Presentasi Direktur
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA
Surakarta, 11 Oktober 2022
MATERI PRESENTASI
Kemampuan Pelayanan
VISI Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Kelas B pada tahun 2024
1. Melaksanakan Tata Kelola Rumah Sakit dan Tata Kelola Klinis yang
baik dengan Pelayanan Unggulan Respirasi Terpadu.
MISI
2. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Unggul.
6
PELAYANAN SPESIALISTIK EXISTING
Spesialis Mata
7
KETENAGAAN
TOTAL KETENAGAAN DI RSUP SURAKARTA : 261
TENAGA MEDIS : 38
NON
PROFESI PNS PPPK MITRA JML
PNS
Dokter Umum 15 1 16
Dokter Gigi 1 1
Dokter Spesialis Paru 3 3
Dokter Spesialis Penyakit Dalam 2 2
Dokter Urologi 1 1
Dokter Jantung 1 1
9
KETENAGAAN
TENAGA KEPERAWATAN DAN BIDAN : 107
NON
PROFESI PNS PPPK JML
PNS
Perawat Ners 11 11
Perawat D III 46 1 29 76
Perawat Gigi 2 2
Bidan 8 9 17
10
KETENAGAAN
TENAGA PENUNJANG PELAYANAN : 74
NON
PROFESI PNS PPPK JML
PNS
Apoteker 7 7
Asisten Apoteker 10 2 12
Pranata Laboratorium Kesehatan 12 4 16
Radiografer 7 1 8
Perekam Medis 8 1 5 14
Fisioterapis 3 3
Nutrisionis 3 3
Penyuluh Kesehatan Masyarakat 3 3
Epidemiolog Kesehatan 2 2
Sanitarian 2 2
Teknisi Elektro Medis 2 2
Pembimbing K3 2 2
11
KETENAGAAN
TENAGA ADMINISTRASI : 42
NON
PROFESI PNS PPPK JML
PNS
Analis Kepegawaian 2 2
Perencana 2 2
Arsiparis 5 5
Sekretaris 1 1
Keuangan 8 3 11
Administrasi lain 9 2 11
Pranata Komputer 5 1 6
Auditor 1 1
Pranata Humas 2 1 3
12
13
RENSTRA RSUP SURAKARTA TAHUN 2022 - 2024
1. Spesialis Jantung Pembuluh Darah 1. Spesialis Bedah Mulut 1. Spesialis Bedah Thorax
15
PROGRAM PENINGKATAN MUTU DI RSUP SURAKARTA
1. Pelaksanaan Program Keselamatan Pasien.
2. Manajemen Risiko
3. Pemantauan Indikator Mutu Pelayanan Rumah
Sakit
4. Pembuatan RCA / FMEA
5. Clinical Pathway
6. Audit Klinis
01 Pelayanan Pasien 02 03
7. Pendidikan Staf
8. Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi
9. Evaluasi Kinerja Vendor/ Pihak Ketiga
10. Evaluasi Kinerja Staf
16
11. AkreditasI
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE
MUTU RSUP SURAKARTA
17
HUBUNGAN KERJA KOMITE MUTU
INSTALASI / KEPALA
UNIT KERJA BIDANG / TIM K3 RS SPI
BAGIAN DI RS
KOMITE IT
MEDIK & KSM
KOMITE MUTU
KOMITE ETIK
KOMITE DAN HUKUM RS
KEPERAWATAN
FEED BACK
1. Menerima Data dari Kepala Unit.
SUB KOMITE MUTU
2. Verifikasi, Validasi, dan Analisa Indikator Mutu.
FEED BACK
1. Menyusun Laporan Mutu RS kepada Komite Mutu.
SEKRETARIS KOMITE 2. Mengusulkan Rekomendasi Perbaikan.
MUTU
3. Menyediakan Bahan Rapat Evaluasi PMKP.
FEED BACK
1. Menerima Laporan Mutu RS.
KETUA KOMITE
2. Memberikan Rekomendasi Perbaikan kepada Direktur.
MUTU
3. Melakukan Rapat PMKP setiap Triwulan.
FEED BACK
1. Menerima Usulan Rekomendasi.
DIREKTUR 2. Memutuskan Rekomendasi dalam Rapat PMKP.
3. Melaporkan Indikator Mutu RS kepada Pejabat Pengawas.
FEED BACK 4. Mendisposisikan kepada Kepala Bidang / Bagian untuk Menindaklanjuti.
PEJABAT
PENGAWAS 1. Menerima Laporan dari RS.
