kepada Direktur.
MUTU
3. Melakukan Rapat PMKP setiap Triwulan.

FEED BACK
1. Menerima Usulan Rekomendasi.
DIREKTUR 2. Memutuskan Rekomendasi dalam Rapat PMKP.
3. Melaporkan Indikator Mutu RS kepada Pejabat Pengawas.
FEED BACK 4. Mendisposisikan kepada Kepala Bidang / Bagian untuk Menindaklanjuti.
PEJABAT
PENGAWAS 1. Menerima Laporan dari RS.
2. Memberikan Arahan / Rekomendasi / Kebijakan / Tindak Lanjut.
KEPALA
BIDANG / 1. Menindaklanjuti Disposisi dari Direktur
BAGIAN
PELAYANAN KLINIS PRIORITAS 2022
Pelayanan Paru
Sesuai dengan Tujuan
Strategis RS/ VISI : Layanan Paru :
HIGH VOLUME Pasien Experience :
1. Sebagai Rujukan Paru →
Belum Ada Kompetitor (Pasien Terbanyak) Masih adanya
Pelayanan Paru Komplain Pasien
Komprehensif di Kota terkait Pelayanan Paru
Surakarta
2. Ada 3 Dokter Spesialis
Permasalahan di RS :
Paru yang kompeten
3. Memiliki Alat Penunjang 1. Pengembangan Pelayanan
belum maksimal di tahun Respiratory Early
Pelayanan Paru yang
2021 Warning System
lengkap
2. Angka Rujukan Pasien Paru belum berjalan
meningkat dengan baik →
3. Pencapaian Indikator Mutu Perlu Perbaikan
Prioritas belum tercapai
20
KRITERIA PEMILIHAN INDIKATOR

1. Masalah yang Paling Banyak di Rumah Sakit.


2. Jumlah yang Banyak (High Volume).
3. Proses Berisiko Tinggi (High Process).
4. Ketidakpuasan Pasien dan Staf.
5. Kemudahan dalam Pengukuran.
6. Ketentuan Pemerintah / Persyaratan Eksternal.
7. Sesuai dengan Tujuan Strategis Rumah Sakit.
8. Memberikan Pengalaman Pasien lebih baik (Patient Experience).

21
INDIKATOR MUTU PRIORITAS RSUP
SURAKARTA TAHUN 2022
NO. INDIKATOR MUTU PRIORITAS SKOR
1. Kepatuhan Pemeriksaan EKG pada Pasien PPOK yang dirawat di Rawat Inap. 32
2. Kepatuhan Pemeriksaan Rontgen pada Awal Pasien Covid masuk di RSUP. 34
3. Kepatuhan Pengisian Assessment Awal Medis Rawat Inap kurang dari 1x24 jam 34
4. Kepatuhan Pemeriksaan HIV pada semua Pasien TB. 33
5. Kepatuhan terhadap Tersedianya Obat-obat Emergency pada Trolley Emergency di Bangsal Non Isolasi. 31
6. Ketepatan Pelaporan TB. 30
Ketepatan Penyelesaian Administrasi Kepulangan Pasien Paru Rawat Inap Kurang dari 3 jam Sejak dari
7. 31
Visite DPJP.
8. Ketepatan Penempelan Barcode Identitas Pasien saat Penerimaan Resep Obat Paru di Rawat Jalan. 31
9. Pelaporan Nilai Kritis Hasil Elektrolit Pasien Paru Kurang Dari 30 menit. 30
10. Kepatuhan Pelabelan Obat High Alert pada Pasien Paru. 31
11. Kepatuhan Penandaan Lokasi Tindakan Pungsi Pleura pada Pasien Paru di Rawat Inap. 31
12. Kepatuhan Hand Hygiene Perawat di Rawat Inap Isolasi. 30
13. Kelengkapan Pengisian Assessment Awal Risiko Jatuh pada Pasien Paru di Rawat Jalan. 22
30
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

23
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

24
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

Analisa :
▪DPJP terkadang lupa mengisi.
▪Pasien yang masuk langsung
ke ICU belum diisi lengkap
assessment awal medisnya.
Rekomendasi :
▪ Perawat mengingatkan DPJP.
▪ Resosialisasi Pengisian
Assessment Awal Medis
kepada Dokter ICU.

25
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
Analisa :
▪Kurangnya koordinasi dan sosialisasi
tentang target program TB, bulan April ada
cuti bersama Hari Raya Idul Fitri jadi
planing pemeriksaan tertunda.
▪Yang belum dilakukan kons. PITC adalah
pasien TB Anak.
▪Pasien yang tegak TB tidak langsung
diperiksa status HIV nya, serta pasien anak
belum dilakukan pemeriksaan HIV.
Rekomendasi :
▪Koordinasi dan sosialisasi tentang target
program TB.
▪Mengingatkan pada perawat agar
menyampaikan kepada dokter Spesialis
Anak.
▪Manajemen membuatkan Nota Dinas
bahwa semua pasien yang dinyatakan TB
segera dilakukan tes HIV.
26
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
Analisa :
Ada 3 item Obat Emergency
Kosong :
• 1 Item Kosong di Pasaran,
• 2 Item Sudah Dipesankan
tetapi Belum Datang
(Menunggu Pengiriman dari
Distributor).
Rekomendasi :
Koordinasi dengan
Distributor untuk
Mempercepat Pengiriman.

