Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM


USAHA EKONOMI PRODUKTIF KARANG TARUNA DESA
MEMBANG MUDA AFD II KECAMATAN KUALUH HULU
KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA

DI

SUSUN OLEH :

DWI UTARI RAHMASARI

0103173052

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

2020

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan zaman yang sangat cepat seperti sekarang ini menuntut sumber
daya manusia mempunyai kualitas yang tinggi untuk mencapai kehidupan yang lebih
sejahtera. Seperti ungkapan Umberto Sihombin yang menyatakan bahwa ketersediaan
sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki keunggulan kompetitif sangat
diperlukan untuk memasuki era baru, karena setiap daerah akan berlomba untuk
memantapkan keberdayaan daerahnya menuju kemakmuran masyarakatnya.112

Masyarakat, terutama generasi penerus bangsa merupakan modal utama dalam


pembentukan dan pertumbuhan serta perkembangan sebuah bangsa. Pemuda sebagai
sebuah bagian dari masyarakat mempunyai kekuatan besar untuk menjadi tombak
dalam sebuah arus kemajuan bangsa. Keterlibatan pemuda sebagai agen.

perubahan (agent of changes) dalam masyarakat dirasakan sangat strategis.


Generasi muda mempunyai peran penting sebagai seorang revolusioner sosial di
tengah-tengah masyarakat karena pemuda dianggap mempunyai kemampuan yang
lebih, semangat besar, daya saing yang tinggi dan daya pikir yang cepat serta fisik
yang masih gesit.

Negara yang tangguh salah satunya dapat dilihat dari sosok pemudanya. Hal
ini menunjukkan bahwa pemuda adalah salah satu pilar yang dibutuhkan untuk
membangun Negara yang tangguh. Meskipun bukan satu satunya, keterlibatan
pemuda sebagai agen perubahan (agent of changes) dalam masyarakat dirasakan
sangat strategis. Generasi muda mempunyai peran penting sebagai seorang
revolusioner sosial di tengah-tengah masyarakat karena pemuda dianggap mempunyai
kemampuan yang lebih, semangat besar, daya saing yang tinggi dan daya pikir yang
cepat serta fisik yang masih gesit.

1
Umberto Sihombing, Pendidikan Luar Sekolah (Masalah, Tantangan dan Peluang), (Jakarta:
Wirakarsa, 2001), hal.73

2
Negara yang tangguh salah satunya dapat dilihat dari sosok pemudanya. Hal
ini menunjukkan bahwa pemuda adalah salah satu pilar yang dibutuhkan untuk
membangun Negara yang tangguh. Meskipun bukan satu satunya, keterlibatan
pemuda sebagai agen perubahan (agent of changes) dalam masyarakat dirasakan
sangat strategis. Generasi muda mempunyai peran penting sebagai seorang
revolusioner sosial di tengah-tengah masyarakat karena pemuda dianggap mempunyai
kemampuan yang lebih, semangat besar, daya saing yang tinggi dan daya pikir yang
cepat serta fisik yang masih gesit.

Pemuda memiliki potensi ekstra dibandingkan dengan kelompok-kelompok


masyarakat yang lain. Dapat dikatakan memiliki potensi ekstra karena pemuda
merupakan bagian dari kelompok usia yang sangat produktif, baik di bidang sosial
kemasyarakatan, politik, seni hingga ekonomi. Tingkat keterlibatan pemuda dalam
dunia kerja atau bidang ekonomi cukup besar, karena pada usia 16 tahun pemuda akan
memasuki babak baru kehidupan dan sudah termasuk ke dalam angkatan kerja yang
siap berlomba-lomba untuk menunjukkan kemampuannya pada dunia luar.

Pengembangan berbagai potensi positif yang dimiliki para pemuda seperti


bakat, kemampuan dan minat sangatlah diperlukan supaya lebih bermanfaat bagi
dirinya maupun lingkungan sekitarnya.