2. Memberikan Arahan / Rekomendasi / Kebijakan / Tindak Lanjut.
KEPALA
BIDANG / 1. Menindaklanjuti Disposisi dari Direktur
BAGIAN
PELAYANAN KLINIS PRIORITAS 2022
Pelayanan Paru
Sesuai dengan Tujuan
Strategis RS/ VISI : Layanan Paru :
HIGH VOLUME Pasien Experience :
1. Sebagai Rujukan Paru →
Belum Ada Kompetitor (Pasien Terbanyak) Masih adanya
Pelayanan Paru Komplain Pasien
Komprehensif di Kota terkait Pelayanan Paru
Surakarta
2. Ada 3 Dokter Spesialis
Permasalahan di RS :
Paru yang kompeten
3. Memiliki Alat Penunjang 1. Pengembangan Pelayanan
belum maksimal di tahun Respiratory Early
Pelayanan Paru yang
2021 Warning System
lengkap
2. Angka Rujukan Pasien Paru belum berjalan
meningkat dengan baik →
3. Pencapaian Indikator Mutu Perlu Perbaikan
Prioritas belum tercapai
20
KRITERIA PEMILIHAN INDIKATOR
21
INDIKATOR MUTU PRIORITAS RSUP
SURAKARTA TAHUN 2022
NO. INDIKATOR MUTU PRIORITAS SKOR
1. Kepatuhan Pemeriksaan EKG pada Pasien PPOK yang dirawat di Rawat Inap. 32
2. Kepatuhan Pemeriksaan Rontgen pada Awal Pasien Covid masuk di RSUP. 34
3. Kepatuhan Pengisian Assessment Awal Medis Rawat Inap kurang dari 1x24 jam 34
4. Kepatuhan Pemeriksaan HIV pada semua Pasien TB. 33
5. Kepatuhan terhadap Tersedianya Obat-obat Emergency pada Trolley Emergency di Bangsal Non Isolasi. 31
6. Ketepatan Pelaporan TB. 30
Ketepatan Penyelesaian Administrasi Kepulangan Pasien Paru Rawat Inap Kurang dari 3 jam Sejak dari
7. 31
Visite DPJP.
8. Ketepatan Penempelan Barcode Identitas Pasien saat Penerimaan Resep Obat Paru di Rawat Jalan. 31
9. Pelaporan Nilai Kritis Hasil Elektrolit Pasien Paru Kurang Dari 30 menit. 30
10. Kepatuhan Pelabelan Obat High Alert pada Pasien Paru. 31
11. Kepatuhan Penandaan Lokasi Tindakan Pungsi Pleura pada Pasien Paru di Rawat Inap. 31
12. Kepatuhan Hand Hygiene Perawat di Rawat Inap Isolasi. 30
13. Kelengkapan Pengisian Assessment Awal Risiko Jatuh pada Pasien Paru di Rawat Jalan. 22
30
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
23
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
24
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
Analisa :
▪DPJP terkadang lupa mengisi.
▪Pasien yang masuk langsung
ke ICU belum diisi lengkap
assessment awal medisnya.
Rekomendasi :
▪ Perawat mengingatkan DPJP.
▪ Resosialisasi Pengisian
Assessment Awal Medis
kepada Dokter ICU.
25
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
Analisa :
▪Kurangnya koordinasi dan sosialisasi
tentang target program TB, bulan April ada
cuti bersama Hari Raya Idul Fitri jadi
planing pemeriksaan tertunda.
▪Yang belum dilakukan kons. PITC adalah
pasien TB Anak.
▪Pasien yang tegak TB tidak langsung
diperiksa status HIV nya, serta pasien anak
belum dilakukan pemeriksaan HIV.
Rekomendasi :
▪Koordinasi dan sosialisasi tentang target
program TB.
▪Mengingatkan pada perawat agar
menyampaikan kepada dokter Spesialis
Anak.
▪Manajemen membuatkan Nota Dinas
bahwa semua pasien yang dinyatakan TB
segera dilakukan tes HIV.
26
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
Analisa :
Ada 3 item Obat Emergency
Kosong :
• 1 Item Kosong di Pasaran,
• 2 Item Sudah Dipesankan
tetapi Belum Datang
(Menunggu Pengiriman dari
Distributor).
Rekomendasi :
Koordinasi dengan
Distributor untuk
Mempercepat Pengiriman.
27
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
28
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
Analisa :
▪ Menunggu obat dan
menunggu jemputan
keluarga.
Rekomendasi :
▪ Koordinasi dengan
apotik untuk
mempercepat proses
pulang.
29
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
30
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
31
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
Analisa :
▪ Ketidakpatuhan Petugas
Farmasi dalam menempel
Stiker High Alert.
▪ Sudah ada peningkatan
Rekomendasi :
▪ Pekan Kepatuhan
Penempelan Stiker High
Alert.
▪ Meningkatkan monitoring
dan evaluasi dalam
implementasi indikator.
