Anda di halaman 1dari 14

PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DALAM MENDUKUNG

KAPASITAS GENERASI MUDA

Di Susun

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembinaan dan Pemberdayaan Generasi


Muda Dosen Pengampuh
Bapak Prof. Dr. Abdul Rahmat, S.Sos, I., M.Pd

KELOMPOK 4
KELAS A SEMESTER 6

MONALISA WOLINGA
NUR RIAN FITRIANI HERMAN
RISKAWATI IBRAHIM

JURUSAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2021
PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DALAM MENDUKUNG
KAPASITAS GENERASI MUDA

Monalisa Wolinga, Nur Rian Fitriani Herman, Riskawati Ibrahim

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidkan,


Universitas Negeri Gorontalo

Email: nurrianherman@gmail.com

ABSTRAK

Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam


harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda
diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan
generasi sebelumnya. Generasi muda inilah yang akan menjadi tongkat estafet
kepemimpinan dimasa mendatang, sehingga bangga Indonesia ini membutuhkan
generasi penerus yang terampil, berakhlak, cerdas, bermoral dan cinta tanah air.
Salah satu organisasi lokal yang ada di hampir setiap desa atau kelurahan adalah
Karang Taruna sebagai tempat atau wadah pembinaan generasi muda. Karang
Taruna merupakan wadah bagi generasi muda untuk berorganisasi sejak dini.
Karang Tarung memiliki peran strategis dalam pembangunan kesejahteraan sosial.
Karena keberadaan Karang Taruna yang berada hampir diseluruh desa/kelurahan
bersentuhan langsung dengan penyandang masalah kesejahteraan sosial maupun
potensi dan sumber kesejahteraan sosial lainnya. Karang Taruna memiliki peran
dalam membantu Pemerintah dalam mengatasi permasalahan sosial. Namun
dibalik potensi yang dimiliki, peranan karang taruna dewasa ini cenderung
mandul. Permasalahan kurangnya aktivitas yang produktif membuat eksistensi
keberadaan Karang Taruna menjadi sekadar nama besar organisasi kepemudaan.
Lemahnya kelembagaan pengurus Karang Taruna dalam mengoptimalkan potensi
yang dimiliki anggotanya menjadi permasalahan yang paling menonjol di Karang
Taruna..

Kata kunci : Karang Taruna, Generasi Muda


PENDAHULUAN

Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam


harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda
diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan
generasi sebelumnya. Generasi muda inilah yang akan menjadi tongkat estafet
kepemimpinan dimasa mendatang, sehingga bangga Indonesia ini membutuhkan
generasi penerus yang terampil, berakhlak, cerdas, bermoral dan cinta tanah air.
Salah satu organisasi lokal yang ada di hampir setiap desa atau kelurahan adalah
Karang Taruna sebagai tempat atau wadah pembinaan generasi muda. Karang
Taruna merupakan wadah bagi generasi muda untuk berorganisasi sejak dini.

Konsep pemberdayaan masyarakat perlu untuk dipahami sebagai suatu proses


transformasi dalam hubungan sosial, ekonomi, budaya, dan politik masyarakat.
Perubahan struktur yang sangat diharapkan adalah proses yang berlangsung secara
alamiah, yaitu menghasilkan dan dapat dinikmati bersama. Begitu pula
sebaliknya, harus yang menghasilkan. Proses ini diarahkan agar setiap upaya
pemberdayaan masyarakat dapat meningkatkan kapasitas masyarakat yang dapat
pula menciptakan pendapatan yang akhirnya dinikmati oleh seluruh rakyat.
PEMBAHASAN
Konsep Pemberdayaan Karang Taruna Untuk Mendukung Kapasitas
Generasi Muda
2.1 Pemberdayaan
Pemberdayaan (empowerment) berasal dari bahasa inggris, power di
artikan sebagai kekuasaan atau kekuatan. Menurut Hanuwoto (Juni Pranato
2011:62) pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya meningkatkan harkat
dan martabat lapisan masyarakat yang kondisinya pada suatu waktu tidak atau
belum mampu dan mandiri suatu kelompok masyarakat.
Pemberdayaan (empowerment) berasal dari bahasa inggris, power di
artikan sebagai kekuasaan atau kekuatan. Menurut Nugroho yang
mengemukakan empat indicator pemberdayaan yaitu : akses, partisipasi,
kontrol dan manfaat. (Asiva et al., 2020)

2.2 Karang Taruna


1. Pengertian Karang Taruna
Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah
dan sarana pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan
berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan
untuk masyarakat terutama generasi muda diwilayah desa/kelurahan bergerak
dibidang usaha kesejahteraan sosial. (Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009).
(Asiva et al., 2020)
Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan kepada
para remaja, terutama yang putus sekolah dan menganggur. Jika tidak diberi
tambahan pendidikan yang berupa berbagai ketrampilan, mereka dapat
menimbulkan banyak masalah. Kenakalan remaja sampai pada tindak
kriminalitas bisa dan mudah berkembang pada remaja yang menganggur.
Melalui pendidikan Karang Taruna diharapkan para remaja memperoleh pen
yaluran. Mereka menjadi aktif dan produktif. Akhirnya mereka dapat hidup
secara mandiri.
Berbagai ketrampilan dipelajari dalam organisasi ini. Karang Taruna
adalah organisasi kepemudaan di Indonesia, yang berasal dari kata Karang
yang berarti pekarangan, halaman, atau tempat, sedangkan Taruna yang berarti
remaja. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda
nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial
dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah desa /
kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang
kesejahteraan sosial. Karang Taruna pertama kali lahir sebagai problem solver
terhadap masalah sosial generasi muda di kampung melayu tahun 1960 dan
secara resmi berdiri di Jakarta tanggal 26 September 1960, yang merupakan
"organisasi sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan
berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial. dari, oleh dan
untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau
kominitas adat sederajat dan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan
sosial"(lihat Pedoman Dasar Karang Taruna Sesuai Peraturan Menteri Sosial
RO Nomor 83/HIK/2005).
Karang Taruna beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ART nya
diatur keanggotaannya mulai dari pemuda/i berusia mulai dari 17 – 45 tahun).
Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan dan
pemberdayaan kepada para remaja, misalnya dalam bidang keorganisasian,
ekonomi, olahraga, keterampilan, advokasi, keagamaan dan kesenian. Sebagai
organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna merupakan wadah pembinaan
dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan
kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang
tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam
yang telah ada. Sebagai organisasi kepemudaan, Karang Taruna berpedoman
pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga dimana telah pula diatur
tentang struktur pengurus dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai
dari desa / kelurahan sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud dari
pada regenerasi organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan
anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.
(Sainstech et al., 2020)
2. Tujuan dan Manfaat Karang Taruna
 Tujuan Karang Taruna adalah :
1) Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran
tanggung jawab sosial setiap generasi muda warga Karang Taruna
dalam mencegah, menangkal, menanggulangi dan mengantisipasi
berbagai masalah sosial.
2) Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda warga
Karang Taruna yang trampil dan berkepribadian serta
berpengetahuan.
3) Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka
mengembangkan keberdayaan warga Karang Taruna.
4) Termotivasinya setiap generasi muda Karang Taruna untuk
mampu menjalin toleransi dan menjadi perekat persatuan dalam
keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
5) Terjalinnya kerjasama antara generasi muda warga Karang Taruna
dalam rangka mewujudkan taraf kesejahteraan sosial bagi
masyarakat.
6) Terwujudnya kesejahteraan sosial yang semakin meningkat bagi
generasi muda di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat
yang memungkinkan pelaksanaan fungsi sosialnya sebagai
manusia pembangunan yang mampu mengatasi masalah
kesejahteraan sosial dilingkungannya.
7) Terwujudnya pembangunan kesejahteraan sosial generasi muda di
desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang dilaksanakan
secara komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan
oleh Karang Taruna bersama pemerintah dan komponen
masyarakat lainnya.

 Manfaat Karang Taruna


1) Membuat kehidupan menjadi sejahtera.
Tujuan utama mereka sendiri saja untuk mencapai kesejahteraan
sosial. Maka manfaat pertama yang kita peroleh yaaaa kita bisa
hidup lebih sejahtera. Para warga yang kurang mampu, dalam hal
apapun, seperti ekonomi, kesehatan, spiritual dan lain-lain akan
diatasi oleh mereka. Ini membuat kesejahteraan pun dapat kalian
dapat dengan mudah karena ada orang-orang yang mau untuk
mengatasinya.
2) Masalah sosial bisa lebih mudah untuk diselesaikan.
Coba bayangkan, kalau tak ada karang taruna di tempat tinggal
anda ? Jika ada masalah sosial, siapa yang nantinya akan
menyelesaikan Apakah hanya dianggurkan begitu saja? Berbeda
kalau ada karang taruna, mereka sudah memiliki cara untuk
menyelesaikan masalah sosial, sudah mempunyai kegiatan resmi
yang diharapkan bisa membantu masalah-masalah sosial itu
terselesaikan.
3) Kehidupan di sekitar kalian tidak akan sepi dengan hiburan.
Maksud dari hiburan di sini itu seperti kegiatan-kegiatan rekreasi
yang diadakan organisasi ini. Jika tak ada karang taruna, rasanya
desa kalian akan sepi. Coba saja bayangkan, saat kemerdekaan
Indonesia datang, yang menyelenggarakan berbagai acara hingga
kampung kalian ramai adalah mereka. Bagaimana jika tak ada
mereka? Bisa jadi di hari kemerdekaan kalian tak akan ada
hiburan. Hanya ada sepi, tak ada karnaval, lomba, hal-hal
menyenangkan lain, jadi desa bisa sangat terasa membosankan
tanpan kehadiran karang taruna. Mengingat berbagai kegiatan
kreatif semacam itu hanya dilangsungkan oleh organisasi-
orgasnisasi pemuda layaknya mereka.
4) Menghindarkan para pemuda dari pergaulan yang tidak benar.
Dengan hanya terfokus pada karang taruna, para pemuda akan
lebih abai pada hal-hal negatif di luaran sana. Para pemuda yang
masuk ke karang taruna akan lebih terdidik, karena yang mereka
urus di sana adalah hal-hal yang berbau positif. Jadinya para
pemuda pun dapat terhindar dari perilaku negatif yang merusak
generasi.
5) Jiwa para pemuda menjadi lebih baik dengan kehadiran karang
taruna. Kosa kata ‘lebih baik’, mengandung cangkupan luas. Jiwa
para pemuda, khususnya yang menjadi anggota karang taruna akan
lebih terbentuk. Mereka bisa lebih mudah menyesuaikan situasi
dan kondisi dalam tiap keadaan yang harus dihadapi mereka,
membuat mereka mudah untuk bersatu dengan orang lain,
menghargai pendapat, mau dan berkembang bersama orang-orang,
jiwa mereka akan menjadi siap untuk kapan saja melakukan aksi
gotong royong di tengah kehidupan mereka, dan masih banyak
lagi.

3. Program Karang Taruna


a) Bidang Kesekretariatan
 Mengadakan Pertemuan Rutin atau kegiatan untuk memperlancar
jalannya pertemuan.
 Mengikuti Forum Komunikasi dengan Karang Taruna se Kecamatan.
 Mengadakan komunikasi dan konsultasi dengan pihak – pihak terkait
dalam menyelenggarakan suatu kegiatan untuk kelancaran dan hasil
yang memuaskan.
 Mengikuti pertemuan yang diadakan karang taruna lain.(luar)
b) Bidang Usaha Kesejahteraan Sosial
 Memberikan bantuan moril dan materiil dalam penyaluran sumbangan
kepada masyarakat yang terkena musibah.
 Turut berperan serta dalam setiap kegiatan yang ada di masyarakat.
 Mendata Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
 Memasyarakatkan kepedulian terhadap Lansia, Yatim Piatu,
Penyandang Cacat, dan lain sebagainya.
c) Bidang Usaha Ekonomi Produktif
 Merencanakan kegiatan usaha yang bertujuan meningkatkan
perekonomian anggota masyarakat.
 Ikut berperan serta dalam usaha pertanian melalui kelompok –
kelompok tani.
 Mengikutsertakan anggota dalam setiap kegiatan pelatihan, seperti
perbengkelan, pertanian, perkebunan, home industri, dan lain-lain yang
dapat meningkatkan Usaha Ekonomi Produktif (UEP).
d) Bidang Pendidikan dan Latihan
 Mengadakan kegiatan-kegiatan yang positif agar generasi muda tidak
terjebak dalam pergaulan yang negatif.
 Mengikutsertakan generasi muda mengikuti latihan-latihan kerja.
 Membudayakan gerakan Hidup Sehat melalui gerakan perilaku hidup
sehat dan bersih.
 Mengaktifkan dan pengkaderan kader kesehatan untuk menunjang
keberhasilan kegiatan Posyandu di desa.
 Ikut berpartisipasi aktif dalam penyuluhan kepada orang tua yang
memiliki anak usia sekolah untuk mengikuti Pendidikan TK dan TPA
agar memenuhi tuntutan pendidikan yang lebih maju dan agamis.
e) Bidang Keagamaan / Kerohanian
 Mengadakan peringatan hari – hari besar Keagamaan.
 Mengadakan gotong royong menjaga kebersihan lingkungan mesjid
dan langgar.
 Mengadakan yasinan sekaligus arisan warga masyarakat.
 Bekerjasama dengan Remaja Mesjid memberikan pelajaran baca tulis
Al – Qur’an bagi anak – anak.
 Menghidupkan nuansa bulan ramadhan melalui Tadarus Al – Qur’an,
Peringatan Nuzulul Qur’an, Buka puasa bersama, Mengadakan Takbir
Hari Raya Idul Fitri (dan juga Idul Adha).
 Mengikutsertakan masyarakat/remaja dalam setiap kegiatan lomba
yang bersifat agamis.
 Meingkatkan pembinaan dan penyuluhan anak dan remaja sejak dini
dalam bidaang mental, moral, agama, budi pekerti, sopan santun dalam
keluarga dan masyarakat bekerja sama dengan TP PKK Desa .
f) Bidang Pengabdian Masyarakat.
 Berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang bersifat positif dimasyarakat.
 Membantu mencarikan solusi dalam segala permasalahan yang tengah
dihadapi masyarakat.
 Berupaya menyalurkan aspirasi yang berkembang kepada pihak
pemerintah desa.
 Pelopor gerakan gotong royong baik dalam kebersihan lingkungan
tempat ibadah, kuburan dan lain-lain.
 Turut berpartisipasi dan berupaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui kegiatan Posyandu bekerja sama dengan bidan
desa di Desa
 Meningkatkan Penyuluhan tentang pentingnya pemahaman dan
kesertaan dalam program KB menuju keluarga berkwalitas bekerja
sama dengan Petugas Keluarga Berencaan Desa (PKBD)
g) Bidang Permberdayaan Wanita
 Melibatkan peranan wanita dalam kegiatan yang bersifat positif.
 Memberikan dorongan kepada ibu – ibu yang memiliki balita untuk
mengikuti kegiatan Posyandu, BKB (Bina Keluarga Balita) dengan
bekerjasama dengan Bidan Desa dan Kader Kesehatan untuk
meningkatkan mutu kesehatan dan perkembangan anak.
 Memberikan penyuluhan agar tidak menikah diusia muda sebagai
antisipasi hancurnya rumah tangga.
 Memasyarakatkan dan memanfaatkan : limbah keluarga untuk bisa
dimanfaatkan, sarana dan prasarana perumahan, hemat energi,
membudayakan menabung dan mencegah pemborosan.
 Mengikutsertakan dalam setiap kegiatan pelatihan dan penyuluhan
baik yang diselenggarakan oleh pihak kecamatan maupun kabupaten
tentang Kesetaraan Gender, Undang-Undang Perkawinan, Undang-
Undang Perlindungan Anak, Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah
Tangga, Perdagangan Perempuan dan Anak, Pola Asuh anak, Narkoba,
dan lain sebagainya untuk meningkatkan kemampuan kaum
perempuan dalam ikut membangun bangsa.
h) Bidang Pemuda / Olahraga.
 Selalu tampil dalam kegiatan yang diadakan oleh masyarakat.
 Membangun Jati Diri Bangsa dengan sikap mental dan perilaku yang
berbudaya dengan menumbuhkan pengamalan sila-sila dalam
Pencasila serta membudayakan pemahaman Cinta Tanah Air dan ada
kemampuan awal bela negara.
 Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya kemampuan hidup dan
keterampilan untuk bisa mandiri dan upaya pencegahan
penyalahgunaan Narkoba.
 Mengikutsertakan generasi muda dalam pelatihan-pelatihan untuk
memperkaya pengetahuan sebagai bekal untuk hidup mandiri.
 Mempersiapkan tim olahraga baik putra maupun putri dengan
mengadakan latihan rutin minimal satu kali seminggu.
 Mengadakan dan mengikuti pertandingan persahabatan dan kejuaraan
olah raga baik di dalam mupun luar daerah.
i) Bidang Seni Budaya.
 Mengadakan latihan untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang
seni budaya terutama budaya tradisional.
 Menggali potensi generasi muda agaar bisa berapresiasi.
 Dalam setiap pelaksanaan pertunjukan, selalu aktif melaksanakan 
promosi untuk meningkatkan pendapatan.

