Anda di halaman 1dari 90

Kebijakan Jabatan Fungsional Kesehatan

BBPK Jakarta, 9 September 2019

dr. Jefri Thomas Alpha Edison, MKM


KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan


Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
BIODATA
Nama : dr.Jefri Thomas Alpha Edison, MKM
Tempat/Tgl Lahir : Pematang Siantar, 25 November 1976
BIODATA
Pendidikan : Magister Kebijakan dan Hukum Kesehatan FKM UI

Profesi Dokter FK-UGM


Jabatan Saat ini : Ka Bid Pengembangan Jabatan Fungsional
Kesehatan
Riwayat Jabatan : Ka Sub Bid Analisis dan Pemetaan Jabfung

Ka Sub Bidang Program Pustanserdik


Alamat : Jl.Setu Indah VIII No.2, Setu,Cipayung-Jaktim

HP/WA : 085716546150
Email : jefrithomasa.esilalahi@yahoo.com
jefri.thomas76@gmail.com
SISTEMATIKA

PENDAHULUAN

PERENCANAAN

PENGANGKATAN

PENGEMBANGAN KARIR
1. DRONE sedang diterapkan untuk mengirimkan barang, mensurvei
properti, dan mendukung bantuan bencana di seluruh dunia. Mereka
melayang di atas ladang dan gunung tepat di lingkungan Anda.
2. Peralatan rumah tangga yang menanamkan kecerdasan buatan (AI)
dikembangkan dan dijual di seluruh dunia dan juga di Jepang.
Kenyamanan akan meningkat ketika peralatan rumah dihubungkan
satu sama lain. AI akan mendukung kehidupan sehari-hari Anda.
3. Masyarakat lanjut usia menjadi tantangan pemerintah Jepang untuk
menyediakan perawatan medis. Robot dan bentuk lain dari teknologi
mutakhir memberikan petunjuk untuk solusi.
4. Pekerjaan akan tergantung pada cuaca dan bahaya. Mereka yang bekerja keras di lingkungan
yang menantang akan segera memiliki mitra yang keren dan dapat dipercaya, mitra yang dapat
bekerja dalam kondisi apa pun (robot)
5. Belanja dan bepergian lebih nyaman dengan "cloud" yang baru.
Difusi cepat layanan cloud telah menyenangkan pengguna dan
perusahaan. Investasi dengan modal rendah dan integrasi yang mudah
menguntungkan perusahaan kecil dan menengah serta bisnis individu.
6. Berkendara otonom, yang sering digambarkan dalam film dan
manga, adalah teknologi yang melambangkan masa depan. Kita bisa
berharap untuk melihat penggunaannya dalam transportasi umum dan
logistik dan menyebar ke rumah tangga umum
Perubahan Sistem Rekrutmen CPNS
REGISTRASI MANUAL REGISTRASI ONLINE

DULU….. SEKARANG…..
PENGOLAHAN PAPER- HASIL COMPUTER
BASED TEST (LJK) ASSISTED TEST (CAT)
Sekitar 1.381.343 Lembar Jawaban SCR LANGSUNG
Komputer (LJK)

DULU….. SEKARANG…..
Tahapan Masyarakat ( Society )

• Masyarakat berburu (Society 1.0),


• Masyarakat pertanian (Society 2.0),
• Masyarakat industri (Society 3.0), dan
• Masyarakat informasi (Society 4.0)

• 5.0 sebuah masyarakat yang berpusat pada manusia yang


menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah
sosial melalui sistem yang sangat mengintegrasikan ruang maya dan
ruang fisik
Undang undang nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Manajemen
ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit

TRANSPARANC
Y
COMPETENCY

SISTEM
MERIT
FAIRNESS

PERFORMANCE
QUALIFICATION
Mengapa
Jabfung UU 5 Tahun 2014
Penting? Jabatan JA
Fungsional
Kesehatan JFT

30
JFK
Jabatan
ASN

PNS & PPPK

JPT
Karena......
Memiliki Masa Pengabdian relatif
lebih lama
Jenjang madya s/d berusia 60
tahun Jenjang utama s/d berusia
65 tahun

Memiliki Kelas
Jabatan yang relatif
baik dari Kelas 5 s/d
5 Kelas 15
Dapat diangkat menjadi Pejabat
Aministrasi bahkan menjadi Pejabat
Pimpinan Tinggi (untuk jabfung jenjang
madya dan jenjang utama)
JUMLAH PEJABAT FUNGSIONAL KESEHATAN DI INDONESIA

1 Dokter Pendidik Klinis 2.077 15 Dokter Gigi 6.961

16 Sanitarian 11.413
2 Asisten Apoteker 12.262
17 Pranata Laboratorium Kesehatan 13.167
3 Nutrisionis 11.489
18 Entomolog Kesehatan 130
4 Perawat 161.212
19 Perekam Medis 3.338
5 Okupasi Terapis 132 20 Fisioterapis 2.423