32
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
33
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
34
PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
35
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
36
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
37
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
38
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022 Analisa :
▪ Bulan Juli 2022 Tidak Ada Tindakan Seksio Sesarea
emergensi Kategori I.
Rekomendasi :
Analisa :
Rekomendasi :
41
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
42
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
43
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
44
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
45
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
46
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
47
PENCAPAIAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
RSUP SURAKARTA TAHUN 2022
48
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU
49
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU
50
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU
51
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU
52
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU
53
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU
54
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU
55
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU
56
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU
57
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU
58
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU
59
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU
60
BENCHMARKING
INDIKATOR NASIONAL MUTU
61
AUDIT CLINICAL PATHWAY
62
AUDIT CLINICAL PATHWAY --LOS
Audit LOS
4,90
4,79
4,80 4,72
4,70
4,60 4,67
4,50
4,40
LOS
4,30
4,30
4,20
4,10
4,00
MEI JUNI JULI AGUSTUS 63
AUDIT CLINICAL PATHWAY
70.000.000 63.166.280
60.000.000
50.000.000
40.000.000
41.772.117
30.000.000 SELISIH
KLAIM JKN
20.000.000 27.219.638 VS BIAYA
RIIL
10.000.000
-
MEI JUNI JULI AGUSTUS
64
AUDIT CLINICAL PATHWAY
BIAYA RIIL / KASUS
6.000.000,00
4.891.249,41
5.000.000,00
4.486.761,11
4.000.000,00 4.344.561,71
3.000.000,00 3.514.889,26
BIAYA
2.000.000,00 RIIL/KASUS
1.000.000,00
-
MEI JUNI JULI AGUSTUS
65
KESELAMATAN
PASIEN
66
ALUR PELAPORAN IKP
UNIT / ATASAN Komite Nasional
TIM KP RS DIREKSI
DEPT. / LANGSUNG UNIT KESELAMATAN
INST. PASIEN
Laporan
Kejadian
INSIDEN (2X24 Jam)
Atasan
Langsung
Tangani Grading
Segera
Laporan Kejadian
Hijau Biru Kuning Merah
Hasil Investigasi
Investigasi Analisa/
Sederhana Regrading
Rekomendasi RCA
Feedback
Ke Unit Pembelajaran/ LAPORAN LAPORAN
Rekomendasi 67
LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
RSU PUSAT SURAKARTA JANUARI - SEPTEMBER 2022
GRADING
GRADING
BULAN UNIT RESIKO
NO. JENIS INSIDEN RESIKO PENYEBAB TINDAK LANJUT
KEJADIAN TERKAIT SUB
UNIT
KOMITE KP
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Januari FARMASI KTC (kesalahan input e- Hijau ▪ Dokter salah melakukan input Hijau 1. Memperketat dobel cek terutama pada pa
2022 resep) eResep pada kolom lain sehingga eRese sien penyakit kronis atau pengobatan rutin
p yang diterima apotik tidak lengkap (sal 2.Koordinasi dengan tim IT supaya memberi j
ah masuk menu) arak antara kolom input resep oleh dokter
dengan kolom pemberian obat
3. Sosialisasi ulang ke DPJP
2. Januari FARMASI KNC (kesalahan Hijau 1. Petugas tidak melakukan dobel check a Hijau 1. Memperketat dobel cek terutama pada pa
2022 ntara buku obat dengan resep sien penyakit kronis atau pengobatan rutin
pemberian obat)
2. Etiket obat yang tercetak terpotong se 2.Koordinasi dengan tim IT supaya etiket
hingga tidak terbaca dengan jelas tidak terpotong saat di print
3. Maret 2022 RAWAT KNC (Pasien tidak Biru 1. Petugas tidak mengecek Kembali Biru 1. Perbaikan SOP pemulangan pasien
apakah pasien sudah mengambil obat k 2. Edukasi ke pasien atau keluarga yang akan
INAP menerima obat pulang
e apotik sebelum memulangkan pasien pulang dari ranap untuk mengambil obat
dari ranap) 2.Kurang komunikasi antara apotik dengan
rawat inap
68
LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
RSU PUSAT SURAKARTA JANUARI - SEPTEMBER 2022