Pemberdayaan masyarakat merupakan proses meningkatkan kemampuan dan


sikap kemandirian masyarakat Secara sederhana, adanya kegiatan pemberdayaan
adalah bagaimana membuat individu yang tidak berdaya menjadi lebih berdaya,
artinya pemberdayaan memberikan suatu proses individu untuk mengembangkan
kemampuannya supaya lebih berdaya atau berkemampuan. Sehingga upaya
pemberdayaan sangat cocok dan potensial diberikan pada kaum muda. Dengan
potensi yang dimiliki pemuda, maka pemuda perlu ikut diberdayakan agar lebih
mampu dan mandiri mengembangkan dirinya dan bangsanya.

Karang taruna sebagai organisasi sosial mitra pemerintah daerah yang diakui
keberadaanya dalam upaya peningkatan dan penyelenggaraan kesejahteraan sosial
dalam lingkungan masyarakat di tingkat daerah. Suharto dalam Kemenpora
menyatakan “Karang Taruna sebagai wadah pembinaan remaja di bidang

3
kesejahteraan sosial, telah berusaha untuk ikut membina generasi muda. Hal tersebut
Nampak bahwa sejak jaman Orde Baru karang taruna telah berpartisipasi membina
generasi muda untuk pembangunan bangsa”.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah sering diartikan sebagai pembatasan masalah atau fomulasi
data. Rumusan masalah mencerminkan masalah pokok penelitian.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka masalah dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana Program Usaha Ekonomi Produktif yang dilakukan Karang Taruna


Desa Membang Muda afd II dalam era Millineal saat ini ?
2. Apa Faktor Pendukung dan Penghambat program Usaha Ekonomi Produktif
yang dilakukan Karang Taruna Desa Membang Muda?

C. Batasan Istilah

Beberapa istilah-istilah yang digunakan dalam judul dan Penelitian


untukmempermudah dalam pelaksanaannya sebagai berikut :

1. Pemberdayaan
Pemberdayaan itu sendiri yaitu: pemberdayaan sebagai suatu proses
yang bertitik tolak untuk mendirikan masyarakat agar dapat meningkatkan
taraf hidup sendiri dengan menggunakan dan mengakses sumberdayaan
setempat sebaik mungkin
2. Karang taruna
Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah
dan sarana pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan
berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan
untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau
komunitas adat sederajat terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan
sosial
3. Ekonomi
Meningkatkan kesejahteraan, ekonomi merupakan kegiatan dalam
pemberdayaan di masyarakat. Ekonomi dapat diartikan sebagai upaya dalam

4
mengelola rumah tangga. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup
melalui tiga kegiatan utama yaitu: produksi, distribusi, dan konsumsi.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui program Usaha Ekonomi yang dilakukan Karang Taruna
Desa Membang Muda Afd II saat ini.
2. Untuk mengetahui Faktor Pendukung dan Penghambat program Usaha
Ekonomi Produktif yang dilakukan Karang Taruna Desa Membang Muda Afd
II
E. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu informasi bagi
penelitian sejenis dan memberikan informasi ilmiah terhadap kepemudaaan
bagi masyarakat.
2. Bagi organisasi kepemudaan atau Karang taruna lain dapat mengetahui dan
memahami bagaimana seharusnya Karang Taruna berpartisipasi untuk
masyarakat khususnya pemuda sebagai upaya pengopimalan potensi daerah
baik sumber daya alam, manusia dan segala sumber daya yang ada