6 Fisikawan Medis 86 21 Dokter 24.131

7 Perawat Gigi 10.439 22 Bidan 78.872

23 Epidemiolog Kesehatan 1.774


8 Penyuluh Kesehatan Masyarakat 4.503
24 Terapis Wicara 94
9 Refraksionis Optisien 392
25 Ortosis Prostetis 32
10 Administrator Kesehatan 1.688 26 Teknisi Transfusi Darah 146

11 Radiografer 2.933 27 Teknisi Gigi 112

12 Apoteker 4.199 28 Pembimbing Kesehatan Kerja 214


13 Teknisi elektromedis 1.391 29 Penata Anestesi 0
14 Psikolog Klinis 160 30 Asisten Penata Anestesi 0
TOTAL : 355.770 (per 4 April 2019)
Juklak dan Juknis Menyelenggaraka
Pedoman n Pelatihan Menyusun kurikulum
Formasi pelatihan

Melakukan akreditasi
pelatihan fungsional
Standar
Kompetensi

Standar KHK dan


Pedoman karya Membina
Pedoman Penilaian Analisis Kebutuhan
tulis/ilmiah penyelenggaraan
KHK
inovatif pelatihan fungsional pelatihan di lembaga
pelatihan

TUGAS INSTANSI PEMBINA

Mengembangka
n Sistem
Menyelenggarakan Uji Informasi
Kompetensi Sosialisasi Juklak
Memfasilitasi dan Juknis
penyusunan&penetapan
kode etik profesi& kode Panev penerapan
Memfasilitasi
perilaku
pelaksanaan tugas JF seluruh
pokok instansi
Memfasilitasi
pembentukan OP
pengguna Koordinasi dengan
instansi pengguna
Hubungan Instansi INSTANSI PEMBINA No Instansi Jumlah
JABFUNGKES Pengguna
Pembina dan Instansi
Pengguna Jabfungkes 1 Rumah Sakit 944
1 2 Dinas Kesehatan 548
3 Balai/Laboratoriu 562
m
4 KEMENKES 2
4 Puskesmas 9754
5 Lapas 512
3 6 Korem dan Kodim 576
12.896

29 Kementerian Pemerintah Pemerintah


Kementerian Kesehatan Provinsi Kabupaten/
dan 28 dan UPT nya kota
Lembaga
+
Kedeputia Deputi
+/-

Deputi
+/-

Ka
+ +/-

Dirjen
n Bidang SDM Kemkes
BPPSDMK
SINKA Bin Mnj Peg Aparatur-
Kemenpan
BKN
Ka +
+
+/-

+
Direkt Direkt
+/-
Asdep II Kedeput
+ Kabag PI Pusdatin
Lahta & Jarir
SDM Aparatur-
Kemenpan
Kapuskat
Mutu
BPPSDMK Kemkes
Sesban+
Informasi
BKN
BKN
+/- Kabag
Hukormas
+ PPSDMK
Kabid

Kabid
+
Jabfung
Kemenpan
Kabid Bang
Jabfung
BPPSDMK
Unit + Ka
Rohukor
+/-

Kemkes
Lahta
BKN
+/-

Kabid Ka+ Pembina 30


Jabfungkes+/- Sesditjen
Kemkes
+/-

Sub Unit
= Inst Kemenkes
= Inst K/L lainnya
+ Kabid Stand
Dikjut
Bag
TU
Pengelola
Lat Kemkes Unit
+/-

Prof Pengelola
= Inst Pemda Kepeg
+/-
= Internal Kemkes
Ropeg/Ro +/- Dinkes Prov
= Asosiasi, OP,
Pribadi
= Instruksi
SDM K/L
+/- Dinkes Pejabat + Organisasi +
+/- Kab/Kota Fungsional Profesi
= koordinasi formal UPT K/L +/- UPT Dinkes
= koordinasi informal Prov
ASN Non - -
+ = mendukung
+/- = netral
+/-
UPT Dinkes
Kab/Kota Jabungkes
AIP
Diknakes

- = tidak mendukung
ISU YANG DIHARAPKAN UTK DIBAHAS
Angka Kredit

Pengembangan Karir
PENGANGKATAN
Perencanaan Kebutuhan
Formasi
Advokasi
UU 5 Tahun 2014
Feeding

PP 11 Tahun 2017

PermenpanRB No.
13/2019 dan Permenkes 18 Tahun 2017
Permenpan utk (Uji Kompetensi)
Permenkes 23/2019 (Inpassing) masing-masing
dan 43/2017 (Formasi
Jabfungkes serta
Permenpan lainnya

Dan Aturan lainnya…......