GRADING
GRADING
BULAN UNIT RESIKO
NO. JENIS INSIDEN RESIKO PENYEBAB TINDAK LANJUT
KEJADIAN TERKAIT SUB
UNIT
KOMITE KP
1 2 3 4 5 6 7 8
4. Maret RAWAT KTC (obat yang seharu Biru ▪ Pasien tidak meminum obat ya Biru 1.Edukasi kepada pasien oleh petugas
2022 INAP snya diminum saat pasi ng diberikan oleh petugas kare 2.Pemantauan minum obat pada pasien geriatri
en dirawat tidak dimin na ketidak tahuan pasien dan p
um oleh pasien) enunggu pasien
5. Maret IBS KNC (ditemukan IV cate Biru Sisa iv catheter tahun 2019 yang Biru 1.Meningkatkan kewaspadaan saat memakai alat-
2022 ter kemungkinan sudah dipakai teta alat invasive
yang berisi darah pada pi tidak dibuang ke safety box 2.Edukasi PPI ke petugas
waktu akan digunakan
kepada
pasien
6. April 2022 ICU KTC (Pasien Kabur Dari Hijau 1. Pintu ICU dalam keadaan tidak Hijau 1. Pengusulan smart lock untuk akses di ICU
Ruang Perawatan) terkunci baik pintu depan dan 2. Petugas ICU bergiliran untuk istirahat, dengan
belakang
tetap ada yang berjaga
2. Petugas dalam keadaan lengah 3. Satpam supaya jaga di lantai 1 rawat inap
setelah melakukan tindakan
4. Pengusulan kunci sementara pintu belakang ICU
3. Satpam tidak berjaga di lantai 1
7. Mei 2022 FARMASI, KTC (Salah Rute Hijau 1.Kurang lengkapnya penulisan Hijau ▪ Sosialisasi Formularium Nasional (rencana Agustus
SADEWA Pemberian Obat Pada resep oleh dokter 2022) ke PPA termasuk peresepan obat yang baik
1 Pasien) dan benar
2.Tidak adanya double check
69
LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
RSU PUSAT SURAKARTA JANUARI - SEPTEMBER 2022
Grading
Grading
Tanggal Unit Resiko
No Jenis Kejadian Resiko Penyebab Tindak Lanjut
Kejadian Terkait SubKom
Unit
KP
1 2 3 4 5 6 7 8
8. Mei 2022 FARM KTC Hijau • Tidak adanya double check Hijau 1. Optimalisasi pelabelan pada LASA
ASI (Kesalahan maupun HAM (ada petugas khusus)
Pemberian 2. Memperketat mekanisme double
Obat Pada check (termasuk saat serah terima obat
Pasien) di unit)
9. Mei 2022 FARM KNC Hijau • Tidak adanya double check Hijau 1. Optimalisasi pelabelan pada LASA
ASI (Kesalahan maupun HAM (ada petugas khusus)
Pemberian 2. Memperketat mekanisme double
Obat Pada check (termasuk saat serah terima obat
Pasien) di unit)
10. Juni 2022 FARM KNC Biru • Mekanisme Penyimpanan Obat Biru 1. Perbaikan Sistem IT terkait ED obat
ASI (Kesalahan Sesuai Kadaluarsa Dan Sistem Fefo pada KHANZA (ED yang diinput adalah
Penulisan Perlu Diperbaiki ED yang paling dekat)
Kadaluarsa
2. Pengecekan ED secara rutin setiap
Pada Obat
Pasien) bulan
70
LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
RSU PUSAT SURAKARTA JANUARI - SEPTEMBER 2022
Grading Grading
Tanggal
No Unit Terkait Jenis Kejadian Resiko Penyebab Resiko Tindak Lanjut
Kejadian
Unit SubKom KP
1 2 3 4 5 6 7 8
11. Juli FARMASI KNC (obat yang diberikan Hijau • Tidak adanya double check Hijau 1. Optimalisasi pelabelan pada LASA
ke pasien tidak sesuai maupun HAM (ada petugas
resep dan tidak seuai label) khusus)
2. Memperketat mekanisme double
check (termasuk saat serah terima
obat di unit)
12. Juli NAKULA 2 KTC (salah pasien dalam Biru • Tidak adanya pendampingan Biru 1.Sosialisasi ke CI
pemberian obat injeksi dan mahasiswa oleh PPA saat Sosialisasi ke Mahasiswa
salah cara serta salah melakukan tindakan
pasien dalam pemberian
obat nebulizer dan NacL)
13. Agustus ICU KTD (pasien meninggal Kuning • Tidak adanya pendampingan dari Kuning 1. Revisi SOP Transfer pasien IGD ke
saat transfer IGD ke ICU) dokter saat transfer pasien dari ICU
IGD ke ICU 2. Meningkatkan komunikasi efektif
• Belum rincinya SOP transfer antara IGD dan ICU
pasien IGD ke ICU 3. Membuat kriteria stabil pasien
14. September FISOTHERAPI KTC (salah pasien dalam Biru • Tidak adanya pendampingan dari Biru 1. Memperketat identifikasi pasien
pemberian therapi di keluarga pasien lansia, Tidak
fisiotherapi) adanya double check
15. September RAJAL - KNC (obat yang diberikan Hijau • Tidak adanya double check Hijau 1. Memperketat mekanisme double
FARMASI ke pasien tidak sama check (termasuk saat serah terima
dengan label pada obat obat ke pasien)
yang tertempel, salah obat
salah pasien) 71
ALUR PELAPORAN IKP
JENIS LAPORAN
BULAN JML KET.
