c. Program-program Kewirausahaan
Sebagai realisasi upaya pertama dan kedua, secara eksplisit upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat
oleh perguruan tinggi dan pemberian peluang bagi mahasiswa dalam menanamkan jiwa dan memupuk
bakat kewirausahaan itu dilaksanakan dalam bentuk Kuliah Kerja Usaha (KKU).
B. Konsep kewirausahaan
1. Disiplin Ilmu Kewirausahaan
Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan
(ability), dan perilaku seseorang untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang
mungkin dihadapi-
nya.
Dahulu, kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di
lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir (entrepreneurship are bom notmade),
sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Sekarang, kewirausahaan bukan
hanya urusan lapangan, melainkan disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan.
Entrepreneurship are not only born but also made, artinya kewirausahaan tidak hanya bakat
bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan.
Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui
pendidikan. Oleh karena itu, untuk menjadi wirausaha yang sukses, hanya memiliki bakat tidak
cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahuan mengenal segala aspek usaha yang akan
ditekuninya.
Menurut Soeharto Prawirokusumo (1997: 4), pendidikan kewirausahaan telah diajarkan
sebagai disiplin ilmu tersendiri yang independen (independent academic dicipline) karena
kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata distinctive, yaitu ada teori, konsep,
dan metode ilmiah yang lengkap.
Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
2. Motivasi Berwirausaha
Salah satu kunci sukses untuk berhasil menjadi wirausahawan adalah motivasi yang kuat
untuk berwirausaha. Motivasi untuk menjadi seseorang yang berguna bagi diri sendiri, keluarga,
dan masyarakatnya melalui pencapaian prestasi kerja sebagai seorang wirausahawan. Apabila
seseorang memiliki keyakinan bahwa bisnis yang (akan) digelutinya itu sangat bermakna bagi
hidupnya, ia akan berjuang lebih keras untuk sukses.
Berkaitan dengan motivasi untuk berwirausaha, setidaknya terdapat enam “tingkat” motivasi
berwirausaha yang masing-masing memiliki indikator kesuksesan yang berbeda-beda, yaitu:
a. motivasi materiel, mencari nafkah untuk memperoleh pendapatan atau kekayaan;
b. motivasi rasional-intelektual, mengenali peluang dan potensialitas pasar, menggagas produk
atau jasa untuk meresponsnya;
c. motivasi emosional-ekosistemis, menciptakan nilai tambah serta me- melihara kelestarian
sumber daya lingkungan;
d. motivasi emosional-sosial, menjalin hubungan dengan atau melayani kebutuhan sesama
manusia;
3. Manfaat Berwirausaha
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh melalui berwirausaha yang sulit, bahkan tidak dapat
diperoleh jika memilih berkarier atau bekerja di lembaga/instansi milik orang lain atau
pemerintah adalah sebagai berikut.
Memiliki kebebasan untuk mengaktualisasikan potensi diri yang dimiliki. Banyak
wirausahawan yang berhasil mengelola usahanya karena menjadikan keterampilan/hobinya
menjadi pekerjaannya. Dengan demikian, dalam melaksanakan aktivitas pekerjaannya dengan
sukacita tanpa terbebani. Berwirausaha memiliki kebebasan untuk menentukan nasib sendiri
dengan menentukan dan mengontrol sendiri keuntungan yang ingin dicapai tanpa batas. Dengan
adanya penentuan keuntungan yang akan dicapai, kita juga memiliki ke- bebasan untuk
mengambil tindakan dalam melakukan perubahan yang penting untuk dapat mencapainya.
5. Objektivitas
Wirausahawan objektif mampu mengarahkan pemikiran dan aktivitas kewirausahaannya
dengan cara pragmatis, misalnya dengan mengumpulkan fakta-fakta yang ada, mempelajarinya,
dan menentukan arah tindakan dengan cara-cara praktis. Jika tidak ada fakta-fakta yang memadai
untuk mendefinisikan situasi sepenuhnya, mereka meneruskan pekerjaan dengan rasa percaya
diri sepenuhnya pada kemampuannya dalam mengatasi kendala yang tidak dapat diramalkan
terlebih dahulu.