Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ushul Fiqh
Dosen Pengampu :
DISUSUN OLEH :
TA. 2023/2024
UNIVERSITAS MA’ARIF LAMPUNG (UMALA)
PROGRAM PASCASARJANA
Alamat : Jl. RA Kartini No.28, Purwosari, Kec. Metro Utara, Kota Metro, Lampung
Website : www.umala.ac.id / email : rektorat@umala.ac.id
Email: kikiy4926@gmail.com
Abstract :
Kata kunci:
A. Pendahuluan
1. Latar belakang masalah
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk melindungi masyarakat karena
ketidakmampuannya baik karena faktor internal maupun eksternal. Pemberdayaan
diharapkan mampu mengubah tatanan hidup masyarakat ke arah yang lebih baik, Namun hal
ini seringkali bertentangan dengan kenyataan di lapangan. Program pemberdayaan kurang
tepat sasaran, karena sering dilakukan secara charity, ditambah lagi program pemberdayaan
malah menguras dan “memperdayai” rakyat. Sehingga praktek korupsi semakin merajalela,
yang kaya semakin berkuasa, yang miskin semakin tidak berdaya.1
Tujuan dari pemberdayaan ini ialah untuk mengentaskan kemiskinan yakni mengubah
perilaku serta mindset masyarakat. pengentasan masyarakat bisa dilakukan melalui upaya
pemberdayaan. yakni mendorong masyarakat agar memiliki potensi dan kemampuan
mandiri, serta memiliki daya saing. Karena secara demokrafik penduduk Indonesia
beragama islam dan secara kurtural berkewajiban zakat, ada dorongan untuk berinfak dan
bersedekah sudah menjadi tradisi.
Potensi zakat dalam memperdayakan masyarakat dengan upaya menciptakan iklan
masyarakat yang berjiwa wirausaha akan terwujud, apabila penyalurannya tidak berlangsung
diberikan kepada mustahik untuk keperluan konsumtif, tetapi dihimpun, dikelola dan
didistribusikan oleh badan/ lembaga yang amanah dan profisional. Untuk keperluan ini UU
RI No.38 tahun 1999 menegenai pengelolaan zakat merupakan wujud kepedulian
pemerintah mengupayakan kelembagaan pengelolaan zakat.
Zakat merupakan sebuah tradisi yang sudah melekat pada bagian aspek kehidupan
terutama masyarakat muslim. Zakat juga merupakan rukun iman yang wajib dilaksanakan
bagi setiap muslim.2 Dengan begitu Allah SWT memerintahkan umat muslim untuk berzakat
yang dijelaskan dalam firmanya yakni tercantum dalam Al-qur`an suata at-Taubah ayat 103
yang berbunyi :
ٌُخ ۡذ ِم ۡن َاۡم َو اِلِهۡم َص َد َقًة ُتَطِّهُر ُهۡم َو ُتَز ِّكۡي ِهۡم ِبَها َو َص ِّل َع َلۡي ِهۡمؕ ِاَّن َص ٰل وَتَك َس َك ٌن َّلُهۡمؕ َو ُهّٰللا َسِم ۡي ٌع َع ِلۡي م
Artinya ;
“Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka, Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui” (At-Taubah :103)
1
Nursyamsiah dan Sri Wahyunti, “Pengelolaan dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Zakat dan Wakaf
di Desa Ngali,” ESA : Jurnal Ekonomi Syariah 2, no. 2 (Desember 2019): 218.
2
Aliman Sahuri Zein, “Strategi Pemberdayaan Ekonomi Mustahiq Melalui pendistribusian zakat Produktif,”
Al-Masharif : Jurnal Ekonomi dan Keislaman 8, no. 2 (Desember 2020): 267.