KTD KPC KNC KTC Sentinel
Januari sampai
1 0 7 7 0 15
September 2022 Total Grading Resiko :
Biru : 6
Hijau : 8
Kuning : 1
Merah : 0
Total Laporan :
15 Laporan
72
RCA (ROOT CAUSE ANALYSIS)
KETERBATASAN SDM?
KETERBATASAN
PERALATAN?
74
RCA
RCA –Analisis
–Analisis Masalah
Masalah
Rekomendasi dan Rencana Tindak Lanjut :
SOP Transfer Revisi SOP Staf / Petugas Kepala Ruang September SOP Revisi
Belum IGD 2022
Lengkap
Hasil Pelaksanaan
KETERBATASAN
RCA sudah dilaksanakan dengan Rekomendasi Perbaikan SOP Transfer Pasien IGD ke ICU dan Sosialisasi Ulang
SDM?
SOP dengan harapan PetugasKETERBATASAN
menaati SOP baru yang telah dibuat.
PERALATAN?
75
SPO TRANSFER IGD
76
RCA –Analisis Masalah
77
RISK
MANAGEMENT
IPAD MOCKUP
Some fifty years ago there was a curious case of
whale trover litigated. Likewise a fish is technically
fast when it bears a waif, or any other recognized
symbol of possession. These are scientific
commentaries; but the commentaries of the whale
men themselves sometimes consist in hard words
and harder knocks.
78
PROFIL RISIKO
CONTROL
AKAR MASALAH PROBA
KATEGORI DAMPAK LABILITY SCOR RANG PEMILIK
NO PERNYATAAN RISIKO (PENYEBAB UTAMA BILITAS
RISIKO (D) (Pengendal ING KING RISIKO
RISIKO) (P)
ian)
(8)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10)
(5x6x7)
1. Operasional Karena komputer untuk Pelayanan Resep Kurangnya Sarana dan 3 5 4 60 1 FARMASI
terkadang lambat, mungkin pasien Prasarana Komputer
menerima obat jadi tidak tepat waktu serta Jaringan Internet
mengakibatkan munculnya komplain dari yang memadai. MACBOOK MOCKUP
pasien.
Some fifty years ago there was a curious case of
2. Operasional Karena Petugas Farmasi jumlahnya Belum ada Petugas 3
whale trover litigated. 4
Likewise 4 is technically
a fish 48 2 FARMASI
fast when it bears a waif, or any other recognized
terbatas dan belum ada yang bisa khusus Farmasi yang khusus
melayani resep rawat inap, mungkin pasien melayani Resepsymbol
Rawat of possession. These are scientific
rawat inap ada yang menerima obat tidak Inap. commentaries; but the commentaries of the whale
tepat waktu mengakibatkan terapi men themselves sometimes consist in hard words
terlambat. and harder knocks.
3. Risiko Karena ketidaktahuan tentang prosedur Belum adanya SOP 5 2 4 40 3 Rawat Inap
Reputasi cara menyusui yang benar kemungkinan edukasi kepada pasien Perinatologi
terjadi bayi tersedak sehingga bayi sulit tentang cara menyusui
bernafas dan membahayakan nyawa bayi. yang benar. 79
PROFIL RISIKO
CONTROL
AKAR MASALAH PROBA
KATEGORI DAMPAK LABILITY SCOR RANG PEMILIK
NO PERNYATAAN RISIKO (PENYEBAB UTAMA BILITAS
RISIKO (D) (Pengendal ING KING RISIKO
RISIKO) (P)
ian)
(8)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10)
(5x6x7)
4. Risiko Legal Karena tidak dilakukan screening ulang dan Belum ada form 3 3 4 36 4 Rawat Inap
identifikasii bayi risiko tertukar identifikasi bayi saat Perinatologi
Kemungkinan pasien berisiko tertukar rawat gabung.
Sehingga terjadi tuntutan hukum dan
kerugian RS.
MACBOOK MOCKUP
Some fifty years ago there was a curious case of
whale trover litigated. Likewise a fish is technically
5. Risiko Karena jumlah SDM perawat yang Belum ada agenda 4 3 3 36 5 Rawat Inap
fast when it bears a waif, or any other recognized
Operasional bersertifikat Pelatihan Keperawatan pelatihan keperawatan Intensif
symbol of possession. These are scientific
Intensif terbatas Kemungkinan terdapat intensif selama
commentaries; but the commentaries of the whale
petugas kurang kompeten pandemi. men themselves sometimes consist in hard words
Untuk menangani pasien dalam kondisi and harder knocks.
kritis Sehingga pasien tidak dapat tertolong
saat terjadi kegawatdaruratan/ kondisi
kritis.
