Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KINERJA

LAZISMU UHAMKA 2020-2021

22
BAB I PROFIL LAZISMU

LazisMU UHAMKA merupakan salah satu lembaga amil zakat dalam tingkatan kampus
yang berusaha bisa bermanfaat ke dalam, regional dan nasional. Lembaga ini berkhidmat
dalam memberikan pemberdayaan pada masyarakat, melalui pengolahan dana zakat, infak
dan shodaqoh dari perorangan, dermawan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya.

Latar belakang didirikannya lembaga ini terdapat dua macam faktor, yaitu faktor internal
dalam kampus dan kedua faktor eksternal luar kampus yaitu potensi zakat masyarakat dan
keadaan masyarakat umat Islam. Secara internal, semenjak berdirinya UHAMKA dari
Rektor Prof. Dr. Qomari Anwar (alm) hingga Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd kesadaran zakat
sudah mulai menggeliat, dengan ditandainya adanya kesadaran pimpinan dan karyawan
mengeluarkan zakat dan infaknya di kampus. Namun kelembagaan tersebut dikelola oleh
Wakil Rektor bidang al Islam dan Kemuhammadiyahan, sehingga belum dapat bekerja
dengan maksimal. Hal ini dikarenakan struktur dan program kerja untuk kebutuhan internal
kampus seperti pemberian beasiswa pada mahasiswa berprestasi dan qordul hasan.

Secara eksternal potensi zakat, infak, dan shodaqoh yang luar biasa dikarenakan banyaknya
penduduk Indonesia yang beragama Islam. Selanjutnya realitasnya adanya ketimpangan sosial
masyarakat dikarenakan kebijakan yang kurang adil dari pembangunan, sehingga menjadikan
masyarakat dalam keadaan miskin, bodoh, terbelakang dan tertinggal. Oleh karena itu, zakat
dengan pengolahnya mampu mengurangi ketimpangan sosial agar lebih adil dan sesuai
kemanusiaan sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan pada masyarakat.

Adanya lembaga ini, dimaksudkan sebagai institusi pengelola zakat dengan manajemen
modern yang dapat menghantarkan zakat menjadi bagian dari penyelesai masalah sosial
masyarakat yang terus berkembang.

Lembaga ini memiliki budaya kerja amanah, professional dan transparan, LazisMU
UHAMKA berusaha mengembangkan diri menjadi Lembaga Zakat terpercaya dengan seiring
waktu, diharapkan kepercayaan publik semakin menguat.

22
Nilai kreatifitas dan inovasi, LazisMU UHAMKA senantiasa memproduksi program-
program pendayagunaan yang mampu menjawab tantangan zaman serta problem sosial
masyarakat yang berkembang.

Operasional programnya, LazisMU UHAMKA didukung oleh Jaringan Multi Lini yang dimiliki
oleh LAZISMU PP. Muhammadiyah, yaitu sebuah jaringan konsolidasi lembaga zakat

yang tersebar di seluruh propinsi (berbasis kabupaten/kota) yang menjadikan program-


program pendayagunaan LAZISMU PP Muhammadiyah mampu menjangkau seluruh
wilayah Indonesia secara cepat, terfokus dan tepat sasaran.

VISI
Mewujudkan lembaga zakat yang terpercaya dan terbaik di DKI dan lingkungan
Persyarikatan pada tahun 2019

MISI
1. Optimalisasi kualitas pengolahan zakat, infak dan shodaqoh yang transparan

2. Pendayagunaan ZIS yang kreatif, inovasif, dan produktif

3. Optimalisasi pelayanan donator

LEGALITAS

1. Lembaga Penghimpunan ZISWAF di lingkungan kampus dengan SK Rektor


Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA dengan nomor 426/D.08.04/2014

2. Lazismu UHAMKA merupakan jejaring Lazismu PP Muhammadiyah dengan SK


457/21November 2002.
3. SK Badan Pengurus Lazismu Wilayah DKI Jakarta dengan Nomor
013/KEP/BP.II.18/B/2020

22
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. KEBIJAKAN STRATEGIS PEMBERDAYAAN DAN DISTRIBUSI LAZISMU
UHAMKA

Misi Pemberdayaan dan Distribusi


Tercipta kehidupan sosial ekonomi umatt berkualitas sebgai benteng terciptanya kehidupan
kemiskinan, keterbelakngan, dan kebodohan pada masyartakat melalui berbagai program
yang dikembangkan Laismu Uhamka.

