Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hasna Arifi Zulafa

NIM: K6420031

Kelas : B

TUGAS PEMERINTAHAN LOKAL

1. Struktur Perangkat Desa Saren

Mustajab
Kepala Desa

Hadi Khoiri
Sekretaris Desa

Miftahudin
Joko Sulistyo -
Kurniawan Hakiki
Kebayan 1 Kebayan 2 Kebayan 3

Rita Nanang Rudi


Muslimah Hartono
Koor Keuangan Koor Perencanaan

Muhammad Muh Sholihul


Rosyid Amri
Kasi Pelayanan Kasi Pemerintahan

2. Pembangunan dan pemberdayaan Desa Saren


Saren adalah desa di kecamatan Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, Indonesia. Secara
bahasa saren bisa diartikan sebagai makanan khas pedesaan yang terbuat dari darah.
Menurut cerita dari tetua-tetua desa, kata saren sendiri dipilih sebagai nama desa
disebabkan banyaknya darah yang tertumpah akibat perang melawan pendudukan
kolonial Belanda.
Sistem pemberdayaan masyarakat Desa Saren secara lugas dapat diartikan sebagai
suatu proses yang membangun manusia atau masyarakat melalui pengembangan
kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian
masyarakat. Dari definisi tersebut terlihat ada 3 tujuan utama dalam pemberdayaan
masyarakat yaitu mengembangkan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku
masyarakat, dan mengorganisir diri masyarakat.

Kemampuan masyarakat yang dapat dikembangkan tentunya banyak sekali seperti


kemampuan untuk berusaha, kemampuan untuk mencari informasi, kemampuan untuk
mengelola kegiatan, kemampuan dalam pertanian dan masih banyak lagi sesuai
dengan kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.

Perilaku masyarakat yang perlu diubah tentunya perilaku yang merugikan masyarakat
atau yang menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pengorganisasian
masyarakat dapat dijelaskan sebagai suatu upaya masyarakat untuk saling mengatur
dalam mengelola kegiatan atau program yang mereka kembangkan. Disini masyarakat
dapat membentuk panitia kerja, melakukan pembagian tugas, saling mengawasi,
merencanakan kegiatan, dan lain-lain.

Pemberdayaan masyarakat muncul karena adanya suatu kondisi Kondisi sosial


ekonomi masyarakat yang rendah mengakibatkan mereka tidak mampu dan tidak
tahu. Ketidakmampuan dan ketidaktahuan masyarakat mengakibatkan produktivitas
mereka rendah.

Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui :

(1) Pengembangan masyarakat,

(2) Pengorganisasian masyarakat

Salah satu program pemberdayaan Desa Saren yaitu menerapkan strategi sarana
prasarana yang mana penekanannya pada hasil dan proses tani.untuk ketahanan
pangan masyarakat sekitar, untuk selanjutnya akses jalanan yang menghubungankan
antar desa dengan perbaikan yang cukup intens di setiap plot nya, selain itu hal ini
dimaksudkan guna mengoptimalkan kegiatan masyarakat.

Selain hal tersebut sosialisasi update informasi, yang mana dengan adanya program
ini diharapkan masyarakatnya dapat terbantu kesejahteraanya melalui program
program pemerintah yang telah di rencanakan. Program inipun sudah banyak
tersalurkan di desa saren seperti misalnya

1. Mensukseskan pengadakan program sosialisasi keliling tentang pencatatan sensus


penduduk di desa saren terhitung pada 31 maret 2020
2. Sosialisasi “Jogo Tonggo” dimana di era pandemi ini sangat membantu masyarakat
yang kurang mampu dalam pemenuhan kebutuhan pokok, dan di desa saren sudah
sukses menyalurkan program ini dalam waktu 1 bulan lamanya.
3. Sosialisasi tentang pandemic covid 19 dengan penggalaan seruan arti penting mencuci
tangan, demo mencuci tangan yang baik dan benar, menjaga jarak dan memakai
masker yang telah ditetapkan boleh dipakai guna meminimalisir angka positif covid
19 di desa saren.
4. Pengaktifan kembali media sosial mulai dari facebook, twitter dan website resmi guna
peng update an kasus positif covid 19 tanpa harus repot pergi ke balai kelurahan.
5. Pengadaan program Bank Sampah yang sudah terlaksana di daerah desa Saren RT 12
dan 13 dengan pemanfaatan yang organik dibuat pupuk dan yang non organi
dikumpulkan untuk dijual di pengepul.
6. Pengadaan perencanaan program terbaru tentang kepedulian pemerintah pada petani,
dengan bantuan burung hantu dan tito alba berupa Rubuha (Rumah Burung Hantu)
guna menangkap tikus dan bonus bagi siapa saja yang bisa menangkap hama tikus
akan dinilai 2000 rupiah per ekor
7. Penyaluran iqra dan mukena pada masjid masjid di desa saren.

Pada pengorganisasian masyarakat, kuncinya adalah menempatkan masyarakat


sebagai pelakunya. Untuk itu masyarakat perlu diajak mulai dari perencanaan
kegiatan, pelaksanaan, sampai pemeliharaan dan pelestarian.

Pelibatan masyarakat sejak awal kegiatan memungkinkan masyarakat memiliki


kesempatan belajar lebih banyak. Pada awal-awal kegiatan
mungkin “Pendamping” sebagai pendamping akan lebih banyak memberikan
informasi atau penjelasan bahkan memberikan contoh langsung. Pada tahap ini
masyarakat lebih banyak belajar namun pada tahap-tahap
berikutnya “Pendamping” harus mulai memberikan kesempatan kepada masyarakat
untuk mencoba melakukan sendiri hingga mampu atau bisa. Jika hal ini terjadi maka
dikemudian hari pada saat “Pendamping” meninggalkan masyarakat tersebut,
masyarakat sudah mampu untuk melakukannya sendiri atau mandiri.

Anda mungkin juga menyukai