80
PEMANTAUAN PENANGANAN PENGENDALIAN
RISIKO
Waktu
Penanganan
PemantauanPenanggun
Risiko Realisasi g Jawab
No Kegiatan Sasaran Rencana Yang Usulan Perbaikan
(Prioritas) (Kegiatan Realisa Pemantaua
(Pengendalian Belum Rencana
Rencana si n
yang Harus Ada) Tertangani
Pengendalian )
(1) (2) (3) (4) CORPORATE
(5) PRESENTATION
(6) (7) (8) (9) (10) (11)
1. Pelayanan Pasien Sangat Tinggi 1. Berkoordinasi Berkoordinasi Ada Berkoordinasi 3 bulan Setiap Kepala
THANK YOU
Resep Obat Menerima Obat dengan IT Terkait dengan IT terkait beberapa secara terus- Bulan Instalasi
Jadi Pasien Jadi Tepat Penyempurnaan E- penyempurnaan E- kesalahan menerus dengan IT Farmasi
Rawat Jalan. Waktu sesuai Resep, serta Up Resep, serta up dan kendala dalam hal
Resep Dokter Grade dan grade dan yang dialami penyempurnaan E-
dengan Standar Penambahan Sarana penambahan sarana dalam resep dan
Waktu ≤ 30 dan Prasarana dan prasarana Pelaksanaan memanfaatkan
Menit. Komputer serta komputer serta e-resep menu-menu di
Jaringan Internet jaringan internet SIMRS sebagai
yang memadai. yang memadai. media informasi
obat kepada dokter.
81
PEMANTAUAN PENANGANAN
PENGENDALIAN RISIKO
GENERAL
Penanganan Waktu Pemantauan
Penanggu
Risiko
Rencana Realisasi Usulan ng Jawab
No Kegiatan Sasaran (Priorita Yang Belum
(Pengendalian (Kegiatan Rencana Perbaikan Rencana Realisasi Pemantau
s) Tertangani
yang Harus Ada) Pengendalian ) an
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
2. Pelayanan Pasien Tinggi 1. Membuat 1. Membuat Laporan Penambahan Membuat 1 tahun 1 tahun Kepala
Resep Obat Menerima Laporan Analisis Beban Kerja SDM Farmasi Laporan terkait Instalasi
Pasien Rawat Obat Tepat Analisis Beban beserta Pemetaan untuk Petugas Analisis Beban Farmasi
Inap. Waktu sesuai Kerja beserta Pekerjaan sebagai dasar Pelayanan Kerja di
Jam Pemetaan Pengajuan Penambahan Rawat Inap. Instalasi
Pemberian Pekerjaan SDM Farmasi untuk Farmasi
Obat. sebagai dasar Petugas Pelayanan (Pemisahan
Pengajuan Rawat Inap. Petugas Rawat
Penambahan Inap dan Rawat
SDM Farmasi 2. Pengaturan Jadwal Kerja Jalan)
untuk Petugas sebagai Petugas Rawat
Pelayanan Inap serta Pengajuan
Rawat Inap. Usulan Penambahan
SDM Farmasi untuk
Petugas Pelayanan
Rawat Inap.
82
LAPORAN PEMANTAUAN RISIKO
Penanganan Risiko Status Risiko
Prioritas
Risiko
MEDICAL Waktu
Penanggu
Trend
Level
Aksi / Pengendalian Output Target Realisasi Implement (naik /
ng Jawab Risiko
asi turun)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Komputer Koordinasi dengan IT terkait Pelayanan resep obat jadi Pasien menerima Belum 3 bulan Kepala Naik Tinggi
Untuk penyempurnaan E-Resep, pasien rawat jalan berjalan obat jadi sesuai Tercapai Instalasi
Pelayanan pemberian informasi lancar dan tepat waktu. standar waktu ≤ Farmasi
Resep kekosongan obat melalui sarana 30 menit.
Terkadang SIM RS, serta upgrade dan
Lambat. penambahan sarana dan
prasarana komputer serta
jaringan internet yang memadai.
Kurangnya 1. Membuat laporan analisis 1. Membuat laporan Penambahan Membuat 1 tahun 1 tahun Naik Tinggi
SDM Farmasi beban kerja beserta pemetaan analisis beban kerja SDM Farmasi laporan terkait
untuk pekerjaan sebagai dasar beserta pemetaan untuk petugas analisis beban
Pelayanan pengajuan penambahan SDM pekerjaan sebagai dasar pelayanan rawat kerja di
Rawat Inap. Farmasi untuk petugas pengajuan penambahan inap. instalasi
pelayanan rawat inap. SDM Farmasi untuk farmasi
petugas pelayanan (pemisahan
2. Pengaturan jadwal kerja rawat inap. petugas rawat
sebagai petugas rawat inap 2. Pengaturan jadwal inap dan
serta Pengajuan usulan kerja sebagai petugas rawat jalan),
penambahan SDM Farmasi rawat inap serta Membuat SPO
untuk petugas pelayanan Pengajuan usulan pelayanan
rawat inap. penambahan SDM rawat inap
Farmasi untuk petugas
pelayanan rawat inap.
