Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MATA KULIAH KOMUNIKASI SOSIAL DAN PEMBANGUNAN

“STRATEGI KOMUNIKASI IKATAN REMAJA MASJID IBNU BATUTAH DALAM


MENINGKATKAN PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN DI DESA
TANJUNG PAKIS”

Dosen Pengampu:
Ema, S.I.Kom., M.Si.

Nama Anggota Kelompok 5 :


1. Tiara Salzabila 1910631190041
2. Ahmad Akbar Hidayat 1910631190051
3. Amad 1910631190133
4. Erlangga Ramadhan 1910631190153
5. Inna Delia Rizkiyanti 1910631190163
6. Nahda Salsabila Rahmah 1910631190183
7. Shalahuddin alayubi 1910631190203

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG


2021
RINGKASAN

Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Ikatan Remaja Masjid Ibnu Batutah
dalam Penguatan Akhlakul Karimah di Desa Tanjung Pakis, Kec. Pakis Jaya, Kab.
Karawang. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui pengamatan ini adalah:(1)Bagaimanakah
Peranan Remaja Masjid Ibnu Batutah dalam Penguatan Akhlakul Karimah. (2)Apakah faktor
pendukung dan penghambat peranan remaja masjid hasan ma’arif dalam penguatan akhlakul
karimah.
Pengamatan ini merupakan pengamatan kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data
dalam pengamatan ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil observasi
berupa data Peranan Ikatan Remaja Masjid Ibnu Batutah dalam Penguatan Akhlakul Karimah
di Desa Tanjung Pakis, Kec. Pakis Jaya, Kab. Karawang. Wawancara dilakukan kepada
anggota Ikatan Remaja masjid Ibnu Batutah, Ketua DKM dan Ketua IRMAS Ibnu Batutah,
Serta dokumentasi berupa foto kegiatan Remaja Masjid Ibnu Batutah Desa Tanjung Pakis.
Faktor pendukung Strategi Dakwah IRMAS (Ikatan Remaja Masjid) Ibnu Batutah di eks.
Lokalisasi Tanjung Pakis, Kec. Pakis Jaya, Kab. Karawang adalah dukungan dari para orang
tua, dari ketua DKM, dan warga sekitar.Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya
kesadaran dan antusias warga terhadapa komunitas IRMAS Ibnu Batutah.
LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah untuk bermasyarakat, makhluk sosial.
Hal ini kemudian memberikan titah bagi manusia sendiri untuk selalu melakukan
komunikasi. Komunikasi dilakukan manusia karena mereka membutuhkan interaksi antara
satu dengan yang lain, yang berarti melakukan hubungan ketergantungan, independensi antar
manusia baik secara individu maupun kelompok, dan disadari atau tidak, komunikasi
merupakan bagian penting dari kehidupan manusia. Bahkan setiap hari kita tidak bisa hidup
tanpa komunikasi, sebab kita hidup berdampingan dengan banyak manusia yang beragam dan
heterogen. Dari perbedaan satu sama lain, disitulah komunikasi dibutuhkan oleh setiap
individu. Karena tanpa komunikasi kehidupan ini tidak ada, maka komunikasi sangat penting
artinya bagi makhluk hidup khususnya manusia. Komunikasi yang sangat penting
menimbulkan terjadinya sebuah interaksi baik dalam individu maupun kelompok.
Remaja masjid merupakan generasi muda Islam yang mampu mewarisi nilai- nilai
luhur untuk dapat menyiapkan diri menjadi kader pemimpin umat Islam yang berkualitas.
Selain itu juga remaja masjid mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangun
manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas, memiliki ilmu pengetahuan serta
keterampilan, semangat juang dan pengabdian yang tinggi, serta memiliki rasa kesatuan,
kebersamaan, gotong royong, serta rasa kesetiakawanan sosial.
Sebagian orang mengatakan bahwa masa remaja adalah masa energik, dinamis, kritis
dan masa yang paling indah. Tetapi ada pula yang menyebutkan bahwa masa remaja sebagai
masa badai dan topan, masa rawan dan nyentrik. Selain itu, masa remaja ditandai oleh
ketidakmantapan dalam berfikir maupun tingkah laku. Ketidakmantapan inilah merupakan
indikasi dari belum matangnya seorang remaja.
Masa transisi ini sering menimbulkan kebingungan bagi remaja. Sulit baginya untuk
menentukan pilihan yang tepat, terutama dalam hubungan dengan sistem nilai yang bakal jadi
pegangan hidupnya. Sistem nilai sebagai sesuatu yang dianggap benar, hingga terkadang
seseorang bersedia berkorban demi mempertahankannya. Pada tingkat ini, sistem nilai sudah
dianggap sebagai prinsip hidup. Kehidupan remaja sebenarnya merupakan rentang
“pencarian” sistem nilai. Ibarat perahu yang terombang-ambing oleh ombak dan badai, maka
remaja berusaha mencari tonggak bertambat untuk tempat berlabuh. Kawula muda ini
mencari pegangan hidup yang diperkirakan dapat meredam gejolak batinnya.
Sebagai tindakan preventif dan wadah pembinaan remaja untuk mencegah dekadensi
moral, maka pemerintah dan organisasi kemasyarakatan telah membentuk organisasi pemuda.
Karang taruna, Ikatan Pelajar Nadhatul Ulama, Gerakan Pemuda Anshor dan lain-lain,
termasuk di dalamnya adalah remaja masjid, yang merupakan wadah untuk dapat
dimanfaatkan oleh generasi muda Islam dalam menambah pengetahuan tentang agama dan
menyalurkan bakat yang perlu dikembangkan dalam organisasi ikatan remaja masjid. Masjid
adalah pusat ibadah dan tempat sujud semata dan pusat kehidupan Islam umumnya karena
pada dasarnya semua bumi Allah adalah tempat sujud.
Hubungan strategi erat kaitannya dengan organisasi, organisasi ialah kekuatan umat
yang disusun dalam satu kesatuan, dan berbentuk persatuan mental spiritual dan fisik-
material di bawah satu komando pimpinan, sehingga akan dapat melaksanakan tugas dengan
lebih terarah dan tertib, jelas motivasinya, jelas arah targetnya, serta jelas tahap-tahap
kegiatannya. Organisasi merupakan alat perjuangan yang paling tepat untuk mencapai
maksud dan tujuan bersama, sebab organisasi pada dasarnya berupaya menghimpun kekuatan
dan mengatur pembagian pekerjaan, sehingga dapat mencapai hasil maksimal dengan cara
kerja yang lebih efisien, baik dalam penggunaan tenaga maupun dana dengan hasil yang
optimal.
Strategi menjadi sebuah keharusan dalam memajukan sebuah organisasi, tatanan
strategi yang lengkap dan tepat akan mengarahkan kepada suatu pencapaian tujuan yang
diinginkan. Pada hakikatnya strategi adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai
suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai
peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan
bagaimana titik operasionalnya.
Terlepas dari komunikasi dan interaksi sosial, manusia juga tumbuh sebagai utusan
untuk menyebarkan kebaikan di muka bumi. Hal ini mengartikan bahwa kehidupan kita di
dunia ini adalah misi dalam berdakwah. Dengan memahami titah manusia di muka bumi dan
menggunakan komunikasi dan interaksi sosial, maka manusia berarti hendaknya harus
menyampaikan kebaikan dari setiap tindak tanduk perilakunya.
Pembangunan merupakan proses aktivitas yang bersifat terencana yang ditunjukan
untuk merubah dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial, ekonomi kearah yang lebih baik
dan wajar dari waktu kewaktu. Pembangunan dinegara Indonesia bertujuan untuk
meningkatkan pemerataan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat terutama pedesaan.
Pembangunan di desa tersebut bersifat multisectoral dalam arti pertama metode
pembangunan masyarakat, kedua sebagai program dan ketiga sebagai Gerakan masyarakat
dalam melaksanakan pembangunan yang dilandasi oleh kesadaran untuk meningkatkan
kehidupn yang lebih baik.
Program pengembangan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan prakarsa
serta kreativitas masyarakat untuk berswadaya dalam pembangunan belum dapat dicapai
secara maksimal. Badan Pemberdayaan Masyarakat yaitu sebagai komunikator pemangunan
tersebut harus menandakan kekuatan, potensi, karakteristik dan inisiatif dari para masyarakat
itu sendiri sebagai sumber pembangunan yang ada di kampung Tanjung Pakis Karawang.
Peran serta masyarakat itu sendiri dalam melaksanakan suatu pembangunan di daerah
tersebut merupakan salah satu syarat mutlak dalam era kebebasan dan keterbukaan bagi
aparatur pemerintah maupun para masyarakat, implementasi program pembangunan harus
dianggap sebagai suatu proses pembelajaran sosial melalui proses evaluasi terhadap segala
hal yang telah tercapai dalam pelaksanaan suatu pembangunan, serta mempelajari berbagai
kendala yang dihadapi.
Pada hakikatnya apabila partisipasi sosial mengandung makna agar masyarakat dan
Badan Pemberdayaan Masyarakat dengan pendekatan dengan melakukan para masyarakat
sebagai subjek dan bukan objek pembangunan. Pebangunan yang dilakukan ini harus mampu
membangkitkan kehidupan masyarakat. Dalam pelaksanaan program pembangunan
masyarakat terlebih dahulu melihat permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat sehingga
komunikasi berjalan secara dinamis dan apa yang diinginkan oleh para masyarakat agar lebih
mudah dipahami. Ide-ide perubahan yang disampaikan kepada para masyarakat
membutuhkan suatu proses yang cukup lama karena berhadapan dengan masyarakat yang
sudah terbiasa hidup dengan kebiasaannya masing-masing.
Menurut Abdul Halim kegiatan merupakan suatu bagian dari program yang
dilaksanakan oleh satu orang atau lebih untuk mencapai sasaran terukur pada suatu program
dan terdiri atas kesekumpulan Tindakan. Sedangkan menurut Ramlan.S kegiatan merupakan
suau bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa orang sebagai bagian
dari pencapaian susunan atau sasaran terukur pada suatu program.
Dapat kita simpulkan bahwa kegiatan merupakan dari suatu program yang
dilaksanakan oleh banyakan orang atau organisasi yang memiliki tugas dan tujuan yang
sama, jika kita lihat dari judul bisa kita artikan bahwa kegiatan ini adalah salah satu program
yang akan dilakukan oleh sekumpulan anak-anak muda guna meningkatkan minat atau
membentuk karakter para anak-anak melalui kegiatan tersebut.
RUMUSAN DAN TUJUAN

Rumusan Masalah :
1. Apa tujuan dibentuknya organisasi/komunitas ini?
2. Jenis kegiatan apa saja biasanya yang sering dilakukan/dibentuk/dijalankan secara rutin?
3. Apa saja permasalahan yang biasanya sering terjadi ketika melakukan kegiatan?
4. Bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut?

