Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PERSPEKTIF KEWIRAUSAHAAN
1.2 Krisis Global Membuat Pengangguran Terdidik Meningkat
Krisis keuangan global (global finance crisis), Indonesia sebenarnya sudah diharapkan pada
ancaman ledakan pengangguran terdidik yang semakin tinggi. Ancaman ini semakin serius
dengan adanya krisis global (Sumber: Kompas, Kamis, 11 Desember 2008). Yang paling rentan
mendapat ancaman serius adalah pengangguran berpendidikan rendah. Sebanyak 55% angkatan
kerja nasional adalah lulusan SD, disusul lulusan SMA dan sederajat dan didikuti lulusan sarjana
yang sekarang semakin besar.
Saat ini pertumbuhan lapangan kerja, lamban dan arus modal dari luar negeri rendah. Fakta ini
menuntut para lulusan SMA dan perguruan tinggi berbekal diri dengan ilmu untuk menciptakan
lapangan pekerjaan, yaitu ilmu kewirausahaan. Dengan ilmu kewirausahaan ini tercipta mindset
di dalam diri lulusan perguruan tinggi untuk tidak hanya mencari kerja saja, tetapi menyadarkan
bahwa ada pilihan lainya yang menarik selain nmencari kerja tetapi bagaimana cara menciptakan
lapangan kerja.

1.3 Kewirausahaan Bertujuan Untuk Mengurangi Pengangguran


Entrepreneurship merupakan ilmu ajaib yang menghasilkan uang dalam waktu sekejap,
merupakan sebuah ilmu/seni dan keterampilan dalam mengelola semua keterbatasan sumber
daya, informasi dan dana yang guna mempertahankan hidup mencari nafkah atau merain puncak
karir. Sejumlah wirausahawan yang mandiri dan sukses akan menjadi lokomotif ekonomi
Indonesia yang mengatasi tingkat pengangguran pasf maupun aktif pad aakhirnya mengatasi
tingkat kemiskinan yang absolut atau permanen.
Enterepreneurship juga bias berarti gerakan masa inovasi, kesenangan, hobi dan sekarang
menjadi gaya hidup seseorang. (Roger Cartwright)

1.4 Membuka Wawasan Lulusan Perguruan Negeri


Jumlah persentase wirausahawan diindonesia sangant kecil. Hal ini terjadi karena pengertian
tentang kewirausahaan di kurikulum pendidikan tidak bergema hanya sekedar mengetahui dan
mengerti saja. Karena begitu sulit mendapat pekerjaan akhirnya dipaksa menjadi wirausahawan
(CEO Young Biz Indonesia; Ivonne A Lingga; Sumber: Kompas, Selasa, 30 September 2008).
Negara maju memeiliki wirausahawan lebih banyak dibandingkan Negara berkembang. Amerika
Serikat memiliki 11,5% dari total penduduknya, Singapura 7,2%, Malaysia > 3%, dan Indonesia
dengan semua sumber daya alam yang dimiliki hanya 0,18%. Bila ingin maju sebuah negara
minimal memiliki kewirausahawan 2% dari total penduduknya. Data young biz Indonesia
menyebutkan hamper 10% dari 110 juta tenaga kerja (angkatan kerja) di Indonesia adalah
pengangguran.

1.5 Tujuan Dan Manfaat Kewirausahaan Bagi Mahasiswa


Entrepreneurship bukan cuma diartikan sebagai keterampilan bisnis. Kewirausahaan adalah
sikap kreatif, inovatif, dan berani mengambil keputusan sehinnga dijadikan sikap hidup bahkan
karakter bangsa Indonesia.
Kewirausahaan bukan merupakan ilmu ajaib yang mendatangkan uang dalam waktu sekejap.
Namun tak bisa disangkal bahwa kewirausahaan memiliki peran yang vital bagi kemajuan setiap
insan, daerah, dan bangsa kita. Para kewirausahawan itu selalu bangga pada prestasi yang
mereka raih selama ini dan merak memiliki sikap yang berbeda dengan pribadi-pribadi yang lain.

1.6 Kewirausahaan Diindonesia Belum Berkembang Sacara Maksimal Karena


Pola Fikir Yang Salah
Saat ini banyak pebisnis muda yang sukses, namun tak bias dipungkiri ada banyak pebisnis yang
mengalami stagnasi (bisnis tak berkembang). Akhirnya mereka menutup usahanya atau
berpindah kebisnis lain, kemudian berpindah lagi.
Mayoritas pengusaha muda itu menjalankan usahanya dahulu. Modal mereka hanya keberanian,
kenekatan, langsung dan cenderung kearah gambling. Itu bukanlah pebisnis yang SMART and
GOOD. Ada dua faktor utama yang menyebabkan Entrepreneur di Indonesia meraih kesuksesan

pertama: tempaan waktu dan kerja keras tidak kenal menyerah dan seharusnya bisa lebih baik
dari itu. kedua: modal yang cukup dan terus dikucurkan dana dan akhirnya sukses.

1.7 Tren Perguruan Tinggi Saat Ini Berbasis Kewirausahaan


Tingkat pengangguran di dunia dan di Indonesia sangat tinggi. Per akhir tahun 2005, di
Indonesia angka itu sudah mencapai puluhan juta orang usia produktif. Ini mengakibatkan
perguruan tinggi merasa sulit mencari kerja sehingga menarik perhatian para pengelola
perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Sekitar 2,5 juta lulusan per tahun di Indonesia
menjadi pesaing baru untuk merebutkan kesempatan yang sama.
Baru-baru ini mendengar informasi bahwa perguruan tinngi di Singapura, Malaysia, Australia,
Amerika dan Inggris memiliki kecenderungan yang cukup signifikan untuk menuju era baru,
menjadikan Entrepreneurship sebagai mata kuliah wajib. Hal itulah yang menyebabkan
pertumbuhan sektor UKM di Negara tersebut tinngi, bias mencapai10-20% dari para lulusan.

1.8 Kewirausahaan Adlah Salah Satu Jalan Menuju Sukses


Kesuksesan itu dipilih bukan memilih. Kita dihadapkan oleh banyak pilihan dan memilih
menjadi Entrepreneur.
Telah kita ketahui bahwa tujuan pasca lulus dari perguruan tinngi adalah sukses baik menjadi
topeksekutif atau menjadi pengusaha. Semua pilihan sama tapi berujung berbeda. Pekerja bisa
sukses dan makmur begitu juga dengan Entrepreneur. Kenyataannya adalah 80% orang kaya di
dunia itu berawal dari menjadi Entrepreneur.

1.9 Kewirausahaan Sudah Menjadi Pilihan Gaya Hidup Di Zaman Sekarang


Selama ini para lulusan sarjana dapat diibaratkan seperti katak dalam tempurung Artinya dalam
benak mereka tertanam hanya satu pilihan setelah selesai kuliah yaitu mencari pekerjaan. Selain
mencari pekerjaan padahal ada dunia lain yang bisa dimasuki oleh para lulusan perguruan tinngi
dunia yang dimaksud adalah menjadi Entrepreneur.
Dari pengamatan ternyata rasio kesuksesannya cukup tinngi bila para lulusan perguruan tinngi
itu dibekali dengan pengetahuan, konsep, strategi, dan kemampuan. Saat ini informasi yang

menarik ternyata menjadi seorang Entrepreneur sudah bukan hal yang ditakuti bagi lulusan
perguruan tinggi karena yang terjadi justru malah sebaliknya.

1.10 Memasuki Era Ekonomi Berbasis Kewirausahaan


Era baru di Indonesia akan tercipta dengan adanya system ekonomi yang berbasis UKM dengan
spirit of entrepreneurship yang kuatkonseptoal dan tangguh. Ekonomi yang berbasis UKM ini
ternyata mampu bertahan dari gelombang krisis moneter beberapa tahun yang lalu.
Pada januari 2005 pemerintah telah merencanakan hal ini dengan mengimbau seluruh bank untuk
masuk ke dalam sector mikro dan UKM. Tahun itu kemudian dijuluki tahun kredit mikro 2005.
Yang menjadi persoallan adalah kenyataanbahwa UKM-Ukm tidak dibekali dengan konsep,
kemampuan, pengetahuan, dan strategi yang memadai. Ada prediksi bahwa perekonomian di
Indonesia pada saat ini dan dimasa yang akan datang yang akan dimonitori oleh wisudawan
muda dengan semangat, hobi, dan cita-cita menjadi Entrepreneur.

1.11 Kewirausahaan Adalah Kemampuan Untuk Merangkai Dan Memberdayakan


Semua Yang Anda Punyai
Sebelum kita mengetahui kemampuan kewirausahaan itu sendiri, kita perlu menyadari bahwa
saat ini pengetahuan akademis saja tidak cukupuntuk menjadi bekal masa depan. Oleh sebab itu
bisa diibaratkan bahwa keterampilan Entrepreneur itu adalah mata uang. Sisi yang satu adalah
pengetahuan akademis dan prestasi, sisi lainya adalah kemampuan untuk mengelola,
memberdayakan, dan memanfaatkan pengetahuan akademis anda dalam mengatasi masalah,
kesulitan, dan tantangan yang dihadapi sebab itu kreativitas dan inovasi berfungsi melengkapi.
Kemapuan Entrepreneur juga merupakan penggabungan dari dua sisi kemampuan anda untuk
mengatasi kesulitan dan tantangan bisnis.

