Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN HASIL TELUSUR LAPANGAN

RS HERMINA SUKABUMI

16 Oktober 2014

UNIT/INSTALASI HASIL TEMUAN KET


Perawatan Umum DOKUMEN
 Susunan lembaran dalam status terintegrasi mengikuti
assembling/ kebijakan yang dibuat di RS
 Lembar keluar masuk belum lengkap diisi
 Lembar pengkajian yang diisi dokter belum lengkap, tgl jam,
visite, pemeriksaan penunjang belum diisi
 Bila ada tindakan yang dilakukan tetapi tidak ditemukan
kelainan tidak dikosongkan tetapi diberikan tandan (-)
 Tanda tangan petugas FO dalam lembar General Consent pada
saat shift malam, akan dilakukan oleh petugas FO saat shift pagi
dengan cara petugas FO mendatangi ruangan
 Tulisan perbedaan tinta dalam lembar terintegrasi dihilangkan
karena sudah tidak ada perbedaan tinta antara dokter dan
perawat (hitam)
 Dalam daftar pemberian obat tgl dan jam belum lengkap,
tandatangan OT/Ps tidak ada
 Lembar pemantauan Infeksi Nosokomial masih menggunakan
lembar yang lama
 Pada saat pertama kali pasien mendapatkan terapi baru atau
ada perubahan terapi, diinformasikan kepada pasien lalu
didokumentasikan di KIE
 Discharge Planing harus dijelaskan kepada pasien, setelah
dijelaskan ditulis dalam lembar KIE
 Dalm lembar KIE harus berkesinambungan dari IGD s/d
diruangan dan harus sesuai dengan hasil assesmen pada
lembar pengkajian awal rawat inap point 13
 Pada lembar catatan harian kurva tekanan darah
disambungkan
 Label pada setiap lembaran dalam status dilengkapi
 Tanda tangan perawat ruangan yang menerima pasien dari
ruang operasi tidak ada
LAPANGAN
 Alkes ruangan masih ada yang belum diberikan juknis
 Kerapihan ruangan diperhatikan, barang yang tidak perlu
disimpan ditempat yang tidak terlihat
 PN disosialisasikan lagi tentang mutu RS, alur pelaporan mutu
dan pencapaian
 Dalam cairan cuci tangan disertai dengan tanggal pertama kali
memasang
 Cairan infus yang terpasang dipasien harus terpasang stiker
infus dan label pasien
 Tidak ada obat yang disimpan dipasien(sirup, salep)
 Konsep PN dan PA belum jalan
 Pada saat memberikan obat PN tidak membawa DPO dan alat
untuk persiapan obat masih kurang
 Daftar kode tindakan leaflet harus didistribusikan keruangan
 Spuit obat yang akan diberikan kepada pasien harus diberi
nama
 PN sosialisasi alur konseling gizi
 Petugas Lab yang sedang mengambil sampel:
- Identifikasi pasien dilakukan hanya dengan menanyakan
nama saja tidak menanyakan tgl lahir dan melihat gelang
identitas pasien
- Tidak melakukan informed consent ke pasien akan dilakukan
tindakan
- Tidak melakukan cuci tangan sebelum kepasien

RIO(Rawat Inap DOKUMEN


Obgyn)  Kelengkapan status masih belum lengkap, label yang ditempel,
nama dokteer, cap, tgl, jam masih ada yang belum diisi
 Dalam lembar assesmen ulang nyeri menggunakan titik untuk
menggambarkan skalanya, kemudian ditarik garis
 Lembar assesmen nyeri ada dua, tanyakan yang berlaku yang
mana
 Formulir DPO menggunakan lembar yang baru
 Pengisian lembar KIE tidak sinkron dengan hasil asessmen di
pengkajian awal
 Dalam gambar skala nyeri dalam pengkajian awal diberikan
tanda
 Dalam formulir KIE harus ditandatangan oleh pasien sebagai
bukti, bila pasien saat diverifikasi belum mengerti lakukan
penkes kembali sampai pasien mengerti
 Diruangan harus ada daftar penerjemah dan jadwal oncall bila
diluar jam kerja
 Asessmen kebutuhan pendidikan dan pembelajaran harus
sesuai dengan KIE
 Gunting pada kotak breakable harus ditempel
 Tanyakan ke MPO tentang kebijakan peracikan obat infus
analgetik yang diracik di OK untuk pasien post tindakan
 Korentang diruangan harus sudah ditiadakan
 Pemahaman tentang Pendidikan pasien dan keluarga masih
kurang
 Waktu cuci tangan belum sesuai
 Obat injeksi pasien perawatan anak tidak disimpan dilemari es
Radilogi  Safety box diganti sesuai jadwal
 Grafik mutu di radiologi belum ada
 Indikator mutu masih belum paham
 Uraian tugas dan PJ administrasi belum memahami
 Pengetahuan tentang BHD masih kurang
 Cara menghindari pajanan radiasi belum paham
 Cara pembuangan limbah belum mengetahui (reagen)
 Penkes diradiologi untuk pasien rawat jalan belum dilakukan
secara tertulis
 Penyimpanan alat/ arsip dirapihkan kembali
 Ganti botol handsoap di wastafel cuci tangan
 Pengetahuan tentang komunikasi efektif masih kurang dan
pelaporan nilai kritis belum berjalan
 Harus ada buku pelaporan nilai kritis
VK  Kelengkapan lembahran status medik (LKM, tanda tangan jam,
tgl dokter)
 Tanyakan tentang penggunaan cap & jawaban konsul
 Penkes bila ada pasien yang akan pindah keruang perawatan
harus tercantum di KIE
 Formulir DPO& pemantauan infeksi nosocomial menggunakan
yang baru
 Dalam lembaran general consent nama penanggung jawab
harus ditulis
 MInta kebijakan ke MPO tentang peracikan obat diruangan
 Kerapihan dan kebersihan ruangan diperhatikan
 Alat-alat yang korosif dibersihkan, korentang dihilangkan
 Tensimeter dan lampu sorot belum ada juknis penggunaannya
 Tempat untuk cuci tangan dan cuci alat dipisahkan
 Akrilik untuk cuci tangan di OK/VK belum ada
 Waktu cuci tangan belum sesuai
 Pengetahuan tentang Pemberian Edukasi Pasien dan Keluarga
masih kurang
 Unit Steril: Tanyakan struktur organisasi ketua unit sterilisator
OK  Bila ada pasien yang menolak tindakan selain tindakan
kedokteran dilakukan dalam formulir apa?tanyakan ke AP
 Kemampuan BHD masih ada yang kurang
 Tanggal dalam safety box harus jelas
Poliklinik  Pengisian status rawat jalan sesuai judul setiap kotaknya (Tgl,
umur, jam)
 Pendokumentasian SOAP dalam status rawat jalan disertai
nama pasien dan paraf
 Gerakan cuci tangan belum maksimal, langkah-langkah sudah
tepat
 Siapkan tempat cuci tangan dekat wastafel cuci tangan untuk
memudahkan me,buang tissue bekas
 Dalam telepon poliklinik tempel kode alphabet dan sertakan
buku cabak dan pulpen

Anda mungkin juga menyukai