F. Sistematika Pembahasan
Begini cara kita menelaah peluang usaha bisnis yang ada di desa ada banyak
ide yang bisa kita dapatkan. Kepada warga desa, jangan kawatir, sekarang ini ada
banyak peluang usaha rumahan di desa yang bisa membawa kehidupan ekonomi
Anda melesat cepat. Ini terjadi karena kini desa bukan lagi tempat terpencil yang
identik dengan kemiskinan, keterbatasan peluang.
Posted in Usaha Tagged 10 usaha yang menjanjikan, 5 usaha yang tidak
pernah sepi pembeli, 99 bisnis modal dibawah 10 juta, baru buka usaha sepi, bidang
usaha di pedesaan, bikin usaha yuk, bisnis di kota dingin, bisnis kuliner anak muda,
bisnis modal 1 juta 2018, bisnis sepi 2019, bisnis tanpa modal di bali, bisnis toko yang
menguntungkan, bisnis ukm 2019, bisnis yg bisa dititipkan di warung, bursa inovasi
desa, contoh desa berkembang, contoh potensi desa, contoh program desa kreatif,
contoh ukm karang taruna, contoh usaha di pinggir jalan, contoh usaha modal kecil
untung besar, di bidang kepemilikan pertanian, enis usaha di daerah pegunungan,
franchise 5 juta, ide kreatif membangun desa, ide-ide kreatif karang taruna, inovasi
desa bali, inovasi usaha desa, inovasi usaha di desa, investasi yang cocok di pedesaan,

5
jenis usaha apa yang paling banyak, jenis usaha di daerah pegunungan, jenis usaha
pengepul, jualan di perumahan sepi, jualan makanan di pasar kaget, kebutuhan
masyarakat kota, kerja sampingan di rumah desa, kerja sampingan ibu rumah tangga,
kisah sukses usaha di desa, lapangan usaha yang menjanjikan, macam macam bisnis
jasa, mau kaya ya dagang, mau usaha usaha apa, membuka warung di tempat sepi,
memulai hidup di desa, modal 1 juta bisa buka usaha apa, peluang usaha 2019,
peluang usaha di aceh 2018, peluang usaha di daerah berkembang, peluang usaha di
daerah terpencil, peluang usaha di desa 2020, peluang usaha di desa berkembang,
peluang usaha mandiri di desa, peluang usaha pertanian di desa, peluang usaha untung
besar resiko kecil, pemerintah mendorong, potensi desa fisik dan non fisik, potensi
desa pdf, potensi kota, program inovasi desa pdf, prospek bisnis sembako,
rekomendasi usaha rumahan, sebutkan macam-macam usaha jasa dan produksi,
sebutkan usaha jasa yang ada di sekitarmu, tujuan program inovasi desa, usaha apa
yang cepat berhasil, usaha apa yang cocok di desa, usaha dengan modal 5 juta sampai
10 juta, usaha di daerah sepi, usaha di desa dengan modal 20 juta, usaha di desa
sukses, usaha di desa yang sepi, usaha di desa yang sukses, usaha halal cepat kaya,
usaha jangka panjang di desa, usaha kecil kecilan untuk remaja, usaha makanan di
desa, usaha mandiri di desa, usaha modal 5 juta 2018, usaha modal 5 juta 2019, usaha
modal 5 juta di desa, usaha potensial di desa, usaha rumahan modal kecil untung
besar, usaha rumahan yang lagi trend, usaha rumahan yang tidak ada matinya, usaha
sepi pelanggan, usaha ternak di kampung yang menjanjikan, usaha ternak modal 5
juta, usaha ukm di kampung, usaha unik di desa, usaha unik di jogja, usaha yang cepat
berkembang dan menguntungkan, usaha yang cepat laku dan menguntungkan, usaha
yang cocok di desa pinggir jalan, usaha yang cocok di garut, usaha yang jarang orang
lakukan, usaha yang jarang tapi dibutuhkan, usaha yang langka tapi menguntungkan,
usaha yang laris di pasar tradisional, usaha yang menguntungkan di desa, usaha yang
menjanjikan dengan modal kecil, usaha yang perputaran uangnya cepat, video inovasi
desa, waralaba yang cocok di pedesaan, waralaba yang cocok di perumahan

