Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL SURVEI

RUMAH ZAKAT

(Jl. Urip Sumoharjo, Way Halim, Bandar Lampung)

Dibuat Untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Fikih Zakat Dan Wakaf

Dosen Pengampu : Dr. Fathul Mu’in, M.H.I

Dibuat oleh :

Kelompok 3

1. Rachmando Noorhuda Arnianto


2. Rahmalia Putri 2021010216
3. Ramadhania Jannati Sukma 2021010322
4. Rangga Nanda Putra 2021010103
5. Ratna Dwi Anggraini 2021010104
6. Regita Cahyani 2021010106
7. Ridho Dinata 2021010265
8. Rini Anggraheni 2021010109
9. Rio Andeska 2021010110

PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

2022/2023
PEMBAHASAN

A. Waktu dan Tempat Survei

Wawancara dilaksanakan pada Sabtu, 1 April 2022 pukul 11.00/selesai di

Rumah Zakat Lampung. Narasumber kami bernama kak Rahman yang memegang

tanggung jawab sebagai kepala program di Rumah Zakat Lampung.

B. Pengertian Dan Sejarah Rumah Zakat

Rumah Zakat adalah lembaga amil zakat nasional milik masyarakat Indonesia

yang mengelola zakat, infak, sedekah, serta dana kemanusiaan lainnya melalui

serangkaian program terintegrasi di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan

lingkungan, untuk mewujudkan kebahagiaan masyarakat yang membutuhkan juga

merupakan lembaga yang peduli terhadap kemanusiaan. Selain menjadi lembaga amil

zakat nasional dengan lembaga pemberdayaan, Rumah Zakat juga adalah Laznas

milik masyarakat Indonesia yang peduli terhadap program kemanusiaan.

Rumah Zakat berdiri pada 2 Juli 1998, dengan nama Dompet Sosial Ummul

Quro (DSUQ). Sekretariat bertempat di Jl. Turangga 33 Bandung. Dompet Sosial

Ummul Quro berubah nama menjadi Rumah Zakat Indonesia seiring dengan turunnya

SK Menteri Agama RI No. 157 pada tanggal 18 Maret 2003 yang mensertifikasi

organisasi ini sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional. Bulan Mei, Rumah Zakat

Indonesia DSUQ hadir di ibu kota Jawa Timur, Surabaya. Rumah Zakat Indonesia

berkeinginan kuat untuk memantapkan program-program pemberdayaan. Dukungan

dan kepercayaan masyarakat menguatkan lembaga untuk semakin fokus mewujudkan

"transformasi mustahik ke muzakki".

Desa Berdaya merupakan cara Rumah Zakat memberdayakan Indonesia yang

terintegrasi di wilayah desa berdasarkan pemetaan potensi lokal di bidang Ekonomi,


Lingkungan, Kesehatan, Pendidikan dan Kesiapsiagaan bencana. Kemudian meyakini

disetiap wilayah desa memiliki keunikan potensi dan kebutuhan pengembangan

masyarakat tersendiri.

Program pemberdayaan di Desa Berdaya direalisasikan melalui empat rumpun

utama yaitu:

• Senyum Juara (pendidikan)

• Senyum Sehat (kesehatan

• Senyum Mandiri (ekonomi)

• Senyum Lestari (lingkungan)

Di tahun 2022, Rumah Zakat meluncurkan gerakan #SaatnyaTumbuhBersama

Gerakan yang bertujuan untuk mengajak masyarakat menumbuhkan optimisme dan

semangat kolaborasi untuk tumbuh bersama setelah berjuang dan bertahan dalam

menghadapi pandemi Covid-19. Diharapkan melalui gerakan ini, Rumah Zakat

beserta seluruh lapisan masyarakat bisa terus tumbuh, dan optimis untuk

menghadirkan manfaat bagi 1,5 juta penerima manfaat melalui optimalisasi dana

zakat, infak, sedekah, serta dana kemanusiaan lainnya yang dititipkan oleh para

donatur.

C. Rumah Zakat di Bandar Lampung

Rumah zakat yang ada di Bandar Lampung merupakan kantor perwakilan

wilayah Provinsi Lampung. Program yang dilaksanan disini terbagi menjadi 2 jenis

meliputi :

1. Program Pendistribusian, program ini bersifat memberi tanpa adanya

tindak lanjut dan bersifat darurat. Bagi penerima pendistribusian tersebut

merupakan seorang yang jelas dari golongan mustahiq (8 asnaf) tapi yang

paling darurat, khususnya fakir dan miskin yang paling berhak


mendapatkan ditribusi dari rumah zakat namun hanya sekali tanpa ada

tindak lanjut lagi. Dalam menentukan asnafnya terkhusus bagi fakir dan

miskin adalah orang atau keluarga yang memiliki penghasilan dibawah

had kifayah (batas kecukupan atau standar dasar kebutuhan pokok

seseorang atau keluarga). Bantuan distribusi ini berupa sembako.

