dan hidup secara berkelompok. Oleh karena itu, secara tidak langsung
mahkluk sosial. Adanya timbal balik yang saling memerlukan maka membuat
interaksi sosial.
Keberadaan alumni sebagai bagian dari organisasi kini menjadi sangat
urgen. Di mana ketika seseorang disebut sebagai alumni sebuah lembaga maka
nama baik lembaga tersebut menjadi beban di pundaknya. Menurut blue print
dari isntitusi pendidikan tersebut1. Salah satu fungsi alumni adalah kerjasama
yang dilakukan antar alumni dengan lembaga, antar alumni dan calon lulusan.
Melihat urgensitas alumni di atas, maka pembentukan organisasi yang
1 Elfindri dan Firti Rasmita, Berburu Beasiswa Klik & Trik (Jakarta: Visi Media, 2006), hal,37.
2
organisasi alumni yang didirikan tiap lembaga, dan diantara lembaga yang
Namun, sebagai lembaga pendidikan pesantren juga tidak bisa hidup sendiri
tanpa bantuan pihak lain dalam membangun lembaganya. Hal itu disebabkan
pesantren juga sebagai makhluk sosial yang butuh terhadap orang lain atau
menjadi tokoh bagi masyarakat sekitar. Sebut saja Mahfud MD mantan Ketua
masyarakat.
Namun, belakangan reputasi alumni pondok pesantren tampaknya
bingung hendak melangkahkan kaki kemana; Dan tak jarang pula dari mereka
pesantren tersebut memiliki potensi serta bakat yang dapat diasah dan dapat
berpegang pada ideologi Islam rahmah lil ‘alamin dan tidak pernah
Kudung Are Desa Mujur Kecamatan Praya Timur ini adalah menjadi pemfilter
dengan menjadi bagian dari pemuda yang berdakwah untuk agama di Dusun
Kudung Are Desa Mujur Kecamatan Praya Timur. Baik menjadi da’i dan
untuk menelaah lebih jauh tentang fenomena menarik yang telah dibahas
NO NAMA ALUMNI
1 AHSANUL RIJAL PP NW ANJANI
2 ABD GOFAR FATHULLAH PP AL-ISLAHUDDINI
3 M. QODI SYA’RONI PP SELAPARANG
4 M. SOFIAN YAZID PP SELAPARANG
5 M. SARWAN HAFIDZIN PP NW ANJANI
6 TUTI HIDAYATI PP NURUL WAHYI
7 SITI HASLINDA PP SELAPARANG
8 HABLINA QURRATI A’YUNI PP SELAPARANG
9 YUSRI MAULIDA RAHMA PP SELAPARANG
10 SITI HABIBAH PP SELAPARANG
C. Fokus Penelitian
Pada dasarnya fokus penelitian dalam penelitian kualitatif adalah
pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang
Praya Timur. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
a. Secara teoritis
1) Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran
ilmu pengetahuan.
3) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan referensi
dasar.
2) Penelitian ini dapat dijadikan acuan oleh masyarakat dalam
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lainnya adalah terletak pada objek
terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilakukan saat ini oleh peneliti
ini:
1. Irfanuddin
Dalam skripsinya yang berjudul “Peran KH. Hasan Bisri, S.H.,
Timur Jakarta Utara dan lebih fokus kepada seseorang atau personal.
adapun judul yang di angkat oleh peneliti Peranan remaja alumni pondok
keagamaan masyarakat.
Perbedaan dari kedua penelitian ini. Eti Nur Inah meneliti
Praya Timur.
Persamaan penelitian yang dilakukan yaitu sama sama meneliti
peranan kelompok atau remaja yang sudah lulus atau alumni Pondok
pemain, pelaku, seperti dalam film ada pemain sebagai tokoh atau
bertingkah laku seperti seseorang yang diceritakan dalam film, lawak dan
peristiwa.2
2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus besar bahasa Indonesia, (jakarta: Balai
Pustaka, 1998), hlm.751
9
bukunya Kamus Bahasa Indonesia, peranan berasal dari kata peran, berarti
sebagai berikut:
Menurut Levinson, Peranan adalah “suatu konsep perihal apa
posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat, peranan dalam arti ini
lain-lain”.4
Dari beberapa teori tersebut di atas maka dapat dipahami bahwa,
4 Soejono Soekamto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : Rajawali Press, 2004), hlm. 238.
10
tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain dari masing-masing individu
masyarakat.5
Menurut Soerjono Soekanto Peranan yaitu bagian dari tugas
arti peran bagi peranan sebagai perilaku individu atau lembaga yang punya
peranan adalah suatu pola tindakan yang dilakukan oleh seseorang baik
suatu peristiwa.