6
Salah satu fungsi Karang Taruna yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri
Sosial RI Nomor: 77/HUK/2010 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna, adalah
menyelenggarakan pembinaan pemuda dan kesejahteraan sosial melalui
pengembangan dan peningkatan usaha ekonomi produktif UEP.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan kesejahteraan sosial dimaksud,
kedudukan karang taruna merupakan mitra pemerintah yang dibina dan difasilitasi
oleh pemerintah. Dengan demikian, karang taruna sudah memenuhi persyaratan untuk
dapat dikembangkan atau diberdayakan sebagai infra struktur sosial di daerah
pedesaan.
Karang Taruna tidak melupakan tanggung jawabnya bahwa kelak mereka
harus produktif secara ekonomi untuk mendukung kehidupannya. Kegiatan ekonomi
produktif yang dilaksanakan oleh Karang Taruna umumnya bertujuan untuk
membuka peluang kerja bagi anggotanya sehingga kegiatan tersebut menjadi cikal
bakal terbukanya kesempatan bekerja yang lebih luas.
Salah satu bentuk Usaha Ekonomi Produktif yang sering dijalankan adalah
program KUBE (Kelompok Usaha Bersama). Program ini dijalankan secara
berkelompok dengan beranggotakan 10 sampai 20 orang per kelompok.
Usaha ekonomi produktif (UEP) ini biasanya disesuaikan dengan potensi
lingkungan dan keterampilan yang dimiliki oleh pengurus atau anggotanya. Wilayah
dengan potensi pertanian seperti Jawa dan Sumatera menunjukkan adanya korelasi
dengan kegiatan ekonomi produktif yang ditekuni oleh Karang Taruna melalui
budidaya tanaman pangan atau palawija.
Wilayah perkotaan menunjukkan kecenderungan usaha Karang Taruna di
bidang jasa, dan daerah dengan hasil alam spesifik seperti rotan di Kalimantan
mendorong Karang Taruna menekuni usaha kerajinan rotan.
Sebagai infra struktur sosial, seharusnya posisi karang taruna dapat dianggap
sebagai partner pemerintah untuk mengembangkan pembangunan daerah pedesaan.
Namun dalam kenyataannya, pemberdayaan karang taruna dalam mengembangkan
usaha ekonomi produktif masih jauh dari optimal.

7
Masih banyak kendala dan tantangan yang secara umum dihadapi karang
taruna di berbagai daerah yang antara lain:
1. Kegiatan karang taruna masih lebih bersifat rekreatif/hiburan dan hanya sekadar
pengisi waktu luang;
2. Masih kurangnya kader profesional terutama terkait dengan perannya sebagai
agen pembaharu (change agent) dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
utamanya pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan usaha ekonomi
produktif;
3. Kurang tanggapnya sikap masyarakat terhadap pengembangan kualitas karang
taruna; dan
4. Masih adanya keraguan pemerintah desa terhadap potensi karang taruna
Maka untuk dapat mengatasi beberapa kendala di atas, beberapa langkah
strategi di bawah ini mesti dilakukan agar terbentuknya Karang Taruna yang mampu
mewujudkan gagasan luhur UEP ini.
Strategi ini meliputi pengembangan organisasi, permodalan, sarana prasarana,
SDM, akses pasar dan dukungan pemerintah.
Organisasi UEP maupun Karang Taruna itu sendiri kerap tumpang tindih dan
belum berjalan sinergis antar bagian di dalamnya, sehingga tidak jarang setiap orang
di dalam organisasi berjalan masing-masing dan abai terhadap fungsi utamanya untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial.
Berikut ini beberapa langkah pengembangan dan pembenahan keorganisasian
yang dapat dilakukan untuk dapat memperbaiki kinerja dan produktifitas:
a. Membenahi dan memperkuat organisasi UEP Karang Taruna dengan menerapkan
prinsip efisiensi (miskin struktur, kaya fungsi), misalnya dengan menggabungkan
bagian produksi dan bagian designer pada UEP kerajinan batik atau
menggabungkan bidang publikasi dengan bidang marketing pada UEP kerajinan
kerang.
b. Membuat dan menetapkan pembagian kerja secara rinci dan jelas agar mudah
dipahami, sehingga dapat dilaksanakan dengan baik.
c. Membuat dan menetapkan rencana target usaha tahunan serta rencana kerja
berikut rencana anggarannya secara rinci, jelas, terpadu dan berkesinambungan
antar seluruh tugas dan fungsi yang ada dalam organisasi UEP karang taruna yang
bersangkutan.

