Zaki Satriawan, Salwa Dama Nazila, Suriani, Agus Purna Irawan, Silvia
Oktaviani, Vhara Hermayati, Lalu Bentar Kholid, Riezky Rozandy, Khaeril
Hamdi, Deby Septiawati, Rifky Fairuz Fadil, Nurunnasi’ah
Pendahuluan
1
Anwas, M. 2014. Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. Bandung: Alfabeta.
Potensi lokal dikatakan Pingkan Aditiawati merupakan kekayaan alam,
budaya, serta jumlah pekerja harian di wilayah tertentu. Potensi bumi pada suatu
wilayah tergantung pada kondisi geologi, atmosfer, dan struktur alam daerah
tersebut. Keadaan alam yang berbeda memiliki keragaman serta menjadi ciri
khas bagi potensi lokal di setiap wilayah2.
2
Aditiawati, Pingkan dkk. 2016. “Pengembangan Potensi Lokal di Desa
Panawangan sebagai Model Desa Vokasi dalam Pemberdayaan Masyarakat dan
Peningkatan Katahanan Pangan Nasioanal. dalam Jurnal Sosioteknologi, Vol .15 No.1
3
Aminda, R. S. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pengembangan
Potensi Daerah Desa Mekarjaya Kecamatan Cigudeg. Abdi Dosen: Jurnal Pengabdian
Pada Masyarakat, 4(2), 198-210
4
Payne, A. 2000. Pemasaran Jasa (The Essence of Service Marketing).
Edisi.1..Yogyakarta: Andi Offset.
5
Chambers, Robert, 1995, Pembangunan Desa - terjemahan dari Rural
Development oleh Pepep Sudrajat, Jakarta : LP3ES
6
Shardlow. 1998. Pemberdayaan membahas Bagaimana Individu, Kelempok
Ataupun Komunitas Berusaha Mengontrol Kehidupan Mereka Sendiri dan Mengusahakan
Untuk Membentuk Masa Depan Seseuai Dengan Keinginan Mereka. Shardlow, Steven.
1998, Value, Ethics and Social Work.London : Mac Millan Press Ltd
kemungkinan hal ini terjadi disebabkan oleh tidak ada pupulasi yang sama
seperti sebelumnya. Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun hari
melalui memotivasi, menginspirasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi
yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya. Kedua,
empowering, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat. Dalam
rangka ini diperlukan langkah- langkah lebih positif, selain dari hanya
menciptakan iklim dan suasana. Perkuatan ini meliputi langkah- langkah nyata,
dan menyangkut penyediaan berbagai masukan (input), apalagi menawarkan
akses ke berbagai lokasi yang akan membuat masyarakat lebih wapada.
Dalam rangka pemberdayaan ini, upaya yang amat pokok adalah
peningkatan tarif pendidikan, kesehatan, serta akses ke dalam sumber-sumber
kemajuan ekonomi seperti modal, teknologi, informasi, lapangan kerja, dan
pasar. Hal ini memerlukan pembanguanan struktur fisik seperti jalan, jembatan,
listrik, dan infrastruktur sosial seperti sekolah dan fasilitas kesehatan yang dapat
diminta oleh masyarakat. Selain itu, diperlukan pembentukan organisasi
pendanaan, pelatihan, dan pemasaran di daerah yang tingkat ketidakpuasan
masyarakatnya itu tinggi. Oleh karena itu, harus ada program yang dirancang
khusus untuk masyarakat yang cukup mampu, karena program utama yang ada
tidak selalu efektif menjangkau masyarakat. Ketiga, protecting, memberdayakan
mengandung pula arti melindungi. dalam proses pemberdayaan, harus dicegah
yang lemah menjadi bertambah lemah, kaerna kurangnya kehati-hatian saat
menangani informasi yang sensitif. Oleh karena itu, perlindungan dan pemihakan
kepada mereka sangat bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat umum.
