RAHAYU DENPASAR
2018
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN BULANAN
KEPALA RUANGAN INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
RSU BHAKTI RAHAYU DENPASAR
Penulis Dokumen :
Kepala Ruangan Instalansi Gawat Darurat
Diperiksa Oleh :
Ka Sub Seksi Pelayanan Medis Ka Sub Seksi Keperawatan
Disetujui Oleh :
Kepala Seksi Pelayanan & SDM
Mengetahui :
Direktur RSU Bhakti Rahayu Denpasar
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan dalam memberikan
layanan kesehatan kepada masyarakat, dengan tujuan utamanya adalah pelayanan preventif
(pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasarannya adalah masyarakat.
Pelayanan kesehatan ini dapat dilaksanakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang baik, bermutu, profesinal dan diterima pasien merupakan
tujuan utama pelayanan rumah sakit. Namun hal ini tidak mudah dilakukan dewasa ini.
Meskipun rumah sakit telah dilengkapi dengan tenaga medis, perawat, dan sarana penunjang
lengkap, masih sering terdengar ketidakpuasan pasien akan pelayanan kesehatan yang mereka
terima. Pelayanan kesehatan dewasa ini jauh lebih kompleks dibandingkan dengan beberapa
dasawarsa sebelumnya. Beberapa faktor yang mendorong kompleksitas pelayanan kesehatan
pada masa kini antara lain : 1. Semakin kuat tuntutan pasien/masyarakat akan pelayanan
kesehatan bermutu, efektif dan efisien, 2. Standar pelayanan kesehatan harus sesuai dengan
kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran, 3. Latar belakang pasien sangat beragam (tingkat
pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya), dan 4. Pelayanan kesehatan melibatkan berbagai
disiplin ilmu dan institusi.
Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar merupakan salah satu unit pelaksana
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya di bidang keperawatan. Salah satu Visi
Departemen Kesehatan yaitu untuk mewujudkan Masyarakat sehat Yang Mandiri dan
Berkeadilan maka Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu selalu berusaha meningkatkan
pemberian pelayanan kesehatan melalui pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan
yang merata dan bermutu, meningkatkan ketersediaan obat dan alat kesehatan serta
meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan berdayaguna dan berhasil
guna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggungjawab.
Salah satu bagian dari Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu adalah Instalasi Gawat
Darurat yang merupakan bagian awal dalam memberikan pelayanan kesehatan kegawat
daruratan kepada pasien.
Pelayanan kegawat daruratan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang
memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, karena sangat menentukan
keberhasilan dalam penanganan. Dengan adanya tuntutan masyarakat untuk mendaaptkan pelayanan
kesehatan khususnya pelayanan kegawatdarurtan maka RSU Bhakti Rahayu Denpasar berupaaya untuk
memenuhi pelayanan kegawat daruratan kepada masyarakat 24 jam penuh, untuk itu kami berusaha sesuai
dengan Standar Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan khususnya pada gawat darurat.rumah sakit
berupaya melengkapi fasilitas dan peralatan sesuai yang dibutuhkan. Disamping itu kami
telah berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara terus menerus dari tenaga
kesehatan baik dokter maupun perawat melalui pendidikan formal maupun non formal.
Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas serta memantau
peningkatan mutu pelayanan kesehatan maka disusunlah Laporan Bulanan tahun 2018
Instalasi Gawat Darurat.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusunan Laporan Bulanan Instalasi Gawat Darurat Rumah
Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar adalah :
a. Tercapainya pelayanan kesehatan yang baik dan bertanggungjawab
b. Menciptakan kepuasan pasien terhadap pelayanan kegawat daruratan di RSU Bhakti
Rahayu Denpasar
c. Meningkatkan kualitas perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di
dengan pendidikan berkelanjutan bidang keperawatan
d. Meningkatkan kerjasama dengan seluruh tim kesehatan dan bagian terkait lainnya
secara efektif.
e. Tercapainya target-target kegiatan keperawatan rumah sakit
D. DASAR LAPORAN
Adapun yang menjadi dasar dalam penyusunan Laporan Instalasi Gawat Darurat
adalah buku register IGD serta buku laporan insiden.
BAB II
MATERI LAPORAN
STATUS LAMA
NO NAMA STAFF PENDIDIKAN KARYAWAN BEKERJA
1 dr. I Putu Noviartha S1 Kedokteran Tetap 4,5 tahun
umum
2 dr. Made Tisnasari S1 Kedokteran tetap 10,4 tahun
umum
3 dr. Eka Lestari S1 Kedokteran tetap 4,8 tahun
umum
4 dr. Gianti Zulfarina S1 Kedokteran Kontrak 3 2,8 tahun
umum
5 dr. pande Made Dwiartha S1 Kedokteran Kontrak 2 1,9 tahun
Nirwana umum
6 dr. Debby Mercyanne S1 Kedokteran Kontrak 1 1,1 tahun
umum
7 dr. A.A Derisna Citra S1 Kedokteran Kontrak 1 1 bulan
Saraswati umum
900
600
500
400
300
200
100
0
JULI AGUSTUS
TRUE FALSE
Total pasien True Emergency (TE) di bulan Agustus sebanyak 131 orang atau sekitar
14 % dari total pasien perbulan mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya.
500
400
300
200
100
0
Kecelakaan Interna Bedah Anak Psikiatri
Angka
Jumlah Kunjungan terbanyak pada bulan Agustus adalah kasus penyakit dalam
(Interna) yaitu sebanyak 485 pasien sekitar 53,5 % dari total kunjungan perbulan
Laporan Kematian
No Diagnosa L P Jumlah
1 Asma Bronchiale 27 51 78
2 Dyspepsia 25 37 62
3 Febris 15 13 28
4 Vertigo 8 16 24
5 Mcu 17 3 20
6 Ispa 9 8 17
7 Isk 5 11 16
8 Demam Tipoid 5 10 15
DIAGRAM
9 Bph 10 BESAR PENYAKIT IGD BULAN15AGUSTUS
- 15
2018
10 Gea 8 7 15
60 51
50 37
40 27 25 JENIS
30 1513 16 17 15 KELAMIN
20 8 98 11 10 87
3 5 5 L
10
0
E IA IS O CU A ISK ID H A
IAL PS BR TIG M ISP O BP GE
JENIS
CH
SP
E FE R TIP KELAMIN
ON VE P
R DY AM
B M
M
A DE
AS
INSIDEN PASIEN SAFETY
Ada beberapa insiden yang terjadi pada bulan Agustus sebagai bahan laporan ke Sasaran
Keselamatan Pasien (SKP RS)
100% 100% -
1 Respon Time pelayanan dokter di RS < 5 menit
2 Kematian pasien < 24 jam ≤ 2 perseribu 3 -
(0,002 %)
< 3 kejadian 1 -
3 Komplain IGD
D. HAL-HAL YANG PERLU DILAPORKAN
Hal hal yang perlu dilaporkan adalah:
1. Jumlah pasien yang dirawat berdasarkan kasus
2. Ketersediaannya alat alat kesehatan/keperawatan
3. Insiden Keselamatan Pasien yang terjadi
4. Komplain Pasien/keluarga pasien terkait pelayanan
5. Hal-hal lain yang berkaitan dengan pelayanan medis, keperawatan dan
penunjang.
6. Laporan indikator mutu unit.
E. HAMBATAN
- Hambatan yang terjadi yang menyebabkan Indikator Mutu khususnya komplin IGD
beresiko meningkat yang kami alami di IGD pada bulan Agustus dimana pasien yang
ada pemeriksaan penunjang dan karena kondisi belum stabil disarankan MRS tapi
pasien dan keluarga menolak. Akhirnya pasien minta rawat jalan dan diberikan obat
pulang namun pasien beralasan saat pengambilan obat di Farmasi terlalu lama
padahal sudah dilayani sebaik mungkin dan akhirnya pasien nunggak melakukan
pembayaran.
- Untuk pasien pasien MCU pada bulan Agustus sudah mulai banyak dan masih kita
lakukan pemeriksaan di IGD. Terkadang hal tersebut masih menjadi kendala kita di
IGD dalam menangani pasien emergency yang masuk di IGD dengan adanya banyak
MCU, dimana bed terisi pasien emergency dan pasien MCU menanyakan kenapa
belum dipanggil dan diperiksa. Hal tersebut akan beresiko menimbulkan komplin di
IGD karena pasien yang akan MCU lama menunggu di luar. Pasien-pasien MCU
yang datang ke IGD tidak masuk register IGD namun masuk banyak, serasa pasien
penuh dan beban kerja dokter/perawat IGD bertambah.
- Laporan Indikator Mutu IGD untuk Kematian < 24 jam pada bulan Agustus terdapat
3 pasien. Adapun beberapa penyebab adalah komplek/komplikasi penyakit yang
diderita pasien, kondisi pasien yang datang ke IGD sudah memburuk dan faktor usia
pasien. Hal tersebut yang mempengaruhi target dari Indikator Mutu IGD untuk
kematian < 24 jam tidak tercapai sesuai target [≤ 2 perseribu (0,002 %])
- Untuk sistem HMS yang sudah berjalan, kendala dan permasalahan yang kami alami
sudah kami sampaikan baik dari kurangnya tindakan, obat maupun kendala lain yang
berhubungan dengan proses awal HMS. Untuk kendala yang masih terjadi dimana
bagian penginputan awal di admisi untuk prosesnya terlalu lama ke IGD jadi kita
menunggu hal itu. Keseringan disaaat kami mau operan shift baru mulai terinput dan
masuk ke IGD jadi sedikit menunda dan mengganggu waktu kami untuk melanjutkan
pelayanan pasien dan porses penginputan HMS di shif berikutnya. Namun kendala
tersebut sudah kami koordinasikan ke Unit Admisi.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
- Rekapan bulanan ini digunakan sebagai bahan evaluasi unit setiap bulannya dan
dikirimkan ke Ka Sie Pelayanan & SDM, Ka sub sie Pelayanan Medis dan Ka Sub
Sie Keperawatan sebagai data pelayanan di ruang IGD.
- Laporan bulanan ini untuk alur kegiatan pencatatan dimulai dari pengisian berkas
rekam medis terkait tindakan yang diberikan. Data pasien tersebut kemudian dicatat/
direkapitulasi di buku register IGD tiap harinya dan diolah kembali menjadi
rekapitulasi laporan bulanan.
- Hasil dari rekapitulasi bulan Agustus jumlah pasien yang berkunjung ke IGD adalah
sebanya 906 pasien. Kategori pasien True Emergency (TE) sebanyak 131 orang,
kategori False Emergency (FE) sebanyak 775 orang . Pada bulan Agustus kunjungan
pasien ke IGD mengalami sedikit penurunan dari bulan sebelumnya yaitu 908 pasien
namun pasien dengan kategori True Emergency mengalami peningkatan dari bulan
sebelumnya yaitu 122 orang.
- Indikator Mutu IGD untuk Kematian < 24 jam ada 3 kasus dan Komplin IGD 1 kasus
namun untuk pencapaian Indikator Mutu Unit di IGD pada bulan Agustus yang
belum mencapai target adalah kematian IGD < 24 jam target (≤ 2 perseribu
[0,002%])
B. SARAN
- Untuk pasien pasien yang akan melakukan MCU dari RS sudah menyediakan
kelengkapan pemeriksaannya, baik tempat, SDM yang akan melakukan pemeriksaan
maupun sarana prasarana lain untuk pemeriksaan MCU tersebut. Untuk jadwal
pemeriksaan MCU perlu dikoordinasikan kembali dengan pihak yang melakukan
MCU agar datang sesuai dengan jadwal dan tim dr RS siap sesuai dengan jadwal
tersebut.
- Untuk kematian < 24 jam di IGD sebanyak 3 kasus akan kami jadikan bahan
masukan untuk unit kami khususnya di IGD. Dari kami untuk tim yang bertugas di
IGD setiap shiftnya kami harapkan dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan
amnannesa atau pengkajian secara mendalam ke pasien. Sehingga disini petugas
kesehatan khususnya di IGD sudah mempersiapkan knowledge dan skill untuk
menghadapi kondisi pasien serta mengetahui dan menghindari faktor-faktor
penyebab kematian.
- Butuh telaah lebih lanjut mengenai angka kematian < 24 jam di IGD agar dapat
meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit terutama bagian Instalasi Gawat
Darurat (IGD).
BAB IV
PENUTUP
Kami menyadari laporan yang kami buat jauh dari sempurna dan banyak kekurangan, maka
dari itu kritik dan saran sangat kami harapakan untuk menjadikan laporan ini manjadi lebih
baik.
Kami juga mengucapakan banyak terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam
penyusunan laporan ini.