27
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

28
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

Analisa :
▪ Menunggu obat dan
menunggu jemputan
keluarga.
Rekomendasi :
▪ Koordinasi dengan
apotik untuk
mempercepat proses
pulang.

29
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

30
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

31
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

Analisa :
▪ Ketidakpatuhan Petugas
Farmasi dalam menempel
Stiker High Alert.
▪ Sudah ada peningkatan
Rekomendasi :
▪ Pekan Kepatuhan
Penempelan Stiker High
Alert.
▪ Meningkatkan monitoring
dan evaluasi dalam
implementasi indikator.

32
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

33
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

34
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

35
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

36
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

37
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

38
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022 Analisa :
▪ Bulan Juli 2022 Tidak Ada Tindakan Seksio Sesarea
emergensi Kategori I.

▪ Jadwal jaga di luar jam kerja on call.

▪ Tim operasi terdiri dari banyak profesi (Operator,


Sp.An, Sp.A, Bidan/ Perawat Perinatologi, Perawat
Anestesi dan Perawat Bedah, CSSD).

▪ Operasi Cito SC sering kali di luar jam kerja,


sehingga untuk mengumpulkan kembali tim di atas
membutuhkan waktu cukup lama karena kendala
jarak tempat tinggal.

Rekomendasi :

▪ Pelayanan IBS 24 jam.

▪ Penambahan SDM perawat anestesi dan bedah.

▪ Supervisi dari Kepala Unit / Instalasi (IBS).

▪ Dilakukan monitoring dan evaluasi pencatatan


dan pelaporan data. 39
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
Rekomendasi yang sudah dilakukan :

▪ Mengalihkan pasien Online langsung ke Poli yang dituju.


▪ Simplifikasi alur pendaftaran online langsung diarahkan
ke poli yang dituju serta diatur jam kedatangan pasien.

Analisa :

▪ Waktu buka pelayanan pendafataran di Jam 7 pagi,


sedangkan waktu mulai pelayanan dokter, di jam 8. Jadi,
ketika satu pasien mundur, maka akan berdampak
mundur semua.
▪ penumpukan pasien di registrasi pendaftaran.
▪ Terdapat gap antara kedatangan pasien di registrasi
dengan waktu mulai pelayanan dokter.

Rekomendasi :

▪ Pengaturan kedatangan pasien melalui pendaftaran


online.
40
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

41
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

42
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

43
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

44
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

45
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

46
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

47
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022

48
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU

49
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU

50
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU

51
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU

52
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU

53
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU

54
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU

55
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU

56
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU

57
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU

58
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU

59
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU

60
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU

61
AUDIT CLINICAL PATHWAY

▪ Penyakit Paru Obstruksi Klinik (High Volume) – LOS ,


Spirometri, Antibiotik, EKG pada Tiap Pasien PPOK yang
masuk Rawat Inap.
▪ Covid 19 (High Risk, High Cost) – LOS, Antibiotik,
Pemeriksaan Penunjang.
▪ Pneumonia (High Risk, High Volume) – LOS, Antibiotik,
Pemeriksaan Penunjang.
▪ TB DIH –LOS, Antibiotik, Pemeriksaan Penunjang.
▪ Ca Paru Pro-Diagnostik (High Volume) – LOS, Antibiotik,
Pemeriksaan Penunjang.

62
AUDIT CLINICAL PATHWAY --LOS
Audit LOS
4,90
4,79
4,80 4,72
4,70

4,60 4,67

4,50

4,40
LOS
4,30
4,30
4,20

4,10

4,00
MEI JUNI JULI AGUSTUS 63
AUDIT CLINICAL PATHWAY

SELISIH KLAIM JKN VS BIAYA RIIL


80.000.000 74.271.023

70.000.000 63.166.280

60.000.000

50.000.000

40.000.000
41.772.117
30.000.000 SELISIH
KLAIM JKN
20.000.000 27.219.638 VS BIAYA
RIIL
10.000.000

-
MEI JUNI JULI AGUSTUS
64
AUDIT CLINICAL PATHWAY
BIAYA RIIL / KASUS
6.000.000,00

4.891.249,41
5.000.000,00
4.486.761,11

4.000.000,00 4.344.561,71

3.000.000,00 3.514.889,26

BIAYA
2.000.000,00 RIIL/KASUS

1.000.000,00

-
MEI JUNI JULI AGUSTUS
65
KESELAMATAN
PASIEN

66
ALUR PELAPORAN IKP
UNIT / ATASAN Komite Nasional
TIM KP RS DIREKSI
DEPT. / LANGSUNG UNIT KESELAMATAN
INST. PASIEN
Laporan
Kejadian
INSIDEN (2X24 Jam)

Atasan
Langsung

Tangani Grading
Segera
Laporan Kejadian
Hijau Biru Kuning Merah
Hasil Investigasi

Investigasi Analisa/
Sederhana Regrading

Rekomendasi RCA
Feedback
Ke Unit Pembelajaran/ LAPORAN LAPORAN
Rekomendasi 67
LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
RSU PUSAT SURAKARTA JANUARI - SEPTEMBER 2022
GRADING
GRADING
BULAN UNIT RESIKO
NO. JENIS INSIDEN RESIKO PENYEBAB TINDAK LANJUT
KEJADIAN TERKAIT SUB
UNIT
KOMITE KP
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Januari FARMASI KTC (kesalahan input e- Hijau ▪ Dokter salah melakukan input Hijau 1. Memperketat dobel cek terutama pada pa
2022 resep) eResep pada kolom lain sehingga eRese sien penyakit kronis atau pengobatan rutin
p yang diterima apotik tidak lengkap (sal 2.Koordinasi dengan tim IT supaya memberi j
ah masuk menu) arak antara kolom input resep oleh dokter
dengan kolom pemberian obat
3. Sosialisasi ulang ke DPJP

