Anda di halaman 1dari 8

PERAN REMAJA MASJID NURUL YAQIN BONTOMATENE DALAM MEMBENTUK

KARAKTER ISLAMI GENERASI MUDA

Nanda Rezky Pratama 1, Irmayanti 2


Irmanulyabon (Ikatan Remaja Masjid Nurul Yaqin Bontomatene) Periode 2024 – 2025
Email : nandarpratama336@gmail.com1, irmayantiilyas68@gmail.com2

Abstrak:

Artikel ini mengkaji peran remaja Masjid Nurul Yaqin Bontomatene dalam membentuk
karakter Islami pada generasi muda. Masjid, sebagai landasan penting dalam membimbing
masyarakat, telah melibatkan remaja secara proaktif dalam kegiatan keagamaan dan sosial. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melibatkan remaja yang aktif dalam kegiatan masjid
sebagai partisipan. Teknik pengumpulan data melibatkan wawancara mendalam, observasi
partisipatif, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja terlibat aktif dalam
kegiatan keagamaan seperti shalat berjamaah dan pengajian remaja dengan motivasi memperkuat
iman dan pengetahuan agama. Selain itu, mereka juga berperan dalam kegiatan sosial dan dakwah,
termasuk bakti sosial, kebersihan lingkungan, dan membantu korban bencana alam. Dampak positif
dari peran remaja tercermin dalam peningkatan keimanan dan perilaku moral generasi muda yang
terinspirasi oleh teladan mereka. Penelitian ini menyimpulkan bahwa remaja Masjid Nurul Yaqin
Bontomatene bukan hanya pelaku kegiatan masjid, tetapi juga agen perubahan moral dan spiritual di
masyarakat. Rekomendasi termasuk penguatan peran remaja melalui program pelatihan,
pengembangan program dakwah sosial, dan peningkatan kesadaran masyarakat akan kontribusi
positif remaja masjid.

Kata Kunci : Remaja Masjid Nurul Yaqin Bontomatene, Karakter Islami, dan Dampak Positif

Abstract

This article examines the role of teenagers at the Nurul Yaqin Bontomatene Mosque in
forming Islamic character in the younger generation. Mosques, as an important foundation in guiding
society, have proactively involved teenagers in religious and social activities. This research uses a
qualitative approach by involving teenagers who are active in mosque activities as participants. Data
collection techniques involve in-depth interviews, participant observation, and document analysis.
The research results show that teenagers are actively involved in religious activities such as
congregational prayers and youth recitation with the motivation to strengthen their faith and
religious knowledge. Apart from that, they also play a role in social activities and da'wah, including
social service, environmental cleanliness, and helping victims of natural disasters. The positive
impact of the role of teenagers is reflected in the increase in faith and moral behavior of the younger
generation who are inspired by their example. This research concludes that teenagers from the Nurul
Yaqin Bontomatene Mosque are not only perpetrators of mosque activities, but also agents of moral
and spiritual change in society. Recommendations include strengthening the role of teenagers
through training programs, developing social da'wah programs, and increasing public awareness of
the positive contributions of mosque teenagers.

Keywords: Nurul Yaqin Bontomatene Mosque Youth, Islamic Character, and Positive Impact

PENDAHULUAN

Di tengah-tengah perubahan zaman yang cepat dan kompleksitas tantangan global, peran
masjid tidak lagi terbatas pada sekadar sebagai tempat ibadah semata. Menurut Zaenal (2019), masjid
menjadi landasan penting dalam membentuk dan memandu masyarakat, khususnya dalam
pengembangan karakter dan nilai-nilai moral Islami, terutama pada generasi muda. Salah satu contoh
nyata dari masjid yang berperan aktif dalam membentuk karakter Islami adalah Masjid Nurul Yaqin
Bontomatene. Masjid ini bukan hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan, tetapi juga merangkul
peran penting remaja dalam menjaga dan mengembangkan akhlak Islami di antara generasi muda.

Masjid Nurul Yaqin Bontomatene, yang terletak di tengah masyarakat yang kaya akan
keberagaman budaya dan sosial, telah tumbuh menjadi pusat kegiatan keagamaan yang menyeluruh.
Dalam upaya untuk memenuhi tuntutan zaman, masjid ini secara proaktif melibatkan generasi muda
untuk terlibat dalam berbagai kegiatan yang tidak hanya meningkatkan pemahaman keagamaan
mereka, tetapi juga membentuk karakter Islami yang kuat (Sanjaya 2023). Peran remaja dalam
konteks ini menjadi hal yang tidak dapat diabaikan. Remaja, sebagai bagian integral dari jaringan
sosial di Masjid Nurul Yaqin Bontomatene, memiliki peran yang menonjol dalam membentuk
landasan moral dan etika Islami bagi generasi muda. Dalam sebuah dunia yang sering kali penuh
dengan godaan dan tantangan moral, tugas membimbing generasi muda untuk menjunjung tinggi
nilai-nilai keagamaan menjadi lebih kritis dan penting dari sebelumnya Saleh (2020).

Peranan dan fungsi remaja masjid Nurul Yaqin Bontomatene tentunya juga turut
memakmurkan masjid, kaderisasi umat, Pembinaan Remaja Muslim, Pendukung Kegiatan Takmir,
dakwah dan sosial. Fungsi remaja masjid tersebut bukan hanya memakmurkan masjid tapi juga ikut
serta sebagai pendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pengurus masjid. Dakwah dan Sosial
Remaja masjid ini adalah organisasi dakwah Islam yang mengambil spesialisasi remaja muslim
melalui masjid. Organisasi ini berpartisipasi secara aktif dalam dakwah Islam secara luas, disesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang melingkupinya. Aktivitas dakwah bil lisan, bil hal, bil qalam dan lain
sebagainya dapat diselenggarakan dengan baik oleh pengurus maupun anggotanya Mallanti, (2015).
Remaja masjid Nurul Yaqin Bontomatene dalam menyelenggarakan aktivitas tersebut tidak
hanya membatasi pada bidang keremajaan saja tetapi juga melaksanakan aktivitas yang menyentuh
masyarakat luas, seperti bakti sosial, kebersihan lingkungan, membantu korban bencana alam dan
lain-lain, semuanya adalah merupakan contoh dari aktivitas dakwah yang dilakukan oleh remaja
masjid dan mereka dapat bekerja sama dengan takmir masjid dalam merealisasikan kegiatan
kemasyarakatan tersebut. Remaja masjid dalam menjalankan fungsinya bukan hanya berdakwah
dengan lisan tetapi mengajak masyarakat dengan cara memberikan contoh yang baik seperti
membantu korban bencana, bakti sosial dan lain sebagainnya dan dakwah ini disebut dakwah bil hal
(dengan perbuatan) (Khasanah et all, 2019).

Maka dari itu, artikel ini bertujuan untuk menyelidiki dan mendokumentasikan dengan cermat
peran yang dimainkan oleh remaja Masjid Nurul Yaqin Bontomatene dalam membentuk karakter
Islami pada generasi muda. Pertanyaan mendasar yang akan dijawab melalui penelitian ini mencakup
bagaimana remaja di masjid ini secara konkret dan aktif berkontribusi dalam proses pembentukan
karakter Islami, apa saja kegiatan yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan tersebut, dan sejauh
mana dampak positif yang dapat diukur dari peran mereka dalam membentuk nilai-nilai keagamaan
pada generasi muda. Dengan merinci peran dan kontribusi remaja Masjid Nurul Yaqin Bontomatene
dalam artikel ini, diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam kepada pembaca tentang
pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan meneruskan warisan keagamaan. Selain itu,
penelitian ini juga diarahkan untuk memberikan dasar pemikiran bagi pengembangan strategi lebih
lanjut dalam meningkatkan efektivitas peran remaja dalam membentuk karakter Islami di lingkungan
masjid dan masyarakat setempat.

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan pemahaman mendalam


tentang peran remaja Masjid Nurul Yaqin Bontomatene dalam membentuk karakter Islami generasi
muda. Pendekatan kualitatif dipilih karena memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi
pengalaman, nilai, dan perspektif remaja secara rinci dan kontekstual.

Partisipan Penelitian

Partisipan penelitian ini terdiri dari remaja yang aktif terlibat dalam kegiatan masjid, baik keagamaan
maupun sosial. Pemilihan partisipan dilakukan secara purposif dengan memperhatikan variasi usia,
jenis kelamin, dan tingkat keterlibatan dalam kegiatan masjid.
Teknik Pengumpulan Data :

1. Wawancara mendalam, wawancara akan dilakukan dengan partisipan untuk mendapatkan


insight yang mendalam tentang persepsi, pengalaman, dan pandangan mereka terkait peran
mereka dalam membentuk karakter Islami. Pertanyaan wawancara akan dirancang untuk
mencakup aspek-aspek seperti motivasi, pengalaman positif dan tantangan yang mereka
hadapi.
2. Observasi partisipatif, peneliti akan terlibat secara aktif dalam kegiatan-kegiatan masjid yang
melibatkan remaja. Observasi ini bertujuan untuk memahami konteks sosial dan dinamika
interaksi antara remaja dalam konteks kegiatan masjid.
3. Analisis dokumen, data juga akan dikumpulkan dari dokumen-dokumen terkait kegiatan
masjid, program remaja, dan dokumen lain yang relevan untuk menguatkan hasil penelitian.

Prosedur Penelitian:

1. Persiapan dan Pendekatan, identifikasi partisipan potensial dan mendekati mereka untuk
partisipasi, serta penentuan jadwal wawancara dan kegiatan observasi.
2. Pelaksanaan, wawancara mendalam akan dilakukan dengan partisipan, serta observasi
partisipatif selama kegiatan masjid untuk memahami dinamika interaksi.
3. Analisis data, transkripsi wawancara dan pencatatan hasil dan observasi analisis tematik untuk
mengidentifikasi pola, tema, dan hubungan antar data.

Etika Penelitian:

Penelitian ini akan mematuhi prinsip-prinsip etika penelitian, termasuk mendapatkan izin dari pihak
berwenang masjid, menjaga kerahasiaan partisipan, dan mendapatkan persetujuan inform consent
sebelum melakukan wawancara.

Kepercayaan dan Keandalan:

Untuk meningkatkan keandalan penelitian, penggunaan metode triangulasi akan diterapkan dengan
menggabungkan data dari wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Keberlanjutan penelitian
akan dijaga melalui pemantauan progres dan refleksi berkala selama proses penelitian.

Pembatasan Penelitian:

Pembatasan penelitian ini termasuk keterbatasan waktu dan sumber daya, serta potensial
adanya bias dalam persepsi dan tanggapan partisipan. Dengan menggunakan metode ini, diharapkan
penelitian dapat memberikan pemahaman yang holistik dan mendalam tentang peran remaja Masjid
Nurul Yaqin Bontomatene dalam membentuk karakter Islami generasi muda.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian:

Dalam melakukan penelitian mengenai peran remaja Masjid Nurul Yaqin Bontomatene dalam
membentuk karakter Islami generasi muda, sejumlah temuan signifikan muncul dari wawancara,
observasi, dan analisis dokumen yang dilakukan. Berikut adalah hasil penelitian yang diorganisir
dalam beberapa kategori utama:

1. Peran aktif dalam kegiatan keagamaan, remaja masjid Nurul Yaqin Bontomatene terlibat
secara aktif dalam kegiatan keagamaan, seperti shalat berjamaah, kajian kitab suci, dan
pengajian remaja. Kemudian adanya motivasi utama partisipasi adalah untuk memperkuat
iman dan mendalami pengetahuan agama.
2. Kontribusi dalam kegiatan sosial dan dakwah, remaja tidak hanya terlibat dalam kegiatan
keagamaan, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial, seperti bakti sosial, kebersihan
lingkungan, dan membantu korban bencana alam. Kegiatan dakwah dilakukan melalui contoh
nyata (dakwah bil hal) dengan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
3. Pengaruh positif terhadap generasi muda, remaja di Masjid Nurul Yaqin Bontomatene
dianggap sebagai panutan bagi generasi muda karena perilaku dan sikap mereka yang
mencerminkan nilai-nilai Islami. Dampak positif terlihat dalam peningkatan keimanan dan
perilaku moral generasi muda yang terpengaruh oleh teladan remaja masjid.

Pembahasan:

1. Peran aktif dalam kegiatan keagamaan, keaktifan remaja dalam kegiatan keagamaan
menunjukkan komitmen mereka terhadap pembentukan karakter Islami. Ini menggambarkan
adanya kesadaran spiritual yang kuat di kalangan remaja Masjid Nurul Yaqin Bontomatene.
2. Kontribusi dalam kegiatan sosial dan dakwah, keterlibatan remaja dalam kegiatan sosial dan
dakwah menunjukkan bahwa mereka tidak hanya fokus pada aspek keagamaan, tetapi juga
memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi. Mereka menjalankan prinsip dakwah bil hal
secara nyata.
3. Pengaruh positif terhadap generasi muda, dampak positif yang dirasakan oleh generasi muda
melalui peran remaja masjid menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan moral
dan spiritual. Hal ini membuktikan bahwa peran remaja dapat memberikan inspirasi dan
membentuk karakter positif pada generasi muda.
Relevansi Hasil dengan Tujuan Penelitian:

Hasil penelitian ini konsisten dengan tujuan penelitian untuk mendokumentasikan dan
menganalisis peran remaja Masjid Nurul Yaqin Bontomatene dalam membentuk karakter Islami
generasi muda. Temuan menunjukkan bahwa remaja memiliki peran yang signifikan dalam
membentuk lingkungan keagamaan yang sehat dan memainkan peran penting sebagai agen
perubahan positif di masyarakat.

Implikasi dan Rekomendasi:

1. Penguatan peran remaja, diperlukan upaya lebih lanjut dalam memberdayakan remaja Masjid
Nurul Yaqin Bontomatene melalui program pelatihan dan pembinaan agar mereka dapat lebih
efektif dalam membimbing generasi muda.
2. Pengembangan program dakwah sosial, berdasarkan kontribusi positif remaja dalam kegiatan
sosial dan dakwah, disarankan untuk mengembangkan program-program yang dapat lebih
mendalamkan keterlibatan mereka dalam memberikan dampak positif kepada masyarakat.
3. Peningkatan kesadaran masyarakat, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap peran remaja masjid dan dampak positifnya, sehingga dapat lebih
mendukung dan mengapresiasi kontribusi mereka.
KESIMPULAN

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa remaja Masjid Nurul Yaqin Bontomatene
memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk karakter Islami pada generasi muda.
Melalui keaktifan mereka dalam kegiatan keagamaan, kontribusi dalam kegiatan sosial dan dakwah,
serta pengaruh positif yang mereka berikan kepada generasi muda, remaja tersebut bukan hanya
menjadi pelaku kegiatan masjid, tetapi juga agen perubahan moral dan spiritual di tengah masyarakat
yang beragam. Pertama, keaktifan remaja dalam kegiatan keagamaan seperti shalat berjamaah, kajian
kitab suci, dan pengajian remaja menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap pembentukan karakter
Islami.

Mereka bukan hanya menjalankan ibadah secara rutin, tetapi juga berusaha untuk memperkuat
iman dan pengetahuan agama mereka. Kedua, kontribusi remaja dalam kegiatan sosial dan dakwah
membuktikan bahwa mereka tidak hanya membatasi diri pada aspek keagamaan, melainkan juga
memiliki peran aktif dalam membangun masyarakat. Keterlibatan dalam bakti sosial, kebersihan
lingkungan, serta membantu korban bencana alam adalah contoh nyata dari prinsip dakwah bil hal
yang mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, dampak positif yang dirasakan oleh
generasi muda melalui teladan remaja masjid menandakan bahwa peran mereka tidak hanya
berdampak di lingkungan masjid, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan
moral dan spiritual di kalangan generasi muda. Remaja tersebut menjadi model yang menginspirasi
dan membentuk karakter positif pada sesama generasi mereka.

Sebagai hasil dari penelitian ini, penting untuk memperkuat peran remaja Masjid Nurul Yaqin
Bontomatene melalui program pembinaan dan pelatihan yang lebih intensif. Pengembangan program
dakwah sosial yang lebih terstruktur juga diperlukan untuk mendalamkan kontribusi positif mereka
dalam masyarakat. Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap peran remaja masjid dan
dampak positifnya akan semakin memperkuat dukungan dan apresiasi terhadap kontribusi mereka.
Keseluruhan, penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana remaja Masjid
Nurul Yaqin Bontomatene secara konkret dan aktif berkontribusi dalam membentuk karakter Islami
generasi muda. Melalui peran dan kontribusi mereka, remaja ini menjadi pilar penting dalam menjaga
dan meneruskan warisan keagamaan, memberikan harapan akan masa depan yang lebih baik di
tengah kompleksitas tantangan zaman.
DAFTAR PUSTAKA

Khasanah, W., Umarella, S., & Lating, A. D. (2019). Peranan Remaja Masjid Ar-Rahman dalam
Pembentukan Karakter Remaja yang Religius di Desa Waekasar Kecamatan Waeapo
Kabupaten Buru. Kuttab: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 1(1), 57-73.
http://dx.doi.org/10.33477/kjim.v1i1.884

Mallanti, A. (2015). Keberkesanan Modul Nilai Keusahawanan Holistik Dalam Kalangan Pelajar
Sekolah Menengah Vokasional Di Batam, Indonesia (Doctoral dissertation, Universiti
Teknologi Malaysia). https://doi.org/10.53797/aspen.v3i1.3.2023

Saleh, M. (2020). Pengaruh Konsep Diri Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata
Pelajaran Pai Di Sma Darusy Syafa’ah Kotagajah Lampung Tengah (Doctoral dissertation,
IAIN Metro). https://doi.org/10.24252/mapan.2015v3n1a9

Sanjaya, R. (2023). Perananan Ikatan Remaja Masjid Dalam Membentuk Nilai Karakter Religius Di
Desa Penyeladi Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau (Doctoral dissertation, IKIP PGRI
PONTIANAK). https://doi.org/10.23969/jp.v8i2.10092

Zaenal, M. (2019). peran remaja masjid (risma al-ikhlas) dalam meningkatkan religiusitas generasi
muda di dusun dadapan, desa kalipelus, kecamatan kebonagung, kabupaten pacitan (Doctoral
dissertation, IAIN Ponorogo).

Anda mungkin juga menyukai