83
FMEA
MENENTUKAN TOPIK FMEA DAN MEMBENTUK TIM
MEMILIH PROSES RESIKO TINGGI :
Proses Pelayanan Resep Pasien Rawat Jalan
Latar Belakang : Proses Pelayanan Resep Rawat Jalan berisiko tertukar dengan adanya
banyak pasien rawat jalan.
PEMBENTUKAN TIM :
DOWNLOAD MORE
Ketua : Fella Syifa, S.Farm., Apt
Anggota :
GraphicPanda.net
▪ Indarti Dian Purwani, S.Farm., Apt
▪ Febri Purwantini Anugrahaningsih, S.Si.Apt
▪ Wahid Budi Nugroho, S.Farm, Apt
▪ Lilis Rejeki, S.Farm., Apt
▪ Retno Ayu Budiningsih
▪ Yudhi Dewi Timorita
▪ Kadek Sulistiyowati
84
FMEA –GAMBARAN ALUR PROSES
1. PENERIMAAN RESEP 2. ENTRY RESEP KE SIM RS 3. PENGAMBILAN OBAT 4. PENYERAHAN OBAT
Pasien Menyerahkan Resep ke Tempat Petugas Melakukan Skrining Resep Petugas Mengambil dan Mengurutkan Resep yang Petugas Mengecek Urutan Obat
Penerimaan Resep (Administrasi, Farmasetis, Klinis) Sudah Dientry sesuai Nomor Antrean
Petugas Melakukan Identifikasi Jenis Petugas Melakukan Cek Kesesuaian Resep dengan
Petugas Melakukan Entry Resep di SIM Nota, Etiket, dan Kelengkapan Berkas (Administrasi, Petugas Mengecek Kesesuaian Obat
Resep (Obat Jadi, Obat Racikan, Obat TB,
RS Farmasetis, Klinis) yang diambil dengan Resep
e-Resep)
Petugas Mengklik Tombol Nomor Petugas Melakukan Entry Klaim Obat Untuk Resep Pasien Umum, Petugas Menyerahkan Petugas Mengklik Nomor
Antrean di Komputer sesuai Jenis Resep Kronis BPJS di Apotek Online Nota ke Kasir Pemanggilan Pasien
Petugas Memberikan Nomor Antrean Petugas melakukan Verifikasi Identitas
Petugas Mencetak Nota dan Etiket Petugas Mengambil Obat sesuai dengan Resep Pasien Sebelum Penyerahan Obat
kepada Pasien
Petugas Mengurutkan Resep Berdasarkan Untuk Obat Racikan Petugas Lain Melakukan
Nomor Antrean, kemudian Memberikan Petugas Memisahkan Berkas Klaim untuk Pengecekan Kembali Obat yang akan diracik Petugas Menyerahkan Obat disertai
Obat Kronis BPJS dengan KIE
Ke Petugas Entry Resep
Petugas Meletakkan Resep, Etiket, Nota Petugas Menyerahkan Obat yang akan diracik
di Keranjang Pengambilan Obat ke Petugas Racik
Petugas Racik meracik sesuai obat yang telah
disiapkan
Petugas mengecek ulang dan mengurutkan obat
sesuai urutan obat dalam resep
2. Melakukan Informasi
Kegiatan
Kekosongan Obat ke Grup 20 September 2021 Lampiran 13
dilanjutkan 86
Whatsapp Farmasi dan Dokter
FMEA --ACTION PLAN DAN HASIL
FAILURE PELAKSA
No. CAUSE ACTION PLAN PELAKSANAAN HASIL Rekomendasi RTL HASIL
MODE NAAN
3. Resep Resep dari beberapa Memberlakukan E-resep
Datang poli masuk ke Nota Dinas e-
Bersamaan apotek dalam waktu 1. Pengajuan nota dinas Lampiran 15 resep sudah
bersamaan, pemberlakuan e-resep
berlaku
2. Melakukan uji coba E-resep oleh 8-15 September
Sudah terlaksana Evaluasi
2 dokter 2021
Sudah terlaksana, Pelaksanaan e-
3. Evaluasi pelaksanaan uji coba E-
16 September 2021 Resep semua
resep Lampiran 2
dokter
Dokter mulai
4. Pelaksanaan E-resep oleh Mulai 01 Oktober
menyesuaikan Evaluasi
semua dokter 2021
penggunaan e-resep
Mulai 01 Oktober Evaluasi
5. Evaluasi pelaksanaan E-resep Lampiran 3
2021 Berkelajutan
Petugas Entry tidak