2. Januari FARMASI KNC (kesalahan Hijau 1. Petugas tidak melakukan dobel check a Hijau 1. Memperketat dobel cek terutama pada pa
2022 ntara buku obat dengan resep sien penyakit kronis atau pengobatan rutin
pemberian obat)
2. Etiket obat yang tercetak terpotong se 2.Koordinasi dengan tim IT supaya etiket
hingga tidak terbaca dengan jelas tidak terpotong saat di print

3. Maret 2022 RAWAT KNC (Pasien tidak Biru 1. Petugas tidak mengecek Kembali Biru 1. Perbaikan SOP pemulangan pasien
apakah pasien sudah mengambil obat k 2. Edukasi ke pasien atau keluarga yang akan
INAP menerima obat pulang
e apotik sebelum memulangkan pasien pulang dari ranap untuk mengambil obat
dari ranap) 2.Kurang komunikasi antara apotik dengan
rawat inap

68
LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
RSU PUSAT SURAKARTA JANUARI - SEPTEMBER 2022
GRADING
GRADING
BULAN UNIT RESIKO
NO. JENIS INSIDEN RESIKO PENYEBAB TINDAK LANJUT
KEJADIAN TERKAIT SUB
UNIT
KOMITE KP
1 2 3 4 5 6 7 8
4. Maret RAWAT KTC (obat yang seharu Biru ▪ Pasien tidak meminum obat ya Biru 1.Edukasi kepada pasien oleh petugas
2022 INAP snya diminum saat pasi ng diberikan oleh petugas kare 2.Pemantauan minum obat pada pasien geriatri
en dirawat tidak dimin na ketidak tahuan pasien dan p
um oleh pasien) enunggu pasien
5. Maret IBS KNC (ditemukan IV cate Biru Sisa iv catheter tahun 2019 yang Biru 1.Meningkatkan kewaspadaan saat memakai alat-
2022 ter kemungkinan sudah dipakai teta alat invasive
yang berisi darah pada pi tidak dibuang ke safety box 2.Edukasi PPI ke petugas
waktu akan digunakan
kepada
pasien
6. April 2022 ICU KTC (Pasien Kabur Dari Hijau 1. Pintu ICU dalam keadaan tidak Hijau 1. Pengusulan smart lock untuk akses di ICU
Ruang Perawatan) terkunci baik pintu depan dan 2. Petugas ICU bergiliran untuk istirahat, dengan
belakang
tetap ada yang berjaga
2. Petugas dalam keadaan lengah 3. Satpam supaya jaga di lantai 1 rawat inap
setelah melakukan tindakan
4. Pengusulan kunci sementara pintu belakang ICU
3. Satpam tidak berjaga di lantai 1
7. Mei 2022 FARMASI, KTC (Salah Rute Hijau 1.Kurang lengkapnya penulisan Hijau ▪ Sosialisasi Formularium Nasional (rencana Agustus
SADEWA Pemberian Obat Pada resep oleh dokter 2022) ke PPA termasuk peresepan obat yang baik
1 Pasien) dan benar
2.Tidak adanya double check

69
LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
RSU PUSAT SURAKARTA JANUARI - SEPTEMBER 2022

Grading
Grading
Tanggal Unit Resiko
No Jenis Kejadian Resiko Penyebab Tindak Lanjut
Kejadian Terkait SubKom
Unit
KP
1 2 3 4 5 6 7 8
8. Mei 2022 FARM KTC Hijau • Tidak adanya double check Hijau 1. Optimalisasi pelabelan pada LASA
ASI (Kesalahan maupun HAM (ada petugas khusus)
Pemberian 2. Memperketat mekanisme double
Obat Pada check (termasuk saat serah terima obat
Pasien) di unit)
9. Mei 2022 FARM KNC Hijau • Tidak adanya double check Hijau 1. Optimalisasi pelabelan pada LASA
ASI (Kesalahan maupun HAM (ada petugas khusus)
Pemberian 2. Memperketat mekanisme double
Obat Pada check (termasuk saat serah terima obat
Pasien) di unit)
10. Juni 2022 FARM KNC Biru • Mekanisme Penyimpanan Obat Biru 1. Perbaikan Sistem IT terkait ED obat
ASI (Kesalahan Sesuai Kadaluarsa Dan Sistem Fefo pada KHANZA (ED yang diinput adalah
Penulisan Perlu Diperbaiki ED yang paling dekat)
Kadaluarsa
2. Pengecekan ED secara rutin setiap
Pada Obat
Pasien) bulan