Zakat merupakan salah satu kebijakan fisikal yang sangat baik sebagai alternatif dalam
upaya meningkatkan pembangunan ekonomi suatu masyarakat. Nilai strategis zakat dapat
dilihat melalui: Pertama, zakat merupakan panggilan agama. Ia merupakan cerminan dari
keimanan seseorang. Kedua, sumber keuangan zakat tidak akan pernah berhenti. Artinya
orang yang membayar zakat, tidak akan pernah habis dan yang telah membayar setiap tahun
atau periode waktu yang lain akan terus membayar. Ketiga, zakat secara empirik dapat
menghapus kesenjangan sosial dan sebaliknya dapat menciptakan redistribusi aset dan
pemerataan pembangunan.3
Agar menjadi sumber dana yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat
muslim terutama untuk mengentaskan kemiskinan dan menghilangkan kesenjangan sosial,
maka perlu adanya pengelolaan zakat, infaq , shodaqoh maupun wakaf secara profesional
dan bertanggung jawab yang dilakukan oleh masyarakat bersama Pemerintah, karena selain
sebagai bentuk ibadah ritual, zakat juga mencakup dimensi sosial, ekonomi serta merupakan
institusi yang akan menjamin terciptanya keadilan ekonomi dan kesejahteraan bagi
masyarakat secara keseluruhan.4
Salah satu Program yang ada di daerah Indonesia yaitu LAZISNU (Lembaga Amil
Zakat Infaq dan Shodaqoh) adalah salah satu lembaga yang bertujuan untuk menyalurkan
dana zakat dan berperan aktif dalam memperbaiki perekonomian khususnya masyarakat
islam yang benar-benar membutuhkan. Lembaga ini mempunyai beberapa program yang
dirancang seperti NU Smasart merupakan program yang berbentuk beasiswa, Nu Care
merupakan program yang berbentuk pemberian fasilitas kesehatan bagi fakir miskin, Nu
Preneur merupakan program pemberian modal sosial serta pendampingan pemberdayaan,
dan Nu Skill merupakan program yang berbentuk pendidikan keterampilan.5
Pada Tanggal 28 Agustus Peneliti melakukan wawancara kepada Ketua LAZISNU
PAC Raman Utara yaitu bapak Hamdan Inami, dengan memperoleh data penjelasan bahwa
kota Raman utara berpenduduk 41.314 jiwa. diantaranya 30.214 beragama islam. beliau juga
menuturksn bahwa potensi zakat yang dimiliki sangat besar Jumlah pemasukan zakat yang
tercatat dalam data LAZISNU dan penyaluran zakat kepada Masyarakat di Raman Utara
pada tahun 2022 jumlah penyaluran sebanyak Rp. 60.006.000 untuk BAZNAS 50%, untuk
Masyarakat sebanyak 30% dan untuk para fakir miskin lainya 20% dan sedangkan pada
tahun 2023 jumlah penyaluran sebanyak 40.800.000 40% untuk BAZNAS dan 30% untuk
Masyarakat dan juga untuk para fakir miskin 20% dan 10% untuk para pengelola Zakat.
3
Muhamad Nizar, “Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pengelolaan Zakat, Infaq dan
Shodaqoh (ZIS) di Masjid Besar Syarif Hidayatullah Karang Ploso Malang,” Malia 8, no. 1 (Desember
2016): 41.
4
Hasan Ali, Zakat dan Infak: Salah Satu Solusi Mengatasi Problema Sosial di Indonesia (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2006).
5
Musafa Azhar dan Khusnul Khotimah, “Strategi LAZISNU Dalam Pemberdayaan Umat (Studi Kasus
LAZISNU PAC Dolopo Kabupaten Madiun,” JCD : Journal of Community Development and Disaster
Management 1, no. 2 (Juli 2019): 70.
Tabel 1
Jumlah Angka Kemiskinan di Raman Utara
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kemiskinan tiga tahun terakhir
mengalami kenaikan, ditambah lapangan pekerjaan yang sempit di Raman Utara menjadikan
banyak masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan bahkan menganggur. Selama ini
Pengelolaan zakat yang dilakukan oleh LAZISNU memberikan kontrubusi kepada
masyarakat dengan baik Zakat yang dihimpun oleh Lembaga Zakat harus segera disalurkan
kepada para mustahiq sesuai dengan skala prioritas yang telah disusun dalam program kerja.