2. Tinjauan tentang Remaja
a. Pengertian Remaja
Masa remaja adalah masa transisi dalam rentang kehidupan
5 Depertemen Pendidikan dan kebudayaan RI,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka 2000), hal.845
7 David Barry, Pokok-pokokPikiran dalam Sosiologi, (Jakarta: CV Rajawali Press, 1984), hal.268
8 Depertemen Pendidikan dan kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :Balai
Pustaka 2000), hal.1065
antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada periode ini terjadi
masa anak dan sebelum masa dewasa. Adanya perubahan besar dalam
diperhatikan.
b. Batasan Usia Remaja
Berdasarkan tahapan perkembangan individu dari masa bayi
hingga masa tua akhir menurut Erickson, masa remaja dibagi menjadi
tiga tahapan yakni masa remaja awal, masa remaja pertengahan, dan
masa remaja akhir. Adapun kriteria usia masa remaja awal pada
perempuan yaitu 13-15 tahun dan pada laki-laki yaitu 15-17 tahun.
11 Ali, M dan Ansori, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), hal.32
12
tahun dan pada laki-laki yaitu 17-19 tahun. Sedangkan kriteria masa
remaja akhir pada perempuan yaitu 18-21 tahun dan pada laki-laki 19-
21 tahun.12
Masa remaja dimulai pada usia 11 atau 12 sampai masa remaja
akhir atau awal usia dua puluhan, dan masa tersebut membawa
antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya,
ide baru.
Kekuatan pemikiran remaja yang sedang berkembang
12 Thalib, 20 Problematika Remaja Dalam Beagama, (Kudus: Menara Kudus, 2010), hal.28
ciri-ciri ideal diri mereka sendiri, orang lain, dan dunia); lebih mampu
menguji pemikiran diri sendiri, pemikiran orang lain, dan apa yang
terbaik oleh dirinya sendiri saja sehingga ada yang bersifat otoriter,
memanjakan anak, acuh tak acuh, tetapi ada juga yang dengan
penuh cinta kasih. Perbedaan pola asuh orang tua seperti ini dapat
karena nakal, pada masa remaja cara semacam itu justru dapat
orang tuanya.
3) Perubahan pola interaksi dengan teman sebaya.
Remaja seringkali membangun interaksi sesama teman
sebagai berikut:
15
emosional.
c) Seringkali kekosongan remaja dimanfaatkan oleh pihak luar
itu, tidak jarang anakanak lebih percaya, lebih patuh, bahkan lebih
sosial yang terdiri dari orang atau kelompok remaja yang berinteraksi
pendidikan, maka orang itu dapat disebut alumni. Orang yang telah
15 Ali, M dan Ansori, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), hal.12
17
sampai kapanpun.
b. Pondok Pesantren
1) Pengertian Pondok
Istilah pondok sebenarnya berasal dari kata funduk dari
bahasa arab yang artinya hotel atau asrama. 17 pada zaman dahulu
kediaman bagi para santri atau siswa dimana terjadi proses belajar
yang jauh untuk dapat menggali ilmu dari kiyai tersebut secara
18 zamakh syari dhofier, tradisi pesantren, study tentang pandangan hidup kiyai, (Jakarta:lp3es,
1984), hal,46
19
dengan pondok santri pria, selain dipisahkan jauh dari rumah kiyai
hidup sejak ratusan tahun yang lalu dan telah menjadi bagian yang
hidup ummat.19
Jadi, pengertian tradisional disini sebatas sumber-sumber
islam.
19 Mastuhu, Dinamika Pendidikan, (Jakarta: INIS, 1994), hal,55
20
dengan tulisan arab, dalam bahasa melayu kuno atau dalam bahasa
berikutnya.
Jadi pondok pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan
itu sendiri.
3) Macam-macam Pondok Pesantren
Berdasarkan karakteristik dan tradisi pesantren dibagi
Indonesia.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa pesantren tidak
hanya terbatas pada ilmu agama islam saja, tetapi dalam hal ini
ilmu alam, ilmu sosial, ilmu bahasa, ilmu teknologi dan informasi
peserta didik untuk bersosial dengan teman serta warga sekitar; (3)
diskusi.
dan bertaqwa dengan ilmu agama yang telah diajarkan oleh Kiayi
sekitarnya.
8) Unsur-unsur Pondok Pesantren
Pesantren merupakan sebuah kompleks dengan lokasi yang
pesantren juga salah satu instusi yang unik dengan ciri-ciri yang
pesantren.
(2) Ia ingin memperoleh pengalaman dalam kehidupan
pesantren.
(3) Ia ingin memusatkan studinya di pesantren.
c) Pengajian atau pengajaran kitab klasik
Baik pada masa lalu maupun sekarang kajian kitab tetap
dan Sharaf.
d) Pondok atau asrama
Pondok berasal dari bahasa Arab yakni dari kata funduk
kegiatan sehari-hari.
Pada awal berdirinya pondok, hal yang membedakan
sebagai berikut:
(1) Kemashuran ilmu keagamaan kiai yang mampu
anak.
Pondok atau asrama laki-laki dan perempuan tentu
perkembangannya”.
Pada masa awal-awal berdirinya pesantren diyakini
nilainilai religius, rasional, etis dan estetis. Oleh karena itu, disamping
dianggap sebagai norma, sehingga dalam hal ini agama dapat berfungsi
sesama manusia.
f. Fungsi transformatif yaitu agama mengubah kepribadian seseorang
duniawi.20
Untuk mengetahui sikap dan perilaku keberagamaan masyarakat,
ada satu hal yang harus diketahui yakni pengaruh agama terhadap
masyarakat itu sendiri dan untuk mengetahui pengaruh tersebut ada tiga
Ketiga aspek ini merupakan fenomena sosial yang kompleks dan terpadu
untuk efesiensi kerja. Akan tetapi dibalik itu, teknlogi bisa menimbulkan
20 Ebrahim, Islam dalam Masyarakat Kontemporer (Bandung: Gema Risalah Press, 1988) hal. 19
21 Dadang Kahmad, Sosiologi Agama (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), hal, 53-54
30
sosial terdapat mausia yang hidup dalam pergaulan dapat diartikan sebagai
pengorganisasian kepentingan.
H. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
Peneliti dalam hal ini berusaha memahami dan menggambarkan apa yang
dipilih penulis agar memperoleh keterangan yang lebih luas dan mendalam
satu kesatuan dan kegiatan institusi ada beberapa prosedur birokrasi yang
23 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan R&R, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 2
24 Imam Gunawan, metode penelitian kualitatif teori & praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015),
hlm. 81.
25 Ibid, hlm. 87
32
dalam arti peneliti berperan langsung dan utama dalam keseluruhan proses
lapangan.
3. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian yang akan dijadikan tempat penelitian
Alasan peneliti memilih lokasi ini karena beberapa hal, yaitu: karena di
desa tersebut remaja alumni di dusun udung are tersebut belum terlihat
kegiatan yang dilakukan oleh remaja alumni tersebut., dalam hal ini
33
Kudung Are .
4. Sumber dan Jenis Data
tiga klasifikasi sumber data yaitu: person (orang), place (tempat), dan
paper (kertas/simbol).26
benda, hal atau orang tempat peneliti mengamati, membaca atau bertanya
sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer merupakan
data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian seperti kepala desa
pembahasan dalam penelitian ini dan yang telah diolah lebih lanjut oleh
27 bid.,hlm. 89.
34
yang paling alamiah dan paling banyak digunakan, tidak hanya dalam
2) Observasi Nonpartisipan
Adalah observasi tidak ikut dalam kehidupan orang-orang
penelitian.
Teknik observasi nonpartisipan ini peneliti gunakan untuk
pewawancara (intervioner).’’29
Dari definisi diatas dapat dipahami bahwa metode wawancara
keadaan dan ciri yang unik dari responden’’31 dan pertanyaan yang
data-data tentang profil desa ,data keadaan desa atau data pegawai,
31 Ibid, hal.191.
38
yang di dapatkan.
Analisi data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur,
pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat di sarankan oleh
teori substantif. Dalam hal ini peneliti akan menganalisis data-data dan
dokumentasi seperti Wali kelas dan Siswa kelas. Kemudian peneliti akan
33 Djam’ah Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif,( Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 97.
39
oleh peneliti sesuai dengan apa yang ada dilapangan. Dan apakah
data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan
sebagai berikut:
1) Sumber dapat dilakukan dengan cara:
a) Membandingkan data hasil pengmatan dan data hasil
wawancara
b) Membandingkan perkataan informan di tempat umum dan
pengumpulan data.
b) Pengecakan beberapa sumber data dengan metode yang
sama.
3) Penyidik yaitu dengan memanfaatkan peneliti atau
dapat digunakan sebagai alat perekam yang pada saat senggang dapat
DAFTAR PUSTAKA
Elfindri dan Firti Rasmita, Berburu Beasiswa Klik & Trik Jakarta: Visi Media,
2006
Hj. Eti Nur Inah, yang berjudul “Peranan Tokoh Agama dalam Meningkatkan
Pengamalan Ajaran Agama Islam pada Masyarakat Kuli Bangunan di
Kelurahan Alolama Kecamatan Mandongan Kota Kendari. 2015.
zamakh syari dhofier, tradisi pesantren, study tentang pandangan hidup kiyai,
Jakarta:lp3es, 1984.