70
LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
RSU PUSAT SURAKARTA JANUARI - SEPTEMBER 2022
Grading Grading
Tanggal
No Unit Terkait Jenis Kejadian Resiko Penyebab Resiko Tindak Lanjut
Kejadian
Unit SubKom KP
1 2 3 4 5 6 7 8
11. Juli FARMASI KNC (obat yang diberikan Hijau • Tidak adanya double check Hijau 1. Optimalisasi pelabelan pada LASA
ke pasien tidak sesuai maupun HAM (ada petugas
resep dan tidak seuai label) khusus)
2. Memperketat mekanisme double
check (termasuk saat serah terima
obat di unit)
12. Juli NAKULA 2 KTC (salah pasien dalam Biru • Tidak adanya pendampingan Biru 1.Sosialisasi ke CI
pemberian obat injeksi dan mahasiswa oleh PPA saat Sosialisasi ke Mahasiswa
salah cara serta salah melakukan tindakan
pasien dalam pemberian
obat nebulizer dan NacL)
13. Agustus ICU KTD (pasien meninggal Kuning • Tidak adanya pendampingan dari Kuning 1. Revisi SOP Transfer pasien IGD ke
saat transfer IGD ke ICU) dokter saat transfer pasien dari ICU
IGD ke ICU 2. Meningkatkan komunikasi efektif
• Belum rincinya SOP transfer antara IGD dan ICU
pasien IGD ke ICU 3. Membuat kriteria stabil pasien
14. September FISOTHERAPI KTC (salah pasien dalam Biru • Tidak adanya pendampingan dari Biru 1. Memperketat identifikasi pasien
pemberian therapi di keluarga pasien lansia, Tidak
fisiotherapi) adanya double check
15. September RAJAL - KNC (obat yang diberikan Hijau • Tidak adanya double check Hijau 1. Memperketat mekanisme double
FARMASI ke pasien tidak sama check (termasuk saat serah terima
dengan label pada obat obat ke pasien)
yang tertempel, salah obat
salah pasien) 71
ALUR PELAPORAN IKP

JENIS LAPORAN
BULAN JML KET.
KTD KPC KNC KTC Sentinel

Januari sampai
1 0 7 7 0 15
September 2022 Total Grading Resiko :
Biru : 6
Hijau : 8
Kuning : 1
Merah : 0

Total Laporan :
15 Laporan
72
RCA (ROOT CAUSE ANALYSIS)

1. Kejadian yang akan dianalisis :


Pasien Meninggal Saat Transport dari IGD ke ICU.
2. Tim RCA :
a. Ketua Tim : dr. Ernawati Atmaningtyas
b. Anggota :
• dr. Dyaning PM
• Dwi Narimo, S.Kep, NS
• Putriani Kartika
• Siti Chairani
• Fathonah Sulistyowati, S.St.Ft
• Fondha Herawati S.Kep, M.Kes
• Muthmainah
• Lia nurlia
• Apriliana Pratiwi
c. Petugas Notulen : Apriliana Pratiwi
3. Tanggal Pelaksanaan RCA :
Mulai 8 Agustus selesai 9 September 2022
73
RCA (ROOT CAUSE ANALYSIS)

KETERBATASAN SDM?
KETERBATASAN
PERALATAN?
74
RCA
RCA –Analisis
–Analisis Masalah
Masalah
Rekomendasi dan Rencana Tindak Lanjut :

SUMBER DAYA BUKTI


AKAR TINGKAT PENANGGUNG
TINDAKAN WAKTU YANG PENYELESAI PARAF
MASALAH PELAKSANA JAWAB
DIBUTUHKAN AN
Transfer Sosialisasi Staf / Petugas Kepala Ruang September Rapat Rutin
Belum Sesuai SOP Baru IGD 2022 IGD
SOP

SOP Transfer Revisi SOP Staf / Petugas Kepala Ruang September SOP Revisi
Belum IGD 2022
Lengkap

Hasil Pelaksanaan
KETERBATASAN
RCA sudah dilaksanakan dengan Rekomendasi Perbaikan SOP Transfer Pasien IGD ke ICU dan Sosialisasi Ulang
SDM?
SOP dengan harapan PetugasKETERBATASAN
menaati SOP baru yang telah dibuat.
PERALATAN?
75
SPO TRANSFER IGD

76
RCA –Analisis Masalah

77
RISK
MANAGEMENT
IPAD MOCKUP
Some fifty years ago there was a curious case of
whale trover litigated. Likewise a fish is technically
fast when it bears a waif, or any other recognized
symbol of possession. These are scientific
commentaries; but the commentaries of the whale
men themselves sometimes consist in hard words
and harder knocks.

78
PROFIL RISIKO

CONTROL
AKAR MASALAH PROBA
KATEGORI DAMPAK LABILITY SCOR RANG PEMILIK
NO PERNYATAAN RISIKO (PENYEBAB UTAMA BILITAS
RISIKO (D) (Pengendal ING KING RISIKO
RISIKO) (P)
ian)
(8)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10)
(5x6x7)
1. Operasional Karena komputer untuk Pelayanan Resep Kurangnya Sarana dan 3 5 4 60 1 FARMASI
terkadang lambat, mungkin pasien Prasarana Komputer
menerima obat jadi tidak tepat waktu serta Jaringan Internet
mengakibatkan munculnya komplain dari yang memadai. MACBOOK MOCKUP
pasien.
Some fifty years ago there was a curious case of
2. Operasional Karena Petugas Farmasi jumlahnya Belum ada Petugas 3
whale trover litigated. 4
Likewise 4 is technically
a fish 48 2 FARMASI
fast when it bears a waif, or any other recognized
terbatas dan belum ada yang bisa khusus Farmasi yang khusus
melayani resep rawat inap, mungkin pasien melayani Resepsymbol
Rawat of possession. These are scientific
rawat inap ada yang menerima obat tidak Inap. commentaries; but the commentaries of the whale
tepat waktu mengakibatkan terapi men themselves sometimes consist in hard words
terlambat. and harder knocks.

