Anda di halaman 1dari 36

EVALUASI KEBIJAKAN

Pengantar
• Public evaluation menempati
posisi terakhir dalam
alur/siklus kebijakan publik, ia
menempati posisi setelah
public implementation.
• Evaluasi kebijakan merupakan
salah satu tahapan penting
dalam proses kebijakan publik,
namun seringkali tahapan ini
diabaikan dan hanya berakhir
pada tahap implementasi.
• Adalah suatu
kemestian/keharusan jikalau
suatu kebijakan dibuat dan
dilaksanakan untuk dievaluasi.
Evaluasi Kebijakan
• Kegiatan untuk menilai sejauhmana keefektifan sebuah kebijakan publik
guna dipertanggungjawabkan pada publik dan sejauhmana tujuan
1 tercapai

• Kegiatan yang bertujuan menilai “manfaat” suatu kebijakan (Jones


,1984)
2

• Kegiatan yang ditujukan untuk melihat sebab-sebab kegagalan suatu


kebijakan atau untuk mengetahui apakah kebijakan publik yang telah
3 dilaksanakan meraih dampak yang diinginkan
Apakah (itu) Evaluasi
• Anderson (1979) : Evaluasi adalah the appraisal of assesstment of
policy including its content implementation and impact (penilaian
atau pengukuran kebijakan termasuk isi, implementasi dan
1 dampaknya)

• Jones (1987) Evaluasi : an activity designed to judges the merits of


government programs which varies significancy in the
spesificationof objects, the techniques measurement and methods
of analysis (suatu aktivitas yang dirancang untuk menilai

2 keberhasilan program-program yang berbeda secara tajam dalam


spesifikasi obyeknya, teknik pengukurannya serta metode
analisanya)
Mengapa Evaluasi Diperlukan

Mengetahui
Merupakan satu tahapan Mengetahui penyebab
keberhasilan/ kegagalan
dalam siklus kebijakan kegagalan
suatu kebijakan

Mengetahui apakah
dampak kebijakan publik Menilai manfaat suatu
sesuai dengan yang kebijakan
diharapkan
Manfaat Evaluasi Kebijakan

Mendorong seseorang untuk lebih


Memperoleh informasi tentang
memahami maksud, kualitas dan
kinerja kebijakan
dampak kebijakan

Umpan balik bagi manajemen


Memberikan rekomendasi pada
dalam rangka perbaikan/
pembuat kebijakan
penyempurnaan implementasi
Fungsi Evaluasi ( Dunn, Ripley)

Eksplanasi • Menjelaskan realitas


pelaksanaan program

• Melihat apakah
pelaksanaan sesuai
Kepatuhan standar dan prosedur
Fungsi Evaluasi ( Dunn, Ripley)

• Melihat apakah output sampai ke


Auditing sasaran
• Adakah kebocoran dan
penyimpangan

• Apa akibat sosial ekonomi dari


kebijakan. Misal seberapa jauh
Akunting mampu meningkatkan pendapatan
masyarakat, adakah dampak yang
ditimbulkan
Tujuan Evaluasi Kebijakan

Bahan pertimbangan untuk


pembuatan keputusan lebih
Mengukur efek suatu program
lanjut mengenai program di
masa datang

Menilai kesesuaian dan


Alasan memenuhi akuntabilitas
perubahan program
Implikasi dari tujuan evaluasi tersebut

Membandingakan efek dgn tujuan:


Mengukur efek: hal ini menunjuk
menunjuk pada penggunaan
pada perlunya metodologi
kriteria untuk mengukur
penelitian
keberhasilan