Tugas PPK Pejabat Pembina Kepegawaian disebut 47 kali dalam UU 5 Tahun 2014
PPK disebut 163 kali dalam PP 11 Tahun 2017
UU 5 Tahun 2014
Pengertian

Menteri di
kementerian

Pimpinan lembaga di
lembaga
Presiden pemerintahan non
kementrian PNS
UU 5/2014 Pasal 53 : menetapkan
 Presiden selaku pemegang Sekjen di sekreariat pengangkatan,
kekuasaan tertinggi lembaga negara dan
pemindahan, ASN
lembaga non
pembinaan ASN dapat struktural dan
mendelegasikan kewenangan pemberhentian
menetapkan pengangkatan, PPPK
Gubernur di
pemindahan, dan provinsi
pemberhentian pejabat selain
pejabat pimpinan tinggi
Bupati/walikota
utama dan madya, dan di
pejabat fungsional keahlian kabupaten/kota
utama kepada:
PPK
PyB (Pejabat yang Berwenang )
PP 11 Tahun 2017
 Memetakan JFT, JA, JF dan merencanakan
Pengertian UU 5 Tahun 2014
penempatan PNS sesuai dengan kualifikasi,
kompetensi, penilaian kinerja, kebutuhan instansi
(Pasal 181)
 Pelaksanaan pengembangan karir tingkat instansi
(Pasal 183)
 Melakukan pemantauan dan evaluasi
pengembangan karir di tingkat instansi (Pasal 186)
 Membentuk tim penilai (Pasal 201)
 Melakukan penyusunan kebutuhan dan rencana
pengembangan kompetensi instansi (Pasal 207)
 Memberikan penghargaasn setelah mendapat
pertimbangan tim penilai kinerja PNS atas usul
pimpinan unit kerja Pasal 236)

]
Pejabat yang Berwenang disebut 23 kali dalam UU 5 Tahun 2014
Tugas PyB PyB disebut 47 kali dalam PP 11 Tahun 2017

Pembinaan Manajemen ASN


PyB di UU 5/2014 Pasal 54 :
kementerian
 menjalankan fungsi Manajemen ASN di
Pendelegasian
Instansi Pemerintah berdasarkan Sistem
Presiden PyB di lembaga Merit dan berkonsultasi dengan Pejabat
pemerintahan non
kementrian Pembina Kepegawaian di instansi PNS
UU 5/2014 Pasal
masing-masing.
54 :
PyB di sekretariat
 Presiden Pembinaan ASN
lembaga negara  memberikan rekomendasi usulan kepada
dapat dan lembaga non Manajemen
Pejabat PembinaASN
Kepegawaian di
mendelegasik struktural
instansi masing-masing.
an PPPK
kewenangan PyB di
sekretaris  mengusulkan pengangkatan,
pembinaan daerah provinsi pemindahan, dan pemberhentian Pejabat
Manajemen
Administrasi dan Pejabat Fungsional
ASN kepada: PyB di kepada Pejabat Pembina Kepegawaian
sekretaris
kabupaten/kota
di instansi masing masing.

PyB
c. pangkat dan jabatan
penyusunan dan pengadaan;
penetapan CPNS
d. pengembangan karier;
kebutuhan; JPT, JA, JF
e. pola karier;

f. promosi;
PNS
g. mutasi;
j.j. penghargaan;
penghargaan;
h. Penilaian kinerja;
k. disiplin;
k. disiplin;
i. Penggajian dan tunjangan;
l. pemberhentian;

Organinsasi
Manajemen m. Jaminan pensiun
n. perlindungan;
(Korps
Pegawai ASN
dan jaminan hari tua; Republlik
PNS Indonesia)
Regulasi Jabatan Fungsional
SKB PERMENKES SYARAT PENDIDIKAN
NO NAMA JAFUNG PERMENPAN
(JUKLAK) (JUKNIS)
Saat Ini Revisi
1 ADMINKES 42/2000 251/2001 19/2002 S1 KES -
2 APOTEKER 07/2008 1113/2008 377/2009 APOTEKER -
3 ASST.APOTEKER 08/2008 1114/2008 376/2009 D-III FAR -
4 BIDAN 01/2008 1110/2008 551/2009 D-I/D-III/S1 DIII/S1
5 DOKTER 139/2003 1738/2003 - DOKTER -
6 DOKTER GIGI 141/2003 1740/2003 - DRG -
7 DOKDIKNIS 17/2008 1201/2009 - DR.SPES -
8 ENTOMOLOG 18/2000 396/2001 1201/2004 D-I/D-III/S1 DIII/S1
9 EPIDEMIOLOG 17/2000 395/2001 1200/2004 D-I/-/D-IV/S1 D-IV/S1
10 FISIKAWAN MED 12/2008 1111/2008 262/2009 S1 FISMED -
11 FISIOTERAPIS 04/2004 209/2004 640/2005 D-III FIS -
12 NUTRISIONIS 23/2001 894/2001 1306/2001 D-III/S1 GIZI -
13 OKUPASI TERAPI 123/2005 101/2006 991/2006 D-III OKUP -
14 ORTOTIS PROS 122/2005 100//2006 993/2006 D-III -
Regulasi Jabatan Fungsional
SKB PERMENKES SYARAT PENDIDIKAN
NO NAMA JAFUNG PERMENPAN
(JUKLAK) (JUKNIS)
Saat Ini Revisi
15 PKM 58/2000 1811/2000 66/2001 D-III/S-1 -
16 PEREKAM MEDIS 30/2013 48/22/2014 47/2015 D-III/S-1 -
17 PERAWAT 25/2014 5/6/2015 - D-III/S1 DIII/Ners
18 PERAWAT GIGI 23/2014 4/5/2015 - D-III/DIV DIII/DIV
19 PRANATA LABKS 08/2006 611/2006 413/2007 SLA-S1 DIII/S1
20 PSIKOLOG KLINS 11/2008 1112/2008 613/2010 S1 -
21 RADIOGRAFER 29/2013 47/21/2014 52/2015 D-III/S1 -
22 REFRAKSIONIS 47/2005 1368/2005 994/2006 D-III REFRAK -
23 SANITARIAN 10/2006 18/2001 153/2006 D1-S1 DIII
24 TEKNISI ELEKT 28/2013 46/23/2014 51/2015 D-III/S1 -
25 TEKNISI GIGI 06/2007 1148/2007 365/2008 D-III TG -
26 TEKNISI TRANFSI 05/2007 1147/2007 364/2008 D-1 TD DIII
27 TERAPIS WICARA 48/2005 1367/2005 992/2006 D-III TW -
28 PEMBIMBING KESJA 13/2013 50/18 -2013 62/2014 D-IV-S1 -
(47/2013)
29 ASISTEN PENATA ANESTESI 10/2017 3/2018 - D – III -