8
d. Menerapkan manajemen usaha, meski sederhana setidaknya dalam bentuk
administrasi barang, administrasi personalia dan penggajian, administrasi
keuangan, serta administrasi surat menyurat.
e. Memproses pembentukan badan hukum UEP karang taruna, paling tidak
berbentuk usaha dagang (UD), sehingga secara bertahap dapat memenuhi
persyaratan sebagai sektor usaha formal yang bankable.
Nyaris sebagian besar pelaku usaha pemula mengeluhkan modal sebagai
kendala utama, senyatanya modal bukanlah kendala utama keberhasilan sebuah usaha.
Akan tetapi memang benar permodalan ini akan selalu menjadi krusial dan perlu
dicarikan solusinya. Berikut ini beberapa langkah yang dapat ditempuh Karang
Taruna untuk dapat membangun UEP yang memiliki modal usaha.
1.) Mempelajari prosedur dan persyaratan untuk memperoleh kredit lunak melalui
lembaga perbankan atau lembaga keuangan lainnya, dan mengupayakan untuk
melengkapi persyaratan tersebut.
2.) Mempelajari prosedur dan persyaratan untuk memperoleh dana melalui program
Corporation Social Responsibility (CSR), dan mengupayakan untuk melengkapi
persyaratan tersebut.
3.) Melakukan koordinasi secara aktif dengan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi kabupaten untuk memperoleh informasi sebanyak- banyaknya
tentang bantuan-bantuan berupa hibah barang maupun program dari pemerintah
yang dapat diusulkan.

9
Semua UEP karang taruna yang menjadi obyek penelitian ini memiliki
prasarana tempat usaha yang terbatas, yakni di atas lahan miliki pribadi yang pada
umumnya tidak dihitung sebagai aset meski merupakan salah satu faktor pendukung
produksi barang dan jasa layanan. Umumnya prasarana yang ada tersebut sangat
sederhana dan kurang layak secara teknis untuk digunakan sebagai tempat usaha jasa
layanan maupun untuk tempat produksi seperti usaha pembuatan kompos. Belum lagi
jika dihitung dampaknya terhadap kenyamanan masyarakat di sekitarnya, seperti
tempat pembuatan kompos yang dapat menimbulkan pencemaran udara berupa bau
yang ditimbulkan dari kotoran ternak yang menjadi bahan bakunya, dan usaha jasa
bengkel/servis sepeda motor dapat menimbulkan gangguan berupa kebisingan. Sarana
usaha di semua UEP karang taruna yang menjadi obyek penelitian ini untuk
sementara ini masih memadai, meski dari sisi bisnis yang mengutamakan layanan
kualitas produk barang dan layanan jasa sebenarnya sudah kurang memadai. Untuk
pengembangan usaha hamper semua UEP karang taruna memandang perlunya
penambahan sarana berupa peralatan, terutama bagi usaha layanan jasa yang
mengandalkan peralatan dalam produk layanan jasanya, seperti usaha percetakan
digital dan servis handphone dan komputer di Kabupaten Malang, usaha
bengkel/servis sepeda motor di Kabupaten Tulungagung, serta usaha penunjang
pertanian dan usaha persewaan peralatan pesta di Kabupaten Lamongan. Selain itu,
untuk usaha dalam bentuk produk-produk kerajinan seperti usaha kerajinan dari
cangkang kerang dan usaha kerajinan batik di Kabupaten Situbondo juga sangat
mengandalkan peralatan untuk dapat meningkatkan kuantitas maupun kualitas
produknya.

10
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Pemuda
Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang
mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan
emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia Pembangunan
baik saat ini maupun nanti yang akan menggantikan generasi sebelumnya.
Pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan
optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda
menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural.
Menurut Taufik Abdulah pemuda adalah individu dengan karakter
yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki
pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial
maupun kultural.
Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan
pasal 1 ayat (1), mendefinisikan bahwa “ Pemuda adalah warga negara
Indonesia Yang 14 memasuki periode penting pertumbuhan dan
perkembangan yang berusia 16 (enam 13 belas) sampai 30 (tiga puluh)
tahun”.
2. Pengertian Pemberdayaan
Secara etimologis, pemberdayaan (empowering) berasal dari kata dasar
“daya” yang berarti kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari pengertian
tersebut, maka pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju
berdaya, atau proses untuk memperoleh daya/kekuatan/kemampuan, dan atau
proses pemberian daya/kekuatan/kemampuan dari pihak yang memiliki daya
kepada pihak yang kurang atau belum berdaya.
Di dalam Al Qur‟an dijelaskan betapa pentingnya sebuah perubahan,
perubahan itu dapat dilakukan dengan salah satu cara di antaranya
pemberdayaan yang dilakukan oleh agen pemberdayaan. Sebagaiman firman
Allah dalam surat ArRa‟d ayat 11 :

11
ۗ 9 ‫ا بأنَف‬99‫يرو ْا م‬
ُ ‫ ٖم‬9َ‫ ََُّّل بقِ َۡۡى‬9‫ِذٓا أ َرا َد ٱل‬9ََِ ‫ِس ِه ۡمۡ َوإ‬
....‫ا ل َه ُم ِّمن‬99‫ َو َم‬9َُ‫ َر َّد ل ُۚۚۥه‬9‫ ََل َم‬9‫ ٓى ٗءا ف‬9‫س‬ ُ ُِ ِ َ ُِ ّ ‫َُُغ‬9َ ‫ٰى ي‬9ََّّٰ ‫ ت‬9‫ ٍم َح‬9َ‫ا بقِ َۡۡى‬99‫ير َم‬ َ 9َّ
ُِ ّ ‫َُُغ‬9َ ‫إِن ٱل َّّل َل ي‬
َِّ
١١ ‫ال‬
ٍ ‫دُون ِهۦ ِمن َو‬

13http://www.basishukum.com. diakses Tanggal 8 Mei 2019 pukul


15.25WIB
14Departemen Agama, AL-Quran dan terjemahan edisi, (Jakarta:
Media Pustaka, 2014), hal 370
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan
apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada
yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain
Dia”

Dari ayat di atas sangat jelas Allah menyatakan, bahwa Allah tidak
akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah
nasibnya sendiri.
3. Tujuan Pemberdayaan
Tujuan utama dalam pemberdayaan masyarakat adalah terciptanya
kemandirian. Kemandirian masyarakat adalah suatu kondisi yang ditandai oleh
kemampuan untuk berpikir, memutuskan suatu hal yang dipandang tepat demi
pemecahan masalah dengan menggunakan kemampuan atau daya yang
dimiliki. Pada intinya kemandirian dalam hal berpikir, bertindak dan
pengendalian diri.
4. Karakteristik Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah sebuah proses belajar yang sedikit berbeda
dengan belajar di sekolah konvensional sehingga mempunyai ciri atau
karakteristik tersendiri. Karakteristik pemberdayaan dijabarkan oleh Mustofa
Kamil sebagai berikut:

B. Kerangka Teori

Karang taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana
pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar
kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi
muda di wilayah desa dan kelurahan

12
Profesionalisme karang taruna sangat dituntut sebagai sebuah organisasi Infrastruktur
sosial karena peranannya dan fungsinya sebagai pelayanan pembangunan dianggap sangat
strategis. Pemerintah daerah dalam fungsinya sebagai Pembina teknis mempunyai kawajiban
untuk meningkatkan secara terus menerus kualitas karang taruna. Hal ini harus diimbangin
dengan karang taruna dalam memotivasi untuk mengembangkan peranan dan fungsinya
secara optimal untuk mencapai Desa Karang Taruna.

C. Hipotesis

Karang Taruna sebagai organisasi kepemudaan, karang taruna juga berpedoman pada
dasar dan pedoman rumah tangga dimana telah diatur tentang struktur pengurus dan masa
jabatan diatur tentang struktur pengurus dan masa jabatan masing-masing wilayah mulai daro
Desa kelurahan sampai pada tingkat nasional. Semua ini wujud dari regenerasi organisasi
demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota karang taruna baik dimasa sekarang
maupun dimasa sekarang.

Dengan adanya pemberdayaan oleh karang taruna diharapkan sebagai wadah untuk
menampung aspirasi masyarakat, khususnya generasi muda dalam rangka mewujudkan rasa
kesadaran dan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat pada umumnya. Bersama-sama
dengan pemerintaha dan komponen masyarakat lainnya untuk meanggulangi berbagai
masalah kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi muda baik yang bersifat
preventif, rehabilitative maupun pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya.

13
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan ini


berupa kata- kata tertulis maupun lisan dari orang yang diteliti, karena tujuan penelitian
kualitatif adalah untuk mendapatkan uraian tentang ucapan, tingkah laku yang dapat diamati
dari suatu individu, kelompok, masyarakat maupun organisasi tertentu yang dikaji dari sudut
pandang yang utuh dan menyeluruh.

B. Kehadiran Penelitian

Membawa perubahan memiliki peranan penting melalui partisipasi masyarakat yang


merupakan kontribusi masyarakat secara nyata dan positif terhadap penyusunan perencanaan
dan implementasinya.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di DESA MEMBANG MUDA AFD II KECAMATAN


KUALUH HULU KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA.

D. Sumber Data

Data sekunder

Berbagai sumber tertulis yang memungkinkan dapat dimanfaatkan dalam penelitian


ini akan digunakan semaksimal mungkin demi mendorong keberhasilan penelitian ini.
Diantaranya buku-buku, literatur, internet, majalah, atau jurnal ilmiah, arsip, dokumentasi
pribadi, dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian ini

E. Pengumpulan Data

1. Observas
Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengadakan penlitian secara teliti serta pencatatan secara
sistematis.

14
2. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan dengan makasud tertentu.
Percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewancara mengajukan
pertanyaan dan terwawancra yang memberikan atas pertanyaan itu.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulsn data yang
digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Pada inntinya ini adalah
metode yang digunakan untuk menelusuri data historis seperti peninggalan
tertulis, arsip data, gambar dan lain-lainnya yang memiliki keterkaitas dengan
hal yang diteliti.

F. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif selalu bersifat induktif, alur kegiatan analisis
terjadi secara bersamaan dengan :

1. Reduksi data, dengan melakukan pemilihan dan menganalisa data-data yang didapat.
Proses ini akan dilakukan selama penelitian.
2. Display data, dari sebagian data yang telah didapat akan langsung diolah sebagai
setengah jadi yang nantinya akan dimatangkan melalui data-data selanjutnya.
3. Verifikasi dan penarikan kesimpulan, merupakan suatu kegiatan dari konfigurasi yang
utuh, membuat rumusan proposisi yang terkait dan mengangkatnya sebagai temuan
PenelitianDari sini peneliti akan mulai mencari arti dari setiap data yang terkumpul,
menyimpulkan serta memverikasi data tersebut.

G. Pengecekan Keabsahan Temuan

Melalui Program Usaha Ekonomi Produktif Karang Taruna, kini Desa Membang
Muda mampu melahirkan pemuda-pemuda tangguh yang mampu memberdayakan
masyarakat dan daerahnya sendiri juga bagi masyarakat yang kini semakin maju dan mampu
memanfaatkan potensi yang ada sebagaimana mestinya.

Perubahan bagi pemuda dan masyarakat sekitar, dengan programnya mampu


menyatukan dan membuat semakin erat hubungan sosial antar warganya. Melalui
pembersayaan ekonomi peternakan, pemberian pakan, sampai kepada tahap terakhir yaitu
pengolahan limbah ternak

15
16

Anda mungkin juga menyukai