Memberikan sumbangan pada Terjadi peningkatan program di


pembuatan kebijakan berikutnya masa datang
Keputusan yang dapat diambil dari hasil evaluasi
(Weis dalam Shafritz and Hyde, 1987)
• Meneruskan atau mengakhiri program
• Memperbaiki praktek & prosedur administrasi
• Menambah atau mengurangi strategi dan
teknik implementasi
• Melembagakan program ke tempat lain
• Mengalokasikan sumber daya ke program lain
• Menolak atau menerima pendekatan/ teori
yang digunakan sbg asumsi
Persoalan yang ingin dijawab dalam evaluasi
(Ripley, 1985)
• Kelompok dan kepentingan mana yang memiliki akses dalam pembuatan
kebijakan?
• Apakah pembuatan cukup rinci, terbuka dan memenuhi prosedur?
• Apakah program didesain secara logis ?
• Apakah sumber daya yang menjadi input program telah memadai untuk
mencapai tujuan ?
• Apa standar implementasi yang baik bagi kebijakan tsb ?
• Apakah program dilaksanakan sesuai standar efisiensi ekonomi? Apakah
uang digunakan dengan tepat dan jujur?
• Apakah kelompok sasaran memperoleh pelayanan seperti yang didesain
dalam program ?
• Apakah program memberikan dampak pada kelompok non sasaran? Apa
jenis dampaknya ?
• Apa dampak yang diharapkan dan tak diharapakan pada masyarakat ?
• Kapan tindakan program dilaksanakan dan dampaknya diterima oleh
masyarakat ?
• Apakah tindakan dan dampak sesuai yang diharapkan ?
Kasley dan Kumar (1987)
• 3 pertanyaan yang perlu dijawab dalam
evaluasi :
1. Siapa yang memperoleh akses dari input
dan output program ?
2. Bagaimana mereka bereaksi thd program
tersebut ?
3. Bagaimana program tsb mempengaruhi
perilaku sasaran kebijakan ?
Aspek kajian evaluasi kebijakan
1. Proses pembuatan kebijakan
2. Proses implementasi kebijakan
3. Konsekuensi kebijakan
4. Efektivitas dampak kebijakan

• Evaluasi dapat dilakukan sebelum (evaluasi


sumatif), pada saat (evaluasi implementasi)
dan sesudah kebijakan diimplementasikan
(evaluasi formatif)
Pengelompokkan evaluasi yang lain:

• Biasanya dilakukan dengan aspek finansial


Evaluasi administratif dan prosedur (dilakukan dalam lingkup
pemerintahan)

• Evaluasi yang berkaitan dengan obyek-


Evaluasi Yudisial obyek hukum

• Evaluasi yang dilakukan oleh lembaga-


Evaluasi Politik lembaga politik
Evaluasi Administratif terdiri atas :

• Effort evaluation: Mengevaluasi input program


• Performance evaluation: Mengkaji output
dibandingkan dengan input program
• Effectiveness evaluation: Mengkaji apakah
pelaksanaanya sesuai dengan sasaran & tujuan
• Effeciency evaluation: Membandingkan biaya dengan
output yang dicapai
• Process evaluation: Mengkaji metode pelaksanaan,
aturan dan prosedur dalam pelaksanaan
Evaluasi jika dikaitkan dengan tujuan :
• Evaluasi kecocokan : Apakah kebijakan tsb diteruskan
dan bagaimana prospek kebijakan
• Evaluasi efektifitas: Apakah dampaknya sesuai dgn
yang diinginkan, serta biaya dan manfaatnya
sebanding?
• Evaluasi efisiensi: Apakah sumber daya yang
digunakan efisien dan mampu mencapai hasil yang
optimal
• Meta evaluasi: Menguji dan menilai proses evaluasi
itu sendiri, apakah telah dilakukan dengan benar,
profesional dan obyektif?
Bagaimana melakukan evaluasi ?
• Berbagai hal yang harus diperhatikan sebelum
melakukan evaluasi :
1. Mengamati, memahami tujuan evaluasi
2. Mengamati, memilih kriteria
3. Mengamati sensitivitas metode
4. Memperhatikan efektivitas biaya
5. Memperhatikan kendala yang berhubungan
dengan anggaran, yakni SDM dan juga data
• Kegiatan evaluasi mencakup 3 macam
kegiatan :
1. Specification : menyangkut obyek yang
dinilai
2. Measurement : memilih teknik pengukuran
yang tepat untuk menilai
3. Analysis : Melakukan analisa informasi yang
disajikan
Kriteria yang harus dipenuhi dalam
melakukan evaluasi :
• Relevansi : mampu memberikan informasi yang tepat
pada pembuat dan pelaku kebijakan, menjawab secara
benar pertanyaan dalam waktu yang tepat
• Signifikan : mampu memberikan informasi yang baru
dan penting melebih yang sudah ada
• Validitas : mampu memberikan pertimbangan yang
persuasif & seimbang tentang hasil nyata kebijakan
• Reliabilitas : dapat membuktikan bahwa hasilnya
diperoleh dengan penelitian yang teliti
• Obyektif : tidak memihak /bias
• Tepat waktu
• Daya guna : bisa dimengerti & dimanfaatkan oleh pelaku
dan pembuat kebijakan
Kecenderungan evaluasi saat ini:
• Sering tidak sungguh-sungguh karena evaluatornya
dari Pemerintah
• Hasil evaluasi tak konklusif, membahas banyak
persoalan tetapi tanpa arah yang jelas, sehingga tak
ada rekomendasi yang argumentatif
• Karena dilakukan secara rutin maka hasilnya kurang
tajam. Hanya formalitas, membaca data dan
memasukkannya dalam form-form tertentu
Evaluasi Implementasi :
• Evaluasi atas pelaksanaan sebuah program
• Merupakan evaluasi terhadap proses
• Menilai tingkat kepatuhan pelaksana atas standard
aturan
• Menggunakan model-model dalam implementasi
• Biasanya bersifat kualitiatif
• Melihat dampak jangka pendek dari pelaksanaan
kebijakan/ program
Evaluasi Dampak
Memberikan perhatian besar pada output & dampak kebijakan
Evaluasi dilakukan untuk melihat berbagai hal:
1. Menentukan apakah program telah membawa dampak yang
diinginkan terhadap individu, rumah tangga dan lembaga
2. Menilai apakah dampak tersebut berkaitan dengan intervensi
program
3. Mengeksplore akibat yang tidak diperkirakan baik positif maupun
negatifnya
4. Permasalahan yang disoroti pd bgmn program mempengaruhi
peserta program dan apakah perbaikan kondisi peserta program
betul- betul disebabkan oleh program ataukah faktor lain