3. Risiko Karena ketidaktahuan tentang prosedur Belum adanya SOP 5 2 4 40 3 Rawat Inap
Reputasi cara menyusui yang benar kemungkinan edukasi kepada pasien Perinatologi
terjadi bayi tersedak sehingga bayi sulit tentang cara menyusui
bernafas dan membahayakan nyawa bayi. yang benar. 79
PROFIL RISIKO

CONTROL
AKAR MASALAH PROBA
KATEGORI DAMPAK LABILITY SCOR RANG PEMILIK
NO PERNYATAAN RISIKO (PENYEBAB UTAMA BILITAS
RISIKO (D) (Pengendal ING KING RISIKO
RISIKO) (P)
ian)
(8)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10)
(5x6x7)
4. Risiko Legal Karena tidak dilakukan screening ulang dan Belum ada form 3 3 4 36 4 Rawat Inap
identifikasii bayi risiko tertukar identifikasi bayi saat Perinatologi
Kemungkinan pasien berisiko tertukar rawat gabung.
Sehingga terjadi tuntutan hukum dan
kerugian RS.
MACBOOK MOCKUP
Some fifty years ago there was a curious case of
whale trover litigated. Likewise a fish is technically
5. Risiko Karena jumlah SDM perawat yang Belum ada agenda 4 3 3 36 5 Rawat Inap
fast when it bears a waif, or any other recognized
Operasional bersertifikat Pelatihan Keperawatan pelatihan keperawatan Intensif
symbol of possession. These are scientific
Intensif terbatas Kemungkinan terdapat intensif selama
commentaries; but the commentaries of the whale
petugas kurang kompeten pandemi. men themselves sometimes consist in hard words
Untuk menangani pasien dalam kondisi and harder knocks.
kritis Sehingga pasien tidak dapat tertolong
saat terjadi kegawatdaruratan/ kondisi
kritis.

80
PEMANTAUAN PENANGANAN PENGENDALIAN
RISIKO
Waktu
Penanganan
PemantauanPenanggun
Risiko Realisasi g Jawab
No Kegiatan Sasaran Rencana Yang Usulan Perbaikan
(Prioritas) (Kegiatan Realisa Pemantaua
(Pengendalian Belum Rencana
Rencana si n
yang Harus Ada) Tertangani
Pengendalian )
(1) (2) (3) (4) CORPORATE
(5) PRESENTATION
(6) (7) (8) (9) (10) (11)
1. Pelayanan Pasien Sangat Tinggi 1. Berkoordinasi Berkoordinasi Ada Berkoordinasi 3 bulan Setiap Kepala

THANK YOU
Resep Obat Menerima Obat dengan IT Terkait dengan IT terkait beberapa secara terus- Bulan Instalasi
Jadi Pasien Jadi Tepat Penyempurnaan E- penyempurnaan E- kesalahan menerus dengan IT Farmasi
Rawat Jalan. Waktu sesuai Resep, serta Up Resep, serta up dan kendala dalam hal
Resep Dokter Grade dan grade dan yang dialami penyempurnaan E-
dengan Standar Penambahan Sarana penambahan sarana dalam resep dan
Waktu ≤ 30 dan Prasarana dan prasarana Pelaksanaan memanfaatkan
Menit. Komputer serta komputer serta e-resep menu-menu di
Jaringan Internet jaringan internet SIMRS sebagai
yang memadai. yang memadai. media informasi
obat kepada dokter.

81
PEMANTAUAN PENANGANAN
PENGENDALIAN RISIKO
GENERAL
Penanganan Waktu Pemantauan
Penanggu
Risiko
Rencana Realisasi Usulan ng Jawab
No Kegiatan Sasaran (Priorita Yang Belum
(Pengendalian (Kegiatan Rencana Perbaikan Rencana Realisasi Pemantau
s) Tertangani
yang Harus Ada) Pengendalian ) an
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
2. Pelayanan Pasien Tinggi 1. Membuat 1. Membuat Laporan Penambahan Membuat 1 tahun 1 tahun Kepala
Resep Obat Menerima Laporan Analisis Beban Kerja SDM Farmasi Laporan terkait Instalasi
Pasien Rawat Obat Tepat Analisis Beban beserta Pemetaan untuk Petugas Analisis Beban Farmasi
Inap. Waktu sesuai Kerja beserta Pekerjaan sebagai dasar Pelayanan Kerja di
Jam Pemetaan Pengajuan Penambahan Rawat Inap. Instalasi
Pemberian Pekerjaan SDM Farmasi untuk Farmasi
Obat. sebagai dasar Petugas Pelayanan (Pemisahan
Pengajuan Rawat Inap. Petugas Rawat
Penambahan Inap dan Rawat
SDM Farmasi 2. Pengaturan Jadwal Kerja Jalan)
untuk Petugas sebagai Petugas Rawat
Pelayanan Inap serta Pengajuan
Rawat Inap. Usulan Penambahan
SDM Farmasi untuk
Petugas Pelayanan
Rawat Inap.