Modifikasi Jadwal Tugas Bagian 1-15 Oktober
01 Oktober 2021 Lampiran 16 Evaluasi boleh kurang dari 3
Entry 3 orang 2021
orang
Belum ada
28 September
Pengaturan Jadwal Dokter (Poli Evaluasi perubahan
28 September 2021 Lampiran 11 2021 - 1
Paru & Interna) 2 Shift Pelaksanaan signifikan, dokter
Januari 2022
spesialis bertambah
Pembuatan SK Jam Kerja Middle
22 September 2021 Lampiran 14 Sudah disahkan
Farmasi
Pembagian nomor
Pemberian Nomor Antrian Koordinasi dengan
01 Maret 2022 Lampiran 03 Maret 2022 antrian sudah
berdasarkan Resep Prioritas pihak IT
berlaku
87
FMEA --ACTION PLAN DAN HASIL
FAILURE PELAKSA
No. CAUSE ACTION PLAN PELAKSANAAN HASIL Rekomendasi RTL HASIL
MODE NAAN
4. Kegagalan Tulisan dokter Memberlakukan E-Resep
dalam tidak terbaca, Nota Dinas e-
membaca nama resep yang 1. Pengajuan nota dinas
Lampiran 15 Resep sudah
obat dan dituliskan dokter pemberlakuan e-resep
berlaku
deteksi jumlah kurang lengkap,
2. Melakukan uji coba E-resep 8-15 September
obat petugas kurang Sudah terlaksana Evaluasi
oleh 2 dokter 2021
berpengalaman
Sudah terlaksana, Pelaksanaan e-
3. Evaluasi pelaksanaan uji coba
16 September 2021 Resep semua
E-resep Lampiran 2
dokter
Dokter mulai
4. Pelaksanaan E-resep oleh Mulai 01 Oktober
menyesuaikan Evaluasi
semua dokter 2021
penggunaan e-resep
Mulai 01 Oktober Evaluasi
5. Evaluasi Pelaksanaan E-resep Lampiran 3
2021 Berkelajutan
5. Salah Nama pasien Pembuatan SPO penyerahan obat Penempelan di
Menyerahkan sama/pelafalan (identifikasi pasien menyebutkan setiap bagian Job
14 Oktober
Obat ke Pasien mirip nama, tanggal lahir, no. RM, 1 Oktober 2021 Lampiran 8 Desk dan Lampiran 10
2021
alamat dan penanda identitas lain, sosialisasi ke
misalnya kartu berobat pasien) petugas
Koordinasi dengan Rekam Medik
30 September 2021 Lampiran 5
terkait data pasien yang salah
Pembuatan buku laporan IKP
(Insiden Keselamatan Pasien) Sosialisasi
27 September 2021 Lampiran 6
untuk evaluasi internal sesuai Petugas Farmasi
SOP IKP RSUP Surakarta
88
FMEA --ACTION PLAN DAN HASIL
FAILURE Rekomendasi PELAKSA
No. CAUSE ACTION PLAN PELAKSANAAN HASIL HASIL
MODE RTL NAAN
Penggantian 1
Mengganti Sarpras (Printer) Diusahakan
Printer Canon
dengan Kapasitas yang lebih Januari 2022 Mendapatkan Follow Up 22 Mei 2022
dengan Printer
memadai Printer Laser
Laser
89
FMEA --ACTION PLAN DAN HASIL
FAILURE PELAKSA
No. CAUSE ACTION PLAN PELAKSANAAN HASIL Rekomendasi RTL HASIL
MODE NAAN
9. Proses Klaim Jaringan
di Apotek internet lambat, Koordinasi dengan IT untuk 30 September
Follow Up kapan
15 Oktober
Online Lama Pasien Kronis Memperkuat Jaringan 2021
Lampiran 1 dapat
2021
Lampiran 1
Datang Internet di Instalasi Farmasi dilaksanakan
Sebelum Waktu
Pengambilan Koordinasi dengan RM untuk
Obat, Belum 30 September Evaluasi Belum
melihat SEP secara Online Lampiran 5
Bridging 2021 Pelaksanaan terlaksana
tanpa mengetik manual
90
FMEA --ACTION PLAN DAN HASIL
91
FMEA --ACTION PLAN DAN HASIL
92
FMEA --ACTION PLAN DAN HASIL
93
FMEA --ACTION PLAN DAN HASIL
No Potential Failure Mode RPN LAMA RPN BARU
0271-713055 / 0877-3588-8811
95
TERIMA KASIH