Melindungi bukan berarti mengisolasi atau menutupi dari interaksi, karena hal itu
justru akan mengerdilkan yang kecil dan melalaikan yang lemah. Melindungi
harus dideklarasikan sebagai upaya mengatasi ketidakstabilan yang terjadi, serta
eksploitasi yang kuat atas yang lemah. Pemberdayaan masyarakat bukan
membuat masyarakat umum lebih rentan terhadap berbagai program amal. Oleh
karena itu, ide apapun yang dipertimbangkan harus diterapkan pada perusahaan
secara keseluruhan. Dengan cara ini, tujuan utamanya adalah untuk menyatukan
masyarakat dan menciptakan alat-alat yang diperlukan bagi mereka untuk
bergerak menuju kehidupan yang lebih memuaskan dengan cara yang damai.
Pemberdayaan mencakup lebih dari sekedar anggota individu masyarakat
umum. Menanamkan nilai-nilai budaya modern, seperti kerja keras, hemat,
keterbukaan, dan persahabatan menjadi tujuan utama proyek ini. Disebutkan
juga integrasi lembaga-lembaga sosial kedalam pembangunan kegiatan terkait
dengan partisipasi masyarakat umum di dalamnya. Hal yang penting disini
adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses mengartikulasikan
ide-ide yang mendukung individu dan komunitas yang lebih luas. Oleh karena
itu, pemberdayaan masyarakat secara umum agak berkurang. Dari berbagai
definisi di atas dapat dipahami bahwa pemberdayaan merupakan suatu upaya
untuk mengembangkan suatau potensi yang dimiliki oleh individu atau kelompok
untuk meningkatkan taraf hidupnya dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada untuk mewujudkan hasil yang diingat dari suatu pemberdayaan yaitu berupa
keluaran dan hasil. Hasil dari proses tersebut disebut dengan keluaran,
sedangkan perubahan yang diantisipasi dalam proses dikenal sebagai hasil.
Permasalahan yang terjadi dalam pemberdayaan masyarakat : Menggali
potensi lokal desa dimana, masih terdapat keengganan masyarakat untuk
diberdayakan dalam perbaikan kehidupan sosial ekonomi, masih belum berjalan
pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah desa. Menurut I Nyoman Bharata
(1981:122), Masyarakat desa baik sebagai orang perorangan maupun kelompok
harus memahami prinsip-prinsip penting dan penerapannya diperlukan untuk
mengembangkan diri dengan memanfaatkan potensi yang ada pada diri sendiri
dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat meningkatkan mutu kehidupan yang
lebih baik7. Sebagai suatu proses kemandirian melibatkan sejumlah aspek
ekonomi, sosial, dan pertimbangan lingkungan hidup. Sehingga dengan demikian
mencakup seluruh aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat Desa Santong
sebagai salah satu lokasi penempatan mahasiswa KKP UIN Mataram merupakan
salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Terara Kabupaten Lombok
Timur. Secara geografis letak desa Santong berada di ketinggian 350 Mdpl. Desa
Santong meliputi enam dusun, yakni dusun Santong, dusun Semelik, dusun
Presak, dusun Bunjur, dusun Batu sambak, dan dusun Pesisok. Desa Santong
jugaberbatasan langsung dengan Desa Pandan duri di sebelah Timur,Desa
Leming disebelah barat, Desa Embung raja disebelah Selatan dan desa Suradadi
disebelah utara. Jumlah populasi Desa Santong secara keseluruhan berjumlah
1.881 KK, dengan jumlah penduduk sebanyak 5.825 jiwa, yang terdiri dari 2.860
perempuan dan 2.965 laki-laki. Mayoritas profesi desa Santong adalah petani dan
peternak.
Metode
7
I Nyoman Beratha, 1938- ; Edisi, Cet.1 ; Penerbitan, Jakarta: Bumi
Aksara, 1991
8
Christoper Dereau, Pembaru dan Kekuatan Lokal untuk Pembangunan,
(Australia: AustralianCommunity Development and Civil Society Strengthening Scheme
(ACCESS) Phase II, 2013), hlm.3
Adapun aset yang dimaksud dalam hal ini adalah aset ekonomi, aset
lingkugan, aset fisik, aset non fisik, dan aset sosial.9 Artinya, makna pemilikan
aset dalam hal ini sangat luas, tidak terbatas pada kepemilikan aset fisik seperti
halnya kepemilikan tanah dan gedung.
9
Agus Afandi, Modul Participatory Action Research. (Surabaya: LPPM UIN Sunan
Ampel, 2014). Hlm. 309-324
10
Darmawan, pengantar perancangan teknik, (ITB : 2004), hlm. 87
11
Alfitri , Community Development : Teori dan aplikasi, Yogyakarta : Pustaka
Pelajar., 2011, hlm. 26-27
Adapun ruang lingkup pemerintahan Desa Santong pada saat itu
menduduki 8 wilayah dusun, yaitu :
Mengenai sumber daya alam nya, Desa Santong secara umum memiliki
tekstur tanah lempungan atau tanah liat dengan warna tanah sebagian besarnya
berwarna coklat kehitam-hitaman. Lahan di Desa Santong tergolong lahan
potensial dan tidak ditemukan adanya lahan kritis atau lahan terlantar yang tidak
dimanfaatkan oleh masyarakat. Tingkat erosi tanah sangat rendah, karena
hampir tidak ada ditemukan tanah yang terkena erosi. 67,80 % wilayah Desa
Santong adalah lahan pertanian dengan keluarga petani sekitar 985 Keluarga.
Keluarga petani yang memiliki lahan pertanian adalah sekitar 313 Keluarga dan
yang tidak memiliki lahan pertanian sekitar 672 keluarga.
12
Rachmawaty, A., & Siagawati, M. (2019). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai
Sarana Membuka Peluang Bisnis bagi Warga di Desa Sindangsari. TEMATIK - Jurnal
Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 6(2), 184-196.
13
Ramadhani, W.S., dkk. 2022. Pemanfaatan Larva Black Soldier Fly dalam
Mendukung Pengelolaan Sampah Terpadu dan Meningkatkan Kegiatan Semi Urban Safe
and Healthy Farm. Open Community Service Journal 01 (01): (1-8).
UMKM. Menurut (Anggraeni, 2013), kegiatan seperti bazaar atau pameran
UMKM yang digelar di lokasi-lokasi dengan infrastruktur keramaian berguna
untuk membenahi pemasaran jaringan UMKM 14. Sebagaimana yang dikemukakan
oleh Tyas, yang menyatakan bahwa inisiatif utama pemerintah dan
pemerintah daerah adalah menyediakan produk bagi UMKM berbasis konsumsi
rumah tangga. Dalam hal ini perlunya juga diadakan bazar demi meendorong
pemasaran lebih meluas.15
Hal yang menjadi kendala lainnya ialah modal usaha, oleh karenanya
dalam berusaha mereka kondisional dan tidak teratur. Sebab, tidak hanya
disibukkan dengan bertani maupun beternak. Padahal, pada dasarnya
masyarakat sangat berpotensi dalam hal tersebut. Salah satu contohnya yakni,
seorang siswa dari SMA 1 Terara yang bernama Suci, ia adalah pelaku usaha
kuliner yang sudah merintis usaha sejak SD hingga saat ini. Hal semacam ini
yang sebenarnya perlu di kembangkan dan di jadikan motivasi oleh masyarakat
khususnya remaja. Karena tentu saja banyak benefit yang mereka dapatkan dari
berwirausaha, seperti tidak terlalu membebani orang tua, sudah memiliki
penghasilan sejak dini, memiliki pengalaman, dan lainnya. Untuk memulai itu
semua, tentu perlu adanya modal usaha, dukungan dari orang sekitar, dan niat
dari diri sendiri. Dan untuk memiliki modal usaha, mereka bisa lakukan dengan
cara menabung atau menyisihkan uang belanja. Selain menabung pihak desa
juga seharusnya berkontribusi mendukung dengan pembiayaan dari anggaran
desa yang merata dalam hal ini tidak hanya bantuan berupa modal namun juga
bantuan berupa fasilitas atau alat-alat yang digunakan untuk membuat produk
usaha mereka.
Disamping itu, dalam berusaha mereka dominan tidak memiliki karyawan.
Yang dimana, menurut kami hal itu sangat perlu sekali demi kelancaran usaha
mereka berhubung di desa tersebut masih banyak pengangguran sehingga disini
kita juga bisa memberdayakan para penganguran juga memberikan keuntungan
ke para pelaku usaha berupa bantuan tenaga yang diharapkan dapat
meningkatkan hasil produksi.
14
Anggraeni,D.M & Saryono. (2013). Metodelogi Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
15
yas, M. A., Nurkamto, J., & Marmanto, S. (2020). Cultivating students’ higher
order thinking skills in EFL classes: The role of the teacher and the textbook.
International Online Journal of Education and Teaching (IOJET), 7(1). 2
a.memandirikan masyarakat agar masyarakat mampu memperbaiki mutu
kehidupannya sehingga mampu mandiri dan terlibat aktif dalam proses
pemerintahan dan pembangunan.
Kesimpulan
Desa Santong memiliki potensi berwirausaha yang besar dan bisa berdaya
saing tingi. Oleh karena itu kami selaku mahasiswa yang ditugaskan menjalani
KKP, menjadikan ini sebuah peluang untuk melakukan program pengabdian,
dimana tujuan pengabdian yang dilakukan kali ini adalah: (1) Untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat Desa, bahwa Desa Santong memiliki
potensi yang besar sebagai Desa dengan pengembangan Ekonomi Kreatif, (2)
Untuk melibatkan generasi pemuda dalam melakukan kegiatan produktif.
Pengabdian yang kami lakukan selama 1 setengan bulan lebih ini, dari tanggal 3
July sampai 21 Agustus 2023 dengan menggunakan metode pengabdian melalui
pendekatan ABCD (Asset-based Community Development) mendapatkan hasil
yang diharapkan. Dalam melakukan pengabdian ke Desa adat atau
perkampungan adat di Nusa Tenggara Timur sangat disarankan untuk pertama
kali adalah melakukan kunjungan ke tokoh masyarakat atau yang dikenal
dikampung ini dengan sebutan mosalaki. Karena ini dpat mempermudah kita
untuk melakukan kunjungan langsung ke lapangan dan melakukan FGD bersama
masyarakat desa. Dengan izin mosalaki, tim dapat tahu apa yang harus dan tidak
boleh dilakukan selama berada di Desa tersebut.
Referensi
Chambers, Robert, 1995, Pembangunan Desa - terjemahan dari Rural Development oleh
Pepep Sudrajat, Jakarta : LP3ES
Anggraeni,D.M & Saryono. (2013). Metodelogi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam
Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rachmawaty, A., & Siagawati, M. (2019). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana
Membuka Peluang Bisnis bagi Warga di Desa Sindangsari. TEMATIK - Jurnal
Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 6(2), (hlm. 184-196)
Ramadhani, W.S., dkk. 2022. Pemanfaatan Larva Black Soldier Fly dalam Mendukung
Pengelolaan Sampah Terpadu dan Meningkatkan Kegiatan Semi Urban Safe and
Healthy Farm. Open Community Service Journal 01 (01): (1-8).
Tyas, M. A., Nurkamto, J., & Marmanto, S. (2020). Cultivating students’ higher order
thinking skills in EFL classes: The role of the teacher and the textbook.
International Online Journal of Education and Teaching (IOJET), 7(1). Hlm. 2
Agus Afandi, Modul Participatory Action Research. (Surabaya: LPPM UIN Sunan
Ampel, 2014).