82
LAPORAN PEMANTAUAN RISIKO
Penanganan Risiko Status Risiko
Prioritas
Risiko
MEDICAL Waktu
Penanggu
Trend
Level
Aksi / Pengendalian Output Target Realisasi Implement (naik /
ng Jawab Risiko
asi turun)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Komputer Koordinasi dengan IT terkait Pelayanan resep obat jadi Pasien menerima Belum 3 bulan Kepala Naik Tinggi
Untuk penyempurnaan E-Resep, pasien rawat jalan berjalan obat jadi sesuai Tercapai Instalasi
Pelayanan pemberian informasi lancar dan tepat waktu. standar waktu ≤ Farmasi
Resep kekosongan obat melalui sarana 30 menit.
Terkadang SIM RS, serta upgrade dan
Lambat. penambahan sarana dan
prasarana komputer serta
jaringan internet yang memadai.
Kurangnya 1. Membuat laporan analisis 1. Membuat laporan Penambahan Membuat 1 tahun 1 tahun Naik Tinggi
SDM Farmasi beban kerja beserta pemetaan analisis beban kerja SDM Farmasi laporan terkait
untuk pekerjaan sebagai dasar beserta pemetaan untuk petugas analisis beban
Pelayanan pengajuan penambahan SDM pekerjaan sebagai dasar pelayanan rawat kerja di
Rawat Inap. Farmasi untuk petugas pengajuan penambahan inap. instalasi
pelayanan rawat inap. SDM Farmasi untuk farmasi
petugas pelayanan (pemisahan
2. Pengaturan jadwal kerja rawat inap. petugas rawat
sebagai petugas rawat inap 2. Pengaturan jadwal inap dan
serta Pengajuan usulan kerja sebagai petugas rawat jalan),
penambahan SDM Farmasi rawat inap serta Membuat SPO
untuk petugas pelayanan Pengajuan usulan pelayanan
rawat inap. penambahan SDM rawat inap
Farmasi untuk petugas
pelayanan rawat inap.
83
FMEA
MENENTUKAN TOPIK FMEA DAN MEMBENTUK TIM
MEMILIH PROSES RESIKO TINGGI :
Proses Pelayanan Resep Pasien Rawat Jalan
Latar Belakang : Proses Pelayanan Resep Rawat Jalan berisiko tertukar dengan adanya
banyak pasien rawat jalan.
PEMBENTUKAN TIM :
DOWNLOAD MORE
Ketua : Fella Syifa, S.Farm., Apt
Anggota :
GraphicPanda.net
▪ Indarti Dian Purwani, S.Farm., Apt
▪ Febri Purwantini Anugrahaningsih, S.Si.Apt
▪ Wahid Budi Nugroho, S.Farm, Apt
▪ Lilis Rejeki, S.Farm., Apt
▪ Retno Ayu Budiningsih
▪ Yudhi Dewi Timorita
▪ Kadek Sulistiyowati

84
FMEA –GAMBARAN ALUR PROSES
1. PENERIMAAN RESEP 2. ENTRY RESEP KE SIM RS 3. PENGAMBILAN OBAT 4. PENYERAHAN OBAT
Pasien Menyerahkan Resep ke Tempat Petugas Melakukan Skrining Resep Petugas Mengambil dan Mengurutkan Resep yang Petugas Mengecek Urutan Obat
Penerimaan Resep (Administrasi, Farmasetis, Klinis) Sudah Dientry sesuai Nomor Antrean

Petugas Melakukan Identifikasi Jenis Petugas Melakukan Cek Kesesuaian Resep dengan
Petugas Melakukan Entry Resep di SIM Nota, Etiket, dan Kelengkapan Berkas (Administrasi, Petugas Mengecek Kesesuaian Obat
Resep (Obat Jadi, Obat Racikan, Obat TB,
RS Farmasetis, Klinis) yang diambil dengan Resep
e-Resep)

Petugas Mengklik Tombol Nomor Petugas Melakukan Entry Klaim Obat Untuk Resep Pasien Umum, Petugas Menyerahkan Petugas Mengklik Nomor
Antrean di Komputer sesuai Jenis Resep Kronis BPJS di Apotek Online Nota ke Kasir Pemanggilan Pasien
Petugas Memberikan Nomor Antrean Petugas melakukan Verifikasi Identitas
Petugas Mencetak Nota dan Etiket Petugas Mengambil Obat sesuai dengan Resep Pasien Sebelum Penyerahan Obat
kepada Pasien
Petugas Mengurutkan Resep Berdasarkan Untuk Obat Racikan Petugas Lain Melakukan
Nomor Antrean, kemudian Memberikan Petugas Memisahkan Berkas Klaim untuk Pengecekan Kembali Obat yang akan diracik Petugas Menyerahkan Obat disertai
Obat Kronis BPJS dengan KIE
Ke Petugas Entry Resep
Petugas Meletakkan Resep, Etiket, Nota Petugas Menyerahkan Obat yang akan diracik
di Keranjang Pengambilan Obat ke Petugas Racik
Petugas Racik meracik sesuai obat yang telah
disiapkan
Petugas mengecek ulang dan mengurutkan obat
sesuai urutan obat dalam resep

Petugas memisahkan berkas untuk resep BPJS

Petugas meletakkan obat yang telah disiapkan di meja


sesuai Nomor Antrean Resep
85
FMEA --ACTION PLAN DAN HASIL
FAILURE Rekomendasi PELAKSANA
No. CAUSE ACTION PLAN PELAKSANAAN HASIL HASIL
MODE RTL AN
1. Sarpras Perangkat yang Melakukaan Koordinasi dengan Penyebab dan Solusi Follow Up Hasil 15 Oktober
untuk Entri sudah perlu 30 September 2021 Lampiran 1
Pihak IT Entry Macet (Lampiran 1) Koordinasi 2021
Resep dilakukan
terkadang peremajaan dengan Penggantian CPU
Diusahakan untuk
macet kapasitas yang dan Monitor pada
Mengajukan Usulan Sarpras mendapatkan CPU dan Februari
memadai Januari 2022 Follow Up 2 Komputer
(Komputer) Baru Layar yang lebih Up 2022
dengan spek yang
Grade
lebih baik
2. Kegagalan Petugas Poli Memberlakukan E-Resep
Konfirmasi dan/atau Dokter Nota Dinas E-
1. Pengajuan Nota Dinas
ke Dokter sulit dihubungi, Lampiran 15 resep sudah
Pemberlakuan E-resep
terlalu sering berlaku
melakukan 2. Melakukan Uji Coba E-resep 8-15 September
Sudah Terlaksana Evaluasi
Konfirmasi ke oleh 2 dokter 2021
Dokter Sudah Terlaksana, Pelaksanaan E-
3. Evaluasi Pelaksanaan Uji Coba
16 September 2021 resep semua
E-resep Lampiran 2
dokter
Dokter mulai
4. Pelaksanaan E-resep oleh Mulai 01 Oktober
menyesuaikan Evaluasi
semua dokter 2021
penggunaan e-resep
Mulai 01 Oktober Evaluasi
5. Evaluasi Pelaksanaan E-resep Lampiran 3
2021 Berkelajutan
Manajemen Terkait Obat Kosong
1. Membuat SPO penggantian Pengajuan 14 Oktober
01 Oktober 2021 Lampiran 4 Sudah Disahkan
obat kosong Pengesahan SOP 2021

2. Melakukan Informasi
Kegiatan
Kekosongan Obat ke Grup 20 September 2021 Lampiran 13
dilanjutkan 86
Whatsapp Farmasi dan Dokter
FMEA --ACTION PLAN DAN HASIL
FAILURE PELAKSA
No. CAUSE ACTION PLAN PELAKSANAAN HASIL Rekomendasi RTL HASIL
MODE NAAN
3. Resep Resep dari beberapa Memberlakukan E-resep
Datang poli masuk ke Nota Dinas e-
Bersamaan apotek dalam waktu 1. Pengajuan nota dinas Lampiran 15 resep sudah
bersamaan, pemberlakuan e-resep
berlaku
2. Melakukan uji coba E-resep oleh 8-15 September
Sudah terlaksana Evaluasi
2 dokter 2021
Sudah terlaksana, Pelaksanaan e-
3. Evaluasi pelaksanaan uji coba E-
16 September 2021 Resep semua
resep Lampiran 2
dokter
Dokter mulai
4. Pelaksanaan E-resep oleh Mulai 01 Oktober
menyesuaikan Evaluasi
semua dokter 2021
penggunaan e-resep
Mulai 01 Oktober Evaluasi
5. Evaluasi pelaksanaan E-resep Lampiran 3
2021 Berkelajutan
Petugas Entry tidak
Modifikasi Jadwal Tugas Bagian 1-15 Oktober
01 Oktober 2021 Lampiran 16 Evaluasi boleh kurang dari 3
Entry 3 orang 2021
orang
Belum ada
28 September
Pengaturan Jadwal Dokter (Poli Evaluasi perubahan
28 September 2021 Lampiran 11 2021 - 1
Paru & Interna) 2 Shift Pelaksanaan signifikan, dokter
Januari 2022
spesialis bertambah
Pembuatan SK Jam Kerja Middle
22 September 2021 Lampiran 14 Sudah disahkan
Farmasi
Pembagian nomor
Pemberian Nomor Antrian Koordinasi dengan
01 Maret 2022 Lampiran 03 Maret 2022 antrian sudah
berdasarkan Resep Prioritas pihak IT
berlaku
87
FMEA --ACTION PLAN DAN HASIL
FAILURE PELAKSA
No. CAUSE ACTION PLAN PELAKSANAAN HASIL Rekomendasi RTL HASIL
MODE NAAN
4. Kegagalan Tulisan dokter Memberlakukan E-Resep
dalam tidak terbaca, Nota Dinas e-
membaca nama resep yang 1. Pengajuan nota dinas
Lampiran 15 Resep sudah
obat dan dituliskan dokter pemberlakuan e-resep
berlaku
deteksi jumlah kurang lengkap,
2. Melakukan uji coba E-resep 8-15 September
obat petugas kurang Sudah terlaksana Evaluasi
oleh 2 dokter 2021
berpengalaman
Sudah terlaksana, Pelaksanaan e-
3. Evaluasi pelaksanaan uji coba
16 September 2021 Resep semua
E-resep Lampiran 2
dokter
Dokter mulai
4. Pelaksanaan E-resep oleh Mulai 01 Oktober
menyesuaikan Evaluasi
semua dokter 2021
penggunaan e-resep
Mulai 01 Oktober Evaluasi
5. Evaluasi Pelaksanaan E-resep Lampiran 3
2021 Berkelajutan
5. Salah Nama pasien Pembuatan SPO penyerahan obat Penempelan di
Menyerahkan sama/pelafalan (identifikasi pasien menyebutkan setiap bagian Job
14 Oktober
Obat ke Pasien mirip nama, tanggal lahir, no. RM, 1 Oktober 2021 Lampiran 8 Desk dan Lampiran 10
2021
alamat dan penanda identitas lain, sosialisasi ke
misalnya kartu berobat pasien) petugas
Koordinasi dengan Rekam Medik
30 September 2021 Lampiran 5
terkait data pasien yang salah
Pembuatan buku laporan IKP
(Insiden Keselamatan Pasien) Sosialisasi
27 September 2021 Lampiran 6
untuk evaluasi internal sesuai Petugas Farmasi
SOP IKP RSUP Surakarta
88
FMEA --ACTION PLAN DAN HASIL
FAILURE Rekomendasi PELAKSA
No. CAUSE ACTION PLAN PELAKSANAAN HASIL HASIL
MODE RTL NAAN

6. Kegagalan Printer Error


Mencetak Melakukaan Koordinasi dengan
30 September
Nota dan Pihak IT Penyebab Macet / Lampiran 1
2021
Etiket Error

Penggantian 1
Mengganti Sarpras (Printer) Diusahakan
Printer Canon
dengan Kapasitas yang lebih Januari 2022 Mendapatkan Follow Up 22 Mei 2022
dengan Printer
memadai Printer Laser
Laser

7. Kesalahan Kesalahan 30 September


Pemberian Penempelan Koordinasi dengan Pihak RM Lampiran 5
2021
Nama Pasien Keterangan Nama
pada Lembar Pasien oleh
Resep Bagian Poli / Pembuatan SPO Penyerahan Sosialisasi
01 Oktober 2021 Lampiran 8
Pendaftaran Obat Petugas Farmasi

8. Entri Resep Belum ada


Rawat Jalan Pembagian Job
terganggu Desk Pekerjaan
karena ada Rawat Inap dan Pemisahan Job
Membuat Jadwal Petugas 01 Maret
Resep Rawat Rawat Jalan 01 Februari 2022 Lampiran Evaluasi Desk sangat
Khusus Rawat Inap 2022
Inap masuk membantu

89
FMEA --ACTION PLAN DAN HASIL

FAILURE PELAKSA
No. CAUSE ACTION PLAN PELAKSANAAN HASIL Rekomendasi RTL HASIL
MODE NAAN
9. Proses Klaim Jaringan
di Apotek internet lambat, Koordinasi dengan IT untuk 30 September
Follow Up kapan
15 Oktober
Online Lama Pasien Kronis Memperkuat Jaringan 2021
Lampiran 1 dapat
2021
Lampiran 1
Datang Internet di Instalasi Farmasi dilaksanakan
Sebelum Waktu
Pengambilan Koordinasi dengan RM untuk
Obat, Belum 30 September Evaluasi Belum
melihat SEP secara Online Lampiran 5
Bridging 2021 Pelaksanaan terlaksana
tanpa mengetik manual

10. Tidak Keterbatasan Penempelan di


Dilakukan Petugas, Membuat Rincian Uraian Setiap Bagian
Pengecekan Kelalaian 14 Oktober
Pekerjaan Tiap Proses 4 Oktober 2021 Lampiran 7 Job Desk dan Lampiran 10
Ulang Petugas 2021
Pelayanan Sosialisasi ke
Petugas
Pengaturan Jadwal Petugas
Farmasi berdasarkan 1 Oktober 2021 Lampiran 9
ketelitian

90
FMEA --ACTION PLAN DAN HASIL

91
FMEA --ACTION PLAN DAN HASIL

92
FMEA --ACTION PLAN DAN HASIL

93
FMEA --ACTION PLAN DAN HASIL
No Potential Failure Mode RPN LAMA RPN BARU

1. Sarpras untuk Entri Resep Terkadang Macet. 216 4

2. Kegagalan Konfirmasi ke Dokter. 210 48


3. Resep Datang Bersamaan 168 90

Kegagalan dalam Membaca Nama Obat dan Deteksi


4. 168 6
Jumlah Obat

5. Salah Menyerahkan Obat ke Pasien 168 12


6. Kegagalan Mencetak Nota dan Etiket 150 4

Kesalahan Pemberian Nama Pasien pada Lembar


7. 140 9
Resep

Entri Resep Rawat Jalan Terganggu karena Ada Resep


8. 140 4
Rawat Inap Masuk

9. Proses Klaim di Apotek Online Lama 126 27


10. Tidak Dilakukan Pengecekan Ulang 126 18 94
NAMA : SUNDOYO, S.H., M.K.M., M.Hum
TTL : Pati, 8 April 1965
NPWP : 07.041.876.9-407.000
PANGKAT/GOL. : Pembina Utama Muda/ IV c
JABATAN : Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Sekretariat Jenderal,
Kementerian Kesehatan RI
PENDIDIKAN :
RSUP Surakarta ▪ S1 Ilmu Hukum, Universitas Ibnu Chaldun
▪ S2 Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan
RSUP Surakarta
Masyarakat Universitas Indonesia
Jl. Prof. Dr. R. Soeharso No 28,
Surakarta
▪ S2 Magister Hukum, Fakultas Hukum
Universitas Gadjah Mada
rsupsurakarta@kemkes.go.id

0271-713055 / 0877-3588-8811
95
TERIMA KASIH

Rumah Sakit Umum Pusat Surakarta RS Umum Pusat Surakarta www.rsupsurakarta.co.id

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan


Jl. Prof. Dr. R. Soeharso Nomor 28, Surakarta @rsup_surakarta
96

Anda mungkin juga menyukai