BAB II
LANSKAP KEWIRAUSAHAAN
2.1 Perkembangan Dan Sejarah Entrepreneurship
Entrepreneurship berkembang berdasarkan naluri, personal, dan alamiah karena pada zaman
dahulu belum ada suatu konsep jelas tentang Entrepreneurship. Entrepreneurship berasal dari
bahasa perancis sehingga tejemahannya sangat multiarti. Entrepreneurship juga berarti jiwa yang
bebas atau berani memutuskan untuk dirinya. Bila diterjemahkan literature Entrepreneurship
berarti Between Taker atau Go Between (Hisrick, Robert D; Michael P. Paters & Dean A.
Shepheard, 2004. Entrepreneurship adalah seorang yang berfikir beda, seperti Marcopolo,
Cristopher Columbus.
Pada zaman dahulu Entrepreneurship adalah seorang yang mengambil risiko atas kesepakatan
sejumlah uang yang telah ditentukan dalam kesepakatan tessebut. Kewirausahaan adalah profesi
yang cukup tua di dunia ini. Awalnya kewirausahaan didefinisikan secara sederhana dan
seseorang sering memutuskan untuk pergi ke suatu tempat yang berbeda dalam rangka
melakukan pertukaran atau perdagangan yang disebut go-between. Pada abad pertengahan
wirausahawan adalah orang yang mampu mengendalikan, mengtur, dan mengoptimalkan sumber
daya yang ada.

2.2 Munculnya Spirit Of Entrepreneurship Sehubungan Dengan Perkembangan


Ekonomi
Perkembangan ilmu pengetahuan, ekonomi, piilitik, budaya, teknologi dan kesejahteraan telah
menciptakan gap. Gap yang terjadi akan menciptakan perubahan status sosial, prilaku, gaya
hidup, kebutuhan, keinginan, selera, sehingga bisa menimbulkan inspirasi bisnis yang akhirnya
muncul peluang bisnis. Hal ini yang mendorong timbulnya spirit of entrepreneurship yang
seiring dengan perubahan perkembangan ekonomi.

Ada beberapa faktor yang menstimulus spirit of entrepreneurship :


1. Evolusi produk, adalah perubahan produk yang menimbulkan perubahan dan
menimbulkan sebuah peluangg baru.
2. Evolusi ilmu pengetahuan, adalah perubahan ilmu pengetahuan yang menimbulkan
inspirasi produk baru.
3. Perubahan gaya hidup, selera, dan hobi, perubahan ini akan menimbulkan keinginan akan
produk yang berbeda.
4. Perubahan teknologi, perkembangan teknologi yang semakin canggih akan menciptakan
produk, suasana, dan gaya hidup yang berbeda.
5. Perubahan budaya, perkembangan gaya hidup, selera, teknologi, akan mengubah seorang
sehingga mempengaruhi kebutuhan akan produk yang berbeda di setiap tempat.
6. Perubahan struktur pemerintah dan organisasi, perubahan politik akan mempengaruhi
perubahan struktur pemerintahan,yang berujung perubahan peraturan, kebijakan, dan arah
perekonomian.
7. Intrepreneurship, kemampuan intrapreneurship yang semakin baik akan memunculkan
gairah Entrepreneur. Ini disebabkan karena kretivitas, inovasi, ketatnya persaingan,ingin
tantangan yang baru, dan perubahan organisasi.

2.3 Apa Itu Kewirausahaan


Kewirausahaan adalah padanan kata dari Entrepreneurship dalam bahasa inggris, uternehmer
dalam bahasa jerman, ondernemen dalam bahasa belanda. Dan di Indonesia di beri nama
kewirausahaan. Yang berarti petualang, pengambil risiko, kontraktor, pengusaha. Istilah ini
diawali oleh Richard Cantillon (1755), yaitu entrepreneurial is an innovator and individual
developing something unique and new. Kemudian dipopulerkan oleh ekonom J. B Say (1803).
Wirausaha melakukan proses yang disebut creative destruction untuk menghasilkan nilai
tambahan guna menghasilkan nilai yang lebih tinggi. Menurut Peggy A. Lambing & Charles R.
Kuehl (1999), kewirausahaan adalah usaha yang kreatif yang membangun dari yang belum ada
menjadi bisa dinikmati orang banyak. Setiap wirausahawan yang sukses memiliki empat unsur
pokok yaitu:

1. Kemampuan dengan IQ dan Skill


2. Keberanian dengan EQ dan Mental
3. Keteguhan hati dengan motivasi diri

4. Kreativitas yang menelurkan sebuah inspirasi sebagai ide untuk menemukan peluang
berdasarkan intuisi.

2.4 The Key Of Entrepreneurship


Segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat, kotak harta, rumah, atau mobil yang
membutuhkan kunci. Bila kita ingin memasuki duni bisnis, namun yang terjadi justru sebaliknya
kita tidak mempunyai atau lupa kunci utamanya lalu kita memaksa ingin masuk segera untuk
menikmati. Lalu kita mau lewat mana, ataukah lewat samping, jendela, melompat, mendobrak,
lewat belakang. Hal itu yang akan terjadijika orang yang ingin menekuni dan terjun ke dunia
bisnis. Mera terburu-buru ingin sukses atau berjualan langsung. Kunci utama Entrepreneurship
terdiri dari 3 bagian pokok:
1. Bagian pemutar.
a. Mengambil keputusan untuk menjadi Entrepreneur.
b. Lingkaran menemukan peluang emas.
2. Bagian batang (Tubuh)
a. Membentuk tim bisnis atau individu, the brilliant strategy to enter the market, konsep
organisasi dan operasional.
b. Quality concept, 8-S the key success of business is a good managerial skill, 10-C how
to create an operational excellent, financial aspect.
3. Bagian anak kunci
a. Marketing concept.
b. How to promote your bussines.
c. Selling skill is an embryo of entrepreneurial skill.

2.5 Bisnis Yang Baik Itu Dibangun Untuk Menjadi Sebuah Industri
Banyak pengusaha baik baru maupun yang lama sering kali tidak bertumpu pada visi bisnis yang
baik, yaitu mampu mewujudkan sebuah bisnis menjadi industry. Yang dimaksud adalah pasar,
organisasi, merek, dan skala kualitasnya, baik produk, system, manajemen, maupun wawasanya
yang bisa bersaing dipasar secara continue dan terus tumbuh. Didalam kewirusahaan terdapat
bebrapa ruang lingkup :
1. Ruang lingkup internal, untuk kehidupan adlah keluar dai kesulitan, dan tetap bertahan,
untuk bekerja adalah meraih kesuksesan dalam karir, untuk keluarga adalah menjadi
lokomotif ekonomi keluarga.

2. Ruang lingkup eksternal, untuk usaha, menjadi wirausahawan sukses, untuk masyarakat
adalah menjadi contoh orang sukses dan menjadi teladan bagi lingkungan, untuk
bernegara membantu program pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran yang
tinggi.

2.6 Berwirausaha Atau Tetap Seperti Sekarang Ini


Dunia usaha atau pekerjaan itu menganut hokum evolusi, dimana yang tidak bisa mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkunganakan tergilas oleh perubahan sendiri. Orang
yang maju dan sukses pasti juga berfikiran maju, situasi bisnis dan pebisnis itu sama halnya
ketika masuk ke arena gladiator kita harus dipersenjatai dengan multialat, skill, dan daya tahan
tubuh yang kuat. Untuk itu hidup kita mengikuti teori evolusi. Teori ini perlu kita anut juga
dalam dunia bisnis. Pada dasarnya teori evolusi ada empat yaitu:
1.
2.
3.
4.

Evolusi diri terhadap kelaparan, karena sekarang banyak orang miskin dan kelaparan.
Evolusi diri terhadap serangan penyakit.
Evolusi diri terhadap peperangan atau perebutan kekuasaan.
Generasi sekarang yaitu evolusi diri terhadap masa depan kita.

2.7 Pekerja Dan Pengusaha, Apa Bedanya


Intinya menjadi pekerja dan pengusaha itu sama, hanya berbeda di awal atau diakhirnya saja.
Pekerja lebih memilih aman di awal tapi tidak nyaman diakhir, Pengusaha itu kerja keras di awal
tapi nyaman di akhir. Tidak ada salahnya atau benar bila kita dan orang lain memilih jalan hidup
yang beda. Orang lain mengkin menjadi p-rofesional, sedangkan kita menjadi pengusaha.
Keduanya mirip dan secara risk, responbility and benefit tidak memiliki perbedaan yang jauh.
Semua pengusaha memiliki waktu yang sama dengan pekerja yaitu 24 jam, sehari, kerja juga
sama keras berfikir sama kerasnya namun resiko tidak jauh berbeda bila anda pengusaha yang
risk manager dan manfaat atau keuntungan diterima jauh berbeda.bila sukses pekerja tetap
bekerja di tempatnya. Jika pengusaha ia tidak harus di tempatnya.

2.8

Faktor Peenting Dan Ciri-Ciri Yang Bisa Mengubah Seseorang Menjadi

Wirausaha

Banyak orang ingin berwirausaha. Namun mereka terkadang berhenti di tengah jalan, atau
bahkan mundur sebelum memulainya. Ia tidak tahu bagaiman caranya atau takut kegagalan, takut
jatuh miskin, tipu daya, takut kehabisan modal dan takut keluar dari zona nyaman. Yang
membedakan seorang entrepreneur dengan orang biasa atau pecundang adalah bahwa seorang
entrepreneur adalah seorang yang mempunyai beberapa karakter sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pandai mengelola ketakutannya.


Mempunyai iris mata yang berbeda dengan orang lain.
Pemasar sejati atau penjual yang ulung.
Melawan arus dan menyukai tantangan baru.
Mempunyai keteguhan hati yang tinggi.
Tidak menerima apa yang ada di depannya dan selalu mencari yang terbaik.

Beberapa Ciri Seorang Entrepreneur Yang Sukses


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Mempunyai mimpi yang relatis tinggi.


Mempunyai karakter dasar kekuatan emosional yang saling mendukung.
Menyukai tantangan dan tidak putus apa yang didapat.
Mempunyai ambisi dan motivasi yang kuat.
Memiliki keyakinan yang kuat dan mempunyai kreativitas tinggi.
Memiliki kekuatan emosional dan seorang problem solver.
Mampu memasarkan produknya.
Mudah bosan dengan orang yang sulit diatur.

2.9 Faktor Kegagalan Dan Keberhasilan Usaha


Dalam menjalankan usaha sangat bergantung pada bagaimana kita menyikapi dan menarik sisi
positif dari faktor keberhasilan suatu usaha serta mewaspadai dan melakukan tindakan proaktif
atas keberhasilan usaha tersebut. Faktor keberhasilan seorang wirausaha bukan dilihat dari
seberapa keras ia bekerja, tapi seberapa cardas ia melakukan dan merancang strateginya. Ada
makna tersendiri dari makna smart entrepreneur yaitu:
1. Strategic thinker, adalah seorang wirausahawan handal.
2. Motivator, adalah pengalaman selalu bangkit dari kegagalan.
3. Ambitious, adalah menghindari dari ambisi yang buruk, yaitu target waktu yang kurang
realistis atau ingin cepat, sehingga cenderung menghalalkan segala cara tabrak sana sini
yang penting mencapai target yang diinginkan.
4. Risk manager, adalah ia tidak gegabah, tidak terburu-buru, cermat, cerdas, dan jeli dalam
membaca resiko dan peluang sehingga mendapat resiko yang optimal.

5. Totality, adalah seorang wirausahawan pantang mundur ke belakang/pantang menyerah ,


ia bekerja secara total dengan full untuk usahanya.
Faktor-Faktor Keberhasilan Usaha
1. Faktor peluang.
2. Faktor manusia (SDM).
3. Faktor keuangan.
4. Faktor organisasi.
5. Faktor perencanaan.
6. Faktor pengelolaan usaha.
7. Faktor pemasaran dan penjualan.
8. Faktor administrasi.
9. Faktor peraturan pemerintah, politik, social, ekonomi, dan budaya local.
10. Catatan bisnis.
Faktor- Faktor Kegagalan Usaha
1. Tidak atau jarang membuat perencanaan usaha secara tertulis.
2. Kontradiktif antara AKU (pendidikan, latar belakang, pengalaman, dan kesukaan) dengan
BISNIS itu sendiri dan ini suatu keharusan.
3. Lokasi tidak tepat untuk bisnis anda (ini sangat penting).
4. Bisnis anda tidak mempunyai tenaga ahli keunikan dan perbedaan yang jelas.
5. Tidak berorientasi ke depan.
6. Tidak melakukan riset dan analisa pasar.
7. Masalah legalitas dan perizinan.
8. Tidak kreatif.
9. Cepat puas diri.
10. One man show or the boss not a leader.
11. Anggota keluarga ikut masuk kedalamnya.
12. Kesulitan keuangan dan cash flow

TUGAS KEWIRAUSAHAAN
RESUME BAB I PERSPEKTIF KEWIRAUSAHAAN
DAN BAB II LANSKAP KEWIRAUSAHAAN

Di susun oleh :
Aris prastyo wibowo 1312110439

INFORMATICS AND BUSSINES INSTITUTE DARMAJAYA


BANDAR LAMPUNG
2015

Anda mungkin juga menyukai