Kebijakan Strategis

1. Prioritas penerima manfaat adalah kelompok fakir, msikin, dan fisabilillah


2. Pendistribusian ZISKA dilakukan secara terprogram (terencana dan terukur)
sesuai core gerakan Muhammadiyah, yakni: Pendidikan, Kesehatan, Ekononomi
Dakwah dan Sosial-Kemanusiaan
3. Melakukan sinergi dengan Majelis, Lembaga, Ortom (MLO) dan Amal Usaha
Muhammadiyah dalam merealisasikan program
4. Melakukian sinergi dengan institusi dan komunitas diluar Muhammadiyah untuk
memperluas dominan dakwah
5. Meminimalisir bantuan karitas kecuali bersifat darurat seperti Kawasan Timur
Indonesia, daerah yang terpapar bencana dan upaya penyelamatan
6. Memobilisasi pelembagaan gerakan ZISKA di seluruh struktur Muhammadiyah
dan amal usaha.
7. Intermediasi bagi setiap usaha yang menciptakan kondisi dan faktor-faktor
pendukung bagi terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya. [visi
Muhammadiya 2025]

Sinergi

Berpijak pada posisi LAZISMU sebagai lembaga intermediate, maka dalam


pemberdayaan dan distribusi dana ZISKA besinergi dengan berebagai lembaga
baik internal maupun eksternal Muhammadiyah.
Tujuan dari sinergi adalah memberi manfaat yang maksimal kepada masyarakat
karena dikelola oleh lembaga pengelola yang terpercaya (expert) serta
menjangkau lokasi sasaran program.

B. Pilar Program Utama Aksi Layanan LAZISMU

Terdapat 6 Program utama dari AKSI layanan yang dimilki dan menjadi
target capaian LAZISMU.

22
Pendidikan

Program yang di arahkan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan kader-kader
keumatan dan kebangsaan melalui kegiatan pendidikan, penyediaan beasiswa, pelatihan guru,
dan memperkuat peran strategis fasilitas pendidikan, baik di tingkat sekolah dasar, menegah
dan perguruan tinggi.

Kesehatan
Program yang diarahkan untuk meningkat layanan di bidang jkesehatan masyarakat,
khususnya di kalangan keluarga kurang mampu melalui tindakan kuratif maupun kegiatan
preventif (berupa penyuluhan) maupun kampanye.

Ekonomi
Program yang diarahkan untukj mendotrong kemandirian dan meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan serta semangat kewirausahaan melalui kegiatan ekonomi dan pembentukan
usaha yang halal dan memberdayakan

Dakwah

Program yang diarahkan untuk gerakan dakwah kemasyarakatan yang berdampak langsung
dalam menciptakan masyarakat Islami dan menjangkau partisipasi aktif kelompoik
masyarakat rentan baik di daerah miskin perkotaan maupun di daerah-daerah terpencil
dengan semangat dakwah islam.

Sosial-Kemanusiaan

Program yang diarahkan untuk penanggulangan bencana dan misi kemanusiaan, baik dalam
bentuk kesiapsiagaan bencana, tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi yang dilakukan
secra sistematik dan melibatkan mitra internal Muhammaddiyah dan eksternal.

Pendekatan dalam Pelaksanaan Program

Dalam menjalankan program-program yang telah di tentukan, Lazismu menggunakan


beberapa pendekatan yang disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kebutuhan dimana

22
program dilaksanakan. Pendekatan yang dimaksud adalah: pendekatan karitatif, pendekatan
pengembangan, pendekatan pemberdayaan, dan pendekatan advokasi.