2.3 Generasi Muda


Generasi Muda adalah sekalian orang yang mempunyai usia muda belum
setengah umur dan mempunyai usia muda belum setengah umur dan
mempunyai kesamaan dalam masa hidupnya akibat pengalaman yang mirip
dan keterikatan yang sama, bersikap yang sama, bersikap kritis terhadap
generasi muda.(Nugroho et al., 2020)
PENUTUP
Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan,
yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan
untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau
komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial.
Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna merupakan wadah
pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan
kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia
dilingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang telah
ada.
Pemberdayaan pemuda melalui karang taruna di Desa, telah menghasilkan
beberapa agenda untuk meingkatkan partisipasi pemuda. Hasil dari proses
pemberdayaan pemuda. Kegiatan tersebut merupakan gagasan- gagasan yang
muncul dari pemuda itu sendiri. Impian masa depan dari pemuda untuk membuat
kemajuan dalam organisasi karang taruna dan untuk kesejahteraan masyarakat.
REFERENSI
Asiva, Y. N., Administrasi, D., Sekolah, P., Ilmu, T., & Tabalong, A. (2020).
Peran Karang Taruna Dalam Pemberdayaan Generasi Muda Di Desa
Kinarium Kecamatan Upau Kabupaten Tabalong. 3, 758–766.
Nugroho, A., Sari, I. P., & Prananosa, A. G. (2020). Pemberdayaan Karang
Taruna Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Masyarakat Di Masa
Pandemik Covid 19 Melalui Pelatihan Pembelajaran Daring Di Desa Mandi
Angin Kecamatan Rawas Ilir kabupaten Musi Rawas Utara. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (01), 8–15.
Sainstech, J., Indonusa, P., & Issn, S. (2020). Manajemen Pemberdayaan Karang
Taruna Dalam Pengembangan Desa Kaling Kabupaten Karanganyar. 7.

Anda mungkin juga menyukai