Sebagai penegasan sudah seharusnya pemerintah berperan aktif di dalam membangun
kesejahteraan masyarakat sehingga nantinya di dalam pengelolaan zakat dan
pendistribusiannya dapat dilakukan secara optimal, tepat sasaran dan professional dengan
melakukan distribusi lokal lebih mengutamakan penerima zakat yang berada dalam
lingkungan terdekat dengan lembaga zakat (wilayah muzakki) dibandingkan
pendistribusiannya untuk wilayah lain.
Ditengah permasalah tersebut eksistensi wakaf menjadi sangat penting, karena wakaf
merupakan ajaran yang menekankan pentingnya kesejahteraan ekonomi khususnya
masyarakat islam. pembicaraan mengenai wakaf sering diarahkan pada wakaf benda tidak
bergerak seperti tanah, bangunan pohon, dan sumur yang diambil airnya. Atau wakaf benda
bergerak seperti uang.6 Contohnya salah satu program pada LAZISNU di PAC Raman Utara
yaitu Program Koin Nu (NU Care) yang jika terkumpul akan direalisasikan untuk membeli
ambulans yang akan digunakan sebaik-baiknya sebagai prasarana kesehatan,dan wakaf
6
Saprida, Fitri Raya, dan Zuul Fitriani Umari, “Manajemen Wakaf Dalam Perspektif Hukum Islam dan
Undang-Undang No. 41 Tahun 2004,” Ekonomica Sharia : Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Ekonomi
Syariah 8, no. 1 (Agustus 2022): 60.
kepada anak yatim seperti pemberian Al-qur`an yang dilakukan oleh masyarakat raman
utara melalui perantara LAZISNU PAC Raman Utara.
Melihat dari latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan kajian lebih lanjut dan
mendalam, adapun tujuannya untuk mengetahui keberadaan, potensi serta strategi
LAZISNU dalam peranya melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat islam melalui
berbagai programnya terutama zakat dan wakaf.
Dari uraian diatas maka penulis ingin mengkaji dan menganalisis tentang strategi
pemberdayaan ekonomi masyarakat islam melalui program zakat dan wakaf dengan
menyusun karya ilmiah yang berjudul : “Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Islam
Melalui Program Zakat Dan Wakaf Studi Kasus LAZISNU PAC Raman Utara”
2. Kajian pustaka
3. Rumusan masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji
dalam penelitian ini meliputi:
1. Bagaimana mekanisme pengelolaan Zakat dan Wakaf yang dilakukan oleh
LAZISNU PAC Raman Utara?.
2. Bagaimana strategi pemberdayaan ekonomi melalui program zakat dan wakaf oleh
LAZISNU PAC Raman Utara ?.
B. Metode
Dalam penelitian ini di gunakan pendekatan kualitatif, penelitian kualitatif perhatian
lebuh banyak di gunakan pada pembentukan teori subtantif berdasarkan dari konsepkonsep
yang timbul dari data empiris, Dalam penelitian kualitatif, peneliti merasa “ tidak mengenal
apa yang tidak di ketahuinya” sehingga desain penelitian yang di kembangkan selalu
merupakan kemungkinan yang terbuka akan berbagai perubahan yang di perlukan dan lentur
terhadap kondisi yang ada di lapangan pengamatanya
Penelitian kualitatif menggunakan metode penalaran induktif dan sangat percaya bahwa
terdapat banyak prespektif yang akan dapat di ungkapkan, peneliti kualitatif berfokus pada
fenomena social dan pada pemberian suara pada perasaan dan persepsi dari partisipan di
bawah studi, Hal ini di dasrkan pada kepercayaan bahwa pengetahuan sisial adalah suatu
proses ilmiah yang sah
Artinya :
Sesungguhnya beruntung orang yang mensucikan hati” (Q.S As-Syams:9)
Harta ini disebut zakat karena harta yang dikelurkan akan berkembang
lantaran doa orang-orang yang menerimanya, harta tersebut akan menjadi bersih
sebab zakat tersebut akan mensucikan hartanya melalui hak-hak orang lain
didalamnya.
Zakat menurut istilah adalah sesuatu yang hukumnya wajib diberikan
kepada sekumpulan harta menurut sifat dan ukuran tertentu kepada golongan
yang berhak menerimanya.
3) Wakaf
a) Definisi Wakaf
Wakaf menurut bahasa berarti “menahan” sedangkan menurut istilah
wakaf yaitu memberikan suatu benda atau harta yang dapat diambil manfaatnya
untuk digunkan bagi kepentingan masyarakat menuju keridhoaan Allah Swt.
Wakaf menurut para ulama imam mazhab merupakan suatu perbuatan sunnah
untuk tujuan kebaikan, seperti membantu, pembangunan sektor keagamaan, baik
pembagunan segi material maupaun sepiritual. Sebagai bahan komperatif, perlu
dikemukakan pendapat masing-masing imam mazhab sekitar persoalan wakaf.
Sehingga memperjelas prinsip yang mereka pakai. Wakaf adalah salah satu
bentuk dari lembaga ekonomi Islam. Ia merupakan lembaga Islam yang satu sisi
yang berfungsi sebagai ibadah kepada Allah, sedangkan disisi lain wakaf juga
berfungsi sosial. Wakaf lahir dari suatu pernyataan dan perasaan iman yang
mantap dan solidaritas yang tinggi antara sesama manusia. Oleh karenanya wakaf
adalah salah satu lembaga Islam yang dapat dipergunakan bagi seorang muslim
untuk mewujudkan dan memelihara hubungan manusia dengan Allah dan
hubungan manusia dengan manusia lain dalam masyarakat. Dalam fungsinya
sebagai ibadah, ia diharapkan menjadi bekal bagi kehidupan si wakif di hari
kemudian, karena ia merupakan suatu bentuk amalan yang pahalanya akan terus
menerus mengalir selama harta wakaf itu dimanfaatkan. Sedangkan fungsinya
sebagai amal sosial, wakaf merupakan asset yang amat bernilai dalam
pembangunan umat.
b) Hukum wakaf
c) Macam-macam wakaf
Wakaf ahly (wakaf khusus)
yaitu wakaf yang khusus diberikan kepada orang-orang tertentu,
seorang yang memiliki ikatan keluarga atau tidak. Misalnya wakaf
yang diberikan kepada tokoh masyarakat atau yang dihormati
Wakaf khairy (wakaf untuk umum)
Wakaf yang diperuntukan untuk kepentingan umum, misalnya wakaf
untuk masjid, pondok pesantren, dan madrasah. Jenis wakaf ini seperti
yang dijelaskan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW yang
menceritakan tentang wakaf Sahabat Umar bin Khattab. Beliau
memberikan hasil kebunnya kepada fakir miskin, ibnu sabil,
sabilillah, tamu, dan hamba sahaya. yang berusaha menebus dirinya.
Wakaf ini ditujukan kepada umum dengan tidak terbatas
penggunaannya yang mencakup semua aspek untuk kepentingan dan
kesejahteraan umat manusia pada umumnya. Kepentingan umum
tersebut bisa untuk jaminan sosial, pendidikan, kesehatan, pertahanan,
keamanan dan lain-lain. Dalam tinjauan penggunaannya, wakaf jenis
ini jauh lebih banyak manfaatnya dibandingkan dengan jenis wakaf
ahli, karena tidak terbatasnya pihak-pihak yang ingin mengambil
manfaat. Dan jenis wakaf inilah yang sesungguhnya paling sesuai
dengan tujuan perwakafan itu sendiri secara umum
2. HASIL PENELITIAN
a. Strategi pengelolaan zakat dan wakaf LAZISNU PAC Raman Utara
1) Mekanisme pengelolaan zakat
D. Kesimpulan
Daftar Pustaka