Pendekatan Karitatif yaitu pelaksaan sosial yang dilakukan kepada kelompok masyarakat
penerima manfaat dalam rangka meringankan beban hidup sementara mereka, khususnya
dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok dan mencoba menyelesaikan gejala-gejala
masalah yang di hadapi masyarakat.

Pendekatan pengembangan yaitu bantuan yang dilakukan kepada kelompok masyarakat


penerima manfaat dalam rangka mempercepat peroses penyelesaian masalah-masalah yang
mereka hadapi dengan memberikan skema-skema pembiayaan khusus untuk pengembangan
usaha atau kegiatan yang sedang atau sudah di tekuni.

Pendekatan pemberdayaan yaitu bantuan yang diberikan berupa skema-skema yang


mencerahkan dan memotivasi kelompok masyarakat penerima manfaat untuk mampu
mengambil inisiatif dalama melakukan perubahan yang mereka kehendaki ke arah yang lebih
baik.

Pendekatan advokasi yaitu pendampingan yang dilakukan kepada kelompok masyarakat


penerima manfaat dalam memperjuangkan hak-hak mereka yang hilang akibat ketimpangan
kebijakan politik yang tidak adil. Umtuk dapat berubah dengan cepat menjadi lembaga amil
zakat berkemajuan, yang terpercaya dan profesional serta akuntabilitas yang dampaknya
memilki capaian-capaian yang leboh terukur kepada amsyarakat luas sesuai dengan semangat
islam yang rahmatan lil ‘alamin.

22
BEASISWA MENTARI
Deskripsi
Gerakan kepedulian sosial untuk menjamin keberlangsungan pendidikan melalui pola
pengasuhan dalam bentuk beastudi untuk siswa yang berasal dari keluarga dhuafa di SD
Muhammadiyah 11 Tanjung Lengkong.

Bentuk
Bantuan beastudi bagi siswa yang menempuh pendidikan sekolah dasar dan sederajat, berupa
biaya pendidikan bulanan atau semester yang disesuaikan engan tingkat pendidikan siswa dan
kebutuhan lainnya, seperti uang transport, uang buku, dan lain-lain.

Tujuan
1. Memotivasi siswa kurang mampu mendapatkan pendidikan lebih baik.
2. Memotivasi mahasiswa menyelesaikan studi sampai jenjang strata.
3. Memotivasi siswa untuk semangat belajar.
Jenis
1. Siswa prestasi
2. Siswa yatim/piatu
3. Siswa panti asuhan
Penerima Manfaat (Asnaf)
Penerima manfaat dari golongan asnaf Ibnu Sabil
Kemitraan
Kerjasama kemitraan dapata dilakuakan dalam bentuk pelaksana kegiatan maupun
pembiayaan dengan pihak internal Muhammadiyah maupun eksternal, di antranya:

1. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah


2. Sekolah (SD, SMP, SMA atau Sederajat)
3. Perusahaan negara (BUMN) dan Perusahaan swasta

22
BEASISWA SANG SURYA
Deskripsi
Gerakan peningkatan akses pendidikan lanjut yang berkualitas, dengan memberikan
kesempatan generasi muda yang berprestasi namun menghadapi kendala ekonomi untuk
menempuh pendidikan tinggi yang berkualitas.

Bentuk
Bantuan biaya pendidikan untuk 50 Orang Mahasiswa diloma dan sarjana Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, yang diberikan selama 9 semster meliputi biaya
perkuliahan, biaya selama masa perkuliahan atau biaya penytelesaian tugas akhir kuliah.

Tujuan
1. Memotivasi mahasiswa yang kurang mapu mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
2. Memotivasi mahasiswa menyelesaikan studi sampai jenjang strata.
3. Memotivasi mahasiswa untuk semangat belajar menyelesaikan pendidikan.
Jenis
1. Mahasiswa prestasi
2. Mahasiswa aktivis
3. Mahasiswa kader muhammadiyah
4. Mahasiswa tidak mampu

Penerima Manfaat (Asnaf)


Penerima manfaat dari golongan asnaf; Ibnu Sabil
Kemitraan
Kerjasama kemitraan dapat dilakukan dalam bentuk pelaksana kegiatan maupun pembiayaan
dengan pihak Internal Muhammadiyah maupun Eksternal, di ataranya:

1. Majelis Pendidikan Tringgi Penelitian dan Pengembangan (Dilitbang) Muhammadiyah


2. Perguruan tinggi (negri, swasta/muhammadiyah)
3. Perusahaan negara (BUMN) dan perusahaan swasta
4. Rekanan UHAMKA

22
PEDULI BENCANA (Indonesia Siaga)
Deskripsi
Program respon tanggap darurat dan pasca bencana mulai dari aktifitas search dan rescue
(SAR). Rekonstruksi dan rehabilitasi.

Bentuk
Pendirian posko bantuan, posko kesehatan. posko pengungsian, dapur umum, layanan
kesehatan, tempat ibadah, pendistribusiaan sembako, baju layak pakai sampai dengan
aktivitas recovery pasca bencana seperti psikososial dan program pemulihan ekonomi
masyarakat penyintas bencana.

Tujuan
1. Mengupayakan usaha preventif terhadap bencana
2. Memberikan penyuluhan dan pelatihan terkait penanggulangan bencana dan pencegahan
lainnya
3. Memberikan respon bantuan tanggap darurat
4. Memberikan program rehabilitasi
Jenis
Program karikatif dan pemberdayaan melalui pelatihan
Penerima Manfaat (Asnaf)
Penerima Manfaat dari kalangan penyintas dari delapan golongan asnaf; fakir, miskin, amil,
muallaf, riqab, gharim, fisabilillah dan ibnu sabil.
Kemitraan
Kerjasama kemitraan dapat dilakukan dalam bentuk pelaksaan kegiatan maupun pembiayaan
dengan pihak Internal Muhammadiyah maupun Eksternal, diantaranya:

1. Majlesi pendidikan dasar dan menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah


2. Muhammadiyah disaster management center (MDMC)
3. Perusahaan negara (BUMN) dan perusahaan swasta

22
PEDULI GURU

Deskripsi
Gerakan sosial dan pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru baik
honorer, 15 guru agama dan 9 relawan di SD Muhammadiyah 11 dan TPA Al Anwar
Tanjung Lengkong Banten.

Bentuk
Program bantun peningkatan kapasitas atau pemberian apresiasi (kesejahteraan) kepada
pengabdian dan dedikasi guru bagi pendidikan anak Indonesia dengan memberikan pelatihan,
pemberdayaan ekonomi, penyediaan buku referensi dan mukafaah atau tunjangan guru.

Tujuan
1. Meningkatkan kualitas mengajar guru
2. Meningkatkan ekonomi guru melalui pemberdayaan
Jenis
Program karikatif dan pemberdayaan melalui pelatihan.
Penerima Manfaat (Asnaf)
Penerima manfaat dari golongan asnaf fisabilillah
Kemitraan
Kerjasama kemitraan dapat dilakukan dalam bentuk pelaksana kegiatan maupun pembiayaan
dengan pihak internal muhammadiyah maupun kesternal, di antaranya:

1. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah


2. Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) Muhammadiyah
3. Sekolah (SD, SMP, SMA atau sederajat)
4. Perusahaan Negara (BUMN) dan Perusahaan Swasta.

22
SAVE OUR SCHOOL
Deskripsi
Penggabungan pembangunan sistem pengajaran. Pembangunan sarana prasarana.
Peningkatan kualitas sumber daya dan pemberian beastudi sehingga tata kelola sekolah dapat
menjadi lebih baik. Dan meningkatkan mutu dan output pendidikan.

Bentuk
Gerakan penyelamatan sekolah yang rusak secara fisik di daerah pinggiran dan sekolah yang
berada di lokasi rawan bencana melalui pembangunan, perbaikan dan penambahan saran-
prasarana pendidikan minor melalui pendekatan IDE (Integrated Development for education).

Tujuan
1. Terciptanya budaya dan kebijakan sekolah yang aman dari bencana alam dan sosial.
2. Memberikan pendidikan perdamaian dan kebencanaan yang aplikatif serta
menyenangkan.
Jenis
1. Pembenahan dan pengembangan sarana-prasarana fisik sekolah
2. Penngkatan fasilitas proses belajar mengajar
3. Peningkatan kualitas sistem pendidikan
4. Peningkatan kualitas sumber daya pengajar
5. Penyediaan buku-buku bacaan dan buku pengajaran
6. Standarisasi bangunan aman terhadap sesama
Penerima Manfaat (Asnaf)
Penerima manfaat dari golongan asnaf fisabilillah.
Kemitraan
Kerjasama kemitraan dapat dilakukan dalam bentuk pelaksana kegiatan maupun pembiayaan
dengan pihak internal Muhammadiyah maupun eksternal, di antaranya:

1. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah

2. Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah dan Negeri

3. Perusahaan Negara (BUMN) dan Perusahaan Swasta

22
LAZISMU GOES TO CAMPUS

Deskripsi
Pemberdayaan kaum muda berbasis kampus batau komunitas untuk meningkatkan partisipasi
dalam menggali gagasan kreatif di kampus dan merumuskan inovasi sosial berbasis
pemberdayaan komitas dan kewirausahaan untuk pengentasan kemiskinan atau mengurangi
dampak kemiskinan.

Bentuk
Program pemberdayaan partisipasi berbasis kampus atau komunitas dalam menggaki gagasan
kreatif,inovatif dengan sasaran masyarakat sebagai bagian pengetasan atau mengurangi
dampak kemiskinan.

Tujuan
1. Meningkatlan partisipasi mahasiswa menggali gagasan kreatif
2. Memfasilitasi mahasiswa merumuskan inovasi sosial berbasis pemberdayaan
3. Menumbuhkan jiwa entrepreneurship mahasiswa dalam pengetasan atau mengurangi
dampak kemiskinan.
Jenis
Program karikatif dan pemberdayaan melalui kuliah kerja nyata (KKN) atau pengabdian
kepada masyarakat (PKM)

Penerima Manfaat (Asnaf)


Penerima manfaat dari golongan asnaf fisabilillah
Kemitraan
Kerjasama kemitraan dapat dilakukan dalam bentuk pelaksana kegiataan maupun
pembiayaan dengan pihak internal Muhammadiayh maupun eksternal, diantaranya:

1. Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang)


Muhammadiyah
2. Perghuruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA)
3. Perushaan Negara (BUMN) dan Perusahaan Swasta

22
PEMBERDAYAAN UMKM

Deskripsi
Program pemberdayaan ekonomi melaui pemberian modal usaha dan penguatan usaha
dengan skema kemitraan kepada individu atau kelompok usaha.

Bentuk
Pemberdayaan ekonomi melalui pemberian modal usaha, pendamping, pelatihan dan
pembukuan akses pasar.

Tujuan
1. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan UMKM menjadi usaha yang
tangguh dan mandiri.

2. Meningkatkan peran UMKM dalam pembangunan penciptaan lapangan kerja,


pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan kemiskinan.

Jenis
Program Karikatif (pembiayaaan) dan Pemberdayaan ( pelatihan dan pendampingan ).
Penerimaan Manfaat (Asnaf)
Penerima manfaatdari golongan asnaf: Fakir, Miskin, dan Charim
Kemitraan
Kerjasama kemitraan dapat dilakukan dalam bentuk pelaksana kegiataan maupun
pembiayaan dengan pihak internal Muhammadiyah maupun eksternal, di antaranya:

1. Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Muhammadiyah


2. Perguran Tinggi (Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
3. Perusahaan Negara (BUMN) dan Perusahaan Swasta

22
BANKZISKA
Deskripsi
BankZiska adalah program tasharuf LAZISMU dalam rangka pemberdayaan usaha mikro
melalui sistem al-Qardul Hasan, guna mencegah masyarakat dari jeratan Rentenir.
BankZiska singkatan dari BANtuan Keuangan dari dana Zakat Infaq-shodaqoh dan
dana Sosial KeAgamaan lainnya.
.

Bentuk
Pemberian pinjaman lunak tanpa bunga dengan sistem al-Qardul Hasan, dengan persyaratan :
1. Perorangan yang telah memiliki usaha mikro atau super mikro.
2. Anggota komunitas majelis taklim, jamaah masjid, jamaah perkumpulan
masyarakat, pedagang pasar, petani kecil, pengusaha kecil dan sejenis lainnya.
3. Sedang terjerat atau berpotensi terjerat pinjaman dari rentenir atau pinjaman
berbasis riba lainnya.
4. Memiliki kemampuan mengembalikan dana pinjaman.
5. Ada rekomendasi dari Pengurus BankZiska atau dari Tokoh Masyarakat atau
Ustadz/Imam Masjid atau Pimpinan Komunitas/Majelis Taklim.
6. Bersedia menghadiri taklim atau pembinaan dari BankZiska.

Tujuan
1. Membangun Masyarakat Berdaya dan Produktif Berdasarkan Syariat.
2. Membumikan Literasi Ekonomi Islam yang berfokus pada Entrepreneurship.
3. Mendekatkan Diri Kepada Allah Swt.
4. Mewujudkan Masyarakat Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Jenis
Program Bantuan Pinjaman
Penerima Manfaat (Asnaf)
Penerima manfaat dari golongan asnaf: Fakir, Miskin, dan Fisabilillah
Kemitraan
Kerjasama kemitraan dapat dilakukan dalam bentuk pelaksana kegiataan maupun
pembiayaan dengan pihak internal Muhammadiyah maupun eksternal, di antaranya:

1. Majelis Tabligh (MT) Muhammadiyah


2. Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Muhammadiyah
3. Lembaga Pengembangan Cabang dan Rating (LPCR) Muhammadiyah
4. Perusahaan Negara (BUMN) dan Perusahaan Swasta

22
BACK TO MASJD
Deskripsi
Program menyemarakan masjid sebagai pusat pembinaan (dakwah sosial - pendidikan) dan
pemberdyaaan (sosial – ekonomi) bagi masyarakat sekitar dan perawatan sarana masjid yang
kurang mendapat perhatian.

Bentuk
1. BBM (berish-bersih masjid)
2. Sajadah (sedekah alat ibadah)]
3. Suara (sedekah pengeras suara)
4. Rehab (renovasi tempat ibadah)
Tujuan
Masjid menjadi pusat aktifitas masyarakat (ibadah dan keilmuan)
Jenis
Program Karikatif
Penerima Manfaat (Asnaf)
Penerima manfaat dari golongan asnaf:Fisabilillah
Kemitraan
Kerjasama kemitraan dapat dilakukan dalam bentuk pelaksana kegiataan maupun
pembiayaan dengan pihak internal Muhammadiyah maupun eksternal, di antaranya:

1. Majelis tabligh (MT) Muhammadiyah

2. Perusahaan Negera (BUMN) dan Perusahaan Swasta

22
RAMADHAN
Deskripsi
Memfasilitasi kaum muslimin dalam menunaikan ZIS pada bulan Ramadhan melaui pelayaan
dan program distribusi yang mampu memberi nilai tambah (value added) pada lokasi yang
teapat guna dan tepat sasaran

Bentuk
Menerima dan menyalurkan dana ZIS umat disalurkan dengan berbagi program yang tepat
guna dan tepat sasaran, seperti: KADO RAMADHAN aski kepedulian untuk membantu

meringankan beban kebutuhan masyarakat kurang mampu (dhuafa) selama bulan Ramadhan,
antara lain: Sebar Ta’jil Santunan (mualaf, guru, dan yatim) dan Pakat Sembako

Tujuan
1. Mendorong perilaku peduli dan menguatkan persaudaraan

2. Layanan kemudahaan umat menunaikan ibadah zakat

3. Distribusi Zakat secara adil, merata , dan tepat sasaran


Jenis
Program Karikatif
Penerima Manfaat (Asnaf)
Penerima manfaat dari golongan 8 asnaf: Fakir, Miskin, Amil, Mualaf, Riqab, Charim,
Fisabilillah, dan Ibnu Sabil.

Kemitraan
Kerjasama kemitraan dapat dilakukan dalam bentuk pelaksana kegiataan maupun
pembiayaan dengan pihak internal Muhammadiyah maupun eksternal, di antaranya:

1. Majelis Lembaga dan Ontom (MLO) Muhammadoyah

2. Amal Usaha Muhammadiyah (AUM)

3. Perusahaan Negara (BUMN) dan Perusahaan Swasta

22
QURBAN

Deskripsi
Memfasilitasi umat islam dalam menunaikan ibadah qurban, dengan prinsip kebersamaan
yang pelaksanaannya dilaksanakan secara kolaboratif dalam pengelola hwan qurban

Bentuk
Kegiataan memfasilitasi pengelolaan hwan qurban (penghimpunan, pemotongan,
pengalengan atau pengemasan dan pendistribusian)

Tujuan
1. Layanan kemudahaan umat menunaikan ibadah qurban

2. Mendorong perilaku peduli dan menguatkan persaudaraan

3. Distribusi qurban secara adil, merata dan tepat sasaran

4. Kontribusi dalam peningkatana pendapaatan masyarakat

5. Penyadaran hidup sehat, mengatasi gizi buruk dan ketahaana pangan

Jenis
Program Karikatifpengelolaan hwan Qurban
Penerima Manfaat (Asnaf)
Penerima manfaat dari bgolongan 8 asnaf: Fakir, Miskin, Amil, Mualaf, Riqab, Charim,
Fisabililah, dan Ibnu Sabil

Kemitraan
Kerjasama kemitraan dapat dilakukan dalam bentuk pelaksana kegiataan maupun
pembiayaan dengan pihak internal Muhammadiyah maupun eksternal, di antaranya:

1. Majelis Lembaga dan Ortim (MLO) Muhammadiyah

2. Amal Usaha Muhammadiyah (AUM)

3. Perusahaan Negara (BUMN) dan Perusahaan Swasta

22
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Penerapan Akuntabilitas di LAZISMU Universitas Muhammadiyah Prof. DR.

HAMKA

Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang


berkesinambungan, sehingga LPZ dapat mempertahankan kepercayaan muzakki dan
masyarakat. Untuk dapat menerapkan prinsip akuntabilitas, diperlukan pemahaman yang utuh
terhadap prinsip akuntabilitas tersebut. Pada umumnya pemahaman mengenai prinsip
accountability disebabkan oleh pengetahuan yang diperoleh dari penerapan indikator-
indikator akuntabilitas. Berikut ini penerapan akuntabilitas di LAZISMU UHAMKA
berdasarkan indikator-indikator akuntabilitas.

. Penerapan Akuntabilitas Di LAZISMU UHAMKA

No Indikator Akuntabilitas Penerapan Akuntabilitas Di


Terpenuhi/Belum LAZISMU UHAMKA

1 Penyiapan Belum Terpenuhi a) LAZISMU UHAMKA belum


laporan lengkap membuat laporan keuangan
keuangan bulanan, triwulanan, semesteran dan
secara cepat tahunan, hanya sebagian saja.
dan tepat b) Terkendala ketiadannya Badan
ekskutif bagian keuangan yang
membuat laporan keuangan PSAK
No. 109 tentang akuntansi zakat dan
infak/sedekah.
c) Laporan keuangan yang
dipublikasikan oleh LAZISMU
UHAMKA baru laporan neraca,
laporan perubahan dana, serta daftar

22
muzakki dan munfiq.

2 Komite Audit Belum Terpenuhi d) Ekskutif bagian komite audit dan


dan manajemen risiko di LAZISMU
Manajemen UHAMKA diampu dari unsur Badan
Risiko Pengawas dan Badan Pengurus.
e) Komite audit dan manajemen risiko
mensyaratkan pemisahan secara
tegas tanggungjawab fungsional,
seperti pemisahan fungsi otorisasi
transaksi, fungsi 16 pencatatan
transaksi, fungsi operasional dan
fungsi penyimpanan. Tidak ada
suatu transaksi yang dilaksanakan
secara lengkap (selesai dikerjakan)
hanya oleh satu bagian (orang).

3 Koordinasi Sesuai f) Setiap pengeluaran dana ZISKA

22
Program Kerja harus sesuai dengan peruntukannya.
Apabila LAZISMU UHAMKA
mengajukan dana operasional dan
penyaluran dana ZISKA harus
mengajukan usulan prakiraan dana
operasional dan rencana program
penyaluran kepada Wakil Rektor 4
g) Pelaksanan program kerja
pendistribusian dan pendayagunaan
LAZISMU UHAMKA harus
memiliki koordinasi interkoneksi
antar 3 (tiga) pilar yaitu: pilar
pendidikan, pilar ekonomi, pilar
dakwah sosial dan kemanusian.

4 Monitoring Sesuai h) LAZISMU UHAMKA telah


program melakukan kerangka kerja
kerja/kegiatan monitoring sudah sesuai dengan
perencanan penghimpunan,
pendistribusian dan pendayagunaan
ZISKA.

5 Evaluasi Sesuai i) LAZISMU UHAMKA telah


program melakukan evaluasi kerangka kerja
kerja/kegiatan sudah sesuai dengan perencanaan
penghimpunan, pendistribusian dan
pendayagunaan ZISKA.

22
j) Beberapa aspek program yang
dievaluasi dil LAZISMU UHAMKA
sebagai contoh : kinerja LAZISMU
dan mitra dalam implementasi
program (selama periode tertentu),
inovasi yang dilakukan program
Beasiswa Sang Surya.

Dengan berbagai upaya dan media publikasi yang dilakukan LAZISMU UHAMKA
diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat menunaikan zakat infak/sedekah
melalui LAZ ini. Menurut para muzaki dan donatur setelah melihat membaca dan mencermati
laporan keuangan LAZISMU UHAMKA lebih menyakinkan dan mempercayai akan
akuntabilitas lembaga tersebut. Hal ini berarti baik zakat infak/sedekah yang telah ditunaikan
melalui LAZISMU UHAMKA telah dicatat dalam penghimpunan untuk selanjutnya
didistribusikan, didayagunakan untuk masyarakat sesuai ketentuan syariat.

22
BAB IV PENUTUP

Setelah melakukan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahawa Penerapan akuntabilitas
Di LAZISMU UHAMKA dilakukan dengan melaksanakan indikator-indikator yaitu penyiapan
laporan keuangan secara cepat dan tepat, komite audit dan manajemen kerja, koordinasi program
kerja, monitoring program kerja/kegiatan, evaluasi program kerja. Dalam laporan keuangan di
LAZISMU UHAMKA pada tahun 2019- 2020 sudah menerapkan sebagian dari kententuan zakat
infak/sedekah yaitu neraca (laporan posisi keuangan) dan laporan perubahan dana. Dampak dari
penerapan akuntabilitas pelaporan keuangan berdasarkan PSAK No. 109 di LAZISMU
UHAMKA melalui publikasi dengan website ke masyarakat meningkatkan kepercayaan kepada
lembaga tersebut. Semakin tinggi tingkat kepercayaan masyarakat kepada LAZISMU UHAMKA
maka akan semakin tinggi pula kesadaran, kepatuhan dan motivasi untuk secara sukarela
menyalurkan zakat infak/sedekah di lembaga tersebut. LAZISMU UHAMKA menjadi pilihan
utama dan mengajak civitas UHAMKA untuk menunaikan zakat infak/sedekah

22

Anda mungkin juga menyukai