2. Program Pemberdayaan atau Pendayagunaan, merupakan bantuan yang

diberikan kepada seorang atau keluarga yang memiliki penghasilan diatas

had kifayah atau sama dengan had kifayah (kurang dari 550.000

perbulan, menurut BAPERNAS). Program ini bersifat memberi modal

yang kemudian dilakukan pendampingan atau tindak lanjut dengan konsep

pemberdayaan sampai menghantarkannya keluar dari garis kemiskinan.

Rumah Zakat menargetkan mengentaskan 20% dari total mustahiq

yang di beri bantuan keluar dari kemiskinan. Dimana dari seorang

mustahiq yang kemudian didampingi dan dilakukan pemberdayaan hingga

menjadi seorang muzzaki, jadi tidak hanya sekedar meberi bantuan saja.

Program Pemberdayaan ini meliputi :

a. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam konteks ibadah (keislaman)/

capasity Building. Dengan tujuan masyarakat yang diberi bantuan oleh

Rumah Zakat juga dapat meningkat dengan baik keagamaannya.

b. Desa Berdaya, Desa Berdaya adalah proses pemberdayaan wilayah binaan

berdasarkan pemetaan potensi lokal di bidang kesehatan, pendidikan,

ekonomi, dan lingkungan. Bertujuan memperbaiki kualitas hidup individu

dan komunitas masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat

berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan yang universal.


c. Pemberdayaan ekonomi, yang terbagi menjadi :

1) BUMMAS (Badan Usaha Milik Masyarakat) Agroubusiness dan

mikrobusiness, Program pemberdayaan ekonomi berbasis kelompok

dan melakukan inisiasi serta perancangan kerangka kelembagaan

(Social Enterprise) dalam upaya memperkuat perekonomian

masyarakat dalam bidang Agribisnis (Pertanian/Peternakan) dan

UMKM. Tujuan Program ini adalah terbentuknya kerangka

kelembagaan dan melahirkan usaha yang dijalankan secara

berkelompok yang berdampak pada lahirnya kemandirian Desa

Berdaya. Program ini diimplementasikan dalam bentuk bantuan modal

usaha serta Pendampingan aktivitas BUMMAS berupa monitoring,

evaluasi dan konsultasi. bantuan diberikan pada kelompok masyarakat,

bukan individu. Membuat kelompok yang isinya adalah para mustahiq,

kemudian diberi modal dan dibina untuk mengelola usaha bersama

dengan pengawasan terpadu dari Rumah Zakat. Program ini sudah

berjalan di beberapa kebupaten yang ada di lampung yaitu di Pesisir

Barat (Krui) memproduksi tas anyam dari bahan tulang plastik, yang

pemasarannya sudah sampai luar negeri.

2) BUMMAS Microfinance, Program BUMMas (Badan Usaha Milik

Masyarakat) berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui

pemberian bantuan modal bergulir disertai dengan pendampingan untuk

pengembangan usaha dan pencatatan keuangan usaha.

Program ini diimplementasikan dalam bentuk Pendampingan manajerial

dan pencatatan keuangan usaha, Edukasi kewirausahaan, Penyaluran

modal usaha serta Penyaluran bantuan penunjang usaha.


d. Program Pemberdayaan Kesehatan, merupakan program untuk membantu

pemerintah untuk mengatasi permasalahan di Indonesia. Terdapat 2

program :

a. Desa Bebas Stunting, program ini dikhususkan untuk balita, ibu hamil

guna mengurangi angka stunting dengan cara bekerjasama dengan

BKKBN.

b. Desa Ramah Lansia, yaitu fokus pada keberadaan lansia di desa,

khususnya desa pemberdayaan dengan membuatkan taman lansia.

Karena banyak lansia di Indonesia ini mengahiskan masa tuanya

dengan kurang bahagia sehingga berefek dengan kesehatannya. Misal

penyakit darah tinggi karena perilaku anak yang kurang baik.

e. Program Pendidikan, terbagi menjadi 3 model :

1) Beasiswa pendidikan anak juara, terdapat di wilayah-wilayah

khusus yang dibuatkan komunitas anak-anak setiap pekan belajar

difasilitasi dengan seorang guru atau mentor. Mulai dari SD, SMP,

SMA bahkan Mahasiswa.

2) Rumah Qur’an dan Rumah Literasi, berisi program-program islami

seperti tahfidzul quran, membaca, menulis dan berhitung.

3) Rumah Vokasi, tingkatan pembelajarannya lebih tinggi dari rumah

literasi yang hanya mempelajari dasar-dasarnya. Diajari sampai dia

dapat diterima kerja atau sampai mempunyai usaha dari yang telah

diajarkan.

Rumah Zakat di Lampung juga menyediakan Ambulans gratis dengan jarak tempuh

50 km didalam kota Bandar Lampung. Jika diatas 50km berubah menjadi program

ambulans murah dengan tarif Rp.6.000/km.


Dalam satu tahunnya, rumah zakat di Lampung dapat mengumpulkan

sebanyak 5 Milyar. Sedangkan rumah zakat secara nasional dapat mengumpulkan

sebanyak 600 Milyar pertahunnya.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai