Anda di halaman 1dari 10

MEMBANGUN POLA SIKAP MASYARAKAT DESA PUTAK KECAMATAN

GELUMBANG “REFITALI FUNGSI MASJID SEBAGAI PUSAT


PEMBERDAYAAN UMAT”

Ryan Jumiadi1 Ahmad Harun Yahya, M.Si2 Dolla Sobari. M.Ag


1
Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Raden Fatah Palembang
2
Prodi Jurnalistik, UIN Raden Fatah Palembang
3
LP2M UIN Raden Fatah Palembang
Email: Ryan jumiadi@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk merefitali fungsi masjid sebagai pusat pemberdayaan
umat di desa Putak Kec. Gelumbang Kab. Muara Enim. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Maret 2021, bertempat di desa Putak Kec. Gelumbang Kab. Muara Enim. Hasil observasi dan
wawancara pada penelitian ini menunjukkan bahwa masjid dapat dijadikan sebagai pusat
pemberdayaan umat. Dengan melayani penyelenggaraan jenazah bagi warga yang meninggal
dunia dan ta’ziah di Masjid. Adapun manfaat bagi masyarakat desa Putak yakni sebagai berikut :
1. Memupuk rasa empati
2. Meningkatkan ketaqwaan pada AllahSWT
3. Mmebangun solidaritas
4. Menjaga silaturahmi
5. Memakmurkan masjid

Kata Kunci: Refitali, masjid, dan pemberdayaan umat


Abstract

This study aims to review the function of the mosque as a center for community
empowerment in the village of Putak, Kec. Gelumbang Kab. Muara Enim. This research was
conducted in March 2021, located in the village of Putak, Kec. Gelumbang Kab. Muara Enim. The
results of observations and interviews in this study indicate that the mosque can be used as a
center for community empowerment. By serving the organizing of bodies for residents who died
and ta'ziah at the mosque. The benefits for the people of Putak village are as follows:

1. Cultivate a sense of empathy

2. Increase devotion to AllahSWT

3. Build solidarity

4. Maintain friendship

5. Make the mosque prosperous

Keywords: Refitali, mosque, and community empowerment


PENDAHULUAN

Masjid merupakan pranata keagamaan yang tidak dapat dipisahkan dalam


kehidupan spiritual, sosial, dan kultural umat islam. Menurut pemeluk agama
islam masjid merupakan tempat yang sangat strategis karena memiliki fungsi
dalam bidang sosial, pendidikan, dan pemberdayaan umat.

Menurut Yani, pada masa Rasulullah SAW masalah sosial yang dialami
tidak sedikit banyak sahabat Rasul yang memerlukan bantuan sosial sebgai resiko
dari keimanan yang mereka hadapi dan sebagai konsekuensi dari perjuangan.
Masalah sosial yang dialami seperti kemiskinan, untuk mengatasi masalah sosial
itu maka Rasulullah SAW dan para sahabatnya menjadikan masjid sebagai tempat
kegiatan sosial, seperti mengumpulkan zakat, infak, dan sedekah melalui masjid
lalu menyalurkannya kepada sahabat yang membutuhkannya. Oleh kkarena itu,
keberadaan masjid sangat besar fungsinya pada masa Rasulullah dan hal itu
dirasakan betul oleh masyarakat luas sehingga masyarakat menjadi cinta kepada
masjid.

Menurut Ahmad Sutarmadi, masjid bukan hanya memiliki fungsi sebagai


tempat beribadah saja melainkan memiliki fungsi yang lebih luas yang mencakup
bidang pendidikan agama dan pengetahuan, bidang peningkatan hubungan sosial
kemasyarakatan bagi para jamaah, dan peningkatan ekonomi jamaah.

Pada masa pandemi covid-19 semua orang mengalami kesulitan ekonomi


dan sosial, maka untuk menjawab problem yang semakin meningkat ini, umat
islam perlu kembali ke masjid. Masjid dapat menjadi sentral kekuatan umat.
Dimasa lalu para nabi, masjid dapat diperankan secara maksimal sebagai sentral
umat islam sebagai kegiatan ibadah, pendidikan, sosial, dan ekonomi.

Optimalisasi fungsi masjid dalam kehidupan tidak ditentukan oleh


kemegahan bangunan masjid semata, namun dari kegiatan yang ada di masjid.
Salah satu masjid yang sangat berpotensi dan dinilai melakukan pemberdayaan
sosial dan pendidikan adalah Masjid Jami’ Nur Iman. Masjid yang terletak di desa
Putak Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim.
Berangkat dari kenyataan ini, perlu dilakukan kajian lebih lanjut dan
mendalam terhadap program untuk masjid. Tujuan untuk lebih mangetahui
eksistensi, potensi serta strategi bagi pemberdayaan umat dan pendidikan berbasis
masjid pada tingkatan lanjut maka perlu dilakukan peninjauan terhadap mereka
yang mengalami himpitan ekonomi. Terdorong dari permasalahan diatas, penulis
mencoba untuk menyusun sebuah tulisan dengan judul “Refitali Fungsi Masjid
Sebagai Pusat Pemberdayaan Umat”

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah Wawancara, Obsevarsi dan
menggunakan metode Dokumentasi. Instrumen pusat pemberdayaan umat adalah
melakukan wawancara dengan menyiapkan beberapa pertanyan dan wawancara
yang tidak terstruktur atau pertanyaan-pertanyaan yang diajukan muncul secara
spontan, Observasi dan metode Dokumentasi yaitu metode pengumpul data
yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data historis secara
langsung kepada 10 mayarakat di Desa Putak.

PEMBAHASAN
Pada penelitian ini peneliti melakukan secara tatap muka. Wawancara
adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan. Dalam
mencari data yang digunakan wawancara yang tidak berstruktur atau wawancara
yang tidak memiliki daftar pertanyaan.
Observasi meliputi kegiatan pengamatan dan pencatatan secra sistematis
mengenai gejala yang diteliti. Observasi merupakan pengamatan secara langsung
terhadap objek penelitian dengan menggunakan indra penglihatan, pendengaran,
dll. Penulis menggunakan metode dokumentasi dalam mengumpulkan data-data
atau dokumentasi yang menunjang terhadap penelitian.
Permasalahan sosial merupakan sebuah gejala atau fenomena yang
muncul dalam ralitas dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam megidentifikasi
permasalahan sosial yang ada di masyarakat berbeda-beda antara tokoh satu
dengan lainnya.
Dalam lingkungan masyarakat pasti terdapat berbagai macam
permasalahan sosial. Contoh masalah sosial yang ada di masyarakat, seperti
kurangnya pendidikan, kenalakan remaja, masalah kependudukan, masalah
pencemaran lingkungan, maupun masalah sosial lainnya. Adapun berbagai
masalah sosial di lingkungan masyarakat dapat membawa dampak bagi
masyarakat itu sendiri. Dampak yang muncul juga sangat beragam, baik dampak
positif maupun negtaif. Adapun dampak dari adanya permaalahan sosial di
masyarakat, antara lain :
1. Kurang aktifnya karang taruna
2. Munculnya perilaku menyimpang
3. Meningkatnya pengangguran
Untuk meningkatkan kualitas pemberdayaan umat islam Masjid Jami’
Nur Iman menyediakan pelayanan terhadap kebutuhan beragama, yaitu melayani
penyelenggaraan jenazah bagi warga yang meninggal dunia dan ta’ziah. Masjid
Jami’ Nur Iman melayani secara gratis bagi warga masyarakat yang mempunyai
kerabat atau keluarga yang meninggal dunia dari memnadikan sampai
menguburkan dan ta’ziah untuk warga muslim di desa Putak.
Adapun manfaat bagi masyarakat desa Putak yakni sebagai berikut :
6. Memupuk rasa empati
7. Meningkatkan ketaqwaan pada AllahSWT
8. Mmebangun solidaritas
9. Menjaga silaturahmi
10. Memakmurkan masjid
Lampiran 1. Foto Masjid Jami’ Nur Iman Desa Putak
Lampiran 2. Kegitaan Yasinan para Ibu-ibu Desa Putak

Lampiran 3. Foto bersama Irmas Jami’ Nur Iman


Lampiran 4. Foto bersama Karang Truna

Lampiran 5. Kegitaan Yasinan para Bapak-bapak Desa Putak


KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan dalam bab


sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Masjid jami’ Nur
Iman telah mempergunakan fungsi masjid dengan baik sebgaaimana fungsi masjid
di zaman Rasulullah SAW, menjadikan masjid sebagai pusat pelayanan sosial dan
pendidikan kepada jama’ah dan memberikan layanan informai dan komunikasi
ynag aktual kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sutarmadi, 2002. Visi, Misi dan langkah Strategis. Pengurus Dewan

Dr. H. Ahmad Yani. 2001 Menuju masjid Ideal. (Jakarta: LP2SI haramain)

Euis Amalia, 2009. Keadilan Distributif dalam Ekonomi islam, Jakarta: Raja
Grafindo Persada

Saidi Gazalba, 1994.Masjid Pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam, Cet VI Jakarta:
Pustaka Al-Husna

Anda mungkin juga menyukai