Tujuan Penelitian Kegiatan :


1. Dapat mengetahui tujuan dibentuknya organisasi/komunitas itu.
2. Dapat mengetahui jenis kegiatan apa saja yang biasanya dilakukan.
3. Dapat mengetahui jenis masalah internal maupun external ketika ingin melakukan
kegiatan.
4. Dapat mengetahui cara menyikapi permasalahan yang terjadi.
STUDI PUSTAKA

Pengertian Peranan Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, peran adalah sesuatu
yang jadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terutama. (Poerwadarminto, 1989:735)
Peranan (role) merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seorang
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka hal itu berarti dia
menjalankan suatu peran. Keduanya tidak dapat dipisahkan karena yang satu tergantung pada
yang lain dan sebaliknya. Setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari
pola-pola pergaulan hidupnya. Hal itu sekaligus berarti bahwa peranan menentukan apa yang
diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan-kesempatan apa yang diberikan masyarakat
kepadanya. (Soekanto, 2012:212-213) Peranan dimaksudkan sebagai suatu rangkaian
perilaku yang teratur, yang ditimbulkan karena suatu jabatan tertentu (Munir dan Ilaihi, 2006:
239). Menurut Biddle dan Thomas (dalam Sarwono, 2000:224-225), peranan adalah
serangkaian rumusan yang membatasi perilakuperilaku yang diharapkan dari pemegang
kedudukan tertentu. 9 Misalnya dalam keluarga, perilaku ibu dalam keluarga diharapkan bisa
memberi anjuran, memberi penilaian, memberi sanksi dan lainlain. Kalau peran ibu
digabungkan dengan peran ayah maka menjadi peran orang tua dan menjadi lebih luas
sehingga perilaku-perilaku yang diharapkan juga menjadi lebih beraneka ragam. Menurut
Achmad dan Wazir (dalam Sarwono, 2000: 230), peranan dapat diartikan keterlibatan
seseorang secara sadar kedalam interaki sosial dan situasi tertentu. Dengan artian, seseorang
bisa berperan apabila bisa menemukan dirinya dalam kelompok, melalui berbagai proses
keterlibatan dengan orang lain dalam hal nilai, tradisi, perasaan, kesetiaan, kepatuhan, dan
tanggung jawab bersama. Dari beberapa pengertian di atas maka dalam peran perlu adanya
fasilitas-fasilitas bagi seseorang atau kelompok untuk menjalankan peranannya. Lembaga-
lembaga kemasyarakatan yang ada merupakan bagian dari masyarakat yang dapat
memberikan peluang – peluang untuk pelaksanaan peranan seseorang atau kelompok. 2.
Remaja Masjid a. Pengertian remaja masjid Remaja masjid adalah nama sebuah organisasi
remaja, khususnya remaja yang beragama Islam yang ada di lingkungan masjid yang sadar
akan dirinya untuk membangun desa. Organisasi ini tumbuh dan berkembang atas inisiatif
dari para remaja di lingkungan masjid yang ada pada setiap desa maupun kelurahan untuk
menyalurkan aspirasi 10 para remaja dalam kegiatan pembangunan khususnya pembangunan
desa Dalam Instruksi Dirjen Bimas Islam No. D/INT/188/78 tentang pembentukan remaja
masjid membangun desa bagian I, dikemukakan pengertian remaja masjid adalah
“perkumpulan remaja Islam yang cinta masjid dan sadar akan dirinya untuk ikut serta
membangun desa dalam arti kata yang seluas-luasnya. Secara organisatoris Remaja masjid
adalah seksi remaja dalam struktur kepengurusan masjid setempat yang bersifat otonom.
Karena itu organisasi remaja masjid bersifat lokal pada masing-masing masjid di desa, tidak
mempunyai jaringan secara vertikal ke atas maupun ke bawah. Remaja Masjid sebagai salah
satu bentuk organisasi kemasjidan yang dilakukan para remaja muslim yang memiliki
komitmen dakwah. Organisasi ini dibentuk bertujuan untuk mengorganisir kegiatankegiatan
memakmurkan Masjid. Remaja Masjid sangat diperlukan sebagai alat untuk mencapai tujuan
da'wah dan wadah bagi remaja muslim dalam beraktivitas di Masjid.(Siswanto, 2005:71)
Remaja masjid kini telah menjadi suatu fenomena bagi kegairahan para remaja muslim dalam
mengkaji dan mendakwahkan Islam di Indonesia. Pada dasarnya dakwah Islam yang
dilakukan oleh generasi muda Islam bukan merupakan suatu hal yang baru. Remaja masjid
dapat membina para anggotanya agar beriman, berilmu, dan beramal shaleh dalam rangka
mengabdi kepada Allah SWT untuk mencapai keridhaan-Nya. Pembinaan remaja muslim
dilakukan dengan 11 menyusun aneka program kemudian di follow up (tindak lanjut) dengan
berbagai aktivitas yang berorientasi pada keislaman, kemasjidan, keremajaan,dan keilmuan.
(Siswanto, 2005:48-50) Pada masa sekarang, Remaja Masjid semakin terasa diperlukan
terutama untuk mengorganisir kegiatan dakwah yang memiliki keterikatan dengan masjid.
Keberadaannya dapat memberikan warna tersendiri bagi pengembangan masjid. Dan
tentunya, diharapkan remaja masjid dapat menjadi penggerak pengembangan dakwah Islam
yaitu dengan menjadikan masjid sebagai pusat aktivitasnya. Sebagai organisasi yang terikat
dengan masjid maka peran utamanya tidak lain adalah memakmurkan masjid. Memakmurkan
masjid merupakan bagian dari dakwah bil hal (dakwah pembangunan). Dakwah bil hal adalah
kegiatan dakwah yang diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup
umat, baik rohani maupun jasmani. (Ayub, 1996:09) Selain itu, memakmurkan masjid juga
merupakan salah satu bentuk taqarrub (upaya mendekatkan diri) kepada Allah yang paling
utama. Rasulullah SAW bersabda, “barang siapa membangun untuk Allah sebuah masjid,
meskipun hanya sebesar sarang burung, maka Allah akan membangunkan untuknya rumah di
syurga. ”(Mustofa, 2007:18) Dalam menjalankan peranannya, aktivitas remaja masjid tidak
hanya terbatas pada bidang keremajaan saja, melainkan bidang kemasjidan perlu difungsikan,
diperluas jangkauan aktivitas dan 12 pelayanannya dalam mencapai kemakmuran masjid
yang dicitacitakan.
1) Pembinaan iman. 2) Menegakkan shalat atau pembinaan taqwa. 3) Menunaikan
zakat (infaq dan shadaqoh). 4) Membina kebersihan jiwa, raga dan harta dan kemandirian
(fungsi kemasyarakatan). b. Peran dan Fungsi Remaja Masjid Peran dan fungsi remaja masjid
menurut Siswanto (2005:71) adalah sebagai berikut: 1) Memakmurkan masjid. Remaja
masjid adalah organisasi yang memiliki keterkaitan dengan masjid. Diharapkan anggotanya
aktif datang ke masjid, untuk melaksanakan Salat berjamaah bersama dengan umat Islam 13
yang lain,karenasalat berjamaah adalah merupakan indikator utama dalam memakmurkan
masjid. Selain itu, kedatangan mereka ke masjid akan memudahkan pengurus dalam
memberikan informasi, melakukan koordinasi dan mengatur strategi organisasi untuk
melaksanakan aktivitas pembinaan akhlak santri yang telah dibuat. Dalam mengajak anggota
untuk memakmurkan masjid tentu diperlukan kesabaran, seperti: a) Pengurus memberi
contoh dengan sering datang ke masjid b) Menyelenggarakan kegiatan dengan menggunakan
masjid sebagai tempat pelaksanaannya. c) Dalam menyelenggarakan kegiatan diselipkan
acara shalat berjamaah. d) Pengurus menyusun piket jaga kantor kesekretariat dimasjid e)
Melakukan anjuran-anjuran untuk datang ke masjid. 2) Pembinaan Remaja Muslim. Remaja
masjid merupakan sumber daya manusia (SDM) yang sangat mendukung bagi kegiatan
organisasi, sekaligus juga merupakan objek dakwah (mad’u) yang paling utama. Oleh karena
itu, mereka harus dibina secara bertahap dan berkesinambungan, agar mampu beriman,
berilmu, dan beramal saleh dengan baik. Selain itu, mendidik mereka untuk berilmu
pengetahuan yang luas serta memiliki keterampilan yang dapat diandalkan. 14 Dengan
pengajian remaja masjid, bimbingan membaca dan tafsir Alquran, kajian buku, pelatihan
(training), ceramah umum, ketrampilan berorganisasi dan lain sebagainya. 3) Kaderisasi
Umat. Pengkaderan adalah suatu proses pembentukan kader yang dilakukan sedemikian rupa
sehingga diperoleh kader yang siap mengemban amanah organisasi. Pengkaderan anggota
remaja masjid dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengkaderan
langsung dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan yang terstruktur, secara tidak
langsung dapat dilakukan melalui kepengurusan, kepanitiaan dan aktivitas organisasi lainnya.
Sebagai wadah generasi muda Islam, remaja masjid berusaha untuk mengkader anggotanya
dengan membekali mereka dengan berbagai kemampuan yang memadai, baik kemampuan
teknis operasional (technical skill), kemampuan mengatur orang (human skill), maupun
dalam menyusun konsep (conseptional skill),sehingga manfaat yang diperoleh dari
pengkaderandapat menjadi kader-kader organisasi remaja masjid yang “siap pakai” yaitu
kader-kader yang beriman, professional, aktivis Islam yang terampil, anggota yang
bermotivasi tinggi, memiliki kader yang berpengetahuan dan tingkat intelektualitas yang baik
serta 15 menghadirkan calon pemimpin yang memiliki kemauan dan kemampuan dalam
meneruskan misi organisasi. 4) Pendukung kegiatan Ta’mir Masjid. Sebagai anak organisasi
(underbouw) Ta’mir masjid, Remaja Masjid harus mendukung program dan kegiatan
induknya. Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan tertentu, seperti misalnya shalat jum’at,
penyelenggaraan kegitan Ramadhan, idul Fitri atau Idul Adha, peran Remaja Masjid sangat
dibutuhkan. Disampng bersifat membantu kegiatan ini juga merupakan aktivitas yang sangat
diperlukan dalam bermasyarakat secara nyata. Secara umum, Remaja Masjid dapat memberi
dukungan dalam berbagai kegiatan yang menjadi tanggungjawab Takmir Masjid, diantranya:
a) Mempersiapkan sarana shalat berjamaah dan shalat-shalat khusus, seperti shalat gerhana
matahari, gerhana bulan, minta hujan, idul fitri dan idul adha. b) Menyusun jadwal dan
menghubungi khatib jum’at, idul fitri dan idul adha. c) Menjadi penitia kegiatan-kegiatan
kemsjidan. d) Melaksankan pengumpulan dan pembagian zakat. e) Menjadi pelaksana
penggalangan dana. f) Memberikan masukan yang dipandang perlu kepada Ta’mir Masjid.16
5) Dakwah dan Sosial Remaja Masjid adalah organisasi dkwah islam yng mengambil
spesialisasi dlam pembinaan remaja muslim melalui masjid. Organisasi ini berpartipasi secara
aktif dalam mendakwahkan islam secra luas, disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang
meliputinya. Aktivitas dakwah bil lisan, bil hal, bil qalam, bil fikr. Artinya, umat Islam
menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas jama’ah-jama’ah serta sosialisasi kebudayaan
Islam. Remaja masjid sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah dan wadah bagi remaja
muslim, diharapkan dapat mengaktualisasikan fungsi dan peranannya sebagai lembaga
kemasjidan. Sehingga aktivitas remaja masjid yang diselenggarakan dapat memenuhi
kebutuhan umat serta berlangsung secara berdaya guna (efektif) dan berhasil guna (efisien).
B. Penguatan Akhlakul karimah 1. Penguatan a. Pengertain penguatan Penguatan
(reinforcement ) adalah segala bentuk respon, apakah bersifat verbal ataupun nonverbal, yang
merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang
bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feet back) bagi si penerima (siswa)
atas perbuatannya sebagai suatu tindakan dorongan ataupun koreksi. (Usman, 2001: 80)17
Menurut Soemanto (1998:95) yang dimaksud dengan pemberian penguatan (reinforcement)
adalah suatu respon positif dari guru kepada siswa yang telah melakukan suatu perbuatan
yang baik atau berprestasi. Pemberian penguatan (reinforcement) ini dilakukan oleh guru
dengan tujuan agar siswa dapat lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar dan
mengajar dan siswa agar mengulangi lagi perbuatan yang baik itu. 2. Akhlakul karimah a.