30 PENATA ANESTESI 11/2017 3/2018 - D-IV/S1 -


31
KERANGKA PIKIR GRAND DESIGN
PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL
KESEHATAN
Monitoring dan Evaluasi

Analisis Pengangkatan Pemenuhan


Analisis Pertama/ Pelaksanaan Uji
Beban
Jabatan Angka
Kerja Inpassing/ Pindah Jabfung Kompetensi
Jabatan/ Promosi Kredit Alih jabatan
Pengangkata Pengembang Puncak
Perencanaan Karir
n an
Penilaian Berhenti
Tusi UKOM Peniaian Pelatihan
Organisasi
Formasi Angka
Kinerja Jenjang
kredit

Regulasi Kenaikan
Tunjangan Jenjang

Sistem Informasi E-
Jabfung
ISU STRATEGIS JABATAN FUNGSIONAL

 Perubahan Nomenklatur Sesuai Jenis JF


 Pemisahan PermenPANRB untuk JF Keahlian dan JF Keterampilan
 Kompetensi JF (Teknis, Manajerial dan Sosial Kultural)
 Kegiatan Berbasis Output
 Kinerja JF Terkait dengan Kinerja Institusi
 Masih memerlukan Angka Kredit
 Penilaian Kinerja terkait dengan SKP
 Tidak Ada Rangkap Jabatan
 Tidak Ada Pemberhentian Sementara Dari Jabatan
 Tidak Ada Pemulihan Kembali dari Jabatan
 Dapat diduduki oleh PPPK
 Keseragaman BUP
 Pengisian dengan Assesmen
 Memiliki Pola Karir
 Inpassing Nasional
PERENCANAAN
LATAR BELAKANG

PASAL 56 UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014


TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA menyatakan :

1. Setiap Instansi Pemerintah Wajib menyusun kebutuhan


jumlah dan jenis jabatan PNS berdasarkan analisis
jabatan dan analisis beban kerja;
2. Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu)
tahun berdasarkan prioritas kebutuhan;
3. Berdasarkan penyusunan kebutuhan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), menteri menetapkan kebutuhan
jumlah dan jenis jabatan PNS secara nasional.
ALUR PASIEN POLI UMUM

JFPranata
Labkes

Laboratorium

JF Dokter Spesialis
Administrasi JF Perawat
Pasien dengan JF
Menuju Poli Umum
Perekam Medis
batuk berdarah Pelayanan Poli dr.Sp
kesehatan JF Dokter
JF Perawat

JF
Radiografer
Jabatan Fungsional
Kesehatan yang harus
Poli Rontgen tersedia :

Poli farmasi 1. Perekam Medis


JF Apoteker
2. Dokter
Asisten Apoteker 3. Dokter Spesialis
4. Perawat
5. Pranata Laboratorium
Kesehatan
PASIEN PULANG
JF Dokter
Poli Rawat Inap JF Perawat 6. Perekam Medis
7. Apoteker
8. Asisten Apoteker
9 Tata Cara Penyusunan Formasi

1 2 Inventarisasi
nilai angka
3 Menentukan
Inventarisas kredit untuk Waktu
i Tugas Penyelesaian
butir-butir
Pokok Butir Kegiatan
kegiatan (WPK)

4 Menentukan
voume
5 Menghitung
6 Menjumlahkan
seluruh waktu
penyelesaian
beban kerja waktu
penyelesaian volume
pada tahun
volume (Wpv) kegiatan dalam
yang di
hitung masing-masing 1 (satu) tahun
kegiatan : (∑Wpv)
Wpv = Wpk x V

7 8 PENENTUAN JUMLAH
9
Perhitungan Jumlah FORMASI
Menghitung Lowongan
Formasi Formasi dihitung untuk jangka
≥ 0,50 = 1 (satu) Formasi
Jabatan Fungsional waktu 5 tahun:
< 0,50 = tidak dapat ditetapkan
Untuk LFJFK = TFJFK – (JFK + JFKM
Formasi untuk jenis dan jenjang
– JFKN – JFKB)
Setiap Jenjang Jabatan jabatan fungsional Kesehatan
Fungsional Kesehatan
9. MENGHITUNG LOWONGAN FORMASI DIHITUNG UNTUK
JANGKA WAKTU 5 TAHUN

LFJFK = TFJFK – (JFK + JFKM – JFKN – JFKB)


Keterangan :

• LFJFK adalah Lowongan Formasi yang dihitung dalam jenjang jabatan tertentu yang dapat diisi dalam satu
tahun yang dihitung;
• TFJFK adalah Total Formasi yang dihitung menurut jenis dan jenjang jabatan tertentu yang diperlukan pada
tahun yang dihitung;
• JFK adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang ad pada saat tahun yang
dihitung;
• JFKM adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan masuk ke jenjang dan
jenis jabatan fungsional kesehatan pada saat tahun yang dihitung;
• JFKN adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan naik ke jenjang
jabatan berikutnya pada saat tahun yang dihitung;
• JFKB adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan berhenti (karena
pindah, pension, dll) pada saat tahun yang dihitung.
CONTOH FASILITASI PENYUSUNAN FORMASI
JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan
CONTOH USULAN FORMASI JF PERAWAT 1 UNIT PELAYANAN DI
RS SLAMET MARTODIRDJO PAMEKASAN
‘FORMUTARIUM’ Formasi Jabfungkes (by Mentari Evarani) Gen Y
PENGANGKATAN
MEKANISME PENGANGKATAN
FORMASI
Bertugas sebelum dan masih bertuga Bertugas setelah terbit Permenpa Sebelumnya Strukt
s pada saat terbit Permenpan n dan sesuai formasi CPNS ural/Jabfung lain

Pengangkaan Alih Promosi


Inpassing Pertama Jabatan

PAK

Kenaikan Jabfung Min. 1 tahun


SK dalam Jabatan
Jabfung
PELANTIKAN DAN
PENGAMBILAN
SUMPAH JABATAN
Min. 2 tahun dalam Pangkat terakhir SK
Kenaikan
Pangkat
PERSYARATAN PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL

Pengangkatan Pertama JF

Pengangkatan dalam JF keahlian melalui pengangkatan pertama sebagaiman


a dimaksud dalam Pasal 74 huruf a harus memenuhi persyaratan sebagai ber
ikut :
a. berstatus PNS;
Pasal b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
75 c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah sarjana atau diploma IV sesuai dengan kualifikasi p
endidikan yang dibutuhkan;
e. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Ko
mpetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang telah disusun oleh i
nstansi pembina;
f. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
dan
g. syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri.
Pengangkatan Perpindahan dari jabatan lain

Pengangkatan dalam JF keahlian melalui perpindahan dari Jabatan lain sebagaimana dim
aksud dalam Pasal 74 huruf b harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah sarjana atau diploma IV sesuai dengan kualifikasi pendidikan ya
Pasal ng dibutuhkan;
76 e. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sos
ial Kultural sesuai standar kompetensi yang telah disusun oleh instansi pembina
f. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang JF yang akan diduduki paling
kurang 2 (dua) tahun;
g. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
h. berusia paling tinggi: l) 53 (lima puluh tiga) tahun untuk JF ahli pertama dan JF ahli mud
a; 2) 55 (lima puluh lima) tahun untuk JF ahli madya; dan 3) 60 (enam puluh) tahun unt
uk JF ahli utama bagi PNS yang telah menduduki JPT; dan
i. syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri.
Pengangkatan Promosi

(1) Pengangkatan dalam JF keahlian dan JF keterampilan melalui promosi se


bagaimana dimaksud dalam Pasal 74 huruf d harus memenuhi persyarat
an sebagai berikut:
a. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Ko
mpetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang telah disusun ol
Pasal eh instansi pembina;
81
b. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalarn 2 (dua) tahun terakhir;
dan
c. syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri.

(2) Pengangkatan JF keahlian dan JF keterampilan sebagaimana dimaksud p


ada ayat (1) harus mempertimbangkan ketersediaan lowongan kebutuha
n untuk JF yang akan diduduki.
INPASSING JABATAN FUNGSIONAL
KESEHATAN
ALUR PELAKSANAAN INPASSING
 Rekomendasi
Rekomendasi Hasil Uji
Hasil UKOM  Penetapan Kebutuhan
 FC SERKOM
Instansi Kepegawaian

mengirimkan
Pembina

 BAP
 Rekapitulasi SERKOM
 Dok Penetapan
Kebutuhan SK INPASSING

 Membuat BAP Jabfung Baru SK


 Menerbitkan
SERKOM

REKAPITULASI
SK INPASSING
 Seleksi
Administrasi
 Ukom
Dokumen Penetapan
Inpassing
Kebutuhan dari
KemenPAN
 Surat Keterangan
Akreditasi
Dok Pendukung
Instansi
Akreditasi
Pembina Instansi
Pembina
Hal yang perlu diperhatikan (Inpassing)

Apakah PNS yang melaksanakan tupoksi untuk mencapai


visi-misi dari masing-masing Satker sudah diangkat ke
dalam jabatan fungsional ? Inpassing

1. Apakah sudah mengusulkan formasi inpassing Jabatan Fungsional Kesehatan?


2. Apakah sudah membentuk tim pelaksana dan tim penguji ukom inpassing?
3. Apakah sudah mendapatkan rekomendasi dari unit Pembina?
4. Apakah sudah menyelenggarakan Ukom Inpassing?
5. Apakah sudah menerbitkan Sertifikat Ukom Inpassing?
Pengembangan Karir
Jabatan Fungsional
Kesehatan
PENGEMBANGAN KARIER JABFUNG
PP 11/2017 Kualifikasi < D III atau > D IV/S1

Pengembangan
Kompetensi dan

Formasi
Uji
Kompetensi
Pemenuhan SKP
Angka Kredit
PELAKSANAAN TUGAS
& PENILAIAN KINERJA
KEWAJIBAN PEJABAT FUNGSIONAL KESEHATAN

Melaksanakan
tugas pokok
Mencatat dan
menginventarisir
Tidak
hanya
KEWAJIBAN

KEWAJIBAN PEJABAT kuantitas


FUNGSIONAL
juga
Mengumpulkan bukti fisik hasil
pelaksanaan kegiatan
MENGIKUTI kualitas
KETENTUA
pelayanan/pekerjaan sehari-hari
sebagai dasar untuk
pengumpulan angka kredit
N LAINNYA ! hasil kerja
Tugas lain
yang
diperintahkan
oleh atasan
Jabatan Fungsional Perawat

UNSUR YANG DINILAI


Pendidikan
Pelayanan Keperawatan UNSUR
UTAMA

Pengembangan Profesi

Penunjang kegiatan pelayanan UNSUR


Keperawatan PENUNJANG
Proses DUPAK di Internal Satker
Harapan
Kita ke
Depan

Pimpinan DUPAK
Satker
Ka Bag
TU/Umpe
g/Sekretar
Atasan is
Langsung Laporan
Tahunan
Laporan
PJF Bulanan
Laporan
Mingguan
Laporan
PROSES SELANJUTNYA
harian SESUAI MEKANISME
PEJABAT YANG BERWENANG MENETAPKAN ANGKA KREDIT JF
PERAWAT
JENJANG PBAK LINGKUNGAN KERJA
Perawat Direktur yang membidangi bina upaya kesehatan Departemen Kesehatan dan
Madya s.d Departemen Kesehatan Instansi lain
Perawat Utama
Pimpinan Unit Kerja Departemen Kesehatan Departemen Kesehatan
Perawat (paling rendah Pejabat Eselon II)
Pelaksana
Pemula s.d Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sarana Pelayanan Keperawatan
Perawat Penyelia Provinsi
dan Kepala Dinas Kabupaten/Kota Sarana Pelayanan Keperawatan
Perawat Pertama Kabupaten Kota
sampai
Perawat Muda Pimpinan Unit Kerja (serendah-rendahnya eselon II) pada Sarana Pelayanan Keperawatan
instansi pusat diluar Departemen Kesehatan masing-masing
Dalam menjalankan kewenangannya, pejabat sebagaimana dimaksud, dibantu oleh
TIM PENILAI
TIM PENILAI

Tim Penilai Tim Penilai Tim Penilai


Departeme Unit Kerja Provinsi Tim Penilai Tim Penilai
n Kab/Kota Instansi
Text Here
PENGEMBANGAN
Kompetensi
Kompetensi ASN yang dibutuhkan (UU No. 5/2014 & UU 23/2014)

1.Kompetensi 2. Kompetensi Teknis,


manajerial, diukur dari tingkat dan
diukur dari spesialisasi pendidikan,
tingkat pelatihan teknis fungsional,
pendidikan, Manajerial Teknis
dan pengalaman bekerja
pelatihan secara teknis.
struktural atau
manajemen, 3. Kompetensi Sosial Kultural,
Sosio-
dan Pemerintahan diukur dari pengalaman kerja
Kultural
pengalaman berkaitan dengan masyarakat
kepemimpina majemuk dalam hal agama,
n. suku, dan budaya sehingga
memiliki wawasan
kebangsaan.
Strategi Peningkatan Profesionalisme dan
Kompetensi JFK
Pengembangan Kompetensi
PASAL 70 UU 5/2014
Bergerak, berlari, memanjat
DIKLAT,
SEMINAR,
KURSUS,
PENATARAN

PNS DASAR
PENGANGKAT
TUKAR AN JABATAN
SWASTA DAN
PENGEMBANG
(1 TAHUN) AN KARIER
PENGEMBANGAN
KOMPETENSI

PRAKTEK
KERJA
TERTUANG
PUSAT &
DALAM RKT
DAERAH
(1 TAHUN)
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
1.Diklat 2.Semina
r
4.Penatara
3.Kursus 5.Praktik n
Kerja 6.Pertukaran
PNS dan
Swasta

INSTANSI PEMERINTAH WAJIB MENYUSUN RENCANA PENGEMBANGAN


KOMPETENSI & TERTUANG DALAM RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN
INSTANSI
LEVEL KOMPETENSI
REQUIRED COMPETENCY LEVEL (RCL)
PermenPAN 38 Tahun 2017
LEVEL 1

• Awareness/Being Develop (Paham/Dalam Pengembangan)

LEVEL 2

• Basic (Dasar)

LEVEL 3

• Intermediate (Menengah)

LEVEL 4
• Advance (Mumpuni)

LEVEL 5

• Expert (Ahli)
Level 5
Expert/Ahli
kriteria:
1. mengindikasikan kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan/iptek, konsep/teori mampu
mendapat pengakuan nasional atau internasional.
2. mengindikasikan kemampuan menghasilkan karya kreatif, original dan teruji.
3. menunjukkan inisiatif dan kemampuan beradaptasi dengan situasi masalah khusus, dan dapat
memimpin orang lain dalam melakukan kegiatan teknis.
4. mengindikasikan kemampuan mampu mengkoordinasikan, memimpin dan menilai orang lain,
kemampuan melakukan uji kompetensi, dan kemampuan menjadi pembimbing/mentor.
5. mengindikasikan kemampuan mengembangkan dan menerapkan pendekatan inter, multi disipliner.
6. mengindikasikan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang menjadi rujukan atau mentor
tingkat nasional atau internasional.
Uji Kompetensi Jabatan
Fungsional Kesehatan
Post It NotePenyelenggaraan
Check List Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional Kesehatan

Tahun 2019


Total 20.759 Peserta Uji

Update data 24 Mei 2019


Peta Persebaran Penyelenggaraan Ukom

Sudah
Ukom

Belum
Ukom
Pembentukan Panitia Pelaksana Uji
Bidang Perencanaan Bidang Sistem Informasi
•Membuat Perencanaan •Pemegang akun sebagai penyelenggara uji
•Melakukan identifikasi calon peserta dan tim •Melakukan updating data
penguji •Memverifikasi data calon peserta uji
•Perencanaan anggaran •Mengirimkan proposal penyelenggaraan uji
•Perencanaan pengujian & •Mengirimkan BAP
•Menerima nomor sertifikat
•Perencanaan pembinaan
Sekretariat
Bidang Pembinaan & Pengawasan •Mengumpulkan berkas portofolio
•Melakukan monev perencanaan, pelaksanaan, pel •Melakukan persiapan alat & bahan
aporan, •Menjadwalkan pelaksanaan uji
•Melakukan monev tim penguji •Menginformasikan pelaksanaan uji
•Pembinaan dan pengawasan kasus •Pengaturan jadwal, sarana
•Memberikan rekomendasi dan masukan
•Melakukan dokumentasi
•Memberikan masukan terhadap pemberian sanksi
•Mencetak serifikat uji
Metode Uji Kompetensi

• Metode uji, dapat berupa :


a.Portofolio  Wajib
b.Uji Tulis
Pilihan
c.Uji Lisan
d.Uji Praktik
Tim Penguji
Jumlah Tim Penguji sekurang – kurangnya berjumlah tiga orang dan Terdir
i dari Ketua dan Anggota

1 Pusat

2 Instansi Kementerian/Lembaga Selain Kemenkes

3 Provinsi

4 Kabupaten/Kota

5 UPT Kementerian Kesehatan


Penilaian Portofolio
Penilian portofolio terdiri dari dua
komponen 1
2 20%
80%
Sertifikat
Pelatihan Unsur
Pelayanan
Karya dan/ /Asuhan
Penghargaan Pengembanga atau

yang relevan dan/


n Profesi
bidang atau
kesehatan
Komponen Tambahan Komponen Utama
Sertifikat Kompetensi

76
Tim Penguji Kompetensi Jabfungkes
Syarat:
1. Jabatan fungsionalnya = yang diuji
2. Jabatan < setingkat lebih tinggi dari yang
di uji
3. memiliki SK sebagai tim penguji
ROTAN
4. memiliki sertifikat sebagai tim penguji
5. tidak sedang menjalani hukuman disiplin
6. tidak sebagai peserta uji.
Tak ada penguji bersertifikat

…................. …....................................
SK Pimpinan
Penyelenggara Uji

memiliki keahlian
mampu dengan indikator
memiliki kemampuan teknis
kompetensi, keprofesian dan
Pun jadi….... pemahaman tentang jabatan
fungsional.
Masalah Pengujian

1.Butir kompetensi logbook ≠ sinkron instrumen uji

2.Jenis kegiatan ≠ tool yang disiapkan

3.Indikator penilaian belum tersosialisasi dg baik

4.Perangkat
Pembekalan penilaian
Timutama belum komprehensif
1. Materi Mandiri
Penguji Kompetensi 2. Pre-Test
3. Materi
4. Diskusi
5. Post Test
KEBIJAKAN UJI KOMPETENSI
JABATAN FUNGSIONAL
KESEHATAN
Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan saat ini dan rencana s.d 2021
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 tahun 2017 untuk Pengaturan penyelenggaraan uji kompetensi bagi pejabat fungsional kesehatan Perawat,
Perawat Gigi, Perekam Medis, Radiografer, Teknisi Elektromedis dan Pembimbing Kesehatan Kerja sebagai syarat unyuk krnaikan jenjang jabatan
fungsional

• Implementasi Kebijakan
• 34 Provinsi mampu 2019 • Adanya Kebiajakan
penyelenggaraan ukom
melaksanakan ukom • Pemantapan pelaksanaan
untuk semua jabfung dan
2017 • 19.600 Jabfungkes ikut di Kabupaten/Kota
untuk semua metode
2021
dan lulus ukom • Revisi PMK 18/2017
kenaikan jenjang pengangkatan
sebagai penyesuaian PP 11
Adanya Regulasi • Dasar hukum Penyelenggaraan
dalam rangka peningkatan
Permenkes 18 tahun 2018 kualitas dan cakupan
pelaksanaan akreditasi ukom jabfungkes
sudah terlaksana
2017 penyelenggara ukom
peserta uji dengan baik
• Terlaksananya akreditasi
• Ujicoba akreditasi dengan kualitas
ukom di instansi pusat yang baik
penyelenggaran ukom
dan tingkat Provinsi
jabfungkes
2020

Aturan dalan PP 11
tahun 2017 pasal 99
JUNE PROJECT- PROFESSIONE KEYNOTE TEPMLATE 2015 www.june.com
and Now………………
Eng… ing… eng…………
• Apakah Kita sudah melaksanakan tugas pengelolaan
jabfungkes sesuai dengan regulasi?

• Apakah para jabfungkes sudah melaksanakan tugas sesuai


Tupoksi Jabfunnya?

• Apakah terdapat permasalahan dalam pelaksanaannya?


Tugas Instansi Pengguna
 Menyusun formasi jabatan untuk setiap jenjang
 Melaksanakan pengangkatan, pemindahan, pembebasan
sementara, pemberhentian dari dan dalam Jabatan Fungsional
Kesehatan
 Penyelenggaraan Pembinaan :
-Memfasilitasi pelaksanaan tugas
-Melakukan penilaian prestasi kerja
-Menyusun Manajemen Diklat
 Berkoordinasi dengan instansi pembina Jabatan Fungsional
Kesehatan
Sikap terhadap permasalahan Jabfungkes

• Kurang menguasai/memahami regulasi secara utuh


• Mencampurkan dugaan/pemahaman sendiri dengan aturan
tertulis
• Orang lain harus paham sedangkan kita sendiri tidak
• Merasa sendiri/single fighter kurang didukung Pimpinan (mati-
mati di gw)
• Sumber daya amat kurang
• Menyerah, masa bodoh, pasrah…….
• Atau kita berusaha dan bangkit untuk menyelesaikan
masalah !!
Lakukan Advokasi
PPK

Sekda
Asisten Setda Upaya Luar
Ka Dinkes Biasa hanya
Ses/Kabid bisa dilakukan
Ka Sub Bag
oleh orang
yang LUAR
Ahli Staf
Staf
BIASA
Advokasi
UU 5 Tahun 2014
Feeding

PP 11 Tahun 2017

PermenpanRB Permenkes 18 Tahun 2017


Jabfungkes (Uji Kompetensi)
Permenkes 42 (Inpassing) dan 43
(Formasi) Tahun 2017

Dan Aturan lainnya…......


STRUKTUR ORGANISASI
BIDANG PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Jabfungkers
Seberapa Meringankan penderitaan
banyak
sesama dan
kita
bangkit memperpanjang
setelah
terjatuh usianya….....

KITA
BERSAMA KITA BISA

YA! INDONESIA SEMUA

BERSAUDAR
A

YES! WE CAN!

Anda mungkin juga menyukai