Evaluasi dampak bisa dilakukan sebelum diimplementasikan


(sering disebut analisis, asessment, estimasi, prediksi atau
perkiraan) atau sesudah diimplementasikan
Apa itu Dampak ?
• Dampak adalah perubahan kondisi fisik maupun
sosial sebagai akibat dari output kebijakan
• Akibat yang dihasilkan oleh suatu intervensi program
pada kelompok sasaran ( baik akibat yang diharapkan
atau tidak diharapkan), dan akibat tersebut mampu
menimbulkan pola perilaku baru pada kelompok
sasaran (impact)
• Akibat yang dihasilkan oleh suatu intervensi program
pada kelompok sasaran, baik yang sesuai dg yang
diharapkan atau tidak dan akibat tersebut tidak
mampu menimbulkan perilaku baru pada kelompok
sasaran (effects)
Dampak kebijakan publik dapat berupa
(dimensi dampak), Dye:
1. Dampak pada masalah publik (pada kelompok
sasaran) yang diharapakan atau tidak
2. Dampak pada kelompok di luar sasaran sering
disebut eksternalitas / dampak melimpah(spillover
effects)
3. Dampak sekarang dan yang akan datang
4. Dampak biaya langsung dikeluarkan untuk
membiayai program dan tak langsung (yang
dikeluarkan publik akibat suatu kebijakan
Hal-hal yg perlu diperhatikan dalam melaks
Evaluasi Dampak :
1. Dimensi-dimensi dampak
2. Persoalan yang berkaitan dengan program
3. Unit-unit pendampak
4. Karakteristik evaluasi
5. Memahami metodologi penelitian evaluasi
Dimensi dampak (Langbein, 1980):
1. Waktu
Dimensi ini penting karena :
- Kebijakan dapat memberikan dampak sekarang dan yang akan
datang
- Semakin lama periode waktu semakin sulit mengukur dampak.
Ini disebabkan :
(a) hubungan kausalitas semakin kabur, (b)faktor lain yang
akan dijelaskan semakin banyak, (c)jika efek thd individu
dipelajari terlalu lama maka akan kesulitan menjaga track
record individu dalam waktu yang sama
- Semakin terlambat sebuah evaluasi dilakukan akan semakin
sulit mencari data dan menganalisis pengaruh program yang
diamati
Dimensi dampak (lanjutan)
2. Selisih antara dampak aktual dengan yang
diharapkan.
Evaluator selain memperhatikan efektivitas tujuan perlu pula
memperhatikan (a) berbagai dampak yang tak diinginkan, (b)
dampak yang hanya sebagian saja dari yang diharapkan dan
(c) juga dampak yang bertentangan dari yang diharapkan
3. Tingkat agregasi dampak
Dampak juga bersifat agregatif artinya bahwa dampak yang
dirasakan secara individual akan dapat merembes pada
perubahan di masyarakat secara keseluruhan
Dimensi dampak (lanjutan)
4. Tipe dampak
Ada 4 tipe utama dampak program :
1. Dampak pada kehidupan ekonomi : penghasilan, nilai
tambah dsb
2. Dampak pada proses pembuatan kebijakan: apa yang akan
dilakukan pada kebijakan berikutnya
3. Dampak pada sikap publik : dukungan pada pemerintah,
pada program dsb
4. Dampak pada kualitas kehidupan individu, kelompok dan
masyarakt yang bersifat non ekonomis
Persoalan yg berkaitan dg program:
Weiss (1972) menyatakan adanya beberapa
persoalan yaitu :
1. Wilayah (scope) program: nasional, provinsi, lokal
dsb
2. Ukuran program : Berapa individu yang dilayani
untuk setiap satuan wilayah program
3. Kebaruan program : apakah dampak yang
diharapkan merupakan sesuatu yang baru
Unit-unit pendampak :
• Unit sosial yang dapat terkena dampak kebijakan :
1. Dampak individual : biologis (penyakit, cacat fisik dsb),
fisiologis (stress, depresi, cinta, emosi dsb), lingkungan hidup
(tergusur, pindah rumah dsb), ekonomis (naik turunnya
penghasilan, harga, keuntungan dsb), sosial serta personal
2. Dampak organisasional : langsung (terganggu atau
terbantunya pencapaian tujuan organisasi), tak langsung
(peningkatan semangat kerja, disiplin)
3. Dampak pada masyarakat
4. Dampak pada lembaga dan sistem sosial
Karakteristik Evaluasi kebijakan :
1. Evaluasi harus empirik tdk spekulatif hipotetik atau
asumtif teoritik
2. Tidak bias pada satu alternatif atau dampak tertentu
3. Rasional, harus sistematis dan dapat
dipertanggungjawabkan di hadapan pakar
4. Kajian harus dilakukan dari berbagai aspek
5. Handal dan sahih baik dalam analisis, ketersediaan
data dan reliabilitas datanya
Respon/ reaksi thd dampak :
• Skeptis (tak yakin akan apa yang dicapai oleh kebijakan tersebut)
• Kritis (mempertanyakan dukungandan hambatan pelaksanaannya)
• Analitis (memberikan sumbangsaran agar pelaksanaan lebih baik)
• Reaktif konfrontatif. Ini dikelompokkan kedalam beberapa jenis :
(a) Apatis (tak mau tahu dan menolak kebijakan. Ini bisa menyebabkan upaya
memobilisasi massa dan mengarah pada perilaku anarkhis
(b) Melakukan lobbi dan membentuk opini publik melalui media massa untuk
menyalurkan responnya
(c) Demonstrasi dan propaganda
(d) Melakuakn tindakan politik yang kasar spt teror, kudeta dsb
• Adaptif kopromistis, dapat berupa
(a) Perilaku meneliti scr kritis
(b) Merubah pola perilaku
(c) Melakukan kegiatan baru
(d) Meminta pelayanan baru
(e) melakukan penyesuaian psikologis
Faktor penyebab kebijakan tak
memperoleh dampak yang diinginkan:
• Sumber daya tak memadai
• Cara implementasi tak tepat
• Masalah publik sering disebabkan banyak faktor ttp kebijakan
yang dibuat hanya mengatasi atu faktor saja
• Cara menanggapi kebijakan yang justru dapat mengurangi
dampak yang diinginkan
• Tujuan-tujuan kebijakan tak sebanding bahkan bertentangan
satu sama lain
• Biaya yanng dikeluarkan jauh lebih besar dari masalahnya
• Banyak masalah publik yang tak mungkin dapat diselesaikan
• Timbulnya masalah baru shg mendorong pengalihan perhatian
dan tindakan
• Sifat dari masalah yang akan dipecahkan (Anderson, 1996)
Masalah yang timbul dalam evaluasi
(Anderson)
• Ketidakpastian dan ketidakjelasan tujuan kebijakan
• Menguji kausalitas bahwa dampak memang
disebabkan oleh kebijakan tsb
• Dampak kebijakan biasanya menyebar diluar sasaran
kebijakan
• Kesulitan dalam memperoleh data
• Resistensi pejabat
• Evaluasi cenderung kurang melihat dampak (kurang
valid)
Catatan
• Untuk melakukan evaluasi kebijakan agar
sistematis maka diperlukan studi evaluasi atau
penelitian evaluasi

Anda mungkin juga menyukai