Pengertian akhlakul karimah Akhlakul karimah berasal dari dua kata yaitu akhlak dan
karimah. Kata akhlak berasal dari bahasa arab, dari jamak kata Khuluq yang artinya “budi
pekerti”, perangai, tingkah laku”(Ya’kub, 1993:11). Tabiat atau watak dilahirkan karena hasil
perbuatan yang diulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan. Pengertian akhlak dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau
kelakuan.(Depdikbud, 2003:20) Searah dengan itu, akhlak secara etimologi berasal dari
bahasa Arab merupakan jama’ dari bentuk mufradatnya “khuluqun” yang menurut logat
diartikan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.(Zainuddin AR, 2004:01) Selain itu
akhlak juga dapat diartikan dengan tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan
lingkungannya dan baru 18 mengandung nilai akhlak yang hakiki apabila tindakan atau
perilaku tersebut didasarkan kepada kehendak akhlak (Tuhan). Dengan demikian, akhlak
bukan saja merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antar sesama
manusia, akan tetapi juga norma yang mengatur hubungan antar manusia dengan Tuhan dan
bahkan dengan alam semesta sekalipun.(Nasution, 1992: 98) Sedangkan pengertian akhlak
secara terminologi disampaikan oleh beberapa ahli yaitu sebagai berikut : 1) Akhlak (khuluq)
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, dari padanya lahir perbuatan dengan mudah dan
gampang tanpa pertimbangan.( al-Ghazali,58) 2) Ahmad Amin (dalam Yusuf, 1993:08),
Akhlak adalah adat (kebiasaan) kehendak. Akhlak berhubungan dengan sistem dan cara
manusia mengatur dirinya, akhlak berkenaan dengan sistem pembentukan dan pembinaan
diri. 3) Akhlak adalah merupakan bentuk proyeksi dari pada amalan ihsan, yaitu sebagai
puncak kesempurnaan dari keimanan dan keislaman seseorang. (Zuhairini dkk, 1995:51)
Meskipun terdapat beberapa perbedaan dalam mendefinisikan akhlak namun dapat dipahami
bahwa akhlak adalah sifat yang telah tertanan dalam jiwa dan menjadi kepribadian yang 19
memunculkan suatu yang dengan sepontan dan mudah yang dilakukan secara berulang-ulang
sehingga menjadi kebiasaan. Akhlak dalam Islam, di samping mengakui adanya nilainilai
universal sebagai dasar bentuk akhlak, juga mengakui nilainilai yang bersifat lokal dan
temporal sebagai penjabaran atas nilainilai yang universal. Menghormati kedua orang tua
merupakan akhlak yang bersifat mutlak dan universal, sedangkan sebagaimana bentuk dan
cara menghormati kedua orang tua sebagai nilai lokal dan temporal dapat dimanifestasikan
oleh hasil pemikiran manusia yang dipengaruhi oleh kondisi dan situasi tempat orang yang
menjabarkan nilai universal itu berbeda.(Nata, 2000:143) Akhlak yang baik maupun yang
buruk, semuanya didasarkan pada ajaran Islam. Akhlak Islami berwujud perbuatan yang
dilakukan dengan mudah, disengaja, mendarah daging dan kebenarannya didasarkan pada
ajaran Islam.(Nata, 2000:03) Karimah dalam bahasa arab artinya mulia/terpuji (Sidny,
1998:26). Berdasarkan dari pengertian akhlak dan karimah di atas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa yang dimaksud Akhlakul Karimah ialah budi pekerti yang mulia sebagai
sikap jiwa yang melahirkan tingkah laku serta budi pekerti yang baik dan mulia menurut
tuntutan agama serta menjadikan kepribadian yang terwujud dalam sikap dan tingkah laku
dalam kehidupan seharihari.20 b. Macam-macam Akhlakul Karimah Imam Al-Ghazali
(dalam Mz, 2018:99) membagi akhlak menjadi dua bagian,diantaranya: 1) Akhlak yang Baik
(Khuluq Al-Hasan) Menurut Imam Al-Ghazali dalam menjelaskan pengertian akhlak yang
baik, dia menyimpulkan tentang makna akhlak yang baik dengan, “fa man istawat fihi
hadzihil khishal wa- „tadalat fa huwa husnul khuluqi.” Sebaliknya, bila kekuatankekuatan itu
tidak seimbang maka itulah makna akhlak yang buruk. Al-Ghazali juga mengutip perkataan
Sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiyallahu „anhu yang pernah mengatakan tentang akhlak
yang baik dan mulia pada tiga perkara, yaitu menjauhi larangan Allah Subhanahu wa Ta‟ala,
mencari yang halal dan berlapang dada kepada sesama manusia. Beliau juga mengutip
ucapan Abu Sa’id al-Karraz yang mendefinisikan tentang akhlak yang baik ialah bila mana
tidak ada suatu keinginan pun bagi seorang hamba selain hanya bergantung kepada Allah
Subhanahu wa Ta‟ala. 2) Akhlak yang Buruk (Khuluq Al-Sayyi) Mengenai akhlak yang
buruk, menurut Al-Ghazali merupakan kebalikan atau lawan dari perbuatan bila mana
kekuatan-kekuatan yang ada pada manusia tidak seimbang. Jadi, menurut Al-Ghazali jika
kekuatan emosi terlalu 21 berlebihan dalam arti tidak dapat dikendalikan dan cenderung liar,
maka hal itu disebut tahawwur, sembrono, nekat, atau beranitanpa ada perhitungan tanpa
pemikiran yang matang dan jika kekuatan sikap tegas cenderung pada menutupi kelemahan
atau kekurangan, maka disebut sebagai penakut dan lemah melaksanakan dari apa yang
seharusnya dikerjakan. Apabila kekuatan syahwat cenderung terlalu berlebihan maka akan
muncul sikap rakus (syarah). Dan apabila sifat itu cenderung kepada kekurangan tidak stabil,
maka hal itu disebut dengan suatu kejumudan, stagnan, tidak berkembang membantu
seseorang meraih akhlak mulia tersebut, diantaranya; Mengikhlaskan niat,memohon
pertolongan Allah, memiliki aqidah yang benar, menuntut ilmu, memperbanyak amal shalih,
berteman dengan orang-orang shalih, menelaah dan meneladani biografi orang shalih,
bersungguh-sungguh, kemauan dan citacita yang tinggi, muhasabah atau introspeksi diri. Jadi
penguatan akhlakul karimah adalah sifat-sifat atau halhal baik yang melekat pada diri
seseorang yang digunakan sebagai dasar untuk mencapai tujuan hidup yaitu pengabdian diri
kepada Allah SWT.
PROFIL KOMUNITAS

IRMAS (Ikatan Remaja Masjid) Ibnu Batutah Organisasi ini dibentuk pada tanggal 30
April 2020 organisasi ini belum lama dibentuk karena memang masjid yang juga baru sekali
dibangun. Awalnya ada seorang ustadz yang mencetuskan dan berniat jika ada masjid
dilingkungan kita alangkah baiknya juga kita bentuk organisasi kecil di dalamnya agar dapat
memudahkan kita ketika ingin melaksanakan suatu kegiatan terutama kegiatan keagamaan
ustadz tersebut berbicara kepada masyarakat yang berada disekitar selepas melaksanakan
sholat isya, lalu mendapatkan dukungan dan banyak yang menyetujui nya akan usulan ustadz
tersebut. Kemudian semua anggota DKM pun menyetujuinya, tidak lama informasi tersebut
langsung di umumkan kemudian hari, anggota DKM menginformasikan kepada Jama’ah
setelah kegiatan jum’atan agar para jamaah masjid yang hadir terutama para anak-anak
remaja atau bapak-bapak sekalian yang memiliki anak remaja agar menginformasikan atas
kegiatan yang akan dibentuk yakni kegiatan IRMAS (Ikatan Remaja Masjid) Ibnu Batutah
untuk dapat mengikuti atau berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Organisasi ini terdiri dari
anak muda masjid baik laki-laki atau perempuan yang berada di sekitaran masjid di daerah
Pakis Jaya Kab.karawang. Anggotanya yang berjumlah sekitar 30 orang 20 anggota aktif dan
10 anggota yang kurang aktif. Anggota yang kurang aktif memiliki faktor karena kurangnya
minat juga kesadaran akan organisasi tersebut. Anggota yang berjumlah 30 orang itu 3
diantaranya perempuan dan sisanya adalah laki-laki. Usianya relatif dari 12 tahun sampai 20
tahun.
IRMAS (Ikatan Remaja Masjid) Ibnu Batutah diketuai oleh Ridho. Semua yang
bergabung dalam organisasi ini kebanyakan mereka yang bertempat tinggal disekitar daerah
masjid. Kebanyakan dari mereka yang memiliki niat sendiri tanpa paksaan dari pihak
manapun, tentu karena adanya niatan dari diri sendiri akan mampu bertanggung jawab
nantinya ketika akan melaksanakan kegiatan. IRMAS (Ikatan Remaja Masjid) Ibnu Batutah
di Gerakan oleh para pemuda dan pemudi yang memiliki komitmen dan jiwa sosial yang
tinggi. Di bentuknya organisasi tersebut dalam rangka membantu masyarakat juga membantu
pemerintah dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat. Kegiatan yang di
lakukan mencakup hal sosial dalam keagamaan, kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat.
Selama masih menemukan kasus yang masuk dalam kriteria komunitas maka dapat menjadi
fokus kegiatan kami.
Visi dari organisasi yang kami bentuk memiliki tujuan yaitu untuk meningkatkan
kepedulian masyarakat dan meningkatkan ketakwaan sedangkan misi yang kami bentuk yaitu
untuk memberikan pelatihan dalam kegiatan keagamaan seperti mengaji, membangun
generasi penerus yang baik dan memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam suatu kegiatan
juga memberikan kesadaran masyarakat untuk juga bisa lebih mengenal sesama penduduk
untuk bersosialisasi agar terciptanya masyarakat yang tentram dan sejahtera. Strategi dari
organisasi kami untuk mengumpulkan dan menyalurkan infaq, shadaqoh dan sumbangan,
uniknya dari organisasi yang kami teliti ini ketika ingin melaksanakan suatu kegiatan mereka
membuat sebuah kotak sekitar 200 kotak yang akan di sebarkan kerumah-rumah warga dan
disimpan untuk nantinya yang kotak tersebut akan di ambil kembali setelah terisi, yang nanti
uangnya digunakan untuk melaksanakan kegiatan berbasis pemberdayaan masyarakat dalam
kegiatan keagamaan utamanya. Inilah yang menjadi tujuan kami dengan dibentuknya
kegiatan remaja masjid seperti ini bukan hanya sekedar perkumpulan remaja saja tetapi juga
memiliki visi dan misi tujuan yang jelas.
STRATEGI KOMUNIKASI SOSIAL DAN PEMBANGUNAN

Setiap organisasi dalam masyarakat pasti dan selalu memiliki strategi untuk
mensukseskan program-programnya. Dan setiap organisasi pasti berbeda-beda pula
strateginya. Strategi sendiri bisa diartikan sebagai siasat, kiat atau cara, sedangkan arti
strategi secara umum ialah “suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai tujuan
yang dituntun.
Strategi yang dilakukan dalam organisasi ini ialah supaya masyarakat peduli akan
pentingnya melakukan kegiatan yang bermanfaat seperti masjid, dan kami memfokuskan
kepaa siapa yang paling didengar di daerah itudan siapa targetnya, dengan cara seperti ini kita
akan mendapatkan plus dari masyarakat atau dapat ternilai dari masyarakat itu sendiri karena
itu tadi kekuatan dari si pengajak atau orang yang disegani di daerah tersebut. Dengan begitu
orang orang akan semakin percaya dan sadar akan pentingnya memakmurkan masjid.
Selain itu juga ada cara lain yang kami lakukan untuk menarik minat anak muda yaitu
membuat sarana olahraga di area masjid dengan begitu akan banyak anak – anak muda yang
datang ke masjid, memang awalnya akan hanya membuat mereka berolahraga namun lama –
lama kami percaya mereka akan merasakan kesadaran ketika melihat keaktifan anggota yang
lain.
Kami selaku anggota hanya bias berusaha dengan mengadakan kegiatan – kegiatan
dan megajak seluruh masyarakat ikut serta namun semua keputusan ada di tangan mereka.
penerapan komunikasi program pada pelaksanaan kegiatan di dalam kawasan masjid
tergolong cukup baik, kali ini senantiasa dilihat dari beberapa anggota yang memiliki antusias
dan semangat yang tinggi dalam melakukan semua kegiatan.
Hal ini menggambarkan bahwa dengan terus bersemangat dan berusaha lama – lama
akan banyak orang yang mulai sadar dan ikut serta dalam kegiatan, hal ini dilihat dari
meningkatnya jumlah jamaah ketika shalat berjamaah. dari situ, mereka akan sadar bahwa
remaja bukan hanya sekedar pemuda yang menjadi pengikut namun juga bias menjadi
penggerak.
Peran pendamping disini sangatlah perlu diperhatikan untuk selalu memberi motivasi
kepada seluruh anggota agar tidak mudah menyerah. terkadang pendamping memberikan
arahan untuk membuat seluruh anggota tetap berjalan pada arahnya, setiap kegiatan biasanya
dilakukan dengan susunan seperti mengadakan perencanaan kegiatan, rapat anggota
pemilihan, penyusunan kepanitiaan dan yang terpenting doa bersama. Di dalam IRMAS ini
kita juga punya beberapa anggota yang memiliki tugas khusus seperti PHBI, penggalangan
dana dan santunan.
 PHBI
PHBI merupakan suatu kegiatan yang kita lakukan di setiap Hari Besar Islam (
Peringatan Hari Besar Islam ) seperti mauled nabi, satu muharram, rajaban, dll.
InsyaAllah akan terus menambah agenda kita dengan kegiatan – kegiatan lainnya.

 Penggalangan Dana
Disini anggota bertugas mencari dan mengumpulkan dana dengan menyebarkan kotak
amal lalu setiap satu minggu sekali kita buka dan uang hasil kotak amal tersebut
dipergunakan untuk santunan, PHBI, pengurusan masjid, kain kafan, dll.
KESIMPULAN

Remaja masjid merupakan generasi muda Islam yang mampu mewarisi nilai- nilai
luhur untuk dapat menyiapkan diri menjadi kader pemimpin umat Islam yang berkualitas.
Selain itu juga remaja masjid mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangun
manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas, memiliki ilmu pengetahuan serta
keterampilan, semangat juang dan pengabdian yang tinggi, serta memiliki rasa kesatuan,
kebersamaan, gotong royong, serta rasa kesetiakawanan sosial.
Program pengembangan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan prakarsa
serta kreativitas masyarakat untuk berswadaya dalam pembangunan belum dapat dicapai
secara maksimal. Badan Pemberdayaan Masyarakat yaitu sebagai komunikator pemangunan
tersebut harus menandakan kekuatan, potensi, karakteristik dan inisiatif dari para masyarakat
itu sendiri sebagai sumber pembangunan yang ada di kampung Tanjung Pakis Karawang.
Peran serta masyarakat itu sendiri dalam melaksanakan suatu pembangunan di daerah
tersebut merupakan salah satu syarat mutlak dalam era kebebasan dan keterbukaan bagi
aparatur pemerintah maupun para masyarakat, implementasi program pembangunan harus
dianggap sebagai suatu proses pembelajaran sosial melalui proses evaluasi terhadap segala
hal yang telah tercapai dalam pelaksanaan suatu pembangunan, serta mempelajari berbagai
kendala yang dihadapi.
Kami selaku anggota hanya bias berusaha dengan mengadakan kegiatan – kegiatan
dan megajak seluruh masyarakat ikut serta namun semua keputusan ada di tangan mereka.
penerapan komunikasi program pada pelaksanaan kegiatan di dalam kawasan masjid
tergolong cukup baik, kali ini senantiasa dilihat dari beberapa anggota yang memiliki antusias
dan semangat yang tinggi dalam melakukan semua kegiatan.
Hal ini menggambarkan bahwa dengan terus bersemangat dan berusaha lama – lama
akan banyak orang yang mulai sadar dan ikut serta dalam kegiatan, hal ini dilihat dari
meningkatnya jumlah jamaah ketika shalat berjamaah. dari situ, mereka akan sadar bahwa
remaja bukan hanya sekedar pemuda yang menjadi pengikut namun juga bias menjadi
penggerak.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penulis : Wahyu Ilaihi,dkk., Komunikasi Dakwah (Sidoarjo: CV Mitra Media Nusantara,
2013), h.13.
Andi Abdul Muis, Komunikasi Islami (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), h. 41.
Ahmad Yani, Panduan Mengelola Masjid, (Jakarta: Pustaka Internasional, 2007), h. 3
Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi: Teori Dan Praktek (Bandung: PT. Raja
Rosdakarya 2001), h. 32.
Asep Muhyiddin dkk, Metode Pengembangan Dakwah (Bandung: Pustaka Setia, 2002), hal
19.
JENIS PERALATAN
1. Kamera DSLR
2. Kamera Handphone
3. Laptop
4. Tripod
5. Flashdisk
LAMPIRAN
Perkenalkan kami dari kelompok 5 yang beranggotakan :
1. Tiara Salza Bila 1910631190041
2. Ahmad Akbar Hidayat 1910631190051
3. Amad 1910631190133
4. Erlangga Ramadhan 1910631190153
5. Inna Delia Rizkiyanti 1910631190163
6. Nahda Salsabila Rahmah 1910631190183
7. Shalahuddin Alayubi 1910631190203
Kami melakukan pengamatan ‘’Strategi Komunikasi IRMAS Ibnu Batutah Dalam
Meningkatkan Pembangunan Sosial dan Keagamaan Di Desa Tanjung Pakis’’ untuk
mengetahui kegiatan komunitas yang berada di Desa tersebut.
No. Topik Gambar (Adegan)

1. Opening Persiapan alat - alat

Perkenalan kelompok dan


masing – masing anggota

Perkenalan komunitas dan


struktur organisasi

2. Pembahasan Penjelasan tugas – tugas


anggota komunitas

Penjelasan kegiatan –
kegiatan yang dilakukan oleh
komunitas

3. Closing Berkumpul bersama


komunitas tersebut untuk
melakukan foto bersama

Sekian hasil pengamatan yang sudah kami lakukan. Mohon maaf bila ada salah –
salah kata atau perilaku kami yang kurang berkenan di hadapan teman - teman. Kami
melakukan kegiatan masih masa pembelajaran. Sekian dan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai